Yuyun Ristianawati,.SE,.M.M,.
Persekutuan
Dalam persekutuan firma, semua sekutu ikut aktif mengelola persekutuan dan
bertanggung jawab penuh (tidak terbatas).
Yang dimaksud dengan tanggung jawab penuh disini adalah bahwa tanggung jawabnya
tidak terbatas sebesar modal yang ditanam di persekutuan saja, melainkan dengan
seluruh harta pribadinya
Persekutuan Komanditer
Dalam persekutuan komanditer, tidak semua sekutu ikut aktif mengelola perusahaan.
Berdasarkan luasnya tanggung jawab dan ikut tidaknya di dalam pengelolaan perusahaan,
maka para sekutu persekutuan komanditer dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sekutu
aktif dan sekutu pasif
Sekutu Aktif
Sekutu aktif atau sekutu kerja atau sekutu komplementer adalah sekutu yang ikut aktif
mengelola perusahaan. Sekutu ini bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta pribadinya
(tidak terbatas)
Sekutu Pasif
Sekutu pasif atau sekutu komanditer atau sekutu diam adalah sekutu yang tidak ikut
mengelola perusahaan. Sekutu ini bertanggung jawab terbatas sebesar modal yang di tanam di
dalam persekutuan. Sekutu pasif ini hanya menanam modal saja.
Unsur Pokok Persekutuan yaitu
Gabungan atau asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu ( individu )
maka persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu :
Perjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para sekutu
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan persekutuan sampai
pembubarannya
Isi perjanjian (antara lain)
Para sekutu merupakan agen dari persekutuan, sehingga tindakan seorang sekutu akan mengikat
sekutu yang lain. Kerugian yang ditimbulkan oleh seorang sekutu harus ditanggung oleh semua
sekutu, demikian pula jika memperoleh keuntungan.
Limited Life Umur persekutuan itu terbatas,
yaitu setiap anggota persekutuan firma harus ikut menanggung kewajiban keuangan tidak terbatas
hanya modal yang disetor tetapi sampai harta pribadi
Ownership of an Interest in a Partnership
Kekayaan yang telah disetor dalam persekutuan sudah bukan lagi milik sekutu penyetor,
melainkan milik semua sekutu.
Participating In Partnership Profit
Masing-masing sekutu memiliki hak dalam pembagian laba atau rugi persekutuan.
Laba dibagikan kepada masing-masing anggota berdasarkan partisipasi atau aktivitas
(kontribusi) masing-masing anggota terhadap perolehan laba. Apabila seorang anggota
merupakan pengurus, maka mereka akan memperoleh bagian lebih besar dibanding anggota
bukan pengurus
Pembentukan Persekutuan Firma
Pada waktu firma dibentuk atau didirikan, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu :
1. Firma baru, semua anggota menyetor asset
2. Firma didirikan dari perusahaan perseorangan, dan anggota lain tidak punya usaha.
3. Firma didirikan dari beberapa usaha perseorangan
Akuntansi Dalam Persekutuan
Pada umumnya hubungan ekonomis antara persekutuan dan para sekutu ditampung di dalam
tiga rekening, yaitu :
Rekening “ Modal ”
Rekening “ prive ”
Rekening “ Utang Kepada Sekutu ” dan Rekening ‘ Piutang Kepada Sekutu ”
Rekening “ Modal ”
Rekening modal akan didebit apabila berkurang dan dikredit apabila bertambah.
Aktiva- Kas Rp. XXXX
Aktiva Non Kas Rp. XXXX
Modal Sekutu A Rp. XXXX
Modal Sekutu B Rp. XXXX
Modal Sekutu C Rp. XXXX
Rekening “ prive ”
Rekening ini akan di debit apabila utang kepada sekutu berkurang dan di kredit apabila utang
kepada sekutu bertambah.
Dalam hal persekutuan dilikuidasi maka saldo rekening ini ikut dipertimbangkan di dalam
menghitung bagian kas sekutu yang bersangkutan.
Rekening ini didebit apabila piutang kepada sekutu bertambah dan dikredit apabila piutang kepada
sekutu berkurang.
Dalam hal persekutuan dilikuidasi yaitu mengurangi hak sekutu yang bersangkutan.
Didalam neraca saldo rekening disajikan dalam kelompok aktiva, yaitu piutang.
Piutang Rp. XXXX
Kas Rp. XXXX
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Aktiva (Debit)
Modal Pesero (Kredit)
Rp. xxxxx
.. Tgl Uraian Ref Debit Kredit Kas Piutang Dagang Persediaan
Peralatan
Modal Ali
Rp. Xxxx
Rp. Xxxx
Rp. Xxx
Apabila firma didirikan dimana salah satu atau beberapa calon anggota sebelumnya telah
mempunyai usaha perseorangan,
maka tahapannya adalah sebagai berikut :
menilai kembali asset usaha lama menyerahkan asset usaha lama ke firma
membentuk (mendirikan) firma Selanjutnya perlu diperhatikan, apakah :Buku usaha lama
dilanjutkan Buku usaha lama ditutup, dan diganti buku baru