MAKALAH
Oleh:
Levina Syafin Tejasukmana (2106428)
Mega Tri Nadya Kardiansyah (2105828)
Najwa Salim Thalib Al Katiri (2108678)
Sri Dewi Sinta
Segala puji dan syukur kami ucapkan pada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Implementing Managing Market-Driven Strategy (IMMS) -
Marketing Strategy Implementation And Control” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan pembuatan dari makalah ini untuk memenuhi tugas dari Bapak
Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.P. dan Ibu Dr. Dita Amanah, MBA pada mata kuliah
Pemasaran Stratejik. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai kondisi kesehatan mental remaja yang ada di Kota Bandung dan
pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental.
Dalam pembuatannya, makalah ini dibuat dengan bantuan berbagai pihak.
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada mereka yang
sudah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami
menerima segala kritik dan saran dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki
dan menyempurnakan makalah ini.
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Marketing Implementation
Marketing Implementation adalah proses yang mengubah rencana
pemasaran menjadi tugas tindakan dan memastikan untuk mencapai tujuan
yang dinyatakan dalam rencana tersebut. Bahasan didalamnya dibagi
menjadi bahasan strategi dan implementasi, strategi akan membahas
mengenai apa dan mengapa kegiatan pemasaran; pelaksanaan membahas
sementara implementasi membahas siapa, di mana, kapan dan bagaimana.
Keduanya terkait erat karena satu lapisan strategi menyiratkan penugasan
pelaksanaan taktis tertentu di tingkat yang lebih rendah, misalnya,
keputusan strategis manajemen puncak untuk “memanen” produk harus
diterjemahkan ke dalam tindakan dan penugasan tertentu.
Saat ini banyak perusahaan yang sedang berusaha untuk membuat
operasi pemasaran menjadi lebih efisien dan laba atas pemasaran investasi
lebih terukur. Pemasar membutuhkan template yang lebih baik untuk proses
pemasaran, manajemen pemasaran, dan alokasi sumber daya pemasaran
yang lebih baik. Untuk memudahkan hal tersebut perusahaan memakai
metrik karena dapat mengukur keberhasilan implementasi pemasaran. Ada
berbagai metrik kunci untuk mengukur keberhasilan strategi implementasi
pemasaran, beberapa contohnya meliputi biaya untuk menarik satu
konsumen, biaya konsumen sepanjang hidupnya sebagai konsumen produk
atau jasa perusahaan, rata-rata pendapatan bulanan per konsumen, dan
jumlah dan nilai pelanggan potensial.
B. Marketing Control
Marketing Control adalah proses dimana perusahaan menilai efek dari
kegiatan dan program pemasaran untuk melakukan perubahan dan
penyesuaian yang diperlukan. Terdapat empat jenis kontrol pemasaran yang
dibutuhkan yaitu :
a. Annual-plan control
Kontrol rencana tahunan memastikan perusahaan mencapai
penjualan, keuntungan, dan tujuan lain yang ditetapkan dalam
rencana tahunannya. Terdapat empat alat untuk mencapai tujuan
tersebut yaitu melalui analisis penjualan, pasar analisis saham,
analisis beban pemasaran terhadap penjualan, dan analisis
keuangan.
Model pengendalian ini berlaku untuk semua tingkatan
organisasi. Setiap manajer produk, manajer distrik regional, manajer
penjualan, dan perwakilan penjualan berkomitmen untuk mencapai
tingkat penjualan dan biaya tertentu. Manajemen puncak
menetapkan penjualan tahunan dan tujuan keuntungan; Manajemen
menetapkan tujuan bulanan atau triwulanan, memantau kinerja di
pasar, menentukan penyebab penyimpangan kinerja yang serius, dan
dibutuhkan tindakan korektif untuk menutup kesenjangan antara
tujuan dan kinerja.
b. Profitability Control
Perusahaan harus mengukur profitabilitas produk, wilayah,
kelompok pelanggan, segmen, saluran perdagangan, dan ukuran
pesanan untuk membantu menentukan apakah akan memperluas,
mengurangi, atau menghilangkan produk atau kegiatan pemasaran.
Tujuan utama dari pengendalian profitabilitas adalah untuk
memastikan bahwa perusahaan mencapai tingkat keuntungan yang
diharapkan atau optimal, serta untuk mengidentifikasi dan mengatasi
faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas.
c. Efficiency Control
Efficiency control digunakan untuk memeriksa kepatuhan
rencana laba, membantu menyiapkan anggaran manajer merek,
mengukur efisiensi promosi, dan menganalisis media. Tujuan utama
dari efficiency control adalah untuk mencapai keluaran yang optimal
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien.
Beberapa perusahaan telah menetapkan posisi pengontrol
pemasaran untuk bekerja di luar kantor pengontrol tetapi
berspesialisasi dalam meningkatkan efisiensi pemasaran.
d. Strategic Control
Setiap perusahaan harus secara berkala menilai kembali
pendekatan strategisnya terhadap pasar dengan audit pemasaran
yang baik. Perusahaan juga dapat melakukan tinjauan keunggulan
pemasaran dan etis/sosial tinjauan tanggung jawab.
Gambar 1.1
Type of Marketing Control
3.1. Kesimpulan
Evaluasi dan kontrol pemasaran strategis berkaitan dengan menemukan
peluang baru atau menghindari ancaman, menjaga kinerja sejalan dengan
harapan manajemen, atau memecahkan masalah spesifik yang telah
diidentifikasi. Perencanaan menetapkan arah dan memberikan pedoman untuk
evaluasi dan kontrol.
Audit pemasaran strategis mungkin relevan untuk menetapkan pendekatan
evaluasi dan pengendalian yang tepat. Standar dan metrik kinerja perlu
ditentukan, diikuti dengan memperoleh informasi yang diperlukan untuk
analisis kesenjangan kinerja, yang mengarah ke pilihan tindakan yang tepat.
3.2.Saran
Penerapan strategi pemasaran sebaiknya bersifat fleksibel sehingga dalam
situasi tertentu bisa dilakukan penyesuaian. Maka dari itu, perlu bagi
perusahaan atau organisasi untuk melakukan kontrol secara berkala sehingga
kegiatan pemasaran dengan strategi yang diterapkan tetap dalam on track.
DAFTAR PUSTAKA
Cravens, David W., and Nigel F Piercy. 2009. Strategic Marketing Ninth
Edition.
Okfalisa, Alias, R.A., Wong, K., & Chong, S.C. (2012). A knowledge
MARKETING MEASURES.