Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTING MANAGING MARKET-DRIVEN

STRATEGY (IMMS) - MARKETING STRATEGY IMPLEMENTATION


AND CONTROL

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemasaran Strategik


yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.P. dan
Ibu Dr. Dita Amanah, MBA.

Oleh:
Levina Syafin Tejasukmana (2106428)
Mega Tri Nadya Kardiansyah (2105828)
Najwa Salim Thalib Al Katiri (2108678)
Sri Dewi Sinta

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan pada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Implementing Managing Market-Driven Strategy (IMMS) -
Marketing Strategy Implementation And Control” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan pembuatan dari makalah ini untuk memenuhi tugas dari Bapak
Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.P. dan Ibu Dr. Dita Amanah, MBA pada mata kuliah
Pemasaran Stratejik. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai kondisi kesehatan mental remaja yang ada di Kota Bandung dan
pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental.
Dalam pembuatannya, makalah ini dibuat dengan bantuan berbagai pihak.
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada mereka yang
sudah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami
menerima segala kritik dan saran dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki
dan menyempurnakan makalah ini.

Bandung, 10 Mei 2023

Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era bisnis yang kompetitif dan berubah dengan cepat, penting bagi
organisasi untuk memiliki strategi pemasaran yang kuat dan efektif. Namun,
merancang strategi yang baik saja tidak cukup. Implementasi strategi yang tepat
dan pengendalian yang efektif diperlukan agar strategi tersebut dapat berfungsi
dengan baik dan memberikan keuntungan yang diharapkan.
Implementing Managing Market-Driven Strategy melibatkan
serangkaian langkah yang harus diambil oleh organisasi. Pertama, organisasi
perlu melakukan analisis pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan,
preferensi, dan perilaku pelanggan potensial. Ini melibatkan pengumpulan data
pasar, penelitian pasar, dan analisis pesaing.
Setelah pemahaman yang baik tentang pasar tercapai, organisasi dapat
merancang strategi pemasaran yang tepat. Strategi ini mencakup penetapan
tujuan pemasaran, penetapan segmen pasar yang ditargetkan, pemilihan posisi
pasar yang optimal, dan perencanaan taktik pemasaran yang relevan.
Selanjutnya, langkah kunci dalam IMMS adalah implementasi strategi
pemasaran. Ini melibatkan alokasi sumber daya, pengembangan rencana
tindakan, pengaturan anggaran, dan pelaksanaan taktik pemasaran yang telah
ditetapkan. Selama fase implementasi, organisasi juga harus memantau dan
mengevaluasi kinerja pemasaran mereka secara teratur untuk memastikan bahwa
strategi tersebut berjalan sesuai rencana.
Kontrol merupakan elemen penting dalam IMMS. Organisasi harus
mengukur dan mengendalikan kinerja pemasaran mereka menggunakan
berbagai metrik dan indikator kinerja yang relevan. Jika hasilnya tidak
memenuhi harapan, langkah-langkah perbaikan dan perubahan strategi dapat
diambil untuk memperbaiki kinerja.
Dunia bisnis yang dinamis, IMMS memberikan kerangka kerja yang
sistematis dan terstruktur untuk menerapkan dan mengendalikan strategi
pemasaran. Dengan mengadopsi pendekatan ini, organisasi dapat
memaksimalkan peluang di pasar, meningkatkan daya saing, dan mencapai
tujuan pemasaran mereka secara efektif.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Marketing Implementation?
b. Apa dan jelaskan Marketing Control?
c. Bagaimana proses perencanaan strategi pemasaran?
d. Bagaimana mengimplementasikan rencana pemasaran strategis?
e. Bagaimana evaluasi dan kontrol pemasaran strategis?
f. Bagaimana cara pengukuran kinerja pemasaran?
g. Bagaimana issue global tentang marketing implementation and
control?
1.3 Tujuan
a. Dapat mengetahui pengertian mengenai Marketing Implementation
b. Dapat mengetahui pengertian mengenai Marketing Control
c. Dapat mengetahui proses perencanaan strategi pemasaran
d. Dapat mengetahui implementasi rencana pemasaran strategis
e. Dapat mengetahui evaluasi dan kontrol pemasaran strategis
f. Dapat mengetahui cara pengukuran kinerja pemasaran
g. Dapat mengetahui issue global tentang marketing implementation
and control
BAB II
PEMBAHASAN

A. Marketing Implementation
Marketing Implementation adalah proses yang mengubah rencana
pemasaran menjadi tugas tindakan dan memastikan untuk mencapai tujuan
yang dinyatakan dalam rencana tersebut. Bahasan didalamnya dibagi
menjadi bahasan strategi dan implementasi, strategi akan membahas
mengenai apa dan mengapa kegiatan pemasaran; pelaksanaan membahas
sementara implementasi membahas siapa, di mana, kapan dan bagaimana.
Keduanya terkait erat karena satu lapisan strategi menyiratkan penugasan
pelaksanaan taktis tertentu di tingkat yang lebih rendah, misalnya,
keputusan strategis manajemen puncak untuk “memanen” produk harus
diterjemahkan ke dalam tindakan dan penugasan tertentu.
Saat ini banyak perusahaan yang sedang berusaha untuk membuat
operasi pemasaran menjadi lebih efisien dan laba atas pemasaran investasi
lebih terukur. Pemasar membutuhkan template yang lebih baik untuk proses
pemasaran, manajemen pemasaran, dan alokasi sumber daya pemasaran
yang lebih baik. Untuk memudahkan hal tersebut perusahaan memakai
metrik karena dapat mengukur keberhasilan implementasi pemasaran. Ada
berbagai metrik kunci untuk mengukur keberhasilan strategi implementasi
pemasaran, beberapa contohnya meliputi biaya untuk menarik satu
konsumen, biaya konsumen sepanjang hidupnya sebagai konsumen produk
atau jasa perusahaan, rata-rata pendapatan bulanan per konsumen, dan
jumlah dan nilai pelanggan potensial.

B. Marketing Control
Marketing Control adalah proses dimana perusahaan menilai efek dari
kegiatan dan program pemasaran untuk melakukan perubahan dan
penyesuaian yang diperlukan. Terdapat empat jenis kontrol pemasaran yang
dibutuhkan yaitu :
a. Annual-plan control
Kontrol rencana tahunan memastikan perusahaan mencapai
penjualan, keuntungan, dan tujuan lain yang ditetapkan dalam
rencana tahunannya. Terdapat empat alat untuk mencapai tujuan
tersebut yaitu melalui analisis penjualan, pasar analisis saham,
analisis beban pemasaran terhadap penjualan, dan analisis
keuangan.
Model pengendalian ini berlaku untuk semua tingkatan
organisasi. Setiap manajer produk, manajer distrik regional, manajer
penjualan, dan perwakilan penjualan berkomitmen untuk mencapai
tingkat penjualan dan biaya tertentu. Manajemen puncak
menetapkan penjualan tahunan dan tujuan keuntungan; Manajemen
menetapkan tujuan bulanan atau triwulanan, memantau kinerja di
pasar, menentukan penyebab penyimpangan kinerja yang serius, dan
dibutuhkan tindakan korektif untuk menutup kesenjangan antara
tujuan dan kinerja.

b. Profitability Control
Perusahaan harus mengukur profitabilitas produk, wilayah,
kelompok pelanggan, segmen, saluran perdagangan, dan ukuran
pesanan untuk membantu menentukan apakah akan memperluas,
mengurangi, atau menghilangkan produk atau kegiatan pemasaran.
Tujuan utama dari pengendalian profitabilitas adalah untuk
memastikan bahwa perusahaan mencapai tingkat keuntungan yang
diharapkan atau optimal, serta untuk mengidentifikasi dan mengatasi
faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas.

c. Efficiency Control
Efficiency control digunakan untuk memeriksa kepatuhan
rencana laba, membantu menyiapkan anggaran manajer merek,
mengukur efisiensi promosi, dan menganalisis media. Tujuan utama
dari efficiency control adalah untuk mencapai keluaran yang optimal
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien.
Beberapa perusahaan telah menetapkan posisi pengontrol
pemasaran untuk bekerja di luar kantor pengontrol tetapi
berspesialisasi dalam meningkatkan efisiensi pemasaran.

d. Strategic Control
Setiap perusahaan harus secara berkala menilai kembali
pendekatan strategisnya terhadap pasar dengan audit pemasaran
yang baik. Perusahaan juga dapat melakukan tinjauan keunggulan
pemasaran dan etis/sosial tinjauan tanggung jawab.

Gambar 1.1
Type of Marketing Control

C. The Strategy Marketing Planning Process


Suatu proses yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai
tujuan pemasaran mereka. Tujuan dari proses ini adalah untuk menentukan
langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengoptimalkan pemasaran
produk atau jasa di pasar. Proses perencanaan strategi pemasaran juga
mencakup tahapan pengumpulan informasi, analisis pasar dan pesaing,
penetapan tujuan pemasaran, penentuan segmen pasar yang tepat, dan
pengembangan strategi pemasaran yang sesuai dengan tujuan organisasi dan
kebutuhan pasar. Selain itu, proses ini juga melibatkan penetapan anggaran
pemasaran, implementasi strategi pemasaran, evaluasi hasil kampanye
pemasaran, dan revisi strategi pemasaran. Proses perencanaan strategi
pemasaran yang efektif membutuhkan pemahaman yang baik tentang pasar
dan pelanggan yang dituju, serta kemampuan untuk memilih strategi
pemasaran yang tepat untuk mencapai tujuan pemasaran yang telah
ditetapkan. Proses ini dapat membantu organisasi memperoleh keuntungan
yang lebih besar di pasar dan mempertahankan posisi mereka di pasar yang
semakin kompetitif.
a. Implementasi Panduan Rencana Pemasaran
Rencana dikembangkan, diimplementasikan, dievaluasi, dan
direvisi untuk menjaga strategi pemasaran tepat sasaran. Karena
strategi biasanya melampaui satu tahun, rencana tahunan digunakan
untuk memandu kegiatan pemasaran jangka pendek. Periode
perencanaan tahunan diperlukan, karena beberapa kegiatan yang
ditampilkan memerlukan tindakan dalam waktu dua belas bulan atau
kurang dan anggaran juga memerlukan perencanaan tahunan.
Manajer produksi bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
persiapan rencana pemasaran.

b. Isi Rencana Pemasaran


Kegiatan perencanaan termasuk membuat penilaian situasi,
mengidentifikasi target pasar, menetapkan tujuan, mengembangkan
strategi penargetan dan penentuan posisi, memutuskan program aksi
untuk komponen bauran pemasaran, dan menyiapkan laporan
keuangan pendukung (anggaran dan proyeksi laba rugi).
Proses perencanaan yang khas melibatkan koordinasi dan interaksi
yang cukup besar di antara area fungsional. Kolaborasi antara
manajer produk dan manajer penjualan diperlukan untuk
menyediakan cakupan penjualan untuk portofolio produk. Beberapa
produk memerlukan negosiasi dalam mencapai kesepakatan tentang
jumlah waktu tenaga penjualan yang dicurahkan untuk berbagai
produk.

c. Mengelola Proses Perencanaan


Perencanaan melibatkan lebih dari teknik analitis dan
perhitungan. Penelitian menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi
dalam membuat perencanaan pemasaran yang efektif dapat diatasi
dengan mempertimbangkan perilaku eksekutif dalam melakukan
perencanaan dan konteks organisasi dimana perencanaan dilakukan,
serta pelatihan formal dalam teknik dan prosedur perencanaan.
Dimensi perilaku perencanaan berkaitan dengan bagaimana manajer
memandang kegiatan perencanaan dan asumsi strategis.

D. Marketing Performance Measurement


Proses pengukuran dan evaluasi hasil dari aktivitas pemasaran yang
dilakukan oleh organisasi. Tujuan utama dari pengukuran kinerja pemasaran
adalah untuk mengetahui seberapa efektif strategi pemasaran yang digunakan
dalam mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan. Proses pengukuran
kinerja pemasaran juga melibatkan pengumpulan data dan informasi tentang
hasil pemasaran yang telah dilakukan, seperti penjualan, laba kotor,
pengeluaran pemasaran, dan pangsa pasar. Selain itu, pengukuran kinerja
pemasaran juga melibatkan evaluasi terhadap aktivitas pemasaran yang telah
dilakukan, seperti iklan, promosi penjualan, dan kegiatan lainnya.
a. Pentingnya Metrik Pemasaran
Sebagian besar organisasi, eksekutif pemasaran berada dibawah
tekanan untuk menunjukkan kontribusi mereka terhadap kinerja
perusahaan. Tekanan ini mencerminkan mandat untuk akuntabilitas
yang lebih besar dalam penggunaan sumber daya perusahaan, tetapi
juga berdampak pada kedudukan profesional organisasi pemasaran
dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk membuat hubungan
sebab akibat yang lebih baik.

b. Penggunaan Metrik Pemasaran


Pengukuran kuantitatif kinerja pemasaran bukanlah tugas yang
sederhana. Metrik pemasaran yang paling berguna memerlukan data
dari sumber di luar perusahaan. Beberapa ukuran yang berpotensi
berguna seperti nilai umur pelanggan memerlukan pemodelan yang
kompleks dan analisis statistik, yang mungkin sulit untuk dijual
kepada manajemen puncak dan bagian lain dari organisasi.

c. Jenis Metrik Pemasaran


Beberapa ukuran dikaitkan dengan penilaian posisi kompetitif
dan efektivitas dengan pelanggan, sementara yang lain membahas
profitabilitas produk, kinerja produk dan portofolio, profitabilitas
pelanggan, penjualan dan efektivitas saluran, harga, promosi, iklan
dan aktivitas Web, dan kinerja keuangan. Juga, beberapa penekanan
telah ditempatkan pada metrik yang membahas ekuitas merek
sebagai ukuran ringkasan kinerja pemasaran.

d. Memilih Metrik yang Relevan


Pedoman menyarankan bahwa pilihan harus dibuat berdasarkan
kebutuhan untuk mengukur kinerja relatif terhadap strategi, Melacak
kinerja relatif terhadap pesaing, Melacak kinerja relatif terhadap
pelanggan, Melacak kinerja dari waktu ke waktu dan kinerja model
(untuk menguji dampak dari berbagai elemen strategi yang diubah).
Yang penting, metrik harus dipilih untuk mencerminkan prioritas
strategis dan isu-isu yang paling erat menghubungkan investasi
pemasaran dengan keuntungan. Dalam situasi lain, pemilihan metrik
mungkin mencerminkan kebutuhan untuk menyediakan manajemen
dengan proses pemantauan terus menerus untuk mengevaluasi
efektivitas strategi pemasaran.

e. Merancang Dashboard Manajemen


Dasbor yang diperlukan mengharuskan manajemen senior
menyetujui serangkaian metrik pemasaran utama yang terbatas
untuk mengkomunikasikan dan mengevaluasi kinerja pemasaran
perusahaan. Dasbor memfasilitasi kontrol kegiatan jangka pendek
dan perencanaan jangka panjang.

f. Interpretasi Hasil Pengukuran Kinerja


i. Peluang dan kesenjangan kinerja
ii. Definisi masalah/peluang
iii. Menafsirkan informasi
iv. Menentukan Variabilitas Normal dan Abnormal
v. Memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan

E. Implementing the Strategic Marketing Plan


Implementasi pemasaran adalah proses pelaksanaan strategi pemasaran
yang membantu organisasi mencapai tujuannya. Proses implementasi yang
baik menjabarkan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu siapa
bertanggung jawab atas implementasi, waktu dan tempat implementasi, dan
bagaimana implementasi akan tercapai.
Langkah-langkah agar implementasi pemasaran dapat berjalan secara
efektif, yaitu melalui menetapkan ekspektasi yang realistis, memahami
sumber daya yang dibutuhkan, tetapkan penanggung jawab,
mendokumentasikan strategi pemasaran secara menyeluruh, berkomunikasi
dengan team, dan mengukur serta memantau pemasaran.
F. Strategic Marketing Evaluation and Control
Strategi pemasaran harus tanggap terhadap perubahan kondisi. Evaluasi
dan kontrol menjaga strategi agar tetap pada target dan menunjukkan kapan
diperlukannya penyesuaian. Perencanaan pemasaran strategis
membutuhkan informasi dari pemantauan dan evaluasi kinerja yang sedang
berlangsung.
a. Customer Relationship Management
Penerapan sistem Customer Relationship Marketing (CRM)
secara luas untuk mengintegrasikan semua data pelanggan dari berbagai
sumber, dikombinasikan dengan pengambilan data pelanggan titik
penjualan elektronik, menawarkan beberapa sumber daya baru dan kuat
untuk evaluasi dan pengendalian strategis. Analisis penetrasi database
dapat mengungkapkan pola pembelian penting dan pengaruh tindakan
pemasaran. Kemampuan untuk mengidentifikasi profitabilitas pada
tingkat pelanggan individu dengan menggabungkan CRM dan data
pembelian dengan database lain menjadi kemampuan penilaian strategis
yang sangat penting untuk manajemen pemasaran. Sistem CRM memiliki
potensi untuk memperluas ukuran kinerja yang digunakan dan untuk
mengambil efektivitas pemasaran dengan lebih baik terkait dengan
tingkat akuisisi dan pembelotan pelanggan, kepemilikan pelanggan,
customer value and worth, proporsi pelanggan yang tidak aktif, dan
cross-selling.
b. Kegiatan Kontrol dan Evaluasi
Kontrol dan evaluasi memerlukan sebagian besar waktu dan
energi eksekutif pemasaran. Evaluasi dapat berupaya untuk (1)
menemukan peluang baru atau menghindari ancaman, (2) menjaga
kinerja sesuai dengan harapan manajemen; dan/atau (3) memecahkan
masalah khusus yang ada. Rencana pemasaran strategis dan tahunan
menetapkan arah dan pedoman untuk proses evaluasi dan pengendalian.
Audit pemasaran strategis dapat dilakukan saat menyiapkan program
evaluasi, dan sesudahnya secara berkala. Selanjutnya, standar dan metrik
kinerja perlu ditentukan, diikuti dengan memperoleh dan menganalisis
informasi untuk tujuan identifikasi kesenjangan kinerja. Tindakan
dimulai untuk mengejar peluang atau menghindari ancaman,
mempertahankan kinerja pada jalurnya, atau memecahkan masalah
pengambilan keputusan tertentu.
c. Strategi Audit Pemasaran
Audit pemasaran berguna saat memulai program evaluasi
strategis. Evaluasi membandingkan hasil dengan ekspektasi, perlu
meletakkan beberapa dasar sebelum menyiapkan program pelacakan.
Audit dapat digunakan untuk memulai program perencanaan pemasaran
strategis formal, dan dapat diulangi secara periodik. Biasanya, analisis
situasi merupakan bagian dari pengembangan rencana pemasaran
tahunan. Audit dapat dilakukan setiap tiga sampai lima tahun, atau lebih
sering dalam situasi khusus (misalnya, akuisisi/merger). Misalnya, jika
perusahaan tidak menggunakan saluran distribusi tidak langsung, bagian
panduan audit ini perlu disesuaikan. Demikian juga, jika tenaga
penjualan adalah bagian utama dari program pemasaran, maka bagian ini
dapat diperluas untuk memasukkan aspek lain dari strategi tenaga
penjualan.
Item yang termasuk dalam audit sesuai dengan rencana
pemasaran strategis karena tujuan utama audit adalah untuk menilai
efektivitas strategi yang diikuti. Panduan audit mencakup beberapa
pertanyaan tentang kinerja pemasaran. Jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan ini dimasukkan ke dalam rancangan program pelacakan
strategis.
Ada alasan lain selain memulai program evaluasi untuk
melakukan audit pemasaran strategis. Restrukturisasi perusahaan dapat
menghasilkan tinjauan lengkap atas operasi pemasaran strategis.
Pergeseran besar dalam aktivitas bisnis seperti masuk ke produk baru dan
area pasar atau akuisisi mungkin memerlukan audit pemasaran strategis.
Dampak pertumbuhan model bisnis berbasis internet juga dapat
mendorong manajemen untuk melakukan audit. Hasil audit pemasaran
strategis memberikan dasar untuk memilih kriteria kinerja dan memilih
metrik pemasaran yang relevan untuk menilai kinerja aktual terhadap
rencana dan maksud strategis.
G. Performance and Measurement Globally
Pengukuran dan pengendalian kinerja mengikuti prinsip umum yang
sama tetapi dalam situasi pasar global tambahan harus mempertimbangkan
perbedaan pasar dalam pengaturan pemasaran lokal, dalam produk atau
tahap siklus hidup pasar, dalam ketersediaan informasi, dan dalam kekuatan
hubungan antara pasar lokal dan pasar. manajemen pusat. Risiko tertentu
adalah pendekatan pengukuran dan metrik yang dipilih untuk pasar
domestik mungkin bukan yang paling relevan untuk pasar internasional.
Jika produk berada dalam tahap siklus hidup lebih awal di pasar
internasional daripada di dalam negeri, metrik yang paling relevan mungkin
berbeda. Perbedaan sikap berbasis budaya terhadap aktivitas pengendalian
juga dapat menjadi pertimbangan.
Misalnya, menilai keefektifan operasi penjualan global lebih kompleks
karena kemampuan masing-masing tenaga penjualan untuk menyesuaikan
diri dengan kondisi dan budaya lokal mungkin berbeda secara signifikan dan
berdampak pada kinerja. Di beberapa negara, kerja sama tim lebih disukai
daripada pencapaian individu, membuat metrik evaluasi tenaga penjualan
individu menjadi nilai yang dipertanyakan. Di pasar global, keterampilan
budaya tampak lebih relevan untuk mengevaluasi operasi penjualan
daripada kemampuan teknis dan manajerial.
Proses perencanaan biasanya melibatkan koordinasi dan interaksi yang
cukup besar antara area fungsional. Karena perencanaan adalah proses
organisasi, serta teknik analisis, pertimbangan harus diberikan kepada peran
dan perilaku eksekutif dalam perencanaan, dan konteks organisasi dimana
perencanaan dilakukan. Tujuannya adalah konsistensi antara dimensi
perencanaan untuk meningkatkan efektivitas.
Efektivitas implementasi strategi menentukan hasil perencanaan
pemasaran. Banyak inisiatif strategi dalam organisasi yang gagal karena
kurangnya perhatian pada struktur dan masalah perilaku seputar proses
implementasi. Proses implementasi yang efektif menjabarkan kegiatan yang
akan dilaksanakan, siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan, waktu
dan lokasi pelaksanaan, serta bagaimana pelaksanaan akan dicapai.
Peningkatan efektivitas implementasi tidak hanya terkait dengan
keterampilan manajerial dalam pelaksanaan, tetapi juga pilihan desain
organisasi, memberikan insentif yang relevan dan komunikasi yang efektif.
Program pemasaran internal menyediakan struktur untuk menangani proses
implementasi.
Mengukur kinerja pemasaran membandingkan tujuan dengan
pencapaian menggunakan metrik pemasaran dari beberapa jenis.
Kemampuan mengukur kinerja pemasaran berhubungan positif dengan
kinerja perusahaan.
H. Global Issues for Planning, Implementation, and Control
a. Global Marketing Planning
Sementara proses perencanaan yang mendasarinya sama, rencana
internasional sering membuat asumsi penyederhanaan untuk mengatasi
kerumitan tambahan perencanaan untuk situasi global. Perencanaan secara
global juga harus mengakomodasi variasi yang lebih substansial dalam
strategi dan program pemasaran daripada kasus di dalam negeri. Situasi
akan berbeda mengenai keseimbangan antara standarisasi strategi
internasional dan beradaptasi dengan kondisi pasar lokal, tetapi penting
bahwa tingkat adaptasi dan variabilitas yang dipilih tidak boleh dikaburkan
oleh cara pembuatan rencana. Variasi strategi antar pasar mungkin ekstrim.
b. Implementation Globally
Implementasi strategi global harus sering mengatasi masalah yang
berkaitan dengan perbedaan pasar dalam budaya nasional, pembangunan
ekonomi, dan karakteristik politik. Langkah perusahaan untuk mengurangi
otonomi manajemen lokal untuk mengembangkan merek yang lebih terpadu
secara global.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Evaluasi dan kontrol pemasaran strategis berkaitan dengan menemukan
peluang baru atau menghindari ancaman, menjaga kinerja sejalan dengan
harapan manajemen, atau memecahkan masalah spesifik yang telah
diidentifikasi. Perencanaan menetapkan arah dan memberikan pedoman untuk
evaluasi dan kontrol.
Audit pemasaran strategis mungkin relevan untuk menetapkan pendekatan
evaluasi dan pengendalian yang tepat. Standar dan metrik kinerja perlu
ditentukan, diikuti dengan memperoleh informasi yang diperlukan untuk
analisis kesenjangan kinerja, yang mengarah ke pilihan tindakan yang tepat.
3.2.Saran
Penerapan strategi pemasaran sebaiknya bersifat fleksibel sehingga dalam
situasi tertentu bisa dilakukan penyesuaian. Maka dari itu, perlu bagi
perusahaan atau organisasi untuk melakukan kontrol secara berkala sehingga
kegiatan pemasaran dengan strategi yang diterapkan tetap dalam on track.
DAFTAR PUSTAKA

Cravens, David W., and Nigel F Piercy. 2009. Strategic Marketing Ninth
Edition.

Guide, S., & Kelly, B. (2023, February 20). The Marketing

Implementation Plan » Peep Strategy. Peep Strategy. Retrieved May 10,

2023, from https://peepstrategy.com/the-marketing-implementation-plan/

Okfalisa, Alias, R.A., Wong, K., & Chong, S.C. (2012). A knowledge

management metrics model for measuring strategy implementation

success. International Journal of Business Excellence, 5, 305-322.

Panchyshyn, T., & Prokopovych-Pavlyuk, I. (2021). MODERN

BUSINESS METRICS FOR EVALUATION OF EFFICIENCY OF

MARKETING MEASURES.

Anda mungkin juga menyukai