Anda di halaman 1dari 39

Nama : Birgita Rani Estika Naibaho

NIM : 1817011059
Prodi : Pendidikan Ekonomi
Matkul : Manajemen Pemasaran

MANAJEMEN PEMASARAN
1. PENDAHULUAN
Manajemen pemasaran atau yang sering disebut marketing management merupakan
salah satu jenis manajemen yang dibutuhkan untuk semua bisnis. Marketing management
ini menyangkut produk atau jasa agar lebih dikenal konsumen. Oleh sebab itu, pihak
perusahaan harus mengerti diskursus lengkap terkait management marketing ini.

1.1.Pengertian Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran adalah proses penetapan tujuan-tujuan pemasaran produk
bagi suatu organisasi (dengan mempertimbangkan sumber daya internal dan peluang
pasar), perencanaan, dan pelaksanaan aktivitas untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut,
dan mengukur kemajuan ke arah pencapaiannya.
Manajemen pemasaran (marketing management) harus diperhatikan oleh sebuah
organisasi atau perusahaan karena berkontribusi banyak hal untuk kelancaran proses
pemasaran produk.
Manajemen pemasaran juga bertugas mengukur dan menganalisis strategis proses
pemasaran suatu perusahaan maupun organisasi. Manajemen pemasaran bertugas
sangat penting dalam perusahaan atau organisasi karena dengan adanya manajemen
pemasaran perusahaan bisa meraih target pasar yang diinginkan dan mendapat lebih
banyak konsumen. Pemasaran menjadi salah satu kunci dari kesuksesan bisnis dan
perusahaan. Itu sebabnya manajemen pemasaran pun penting untuk diperhatikan. Pada
dasarnya manajemen pemasaran adalah proses menganalisa, merencanakan,
menerapkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pemasaran dengan tujuan untuk
mencapai target perusahaan.

Seperti yang dijelaskan di atas, secara sederhana manajemen pemasaran adalah


proses untuk memastikan produk atau layanan dapat diperkenalkan dan dipromosikan
pada target pasar secara efektif agar tujuan perusahaan tercapai. Proses tersebut
melibatkan beberapa hal seperti periklanan, promosi, penjualan, dan hubungan
masyarakat.

1.2. Tahap-Tahap Dalam Manajemen Pemasaran


Dalam praktiknya, proses manajemen pemasaran tersebut juga harus melewati
beberapa tahapan agar produk atau layanan dari perusahaan dapat diterima dan
berkembang di pasar. Beberapa tahapan dalam proses manajemen pemasaran tersebut,
seperti:
a. Riset pasar
Tahapan pertama dalam manajemen pemasaran adalah memulai riset pasar.
Ini dilakukan perusahaan harus tahu sebelumnya produk dan layanan
seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan dan dicari oleh target pasarnya.
Selain itu riset pasar juga akan sangat berguna untuk menentukan apakah
perusahaan harus meluncurkan produk baru atau justru memperluas produk
dan layanan yang sudah ada.
b. Mengembangkan strategi pemasaran
Setelah melakukan riset pasar, tahapan berikutnya dalam manajemen
pemasaran adalah membuat strategi pemasaran yang tepat. Pada tahapan ini
kamu harus benar-benar mempertimbangkan hasil riset pasar dengan
berbagai hal penting seperti segmentasi, target pelanggan, dan positioning
brand.
c. Menyusun rencana pemasaran
Setelah strategi dibuat, sekarang saatnya rencana pemasaran disusun.
Langkah ini tak kalah penting dari langkah-langkah lainnya. Dalam tahapan
ini kamu harus menganalisa dan menentukan target yang ingin dicapai oleh
perusahaan pada periode waktu tertentu. Rencana pemasaran tersebut juga
harus ditulis agar kamu dapat memantau apakah pelaksanaanya nanti tetap
sesuai jalur yang direncanakan.
d. Kontrol dan kumpulkan saran
Setelah produk diluncurkan dan dipromosikan berdasarkan strategi dan
rencana yang telah ditentukan, maka hal berikutnya adalah tentang
mengontrol dan mengumpulkan saran dari para pelanggan. Mengumpulkan
saran dari pelanggan dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan
pengembangan produk di masa depan. Sementara kontrol dilakukan bila
produk tidak diterima secara positif oleh pelanggan. Salah satu contohnya
adalah dengan menarik produk kembali sebelum sentimen pelanggan
memengaruhi brand perusahaan.

1.3. Pentingnya Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran dibutuhkan agar perusahaan bisa mengetahui
persaingan di pasar dan kebutuhan seperti apa yang diperlukan dalam membangun
strategi yang tepat. Selain itu keberadaan manajemen pemasaran akan sangat
membantu perusahaan dalam melakukan beberapa hal seperti:
a. Memperkenalkan produk baru
Manajemen pemasaran akan membantu perusahaan saat hendak
mempromosikan produk atau layanan baru mereka. Dengan manajemen
pemasaran, perusahaan dapat memahami kebutuhan pelanggan, menjangkau
pelanggan potensial, meningkatkan produk, hingga menghemat waktu dan
biaya karena fokus pada sumber daya yang ada.
b. Mendorong penjualan
Manajemen pemasaran yang efektif akan membuka peluang bagi
meningkatnya angka penjualan produk dan layanan. Pasalnya, menerapkan
manajemen pemasaran yang tepat akan membantu perusahaan dalam
mencocokan kebutuhan pelanggan dengan produk atau layanan yang
ditawarkan.
c. Menciptakan berbagai ide untuk keberlangsungan bisnis
Manajemen pemasaran juga dapat membantu perusahaan untuk terus dapat
menciptakan berbagai ide yang dapat menunjang keberlangsungan perusahaan
di masa depan. Hal ini dapat terjadi karena konsep pemasaran adalah dinamis
sehingga perusahaan bisa terus dapat melihat persaingan pasar yang ada.
Dengan begitu perusahaan dapat memahami pola permintaan yang baru dan
terus berubah.
d. Membantu pengambilan keputusan bisnis
Manajemen pemasaran akan menunjang pengambilan keputusan bisnis
yang lebih tepat. Pasalnya, dari marketing kamu bisa mendapat wawasan yang
bermanfaat. Misalnya kamu dapat memutuskan apa, kapan, bagaimana dan
untuk siapa produk atau layanan kamu tersebut dengan melihat data yang
dikumpulkan oleh tim marketing. Kamu juga dapat memutuskan produk atau
layanan mana yang dapat ditingkatkan dari insight tentang perilaku pelanggan.
e. Meningkatkan reputasi perusahaan
Manajemen pemasaran adalah salah satu cara yang berkontribusi pada
reputasi perusahaan. Alasannya, manajemen pemasaran yang tepat dan efektif
akan mendorong kegiatan pemasaran yang memberi hasil yang positif. Dengan
begitu reputasi perusahaan pun akan terbantu.

1.4.Tugas pokok manajemen pemasaran


Pemasaran terkait dengan pasar dan oleh karena itu manajemen pemasaran
memerlukan integrasi berbagai elemen pasar. Manajemen pemasaran memiliki
tugas mengatur elemen-elemen ini ke dalam sistem operasi yang efektif sehingga
dapat melayani pelanggan dan perusahaan bisnis secara efektif. Berbagai tugas
pokok manajemen pemasaran adalah:
a. Menilai peluang pemasaran
Penentuan tujuan pemasaran dan penilaian peluang pemasaran bagi
perusahaan merupakan tugas pokok dari manajemen pemasaran. Kondisi dan
peluang pasar yang terus berubah membuat manajemen pemasaran harus
mengeluarkan program-program yang terencana untuk menjawab tantangan,
dan memanfaatkan peluang.
b. Perencanaan kegiatan pemasaran
Perencanaan adalah fungsi manajerial yang penting. Perencanaan kegiatan
pemasaran adalah tugas penting dan melibatkan banyak langkah. Ini melibatkan
perencanaan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan pemasaran yang
diinginkan. Hal ini berkaitan dengan perumusan kebijakan yang berkaitan
dengan produk, harga, distribution channels, langkah-langkah promosi,
perkiraan target penjualan, dll. Perencanaan memberikan dasar untuk
pemasaran yang efektif bagi perusahaan.
c. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran
Tugas pokok lainnya dari manajemen pemasaran adalah pengorganisasian
untuk berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan menugaskan kegiatan
tersebut kepada orang yang tepat, sehingga tujuan pemasaran tercapai.
Mengingat konsep pemasaran yang berubah, struktur organisasi perlu fleksibel
dan akomodatif. Ini akan membantu dalam interaksi yang lebih baik antara
organisasi dan lingkungan.
d. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan perusahaan
Bahkan perencanaan terbaik pun tidak akan bermanfaat jika ada koordinasi
yang tidak tepat antara berbagai aktivitas organisasi. Pemasaran melibatkan
berbagai kegiatan dan ini saling terkait dan saling bergantung. Keputusan
produk, strategi penetapan harga, aktivitas penelitian struktur saluran semuanya
memerlukan koordinasi yang tepat. Dengan begitu, tujuan dapat dicapai.
e. Mengarahkan dan memotivasi karyawan
Arahan yang baik adalah suatu keharusan untuk kinerja fungsi manajemen
pemasaran yang efektif. Arahan membantu dalam pelaksanaan pekerjaan yang
benar. Gaya kepemimpinan yang berbeda dipraktekkan untuk membimbing
bawahan. Seorang pemimpin mengarahkan bawahannya dan memastikan
melalui pengawasan yang efektif, bahwa kinerja sesuai dengan spesifikasi yang
direncanakan. Pada saat yang sama, juga diperlukan motivasi. Motivasi tidak
hanya membantu kinerja yang lebih baik oleh karyawan tetapi juga
mempertahankan karyawan untuk waktu yang lebih lama.
f. Mengevaluasi dan mengontrol upaya pemasaran
Untuk mencapai bisnis yang menguntungkan, manajer pemasaran harus
secara terus menerus mengevaluasi upaya pemasaran. Ini akan membantunya
mengetahui jika ada kekurangan, sehingga dapat segera diperbaiki dan
ditemukan solusi yang tepat. Pengendalian adalah fungsi manajerial yang
berkaitan dengan perbandingan kinerja aktual dengan kinerja standar. Sama
seperti di atas, jika kekurangan ditemukan, harus segera ada tindakan korektif
untuk mengatasi kekurangan tersebut.
2. PERANAN PEMASARAN BAGI MASYARAKAT
Pemasaran pada dasarnya merupakan suatu proses perpindahan barang atau
jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Lebih lanjut beberapa ahli
memberikan bermacam-macam batasan tentang pemasaran diantaranya dikemukakan
oleh Philip Kotler: Pemasaran adalah semua proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, manawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Sedangkan
pengertian pemasaran menurut American Marketing Association adalah sebagai
berikut: Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan pengembangan kegiatan
usaha yang meliputi kebijakan harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang
atau jasa yang diarahkan pada suatu proses pertukaran yang memuaskan tujuan individu
dan organisasi.
Dari sejumlah definisi pemasaran tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pemasaran pada dasarnya meliputi empat kegiatan utama yaitu pengembangan produk,
promosi, harga dan saluran distribusi yang biasa disebut dengan marketing mix atau
bauran pemasaran.

2.1.Peranan pemasaran bagi masyarakat


Pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam masyarakat karena
pemasaran menyangkut berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang ekonomi dan
sosial. Karena kegiatan pemasaran menyangkut masalah mengalirnya produk dari
produsen ke konsumen, maka pemasaran menciptakan lapangan kerja yang penting
bagi masyarakat. Dengan demikian pemasaran merupakan sektor yang penting
dalam pendapatan masyarakat. Disamping itu, pula perlu disadari bahwa sebagian
besar pengeluaran uang masyarakat konsumen mengalir ke kegiatan pemasaran.
Beberapa ahli telah melakukan penelitian berkesimpulan, hampir 50% pengeluaran
uang masyarakat konsumen di Amerika seriakat adalah untuk biaya-biaya
pemasaran, termasuk biaya distribusi, biaya penelitian pasar, biaya pelayanan, dan
biaya pengembangan produk.
Pentingnya pemasaran dalam masyarakat, tercermin pula pada setiap
kehidupan dalam masyarakat yang tidak terlepas dari kegiatan pemasaran yang ada.
Media advertensi yag digunakan untuk mempresentasikan produk, toko tempat kita
berbelanja dan banyak lagi, merupakan kegiatan pemasaran. Selain itu pemasaran
selalu mendorong untuk dilakukanya penelitian dan inovasi, sehingga
menimbulkan terdapatnya produk-produk baru. Hal ini karena pemasaran selalu
berusaha menggugah dan menarik para konsumen, kegiatan mana membutuhkan
tenaga kerja yang cukup banyak.

2.2.Peranan Pemasaran Dalam Memenuhi Kebutuhan Dan Keinginan manusia


Setiap manusia selalu berusaha memenuhi semua kebutuhannya dengan
mengkonsumsi produk yang ada. Pemenuhan kebutuhan tersebut dengan melihat
manfaat dan kegunaannya.Manfaat atau kegunaan dapat dilihat dari bentuk, tempat,
waktu dan kepemilikan.Fungsi pemasaran juga mempunyai peranan yang sangat
penting dalam meningkatkan dayaguna suatu barang, yang tadinya kurang berarti
di suatu tempat dan akan menjadi tinggi nilainya di tempat lain. Dengan
meningkatnya dayaguna suatu barang maka secara otomatis akan memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia terhadap produk / barang tersebut.
Semakin tinggi taraf hidup dari tingkat sosial suatu masyarakat, semakin
banyak tingkat pilihan masyarakat tersebut untuk memenuhi keingninan dan
kebutuhanya. Dalam hal ini masyarakat telah meningkatkan tingkat kebutuhan dan
keinginan yang lebih tinggi lagi seperti kebutuhan keselamatan dan keamanan
kebutuhan sosial dan kebutuhan kepuasan pribadi. Untuk memenuhi kebutuhan dan
keingninan masyarakat konsumen, pemasaran disamping berperan melakukan
kegiatan penelitian produk baru dan pengembangan produk yang ada, juga
menciptakan kemungkinan product mix dan diversifikasi produk. Semua ini
dilakukan sejalan dengan perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat disuatu
daerah.
Oleh karena itu sangat dibutuhkan pemasaran agar masyarakat dapat
mengetahui dan mengenali berbagai macam produk sejenis dan tentunya dengan
manfaatnya masing-masing.

2.3.Peranan pemasaran dalam mengalirkan produk dari produsen ke konsumen


Pada dasarnya pemasaran suatu barang mencakup perpindahan atau aliran
dari dua hal, yaitu aliran fisik barang itu sendiri dan aliran kegiatan transaksi untuk
barang tersebut. Aliran kegiatan transaksi merupakan rangkaian kegiatan transaksi,
mulai dari penjual produsen sampai kepada pembeli konsumen akhir. Mengalirnya
produk dari produsen sampai ketangan konsumen dilakukan dengan menggunakan
peralatan pengangkutan atau transportasi dan fasilitas pergudangan.
Untuk membantu kelancaran arus kegiatan transaksi dan arus barang, maka
dibutuhkan pelayanan dari perseorangan atau organisasi lainya. Seperti adanyan
pengaturan mengenai ukuran standar dari sepatu yang diperdagangkan sehingga
memudahkan transaksi jual-beli. Demikian pula bantuan pinjaman dana dari bank
untuk membelanjai persediaan yang tertanam digudang atau di toko. Terdapat pula
bantuan dari pihak atau lembaga asuransi untuk penyebaran risiko yang terjadi
(kebakaran, kehilangan, kerusakan) dari barang yang terdapat dalam perediaan.
Demikian juga bantuan informasi yang berharga mengenai harga permintaan dan
penawaran serta gaya/model sepatu dari penerbitan surat kabar dan berita-berita
perdagangan. Bantuan yang demikian sangat berguna dalam mendekatkan barang
dengan konsumen.
Kegiatan pemasaran yang telah diutarakan diatas dapat diklasifikasikan
kedalam tiga bidang kegiatan, yaitu : kegiatan transaksi atau transfer, kegiatan
suplai fisik, dan kegiatan yang mempermudah arus transaksi dan arus barang.
Didalam masing-masing bidang terdapat beberapa kegiatan yang dirincikan sebagai
berikut:
 Bidang kegiatan transaksi atau transfer yang meliputi :
 Pembelian (buying)
 Penjualan (selling)
 Bidang kegiatan suplai fisik, meliputi :
 Pengangkutan (transportation)
 Pergudangan/penyimpanan (storage)
 Bidang kegiatan penunjang untuk mempelancar arus kegiatan transaksi dan
arus barang, meliputi fungsi :
 Penjajaan (marchandising)
 Standardisasi dan grading
 Pembelanjaan (financing)
 Penanggungan risiko (risk taking)
 Informasi pasar (market information atau komunikasi).
3. PERANAN PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN
Pemasaran adalah ilmu yang mempelajari segala aktivitas perencanaan,
mengkomunikasikan, menyampaikan dan menawarkan tawaran yang bernilai kepada para
calon konsumen berupa barang atau jasa.
Sehingga, ilmu pemasaran mendalami ilmu strategi penjualan. Peran Pemasaran
Dalam Perusahaan Pada Jenjang Operasional atau Fungsional adalah sebagai berikut:
Berikut 7 peranan pemasaran dalam perusahaan pada jenjang operasional atau
fungsional adalah sebagai berikut:
 Membangun Sistem Bisnis
Bagian pemasaran dalam perusahaan akan sangat berkontribusi dalam
pembangunan sistem bisnis. Mereka akan membangun sistem marketing mulai
dari database pelanggan, sistem administrasi, hingga strategi jitu untuk
menaikan transaksi. Selain itu, mereka akan membantu perusahaan dalam
menanggulangi keluhan konsumen.

 Menentukan Target Pasar


Kita tidak mungkin menjual pembalut wanita kepada pria. Artinya, tidak
semua orang adalah target pasar untuk produk kita. Kita harus menentukan
terlebih dahulu siapa yang akan membeli produk yang kita jual.
Ilmu pemasaran dapat membantu suatu perusahaan untuk menentukan
konsumen yang paling tepat mereka sasar agar produk atau jasa yang mereka
tawarkan mudah terserap atau terjual.
Pemasar dapat menggunakan metode segmentasi, targeting dan positioning
untuk mengetahui kepada siapa kita menjual, dimana kita berjualan, harga
produk yang tepat, hingga siapa para pesaing kita.

 Mendatangkan Keuntungan
Dalam mendatangkan profit, perusahaan harus dapat menjual produknya.
Oleh karena itu, perusahaan akan sangat membutuhkan peran dari pemasaran
yang dapat menentukan strategi yang paling jitu untuk mendatangkan
keuntungan tersebut.

Pemasaran akan membantu perusahaan menganalisa, mengaplikasikan dan


mengevaluasi metode yang paling efektif untuk mendatangkan profit.
Jika perusahaan tidak memiliki tim pemasaran dalam bisnisnya. Sangatlah
tidak mungkin bisnisnya akan mendapatkan profit. Justru sebaliknya,
perusahaan terus menghasilkan produk tetapi tidak terjual hanya akan
meningkatkan kerugian biaya dalam produksi.
 Memberikan Nilai Pada Merek
Siapa yang tidak mengenal produk NIKE atau adidas, kedua merek tersebut
sangatlah terkenal di seluruh dunia. Alasannya karena produk mereka sangatlah
bagus, tapi apa hanya karena kualitas saja mereka bisa terkenal ke seluruh
belahan dunia.

Tentunya bukan, ada banyak sepatu yang memiliki kualitas yang baik tetapi
tidak berhasil mengalahkan kedua merek tersebut. Dua merek tersebut dapat
mempunyai nilai merek yang sangat mahal karena pemasarannya yang baik.
Strategi pemasaran yang jitu dan berkelanjutan, didukung dengan kualitas
produk yang baik akan mendongkrak nilai merek produk. Hal tersebut karena
konsumen merasa terpuaskan.

 Menjaga Eksistensi Perusahaan


Tujuan utama dari perusahaan bukan hanya untuk mendatangkan profit.
Perusahaan selalu ingin terus berdiri dan jauh dari kata bangkrut. Oleh karena
itu, perusahaan ingin terus menjaga eksitensinya.
Pemasaran membantu menjaga eksistensi dari suatu perusahaan dengan
menaikan profit, menaikan nilai merek hingga menjaga dan memperluas alur
distribusi ke distributor.

 Mempertahankan dan Memperluas Jaringan Distribusi


Pemasaran akan membantu dalam menjaga kontak dengan para distributor,
sehingga perusahaan terus dapat memasok produknya ke toko-toko yang telah
bekerjasama dengan distributor. Selain itu, pemasaran juga akan terus mencari
relasi distributor atau membuat strategi yang dapat memperluas jangkauan
produk.

 Ujung Tombak Persaingan Dengan Kompetitor


Semakin hari, semakin unik iklan dan cara promosi berbagai produk di
televisi, sosial media, hingga secara offline. Pemasaran akan membantu
perusahaan untuk menyesuaikan cara beriklan dan bersaing dengan para
kompetitor. Selain itu, pemasaran pun akan menentukan produk mana yang
paling efektif yang dapat perusahaan jual.
4. KONSEP PEMASARAN
konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan
kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini
harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan
bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup
perusahaan (Swasta, 1996).

Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi
adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran
guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep
pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran terpadu dan profitabilitas.

Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju


sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi
hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep
yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swasta, 1996).

Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam
konsep pemasaran (Swasta, 1996) :

a. Orientasi konsumen

Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :

1) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

2) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.

3) Menentukan produk dan program pemasarannya.

4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan


keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan


pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan


Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen
pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara
perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah
koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung
jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat
disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu
upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai.

c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen


Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba.
Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan
yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan.
Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan
menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan
dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.

Konsep pemasaran telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di


seluruh dunia pada zaman sekarang, tetapi situasinya tidak sama sebelumnya. Sesuai
dengan konsep ini dikatakan bahwa agar organisasi dapat memenuhi tujuan organisasi,
kebutuhan dan keinginan pelanggan harus dipenuhi.

Teori ini pertama kali disebutkan dalam buku Adam Smith “The Wealth of
Nations” pada tahun 1776, tetapi mulai digunakan secara luas setelah 200 tahun
kemudian.
Oleh karena itu, pemasaran dapat dikatakan sebagai proses memperoleh
pelanggan dan memelihara hubungan dengan mereka dan pada saat yang sama
menyesuaikan kebutuhan dan keinginan dengan layanan atau produk yang ditawarkan
oleh organisasi atau perusahaan, dan memastikan bahwa organisasi akan meraih
keuntungan.

5 Jenis Konsep Pemasaran


Lima jenis konsep pemasaran adalah sebagai berikut:
 Konsep Produksi
 Konsep Produk
 Konsep penjualan
 Konsep pemasaran
 Konsep pemasaran sosial

 Konsep produksi
Konsep ini didasarkan pada asumsi bahwa pelanggan terutama tertarik pada
produk yang dapat diakses dan terjangkau.
Konsep ini diperkenalkan pada saat bisnis difokuskan terutama pada
produksi. Dikatakan bahwa bisnis akan dapat menurunkan biaya dengan
memproduksi lebih banyak kuantitas atau produksi massal. Hanya berfokus
pada produksi barang dapat menyebabkan perusahaan menyimpang dari
tujuannya.

 Konsep produk
Konsep produk didasarkan pada asumsi bahwa pelanggan akan lebih
condong ke produk yang menawarkan kualitas lebih, fitur inovatif dan kinerja
yang mutakhir.
Dalam konsep pemasaran jenis ini, bisnis berfokus pada menciptakan
produk berkualitas tinggi dan menyempurnakannya setiap saat untuk
mengembangkan produk yang lebih baik dan lebih baik.

 Konsep produk
Konsep produk didasarkan pada asumsi bahwa pelanggan akan lebih
condong ke produk yang menawarkan kualitas lebih, fitur inovatif dan kinerja
yang mutakhir.
Dalam konsep pemasaran jenis ini, bisnis berfokus pada menciptakan
produk berkualitas tinggi dan menyempurnakannya setiap saat untuk
mengembangkan produk yang lebih baik dan lebih baik.

 Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menempatkan pusat fokus pada pelanggan. Semua
aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan dilakukan
dengan mengingat pelanggan sebagai prioritas.
Perusahaan / organisasi lebih memperhatikan tentang menciptakan
proposisi nilai bagi pelanggan yang akan membedakan perusahaan dari
persaingan.

 Konsep Pemasaran Sosial


Ini adalah bentuk konsep pemasaran kelima dan paling maju. Di sini
fokusnya adalah pada kebutuhan dan keinginan pelanggan serta memastikan
keselamatan pelanggan dan masyarakat terlebih dahulu. Konsep pemasaran
sosial percaya dalam membalas budi kepada masyarakat dan membuat dunia
menjadi tempat yang lebih baik bagi semua manusia.
5. SASARAN PASAR
Target pasar adalah kelompok konsumen atau pelanggan yang menjadi sasaran
bisnis untuk melakukan pendekatan. Tujuannya adalah agar kelompok konsumen tersebut
membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Biasanya, target pasar atau market
dikelompokkan berdasarkan sifat, rentang umur, ataupun karakter serta kebiasaan yang
dinilai selaras atau relevan.

Dalam menentukan target market, pebisnis harus berupaya untuk mengelompokkan


masyarakat dengan segmentasi tertentu. Melalui kegiatan segmentasi ini, pebisnis mampu
mendapatkan data dan mengolahnya guna menentukan segmen pasar atau konsumen
manakah yang dirasa paling sesuai dengan karakteristik dari bisnis yang sedang dijalankan.
Jadi, bisa dibilang bahwa target pasar adalah istilah fundamental dan wajib diketahui oleh
para pelaku usaha atau pebisnis.

Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Menentukan Target Pasar

 Ukuran Segmen
Perusahaan besar cenderung memilih segmen pasar yang juga besar begitupun
sebaliknya, perusahaan kecil akan memilih segmen pasar yang lebih kecil. Hal ini
bertujuan agar perusahaan dapat menyesuaikan target perusahaan sesuai dengan
kemampuan masing-masing.

 Pertumbuhan Segmen
Faktor pertumbuhan segmen juga merupakan salah satu faktor yang wajib
diperhatikan dalam menentukan target pasar. Meskipun ukuran sebuah segmen saat ini
relatif kecil, tetapi tidak menutup kemungkinan akan berkembang dimasa yang akan
datang jika ada tanda-tanda perkembangan yang positif. Karena pada dasarnya segmen
kecil adalah segmen pasar yang potensial. Seperti misalnya dahulu tingkat usia 60 tahun
ke atas tidak menjadi fokus pasar bagi perusahaan. Tetapi saat ini banyak jasa dan
produk yang ditawarkan untuk segmen ini (usia 50 tahun keatas).

 Analisis Situasi
Lakukan analisis situasi secara teliti dan cermat sebelum menentukan target pasar.
Analisis situasi tersebut berhubungan dengan konsumen, para pemasok, dan para
distributor dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats).

 Sumber Daya Perusahaan


Sebelum menentukan target pasar, cobalah perhatikan sumber daya yang didapat
perusahaan. Apabila sumber daya perusahaan didapat dari kerja sama dengan pihak luar,
maka kamu harus berhati-hati. Hal ini karena keuntungan dan risiko ditanggung
bersama.

 Biaya yang Harus Dikeluarkan untuk Mencapai Segmen


Sebuah segmen harus disesuaikan dengan kegiatan pemasaran perusahaan, jika
segmen yang dipilih ternyata tidak cocok maka sebaiknya tidak perlu untuk dilakukan.
Oleh sebab itu, identifikasi mengenai segmen yang akan dituju wajib dilakukan dengan
teliti. Banyak contoh segmen yang sempat diperkirakan memiliki potensi besar, namun
ternyata tidak seperti yang diharapkan, sementara perusahaan sudah mengeluarkan
biaya yang besar.

 Kesesuaian Tujuan
Setelah segmen pasar ditentukan, sebaiknya perusahaan tetap fokus pada segmen
tersebut. Sebisa mungkin perusahaan jangan beralih ke segmen pasar lain yang tidak
direncanakan sebelumnya, karena risiko kerugiannya cukup besar.

 Pelaksanaan Target Pasar


Setelah proses segmentasi pasar dilakukan, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan
target pasar. Untuk melakukannya, diperlukan proses yang urut dan sistematis, yakni
sebagai berikut:
 Mengembangkan acuan pemasaran untuk menentukan segmen pasar yang telah
ditarget.
 Memilih segmen pasar serta target perusahaan.
 Mengembangkan produk yang sesuai segmen pasar.
 Mengembangkan profil segmen pasar yang akan dihasilkan.
 Menambah kriteria segmen pasar apabila diperlukan.
 Melakukan identifikasi segmentasi pasar yang sudah ada.

 Rencana Target Pasar


Setelah menentukan segmentasi pasar, langkah berikutnya dalam proses pemasaran
adalah penetapan target pasar. Penetapan target pasar adalah kegiatan menilai serta
memilih satu atau lebih segmen yang akan diambil perusahaan. Apabila perusahaan
ingin menentukan segmen pasar mana yang akan diambil, maka langkah pertama adalah
menghitung dan menilai potensi laba dari tiap segmen yang telah ditentukan.

Dalam menentukan target pasar, perusahaan wajib menilai dengan hati-hati


berbagai macam segmen untuk nantinya ditentukan berapa ukuran segmen serta segmen
mana yang akan diambil oleh perusahaan. Pemilihan segmen yang terlalu sempit bisa
berdampak pada kegagalan dalam mencapai volum penjualan serta laba yang
diinginkan. Akan tetapi jika segmen yang dipilih terlalu luas, akan berdampak pada
biaya yang akan melebihi kenaikan penjualan serta laba.
Target market juga bisa diartikan sebagai kelompok konsumen yang disasar
pebisnis atau pemilik perusahaan agar bisa membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
 Alasan Target Pasar Harus Ditentukan dari Awal
 Menentukan target pasar sejak awal bisnis dirintis dan dikembangkan merupakan
suatu hal yang krusial. Sebab, ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan oleh
pebisnis jika bisa menentukan target market sejak pertama kali menjalankan sebuah
bisnis.
 Mampu menempatkan gagasan marketing atau pemasaran bisnisnya secara lebih
jelas.
 Lebih mudah dalam mengatur produk yang ditawarkan dan lebih menarik perhatian
para calon pembelinya.
 Untuk menemukan serta membandingkan peluang yang ada di pasar atau
kebutuhan dari target marketnya.
 Mudah dalam mengelompokkan budget usahanya dengan tepat.
 Proses penyesuaian produk serta strategi pemasaran menjadi lebih terarah untuk
dilakukan. Hal ini membuat risiko kegiatan promosi tidak berhasil menjadi lebih
kecil.
 Menjadikan bisnis mampu membidik peluang market dengan lebih luas, namun
tetap terarah.

 Strategi dalam Menyasar Target Pasar


Hal lain yang tidak kalah pentingnya mengenai target pasar adalah menentukan
strateginya. Pada umumnya, setidaknya terdapat empat strategi menarget pasar yang
biasa dilakukan oleh pebisnis, yaitu:
 Mass Marketing
Sesuai dengan namanya, pebisnis menggunakan strategi mass marketing
untuk menyasar semua orang dalam memasarkan produknya. Ya, strategi ini tidak
terlalu menerapkan segmentasi dalam menentukan konsumennya. Alasannya
karena memang produk yang ditawarkan adalah kebutuhan umum dan dibutuhkan
oleh semua orang.
Contoh dari produk yang bisa dipasarkan dengan strategi ini adalah sabun,
sikat gigi, dan lainnya. Dalam menerapkan strategi ini, fokus pebisnis lebih
mengarah kepada bagaimana caranya ada lebih banyak orang lagi yang mengetahui
produk yang sedang dijajakan. Dengan begitu, potensi konsumen datang dan
membeli barang dagangan akan menjadi lebih tinggi.
 Differentiated Marketing
Lebih mengerucut lagi, differentiated marketing adalah strategi untuk
menyasar target pasar yang lebih khusus. Sebagai contoh, jika sebelumnya menjual
produk sabun yang umum, kini Anda bisa membedakan antara sabun untuk pria
atau wanita.

 Niche Marketing
Lanjut ke strategi target market yang lebih kecil dan terkhusus, yaitu
menggunakan niche marketing. Contoh dari produk yang bisa menggunakan
strategi ini adalah penjualan pasta gigi khusus untuk gigi yang sensitif. Walaupun
ukuran pasarnya relatif lebih kecil, niche marketing bisa menjadi sarana penetrasi
pasar. Selain itu, hal ini juga bisa menjadikan pebisnis sebagai market leader di
niche yang disasar asal mengimplementasikan strategi yang sesuai.

 Micro Marketing
Yang terakhir adalah strategi untuk menyasar target market yang lebih
mengerucut lagi, yaitu micro marketing. Strategi ini cocok diterapkan pada produk
yang dipasarkan, namun terbatas pada faktor lokasi, jenis barang, ataupun waktunya.

 Tentukan target

Penentuan target pasar dapat ditentukan berdasarkan beberapa segmentasi sebagai


berikut:

a. Geografi
Segmentasi ini merupakan pengelompokkan target market berdasarkan lokasi atau
wilayah, dengan harapan setiap wilayah memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga
dapat dicocokkan untuk karakteristik produk atau brand Anda. Misal, penjualan pupuk
pada wilayah perkebunan. Segmentasi ini mencakup lingkungan, kode pos, kode area,
kota, provinsi dan wilayah.
b. Demographic
Segmentasi demografik merupakan hal yang paling mendasar dan penting.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah produk atau brand yang dipasarkan cocok
dengan klasifikasi tersebut. Seperti contoh, jika produk yang akan dipasarkan berupa
kosmetik untuk menunda penuaan dini, Anda tidak akan memasarkannya kepada
perempuan remaja yang berumur 12-17 tahun melainkan kepada wanita berumur 30
tahun ke atas.
c. Psikologi
Anda dapat membagi target pasar berdasarkan kelas ekonomi, kepribadian atau
preferensi gaya hidup. Segmentasi pasar ini dibagi berdasarkan tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dan sebagainya. Klasifikasi gaya hidup melibatkan
nilai, kepercayaan, minat, dan sebagainya. Segmentasi psikografis berdasarkan pada
gaya hidup mereka atau kelas sosio-ekonomi.
6. STRATEGI PEMASARAN

Ada banyak pendapat para ahli tentang pengertian dari strategi pemasaran, di antaranya:

1) Menurut Paul dan Guiltinan


Menurut Paul dan Guiltinan, strategi pemasaran adalah sebuah pola pikir yang
digunakan untuk mengembangkan suatu bisnis atau perusahaan. Adapun cara yang
digunakan adalah dengan menyatukan beberapa unsur pemasaran seperti segmentasi
pasar, bauran marketing, posisi, sasaran, dan sebagainya.

2) Menurut Tjiptono
Menurut Tjiptono, strategi pemasaran adalah suatu alat yang direncanakan dan
dirancang secara fundamental. Proses perancangan ini dilakukan sebagai upaya
perusahaan untuk melakukan pengembangan keunggulan dalam bersaing melalui suatu
program khusus dalam rangka melayani pasar secara berkesinambungan.

3) Menurut Philip Kotler


Pengertian strategi pemasaran menurut Philip kotler yaitu suatu cara dimana fungsi
dari pemasaran menyelenggarakan kegiatannya agar bisa mencapai pertumbuhan yang
menguntungkan dalam kegiatan penjualan pada level marketing mix.

4) Menurut Michael Baker


Pengertian strategi pemasaran menurut Michael Baker lebih sederhana. Strategi
pemasaran menurut Michael yaitu suatu tujuan dasar dalam meningkatkan penjualan
dan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

5) Menurut Christian Homburg


Menurut Christian Homburg, strategi pemasaran adalah semua upaya yang
dilakukan baik jangka pendek maupun panjang di bidang pemasaran. Upaya ini
berhubungan dengan analisis situasi awal strategis dari perusahaan, yang mana strategi
tersebut diawali dengan perumusan. Kemudian evaluasi dan pemilihan strategi serta
berkontribusi pada tujuan dari perusahaan atau bisnis

6) Menurut David Aaker


Berbeda dengan yang lainnya, David Aaker menyatakan bahwa strategi pemasaran
adalah suatu proses yang diawali dengan proses pemindahan lingkungan bisnis, baik
lingkungan internal maupun eksternal. Lalu, apa tujuannya? Proses pemindahan ini
bertujuan untuk memahami banyak aspek penting dari lingkungan eksternal. Proses
pemahaman ini bertujuan agar bisnis dapat bersaing dengan fokus perhatian yaitu aspek
teknologi, hukum, ekonomi, budaya dan politik.
7) Menurut Hausman dan Associates
Menurut Hausma dan Associates, Strategi pemasaran diartikan sebagai sebuah
desain pemasaran dalam jangka panjang yang bertujuan untuk mengoptimalkan
penjualan. Proses pengoptimalan ini dilakukan dengan memberikan pelanggan
kepuasan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah


serangkaian rancangan yang bertujuan untuk memasarkan suatu produk kepada
masyarakat, sehingga dapat mencapai target pasar salah satunya produk yang ditawarkan
dapat terjual dan bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Namun, pada intinya strategi pemasaran menjawab tentang bagaimana caranya agar
suatu produk laku dipasaran.

 Fungsi Strategi Pemasaran

Secara umum, fungsi strategi pemasaran dibagi menjadi 4 poin utama, yaitu:

 Meningkatkan Inovasi Pengembangan Bisnis


Dengan adanya strategi pemasaran, kamu bisa mengetahui kebutuhan konsumen.
Mulai dari apa yang konsumen butuhkan dan inginkan saat ini hingga masa mendatang.
Dengan mengetahui kebutuhan konsumen ini, maka secara tidak langsung bisa
memunculkan inovasi-inovasi baru untuk pengembangan bisnismu. Produk yang terus
berinovasi menjadi lebih baik, biasanya akan jauh lebih diminati oleh masyarakat. Contoh
kecilnya yaitu konsumen sebenarnya tidak perlu membeli tas setiap bulannya. Namun
dengan strategi pemasaran, kamu bisa memanfaatkan alasan tren tas terbaru untuk menarik
minat konsumen.

 Membuat Koordinasi Tim Lebih Efektif


Dengan adanya strategi pemasaran, maka koordinasi tim akan lebih efektif dan
terarah. Hal ini karena strategi dapat membantu mengatur tugas setiap staf di setiap divisi
dalam bisnis agar bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan. Misalnya, suatu bisnis terjadi
kenaikan permintaan dari konsumen. Maka adanya strategi pemasaran dapat membuat
koordinasi tim yaitu antara divisi pemasaran dan produksi sehingga kebutuhan konsumen
dapat tercapai dengan baik.

 Merumuskan Tujuan Perusahaan


Dalam sebuah bisnis, tujuan adalah hal penting yang harus ada sehingga bisnis
dapat lebih terarah dan bisa berkembang ke depannya, atau bisa dikatakan bahwa bisnis
tanpa tujuan tidak akan mampu berkembang.
 Mengawasi Kegiatan Pemasaran
Untuk menentukan strategi pemasaran kedepannya, Kamu juga dituntut untuk
melakukan pengawasan apakah strategi yang Kamu gunakan tersebut sudah efektif atau
tidak terhadap pemasaran. Secara tidak langsung, hal ini berarti strategi pemasaran juga
dapat berfungsi untuk mengawasi kegiatan pemasaran. Misalnya, mengawasi bagaimana
kinerja setiap tim dalam mendukung perusahaan mencapai target penjualan, dan
sebagainya.

 Meningkatkan Penjualan
Meningkatkan penjualan adalah hasil akhir yang diharapkan dari pembuatan
strategi pemasaran. Dibutuhkan strategi khusus dengan mempertimbangkan banyak hal,
seperti siapa target pasar kita dan siapa kompetitior kita, agar kita bisa menonjolkan fungsi
atau kelebihan produk yang tepat dan bisa menjadi solusi kebutuhan konsumen.

 Elemen Strategi Pemasaran


Dalam strategi pemasaran, ada lima elemen yang harus kamu perhatikan. Lima elemen
tersebut dikenal dengan 5P yaitu Product, Price, Promotion, Place, dan People. Untuk lebih
jelasnya, berikut penjelasan kelima elemen tersebut:
1) Product (Produk)
Elemen strategi pemasaran pertama terletak pada produknya. Dalam menentukan
strategi pemasaran melalui produk ini, hal-hal yang bisa kamu pertimbangkan meliputi
fungsi, tampilan, kualitas, hingga pengemasan dari produk tersebut.Dalam pemilihan
suatu produk, pelanggan akan mempertimbangkan kelebihan dan manfaat dari produk.
Bahkan tidak jarang para pelangganakan mencari terlebih dahulu di internet mengenai
produk yang akan dibelinya.

2) Price (Harga)
Elemen harga ini berhubungan dengan strategi yang kamu gunakan dalam
menetapkan harga produk maupun layanan yang akan kamu tawarkan, juga entang
bagaimana harga yang sudah kamu tawarkan tersebut dapat mempengaruhi pelanggan.

3) Promotion (Promosi)
Strategi pemasaran erat kaitannya dengan promosi. Promosi ini merupakan segala
aktivitas yang dilakukan agar bisnis dapat dikenal oleh banyak orang. Promosi ini dapat
berupa iklan, menambah relasi, dan sponsor. Dalam promosi, sebuah strategi
pemasaran itu penting. Mengingat biaya produksi yang tidaklah rendah.
4) Place (Tempat)
Elemen strategi pemasaran yang perlu kamu perhatikan juga yaitu tempat. Tempat
mengacu pada lokasi produk atau layanan bisnismu dilihat, dibuat, dijual, dan
didistribusikan.

5) People (Orang-orang)
Elemen strategi pemasaran terakhir yaitu orang. Orang tersebut yaitu staf atau
karyawan, tenaga penjualan, dan sebagainya.
Orang ini erat kaitannya dengan sumber daya manusia untuk bisnismu. Dalam
menjalankan strategi bisnis agar bisa memperoleh keuntungan. salah satu faktor
keberhasilan suatu usaha adalah karena adanya sumber daya manusia yang kompeten.
Salah satu contoh kompeten yaitu karyawan mampu memberikan pelayanan yang baik
terhadap pelanggan. Sehingga pelanggan berminat untuk membeli.

 Contoh strategi pemasaran bagi bisnis


1) Mengenal Target Pasar
Dalam memasarkan suatu produk, hal paling inti adalah memastikan bahwa kita
telah meriset dan mengenal target konsumen dengan baik. Hal ini akan mengantarkan kita
pada kesesuaian antara apa yang dimiliki oleh produsen dan apa yang dibutuhkan oleh
konsumen.
Setelah mengenali ragam target pasar potensial, dipilihlah satu segmen yang paling
sesuai dan dari situlah kita kemudian mempelajari karakteristik konsumen. Sebab
bagaimana cara berkomunikasi terhadap perempuan berusia 20 tahun ke atas dengan
perempuan berusia 12 tahun akan berbeda. Apa yang mereka butuhkan juga pasti berbeda,
maka sedari awal, hendaknya hal seperti ini telah dikenali dengan baik.

2) Rencanakan tujuan pemasaran


Dalam memasuki suatu pasar, tentu sebuah produk akan berawal dari tidak dikenal
sama sekali hingga dapat menjadi produk dengan penjualan tinggi. Nah, di sinilah
pendekatan khusus diperlukan atau dikenal dengan brand awareness, conversion, dan
peningkatan revenue. Berawal dari peningkatan brand awareness, perusahaan harus
mampu memperkenalkan produk serta merek produk yang masih baru. Pengenalan ini
tentu menjadi langkah penting sebab konsumen tidak akan merasa dekat dengan produk
tidak ia kenali sama sekali.

3) Marketing Mix
Sempat disinggung di awal, marketing mix meliputi 4 P yaitu: product, price, place
dan promotion. Dari keempat hal tersebut, dilakukanlah upaya pemaksimalan strategi
pemasaran produk oleh perusahaan.
Produk adalah apa yang kita tawarkan kepada pasar. Maka kualitas serta keunikan
produk adalah dua hal yang pasti diperhatikan oleh konsumen. Produk juga adalah sesuatu
yang dilihat konsumen dari sebuah brand, tidak peduli seberapa bagus suatu brand jika
produk brand tersebut tidak dapat memenuhi keinginan konsumen, maka konsumen tidak
akan melakukan konversi.Masih berkaitan dengan produk, harga produk adalah
determinan penting dalam pengambilan keputusan. Kita dapat merencanakan harga sesuai
dengan target pasar yang kita miliki. Sebab kemampuan bayar masing-masing jenis pasar
tentu akan berbeda.

4) Promosi dan Iklan


Berkaitan dengan jenis strategi pemasaran, terdapat beberapa cara bagaimana
sebuah perusahaan menyajikan produknya di pasar. Pertama, perusahaan dapat
mempromosikan produk dengan cara organik.

5) Meningkatkan brand awareness


Brand awareness adalah seberapa baik konsumen mengenali suatu produk dari
namanya. Sebagai contoh kita terbayang Nike ketika melihat tanda serupa dengan centang
atau kita akan membayangkan Spotify saat melihat tanda seperempat lingkaran hijau yang
bertumpuk tiga.

6) Berikan sesuatu dengan gratis


Konsumen akan membeli produk dari brand yang memiliki interaksi terbanyak
dengannya. Salah satu interaksi tersebut dapat melalui artikel blog, sosial media, maupun
sampel produk gratis.

7) Menargetkan Pengguna Ponsel


Sebanyak 30% dari konsumen yang berlalu-lalang di internet adalah pengguna
ponsel. Sehingga penting untuk kita menyasar jenis konsumen potensial ini. Upaya
tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat situs web yang mobile friendly.
7. PERENCANAAN PEMASARAN

Perencanaan pemasaran (marketing planning) merupakan suatu bagian dari suatu desain
untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya yaitu untuk menciptakan nilai bagi konsumen dalam
kondisi tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu
hubungan yang saling menguntungkan. Rencana pemasaran ini merangkum penilaian terhadap
kebutuhan dan keinginan pasar, kekuatan dan kelemahan pada perusahaan dan pada pesaing
saat ini atau yang diperkirakan. Desain yang dibuat untuk menciptakan nilai guna memuaskan
keinginan dan kebutuhan konsumen dalam kondisi tetap untung. Rencana pemasaran berisikan
rencana tindakan (siapa yang melakukan, apa dan kapan) dan visi, tujuan strategis, tujuan, serta
sasaran. Perencanaan pemasaran ini dapat diartikan sebagai penerapan sumber daya pemasaran
untuk mencapai tujuan pemasaran.

Dalam rangka memaksimalkan pemasaran produk, ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan dalam proses perencanaan pemasaran (marketing planning), diantaranya yaitu :

1) Analisa hasil prestasi kegiatan pemasaran


Perusahaan harus bisa memberikan suatu kesimpulan mengenai sebab naik atau
turunnya hasil penjualan barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen.

2) Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman perusahaan


Perusahaan harus melakukan pengkajian atas keadaan lingkungan pemasaran,
terutama perkembangan sosial, ekonomi, budaya, teknologi dan juga kebijakan
pemerintah.

3) Penyusunan program pemasaran


Dalam hal ini yang perlu disusun yaitu rincian yang berkaitan dengan waktu,
tempat, oleh siapa program tersebut akan dilaksanakan. Dari program pemasaran ini,
akan diketahui tahapan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan untuk setiap produk
pada wilayah pemasarannya.

4) Penentuan tujuan pemasaran


Pada dasarnya setiap perusahaan selalu menetapkan tujuan yang ingin dicapai,
tujuan yang sudah ditetapkan tersebut akan mempengaruhi penetapan strategi
pemasaran (marketing strategy) yang akan dijalankan.
5) Penerapan strategi pemasaran
Strategi pemasaran ditetapkan berdasarkan sasaran pasar (target market) dan tujuan
perusahaan. Strategi pemasaran yang sudah ditetapkan perusahaan mencakup strategi
produk, strategi harga, strategi promosi dan strategi distribusi.

6) Penetapan target pemasaran


Untuk memudahkan perusahaan mendistribusikan hasil produksinya, perusahaan
perlu menetapkan strategi target pemasaran. Target strategi pemasaran yang sudah
ditetapkan perusahaan bisa dinyatakan dalam volume penjualan, maupun share pasar
dan laba.
7) Penyusunan rencana pemasaran
Rencana pemasaran yang disusun perusahaan akan menggambarkan adanya
kegiatan di bidang pemasaran.

8) Penyusunan anggaran pemasaran


Anggaran pemasaran yang disusun perusahaan harus berdasarkan pada program
pemasaran. Dalam penyusunan anggaran pemasaran, selain harus memperhatikan
produknya, juga harus memperhatikan waktu dan tempat pelaksanaannya karena
anggaran akan kebutuhan selaluberbeda pada setiap waktu dan tempat pelaksanaan
yang berbeda pula.

Penyusunan perencanaan pemasaran bisnis membutuhkan beberapa komponen


yang harus terlibat. Rencana pemasaran (marketing plan) biasanya mencakup
beberapa elemen termasuk deskripsi pesaing, permintaan akan produk atau layanan
yang ditawarkan, kekuatan dan kelemahan dari sudut pandang pasar baik bisnis
maupun pesaingnya. Rencana pemasaran merupakan alat yang perlu digunakan setiap
hari untuk membantu perusahaan menjangkau target pasar dan target keuntungan.
Semua bisnis harus memahami pasar yang dibidik dan menjadi dasar dalam membuat
marketing plan. Perusahaan yang dapat membuat perencanaan pemasaran yang baik
dan strategis dapat mencapai keuntungan dengan cara yang efektif dan efisien.
8. ORGANISASI PEMASARAN
 Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa latin organum yang berarti alat atau badan. Di dalam
KBBI organisasi adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk
mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya ada 3 ciri khusus dari suatu organisasi, yaitu:
adanya kelompok manusia, kerjasama yang harmonis, dan kerjasama tersebut berdasar atas
hak, kewajiban serta tanggung jawab masing-masing rang untuk mencapai tujuan.

 Pengertian orgainsai dari beberapa ahli antara lain:


 James D. Money (1974), Organisasi adalah bentuk dari perserikatan manusia untuk
mencapai suatu tujuan bersama.
 John D. Millet (1954), Organisasi adalah sebuah kerangka struktur, sebagai wahana
dan wdah pelaksanaan pekerjaan banyak orang untuk mencapai suatu tujuan
bersama.
 Stephen P. Robbins , menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Menurut Siswanto (2007: 73) “Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok


orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama”.
Berdasarkan pendapat Siswanto tersebut, bahwa organisasi adalah interaksi antara
sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa setiap organisasi harus mempunyai
tiga unsur dasar yaitu sekeompok orang, kerjasama dan tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama sekelompok
orang dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jadi, dapat di ambil suatu kesimpulan
bahwa organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerja sama, dimana kerja sama
tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang
hubungan kerja, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.

 Pengertian organisasi pemasaran


Kata Organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama
menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan,
rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olah raga. Pengertian kedua
berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan
organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasinya
dapat tercapai dengan efisien.
Organisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih
dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan di bidang
pemasaran.
Menurut Peter Drucker mendefinisikan organisasi pemasaran adalah organisai yang
memahami kebutuhan dan keinginan para pembeli, dan secara efektif mampu
mengkombinasikan serta mengarahkan keterampilan dan sumber daya ke semua bagian
organisasi dalam rangka memberikan kepuasan maksimal kepada konsumennya.

 Perlunya organisasi pemasaran dalam suatu perusahaan

Ada empat alasan utama perlunya suatu perusahaan menyusun organisasi pemasaran,
yaitu:

a) Untuk membedakan tugas dengan tugas lainnya di bidang pemasaran, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dari individu yang ada menspesialisasi usaha-usaha atau
dirinya. Kegiatan yang dapat dispesialisasikan di dalam bidang pemasaran adalah
kegiatan promosi dan advertensi, kegiatan operasi penjualan, dan kegiatan penelitian
dan pengembangan pemasaran.
b) Untuk memberikan kemungkinan dilakukannya koordinasi atas tugas-tugas atau
usaha-usaha dan tenaga-tenaga yang ada sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat
efektif.
c) Untuk menentukan atau memberikan batasan tanggung jawab dan wewenang yang
dibutuhkan oleh tenaga-tenaga yang ada dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Deskripsi yang lengkap dari suatu jabatan mencakup pernyataan mengenai tanggung
jawab dari seorang manajer yang mempunyai tanggung jawab untuk itu.
d) Sebagai sarana atau alat untuk menyokong dan mencerminkan pelaksanaan strategi
pemasaran yang menyeluruh. Sebenarnya organisasi pemasaran dapat berupa
pendorong maupun pembatas bagi penentuan strategi pemasaran dari suatu
perusahaan.

Belakangan ini, di dalam dunia usaha terdapat perkembangan keadaan dan


penyempurnaan organisasi pemasaran sebagai akibat diterimanya konsep pemasaran oleh
banyak perusahaan. Seperti kita ketahui, konsep pemasaran menekankan pada kepentingan
konsumen untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka panjang. Usaha perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen direfleksikan dengan mengadakan
penyempurnaan organisasi pemasaran. Penyempurnaan ini meliputi usaha:

 pemusatan tanggung jawab untuk fungsi pemasaran yang mencakup penjualan,


advertensi, dan pelayanan kepada konsumen di bawah satu orang penjabat atau
pimpinan pemasaran.
 peningkatan dan perluasan kegiatan riset pemasaran, dan
 perubahan seluruh fungsi yang tercakup yang semula hanya penjualan menjadi
pemasaran. Banyak perusahaan besar di Indonesia telah mulai menerima dan
menerapkan konsep pemasaran di perusahaannya.

Dari uraian ini kita dapat melihat bahwa dalam setiap perusahaan perlu adanya
organisasi pemasaran sebagai wadah kegiatan dan sarana atau alat untuk pelaksanaan
kegiatan di bidang pemasaran yang tidak terlepas dengan manajemen pemasaran. Perlunya
organisasi pemasaran ini dikaitkan pula dengan adanya fungsi pemasaran dalam suatu
perusahaan sebagai salah satu fungsi yang penting di samping fungsi lainnya, seperti
produksi dan keuangan.

 Peranan Organisasi Pemasaran dalam pencapaian Tujuan Pemasaran


Pimpinan di bidang pemasaran sering gagal menilai atau kurang menghargai
sepenuhnya akan pentingnya peranan organisasi yang baik. Hal ini terutama karena telah
sedemikian lamanya penjabat atau pimpinan tersebut berkecimpung dalam pelaksanaan
kegiatan atau operasi pemasaran. Akibatnya beberapa pimpinan hanya menekankan pada
pelaksanaan operasi kegiatan pencapaian target di bidang pemasaran dengan sarana
organisasi yang asal ada dan umumnya kurang efisien. Walaupun demikian, tidak berarti
tidak ada pimpinan di bidang pemasaran yang telah bekerja secara efektif dan efisien
dengan menggunakan sarana organisasi pemasaran yang baik atau sehat.
Di samping itu, perlu pula disadari bahwa usaha pelaksanaan kegiatan pemasaran
tidak mungkin hanya dilakukan sendiri oleh satu orang. Oleh karena itu, usaha pelaksanaan
kegiatan pemasaran dilakukan oleh sekelompok orang harus diorganisasi dan dikoordinasi
sehingga dapat diharapkan tercapainya tujuan dan sasaran dalam bidang pemasaran.
Sedangkan tujuan pemasaran dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari tujuan perusahaan
secara keseluruhan. Adapun tujuan perusahaan secara umum adalah agar perusahaan dapat
hidup, berkembang, dan bersaing. Hal ini pula yang menjadi landasan bagi tujuan di bidang
pemasaran dari perusahaan tersebut. Dengan demikian organisasi pemasaran sebenarnya
ditujukan untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan.
Pembentukan organisasi pemasaran dalam suatu perusahaan sebenarnya ditujukan
untuk dapat dilaksanakannya kegiatan pemasaran ditujukan untuk dapat dilaksanakannya
kegiatan pemasaran secara efektif dan efisien, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Kegiatan pemasaran yang efektif dan efisien membutuhkan cara pengorganisasian yang
baik dan tepat, terutama dengan pengaturan pembagian tugas, wewenang, dan dan
tanggung jawab yang jelas dan tegas antara penjabat-penjabat dan para pelaksana atau
petugas di bidang pemasaran. Di samping itu juga perlu diatur hubungan kerja penjabat-
penjabat atau pimpinan-pimpinan yang ada dan didasarkan atas system serta prosedur
kerjqa yang efisien. Perlu kita ketahui bahwa pembentukan organisasi pemasaran sangat
penting dalam rangka konsep pemasaran yang terpadu (integrated marketing), agar
pelaksanaannya dapat dikoordinasikan terarah pencapaian tujuan pemasaran. Sebenarnya
bila kita berbicara mengenai pemasaran yang terpadu, ini akan berkaitan pada dua hal,
yaitu:
 Marketing mix yaitu usaha-usaha untuk mengintegrasikan peralatan pemasaran
(marketing tools) yang terdiri dari unsure-unsur yang kita kenal sebagai 4P.
 Organisasi pemasaran dan perusahaan untuk perpaduan usaha-usaha dari bagian-
bagian yang ada di pemasaran dan di perusahaan, walaupun kemungkinan terdapat
konflik. Bila terdapat konflik, maka hal ini hendaknya diperkecil dengan usaha-
usaha koordinasi.

Untuk mengatur kegitan-kegiatan dengan baik manajer harus menentukan komposisi


struktur organisasinya. Struktur organisasi pemasaran bagi sebuah perusahaan tidak selalu
sama dengan perusahaan lainnya. Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan,
pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung
jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang
dikelompokan kedalam dua sub bagian yaitu: sub bagian perencanaan pemasaran dan
pelayanan staf penunjang, dan sub bagian penjualan umum.

 Alasan penyusunan organisasi pemasaran :


 Penyusunan organisasi adalah untuk membedakan satu tugas dengan tugas lainnya
sehingga diperoleh efisiensi yang lebih besar terutama karena dimungkinkannya setiap
individu menspesialisasi dirinya.
 Memungkinkan dilakukannya koordinasi atas usaha-usaha/tugas-tugas dan tenaga
yang ada, sehingga usaha pengembangan pemasaran dapat efektif karena
koordinasinya berada pada satu tangan.
 Menentukan/memberikan pembatasan tanggung jawab dan wewenang yang
dibutuhkan oleh tenaga-tenaga yang ada untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
 Sebagai alat untuk menyokong strategi perusahaan secara keseluruhan.

9. UTS
10. INFORMASI PEMASARAN
Pengertian umum dari sistem informasi pemasaran adalah salah satu sistem yang di
dalamnya menganalisa dan juga mengukur informasi pemasaran yang dihimpun secara
terus menerus dari berbagai sumber perusahaan. Di dalam sistem informasi pemasaran juga
tersedia informasi penjualan, promosi penjualan, aktivitas pemasaran, kegiatan penelitian
pasar, dan hal lainnya yang berkaitan dengan pemasaran.
Philip kotler menjelaskan bahwa sistem informasi pemasaran adalah suatu struktur
set prosedur dan cara reguler untuk direncanakan penghimpunan, analisa, dan juga
penyajian informasi untuk bisa digunakan dalam membuat keputusan pemasaran. Manfaat
dari sistem informasi pemasaran sendiri adalah guna memecahkan masalah pemasaran
yang hadir dari suatu perusahaan dan bisa mengambil kebijakan strategis dalam ruang
lingkup pemasaran.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa sistem informasi
pemasaran adalah suatu sistem yang didesain untuk bisa mengolah suatu informasi untuk
membantu kegiatan pemasaran dan juga aktivitas penjualan pada suatu perusahaan. Siklus
yang terdapat dalam sistem informasi pemasaran ini juga harus terus dibangun agar
nantinya terbentuk suatu pola yang mampu memudahkan pihak manajemen dalam hal
mengontrol dan juga mengevaluasi sistem di dalamnya.

Fungsi Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran memiliki beberapa fungsi yang bagus untuk dijalankan oleh
perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:

 Pihak perusahaan akan dimudahkan dalam hal mengontrol perkembangan bisnisnya.


 Membantu memudahkan setiap sistem informasi yang dimiliki perusahan.
 Membantu mempercepat informasi ketika ada kesalahan ataupun kekeliruan pada
data.
 Mempermudah manajemen waktu dalam hal menjalankan kegiatan perusahaan,
terutama dalam hal pemasaran.
 Meminimalisir terjadinya human error.

Berbagai fungsi sistem tersebut mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan


akan sangat terbantu dalam kegiatan pemasaran, baik itu secara langsung maupun
secara tidak langsung.
Seorang profesor dan ahli pemasaran yang bernama Pillips Kotler dari
Northwestern University di tahun 1966 pertama kali menggunakan istilah marketing
nerve center atau pusat saraf pemasaran untuk bisa menggambarkan suatu unit baru
yang terdapat di dalam pemasaran.
Fungsi unit tersebut pada intinya adalah untuk mengumpulkan dan juga mengolah
berbagai informasi untuk strategi pemasaran. Kotler menjelaskan bahwa terdapat tiga
jenis sistem informasi pemasaran, yakni:
 Marketing Intelligence: adalah informasi yang didapat dari lingkungan dan terus
diserap kedalam perusahaan.
 Internal Marketing Information: adalah suatu informasi yang dihimpun dari dalam
perusahaan
 Marketing Communication: adalah sistem yang diperoleh dari dalam perusahaan
ke lingkungan perusahaan.

Komponen Sistem Informasi Pemasaran

1) Komponen Input Sistem Informasi Pemasaran


Setidaknya terdapat 3 subsistem yang termasuk kedalam suatu sistem informasi
pemasaran, yakni:
 Subsistem Informasi Akuntansi
Subsistem informasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan guna mengumpulkan data yang
didalamnya menjelaskan transaksi pemasaran pada sebuah perusahaan.
 Subsistem Penelitian Pemasaran
Subsistem penelitian pemasaran adalah suatu kegiatan penghimpunan data terkait berbagai
aspek operasi di dalam pemasaran, khususnya berbagai hal yang erat kaitannya dengan
pelanggan. Umumnya, data tersebut akan dikumpulkan dengan suatu metode survei.
 Subsistem Intelijen Pemasaran
Untuk subsistem intelijen pemasaran ini akan lebih berfokus pada penghimpunan data dan
juga informasi terkait perusahaan kompetitor, termasuk kemungkinan adanya strategi
benchmarking. Karena kompetitor tentunya akan sangat ketat saat ini, untuk itu data yang
dihimpun harus lengkap dan akurat.

2) Komponen Output Pemasaran


 Subsistem Produk
Sistem penelitian yang dilakukan di dalamnya harus bisa menyimpulkan terkait produk
yang ingin dipromosikan. Sebagai contoh, kesimpulan yang diperoleh pada produk tersebut
apakan bisa diterima dengan baik oleh konsumen ataukah tidak? Serta apakah warna dan
juga bentuk dari produk akan diminati oleh pelanggan Dll.
 Subsistem Harga
Sistem ini akan membantu menentukan harga yang tepat untuk suatu produk tertentu.
Harga tersebut nantinya bisa diperoleh setelah melakukan berbagai analisa yang dilakukan,
salah satunya adalah dengan cara membandingkan harga kompetitor, baik itu dalam hal
produk substitusi atau dalam hal produk komplementer.
 Subsistem Tempat
Riset dan juga penelitian harus dilakukan dalam hal memiliki lokasi pemasaran secara
tepat. Kekeliruan dalam hal ini bisa berdampak langsung pada penjualan yang menurun.
 Subsistem Promosi
Media promosi yang digunakan pun harus sesuai dengan target pasar dari produk yang
dijual oleh perusahaan. Sistem informasi perusahaan harus mampu memberikan
kesimpulan yang baik dalam merekomendasikan media promosi secara tepat.
 Subsistem Bauran Integrasi
Pihak perusahaan juga harus bisa melakukan penelitian serta informasi yang terkait dengan
bauran terintegrasi atau kemungkinan adanya pengembangan dalam strategi pemasaran.
Jadi, pihak perusahaan harus selalu terbuka pada berbagai pilihan strategi pemasaran,
termasuk di dalamnya melakukan marketing mix.

3) Komponen Model Sistem Informasi Pemasaran


Model sistem informasi yang didesain juga harus mampu menghasilkan suatu informasi
yang berkaitan dengan keperluan perusahaan sebagai pengguna dari sistem tersebut.
Berbagai laporan yang dihasilkan di dalamnya antara lain adalah laporan kebutuhan budget
operasional, evaluasi pada produk baru, strategi penentuan harga, perolehan evaluasi
menghapus suatu produk lama, dan lain-lain.
Model Sistem Informasi Pemasaran
Pada dasarnya sistem informasi pemasaran terbagi menjadi subsistem input dan
subsistem output.
 Sub Sistem Input Pemasaran
Subsistem penelitian pemasaran dilakukan dengan menghimpun data terkait
berbagai aspek operasi pemasaran penjualan, khususnya berbagai aspek yang berkaitan
dengan konsumen dan calon konsumen. Data tersebut bisa didapat melalui survei.
 Sub Sistem Output Pemasaran
Subsistem ini adalah seluruh perangkat lunak yang mampu memberikan informasi
kepada manajer terkait produk. Produk adalah unsur paling utama yang harus ada di dalam
marketing mix dan perusahaan pun memiliki wewenang dalam menyediakan produk guna
memenuhi keperluan pasar.
Dalam hal ini, tugas dari manajer pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi
dan juga taktik dalam marketing mix, lalu mengintegrasikannya menjadi suatu rencana
pemasaran yang baik. Product life cycle atau siklus hidup produk adalah suatu penjualan
produk yang bisa dimulai dari perkenalan, perkembangan dan juga penurunan.
Tahap perkenalan produk dalam hal ini adalah suatu tahapan untuk mengenalkan
produk. Sedangkan tahap perkembangan adalah suatu strategi terkait bagaimana suatu
penjualan bisa terus berjalan. Disisi lain, tahap penurunan adalah suatu tahap penghapusan
produk yang sudah tidak lagi dikonsumsi oleh pihak konsumen.

 Sub Sistem Tempat


Subsistem tempat adalah seluruh perangkat lunak yang menjelaskan terkait bagaimana
produk disalurkan pada konsumen.
 Sub Sistem Promosi
Subsistem promosi adalah seluruh perangkat lunak yang mampu menjelaskan informasi
secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manajer terkait penjualan.
 Subsistem Harga
Subsistem harga adalah perangkat lunak yang akan memberikan seluruh informasi harga
produk kepada manajer. Subsistem harga ini hampir sama dengan subsistem promosi
dalam hal mendukung keputusan. Penentuan harga yang dilakukan akan berdasarkan biaya
yang akan dikeluarkan lalu ditambah dengan mark-up yang diperlukan.
Penentuan harga ini dilakukan berdasarkan permintaan penetapan harga yang sesuai
dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen pada suatu produk.

Pihak manajer nantinya bisa menggunakan subsistem ini secara terpisah atau
digabung. Dengan adanya integrated mix subsystem, maka memungkinkan pihak manajer
dalam mengembangkan strategi pemasaran dengan memanfaatkan berbagai campuran
unsur secara gabungan. Untuk setiap output sistem, maka pihak manajemen akan
memutuskan bahwa informasi tertentu bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah
dalam pemasaran. Berbagai perangkat lunak dalam hal ini akan dikembangkan agar
mampu menyediakan informasi terkait unsur marketing mix dengan menggunakan
berbagai cara.

11. PENGENDALIAN PEMASARAN


Pengendalian pemasaran adalah sebuah usaha mengoreksi dan selanjutnya
memberikan petunjuk kepada pemasar dalam melaksanakan strategi pemasaran supaya
pemasar selalu bertindak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Dengan begitu maka
bisa menghasilkan hasil yang optimal. Apabila dalam melakukan evaluasi ditemukan suatu
penyimpangan-penyimpangan, maka pemasar haruslah bisa menemukan serta menyiapkan
rencana-rencana cadangan atau solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Pengendalian
pemasaran tersebut dilakukan dengan cara mengamati, memonitori, mengecek serta
membandingkan kinerja pemasaran dengan strategi-strategi pemasaran yang sudah dibuat
sebelumnya.
Atau Pengertian pengendalian pemasaran yaitu usaha memberikan petunjuk pada
para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Di dalam manajemen
pemasaran dikenal istilah bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran
(marketing mix) merupakan perangkat/ alat pemasaran taktis yang berupa produk, harga,
distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang
diinginkan dalam pasar sasaran.

Tujuan Pengendalian Pemasaran

Tujuan pengendalian pemasaran yaitu untuk mengevaluasi kinerja dengan strategi yang
telah dibaut selain itu untuk menentukan strategi yang lebif efektif yang akan digunakan dalam
periode berikutnya.

Langkah Langkah Pengendalian Pemasaran

Langkah langkah dalam pengendalian pemasaran yaitu:

 Menentukan standar yang dilakukan secara bersamaan pada saat proses perencanaan
strategi pemasaran.
 Pemeriksaan atau supervisi kegiatan..
 Mengukur kinerja.
 Membandingkan kinerja dengan standar.
 Menemukan penyebab atau alasan penyimpangan.
 Mengoreksi.

Bentuk bentuk Pengendalian Pemasaran

Bentuk bentuk pengendalian pemasaran yaitu sebagai berikut:

Pengendalian operasional (rencana tahunan) adalah pengendalian dengan menilai


kinerja yang berlangsung dengan rencana tahunan yang sebelumnya sudah dibuat dan
mengambil tindakan perbaikan apabila perlu. Tujuan hal ini yaitu untuk memastikan bahwa
perusahaan sudah mencapai pada tingkat penjualan, laba serta sasaran lain yang sudah
ditetapkan dalam rencana tahunannya

Pengendalian profitabilitas adalah pengendalian dengan mengukur profitabilitas


aktual berdasarkan jenis produk, saluran distribusi, kelompok pelanggan serta besaran
pemasaran. Pengendalian strategi adalah pengendalian dengan cara memastikan apakah
rencana atau strategi yang sudah disusun cukup efektif dengan kondisi pasar saat tertentu.

12. PERILAKU KONSUMEN


Teori perilaku konsumen adalah studi yang mempelajari tentang tindakan
seseorang terhadap sebuah produk, jasa, brand atau perusahaan. Proses pengambilan
keputusan untuk menghabiskan uang, waktu, dan tenaga seorang pelanggan juga menjadi
bagian dari studi tersebut.
Perilaku konsumen atau consumer behavior adalah studi tentang individu dan
organisasi, serta bagaimana mereka memilih dan menggunakan produk.
Pengertian perilaku konsumen merupakan ilmu yang mempelajari tentang
konsumen dan bagaimana manusia mau melakukan pembelian. Kenalan lebih jauh terkait
faktor, model dan contoh perilaku konsumen. Memahami tentang perilaku konsumen
adalah hal penting bagi siapa saja yang sedang menekuni kegiatan pemasaran. Dalam
kegiatan pemasaran maka tujuan utamanya adalah membangun kegiatan transaksi yang
melibatkan konsumen atau pembeli dengan penjual atau produsen. Kedua belah pihak tidak
dapat dipisahkan, karena jika hanya ada penjual maka transaksi tidak akan bisa terjadi.
Begitu pula sebaliknya. Seorang penjual tentu berharap angka penjualan per harinya cukup
memuaskan.
Salah satu upayanya adalah melakukan kegiatan pemasaran yang disesuaikan
dengan perilaku atau karakter khas konsumen selalu target pasar.
Perilaku konsumen memiliki definisi umum sebagai sebuah studi yang membahas
atau mempelajari tentang konsumen dan bagaimana mereka dalam melakukan pembelian
produk baik berupa barang maupun jasa. Sehingga, melalui ilmu ini para penjual atau
produsen bisa paham bagaimana tindakan konsumen dalam melakukan pembelian.
Dimulai dari sebelum melakukan pembelian sampai sesudahnya. Hal ini akan mendorong
terjadinya transaksi, karena konsumen akan sadar kalau keinginannya bisa dipenuhi oleh
produk tersebut. Kemudian, pengetahuan tentang karakter konsumen pasca transaksi juga
penting untuk diketahui.
Tujuannya adalah bisa melakukan remarketing atau pemasaran berulang kepada
mereka. Jika tekniknya disesuaikan dengan karakter konsumen, maka memperbesar
peluang untuk memiliki konsumen loyal atau konsumen setia.

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen yang merupakan sebuah proses dengan ujungnya adalah terjadi
transaksi pembelian produk. Maka dalam proses tersebut sebelum sampai ke ujung akan
ada banyak hal dilakukan dan dipertimbangkan.

Hal ini kemudian memunculkan sejumlah faktor yang mempengaruhi perilaku


konsumen. Faktor tersebut antara lain:

1. Sosial
Faktor pertama yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen adalah faktor sosial.
Cakupannya dimulai dari status sosial konsumen itu sendiri kemudian kondisi
lingkungan sosial dimana konsumen tinggal.
Status sosial kemudian akan berhubungan dengan kondisi finansial yang
mempengaruhi daya beli konsumen tersebut. Semakin tinggi status sosialnya, maka
semakin sedikit pertimbangan dalam menentukan produk yang akan dibeli.
Biasanya konsumen ikut terpengaruh, akan ikut belanja dengan pertimbangan yang
terbatas. Begitu juga sebaliknya. Jika konsumen tinggal di daerah yang
masyarakatnya tidak suka belanja. Maka mereka juga enggan royal saat berbelanja.
2. Budaya
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor budaya yang mencakup agama, ras,
adat, dan juga stratifikasi sosial. Latar belakang budaya seorang konsumen akan
mempengaruhi perilaku atau sikap mereka terhadap penawaran suatu produk.
Misalnya saja, bagi masyarakat yang beragama Islam tentu akan menunjukan sikap
positif saat ditawarkan produk hijab. Sebab mereka akan memakai hijab untuk
menunjang aktivitas dalam keseharian.
Bandingkan dengan konsumen yang agamanya non Islam, misalnya Kristen.
Berhubung mereka dalam agamanya tidak diwajibkan untuk berhijab maka mereka
tidak akan tertarik pada produk hijab. Sekalipun ditawarkan dengan teknik yang
jenius.
3. Pribadi
Faktor berikutnya adalah dari pribadi konsumen itu sendiri. Faktor ini cakupannya
juga luas. Mulai dari aspek demografis yang mencakup usia, jenis kelamin, jumlah
pendapatan, pola pikir pada kebutuhan, dan lain sebagainya.
Kemudian juga mencakup minat dan impresi dari konsumen tersebut. Setiap
konsumen punya minat yang berbeda-beda pada setiap produk. Konsumen A
mungkin berminat membeli tas merek A dengan model B.
Namun berbeda dengan konsumen lain yang bisa jadi lebih suka model C atau justru
dari merek lain. Begitu juga dengan usia, jenis kelamin, pendapatan, dan sebagainya.
Semuanya akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk.
Jadi, tidak heran jika kaum Adam dikenal tidak suka belanja namun sekalinya belanja
bisa menghabiskan banyak uang. Sementara wanita, cenderung doyan belanja dan
susah mengontrol keinginannya jika ada uang.
Jadi, masalah gender atau jenis kelamin memang mempengaruhi cara pandang
seseorang dalam menentukan pilihan produk yang akan dibeli. Meskipun umum,
tentunya ada beberapayang secara khusus hanya belanja jika benar-benar butuh.
4. Psikologis
Faktor terakhir yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kondisi psikologis
konsumen tersebut. Kondisi psikologis ini bisa berupa gaya hidup, jadi seseorang
yang punya gaya hidup hedon tentu lebih mudah belanja.
Apapun produk yang ditawarkan kepada mereka, karena tidak terlalu memusingkan
perlu tidaknya produk tersebut. Jika dirasa menarik, bisa dinilai menguntungkan
untuk dimiliki. Maka berapapun harganya pasti dibeli.
Sebaliknya, bagi seseorang yang punya gaya hidup sederhana maka mereka punya
seribu satu hal untuk dipertimbangkan. Perlu berpikir berkali-kali sebelum
memutuskan untuk membeli suatu produk.

TIPE PERILAKU KONSUMEN

Untuk memahami semua faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan
kegiatan berbelanja. Maka ada beberapa model atau tipe yang perlu dikenal dan dipahami. Berikut
model-model yang dimaksudkan:

 Pavlovian Model
Model perilaku konsumen yang pertama adalah Pavlovian Model yang ditemukan
dan dikemukakan oleh Ivan Pavlov. Model ini menitikberatkan pada perilaku
psikologis konsumen dalam menentukan keputusan belanja.
 Input, Process, Output Model
Model yang kedua adalah Input, Process, Output Model. Sesuai namanya, dalam
model ini ada tiga indikator juga. Yaitu:
 Input, merupakan strategi marketing atau pemasaran yang disusun oleh
sebuah perusahaan (produsen/penjual). Mencakup produk, harga, tempat,
dan promosi.
 Process, merupakan hal yang berhubungan dengan proses transaksi.
Misalnya proses penjual menawarkan produk, menyebutkan harga,
menjelaskan promo, dan tawar menawar harga dengan konsumen.
 Output, merupakan respon yang diberikan konsumen atas penawaran
produk yang dilakukan penjual. Yakni bisa membeli produk bisa juga
sebaliknya. Ada kalanya mereka mengatakan tidak dulu dan keesokan
harinya baru bilang iya.
 Sociological Model
Model berikutnya adalah sociological yang nantinya fokus utamanya adalah pada
gaya hidup konsumen. Lebih tepatnya menghubungkan antara perilaku dengan
lingkungan konsumen. Dalam model ini terdapat dua unsur, yaitu:
Primary Society, merupakan orang-orang yang dekat dengan konsumen
seperti teman dekat dan anggota keluarga. Karakter orang terdekat akan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja.
Secondary Society, merupakan orang lain dalam lingkungan konsumen
yang kebetulan memiliki kesamaan kepribadian. Misalnya sama-sama suka kopi,
sehingga selalu tertarik membeli kopi.

MANFAAT MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN

1. Membantu Mempertahankan Konsumen


Perilaku konsumen yang dipahami dengan baik membantu penjual mempertahankan
konsumen. Jika konsumen merasa suka dengan produk yang dijual maka mereka bisa order
kembali di lain waktu.
2. Paham Keinginan dan Kebutuhan Masing-Masing
Konsumen Saat sudah paham tentang ilmu perilaku konsumen maka saat melakukan
promosi tidak akan kaget bertemu banyak karakter konsumen yang berbeda-beda.
Sehingga saat ada penolakan tidak ada perasaan rendah diri.
3. Merancang Program Pemasaran yang Lebih Sesuai
Proses memahami perilaku konsumen biasanya dengan sistem learning by doing. Jadi,
pemasaran langsung dilakukan sambil mempelajari perilaku konsumen tersebut seperti
apa.
Jika teknik pemasaran sudah bisa mendatangkan konsumen maka teknik ini tinggal
dipertahankan dan dikembangkan sedikit. Sebaliknya, jika penjualan justru sepi maka
teknik pemasaran bisa diubah.
4. Membantu Memprediksi Tren
Belajar perilaku konsumen juga bisa membantu memprediksi tren pasar. Misalnya saja
punya target pasar anak muda dan menjual produk fashion. Maka bisa mengamati
perubahan tren fashion yang disukai target pasar.
Sehingga bisa merancang produk yang besar kemungkinan akan mereka sukai. Jika
tebakan atau hasil analisis ini tepat, maka produk tersebut bisa menjadi tren terkini. Produk
akan laris di pasaran dan kemudian bisa meraih lebih banyak konsumen loyal.
5. Meningkatkan Daya Saing
Mempelajari perilaku konsumen membantu penjual atau produsen paham ekspektasi
konsumen tersebut. Sehingga selalu bisa menyediakan produk yang mereka sukai dan
mereka butuhkan.
Hal ini bisa meningkatkan daya saing, sehingga tidak lagi khawatir dengan kompetitor.
Selama bisa menjaga kualitas produk dan layanan maka konsumen yang sudah suka dengan
produk tidak akan mudah pindah ke lapak lain.
6. Meningkatkan Kualitas Layanan
Konsumen tentu memerlukan layanan yang berbeda-beda, ada yang suka ditawarkan
produk secara langsung ada juga yang lebih suka basa-basi di awal. Jika sudah paham
perilakunya, maka bisa menyediakan layanan yang sesuai. Hal ini bisa mendorong
meningkatkan kualitas layanan menjadi lebih baik.
13. ONLINE MARKETING
Online marketing adalah sistem pemasaran produk yang memanfaatkan sistem
digital dan jaringan intenet. Penggunaan sistem online ini diharapkan mampu menjangkau
lebih banyak orang.
Online Marketing merupakan bagian dari Digital Marketing yang berarti Online
Marketing berada di bawah ‘payung’ Digital Marketing.
Perbedaan terbesarnya adalah teknik Online Marketing mengharuskan pengguna
menggunakan jaringan internet untuk melaksanakan tugas pemasarannya. Seiring dengan
berkembangnya teknologi, teknik Online Marketing pun juga ikut berkembang secara
pesat. Sehingga bagian pemasaran harus benar-benar ‘melek’ dan mengikuti arus
perkembangan teknologi yang selalu ter-update.
Online marketing adalah sistem pemasaran produk yang memanfaatkan sistem
digital dan jaringan intenet. Penggunaan sistem online ini diharapkan mampu menjangkau
lebih banyak orang. Sehingga produk yang dipasarkan akan lebih familiarkan dan
menjaring lebih banyak konsumen yang potensial.
Berikut ini adalah beberapa langkah bagaimana caranya supaya online marketing
lebih efektif
1. Membuat Website Khusus
Ini akan menjadi seperti ‘rumah khusus’ yang menyediakan informasi lengkap
tentang barang yang dipromosikan. Konsep website ini adalah toko online yang
tidak berbeda dari toko offline yang ada di dunia nyata.
2. Mempelajari SEO untuk Optimalisasi Konten
Banyak pelanggan cerdas yang memutuskan untuk melakukan riset terlebih
dahulu terhadap produk yang akan dibeli. Selain untuk mengetahui spesifikasi
produk yang dibeli, banyak di antara mereka yang berniat untuk
membandingkan 1 brand dengan brand lainnya.
3. Endorsement dengan Influencer
Selain memanfaatkan media sosial dan platform digital, salah satu strategi
marketing online yang jitu adalah mengadakan kerja sama dengan public figure
atau influencer. Hal ini dikarenakan mereka memiliki banyak followers dan
penggemar, sehingga kemungkinan mereka akan melihat dan tertarik dengan
produk Anda. Selain itu, produk Anda juga akan memperlihatkan kesan lebih
berkelas dan meyakinkan jika sudah dikenakan oleh para influencer tersebut.
14. STRATEGI MENCARI DAN MEMPERTAHANKAN PELANGGAN
Menurut Mowen dan Minor (1998) loyalitas konsumen adalah sikap positif terhadap
merek, komitmen pada suatu merek mempunyai niat untuk meneruskan pembelian dimasa
datang. Loyalitas konsumen tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan / ketidak
kepuasan dengan merk tersebut yang terakumulasi secara terus menerus disamping adanya
persepsi tentang kualitas produk ( barang / jasa ) ( Boulding, dkk, 1993). Pendekatan dari beberapa
definisi di atas mengacu pada pendekatan keperilakuan dan attitudinal (Dharmnesta,1999) yaitu
perilaku beli ulang dan kesukaan terhadap merek.
Menurut Westbrook (1978) pengalaman yang besifat emosional dan kepuasan yang
mendasari sikap yang cukup tinggi terhadap penawaran seseorang, maka selain sebagai pembeli
ulang juga akan memberikan pujian. Dari merujuk hal tersebut pengalaman dan emosional yang
baik merupakan suatu persepsi konsumen. Persepsi yang baik dapat meningkatkan loyalitas yang
mana memiliki indikator pada pembelian ulang.
Dari pendapat Oliver (1999:53) yang mendefinisikan loyalitas konsumen dengan suatu
keadaan dimana terdapat komitmen yang kuat dalam pembelian ulang dan penggunaan kembali
barang dan jasa perusahaan.
1. Kesetiaan Konsumen
Dalam mengukur kesetiaan, Zeithaml et al (1996:38) menyatakan dengan beberapa atribut yaitu:
 Mengatakan hal yang positif tentang perusahaan kepada orang lain.
 Merekomendasikan perusahaan kepada orang lain yang meminta saran.
 Mempertimbangkan bahwa perusahaan merupakan pilihan pertama dalam melakukan
pembelian jasa.
 Melakukan lebih banyak bisnis atau pembelian dengan perusahaan beberapa tahun
mendatang.
Syarat yang harus dilakukan perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha
mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Levit,1987). Loyalitas
dapat di kelompokkan dua bagian yaitu
1) Loyalitas Merk ( Brand Loyalty) yaitu prmbrli loyal kepada merek dimana mereka akan selalu
membeli dan menggunakan merk tersebut sehingga jika tidak ada di suatu tempat akan
mencari di tempat lain.
2) Loyalitas Toko ( Store Loyalty) pembeli loyal kepada toko yaitu pembeli akan membeli barang
yang akan dibutuhkan di suatu tempat yang biasa di kunjungi sedangkan merek produk yang
dibutuhkan bisa berbeda dengan yang biasa di beli.
Jika konsumen menjadi loyal terhadap suatu merk tertentu disebabkan oleh kualitas produk
yang memuaskan, tapi dalam store loyalty penyebabnya adalah kualitas pelayanan yang
diberikan oleh pengelola dan pelayan atau karyawan toko.

Agar tujuan tersebut tercapai maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan
menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas (reasonable).
Dengan demikian setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya,
karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan
dan keinginan para konsumen sangat tergantung dari perilaku konsumennya.
Melalui pemahaman perilaku konsumen pihak manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan
program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli para pesaingnya.

KEPUASAN PELANGGAN

Kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang, atau kecewa dari pelanggan yang berasal dari
perbandingan antara kinerja produk dengan harapannya. Kepuasan pelanggan dalam pemasaran syariah
tidak hanya berbentuk kesesuaian antara kinerja produk dan harapan pelanggan secara material tetapi
juga kesesuaian antara kinerja produk dengan harapan pelanggan secara spiritual. Pelanggan Indonesia
yang sebagian besar beragama Islam merasa puas jika produk itu halal, sebaliknya dia tidak akan memakan
produk itu jika haram. Pelanggan yang puas mereka akan melakukan pembelian ulang terhadap produk
tersebut atau mereka akan merekomendasikan pada orang lain atas produk tersebut sehingga terbentuk
Loyalitas konsumen.

Kesetiaan dan kesediaan konsumen untuk melakukan transaksi secara terus menerus pada
perusahaan yang sama dapat terjadi apabila konsumen merasa puas dengan kinerja Perusahaan. Menurut
Schnaars(dalam Tjiptono,2000:24 ) pada dasar nya tujuan dari suatu usaha bisnis adalah menciptakan
konsumen yang merasa puas. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan manfaat diantaranya,
hubungan antara perusahaan dengan konsumen secara harmonis, memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan serta akan membuat suatu rekomendasi dari mulut
ke mulut yang menguntungkan perusahaan.

Siapa saja dalam perusahaan harus mengetahui dengan jelas tentang tujuan kesetiaan pelanggan.
Pelayanan prima menghasilkan kepuasan pelanggan dan bahwa kepuasan merupakan unsur penting
dalam menciptakan kesetiaan pelanggan . Kesetiaan merupakan tujuan akhir. Kesetiaan pelanggan
merupakan satu konsep yang mencakup lima faktor;(Robert Bramsom,2004)

1. Pengalaman pelanggan dengan kepuasan utuh ketika melakukan teransaksi dengan anda.

2. Kesetiaan untuk mengembangkan hubungan dengan anda dan dengan perusahaan anda.

3. Kesediaan untuk merekomendasikan anda kepada orang-orang lain.

4. Penolakan untuk berpaling pada pesaing anda.

Tiga hal yang di perlukan untuk mendapatkan pelanggan yang setia :

1. Para karyawan diajarkan dan di beri imbalan untuk mendapatkan umpan balik pelanggan.

2. Proses-proses untuk mengumpulkan dan menggunakan umpan balik pelanggan.

3. Para karyawan cakap yang merespon umpan balik pelanggan dengan cara-cara yang positif.

15. UAS

Anda mungkin juga menyukai