Anda di halaman 1dari 15

Modul

STRATEGI PEMASARAN
Apa itu Strategi Pemasaran?

Pengertian strategi pemasaran adalah tindakan terukur yang bertujuan agar produk
perusahaan dikenal masyarakat luas. Strategi pemasaran adalah seperangkat langkah bisnis
yang telah digabungkan pada tingkat presentasi produk untuk menarik konsumen untuk
membeli sebuah produk.

Tidak hanya menarik konsumen untuk memasukan produk ke dalam keranjang, strategi
pemasaran juga memastikan pembeli mengenal produk yang ditawarkan, memverifikasi, dan
mengulangi pembelian produk.

Strategi pemasaran yang komprehensif mencakup 4P, yaitu: product, price, place dan
promotion. Dari sini dapat diketahui bahwa ruang lingkup strategi pemasaran mulai dari
proses pembentukan produk hingga ke pasar sasaran, yang juga mempengaruhi harga produk
(price) serta produk yang akan dipasarkan dimana dan dari media apa dari situ konsumen
akan mengenali produk kita.

Definisi Strategi Pemasaran Menurut para Ahli


Penjelasan mengenai definisi strategi pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli
adalah sebagai berikut.

1. Tjiptono
Pengertian strategi pemasaran menurut Tjiptono adalah alat dasar yang dirancang atau
direncanakan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dengan mencapai pengembangan
keunggulan bersaing yang berkelanjutan melalui pasar, pasar yang di dalamnya ia
berpartisipasi dan program-program yang digunakan untuk melayani pasar sasarannya.

2. Philippe Kotler
Menurut Philip Kotler, strategi pemasaran adalah suatu keadaan pikiran yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan, yang dapat berupa strategi khusus untuk
pasar sasaran, positioning, bauran bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran

3. Guiltinan dan Paul


Menurut Guiltinan dan Paul, strategi pemasaran mengacu pada pernyataan utama mengenai
dampak atau efek yang diharapkan dari pemuasan suatu kebutuhan pada target pasar yang
telah ditentukan.

4. Stanton
Menurut Stanton, strategi pemasaran adalah apa yang mencakup semua sistem yang terlibat
dalam perencanaan dan penetapan harga produk, pemasaran produk, dan distribusi barang
dan jasa yang dapat memuaskan kekuatan pembeli aktual dan potensial.

Fungsi Strategi Pemasaran


1. Sebagai pedoman pemasaran produk
Seperti yang telah dijelaskan di atas, strategi pemasaran yang ideal melibatkan proses
memperkenalkan produk kepada konsumen, melibatkan mereka dengan produk tersebut
sehingga terjadi konversi dimana produk tersebut dijual.

2. Sebagai tolak ukur keberhasilan


Jika strategi pemasaran dirumuskan dengan benar, produsen akan dapat mengukur pekerjaan
mereka dengan membandingkan apa yang mereka capai dengan tujuan dalam strategi
pemasaran. Oleh karena itu, merencanakan langkah-langkah spesifik dalam setiap strategi
yang dibangun perusahaan sangatlah penting.

3. Sebagai alat kontrol dalam pengawasan


Dalam hal ini, rencana strategis yang disepakati bersama dapat digunakan untuk menentukan
apakah tindakan yang diambil oleh perusahaan konsisten dengan strategi pemasaran. Rencana
kerja ini kemudian dapat digunakan untuk menetapkan kembali langkah-langkah yang jauh
dari tujuan strategi pemasaran.

4. Memberikan arahan jalannya perusahaan atau bisnis


Tentunya hal ini akan membantu mengkoordinasikan tim marketing secara lebih efektif untuk
mencapai tujuan dengan lebih mudah.

5. Meningkatkan motivasi untuk melihat masa depan bisnis


Strategi pemasaran menuntut para pebisnis untuk memperkirakan kecepatan bisnis di masa
depan agar secara tidak langsung memberikan semangat yang dibutuhkan untuk
mengelolanya.

6. Sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja anggota Perusahaan


Dengan adanya standar evaluasi ini, tentunya pengendalian mutu dan kualitas kerja akan
efektif dan strategi pemasaran bisa berfungsi untuk mencapai maksud atau tujuan bisnis
dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Tujuan Strategi Pemasaran


Tujuan dari pendefinisian jenis strategi pemasaran adalah untuk memaksimalkan keuntungan,
namun secara umum tujuan dari strategi pemasaran adalah apa yang kita lihat dalam sebuah
prosesnya.

1. Identifikasi target pasar yang tepat


Proses yang paling penting dalam merancang strategi pasar adalah mengidentifikasi target
pasar yang berbeda. Dari situ, perusahaan dapat menentukan pasar mana yang akan dibidik.

Dengan demikian, spesifikasi produk, harga produk dan pendekatan pasar sasaran pabrikan
akan lebih relevan. Ketepatan pemilihan target pasar sangat penting karena mempengaruhi
kinerja semua produsen. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, segala bentuk
inefisiensi akan dapat diminimalisir.

2. Memaksimalkan alokasi sumber daya perusahaan


Anggaran, tenaga kerja dan waktu adalah sumber utama modal bisnis. Oleh karena itu, untuk
mencapai tujuannya, sebuah bisnis yang baik akan memastikan bahwa ketiga faktor tersebut
tidak akan berkurang kecuali untuk memperoleh keuntungan atau laba yang sepadan.

Strategi pemasaran menyesuaikan dengan urgensi ini, dan bahkan dalam menentukan batasan
anggaran dan metode pemasaran, perusahaan akan mendapat manfaat dari mengetahui
prediksi ini.

Contoh Strategi Pemasaran dalam Bisnis


Setelah mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan strategi pemasaran produk untuk sebuah
kelangsungan bisnis, bagaimana cara menyusun strategi pemasaran usaha yang baik? Simak
Penjelasannya di bawah ini!

1. Cari tahu target pasarnya


Dalam memasarkan suatu produk, hal yang terpenting adalah memastikan bahwa kita telah
melakukan riset dan mengetahui target konsumen kita dengan baik. Ini akan membawa kita
pada keseimbangan antara apa yang menjadi milik produsen dan apa yang dibutuhkan
konsumen.
Setelah mengidentifikasi target pasar potensial yang berbeda, segmen yang paling cocok
dipilih dan dari situlah kita akan mempelajari karakteristik konsumen. Karena bagaimana
cara berkomunikasi wanita usia 20 tahun ke atas dengan wanita usia 12 tahun akan berbeda.
Apa yang mereka butuhkan juga berbeda, jadi hal seperti ini seharusnya sudah diakui secara
luas sejak awal.

2. Merencanakan tujuan pemasaran


Tentu saja, ketika memasuki pasar, suatu produk akan mulai sama sekali tidak dikenal hingga
menjadi produk penjualan yang tinggi. Nah, disinilah diperlukan pendekatan khusus alias
brand awareness, conversion, dan peningkatan revenue.

Berawal dari peningkatan brand awareness, perusahaan harus dapat memperkenalkan produk
serta merek produk baru. Pengenalan ini tentunya merupakan langkah penting karena
konsumen tidak akan merasa dekat dengan produk yang sama sekali tidak dikenalnya.

Setelah brand dikenal oleh konsumen, maka bisnis harus memiliki tahapan selanjutnya
berupa conversion. Konversi atau conversion umumnya adalah tindakan ketika konsumen
membeli produk yang ditawarkan.

Bagaimanapun, conversion memiliki implikasi yang lebih luas, termasuk mengubah


konsumen menjadi pengikut di sosial media, melakukan submisi email (dan kemudian
menerima penawaran produk), dan masih banyak lagi. Hal terakhir yang dilakukan konsumen
adalah melakukan pembelian. Setelah mengetahui produk dengan baik dan mengikuti akun
media sosialnya, konsumen akan tergiur lagi ingin memeriksa produk kita.

3. Marketing Mix
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, marketing mix terdiri dari 4P, yaitu: product,
price, place dan promotion. Dari keempat hal tersebut, dilakukan upaya untuk
memaksimalkan strategi pemasaran produk perusahaan.

Produk adalah apa yang kami kirim ke pasar. Saat itu, kualitas dan keunikan produk menjadi
dua hal yang pasti akan diperhatikan oleh konsumen. Produk juga merupakan apa yang
dilihat konsumen dari suatu merek, sebagus apapun merek tersebut, jika produk dari merek
tersebut tidak memenuhi keinginan konsumen maka konsumen tidak akan melakukan
konversi.

Selalu dikaitkan dengan produk, harga produk merupakan faktor penting dalam pengambilan
keputusan. Harga bisa kita tentukan sesuai dengan target pasar yang kita miliki. Karena
pastinya kemampuan bayar tiap jenis pasar akan berbeda.

4. Promosi dan iklan


Berkenaan dengan jenis strategi pemasaran, ada beberapa cara bagi perusahaan untuk
memperkenalkan produknya ke pasar. Pertama, perusahaan dapat mempromosikan produk
mereka secara organik.

Cara ini dapat dicapai dengan membuat blog bisnis yang secara terus menerus memberikan
informasi yang bermanfaat bagi konsumen. Meskipun tidak mendorong konversi secara
langsung, hal ini dapat mendekatkan konsumen dengan merek.

Tidak berhenti di situ, brand juga bisa memberikan informasi atau pengetahuan kepada
konsumen melalui jejaring sosial media mainstream. Soft selling seperti ini dapat membuat
ini mampu mempertahankan konsumen lama untuk tetap mengingat brand yang pernah
berinteraksi dengannya. Cara kedua adalah memanfaatkan iklan berbayar. Ada banyak
pilihan iklan berbayar seperti Facebook Ads, Instagram Ads, Tiktok Ads. Pemilihan platform
ini juga disesuaikan dengan target pasar yang diinginkan. Misalnya, jika Anda ingin
menargetkan remaja berusia antara 16 dan 24 tahun, maka Iklan Tiktok dapat
dipertimbangkan karena 41% penggunanya termasuk dalam rentang usia tersebut.

5. Meningkatkan brand awareness


Brand awareness adalah sejauh mana konsumen mengenali produk dari namanya. Misalnya,
kita memikirkan Nike saat kita melihat tanda serupa dengan tanda centang, atau kita
memikirkan Spotify saat melihat tanda segiempat berwarna hijau bertumpuk di atas tiga. Kita
juga akan membayangkan panda ketika mendengar istilah World Wild Fund. Keberhasilan
ketiga merek tersebut dalam membuat orang mengingat nama dan logo mereka adalah contoh
strategi pemasaran yang sukses.
6. Berikan sesuatu secara gratis
Konsumen akan membeli produk dari merek yang paling sering berinteraksi dengan mereka.
Salah satu interaksi ini bisa melalui posting blog, media sosial, atau sampel produk gratis.
Dengan jenis pendekatan ini di konversi menjadi lebih mudah karena adanya kedekatan
antara brand dan konsumen. Selain alasan tersebut, konsumen yang telah menikmati fitur-
fitur produk tersebut secara gratis dalam waktu singkat akan merasa kehilangan ketika produk
atau akun trialnya sudah habis.

7. Menargetkan pengguna handphone


Tidak kurang dari 30% konsumen yang menggunakan Internet saat roaming adalah pengguna
ponsel. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk membidik konsumen potensial seperti ini.
Upaya ini dapat dilakukan dengan membuat website yang mobile friendly.

8. SEO atau Search Engine Optimization


Contoh strategi pemasaran ini juga berkaitan dengan dunia digital. SEO adalah proses untuk
situs web untuk mendapatkan traffic. Traffic tersebut dihasilkan dari editorial, pencarian
organik maupun pencarian gratis di dalam sebuah mesin pencari.

Strategi ini akan terkait erat dengan pemasaran konten. Bahkan, itu juga bisa menentukan
apakah konten tersebut berkualitas atau tidak. Konten yang memenuhi standar SEO bisa
menempati peringkat pertama di mesin pencari.

Jika konten yang dihasilkan berkembang pesat, maka bisnis juga akan
mendapatkan traffic yang tinggi. Itu juga dapat meningkatkan brand awareness. Jumlah
perusahaan konsumen juga dapat meningkat.

9. Pemasaran transaksional
Pemasaran transaksional juga merupakan contoh strategi pemasaran. Salah satu tantangan
utama yang dihadapi perusahaan adalah mencapai target penjualan untuk produk atau
layanannya. Namun situasi strategi pemasaran transaksional ini dinilai cukup efektif dalam
mengatasi masalah tersebut.
Bisnis yang menggunakan contoh strategi pemasaran ini dapat menarik konsumen dengan
sesuatu yang menarik. Misalnya diskon, voucher, promosi, event yang diadakan secara besar-
besaran. Hal ini tentunya akan mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak produk
yang ditawarkan melalui strategi pemasaran contoh ini.

10. Inbound marketing


Contoh strategi pemasaran selanjutnya adalah inbound marketing. Inbound marketing
merupakan strategi bisnis. Tujuannya adalah untuk melibatkan konsumen dalam berbagai
cara.

Salah satu contohnya adalah membuat konten yang berharga. Serta pengalaman yang akan
disesuaikan dengan konsumen dari produk tersebut. Metode yang digunakan dalam inbound
marketing adalah menumbuhkan bisnis dengan membangun relasi.

Hubungan yang dibangun disini adalah hubungan jangka panjang. Baik dengan konsumen,
dengan calon konsumen maupun dengan para pelanggan. Dengan demikian, produk dan
layanan akan terus mendukung konsumen dalam setiap perjalanan perusahaan.

Untuk contoh strategi inbound marketing ini, pesan yang disampaikan kepada konsumen
dianggap sangat penting. Karena pesannya harus tepat dan relevan. Berbeda dengan strategi
pemasaran yang cenderung mengganggu konsumen dan membuat mereka kesal.

Komponen Penting dalam Membangun Strategi


Pemasaran

Komponen penting dari strategi pemasaran adalah produk, pesan produk, pelanggan,
promosi, dan tim marketing.

1. Produk
Sebagai dasar kita untuk memasok ke pasar, produk harus benar-benar memenuhi kebutuhan
konsumen. Jika konsumen tidak menemukan urgensi untuk membeli suatu produk, bisa
dikatakan produk kita belum membaca pasar. Oleh karena itu, dalam strategi pemasaran, riset
produk sangatlah penting.

2. Pesan produk
Cara suatu produk dinarasikan dapat menjadi penentu penting dalam proses pengambilan
keputusan konsumen. Jadi kita tidak bisa begitu saja meluncurkan produk tanpa
menyampaikan pesan yang beresonansi dengan konsumen.

3. Pelanggan
Pelanggan dari pasar sasaran membeli atau setia pada merek kita. Saat menentukan pasar
sasaran, kami mengetahui karakteristik pasar sasaran, yang darinya kami dapat
mengharapkan pemahaman yang lebih baik tentang pelanggan kami.

4. Promosi
Media ini sama pentingnya karena merupakan tempat konsumen mengenali dan mengubah
produk yang ditawarkan. Melalui promosi, perusahaan berbicara dan menawarkan nilai dari
produknya dan kemudian konsumen dapat menilai apakah produk tersebut cukup menarik
atau tidak.

5. Tim Marketing
Ujung tombak dari seluruh rencana pemasaran yang dijalankan adalah tim pemasaran. Tim
ini menentukan posisi merek di mata konsumen. Oleh karena itu, penting untuk memberikan
perhatian khusus kepada tim pemasaran, karena peran mereka cukup penting.

Strategi pemasaran untuk sebuah bisnis sudah dijelaskan dari pengertian, tujuan, dan unsur-
unsur pentingnya. Menjalankan strategi pemasaran yang tepat sangat penting untuk
kelangsungan bisnis Anda. Jangan lupa belajar dari kesuksesan brand lain, seperti Nike,
Spotify, WWF dan masih banyak lagi
Konsep Strategi Pemasaran

Dalam perumusan strategi pemasaran untuk produk atau jasa, terdapat konsep khusus yang
membantu memberikan arahan yang lebih jelas saat pelaksanaannya.

Berikut adalah konsep-konsep khusus dalam strategi pemasaran:

1. Segmentasi Pasar

Penting untuk mengelompokkan pasar terlebih dahulu, mengingat setiap individu memiliki
kebutuhan yang beragam. Pengelompokan yang heterogen dapat menjadi satuan pasar yang
homogen.

2. Positioning Market

Menentukan pola khusus untuk menarik konsumen yang cocok dengan bisnis Anda. Pola ini
dirancang untuk mencapai posisi kuat di pasar, khususnya dalam segmen yang
menguntungkan bisnis.

Tindakan ini dilakukan karena tidak ada perusahaan yang dapat memenuhi semua kebutuhan
pasar.

3. Market Entry Strategy

Salah satu strategi yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mencapai posisi kuat di satu
segmen tertentu adalah market entry strategy. Konsep strategi pemasaran ini dapat diterapkan
jika perusahaan berkeinginan memasuki segmen pasar tertentu. Tindakan yang dapat diambil
antara lain:

 Dengan membeli perusahaan lain atau akuisisi


 Pengembangan internal
 Kerjasama dengan perusahaan lain

4. Timing Strategy

Perusahaan perlu melakukan persiapan matang di bidang produksi dan menentukan waktu
yang tepat untuk mendistribusikan produk ke pasar. Ini merinci strategi waktu dalam konsep
strategi pemasaran. Dengan pemilihan waktu yang tepat, perusahaan dapat mempersiapkan
berbagai aspek konsep strategi pemasaran di bidang produksi dan menentukan waktu yang
sesuai untuk memasarkan produk.

Jenis-Jenis Strategi Pemasaran

Pada implementasinya, masing-masing bisnis akan menjalankan strategi pemasaran produk


atau layanan yang berbeda-beda tergantung pada kondisi target pasar dan kebutuhan usaha.
Namun, secara garis besar, terdapat empat jenis strategi yang bisa Anda pertimbangkan.

1. Direct Selling (Penjualan Langsung)

Strategi pemasaran produk pertama yaitu dengan direct selling atau penjualan langsung.
Seperti namanya, penjualan langsung berarti pemilik bisnis akan menawarkan langsung
produk milik bisnisnya kepada konsumen. Akan tetapi, penjual tidak melakukannya di toko
retail. Tim marketer biasanya mendatangi target konsumen secara langsung door-to-door.

Jika Anda pernah didatangi oleh marketer ke rumah yang menawari produk untuk dibeli, itu
adalah contoh nyata dari strategi direct selling.

Meski terlihat mudah, jenis strategi pertama ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu 1) tim
perusahaan akan cepat lelah; 2) terjadi tidaknya transaksi jual beli akan sangat mengandalkan
kemampuan persuasif tim pemasaran; dan 3) beberapa konsumen yang didatangi terkadang
merasa kurang nyaman sehingga lebih sering menolak untuk ditemui.
2. Earned Media

Kalau direct selling dilakukan oleh tim perusahaan, earned media dilaksanakan oleh individu
lain, seperti pengguna, pelanggan, atau siapa pun selain karyawan perusahaan tersebut.
Caranya? Promosi mulut ke mulut (word-of-mouth), ulasan konsumen (review), dan
sebagainya.

Berdasarkan survei, strategi pemasaran produk melalui earned media ternyata lebih diterima
oleh pasar. Alasannya adalah pendapat individu bersifat jujur dan tidak bisa dibeli sehingga
ulasan atau rekomendasi tersebut lebih dapat dipercaya.

3. Point of Purchase (POP)

Sering membeli produk yang sebenarnya bukan barang utama pembelian dalam daftar belanja
ketika masuk ke dalam sebuah toko retail? Jika iya, Anda telah terpengaruh strategi
pemasaran jenis ketiga, Point of Purchase.

Contoh strategi pemasaran produk ini dilakukan suatu perusahaan dengan menempatkan
materi iklan/promosi yang ditempatkan persis di dekat produk yang sedang dipromosikan.
Perusahaan akan mengerahkan semua product knowledge dan promosi dalam sebuah area
yang disebut, POP Display.

4. Internet Marketing

Strategi ini adalah strategi yang cukup populer saat ini. Anda bisa memanfaatkan banyak
media dari internet untuk memperkenalkan produk perusahaan Anda ke target konsumen
secara mudah dan cepat.

Pelaku usaha umumnya menggunakan Facebook, Instagram, website, email marketing,


Twitter, dan sebagainya. Anda sebaiknya mempelajari sejumlah media tersebut dan
memilihnya sesuai kebutuhan.

5. Iklan Berbayar
Dalam iklan berbayar, perusahaan akan membayar penyedia ruang iklan untuk menampilkan
dan memasarkan produk atau jasa di ruang tersebut. Harga yang dibayarkan ditentukan oleh
negosiasi antara penyedia ruang iklan dan marketer.

Terdapat beberapa kategori dari iklan berbayar, yaitu iklan banner atau display, pay-per-
click (PPC), dan pay-per-impression (PPI). Cara ini cocok untuk perusahaan yang ingin
meraih audiens dalam skala luas.

6. Content Marketing

Jenis pemasaran ini dilakukan dengan merilis konten yang relevan dan bernilai guna menarik
perhatian konsumen. Alih-alih menawarkan produk secara langsung, perusahaan akan
memberikan informasi yang berguna untuk konsumen agar mereka berminat pada suatu
produk. Cara menerapkan strategi pemasaran produk ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan sosial media sebagai instrumen pemasarannya.

7. Search Engine Optimization (SEO)

SEO adalah teknik memperoleh traffic dari pencarian organik pada mesin pencari. Strategi
ini berhubungan dengan content marketing, sehingga konten yang digunakan dalam SEO
haruslah berkualitas.

Dalam hal ini, konten yang memenuhi kaidah SEO akan menempati halaman pertama pada
mesin pencarian. Apabila hal itu terjadi, maka traffic yang didapatkan pun kemungkinan
akan tinggi.

8. Inbound Marketing

Dalam mencapai tujuan pemasaran, perusahaan juga dapat menerapkan strategi inbound
marketing. Strategi pemasaran ini dilakukan untuk menarik perhatian konsumen melalui
konten-konten yang disesuaikan dengan pengalaman konsumen.

Selain mengembangkan bisnis, metode ini tentunya dapat membangun hubungan jangka
panjang dengan konsumen dan calon pelanggan.

9. Email Marketing
Email marketing merupakan contoh strategi pemasaran produk yang dilakukan untuk
memenuhi tujuan pemasaran dengan mengirimkan email advertising kepada konsumen atau
calon konsumen yang menjadi target pasar.

Meski strategi inii efektif, namun Anda tetap harus memerhatikan strategi yang efektif dalam
melakukan strategi ini. Hal ini dikarenakan pengiriman email dengan konten dan judul yang
menarik tidak akan menarik perhatian audiens.

10. Referral Program

Jenis strategi pemasaran produk dengan Referral program adalah metode yang melibatkan
peran dari konsumen dan calon konsumen. Dalam hal ini, konsumen akan memberi tahu
calon konsumen tentang produk atau jasa dari perusahaan Anda.

11. Conversational Marketing

Conversational marketing adalah jenis strategi pemasaran produk yang mengandalkan


percakapan atau conversation. Percakapan ini dilakukan menggunakan chatbot atau live
chat dan berlangsung secara real time. Dalam strategi ini, konsumen dan calon konsumen
akan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan secara langsung, serta dapat bertanya
dan bertransaksi dengan cepat.

12. Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing)

Di era ini, terdapat lebih dari 2,8 miliar orang yang menggunakan media sosial. Pemasaran
jenis ini tergolong hemat biaya, mudah digunakan, dan dapat menyasar banyak audiens,
sehingga cocok digunakan untuk berbagai perusahaan. Karena cakupannya luas, maka
perusahaan bisa membangun brand dalam waktu yang tergolong singkat.

Siapkah Anda mengembangkan bisnis melalui rangkaian jenis-jenis strategi pemasaran di


atas? Jika belum, Anda bisa meminta bantuan kepada digital marketing agency tepercaya.
Semua kebutuhan Anda dalam hal marketing akan ditangani dengan sempurna tanpa ada
hambatan.

Anda mungkin juga menyukai