Anda di halaman 1dari 3

ZKERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENEMUAN DAN PENCEGAHAN DINI SECARA AKTIF PENDERITA TYPOID BAYI,BALITA, DAN

ANAK USIA SEKOLAH

A. PENDAHULUAN

Demam thypoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh

bakteri Salmonella thypi dan Salmonella para thypi. Demam thypoid biasanya mengenai

saluran pencernaan dengan gejala yang umum yaitu gejala demam yang lebih dari 1 minggu,

penyakit demam thypoid bersifat endemik dan merupakan salah satu penyakit menular yang

tersebar hampir di sebagian besar negara berkembang termasuk Indonesia dan menjadi

masalah yang sangat penting (Depkes, 2006).

B. LATAR BELAKANG

Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011 memperlihatkan bahwa gambaran 10


penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit, prevalensi kasus demam
thypoid sebesar 5,13% . Penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit dengan Case
Fatality Rate tertinggi sebesar 0,67%,Pada laporan riset kesehatan dasar nasional tahun
2007 memperlihatkan bahwa prevalensi demam thypoid di Jawa Tengah sebesar 1,61%
yang tersebar di seluruh kabupaten dengan prevalensi yang berbeda beda di setiap
tempat.
WHO memperkirakan jumlah kasus demam thypoid di seluruh dunia mencapai
17 juta kasus demam thypoid. Data surveilans saat ini memperkirakan di Indonesia ada
600.000 – 1,3 Juta kasus demam thypoid tiap tahunnya dengan lebih dari 20.000
kematian. Rata- rata di Indonesia, orang yang berusia 3-19 tahun memberikan angka
sebesar 91% terhadap kasus demam thypoid (WHO, 2012).
Provinsi NAD merupakan prevalensi demam tifoid tertinggi yaitu sebesar 2,96%.
Profil kesehatan Indonesia 2008 menunjukkan prevalensi tifoid di Indonesia masih cukup
tinggi, yaitu 1,6 persen, atau sekitar 600.000-1.500.000 kasus setiap tahun dan peringkat
15 dari penyakit yang menyebabkan kematian di Indonesia. Tahun 2009 demam tifoid
dan paratifoid terdapat 80.850 kasus, kematian 1013 dan CFR 1,25%. (Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2007, 2008, 2009).

C. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Untuk menjelaskan faktor kebiasaan dan sanitasi lingkungan hubungannya dengan


kejadian demam thypoid di wilayah kerja Puskesmas Buludoang.
2. TUJUAN KHUSUS

1. Menganalisis hubungan kebiasaan makan dan minum di luar rumah


dengan kejadian demam thypoid.
2. Menganalisis hubungan kebiasaan cuci tangan sebelum makan dengan
sabun dan sesudah berak dengan kejadian demam thypoid.
3. Menganalisis hubungan sanitasi lingkungan (pembuangan sampah dan
pembuangan air limbah) dengan kejadian demam thypoid.
4. Menganalisis hubungan sumber air bersih dengan kejadian demam thypoid
5. Menganalisis hubungan kepemilikan jamban dengan kejadian demam thypoid.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KAGIATAN

1. Membuat pencatatan dan pelaporan.

2. Penemuan dan pencegahan dini penderita typoid

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Pendataan dan Penyuluhan kepada masyarakat tentang demam typoid di wilayah kerja
puskesmas buludoang.

F. SASARAN PROGRAM

Bayi,balita dan anak usai sekolah di posyandu.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kunjungan dilaksanakan setiap kali dalam sebulan dalam 1 tahun di empat desa.

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1 kali kunjungan perposyandu..

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan

kepada kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai