Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI PERSEKUTUAN

(PARTNERSHIP)

Pengertian Persekutuan

Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau
lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan
keuntungan atau laba. Di dalam persekutuan pemisahan pemilik dan manajemen hampir tidak
ada, namun demikian penyelenggaraan akuntansi harus berpedoman pada ketentuan-
ketentuan yang diatur oleh prinsip-prinsip yang lazim. Dari segi akuntansinya, persekutuan
sebagai suatu unit usaha harus dianggap mempunyai kedudukan terpisah dengan para
pemiliknya.

Karakteristik Persekutuan

Secara umum ada 5 yang menjadi karakteristik persekutuan yaitu:

a. Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency)

Setiap anggota merupakan agen dari pada persekutuan untuk mencapai tujuan
usahanya.

b. Jangka waktu terbatas (Limited life)

Persekutuan tetap ada selama orang-orang (badan-badan) yang mengadakan


persekutuan itu ada dan masing-masing masih tetap menghendakinya. Setiap
perubahan yang berhubungan dengan maksud mengkahiri penjanjian dari para
anggota berarti membubarkan persekutuan. Penarikan modal atau kaitan seorang
anggota otomatis membubarkan persekutuan.

c. Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability )

Tangung jawab seorang anggota terbatas pada jumlah yang ditanam di dalam
usaha persekutuan. Apabila di dalam keadaan tertentu persekutuan tidak dapat
membayar hutang-hutangnya karena jumlah kekayaan tidak cukup, maka kreditur
berhak menagih pada salah satu seorang dari anggota persekutuan tersebut.

d. Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an Interest in a


Partnership)
Kekayaan yang ditanam di dalam perusahaan tidak lebih dari hak milik yang
terpisah dari anggota yang menjadi kekayaan persekutuan. Anggota yang
menanamkan kekayaan ke dalam persekutuan berarti menyerahkan haknya untuk
mengusahakan dan menggunakan kekayaannya itu, dan sepenuhnya rela untuk
dipakai guna mencapai tujuan-tujuan persekutuan. Hak yang diberikan kepada
persekutuan ini memberikan hak yang sama dengan anggota lainnya untuk memimpin
dan menjalankan usaha persekutuan.

e. Pengembalian bagian keuntungan persekutuan

Setiap anggota mendapat bagian dari keuntungan persekutuan. Suatu


persetujuan yang dibuat untuk membagi keuntungan itu sendiri, tidak merupakan
suatu bentuk persekutuan.

Bentuk-Bentuk Persekutuan

Persekutuan dapat diklasifikasikan ke dalam:

a. Persekutuan Perdagangan adalah persekutuan yang usaha pokoknya pembuatan,


pembelian, dan penjualan barang dagangan.

b. Persekutuan Jasa-jasa adalah persekutuan yang bertujuan untuk memberikan jasa-jasa


karena keahliannya, misalnya persekutuan antara akuntan, advokat dll.

Selain itu persekutuan dapat pula dibedakan antara:

a. Persekutuan Umum adalah suatu bentuk persekutuan dimana semua anggotanya dapat
bertindak atas nama perusahaan dan kepadanya dapat diminta pertanggung jawaban
atas kewajiban-kewajiban persekutuan. Masing-masing anggota disebut sekutu
umum.

b. Persekutuan Terbatas adalah suatu persekutuan dimana aktivitas angota tertentu


dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab masing-masing anggota akan dibatasi samapi
jumlah tertentu, yang mungkin sejumlah investasi yag telah diberikannya. Angota
tersebut disebut sekutu terbatas.

c. Join Stock Companies adalah bentuk persekutuan dimana struktur modalnya berupa
saham-saham yang dapat dipindah tangankan. Perpindahan hak atas saham-saham
tersebut tidak boleh mengganggu kontinuitas usaha persekutuan. Tanggung jawab
para anggota tidak terbatas seperti halnya pada persekutuan umum.
Cara Pembentukan Persekutuan

a. Mendirikan perusahaan baru

Dalam hal ini masing-masing sekutu menyetor modal untuk mendirikan perusahaan
baru yang akan dimiliki bersama. Setoran modal tersebut dapat berupa kas, aktiva non kas,
atau bahkan aktiva tidak berwujud seperti kemampuan lebih yang dimiliki oleh seorang
sekutu di atas kemampuan sekutu lainnya.

1. Setoran modal berupa kas

Jika mempunyai kemampuan lebih metode bonus dan metode goodwill, jika
seorang tanpa menyetor modal metode bonus dan metode goodwill

2. Setoran modal berupa aktiva non kas

b. Mengubah pemilikan perusahaan perseorangan yang sudah ada

Tiga masalah yang timbul dalam hubunganya dengan pembentukan persekutuan

1. Penilaian aktiva bersih yang disetor

2. Penentuan modal masing-masing sekutu

3. Akuntansi.

Perjanjian dalam Persekutuan

Dalam persekutuan tentu harus da perjanjian sebagai dasar pijakan pembentukan


persekutuan tersebut. Pada perjanjian persektuan berisi tentang, nama persekutuan, anggota,
tanggal berdiri, sifat serta bidang usaha, dan beberapa hal yang harus ada yaitu:

 Besarnya investasi dari masing-masing anggota

 Hak dan kewajiban anggota

 Buku-buku catatan dan laporan keuangann

 Pembagian keuntungan
 Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan
jasa tertentu diantara para anggota.

Penyertaan Modal dalam Persekutuan

Proses akuntansi yang spesifik pada persekutuan adalah masalah pencatatan


pengakuan dan pengukuran milik atau penyertaan (hak) masing-masing anggota dalam
persekutuan. Hak masing-masing angota diikhtisarkan dalam rekening modal masing-masing
anggota sekutu.

Pembentukan dengan Menggabungkan Perusahaan yang Sudah Berjalan

Dalam kasus ini ada dua permasalahan yang bisa timbul yaitu yaitu:

1. Apabila persekutuan akan melanjutkan pembukuan dari salah satu perusahan yang
sudah ada atau membentuk pembukuan tersendiri.

2. Apakah perubahan atau penilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dari masing-
masing perusahaan yang akan digabungkanperlu diadakan atau tidak perlu diadakan.

Pembagian Laba dalam Persekutuan

Dalam perjanjian pembentukan persekutuan biasanya dicantumkan tata cara


pembagian laba bagi para anggota sekutu. Tetapi apabila tata cara ini tidak terdapat dalam
perjanjian, maka pembagian laba bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :

1. Laba dibagi sama

2. Dengan perbandingan atas dasar kesepakatan bersama

3. Dengan perbandingan penyertaan modal

4. Mula-mula ditentukan bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya di bagi


atas dasar perjanjian.

5. Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif
bekerja, sisanya dibagi atas dasar perjanjian.

6. Mula-mula ditetepkan bunga modal dari angota, kemudian gaji untuk anggota-angota
yang dianggap berjasa sisanya dibagi atas dasar perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai