Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Karakteristik Entitas Persekutuan


Pada KUHPer Bab VIII, Bagian I, Pasal 1618 menyatakan bahwa, “Persekutuan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk menginvestasikan
sesuatu ke dalam usaha dan laba yang diperolehnya dibagi diantara mereka.” Definisi
ini dapat dibagi menjadi tiga faktor terpisah, yaitu :
- Gabungan dua orang atau lebih. Istilah orang dapat bersifat individu,
perusahaan, ataupun persekutuan lain.
- Untuk menginvestasikan sesuatu. Yang dimaksudkan yaitu dimana setiap
sekutu harus dapat memberikan kontribusi ke persekutuannya.
- Usaha untuk laba. Persekutuan haruslah bertujuan untuk menghasilkan
keuntungan, dimana organisasi nirlaba tidak dapat dikatakan sebagai
persekutuan.
Secara umum terdapat 5 karakteristik persekutuan, di antaranya yaitu :
1. Berusaha bersama-sama (Mutual Agency)
Setiap anggota merupakan agen daripada persekutuan untuk
mencapai tujuan usahanya.
2. Jangka waktu terbatas (Limited Life)
Persekutuan tetap ada selama orang-orang (badan-badan) yang
mengadakan persekutuan itu ada dan masing-masing
menghendakinya. Setiap perubahan yang berhubungan dengan
maksud mengakhiri perjanjian dari para anggota berarti membubarkan
persekutuan. Penarikan modal atau kaitan seorang anggota otomatis
membubarkan persekutuan.
3. Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability)
Tanggung jawab seorang anggota terbatas pada jumlah yang ditanam
di dalam usaha persekutuan. Apabila di dalam keadaan tertentu
persekutuan tidak dapat membayar hutang-hutangnya karena jumlah
kekayaan tidak cukup, maka kreditur berhak menagih pada salah satu
seorang dari anggota persekutuan tersebut.
4. Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an
Interest in a Partnership)
Kekayaan yang ditanam di dalam perusahaan tidak lebih dari hak milik
yang terpisah dari anggota yang menjadi kekayaan persekutuan.
Anggota yang menanamkan persekutuan berarti menyerahkan haknya
untuk mengusahakan dan menggunakan kekayaannya itu, dan
sepenuhnya rela untuk dipakai guna mencapai tujuan-tujuan
persekutuan. Hak yang diberikan kepada persekutuan ini memberikan
hak yang sama dengan anggota lainnya untuk memimpin dan
menjalankan usaha persekutuan.
5. Pengembalian bagian keuntungan persekutuan
Setiap anggota mendapat bagian dari keuntungan persekutuan. Suatu
persetujuan yang dibuat untuk membagi keuntungan itu sendiri, tidak
merupakan sutu bentuk persekutuan.
Bentuk persekutuan usaha memiliki beberapa komponen unik karena
status legal dan akuntansinya. Akuntan yang bekerja untuk persekutuan harus
memahami hukum atau undang-undang terkait dengan persekutuan karena
hukum atau undang-undang tersebut menjelaskan hak-hak tiap sekutu dan
kreditor selama proses pembentukan, operasi, dan likuidasi atas persekutuan.
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) dan Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD) Indonesia tertera definisi hak-hak dan
kewajiban-kewajiban setiap sekutu ke sekutu lain dan kreditor dalam
persekutuan.
Berikut ini merupakan bagian dari KUHPer dan KUHD yang terkait dengan
pembentukan dan operasi persekutuan, yang terkait dengan penghentian dan
likuidasi persekutuan :
- Perjanjian persekutuan.
- Persekutuan sebagai entitas terpisah.
- Sekutu adalah wakil (agen) persekutuan.
- Kewajiban sekutu adalah kewajiban bersama.
- Hak dan kewajiban sekutu.
- Kepemilikan sekutu yang dapat dialihkan dalam persekutuan.
- Berhentinya sekutu.

DAFTAR PUSTAKA
Maedina. Persekutuan : Pendirian, Pengoperasian, dan Perubahan Keanggotaan.
Tersedia pada www.coursehero.com Diakses pada 9 Februari 2021.
Castle Wijaya, Matirah. 2016. Persekutuan : Pendirian, Pengoperasian, dan Perubahan
Keanggotaan (Akuntansi Keuangan Lanjutan II). Tersedia pada
http://matirah.blogspot.com/2016/09/persekutuan-pendirian-pengoperasian-dan.html?
m=1 Diakses pada 10 Februari 2021.
2013. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Terdapat pada
http://neckersajalah.com/2013/01/akuntansi-keuangan-lanjutan.html?m=1
Diakses pada 10 Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai