MANAJEMEN PEMASARAN
“PENGENDALIAN PEMASARAN”
Dosen Pengampu:
Dra. Sitti Hajerah Hasyim, M.Si
Disusun Oleh:
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................2
A. Pengendalian Pemasaran...........................................................................................................2
F. Audit Pemasaran........................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................10
i
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu
kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran,
transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah
mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan
dapat terjual dengan sendirinya.
Selama ini banyak yang kurang mengerti dengan pengendalian pemasaran, terutama pada
perusahaan, baik yang mengunakan profit maupun non profit. Padahal hal ini sangatlah
penting bagi perusahaan agar bisa lebih terorganisir dan memaksimalisasikan perencanaan
sebelumnya. Bisa kita lihat pada perisahaan yang pemasarannya kurang cepat, ini akan
berdampak pada prestasi perusahaan yang akan anjlok. Karena perusahaan dibiarkan begitu
saja dalam melaksanakan operasi pemasaran. Maka dari itu kami dari pemakalah ingin
mengulas tentang pengendalian pemasaran ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk mengajak para pembaca untuk dapat
mengambil melakukan pengendalian pemasaran terutama dalam menjalankan perusaahaan.
Dan juga untuk mengkaji sedikit banyak tentang pengendalian pemasaran ini sebagai ilmu
pengetahuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengendalian Pemasaran
Pengendalian pemasaran adalah sebuah usaha mengoreksi dan selanjutnya
memberikan petunjuk kepada pemasar dalam melaksanakan strategi pemasaran supaya
pemasar selalu bertindak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Dengan begitu maka
bisa menghasilkan hasil yang optimal. Apabila dalam melakukan evaluasi ditemukan suatu
penyimpangan-penyimpangan, maka pemasar haruslah bisa menemukan serta menyiapkan
rencana-rencana cadangan atau solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Strategi pemasaran yang dibuat tentu belum dapat dipastikan menjadi kenyataan.
Karena ada unsur ketidak pastian dalam pelaksanaan, maka strategi yang di susun harus
selalu dikendalikan. Pengendalian pemasaran dilakukan dengan membandingkan realisasi
dan rencana pemasaran yang disusun. Hasil yang tidak sama, baik terlalu besar di atas
target, merupakan penyimpangan yang perlu mendapatkan perhatian.
3
dapat terjadi karena situasi dimana realisasi melebihi atau melampaui rencana target,
sebaliknya situasi dimana realisasi dibawah rencana target.
Jadi tujuan pengendalian pemasaran adalah untuk dapat memaksimalisasi
kmungkinan perusahan dalam mencapai tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka
panjang dalam sasaran pasar yang telah ditetapkan. Disamping itu pengendalian pemasaran
juga dimaksudkan untuk dapat memaksimalkan pemanfaatan potensi sumber-sumber daya
yang terdapat dalam bidang pemasaran, dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi
yang dihadapi dalam lingkungan pemasaran yang ada didalam perusahaan.
• Menentukan standar yang dilakukan secara bersamaan pada saat proses perencanaan
strategi pemasaran.
• Pemeriksaan atau supervisi kegiatan.
• Mengukur kinerja.
• Mengoreksi
6
masing. Jadi tenaga pemasaran mampu mengatasi masalahnya sendiri sebelum dilaporkan
pada atasannya. yang tidak dapat diputuskan.
Namun pada sudut pandang lain terdapat sistem pengendalian pemasaran lain yakni
Pengendalian pemasaran merupakan lanjutan yang wajar dari perencanaan, organisasi dan
pelaksanaan pemasaran. Meskipun sistem pengendalian harus dibuat sesuai dengan situasi
yang khusus, tetapi sistem pengendalian mengikuti proses dasar yang sama, biasanya
mengikuti enam langkah sebagai berikut :
• Menentukan apa yang dikendalikan
• Menetapkan standar
• Mengukur kinerja
Langkah pertama sistem umpan balik secara sederhana mengukur keluaran dari
proses dan menjadikan masukan dari tindakan korektif untuk memperoleh keluaran yang
diinginkan. Konsekuensi dari penggunaan sistem pengendalian umpan balik adalah bahwa
keberlangsungan kinerja yang tidak memuaskan sampai kesalahan fungsi ditemukan.
Salah satu teknik untuk mengurangi masalah yang berhubungan dengan pengendalian
umpan balik adalah pengendalian umpan ke depan. Sistem umpan ke depan memantau
masukan ke dalam sebuah proses untuk memastikan apakah masukan sesuai dengan yang
direncanakan, jika tidak maka masukan atau mungkin proses diubah agar memperoleh
hasil yang diinginkan.
Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah membangun standar. Standar
pengendalian merupakan sebuah target yang terhadapnya kinerja nantinya akan
dibandingkan. Standar merupakan kriteria yang memungkinkan manajer untuk
mengevaluasi tindakan yang lalu, saat ini dan masa depan. Standar merupakan diukur
dalam berbagai cara, mencakup bentuk secara fisik, kuantitatif dan kualitatif. Lima aspek
kinerja dapat dikelola dan dikendalikan, yaitu jumlah, kualitas, waktu, biaya dan perilaku.
7
Masing-masing aspek pengendalian, mungkin membutuhkan pengelompokan tambahan.
General Electric menggunakan delapan jenis standar, yaitu standar profitabilitas, standar
posisi pasar, standar produktivitas, standar kepemimpinan produk, standar
pengembangan
8
sumberdaya manusia, standar sikap karyawan dan standar pertanggungjawaban publik.
Tidak melakukan apa-apa dapat dilakukan jika kinerja secara meyakinkan sesuai dengan
standar. Bila standar tidak sesuai, maka manajer harus secara hati-hati menilai alasan
mengapa dan mengambil tindakan koreksi. Lebih dari itu, kebutuhan untuk mengecek
standar secara periodik untuk memastikan bahwa standar dan dihubungkan dengan ukuran
kinerja masih relevan untuk masa yang akan datang. Akhirnya manajer harus memutuskan
9
tindakan untuk mengoreksi kinerja, bila terjadi penyimpangan. Tindakan koreksi
bergantung pada penemuan penyimpangan dan kemampuan untuk mengambil tidakan
penting dibutuhkan. Seringkali kasus nyata penyimpangan harus ditemukan sebelum
10
tindakan koreksi akan diambil. Karena penyimpangan bergeser dari sasaran yang tidak
realistis ke strategi yang salah.
F. Audit pemasaran
Kamus Webster’s Ninth Collegiate Dictoneri mengartikan auditing sebagai berikut:
“ suatu pemeriksaan yang resmi atas perkiraan/buku atau laporan keuangan suatu organisasi
atau individu.” Menurut Holmes & Overmyers ( 1975 ) mendefinisikan Auditing sebagai
fungsi penyaksi yang menyangkut pemeriksaan secara objktif terhadap laporan keuangan
perusahaan yang disusun oleh manajemen.
Adapun pendapat lain dari Komite konsep auditing menyatakan bahwa auditing
merupakan proses sistematis untuk mendapatkan dan menilai bukti secara objektif yang
berkaitan dengan penyaksian tentang tindakan-tindakan ekonomis dan kejadian-kejadian
serta memastikan tingkat kesesuaian antara penyaksian tadi dengan kriteria yang sudah ada
dan menyampaikan hasilnya pada pemakaianya.”
Auditing adalah satu set prosedur yang sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan yang
memberikan informasi sehingga akuntan dapat menyatakan suatu pendapat tentang apakah
laporan keuangan yang diperiksa disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku. (Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke, 1981 ).
1. Memerikasa dan meninjau kembali kabijakan (policies), rencana, ketentuan strategis, dan
pelaksanaan kegiatan bidang pmasaran dari segi aktifitas pencapaian tujuan perusahaan.
2. Menilai apakah para pelaksana dibidang melaksanakan kebijakan, rencana, ketentuan,
stratgi yang telah ditetapkan.
3. Sebagai alat manajemen untuk dapat memperoleh rekmendasi dari sgi peningkatan
efektifitas dan efesiensi kegiatan dibidang pemasaran
4. sebagai alat bagi pengukuran saling keterkaitan dan keterpaduan bidang pemasaran
dengan bidang-bidang lain dalam perusahaan dan lingkungan pemasaran perusahaan, yang
tercermin dalam dinamika usaha yang harus diperhatikan agar pelaksanaan kegiatan
pmasaran dapat tratur dan terarah.
11
Audit pemasaran yang dilakukan sutu perusahaan dapat mencakup :
12
Audit lingkungan pemasaran
Dalam audit ini diperiksa dan dianalisis sasaran dan strategi pemasaran yang
diambil yang tidak terlepas dengan keadaan pemasaran
Audit organisasi pemasaran
Dalam audit ini diperiksa dan dianalisis kelemahan dan efektifitas organisasai
pemasaran yang ada.
Audit sistem pemasaran
Dalam audit ini pemasaran diperiksa dan dianalisis kelemahan dan efektifitas sistem
pemasaran yang ada.
Audit produktivitas pemasaran
Dalam audit ini dipriksa dan dianalisis tingkat produktifitas dari para tenaga atau
sumbr daya manusia dan sumber daya lainnya.
Audit fungsi pemasaran
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa hal yang telah di buat penulis menyarankan agar setiap perusahaan yang
melakukan pemasaran haruslah dikendalikan sesuai dengan ketentuan atau aturan yang ada,
dan sesuai dengan prosedur yang ada. Karena ini demi kelancaran perusahaan baik profit
maupun nonprofit.
14
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran. Ed. L. Jakarta: Rajawali Pers, 2014. 450 hlm. ISBN
979-421-115-x
https://id.scribd.com/document/505163764/Pengendalian-Pemasaran
15