Anda di halaman 1dari 11

PERLAKUAN AKUNTANSI PADA PERSEKUTUAN

MATA KULIAH

Akuntansi Keuangan Lanjutan

DOSEN PENGAMPU

I Gst Ayu Eka Damayanthi, S.E.,M.Si.CRA.CRP

Disusun Oleh :

Galuh Angkasa Uma Devi 2207531291

Ni Putu Rika Aprianti 2207531293

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN AJARAN 2024


1.1 Karakteristik Entitas Persekutuan
Karakteristik Utama Lainnya dari Persekutuan
Semua persekutuan yang dibentuk di Indonesia diatur oleh KUHPer dan KUHD. Untuk
persekutuan yang tidak memiliki perjanjian persekutuan formal, undang-undang menyediakan
kerangka hukum yang mengatur hubungan di antara sekutu dan hak kreditor dalam
persekutuan; intinya, KUPer dan KUHID menjadi dasar bagi persekutuan yang memiliki
perjanjian formal maupun tidak. Berikut ini bagian dari KUPer dan KUHD yang terkait
dengan pembentukan dan operasi persekutuan Bab 16 akan menyajikan bagian dari KUPer
dan KUHD yang terkait dengan pembubaran dan likuidasi persecutuan.
1. Perjanjian persekutuan. KUPer dan KUHD mengatur hubungan-hubungan
persekutuan yang tidak disajikan secara spesifik dalan perjanjian persekutuan;
sehingga, KUHPer dan KUHD digunakan oleh pengadilan ketika tidak ada perjanian
persekutuan.
2. Persekutuan sebagai entitas terpisah. Sebuah persekutuan merupakan entitas bisnis
terpiah dari para sekutunya, Konsep entitas (entity concept ini berarti balva
persekutuan dapat menuntut atau dituntut dan bahwa kekayaan persekutuan menjadi
milik persekutuan dan bukan milik setiap sekutu individu. Dengan demikian, tidak ada
entitas persekutuan baru ketika terjadi perubahan keanggotan sekutu (diterimanya
sekutu baru atau keluarnya sekutu).
3. Sekutu adalah agen persekutuan. Setiap sekutu merupakan per wakilan/agen
persekutuan atas transaksi yang dijalankan dalam kegatan usaha normal persekutuan,
ecuali sekutu tidak memiliki wewenang untuk bertindak atas nama persekutuan karena
sesuatu hal dan pihak ketiga mengetahu atau telah meneria pemberitahuan bahwa
sekutu tersebut tidak memiliki wewenang. Hubungan perwakilan di antara para sekutu
sangat penting fika persekutuan menentukan hanya sekutu tertentu yang memiliki
wewenang untuk transaksi bisnis tertentu, maka persekutuan harus memastikan pihak
ketiga mengetahui batasan wewenang sekutu lainnya. Pemberitahuan ini harus
diumumkan baik melalui pengumuman tertulis secara formal (dibahas pada poin
selanjutnya) maupun komunikasi langung dengan pihak ketiga. Jika tidak, pihak ketiga
akan berasumsi bahwa sekutu memiliki wewenang untuk bertindak sebagai wakil atas
persekutuan dalam transaksi usaha normal terkait dengan persekutuan tersebut
beroperasi.
4. Kewajiban sekutu adalah kewajiban bersama. Semua sekutu dapat dikenakan
tanggung jawab atas seluruh kewajiban persekutuan ecuali dinyatakan dalam hukum.
Dalam kejadian di mana persekutuan gagal dan aset yang dimiliki tidak cukup untuk
membayar kewajibannya, para sekutu diminta untuk memberi kontribusi ke
persekutuan sebesar proporsi pembagian kerugian persekutuan. Jika sekutu gagal
memberi kontribusi sejumlah yang diminta, maka seluruh sekutu harus memberi
kontribusi sebesar proprosi di mana sekutu-sekutu tersebut berbagi kerugian
persekutuan. Kreditor persekutuan menjadi pihak pertama yang harus dipenuhi haknya
atas aset persekutuan dan tambahan kontribusi sekutu diklasifikasikan sebagai aset
persekutuan. Jika kreditor persekutuan mengambil tindakan hukum melawan sekutu
individu untuk kewajiban persekutuan, kreditor persekutuan tidak memilici hak
superior atas aset individu sekutu. Dalam kasus ini, kreditor persekutuan bergabung
dengan kreditor personal lainnya.
5. Hak dan kewajiban sekutu. Setiap sekutu memiliki akun modal yang menunjukkan
jumlah kontribusi sekutu tersebut untuk persekutuan, setelah dikurangi liabilitas, dan
bagian secur. atas laba atau rugi persekutuan, diurangi setiap distribusi. Sekutu berhak
atas bagian laba adau rug secara proporsional sebesar jumlah yang dikontribusikan ke
persekutuan, kecuali disctuju dalam perjanjian persekutuan. Sekutu bar dapat diterima
hanya den gan persetrijuan seluruh sekutu. Masing-masing sekutu memiliki hak untuk
mengakses pembukuan dan catatan persekutuan, dan setiap sekutu berkewajiban untuk
bertindak atas nama persekutuan.
6. Dengan iktikad baik dan adil. Kepeningan sekutu yang dapat dialinkan dalam
persekuruan. Berdasankan pendekatan entias atas persekutuan yang dinyatakan dalam
undang-undang, seorang sekutu bukan pemilk lin dari kekayaan persekutuan. Hal ini
berati baha kepentingan yang dapa. Paritan (transferable inceres) pada sckutu adalah
bagian sekutu alas laba dan tus perskutan dan hak untuk menerima distribus, termasuk
pembagan likuidasi Seorang sekutu tidak dapat mengalihkan hak manajemen atau
wewenang untuk melakukan transaksi dari setiap operasi bisnis persekutuan. Dengan
demikian, kreditor sekutu individu tidak dapat mengambil aset-aset persekutuan, tetapi
kreditor sekutu personal dapat memperoleh pertimbangan hukum untuk keterikatan
kepentingan yang dapat dialihkan sekutu.
7. Pengunduran diri sekutu. Pengunduran diri atau disosiasi sekutu (partner's
dissociation) berarti bahwa sekutu tersebut tidak bertindak lagi atas nama persekutuan.
Sebuah sekutu dipisahkan dari persekutuan ketika terjadi kejadian berikut:
(a) sekutu memberitahukan kepada persekutuan tentang keinginan akan menarik diri
sebagai sekutu;
(b) sekutu tersebut dikeluarkan dari persekutuan terkait dengan perjanjian
persekutuan, biasanya karena sekutu itu melanggar beberapa bagian perjanjian
persekutuan atau karena terjadi pelanggaran hukum bagi persekutuan jika terus
melakukan usaha dengan sekutu tersebut;
(c) karena satu atau beberapa keputusan pengadilan (seperti sekutu melakukan
pelanggaran material atas perjanjian persekutuan, atau sekutu terlibat tindakan yang
merugikan secara material dan berdampak buruk terhadap persekutuan;
(d) sekutu menjadi debitur dalam kebangkrutan;
(e) sekutu tersebut meninggal dunia.
1.1.1 Jenis – Jenis Persekutuan
Banyak orang melihat kemungkinan adanya tanggung jawab personal atas kewajiban
persekutuan sebagai kerugian utama dari bentuk bisnis persekutuan umum. Untuk alasan ini,
terkadang orang menjadi sekutu terbatas pada satu dari beberapa bentuk persekutuan terbatas.
Persekutuan terbatas (limited partnership-LP) adalah bentuk yang berbeda dari persekutuan
dengan kewajiban terbatas (limited liability partnership-LLP), atau persekutuan terbatas
dengan kewajiban terbatas (limited liability limited partnership-LLLP). Variasi berdasarkan
tingkat perlindungan kewajiban kepada sekutu.
Limited Partnership (LP) Dalam persekutuan terbatas (LP), terdapat setidaknya satu
sekutu umum dan satu atau lebih sekutu terbatas. Sekutu umum bertanggung jawab secara
personal atas kewajiban persekutuan dan memiliki tanggung jawab manajemen. Sekutu
terbatas bertanggung jawab hanya sampai dengan kontribusi modal, tetapi tidak memiliki
wewenang manajemen. Akuntansi untuk investasi pada persekutuan terbatas didasarkan pada
evaluasi pengendalian. Umumnya, sekutu umum memiliki elemen yang diperlukan
pengendalian operasional persekutuan terbatas dan akan mengonsolidasikan investasi pada
pembukuan sekutu umum. Sekutu terbatas umumnya menggunakan metode ekuitas untuk
memperhitungkan investasinya.
Limited Liability Partnership (LLP) Persekutuan dengan kewajiban terbatas (LLP)
adalah salah satu persekutuan yang tiap-tiap sekutu memiliki tingkat perlindungan kewajiban
yang sama. Tidak ada sekutu umum atau sekutu terbatas dalam LLP; sehingga tiap-tiap sekutu
memiliki hak dan kewajiban sebaga sekutu umum, tetapi dengan kewajiban hukum terbatas.
Sekutu dalam LIP tidak bertanggung Jawab secara personal atas kewajiban persekutuan.
Namun, beberapa negara bagian telah mendefinisikan bahwa tip-tiap sekutu dalam LLP
bertanggung jawab penuh atas kewajiban persekutuan, meskipun tidak untuk tindakan
kelalaian profesional atau malpraktik yang dilakukan sekutu lain. Beberapa dukungan legal
untuk L berasal dari fakta bahwa sebagian besar perseutuan jasa profesional, seperti kantor
akuntan, memiliki nilai asuransi yang signifikan untuk menutupi putusan jika terjadi tuntutan
pengadilan dan mengalami kerugian dari penyediaan jasa. Persekutuan dengan kewajiban
terbatas harus mengidentifkasi dirinya sendiri seperti dengan menambahkan huruf LLP di
belakang nama perusahaan untuk seluruh kegiatan korespondensi atau cara lain untuk
identifikasi perusahaan. Hampir seuruh kantor akuntan publik besar berbentuk LLP. Bentuk
ini tidak mengubah sifat dasar jasa akuntan yang diberikan kepada klien dan telah diterima
secara umum di lingkungan bisnis.
Limited Liability Limited Partnership (LLIP) Pada sebagian besar negara bagian,
persekutuan terbatas dapat memilih persekutuan terbatas dengan kewajiban terbatas. Dalam
LLLP, setia sekutu hanya bertanggung jawab atas kewafiban bisnis persekutuan, dan tidak
untuk bertindak malraktik atau kesalahan yang dilakukan sekutu lain dalam kegiatan usaha
normal persekutuan. Keuntungan ILLP adalah bahwa sekutu umum, walaupun bertanggung
jawab untuk manajemen persekutuan, tidak memiliki tanggung jawab personal atas kewajiban
persekutuan, sama dengan perlindungan yang diberikan kepada sekutu terbatas. Identifikasi
sebagai "LILP" atau kata "persekutuan terbatas dengan kewajiban terbatas" harus tercantum
dalam nama atau identifikasi entitas.
1.2 Akuntansi Untuk Pendirian Persekutuan
Pada saat pembentukan persekutuan, diperlukan untuk melakukan penilaian yang tepat
terhadap aset nonkas dan liabilitas yang dikontribusikan oleh masing-masing sekutu. Item
yang dikontribusikan oleh sekutu akan menjadi kekayaan persekutuan. Persekutuan harus
membedakan secara jelas antara kontribusi modal dan pinjaman yang diberikan oleh sekutu
kepada persekutuan. Pengaturan pinjaman harus memiliki bukti tertulis atau dokumen lain
yang secara legal dapat membuktikan bahwa terdapat pinjaman dari salah satu sekutu kepada
persekutuan. Penting juga untuk membedakan antara aset berwujud yang dimiliki oleh
persekutuan dengan aset tertentu yang dimiliki oleh sekutu individu, tetapi set tersebut
digunakan oleh persekutuan. Pencatatan yang akurat atas aset berwujud persekutuan harus
dikelola dengan baik.
Aset yang dikontribusikan harus dinilai pada nilai wajarnya, yang mungkin membutuhkan
jasa penilai atau teknik penilaian lainnya. Liabilitas yang diasumsikan oleh persekutuan harus
dinilai sebesar nilai sekarang dari sisa arus kas.
Setiap sekutu harus setuju atas persentase ekuitas yang akan dimiliki dalam aset neto
persekutuan. Secara umum, saldo modal ditentukan berdasarkan bagian proporsional dari
kontribus: modal masing-masing sekutu. Contohnya, jika A mengontribusikan 70 persen dari
aset neto kepada persekutuan bersama B, maka A akan memiliki 70 persen bagian modal dan
B akan mendapatkan 30 persen bagian modal. Namun, dalam pengakuan faktor-faktor yang
tidak berwujud, seperti keahlian khusus dari sekutu dan koneksi usaha yang diperlukan, para
sekutu dapat menyepakati berapa pun proporsional pembagian modal tersebut. Oleh karena
itu, sebelum mencatat kontribusi modal aval, semua sekutu harus menyetujui penilaian aset
neto dan bagian modal masing-masing sekutu.
Ilustrasi Akuntansi untuk Pembentukan Persekutuan
Ilustrasi berikut ini digunakan sebagai dasar untuk pembahasan selanjutnya dalam bab ini.
Aldi. pemilik tunggal, telah mengembangkan perangkat lunak untuk berbagai jenis komputer.
Berikit adalah saldo akun pada tanggal 31 Desember 20X0.

Aldi membutuhkan bantuan teknis tambahan untuk meningkatkan penjualan dan


menawarkan kepada Bayu sebuah kepentingan dalam bisnis tersebut. Aldi dan Bayu setuju
untuk membentuk persekutuan. Bisnis Ali telah diaudit dan dinilai aset netonya. Hasil audit
dan penilan menyatakan bahiva liabilitas sebesar Rp1.000.000 tdak dicatat, persedian memliki
nilai pasar sebesar Rp9000.000, dan peralatan memiliki nilai wajar sebesar Rp19.000.000.
Aldi dan Bayu menyiapkan dan menandatangani perjanjian persekutuan yang mencakup
semua kebjakan operasi yang signifian. Bayu akan berkontribust uang tunal sebesar
R10.000.000 untuk sepertia kepemilikan modal. Persckutuan AB mengambil alih semua
usaha Aldi dan menganggap sebagai utang. Jurnal untuk mencatat kontribusi modal awal pada
pembukuan persekutuan adalah sebagai berikut.

Pengamatan Penting dari Ilustrasi


Perlu dictat bahwa persekutuan adalah akuntansi entitas yang terpisah dari setiap sekutu dan
bahwa aset dan liabilitas dicatat pada nilai pasarnya saat dikontribusikan. Tidak ada akumulasi
penyusutan yang dilakukan ke depan dari kepemilikan perseorangan ke persekutuan. Semua
liabilitas diakui dan dicatat.
Modal persekutuan adalah R30.000.000. Nilai tersebut adalah penjumlahan dari akun
modal masing-masing sekutu dan merupakan nilai dari aset dikurangi liabilitas persekutuan.
Persamaan akuntansi dasar-aset dikurangi liabilitas sama dengan modal-sering digunakan
dalam akuntansi persekutuan. Bayu akan menerima sepertiga kepemilikan modal persekutuan
dengan kontribusi sebesar Rp10.000.000. Dalam kasus ini, kepemilikan modalnya sama
dengan kontribusi modal.
Jumlah modal tiap-tiap sekutu yang dictat tidak harus sama dengan kontribusi modalnya.
Para sekutu dapat saja memutuskan untuk membagi total modal sama rata tanpa melihat
jumlah yang dikontribusikan. Contohnya, meskipun Aldi berkontribusi R20,000.000 dari
R30.000.000 modal persekutuan, dia bisa menyetujui saldo awal modalya menjadi Rp
15.000.000 dan mengizinkan sisanya sebesar Rp 15.000.000 sebagai kredit modal kepada
Bayu. Tampaknya hal int bukanlah tindakan lazim yang diambil Aldi, tetapi ini mungkin saja
terjadi jika Bayu memiliki pengalaman bisnis penting yang dibutuhkan dalam persekutuan
dan Aldi setuju adanya utang tambahan untuk Bayu atas pengakuan dari pengalaman dan
keterampilannya. Hal yang terpenting adalah para sekutu bisa mengalokasikan kontribusi
modal dalam berbagai kondisi yang mereka inginkan. Akuntan harus yakin bahwa seluruh
sekutu setuju atas alokasi tersebut dan kemudian mencatat sesuai dengan kondisi yang ada.
1.3 Akuntansi Untuk Operasi Persekutuan
Sebuah persekutuan menyediakan jasa atau menjal produk untuk mencari keuntungan.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal yang sesuai dan akun buku besar. Banyak persekutuan
menggunakan akuntansi akrual dan prinsp akuntansi berterima umum untuk mengelola
pembukuannya karena PSAX atau SAK-ETAP secara spesifk menghasikan pengukuran laba
yang lebh baik dibandingkan metode akuntansi alternatif, seperti basis kas atau basis kas yang
dimodifikasi. Laporan keuangan persekutuan disusun untuk kepentingan sekutu dan terkadang
untuk kreditor persekutuan. Beberapa perskutuan bisa merjimpang dari PSAK untuk
menyederhanakan pencatabukuan atau untuk mencerminkan nilai aset lancar dari persekutuan
yang berkelanjutan. Meskipun sebagian besar persekutuan tidak diaudit, pada saat audit
dilakukan terhadap persekutuan yang tidak mengikuti PSAK, laporan keuangan persekutuan
tidak akan mendapatkan opini "bersih" atau wajar tanpa pengecualian karena menyimpang
dengan PSAK. Akuntan sering kali mendorong persekutuan untuk menggunakan SAK-ETAP
dengan tujuan para sekutu nantinya dapat membandingkan laporan keuangan persekutuan
dengan laporan keuangan entitas bisnis lainnya; jika kreditor meminta laporan keuangan yang
diaudit sebagai syarat pinjaman, laporan keuangan persekutuan tidak dibatasi dengan
menerima opini wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan persekutuan harus dinyatakan
secara jelas bahwa persekutuan tersebut mengadopsi SAK-ETAP dengan lengkap, sehingga
proses audit dapat dilakukan dan opini audit juga dapat diberikan dengan opini wajar tanpa
pengecualian.
Akun Sekutu
Persekutuan bisa mengelola beberapa akun untuk masing-masing sekutu dalam pencatatan
akuntansinya. Akun sekutu (partners' accounts) tersebut adalah sebagai berikut.
Akun Modal
Investasi awal dari para sekutu, kontribusi modal selanjutnya, distribusi keuntungan atau
kerugian, dan penarikan modal oleh sekutu dicatat dalam akun modal para sekutu. Setiap
sekutu memiliki satu akun modal, yang biasanya bersaldo kredit. Dalam keadaan tertentu,
akun modal seorang sekutu bisa bersaldo debit, disebut juga dengan defisiensi (deficiency)
atau kadang-kadang disebut defisit (deficit), yang terjadi karena kerugian dan penarikan
modal seorang sekutu melebihi kontribusi modal dan pembagian keuntungan. Defisiensi
biasanya akan dieliminasi dengan kontribusi modal tambahan. Saldo dalam akun modal
mencerminkan bagian aset neto seorang sekutu dalam persekutuan.
Akun Prive (Penarikan)
Para sekutu biasanya melakukan penarikan aset dari persekutuan sepanjang tahun untuk
antisipasi keuntungan. Akun penarikan yang terpisah terkadang digunakan untuk mencatat
penarikan periodik dan kemudian ditutup ke akun modal sekutu pada akhir periode.
Contohnya, jurnal berikut dibuat dalam pembukuan perselutuan AB untuk penarikan kas
sebesa: Rp3.000.000 oleh Bayu pada tanggal 1 Mei 20X1.

Penarian nonkas harus dinilai dengan nilai pasarnya pada tangal penarikan. Beberapa
persecutuan membuat pengecualian dari aturan nilai pasar untuk penarikan persedian oleh
sekutu. Mereka mencatat penarikan persediaan pada biaya perolehan, sehingga tidak mencatat
keuntungan atau kerugian atas penarikan ini.
Akun Pinjaman
Persekutuan bisa meminta pendanaan tambahan dari para sekutu. Pinjaman antara seorang
sekutu dan persekutuan harus dilengkapi dengan dokumen pinjaman yang memadai, seperti
surat perjanjian utang (promissory note). Pinjaman dari sekutu ditunjukkan sebagai utang
dalam pembukuan persekutuan, sama seperti utang lainnya. Tanpa semua sekutu menyetujui,
persekutuan diwajibkan untuk membayar bunga pinjaman kepada sekutu yang meminjamkan.
Perlu diperhatikan bahwa bunga tidak harus dibayar atas investasi modal ecuali perjanjian
persekutuan menyatakan bahwa bunga modal harus dibayar. Bunga pinjaman dicatat sebagai
beban operasi. Sebaliknya, persekutuan dapat meminjamkan uang kepada sekutu, dalam kasus
ini dicatat piutang pinjaman kepada sekutu. Sekali lagi, tanpa disetujui semua sekutu,
pinjaman ini seharusnya dikenakan bunga dan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan
laba rugi persekutuan. Jurnal berikut dibuat untuk mencatat pinjaman dari Aldi kepada
persekutuan sebesar Rp4.000.000 dengan tingkat bunga 10% pada tanggal 1 Juli 20X1.
Utang pinjaman dari Aldi dilaporkan dalam laporan posisi keuangan persekutuan. Pinjaman
dari sekutu merupakan transaksi yang terkait dengan para pihak yang membutuhkan
pengungkapan catatan kaki yang terpisah, dan harus dilaporkan sebagai pos laporan posisi
keuangan tersendiri, tidak dimasukkan dengan liabilitas lainnya.
Baker, Richard E., Lembke, Valdean C., King, Thomas E., Jeffrey, Cynthia G., Jusuf, Amir
Abadi., NPS, Sylvia Veronica., Wulandari, Etty Retno., 2016. Akuntansi Keuangan Lanjutan
Perspektif Indonesia. Buku 2. Jakarta. Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai