Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Pemasaran dan Manajemam pemasaran
Pemasaran adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan,
menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan dan
masyarakat umum. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang
kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Manajemen pemasaran adalah proses analisis, perencanaan, implementasi, serta
pengendalian atas program-program yang didesain untuk menciptakan, membangun, dan
menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasional atau tujuan-tujuan perusahaan.
B. Tujuan Manajemen Pemasaran
Berikut adalah beberapa tujuan manajemen pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan nilai bagi pelanggan
Tujuan utama manajemen pemasaran adalah menciptakan nilai bagi pelanggan.
Hal ini dilakukan dengan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta
menyediakan produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut
2. Meningkatkan penjualan
Tujuan manajemen pemasaran lainnya adalah meningkatkan penjualan produk
atau jasa perusahaan. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan strategi pemasaran
yang efektif, seperti promosi, iklan, dan penjualan langsung
3. Meningkatkan pangsa pasar
Tujuan manajemen pemasaran selanjutnya adalah meningkatkan pangsa pasar
perusahaan. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat
untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada
C. Definisi pemasaran
Adapun Definisi Pemasaran menurut para ahli
Philip Kotler
Dikutip dari buku Strategi Pemasaran (2021) karya Mardia dkk, berikut pengertian
pemaasaran menurut Kotler:
"Pemasaran adalah aktivitas sosial dan pengaturan yang dilakukan untuk meraih tujuan
tertentu, utamanya dengan membuat produk serta menukarkannya."
Jay Abraham
Ia mendefinisikan pemasaran sebagai media untuk mencapai kesuksesan dengan memberi
pelayanan terbaik kepada konsumen.
William J. Stanton
Menurutnya, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang mencakup
perencanaan dan penentuan harga produk, beserta promosi dan distribusinya.
Basu dan Hani
Dilansir dari buku Manajemen Pemasaran (2022) Atika Aini Nasution dan Bambang
Sutejo, berikut pengertian pemasaran menurut Basu dan Hani:
"Pemasaran adalah aktivitas perencanaan dalam pengelolaan barang hingga promosi dan
distribusinya, untuk memperoleh laba."
John Westwood
Ia mengartikan pemasaran sebagai usaha terpadu untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
berikut dengan pemberian keuntungan atau laba kepada perusahaan.
Hair dan Mc. Daniel
Pengertian pemasaran menurut mereka adalah perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
termasuk penetapan harga promosi, distribusi, gagasan, barang dan jasa.
Tujuan akhirnya, yakni menciptakan serta memuaskan kebutuhan konsumen demi
tercapainya cita-cita organisasi.
Tung Desem Waringin
"Pemasaran adalah media untuk mengomunikasikan sebuah nilai tambah yang lebih
tinggi."
D. Funsi Pemasaran
Pemasaran memiliki peranan penting dalam suatu bisnis, berikut ini 3 fungsi pemasaran
secara umum :
1. Sebagai pertukaran
Fungsi pemasaran yang pertama adalah sebagai alat pertukaran. Tahukah kamu kalau
perusahaan bisa loh menukarkan produk dengan produk lainnya? Hal ini perlu untuk
keperluan operasional perusahaan maupun untuk pertambahan aset.
2. Sebagai perantara
Pemasaran memiliki fungsi untuk menjadi perantara antara perusahaan dengan
pelanggan.
3. Untuk distribusi
Fungsi pemasaran lainnya adalah distribusi agar produk atau barang dapat calon
pelanggan atau konsumen kenali sehingga akan meningkatkan peluang untuk
mendapat lebih banyak pelanggan.
E. Strategi Pemasaaran
Strategi pemasaran adalah cara yang dilakukan oleh seorang pengusaha untuk
memuaskan konsumen, dengan tujuan memperoleh keuntungan
1. Tujuan Strategi Pemasaran
a. Meningkatkan Kualitas Koordinasi Antara Tim Pemasaran
b. Sebagai Alat Ukur Dari Hasil Pemasaran
c. Sebagai Dasar Logis Dalam Mengambil Keputusan Pemasaran
d. Untuk Meningkatkan Kemampuan Perusahaan Beradaptasi Bila Terjadi
Perubahan Pasar.
2. Jenis Strategi Pemasaran
a. Direct Selling
Strategi penjualan langsung atau direct selling dilakukan dengan cara sales atau
penjual menemui calon konsumen satu per satu, kemudian memberikan informasi
mengenai produk/jasa serta membujuk konsumen agar menggunakan produk/jasa
tersebut.
b. Point of Purchase
Strategi point of purchase adalah strategi yang dilakukan dengan cara
menempatkan produk pada tempat yang strategis dengan tampilan yang unik dan
menarik.
c. Earned Media
Strategi earned media termasuk dalam strategi pemasaran tidak langsung. Strategi
ini dilakukan dengan memasang material marketing seperti iklan pada media-
media yang efektif
d. Influencer Marketing
Influencer marketing adalah strategi pemasaran sebuah produk/jasa melalui
influencer atau pemengaruh
e. Internet Marketing
Strategi internet marketing dilakukan dengan cara membuat website e-commerce
sendiri atau menggunakan platform marketplace besar yang sudah ada.
f. Email Marketing
Strategi ini dilakukan dengan cara memberikan informasi mengenai produk/jasa
serta bagaimana mendapatkannya melalui surat elektronik atau email
g. Mobile Marketing
Hampir sama dengan strategi internet marketing, mobile marketing juga
memanfaatkan internet. Bedanya, transaksi dilakukan melalui platform ponsel
pintar atau smartphone
3. Perencanaan Strategi Pemasaran
Setiap bisnis harus menjalankan kegiatan pemasaran untuk mempromosikan produk
atau jasa yang dijual. Agar kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan lancar, baik,
dan sukses, maka diperlukan perencanaan strategi yang tepat. Di dalam penyusunan
strategi pemasaran, terdapat beberapa tahapan yang perlu diketahui.
a. Menentukan Target Pasar
b. Melakukan Analisis SWOT
c. Menentukan Tujuan dari Kegiatan Pemasaran
d. Melakukan Evaluasi
4. Mengembangkan Strategi Pemasaran
F. Konsep Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran dalam bisnis umumnya dibedakan menjadi lima jenis sesuai
dengan tahapan dalam perusahaan sebagai berikut:
1. Konsep Produksi
Konsep produksi berfokus pada efisiensi proses produksi yang memenuhi
ekspektasi konsumen.Dalam konsep produksi, perusahaan wajib memastikan stok
produk terjamin, sehingga tidak terjadi kelangkaan dan angka penjualan akan semakin
meningkat.
Kelebihan:
 Produksi massal dapat menekan harga produk dan menguntungkan konsumen.
 Ketersedian produk membuat produk mudah dijangkau dengan harga yang
lebih murah.
 Ketersediaan produk membuat hubungan dengan pemasok menjadi lebih erat.
Kekurangan:
 Konsep produksi lebih fokus pada efisiensi proses produksi dan sering kali
mengorbankan kualitas produk.
 Kebutuhan konsumen menjadi kepentingan sekunder, sebab dalam konsep
produksi produsen tidak menargetkan segmen tertentu.
 Cenderung tidak relevan dengan kondisi pasar saat ini karena produk
diproduksi secara massal.
2. Konsep Prouk
Konsep produk didasari pada keinginan konsumen untuk memiliki produk
berkualitas yang dapat berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, sebagian besar
konsumen akan mencari alternatif produk inovatif yang tersedia di pasar. Dengan
demikian, perusahaan perlu melakukan strategi pemasaran yang berfokus pada
peningkatan dan inovasi produk secara terus-menerus.
Kelebihan:
 Kualitas produk menjadi prioritas yang bisa mendatangkan menguntungkan.
 Konsep produk berfokus pada usaha memenuhi kebutuhan konsumen dan
membangun rasa ingin tahu konsumen.
 Konsep produk dapat menciptakan profit margin yang tinggi dengan
menawarkan produk dengan harga relatif lebih mahal dengan kualitas
sebanding.
Kekurangan:
 Tidak dapat menjangkau konsumen yang memilih produk dengan standar
harga yang lebih rendah.
 Tidak memperhatikan kepentingan konsumen, dengan demikian fitur produk
tidak relevan dan tidak praktis.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan atau selling adalah usaha perusahaan dalam mengembangkan
suatu produk tanpa mempertimbangkan kebutuhan konsumen. Konsep ini memiliki
prinsip jika konsumen akan membeli produk mereka jika penjualan dilakukan secara
agresif. Pada praktiknya, perusahaan akan fokus untuk menjual produk dan tidak
menghabiskan waktu untuk membangun hubungan dengan konsumen. Oleh sebab itu,
konsep ini tidak memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang.
Kelebihan:
 Perusahaan hanya fokus pada kegiatan pemasaran dan penjualan.
 Perusahaan tidak perlu merasa khawatir dengan stok produk yang tidak terjual.
 Meningkatkan volume penjualan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Kekurangan:
 Mengabaikan kebutuhan konsumen, sebab hanya fokus pada penjualan produk.
 Mengabaikan feedback konsumen, sehingga mendapat banyak komentar
negatif.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menempatkan konsumen sebagai fokus utama dengan cara
memahami kebutuhan konsumen dengan menjalankan riset, mulai dari konsepsi
produk hingga penjualan. Selanjutnya, perusahaan juga akan melakukan penelitian
lebih lanjut melalui feedback yang diberikan konsumen. Dengan menerapkan konsep
pemasaran, perusahaan percaya bahwa value yang didapatkan akan menjadi lebih baik
jika berhasil memenuhi kebutuhan konsumen.
Kelebihan:
 Memahami konsumen lebih dalam dengan melakukan riset pasar.
 Mempromosikan produk ke konsumen dengan pendekatan yang spesifik.
Kekurangan:
 Membutuhkan biaya pemasaran yang lebih besar.
 Memakan lebih banyak waktu dan usaha untuk membuat sebuah kampanye.
5. Konsep Pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial juga berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Saat
menerapkan konsep ini, perusahaan perlu memperhatikan tiga hal sebelum
menetapkan kebijakan pemasaran, yaitu keuntungan perusahaan, kepuasan dan
keinginan konsumen, serta kepentingan publik atau masyarakat.
Kelebihan:
 Meningkatkan loyalitas konsumen melalui produk ramah lingkungan.
 Membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Kekurangan:
 Segmen yang lebih spesifik, sebab hanya menarik konsumen yang memiliki
fokus pada isu sosial.
 Harga produk cenderung lebih mahal untuk menutupi biaya sosial
G. Siklus Hidup Produk
Product life cycle atau siklus hidup adalah durasi lamanya suatu produk
diperkenalkan kepada pelanggan hingga ditarik kembali dari pasar.
Setiap tahapannya memiliki durasi berbeda-beda. Misalnya tahapan awal pengenalan
(introduction) membutuhkan waktu paling banyak. Sementara pada tahap pertumbuhan
dan penjualan produk akan meningkat secara signifikan. Pada tahapan ini perusahaan
mungkin perlu memperluas produksi untuk memenuhi permintaan.
Berikut penjelasan lebih jauh mengenai tahapan-tahapan product life cycle:
1. Pengenalan (Introduction)
Tahapan pertama adalah mengenalkan produk baru ke pasar yang penuh dengan
ketidakpastian, dan risiko yang seringkali tidak dapat diketahui.Fokus utama pada
tahap ini adalah membangun kesadaran merek dan memastikan agar produk diterima
baik oleh pelanggan.
2. Pertumbuhan (Growth)
Setelah berhasil melewati tahap pengenalan, artinya Anda memasuki tahap
pertumbuhan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya permintaan, peningkatan
produksi, dan perluasan ketersediaannya.
Beberapa ciri Anda memasuki tahap pertumbuhan adalah :
 Produk mudah ditemukan di mana saja
 Biaya produksi per unit semakin menurun
 Omset penjualan meningkat
 Kompetitor baru mulai bermunculan
 Jumlah produksi naik
 Cash flow bergerak ke arah positif
3. Kematangan (Maturity)
Tahapan ketiga ini merupakan titik puncak dari perjalanan product life cycle. Titik
balik tahapan ini adalah ketika omset penjualan produk yang mulai menurun. Selain
itu, tanda produk Anda memasuki tahapan ini adalah
 Harga jual produk menurun
 Biaya produksi yang tinggi
 Bisnis yang berhasil menguasai pasar mendapat laba besar, yang kalah mulai
tersingkir
 Cash flow ada di posisi positif yang kuat
4. Penolakan (Decline)
Produk yang berhasil biasanya memiliki banyak kompetitor yang mulai meniru
dengan kualitas lebih baik atau harga yang lebih rendah. Hal ini berimbas pada
keuntungan bisnis yang terus menurun akibat banyak produk yang ditolak pasar.
Apabila Anda mengamalami hal tersebut, artinya Anda memasuki tahapan penlokan
(decline). Tanda lainya dari tahapan penolakan adalah :
 Jumlah produksi terus menurun
 Pelanggan merasa bosan
 Pesaing semakin banyak dengan produk baru
 Keuntungan menurun signifikan
Faktor- faktor yang mempengaruhi product life
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lama atau sebentarnya setiap tahapan
produk life cycle seperti berikut:
 Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
Saat ini perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan cukup dinamis.
Keduanya dapat membuat perubahan mendadak. Misalnya penelitian
menemukan bahan yang berbahaya pada produk Anda seperti kasus Teflon.
Temuan ini tentu mempengaruhi cara berpikir dan keinginan pelanggan membeli
produk teflon.
 Pandangan sosial
Kehidupan sosial secara tidak langsung mempengaruhi pasar. Misalnya
kampanye menggunakan produk ramah lingkungan (life cycle management)
yang dikampanyekan lewat aktivis sosial. Hal ini tentu mempengaruhi sebagian
pelanggan untuk beralih ke produk ramah lingkungan.
 Perkembangan tren
Mode atau tren sering kali bergerak cepat dan berubah-ubah. Apa yang sedang
naik daun hari ini, mungkin terlupakan di hari esok. Jika produk Anda tidak terus
berimprovisasi, maka risiko produk Anda akan dianggap ketinggalan zaman akan
tumbuh.
 Muncul kompetitor
Setiap bisnis tentu memiliki kompetitor. Biasanya setiap bisnis mengeluarkan
produk baru, kompetitor akan memberikan alternatif produk serupa dengan
kualitas lebih baik atau harga yang murah. Tujuannya agar produk mereka
berhasil mencuri pangsa pasar.
 Hubungan politik
Selain sosial, politik antar negara dapat menyebabkan penurunan perdagangan
atau bahkan penghentiannya. Hal ini berlaku apabila produk Anda ditargetkan ke
pasar luar negeri.
 Daya beli pelanggan
Jika hanya sebagian kecil target pelanggan yang mampu membeli produk Anda,
maka Anda perlu mencari alternatif dengan metode produksi lebih murah.
Tujuannya agar produk Anda tetap terjangkau
H. Bauran pemasaran
I. Merancang dan menyusun Bauran Pemasaran
J. Pemasaran Digital
K. Riset pemasaran
L. Lingkungan pemasaran
M. Perilaku Pasar

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran

Anda mungkin juga menyukai