Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI UNTUK

USAHA
PERSEKUTUAN
Kelompok 2:

Zalzabilah Ramadani (200901500021)


Nurfadillah Ramli (200901501029)
Putri Anggi (200901501031)
Dea Andini Ribanor (200901501037)
Maulida Nurul Syahrani (200901502075)
Dian Yunita Rahman (200901502080)
Rizka Septianty (200901502093)
Eka Pone (200901502095)
Pengertian Persekutuan

Persekutuan (Partnership) merupakan gabungan antara dua orang atau


lebih yang memiliki dan menjalankan usaha untuk mendapatkan laba.
Di Indonesia, terdapat tiga jenis persekutuan yang diakui oleh kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP): Persekutuan Perdata, Firma,
dan Persekutuan terbatas (CV).
Karakteristik Persekutuan
Perjanjian tertulis suatu persekutuan, artinya perjanjian ini merupakan kontrak yang dibuat antar sekutu sehingga semua
transaksi yang berkaitan dengan perjanjian tersebut semuanya diatur dalam perjanjian kontrak.

Masa hidup yang terbatas ( Limited Life ), artinya masa hidup persekutuan dibatasi oleh masa kebersamaan daripada para
sekutu tersebut.

Kewajiban bersama dalam persekutuan, artinya satu rekan sekutu dapat mengikat anggota sekutu yang lain atas kontrak yang
dilakukan oleh salah seorang sekutu tersebut selama kontrak tersebut masih dalam ruang lingkup kepentingan persekutuan.

Kewajiban yang tidak terbatas ( Unlimited Liability ), artinya setiap sekutu memiliki kewajiban yang tidak terbatas atas utang-
Karakteristik khusus utang persekutuan.
dalam persekutuan
yang membedakannya
dengan perusahaan Tidak adanya Pajak Penghasilan bagi persekutuan, artinya persekutuan tidak membayar pajak penghasilan atas laba usahanya.
perseorangan atau
perseoran terbatas
adalah:
Akun modal dalam persekutuan lebih dari satu.

Pemilikan bersama atas properti persekutuan.

Laba bersih dan rugi bersih dibagikan kepada para rekan berdasarkan kontrak mereka.
Perjanjian Persekutuan Akuntansi
Dasar
Dalam persekutuan tentu harus ada perjanjian sebagai dasar pijakan pembentukan persekutuan tersebut. Pada perjanjian persekutuan berisi tentang, nama
persekutuan, anggota, tanggal berdiri, sifat serta bidang usaha, dan beberapa hal yang harus ada yaitu:

1. Besarnya investasi dari masing-masing anggota.

2. Hak dan kewajiban anggota.

3. Buku-buku catatan dan laporan keuangan.

4. Pembagian keuntungan.

5. Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu diantara para anggota.

6. Penarikan kembali modal yang disetor.

7. Asuransi jiwa kematian salah satu anggota.

8. Penyelesaian apabila ada perselisihan ddiantara para anggota dan lain-lain.


Pendirian Sebuah Persekutuan
Dalam pendirian suatu persekutuan, biasanya dibuat suatu kesepakatan atau perjanjian yang tertuang dalam akta pendirian yang berikut tentang:

1. Nama dan alamat persekutuan.

2. Jenis usaha persekutuan.

3. Hak dan kewajiban masing-masing anggota.

4. Jumlah modal yang ditanamkan pertama kali oleh masing-masing anggota.

5. Perjanjian pembagian laba/rugi.

6. Syarat-syarat pengambilan modal / prive / penarikan kembali modal dan penambahan modal.

7. Prosedur penerimaan anggota baru persekutuan.

8. Prosedur keluarnya anggota persekutuan.

9. Prosedur pembentukan Perseroan Terbatas dari persekutuan tersebut.

10. Prosedur likuidasi.

11. Uraian lainnya yang dianggap penting dan membutuhkan penjelasan lebih rinci.
Pembagian Laba Bersih atau Rugi
Bersih
Dibagi sama

Dengan perbandingan atas dasar perjanjian

Para anggota persekutuan dapat Dengan perbandingan penyertaan modal


membuat persetujuan pembagian
laba bersih (rugi bersih) yang
Mula-mula ditentukan bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya dibagi atas dasar perjanjian
dianggap sesuai konstribusi
masing-masing anggota di
dalam persekutuan. Terdapat Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dab bonus kepada anggota yang aktif bekerja, sisanya dibagi atas
berbagai cara yang dapat dipakai dasar perjanjian
sebagai dasar pembagian laba
bersih (rugi bersih) di dalam
persekutuan. Dasar pembagian
laba bersih (rugi bersih) yang
dipilih harus dinyatakan di
dalam perjanjian persekutuan.
Adapun berbagai cara
pembagian laba bersih (rugi
bersih) yang akan dikemukakan Mula-mula diterapkan bunga modal dari anggota, kemudian gaji sebagai pemilik dan bonus untuk anggota-
anggota yang dianggap berjasa dan sisanya dibagi atas dasar perjanjian bersama
Persekutuan merupakan bentuk usaha yang cenderung mudah untuk dibentuk. Pemenuhan modal
yang lebih praktis dan pembagian laba yang didasarkan pada perjanjian awal menjadikan persekutuan
sebagai pilihan bentuk usaha yang dapat berkembang lebih cepat serta menarik, khususnya untuk UMKM
di Indonesia. Persekutuan ini dibentuk berdasarkan perjanjian awal dari pemilik modal, meskipun pemilik
modal tidak harus membuat perjanjian secara tertulis, namun pada perkembangannya, perjanjian secara
tertulis tetap dibuat untuk keperluan pembagian laba yang transparan.

—KESIMPULAN
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai