Anda di halaman 1dari 5

Apa perbedaan tanggung jawab pemilik antara perusahaan perseorangan atau persekutuan dengan

perusahaan perseroan ?

Jawaban:

Persekutuan merupakan gabungan dua orang atau lebih yang sepakat untuk membentuk, memiliki
dan menjalankan usaha Bersama untuk mendapatkan laba. Persekutuan memiliki masa yang terbatas,
persekutuan akan berakhir pada saat seorang mengundurkan diri dari anggota pemilik perusahaan.
adapun penerapan akuntansi dalam persekutuan pada saat pendirian persekutuan, pembagian laba,
keikutsertaan dan Pengunduran diri rekan, likuidasi persekutuan dan laporan ekuitas persekutuan.

Bentuk usaha Persekutuan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Jangka waktu yang terbatas

Persekutuan mempunyai usia atau jangka waktu yang terbatas, karena bila salah seorang anggota
sekutu (mitra usaha) mengundurkan diri atau meninggal dunia maka otomatis bentuk persekutuan yang
ada bubar. Demikian pula bila ada anggota baru vang masuk, maka keadaan ini pun akan membubarkan
bentuk persekutuan yang ada Perlu ditekankan di sini bahwa bubarnya persekutuan tidak berarti
bubarnya kegiatan perusahaan.

2. Tanggung jawab yang tidak terbatas

Biarpun terjadi pemisahan kekayaan antara para anggota sekutu dengan persekutuan (perusahaan),
namun setiap anggota sekutu bertanggung jawab penuh terhadap utang yang dilakukan oleh
persekutuan. Dengan demikian bila persekutuan mengalami kebangkrutan, sehingga aktiva yang ada
pada persekutuan tidak dapat digunakan untuk menutup utang-utang yang ada, maka harta pribadi
setiap sekutu dapat digunakan untuk melunasi utang persekutuan

3. Pemilikakan harta bersama

Harta kekayaan baik yang berwujud tanah, gedung, barang, atau uang tunal yang telah disetorkan
kepada persekutuan, otomatis menjadi milik bersama para anggota sekutu. Biarpun secara hukum aktiva
tersebut masih menjadi milik salah seorang anggota sekutu.

4. Partisipasi dalam pembagian laba

Laba atau rugi akan dibagikan atau dibebankan pada para anggota sekutu sesuai dengan perjanjian
yang ada. Bila dalam perjanjian tidak diatur masalah pembagian laba, maka laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan sama rata

5. Perjanjian Persekutuan

Perjanjian Persekutuan Suatu persekutuan dibentuk dengan perjanjian suka rela dari para
anggotanya. Perjanjian ini harus berisi elemen-elemen penting, dan dapat memaksa mereka untuk
mematuhinya. Perjanjian tersebut tidak harus dalam bentuk tertulis, juga tidak harus dilafalkan secara
khusus. Namun lebih baik perjanjian persekutuan harus tertulis dan menguraikan dengan jelas maksud
dan tujuan para anggota persekutuan membentuk suatu kerja sama kontrak. Perjanjian persekutuan
biasanya memuat masalah-masalah yang penting seperti jumlah penanaman setiap anggota, batas
jumlah maksimum pengambilan modal (prive), perbandingan pembagian laba, penerimaan dan
pengunduran anggota

Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan, menandatangani perjanjian,
mengadakan utang-piutang dan hak serta kewajiban seperti orang-orang pribadi. Perseroan dikatakan
perseroan tertutup bila saham-sahamnya hanya dimiliki oleh kalangan orang tertentu saja dan dikatakan
perseroan terbuka apabila saham-sahamnya dapat dibeli oleh Masyarakat bebas. Perseroan
mengeluarkan berbagai macam jenis saham yang terdiri dari Saham biasa (Common Stock) dan Saham
preferen (Preferred Stock).

Penyajian modal saham dalam neraca harus dapat menjelaskan berapa jumlah modal saham. Akun
modal dalam perseroan dapat dibedakan menjadi :

Jumlah nominal saham, Jumlah kelebihan setoran diatas nominalnya (agio saham); dan Jumlah laba
yang belum dibagikan kepada para pemegang saham.

Secara umum bentuk badan usaha di Indonesia dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

1. Cooperative (koperasi) merupakan badan hukum yang terdiri atas banyak anggota. Bentuk badan ini
merupakan badan usaha yang paling demokratis sebab dalam pemilihan pengurus dan pengawas
berlaku satu anggota satu suara.

2. Partnership (Permitraan) perusahaan dimiliki dan dikelola oleh lebih dari seorang dengan perjanjian
bersama. Permitraan dapat berbentuk:Maatchap (Persekutuan)Vennootschap Onder Firma (VOF atau
Fa)Commanditair Vennotschap (CV) atau Permitraan Terbatas

3. Yayasan, badan ini biasanya dibentuk untuk tujuan non laba dapat banvak bergerak di bidang sosial
atau keagamaan.

4. Perusahaan Negara dan perusahaan daerah, perusahaan ini didirikan oleh pemerintah pusat atau
pemerintah daerah. Selanjutnya untuk perusahaan Negara dapat dibedakan menjadi:

Perusahaan Jawatan (Perjan-Department Agency),Perusahaan Umum (Perum-Publi Corporation dan


Perusahaan Perseroan (Persero-Public/State Company)
5. Perseroan Terbatas adalah perusahaan yang modalnya terdiri atas sero atau saham. Perseroan
terbatas (PT.) dapat diklasifikasi menjadi:

PT. Tertutup, PT. yang sahamnya hanya boleh dimiliki oleh kalangan tertentu saja.

PT. Terbuka adalah PT. yang sahamnya dapat dimiliki oleh setiap orang dengan cara membelinya di
pasar modal (bursa efek).

Karakteristik suatu perseroan adalah sebagai berikut:

1. perseroan merupakan badan hukum tersendiri

Sebagai badan hukum tersendiri perseroan dapat melakukan pembelian pemilikan, dan penjualan
harta kekayaan atas namanya sendiri. Demikian juga perseroan dapat menandatangani kontrak-kontrak
perjanjian asal sejalan dengan anggaran dasar perusahaan Oleh sebab itu perseroan ini sesuai dengan
anggapan dasar yang dipakai dalam akuntansi yaitu anggapan dasar business entity. Dalam anggapan
dasar ini maka perusahaan merupakan kesatuan yang terpisah (tersendiri) terlepas dari para pemiliknya,
biarpun bila ditinjau dari hukum tidak demikian.

2. hak pemilikan pada perseroan dapat dipindahtangankan

Pemilikan perseroan yang ditandai dengan saham atau sero yang dapat dengan mudah
diperjualbelikan tanpa mengganggu kegiatan atau perubahan modal perusahaan.

3. Tanggung jawab utang yang terbatas

Nama perseroan terbatas dapat dikaitkan dengan masalah tanggung jawab pemilik perseroan yang
terbatas pada jumlah yang telah disetorkan ke dalam perseroan tersebut atau jumlah uang yang telah
dibayarkan untuk membeli saham perusahaan. Sebaliknya kalau perseroan mempunyai aktiva, aktiva
tersebut juga merupakan aktiva perseroan. Oleh sebab itu, bila kreditur ingin memberi kredit kepada
perseroan, maka calon kreditur tersebut dalam menilai bonafiditas perusahaan adalah dengan menilai
harta kekayaan yang dimiliki perseroan

4. Struktur organisasi tertentu

Pemilik sesungguhnya dari suatu perseroan adalah pemegang saham atau persero. Para pemegang
saham ini ada yang memiliki satu lot saham saja namun ada pula yang memiliki ratusan atau bahkan
ribuan lot saham.

5. Pengenaan pajak ganda


Untuk mendirikan perseroan, perusahaan harus membayar bea meterai modal yang jumlahnya telah
ditetapkan oleh undang-undang. Selain itu perseroan dikenakan pajak penghasilan yang besarnya dapat
mencapai 30 persen. Oleh sebab itu, sebetulnya bagi para pemilik saham suatu perseroan akan
dikenakan pajak dua kali. Pertama. laba perseroan dikenakan pajak 30 persen, dan kedua, saat laba
dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen, dividen ini juga dikenakan pajak
penghasilan atas nama pemegang saham

6. Peraturan pemerintah

Perseroan ini banyak sekali diatur oleh peraturan pemerintah atau undang-undang. Peraturan-
peraturan tersebut antara lain mengatur masalah siapa yang dapat menjadi pemegang saham, tata cara
dalam menjual saham pada masyarakat, jenis modal yang dapat dikeluarkan, kapan perseroan dapat
beroperasi, berapa jumlah minimum modal yang harus disetorkan, dan sebagainya

Perbedaan tanggung jawab pemilik antara perusahaan perseorangan atau persekutuan dengan
perusahaan perseroan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Perseorangan:

Tanggung jawab penuh:

Pemilik tunggal memiliki tanggung jawab penuh atas semua aspek perusahaan, termasuk pengambilan
keputusan, operasional harian, dan pertanggungjawaban atas semua tindakan perusahaan.

Tanggung jawab pribadi:

Pemilik perseorangan bertanggung jawab secara pribadi atas semua hutang dan kewajiban perusahaan.
Ini berarti aset pribadi pemilik dapat digunakan untuk menutupi kewajiban perusahaan jika diperlukan.

Kendali penuh:

Pemilik dalam perusahaan perseorangan memiliki kendali penuh atas pengambilan keputusan dan
operasional perusahaan. Mereka tidak perlu berkonsultasi dengan pihak lain dalam mengambil langkah-
langkah strategis.

Penggunaan aset pribadi:

Dalam perusahaan perseorangan, pemilik dapat menggunakan aset pribadi mereka untuk kepentingan
perusahaan.

2. Perusahaan Persekutuan:

Tanggung jawab tergantung pada jenis persekutuan:


Dalam persekutuan umum, setiap mitra bertanggung jawab secara penuh atas hutang dan kewajiban
perusahaan. Dalam persekutuan terbatas, setidaknya ada satu mitra yang bertanggung jawab secara
terbatas, artinya tanggung jawab mereka terbatas pada jumlah modal yang mereka investasikan.

Pembagian tanggung jawab:

Dalam persekutuan, tanggung jawab dan keuntungan dibagi antara para mitra sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat.

Kendali bersama:

Dalam persekutuan, keputusan strategis dibuat bersama oleh para mitra. Setiap mitra memiliki hak
suara yang sama dalam pengambilan keputusan.

Pembubaran persekutuan:

Persekutuan dapat dibubarkan jika salah satu mitra keluar atau meninggal dunia.

3. Perusahaan Perseroan:

Tanggung jawab terbatas:

Pemegang saham dalam perusahaan perseroan memiliki tanggung jawab terbatas atas hutang dan
kewajiban perusahaan. Mereka tidak bertanggung jawab secara pribadi atas hutang perusahaan.

Badan hukum tersendiri:

Perusahaan perseroan memiliki badan hukum tersendiri yang terpisah dari pemegang saham. Ini berarti
perusahaan dapat memiliki aset dan kewajiban sendiri yang terpisah dari aset dan kewajiban pemegang
saham.

Pembagian keuntungan:

Keuntungan perusahaan dibagi antara pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

Kendali oleh dewan direksi:

Keputusan strategis dibuat oleh dewan direksi yang dipilih oleh pemegang saham. Pemegang saham
memiliki hak suara dalam pemilihan dewan direksi dan dalam pengambilan keputusan penting lainnya.

Anda mungkin juga menyukai