Apabila kalian tengah belajar tentang bisnis, maka pastinya salah satu dari materi
pembelajaran kalian adalah manajemen pemasaran.
Yang memilki tujuan guna mencapai target dari perusahaan secara efektif serta efisien.
Adapun sumber lain yang mengatakan bahwa manajemen pemasaran ini merupakan alat
yang digunakan dalam menganalisis, perencanaan, penerapan dan juga pengendalian
dalam sebuah program di perusahaan.
Keuntungan tersebut nantinya akan dipakai sebagai jalan dalam meraih tujuan utama
suatu bisnis atau perusahaan.
Hal lainnya yang juga dipelajari oleh manajer pemasaran yaitu diferensiasi produk serta
posisi kompetitif, tingkat integrasi vertikal, riwayat respon perkembangan industri dan
juga faktor lainnya yang masih berhubungan dengan kompetitor.
Selain pengertian umum di atas, adapun pendapat dari beberapa ahli terkait definisi dari
Manajemen Pemasaran tersebut, diantaranya ialah sebagai berikut:
Manajemen pemasaran merupakan salah satu aktivitas pokok yang dilaksanakan oleh
perusahaan guna mempertahankan keberadaan perusahaannya, berkembang serta
memperoleh keuntungan dari kegiatan pertukaran. Jauh sebelum adanya barang
diproduksi, proses pemasaran itu telah dilaksanakan serta tidak berakhir pada
penjualan saja.Selain penjualan, aktivitas pemasaran itu pun harus memberikan rasa
puas kepada para konsumen. Hal inilah yang harus dilakukan oleh seluruh perusahaan
supaya usahanya dapat berjalan terus serta konsumen memiliki pandangan baik
terhadap perusahaan.
3. William J. Stanton
Manajemen pemasaran merupakan suatu sistem dari keseluruhan dari aktivitas bisnis
yang bertujuan untuk perencanaan, penentuan harga, promosi, serta distribusi barang
atau jasa yang bisa memuaskan konsumen.
Konsep Pemasaran
Dari berbagai pengertian pemasaran di atas juga diperoleh dari konsep pemasaran.
Product
Price
Placement
Promotion (Social maupun Global)
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut pada masing-masing konsep pemasaran:
1. Konsep Produksi
Konsep yang pertama dipakai oleh perusahaan yang percaya jijka konsumen yang
menginginkan produk dengan harga yang terjangkau serta mudah untuj diperoleh.
Dengan begitu, mereka dapat menekan modal dengan penerapan produksi massal.
Konsep ini juga bisa sukses diterapkan jika terdapat permintaan pasar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan produk yang ditawarkan.
2. Konsep Produk
Konsep produk dilihat oleh asumsi jika konsumen cenderung lebih menyukai produk
berkualitas, yang mana harga serta ketersediaan produk tidak terlalu berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
Perusahaan yang menerapkan konsep ini pada umumnya akan memproduksi barang
dengan kualitas terbaik. Dan tentunya akan dibanderol dengan harga yang lebih tinggi.
Produk yang relatif lebih mahal tersebut tidak akan menarik sebagian pembeli yang
masih berpikir untuk memilih produk dengan harga yang lebih murah.
3. Konsep Penjualan
Beda halnya dengan dua konsep manajemen pemasaran di atas yang berfokus kepada
produk. Konsep penjualan ini nantinya akan berfokus terhadap pemasaran produk.
Konsep ini percaya jika produk apa pun; terlepas itu dari kualitas, harga, maupun
permintaan pasar; produk akan dapat dipasarkan jika perusahaan menjualnya secara
agresif.
Konsep penjualan ini tidak mementingkan kaitan antara konsumen, serta cenderung
hanya mengutamakan target penjualan dengan peroleh keuntungan yang didapat.
Oleh sebab itu, perusahaan akan cenderung mengabaikan kepuasan dari pelanggan serta
loyalitas konsumen.
4. Konsep Pemasaran
Tidak jarang, perusahaan nantinya akan melakukan riset terlebih dahulu sebelum akan
memulai produksi serta akan memasarkan produk.
Perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini dapat mempunyai nilai lebih
daripada kompetitornya.
Serta pula akan membuat konsumen akan menjadi lebih loyal terhadap satu brand
dibanding dengan brand lain.
Konsep manajemen pemasaran yang terkahir terbilang lebih baru daripada dari keempat
konsep sebelumnya.
Tak hanya menekankan fokus terhadap konsumen saja, konsep dari pemasaran sosial
juga akan menekankan kepentingan konsumen serta masyarakat secara umum.
Perusahaan yang menerapkan konsep ini juga akan mempertimbangkan etika dalam hal
praktik pemasaran mereka.
Tak hanya fokus terhadap keuntungannya saja, perusahaan juga nantinya akan berupaya
dalam mengimbangi keperluan, kepuasan, serta minat konsumen.
Dari kelima konsep di atas, maka dapat kita ketahui jika terdapat 3 elemen penting
dalam konsep manajemen pemasaran, diantaranya yaitu:
1. Orientasi Pada Konsumen
Di mana akan menjadikan konsumen sebagai raja, produsen nantinya akan memberikan
berbagai penawaran yang terbaik. Baik itu mulai dari produk terbaik sampai cara
pelayanan konsumen.
Kepuasan konsumen tak hanya diukur dari kualitas produk saja, namun juga dilihat dari
bagaimana strategi pemasaran dari perusahaan dilakukan.
Berikut adalah beberapa istilah yang sering digunakan dalam konteks pemasaran, antara
lain yaitu:
Merupakan semua hasil kerja manusia yang bisa ditawarkan terhadap manusia lainnya
baik itu dalam wujud barang, jasa atau ide.
Konsumen nantinya akan menyukai produk dengan menawarkan mutu terbaik, kinerja
terbaik serta sifat terbaik.
Sehingga hal itu akan membuat perusahaan harus memfokuskan dirinya terhadap
perbaikan produk yang terus menerus.
Menyukai produk yang mudah didapatkan serta harga yang terjangkau karenanya
manajemen harus berfokus pada perbaikan efisiensi produksi serta distribusi.
2. Nilai
Perkiraan konsumen terhadap sebuah produk untuk kepuasan mereka, apa yang
dirasakan atau diinginkan, perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan sebab
mempunyai dan memakai sebuah produk serta biaya untuk mempunyai produk tersebut.
3. Biaya
Harga yang harus dibayaran oleh konsumen atas produk yang ia konsumsi.
4. Kepuasan
Seberapa puas konsumen mengenai produk yang mereka konsumsi (kesesuaian antara
harapan dengan kenyataan).
5. Pasar
Tempat yang berisi seluruh pelanggan potensial yang berniat guna bertransaksi pada
suatu produk.
1. Target Market
Merupakan berbagai variabel yang disusun oleh perusahaan dalam rangka guna
memuaskan target market tersebut.
Marketing Mix ini merupakan suatu kombinasi dari empat variabel atau aktivitas yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan.
Diantaranya adalah: produk, struktur harga, kegiatan promosi serta sistem saluran
distribusi.
Beragam variabel marketing mix di atas bisa digunakan sebagai dasar untuk mengambil
sebuah strategi dalam usaha memperoleh posisi yang sangat strategis dipasar.
Berikut adalah beberapa fungsi penting dari adanya manajemen pemasaran, antara lain
yaitu:
Fungsi dari manajemen pemasaran ini sangat penting dengan tujuan supaya produk kita
diketahui oleh masyarakat luas. Maka, masyarakat akan tertarik untuk membelinya.
Dengan tidak adanya fungsi pertama ini, maka bagaiman masyarakat tahu mengenai
produk kita.
Sehingga, apa gunanya apabila kita dapat membuat sebuah produk namun masyarakat
tidak tahu letak dari produk kita.
Sebagai contohnya:
Gilang akan merintis usaha untuk menjual jasa titip barang. Di awal ia mendirikan
usaha jasanya tersebut hanya Gilang saja yang tahu.
Maka dari itu, ia butuh untuk melakukan promosi atau penyampaian produk nya ke
masyarakat. Sehingga, pada akhirnya Gilang melakukan promosi ke berbagai media
sosial agar masyarakat tahu mengenai usaha jasa titip milik Gilang.
2. Fungsi jual-beli (Trading)
Fungsi manajemen yang kedua adalah hakikat dasar dari manajemen pemasaran guna
bisa memberikan keuntungan dari proses jual-beli produk yang ia punya.
Jual- beli tersebut adalah aktivitas dari adanya transaksi produk baik itu dalam bentuk
barang ataupun jasa yang dilakukan oleh produsen dengan konsumen.
Apabila benar-benar prinsip ini dapat diterapkan oleh manajemen pemasaran, maka hal
ini akan memberikan manfaat untuk perusahaan dan juga konsumen.
Sebagai contoh:
Dari sinilah, fungsi dari jual-beli tersebut bisa memberikan keuntungan untuk pihak
perusahaan sekaligus konsumen.
Perusahaan nantinya akan memperoleh keuntungan sebab jumlah penerimaan dari hasil
penjualan produknya lebih besar dibandingkan dengan biaya produksi.
Fungsi ketiga adalah fungsi yang berkaitan dengan berbagai aspek untuk meraih
kelancaran produksi.
Aspek terebut antara lain adalah aspek penggudangan, komunikasi, dan juga penyortiran
produk supaya sesuai dengan standar
Sebagai contohnya:
Namun demikian, perusahaan tersebut tidak mungkin apabila barang dari proses
produksi terus diantar ke daerah serta langsung dijual disana.
Sehingga, di dalam proses pemasarannya nanti akan dapat diterima dan laku dipasaran
Sebagai contoh:
Gilang merupakan seorang manajer pemasaran dalam sebuah perusahaan Sepatu.
Gilang tengan melakukan penelitian bagaimana caranya supaya sepatu itu bisa laris
terjual di pasaran. Lalu, Gilang melakukan berbagai kerja sama dengan artis untuk
menyelenggarakan “cintai produk lokal”.
Dari kerja sama inilah sepatu tersebut banyak diminati dan juga dibeli oleh masyarakat
luas.
Fungsi pemrosesan adalah suatu proses pengubahan sebuah barang agar menjadi barang
yang mempunyai nilai tambah. Sehingga nantinya akan menambah nilai jual dari barang
tersebut.
Sebagai contoh:
Harga dari sebuah anggur sebesar Rp.5000 serta selanjutnya anggur tersebut akan
diubah menjadi selai anggur sehingga akan menambah nilai produk tersebut.
Serta akan menambah harga jual barang tersebut menjadi sebasar Rp.12.000.
Ya tentu saja sebab mempunyai maksud serta tujuan. Sehingga, manajemen pemasaran
tersebut mempunyai beberapa tujuan secara umum seperti di bawah ini:
1. Menambah permintaan
Coba bayangin apabila kita menjual suatu produk, namun produk yang kita juga tidak
ada permintaan sama sekali
Hal tesebut bertujuan supaya masyarakat atau konsumen tertarik serta mau membeli
produk dari mereka.
Surplus Konsumen
Surplus konsumen diperoleh dari penukaran uang yang mereka kasih menjadi barang
yang mereka inginkan.
Sebagai contoh:
Dari pembelian produk, konsumen nantinya akan memperoleh beberapa utility seperti di
bawha ini:
Time utility
Adalah pertambahan kepuasan konsumen sebab konsumen memperoleh produk
tersebut di waktu yang sesuai.
Place utility
Adalah nilai kepuasan konsumen yang akan bertambah apabila konsumen
dapat memperoleh yang mereka inginkan dengan jarak yang lebih dekat.
Owner utility
Merupakan pertambahan nilai kepuasan dari konsumen sebab konsumen bisa
mempunyai atau membeli suatu barang,
Market share juga sangat bermanfaat apabila dalam sebuah perusahaan memperoleh
kompetitor atau pesaing dari perusahaan lain yang mempunyai produk yang sejenis
dengan mereka.
Peroleh dari sebuah perusahaan juga bisa dipakai guna mengukur kesuksesan dalam
suatu perusahaan.
Keuntungan ini dapat diperoleh oleh manajemen pemasaran yang mampu bekerja
dengan baik sehingga pemasaran produk perusahaan itu daoat membuat produknya laku
keras dipasaran.
Tujuan dari adanya manajemen pemasaran tersebut adalah untuk bisa membuat
branding atau citra yang positif di mata masyarakat kepada produknya.
Maka dari itu, masyarakat akan mau serta mampu membeli produknya dengan senang
hati.
Sebagai contoh:
Kita bandingkan antara KFC dengan penjual ayam goreng yang ada di jalanan.
Pada dasarnya, keduanya menjual produk yang sama. Namun demikian, konsumen mau
serta mampu membeli ayam di KFC yang notabene memiliki harga yang jauh lebih
mahal dibandingkan dengan ayam goreng di jalanan.
Hal tersebut disebabkan KFC mempunyai branding atau citra yang besar serta positif di
masyarakat.
Kelangsungan hidup dalam perusahaan adalah tanggung jawab dari manajer termasuk di
dalamnya mencangkup manajer pemasaran.
Hal tersebut tak lepas sebab pemasaran sangat memiliki peranan yang penting di dalam
menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Apabila produknya dipasaran laku, hal itu akan membuat perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan.
Sebagai contohnya:,
Gilang mempunyai usaha bakso serta memiliki manajemen pemasaran yang baik.
Sehingga hal tersebut membuat baksonya laku keras dan Gilang bisa memperoleh profit
yang besar.
Sebagian dari profit itu kemudian Gilang pakai untuk membeli bahan yang digunakan
untuk membuat baksonya lagi supaya usahanya untuk menjual bakso tetap bisa
berlangsung terus.
Tujuan manajemen pemasaran juga bisa kita lihat dari segi jangka waktunya, antara lain
yaitu:
1. Jangka Pendek
Yang beraarti bahwa bisa menutup seluruh biaya-biaya produksi yang telah digunakan,
serta apabila dijumpai adanya kelebihan maka bisa disebut mendapatkan laba atau
untung.
2. Jangka Menengah
Tujuan jangka menengah merupakan mengusahakan mencapai titik impas antara total
biaya produksi dengan total volume penjualan, memperluas cakupan promosi, serta
berusaha lebih memperbesar cakupan volume penjualan.
3. Jangka Panjang
Untuk jangka panjang perusahaan adalah mempertahankan para pelanggan setia supaya
tetap loyal dengan produknya.
Dianataranya dengan menerapkan produk yang inovatif, kreatif serta berdaya guna
lebih, dan juga memberikan potongan harga khusus untuk pelaggan.