BARU
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
AGUSTUS 2021
SUMMARY
Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa customer lah yang membangun pasar dan harus
menjadi acuan dalam pengambilan keputusan dan tindakan bisnis. Dalam dunia bisnis tentu
ada kompetitor, maka perusahaan juga perlu melihat bagaimana customer memandang dan
menilai produk kompetitor. Jadi strategi market driven merupakan serangkaian proses dan
tindakan efektif yang dilakukan perusahaan untuk memberikan dampak terhadap customer
value.
Customer value merupakan persepsi pembeli tentang manfaat dari sebuah produk dan
apakah sebanding dengan biaya yang dibebankan. Customer value yang unggul
tercipta melalui pengalaman penggunaan produk yang menyenangkan dan lebih baik
dibandingkan dengan yang ditawarkan kompetitor. Untuk memberikan value pada
customer, perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih rendah (low cost strategy),
menawarkan produk yang berbeda dari kompetitor (differentiation strategy), atau
mengkombinasikan keduanya. Pemilihan strategi ini tentu disesuaikan dengan target
dan segmen pasar yang telah ditentukan.
Jika perusahaan ingin menerapkan market driven strategy maka ada beberapa
kemampuan yang harus dimiliki diantaranya yaitu kemampuan market-sensing,
kemampuan berhubungan dengan customer, dan kemampuan untuk menyelaraskan
struktur dan proses organisasi.
Market sensing
Sensing atau penginderaan tidak hanya sebatas mengumpulkan informasi tentang
pasar tetapi juga termasuk bagaimana seluruh fungsi di perusahaan
menginterpretasikan informasi agar dapat menentukan strategi apa yang perlu
dilakukan.
Hubungan dengan Customer
Menjalin dan mempertahankan hubungan dengan customer akan membawa
keuntungan bagi perusahaan maupun konsumen. Keuntungan yang dimaksud
yaitu feedback dari customer, dengan adanya feedback perusahaan dapat
meningkatkan kualitas produk dan layanannya kemudian customer juga akan
menerima produk dengan kualitas yang lebih baik.
Menyelaraskan Struktur dan Proses
Karena penerapan market driven strategy membutuhkan koordinasi lintas fungsi
jadi ada kemungkinan terjadi perubahan desain perusahaan baik dari struktur
maupun proses bisnis. Perubahan ini bertujuan untuk mengurangi biaya,
meningkatkan pelayanan, dan meningkatkan kualitas produk. Tentu perubahan
yang dilakukan mengacu pada pasar.
B. Review Jurnal
Jeannette A. Mena, G. Tomas M. Hult, O.C. Ferrell, Yufei Zhang dalam penelitian yang
berjudul “Competing assessments of market-driven, sustainability-centered, and
stakeholder-focused approaches to the customer-brand relationships and performance”
mencoba untuk menilai pendekatan mana yang relatif lebih penting dalam mencapai
keunggulan kinerja. Penelitian ini menggunakan sampel dari data sekunder 1716
perusahaan manufaktur dan industri penyedia jasa dalam periode 4 tahun yang kemudian
disegmentasikan menjadi perusahaan berbasis produk versus perusahaan berbasis jasa dan
perusahaan high-tech versus perusahaan low/stable-tech. Model yang dipakai adalah
multi level hirarchical linear modeling dengan alat analisa software HLM 7.03. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa secara umum penekanan pada pendekatan stakeholder-
focused saat mengembangkan strategi pemasaran lebih penting dalam mencapai kinerja
unggul dibandingkan dengan pendekatan market driven atau sustainability centered.
Pengecualian pada perusahaan berbasis produk akan lebih efektif menggunakan
pendekatan sustainability centered untuk meningkatkan hubungan customer-brand dan
kinerja perusahaan. Mengapa demikian? Jika perusahaan hanya fokus pada strategi
market driven maka perhatian terhadap stakeholder lainnya selain customer akan
dinomorduakan. Selain customer ada pihak-pihak lain yang perlu diperhatikan seperti
negara sebagai pembuat kebijakan maka sebagai perusahaan yang beretika kita perlu
menyesuaikan strategi dengan kebijakan yang berlaku. Dipaparkan juga pada penelitian
di atas bahwa perusahaan berbasis produk akan lebih efektif jika fokus pada pendekatan
sustainability centered. Pendekatan ini fokus pada filosofi triple bottom line atau biasa
dikenal dengan konsep 3P (profit, planet, people). Perusahan berbasis produk tidak
seperti perusahaan penyedia jasa yang berpondasi pada customer relationship, maka dari
itu dalam penelitian di atas tidak merekomendasikan perusahaan berbasis produk
berfokus pada strategi market driven ataupun stakeholder focused.
C. Strategi Korporat
Berisi keputusan manajemen puncak tentang visi dan tujuan perusahaan yang kemudian
menghasilkan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini menentukan dimana
perusahaan akan bergerak, siapa yang perusahaan layani, dan bagaimana perusahaan
menyediakan kebutuhan konsumen. Ada beberapa komponen dalam strategi korporat
yaitu visi dan misi perusahaan, sasaran perusahaan, strategi, alokasi sumber daya, dan
sinergi.
Visi merupakan angan atau keinginan akan seperti apa dan apa yang dilakukan
perusahaan di masa depan. Visi memberi arah bagi perusahaan untuk mengelola dan
mengembangkan perusahaan. Menentukan visi harus sesuai dengan kemampuan, sumber
daya, dan peluang perusahaan.
Target/Sasaran Perusahaan
Kinerja perusahaan dapat diukur dengan tercapai atau tidaknya target perusahaan dalam
batas waktu tertentu. Target ditetapkan pada beberapa level dalam perusahaan seperti
marketing, operasional, dan keuangan untuk mendukung realisasi visi perusahaan.
Sumber Daya
Strategi yang dibuat perusahaan perlu disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki
perusahaan (kemampuan, aset, skills).
Sinergi
Kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan diselaraskan dengan peluang
untuk memberikan value yang unggul kepada customer dalam jangka panjang.
Strategi bisnis adalah upaya perusahaan dalam mengambil kebijakan dan pedoman
yang memiliki komitmen dan tindakan yang terintegrasi serta dirancang untuk
membangun keunggulan dalam persaingan bisnis untuk memenuhi dan mencapai tujuan
bisnis
Pemahaman tentang tujuan bisnis, ruang lingkup, sasaran, sumber daya, dan strategi
sangat penting dalam merancang dan menerapkan strategi pemasaran yang konsisten
dengan rencana aksi korporasi dan unit bisnis.
2). mengembangkan strategi pemasaran yang konsisten adalah dengan prioritas strategi
Pemasaran strategis adalah proses pengembangan strategi yang digerakkan oleh pasar,
dengan mempertimbangkan memperhitungkan lingkungan bisnis yang terus berubah dan
kebutuhan untuk memberikan nilai pelanggan yang unggul.
Fokus pemasaran strategis adalah pada kinerja organisasi dari pada perhatian utama
tentang peningkatan penjualan. Strategi pemasaran berusaha untuk memberikan
keunggulan nilai pelanggan dengan menggabungkan strategi bisnis yang mempengaruhi
pelanggan menjadi serangkaian tindakan yang didorong oleh pasar yang terkoordinasi.
Pemasaran strategis menghubungkan organisasi dengan lingkungan dan memandang
pemasaran sebagai tanggung jawab seluruh bisnis daripada fungsi khusus.
Strategi penargetan pasar dan penentuan posisi untuk produk baru dan yang
sudah ada memandu pilihan strategi untuk komponen program pemasaran. Strategi
produk, distribusi, harga, dan promosi digabungkan untuk membentuk strategi
positioning yang dipilih untuk setiap target pasar. Strategi program pemasaran
(bauran) menerapkan strategi positioning.
Produk (barang dan jasa) sering menjadi titik fokus strategi positioning,
terutama ketika perusahaan atau unit bisnis mengadopsi pendekatan organisasi
yang menekankan manajemen produk atau merek. Strategi produk meliputi:
Harga juga berperan penting dalam memposisikan suatu produk atau jasa.
Reaksi pelanggan terhadap harga alternatif, biaya produk, harga di kompetitor,
dan berbagai faktor hukum dan etika menentukan tingkat fleksibilitas yang
dimiliki manajemen dalam menetapkan harga
d. Strategi Promosi.
Desain organisasi yang efektif menyesuaikan orang dan tanggung jawab kerja
dengan cara yang terbaik untuk mencapai strategi pemasaran perusahaan.
Memutuskan bagaimana mengumpulkan orang ke dalam unit organisasi dan
menugaskan tanggung jawab ke berbagai komponen bauran yang membentuk strategi
pemasaran merupakan pengaruh penting terhadap kinerja. Implementasi dan
pengendalian strategi pemasaran terdiri dari:
Review Jurnal:
Stanley f. Slater1 dan eric m. Olson dalam penelitiannya yang berjudul “marketing’s
contribution to the implementation of business strategy: an empirical analysis ” analisis
faktor dari setiap pengelompokan dan menilai keandalan masing-masing faktor primer . Kami
menghilangkan item yang mengurangi keandalan skala di bawah ambang batas yang
direkomendasikan Nunnally (1978) sebesar 0,7. Hasil akhirnya adalah satu set dari 11 skala,
masing-masing dengan Cronbach berlebihan dari 0,7.
a. Proposisi 1—Prospektor akan mencapai kinerja yang unggul ketika mereka
menggunakan strategi Pemasaran Agresif, sangat didukung. Strategi Pemasaran
Agresif untuk Prospektor menghasilkan kinerja yang unggul dibandingkan dengan
strategi pemasaran lainnya.
b. Proposisi 2—Penganalisis akan mencapai keunggulan kinerja ketika mereka
menggunakan strategi Pemasaran Massal—sebagian didukung dalam kinerja
untuk Pemasar Massal secara signifikan lebih besar daripada Pemasar Nilai.
Sementara kinerja untuk Pemasar Massal tidak lebih besar secara signifikan
dibandingkan dengan Pemasar Minimizer, perbedaan antara keduanya adalah
dalam arah yang dihipotesiskan. Tujuh puluh lima persen dari Penganalisis dalam
penelitian ini menggunakan strategi Pemasaran Massal dan tidak ada yang
menggunakan strategi Pemasaran Agresif.
c. Proposisi 3—Pembela Berbiaya Rendah akan mencapai kinerja yang unggul
ketika mereka menggunakan strategi Marketing Minimizer—sangat didukung.
Marketing Minimizers mengungguli tiga jenis strategi pemasaran lainnya untuk
Pembela Biaya Rendah.
d. Proposisi 4—Pembela yang Berbeda akan mencapai kinerja yang unggul ketika
mereka menggunakan strategi Pemasaran Nilai—juga sangat didukung. Strategi
Pemasaran Nilai menghasilkan kinerja yang unggul dibandingkan semua jenis
strategi pemasaran lainnya untuk Pembela yang Dibedakan.
Web 2.0
Sebagai dampak dari Web pada bisnis menjadi jelas pada 1990-an, beberapa
pihak berwenang berpendapat bahwa Internet akan membuat strategi konvensional
menjadi usang. Namun, fase bisnis Internet ini (Web 1.0) menyebabkan kegagalan
banyak bisnis berbasis Web di awal tahun 2000-an. Logika yang lebih menarik adalah
bahwa Internet adalah pelengkap yang kuat untuk bisnis tradisional dan strategi
pemasaran. Meskipun demikian, batas-batas persaingan kemungkinan akan
dihancurkan dan persaingan akan menjadi lebih intens.
Tuntutan pada individu untuk menunjukkan tingkat integritas pribadi yang tinggi
kemungkinan akan meningkat di masa depan. Peningkatan tingkat transparansi
mengamanatkan bahwa perilaku manajer harus memenuhi standar tertinggi. Hukuman
karena gagal memenuhi standar tertinggi kemungkinan besar akan berat. Penekanan
yang semakin besar ditempatkan pada kewarganegaraan perusahaan dan pembentukan
serta perlindungan reputasi perusahaan yang aman sebagai aset dengan pengembalian
finansial terkait.
F. Referensi
Cravens, D. W., & Piercy, N. (2009). Strategic Marketing. Boston: McGraw-Hill
Irwin
Mena, Jeannette A., Hult, G. Tomas M., Ferrell, O.C., dan Zhang, Yufei, 2019.
Competing assessments of market-driven, sustainability-centered, and
stakeholder-focused approaches to the customer-brand relationships and
performance, Journal of Business Research, Elsevier, vol. 95(C), pages 531-543
Stanley f. Slater1 dan eric m. Olson (2001). marketing’s contribution to the
implementation of business strategy: an empirical analysis
Peter S.H. Leeflang , Peter C. Verhoef , Peter Dahlström , Tjark Freundt, 2014.
“Challenges and solutions for marketing in a digital era” European
Management / Journal, P.S.H. Leeflang et al. European Management Journal 32
(2014) 1–12