DISUSUN OLEH
MAGISTER KESEHATAN
2020
BAB I
A. Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain (Philip Kotler, 1995). Sedangkan menurut Wiliam J. Stanton (1978)
pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan konsumen.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-
kegiatan yang saling berhubungan, sehingga konsumen mendapatkan kebutuhan dan keinginan serta
kepuasan.
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung jawab
serta dapat berpedoman pada salah satu filosofi pemasaran. Ada lima filosofi pemasaran yang mendasari
cara organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya (Philip Kotler, 2000), yaitu:
a) Konsep Berwawasan Produksi.
Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah
didapat dan murah harganya.
b) Konsep Berwawasan Produk.
Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan
mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya.
c) Konsep Berwawasan Menjual.
Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa konsumen dibiarkan saja, konsumen tidak akan
membeli produk organisasi dalam jumlah cukup, artinya konsumen enggan membeli dan harus
didorong supaya membeli, serta perusahaan mempunyai banyak cara promosi dan penjualan yang
efektif untuk merangsang pembeli.
d) Konsep Berwawasan Pemasaran.
Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan efisien dari pada saingannya.
B. Konsep Penjualan
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis
yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan
yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena
dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk
mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan.
1. Hubungan Promosi Dengan Penjualan
Dalam kegiatan pemasaran yang sangat kompleks dan saling berkaitan yang satu dengan yang
lainnya, seperti promosi dan penjualan hendaknya dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan
perusahaan, yaitu laba. Promosi berfungsi untuk meningkatkan volume penjualan juga sebagai
strategi untuk menjangkau pembeli untuk melakukan pertukaran. Sedangkan penjualan adalah
pemindahan barang dan jasa yang dilakukan oleh penjual. Pada umumnya perusahaan yang ingin
mempercepat proses peningkatan volume penjualan akan melakukan untuk mengadakan kegiatan
promosi melalui iklan, personal selling, dan publisitas.
Apabila volume penjualan dirasakan cukup besar sesuai dengan yang diinginkan serta cukup
mantap, maka umumnya perusahaan menurunkan kegiatan promosi atau sekedar
mempertahankannya. Meskipun demikian seringkali perusahaan dalam menurunkan kegiatan
promosi diikuti pula oleh penurunan penjualan. Hal ini disebabkan oleh karena beberapa
kemungkinan, misalnya penurunan promosi tersebut perlu ditinjau kembali. Peninjauan tentang
keputusan promosi tersebut hendaknya dilakukan dalam skop yang luas, dengan demikian penyajian
penetapan kebijakan promosi yang kurang tepat dapat dihindarkan.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan
Dalam praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
(Swastha dan Irawan, 1990).
a) Kondisi dan Kemampuan Penjual.
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada
prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai
pihak kedua. Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil
mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.untuk maksud tersebut penjual harus memahami
beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni:
1) Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.
2) Harga produk.
3) Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan,
garansi dan sebagainya.
b) Kondisi Pasar.
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula
mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu di
perhatikan adalah:
1) Jenis pasarnya
2) Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
3) Daya belinya
4) Frekuensi pembelian
5) Keinginan dan kebutuhan
c) Modal.
Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal
oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan
seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk
melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport,
tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan
sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang
diperlukan untuk itu.
d) Kondisi Organisasi Perusahaan.
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian
penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli di bidang penjualan.
e) Faktor lain
Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering
mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang
tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan.
Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang
dilakukan. Ada pengusaha yang berpegangan pada suatu prinsip bahwa “paling penting
membuat barang yang baik”. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli
akan kembali membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum pembelian dilakukan, sering
pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik
atau dengan cara promosi lainnya.
3. Promosi Penjualan
Menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2001) promosi penjualan adalah kegiatan komunikasi
pemasaran, selain dari pada periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, dimana insentif
jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli barang atau jasa
dengan segera, baik dengan harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai tambah.
Sasaran promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap.
Pembelian segera adalah tujuan dari promosi penjualan, terlepas bentuk apapun yang diambil. Karena
itulah, kelihatannya lebih masuk akal ketika merencanakan suatu kampanye promosi penjualan untuk
target pelanggan sehubungan dengan perilaku umum. Misalnya, apakah konsumen loyal terhadap
produk anda atau terahadap produk pesaing anda? Apakah konsumen akan berpindah merek guna
mencari kesepakatan yang lebih baik? Apakah konsumen hanya akan membeli produk paling kurang
mahal saja, tidak peduli apapun? Apakah konsumen membeli setiap produk ketegori produk sama
sekali? (Lam, Hair dan McDaniel, 2001).
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-beda, kebanyakan berjangka
pendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan/atau lebih besar dari suatu
produk/jasa tertentu oleh konsumen atau pelanggan tersebut (Kotler, 2000).
Berdasarkan sasarannya, promosi penjualan dapat diklasifikasi menjadi:
1) Promosi konsumen, misalnya produk sampel, kopun berhadiah, hadiah langsung, potongan harga,
jaminan, garansi, pelayanan purnajual, demostrasi, dan sebagainya.
2) Promosi dagang, misalnya kredit pembelian, hadiah pembelian, periklanan bersama, pajangan
bersama, kontes penjual, dan sebagainya.
3) Promosi bisnis, misahiya sponsor pertunjukkan, demostrasi dan peragaan dalam pertunjukkan
dagang, kontes penjualan, hadiah penjualan dalam tebakan dan permainan dan sebagainya.
a. Tujuan Promosi Penjualan
1. Tujuan promosi penjualan intern.
Salah satu tujuan promosi penjualan adalah untuk mendorong karyawan lebih tertarik
pada produk dan promosi perusahaan. Adapun tujuan internalnya adalah untuk meningkatkan
atau mempertahankan moral karyawan, melatih karyawan, kerjasama, serta semangat bagi
usaha promosinya. Promosi penjualan juga menambah dan melengkapi kegiatan-kegiatan
bagian humas dengan memberikan beberapa peralatan dan materi yang diperlukan untuk
melaksanakan program humas internal. Sebagai contoh: slide, filim, brosur, dan selebaran.
2. Tujuan promosi penjualan perantara.
Usaha-usaha promosi penjualan dengan perantara (pedagang besar, pengecer, lembaga
perkreditan, dan lembaga jasa) dapat dipakai untuk memperlancar atau mengatasi perubahan-
perubahan musiman dalam pesanan, untuk mendorong jumlah pembelian yang lebih besar, untuk
mendapatkan dukungan yang luas dalam saluran terhadap usaha promosi, atau untuk memperoleh
tempat serta ruang gerak yang lebih baik.
Untuk mengatasi fluktuasi yang bersifat musiman dalam pesanan, misalnya ditawarkan kepada
perantara dua unit gratis apabila ia membeli 10 unit, atau memberika potongan musiman 25%.
Teknik promosi semacam ini dapat mendorong jumlah pembeh’an yang lebih besar.
3. Tujuan promosi penjualan konsumen.
Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk mendapatkan orang yang bersedia mencoba
produk baru, untuk meningkatkan volume per penjualan (seperti, mendapat potongan 20% apabila
membeli satu produk), untuk mendorong penggunaan baru dari produk yang ada, untuk menyaingi
promosi yang dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan penjualan. Jadi, promosi
penjualan perusahaan yang ditujukan pada konsumen dapat dibedakan ke dalam dua kelompok,
yaitu:
a. Kegiatan yang ditujukan untuk mendidik atau memberitahukan konsumen,
b. Kegiatan yang ditujukan untuk medorong para konsumen.
b. Tingkat Penjualan
Menurut Swastha dan Irawan (2000), permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan
volume fisik maupun volume rupiah. Berdasarkan pendapat Swastha dan Irawan tersebut,
pengukuran volume penjualan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu didasarkan jumlah unit
produk yang terjual dan didasarkan pada nilai produk yang terjual (omzet penjualan). Volume
penjualan yang diukur berdasarkan unit produk yang terjual, yaitu jumlah unit penjualan nyata
perusahaan dalam suatu periode tertentu, sedangkan nilai produk yang terjual (omzet penjualan),
yaitu jumlah nilai penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam penelitian ini
pengukuran volume penjualan didasarkan pada jumlah unit produk yang terjual.
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan antara lain:
1. Kualitas barang.
Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang yang
diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi
pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka bisa berpaling kepada barang lain yang
mutunya lebih baik.
2. Selera konsumen.
Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana selera konsumen
terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka volume penjualan akan menurun.
3. Servis terhadap pelanggan
Servis terhadap pelanggan merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan
terhadap usaha dimana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang baik
terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.
4. Persaingan menurunkan harga jual.
Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan perasahaan dapat
ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu
dengan syarat-syarat tertentu pula.
C. Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
Pada dasarnya konsep penjualan itu berorientasi pada laba yang besar tetapi tidak mementingkan
kepuasan konsumennya, sedangkan konsep pemasaran lebih berorientasi pada laba dan juga
mementingkan kepuasan konsumennya. Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai kedua konsep
tersebut.
Konsep Penjualan
Konsep Penjualan yaitu memfokuskan pada penjualan. Karena itu, konsep ini lebih
mengedepankan produk yang dibuat sebaik-baiknya, lalu nanti baru dipikirkan bagaimana cara
menjualnya. Ingat yang dikedepankan adalah produk. Secara implisit pandangan konsep penjualan
adalah:
1. Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk tidak membeli produk yang tidak penting.
2. Konsumen dapat didorong untuk membeli lebih banyak melalui berbagai peralatan atau usaha-usaha
yang mendorong pembelian.
3. Tugas perusahaan adalah untuk mengorganisasi bagian yang sangat berorientasi pada penjualan
sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan langganan.
Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran yaitu memfokuskan pada kebutuhan pembeli. Karena itu pemasaran sibuk
dengan pemikiran memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan keseluruhan barang yang
berhubungan dengan penciptaan, pengantaran, dan akhirnya pengkonsumsiannya. Konsep pemasaran
mengandung tiga dasar pokok :
a. Perencanaan dan operasinya berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pelanggan atau konsumen.
b. Semua aktivitas pemasaran dilakukan secara terpadu (integrated marketing).
c. Tujuan akhirnya adalah memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan dan berusaha memberikan
kepuasan semaksimal mungkin pada pelanggan.
Meski sama-sama berusaha meningkatkan penjualan. Konsep ini mengedepankan apa yang
diinginkan oleh pasar, baru setelah diketahui kita buat produk yang diinginkan pasar tersebut. Dalam
konsep ini tuntutan pasar yang didahulukan dan produk adalah hasil dari survei pasar tadi.
Konsep yang mana yang lebih unggul? Keduanya memiliki keunggulan akan tetapi konsep
pemasaranlah yang lebih fleksibel. Konsep penjualan lebih kaku dalam hal ini karena belum tentu
produk yang kita hasilkan disukai oleh pasar. Apalagi dalam konsep pemasaran juga bisa disisipkan
konsep penjualan tapi diikuti inovasi agar sesuai selera pasar. Konsep pemasaran yang saat ini banyak
dipraktekkan oleh banyak perusahaan, itulah sebabnya seringkali sebelum memproduksi massal sebuah
produk baru perusahaan sering membuat sampel yang dibagikan gratis untuk menguji reaksi dan
tanggapan pasar.
BAB III
A. Definisi Manejemen
Menurut G.R. Terry manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas
perencanaan,pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-
sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Manajemen juga sering di
definisikan sebagai “Seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. “ Selain itu, manajemen
juga dapat diartikan suatu proses perencanaan pengorganisasian pemimpinan dan pengendalian anggota
organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Proses Dan Pembagian Manajemen
1. Proses Manajemen
Kita mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses karena semua manajer apapun keahlian dan
keterampilannya terlibat dalam kegiatan – kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan
organisasi. Di bawah ini adalah proses-proses manejemen yang menjelaskan
planning,organizing,actuating, dan controling:
a. Perencanaan ( Planning )
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang
akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
b. Pengorganisasian ( organizing )
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif,dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
efektif dan efesien guna pencapaian tujuan organisasi.
c. Pengarahan ( actuating )
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta
proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
d. Pengendalian ( controling )
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
2. Pembagian Manajemen
Mnajemen di bagi menjadi empat yaitu:
a. Manajemen Sumber Daya Manusia
b. Manajemen Operasional
c. Manajemen Pemasaran
d. Manajemen Keuangan
C. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui
kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan
konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu. Dengan adanya pemasaran
konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara sendiri-sendiri dengan melakukan
pertukaran antara konsumen dengan pelaku pemasaran sehingga akan ada banyak waktu konsumen untuk
kegiatan yang dikuasai atau disukai.
1. Fungsi-Fungsi Pemasaran
1. Fungsi Pertukaran
Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang
dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau
untuk dijual kembali. Fungsi Pertukaran dalam fungsi pemasaran terdiri atas 2 bagian, yaitu :
1) Fungsi penjualan
Tugas pokok pemasaran adalah mempertemukan permintaan dan penawaran (pembeli atau
penjual). Hal ini dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung (melalui perantara).
Fungsi penjualan yaitu meliputi sejumlah fungsi tambahan sebagai berikut:
i. Fungsi perencanaan dan pengembangan produk. Sebuah produk yang memuaskan
konsumen merupakan tujuan mendasar dari semua usaha pemasaran. Perencanaan dan
pengembangan produk dianggap sebagai fungsi produksi, tetapi hal itu penting pula bagi
pemasaran.
ii. Fungsi mencari kontak. Fungsi ini meliputi tindakan-tindakan mencari dan membuat
kontak dengan para pembeli.
iii. Fungsi menciptakan permintaan. Fungsi ini meliputi semua usaha yang dilakukan oleh
para penjual untuk mendorong para pembeli membeli produk-produk mereka. Termasuk
pada tindakan yang menjual secara individu, dengan undian dan juga mengadakan
reklame.
iv. Fungsi melakukan negosiasi. Syarat serta kondisi penjualan harus dirundingkan oleh para
pembeli dan penjual. Termasuk merundingkan kualitas, kuantitas, waktu, harga,
pengiriman, cara pembayaran dan sebagainya.
v. Fungsi melakukan kontak. Fungsi ini mencakup persetujuan akhir untuk melakukan
penjualan dan transfer hak milik.
2. Fungsi pembelian
Fungsi pembelian yaitu meliputi segala kegiatan dalam rangka memperoleh produk dengan
kualitas dan jumlah yang diinginkan pembeli serta mengusahakan agar produk tersebut siap
dipergunakan pada waktu dan tempat tertentu dengan harga yang layak. bFungsi Pembelian,
sebagai berikut :
1) Fungsi perencanaan. Pembeli harus mempelajari pasar mereka sendiri untuk mengetahui
Kualitas, jenis dan kuantitas dari produk yang mereka perlukan. Konsumen akhir juga
harus dapat membuat keputusan mengenai produk yang ingin mereka miliki.
2) Fungsi Mencari Kontak. Fungsi ini meliputi usaha-usaha mencari sumber produk yang
mereka inginkan. Penting bagi seorang pembeli agar mencari para penjual yang dapat
menawarkan produk atau jasa tertentu.
3) Fungsi assembling. Persediaan bahan harus dikumpulkan untuk digunakan dalam proses
produksi oleh para produsen dan pedagang eceran atau untuk dikonsumsi sendiri oleh para
konsumen akhir.
4) Fungsi mengadakan perundingan. Dalam hal ini syarat serta kondisi pembelian harus
dirundingkan terlebih dahulu dengan pihak penjual agar tidak ada perselisihan di
kemudian hari.
5) Fungsi kontrak. Setelah syarat dan kondisi tertentu yang telah disepakati, selanjutnya
dibuat perjanjian akhir dalam bentuk kontrak jual beli dan perpindahan hak milik terjadi.
3. Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk.
Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik
melalui air, darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk
agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
4. Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan
pelalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik.
Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian
informasi serta standarisasi / penggolongan produk.
D. Peluang Pasar
Sehubungan dengan pertumbuhan perusahaan, maka perusahaan perlu menganalisa peluang pasar yang
dapat dimanfaatkan. Analisa peluang pasar ini sangat penting, karena perusahaan perlu mengetahui berapa
besarnya peluang yang tersedia dalam memasarkan produknya dan dapat menetapkan apakah pasar cukup
besar untuk mendukung produk lain dan masih memberikan laba.
Beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam membuat analisa peluang pasar adalah :
1. Memahami kondisi makro
2. Analisa pelanggan
3. Riset pemasaran dan forecasting
4. Segmentasi pasar
E. Macam macam Peluang Pasar
Untuk memutuskan peluang pasar yang mana yang akan dikejar di masa yangakan datang, suatu
perusahaan perlu memperkirakan peluang pasar. Terdapat dua macam peluang pasar:
1. Peluang pasar absolut
Peluang pasar absolut adalah permintaan potensial maksimum yang terdiri dari duafaktor yaitu Jumlah
pemakai potensial dan Tingkat pembelian. Pada pasar tertentu, Pasar absolut adalah jumlah rupiah atau
jumlah unit yang dijual.
2. Peluang pasar relative
Peluang pasar relatif merupakan persentase penyebaran peluang pasar di antara berbagai bagian pasar.
Misalnya: kelompok daerah pemasaran dan kelompok pelanggan. Peluang pasar relatif digunakan untuk
alokasi sumber daya secaraefisien,seperti:
a. Alokasi pengeluaran iklan
b. Alokasi salesman diberbagai wilayah daerah.
c. Menempatkan fasilitas
F. Analisa Peluang Pasar
Analisis pasar adalah suatu penganalisisan atau penyelenggaraan untuk mempelajari berbagai masalah
pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar.
Maka dari itu seorang pengusaha, khususnya manajer pemasaran, yang ingin memajukan usaha
perusahaannya, terlebih dahulu harus mampu menganalisis pasar dengan secara seksama dan teliti.
Oleh karena itu, seorang manajer pemasaran didalam menentukan keputusan-keputusan usahanya
dalam bidang pemasaran barang dan jasa, terlebih dahulu perlu mengadakan analisis pasar. Mengapa
manajer pemasaran perlu melaksanakan analisis pasar? Melaksanakan analisis pasar itu sangat penting
sekali, karena mempunyai tujuan tertentu yaitu untuk:
1. Mengenal lingkungan pasar,
2. Mengenal tipe-tipe pasar,
3. Mengetahui karakteristik pasar,
4. Menentukan keputusan yang tepat,
5. Menghadapi para pesaing,
6. Melaksanakan kebijakan dalam pemasaran,
7. Membuat program dalam bidang pemasaran, dan
8. Mengenal ciri-ciri pasar.
BAB IV
b. Penetapan tujuan
Tujuan : Sesuatu akan dicapai yang dinyatakan dalam bahasa ringkas dengan syarat, Nyata, dapat
diamati / ukur, dan dapat dilaksanakan.
Pengumpulan data terencana, baik Primer maupun Sekunder serta data yang diperlukan data
demografi, data geografi
d. Analisis konsumen
Analisis perilaku konsumen dan menggunakan data sekunder maupun primer.
e. Analisis saluran/media
Analisis merupakan hasil penelitian, identifikasi saluran/media yang ada dan potensial, serta
kerjasama dengan instansi terkait.
Promotion : untukmengetahui saat dilokasi serta media yang tepat untuk produk
2. Implementasi
Yaitu melakukan kegiatan penjualan yang terus menerus didukung oleh kegiatan evaluasi dan
pengembangan produk, tahap ini juga diperlukan penelitian penjualan
3. Evaluasi
Yaitu kinerja jualan yang telah dilakukan, Pencapaian nilai target penjualan, Jumlah konsumen baru dan
Jual area yang digarap
D. Langkah Kegiatan Pemasaran Sosial
Menurut Novelli D.William terdapat enam langkah pemasaran sosial yaitu
1.Analisis
2.Perencanaan
4.Implementasi
5.Penilaian efektifitas
Berdasarkan tahap di atas, Berikut tahapan yang lebih lengkap dalam menentukan segmentasi pasar :
Berdasarkan tiga hal tadi, Anda dapat merujuk pada jenis-jenis segmentasi yang sebelumnya dibahas
seperti: demografis, harga, waktu, dan produk yang akan dijual.
Dalam mengevaluasi segmen yang berbeda, perusahaan setidaknya harus memperhatikan dua
faktor yaitu, pertama perusahaan harus terlebih dahulu mengetahui apakah segmen pasar yang
menurut hasil survey hasilnya sangat potensial memiliki karakteristik yang secara umum dapat
dikembangkan oleh perusahaan. kedua perusahaan harus mempertimbangkan apakah di segmen
tersebut dapat diterima secara logis dan masuk akal dengan dengan memperhatikan tujuan & sumber
daya perusahaan miliki. Adapun yang menjadi perhatian perusahaan dari segi sumber daya yang
dimiliki meliputi ukuran, pertumbuhan, profitibilitas, skala ekonomis, resiko yang rendah.
b. Memilih segmen pasar