untuk memastikan pengukuran dan penilaian yang benar atas transaksi dalam persekutuan. Bab ini
membahas pendirian dan pengoperasian persekutuan, termasuk akuntansi untuk penambahan sekutu
(partner) baru dan berhentinya sekutu yang ada.
Persekutuan merupakan bentuk usaha yang populer karena mudah dalam pendiriannya dan
memungkinkan beberapa individu untuk menggabungkan bakat dan kemampuan mereka dalam satu usaha
tertentu. Selain itu, persekutuan menyediakan sarana yang lebih fleksibel untuk memperoleh tambahan
modal dibandingkan dengan perusahaan perorangan dan memungkinkan pembagian risiko dalam
pertumbuhan usaha yangcepat.
Pertama : Dari sudut pandang akuntansi, persekutuan adalah entitas usaha yang terpisah, sedangkan dari
sudut pandang hukum, persekutuan tidaklah terpisah dari pemiliknya, oleh karena itu muncul beberapa
perbedaan antara pajak dan akuntansi untuk hal-hal tertentu, seperti nilai yang dimasukkan ke dalam aset
yang dikontribusi dalam pendirian persekutuan.
PERSEKUTUAN : PENDIRIAN, PENGOPERASIAN, DAN
PERUBAHAN
Kedua KEANGGOTAAN
: Walaupun banyak
2014
persekutuan mencatat operasi mereka menggunakan basis akrual, beberapa
persekutuan menggunakan akuntansi yang berbasis kas atau berbasis kas yang dimodifikasi. Pilihan
tersebut diperkenankan karena pencatatan dalam persekutuan dilakukan untuk para sekutu dan harus
mencerminkan informasi yang mereka butuhkan.
Ketiga : Laporan keuangan persekutuan biasannya disusun bagi para sekutu, dan hanya terkadang bagi
kreditor. Tidak seperti perusahaan publik, kebanyakan persekutuan tidak disyaratkan untuk diaudit atas
laporan keuangan tahunannya. Walaupun banyak persekutuan mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku
umum, penyimpangan dari prinsip tersebut masih ditemukan dalam praktik. Kebutuhan khusus bagi
persekutuan adalah kriteria umum untuk menentukan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk
persekutuan tertentu.
Bentuk persekutuan usaha memiliki beberapa komponen yang unik karena status legal dan
akuntansinya. Bagian berikut menggambarkan karakteristik utama yang membedakan bentuk persekutuan
dari entitas bisnis lain.
Akuntan yang bekerja untuk persekutuan harus memahami hukum atau undang-undang terkait
dengan persekutuan karena hukum atau undang-undang tersebut menjelaskan hak-hak setiap sekutu dan
kreditor selama proses pembentukan, operasi dan likuidasi atas persekutuan. Dalam Kitab Undang-undang
Hukum Perdata (KUH Per) dan Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Indonesia tertera definisi
hak-hak dan kewajiban –kewajiban sekutu ke sekutu lain dan kreditor dalam persekutuan.
Definisi Persekutuan
Pada KUHPer Bab VIII, Bagian 1, Pasal 1618 menyatakan bahwa,”Persekutuan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk menginvestasikan sesuatu kedalam usaha dan laba
yang diperolehnya dibagi diantara mereka”. Definisi ini dapat dibagi menjadi tiga faktor terpisah, yaitu:
1. Gabungan dua orang atau lebih. Istilah “Orang” biasanya adalah bersifat individu; namun
dapat juga berupa perusahaan ataupun persekutuan lain.
2. Untuk menginvestasikan sesuatu. Artinya setiap sekutu harus memberi kontribusi sesuatu ke
dalam persekutuan.
3. PERSEKUTUAN
Usaha untuk: PENDIRIAN, PENGOPERASIAN,
memperoleh laba. DAN
Sebuah persekutuan mungkin saja didirikan untuk
PERUBAHAN KEANGGOTAAN 2014
melaksanakan segala macam jenis usaha hukum, perdagangan, profesi dan jasa lainnya. Namun,
persekutuan harus bertujuan menghasilkan keuntungan.
Pendirian Persekutuan
Salah satu keuntungan utama dari bentuk persekutuan adalah mudah dalam pendirian.
Kesepakatan untuk mendirikan sebuah persekutuan bisa bersifat informal seperti orang yang berjabatan
tangan atau bisa bersifat formal seperti perikatan antara dua pihak diatas kertas yang disebut akta pendirian
persekutuan. Setiap sekutu harus setuju atas perjanjian pendirian, dan para sekutu sangat disarankan untuk
memiliki perjanjian tertulis secara formal untuk menghindari potensi konflik yang mungkin timbul selama
pengoperasian usaha. Biasanya jika para sekutu tidak setuju dengan beberapa aspek operasi sebelum
dibentuknya persekutuan, maka banyak permasalahan muncul dikemudian hari yang dapat menimbulkan
permasalahan manajemen serius yang dapat membahayakan operasional persekutuan.
Jenis-jenis Persekutuan
Banyak orang menilai kemungkinan terjadinya kewajiban personal atas kewajiban persekutuan
sebagai kerugian utama bentuk bisnis persekutuan. Karena alasan ini, kadang orang menjadi sekutu
PERSEKUTUAN
terbatas : PENDIRIAN,
pada satu dari beberapa PENGOPERASIAN,
bentuk persekutuan terbatas. DAN
PERUBAHAN KEANGGOTAAN 2014
1. Persekutuan Terbatas (Limited Partnerships-LP), Dalam persekutuan terbatas terdapat
paling sedikit satu sekutu umum dan satu atau lebih sekutu terbatas. Sekutu umum
bertanggung jawab secara personal atas kewajiban persekutuan dan memiliki tanggung
jawab manajemen. Sekutu terbatas bertanggung jawab hanya sampai dengan kontribusi
modal tapi tidak memiliki wewenang manajemen. Akuntansi untuk investasi di
persekutuan-persekutuan didasarkan pada kontrol evaluasi. Umumnya sekutu umum
memiliki elemen penting atas kontrol operasional persekutuan terbatas dan akan
mengkonsolidasikan investasi di pembukuan sekutu umum. Sekutu tebatas umumnya
menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya.
2. Persekutuan dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Partnership-LLP) adalah
tiap sekutu memiliki tingkat perlindungan kewajiban yang sama. Tidak ada sekutu umum
atau sekutu terbatas dalam LLP; sehingga tiap sekutu memiliki hak dan kewajiban sebagai
sekutu umum, tapi dengan kewajiban hukum terbatas. Sekutu dalam LLP tidak
bertanggung jawab secara personal atas kewajiban persekutuan. Namun beberapa negara
bagian telah mendefinisikan bahwa tiap sekutu dalam LLP bertanggung jawab penuh atas
kewajiban persekutuan, tapi tidak akibat dari tindakan kelalaian profesional yang dilakukan
Modul: Akuntansi Keuangan Lanjutan II: Sunitha Devi, SE.,M.Si.,Ak. 5
sekutu lain. Persekutuan dengan kewajiban terbatas harus mengidentifikasi dirinya sendiri
seperti dengan menambahkan huruf LLP dibelakang nama perusahaan untuk seluruh
kegiatan korespondensi atau alat lain untuk identifikasi perusahaan. Sebenarnya seluruh
kantor akuntan publik besar berbentuk LLP.
3. Persekutuan Terbatas dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Limited
Partnership- LLLP) artinya setiap sekutu bertanggung jawab hanya atas kewajiban bisnis
persekutuan, dan tidak atas terjadinya kesalahan yang dilakukan sekutu lain dalam operasi
bisnis normal persekutuan. Keuntungan LLP adalah tiap sekutu umum, walau bertanggung
jawab atas manajemen persekutuan, tidak memiliki kewajiban personal atas kewajiban
persekutuan, sama dengan perlindungan kewajiban yang diberikan di sekutu terbatas.
Pada saat pendirian persekutuan, sangatlah penting untuk melakukan penilaian yang tepat
terhadap aset selain kas dan kewajiban yang disetorkan oleh masing-masing sekutu. Setiap kontribusi dari
sekutu akan menjadi kekayaan persekutuan dan dimiliki secara bersama. Persekutuan harus dapat
memisahkan secara jelas antara kontribusi modal dan pinjaman yang diberikan oleh sekutu kepada
persekutuan.
PERSEKUTUANAset yang :disetorkan
PENDIRIAN,haruslahPENGOPERASIAN,
dinilai sebesar nilai wajarnya,
DAN yang mungkin membutuhkan
PERUBAHAN
jasa KEANGGOTAAN
penilai atau teknik
2014
penilai lain. Kewajiban harus dinilai sebesar nilai sekarang dari sisa arus kas yang
akan dibayarkan.
Aldi, perusahaan perorangan telah mengembangkan beberapa peranti lunak untuk berbagai
jenis komputer. Berikut adalah saldo dari akun-akun Aldi pada tanggal 31 Desember 20X0:
Peralatan 20.000.000
=========== ============
Aldi dan Bayu menyiapkan dan menandatangani perjanjian persekutuan yang mencakup semua
kebijakan operasi yang signifikan. Bayu akan menyetorkan uang tunai sebesar Rp.10.000.000 untuk
sepertiga kepemilikan modal. Persekutuan AB mengambil alih semua usaha Aldi, termasuk kewajibannya.
1 Januari 20X1:
Kas 13.000.000
Persediaan 9.000.000
Peralatan 19.000.000
PERSEKUTUAN : PENDIRIAN,Kewajiban
PENGOPERASIAN, DAN
11.000.000
PERUBAHAN KEANGGOTAAN 2014
Modal, Aldi 20.000.0000
Keterangan:
Modal dari persekutuan adalah Rp.30.000.000. Bayu akan menerima sepertiga kepemilikan modal dalam
persekutuan dengan kontribusi Rp.10.000.000. Dalam kasus ini bagian modalnya sebanding dengan modal
yang disetorkan.
Laporan keuangan persekutuan disusun untuk kepentingan sekutu dan terkadang untuk kredig
untuk kreditor. Beberapa persekutuan bisa saja menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum
dengan tujuan penyederhanaan pencatatan atau untuk nilai aset lancar saat ini dari operasi persekutuan
yang berkelanjutan. Sekalipun seekalipun sebagian besar persekutuan tidak diaudit, pada saat audit
dilakukan terhadap persekutuan yang tidak mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku umum, laporan
keuangan persekutuan tidak akan mendapatkan opini “bersih” atau wajar tanpa pengucualian karena
1. Akun Modal , investasi awal sekutu, setoran modal selanjutnya, distribusi keuntungan atau
kerugian dan penarikan modal oleh sekutu .
2. Akun Prive, penarikan atas aset dari persekutuan sepanjang tahun sebagai antisipasi atas
keuntungan. Penarikan dalam bentuk selain kas dinilai sebesar nilai wajarnya pada tanggal penarikan.
Beberapa persekutuan membuat pengecualian dari aturan nilai wajar atas penarikan terhadap
persediaan oleh sekutu. Mereka mencatat penarikan persediaan pada biaya perolehan, sehingga tidak
mencatat keuntungan atau kerugian atas penarikan ini.
3. Akun Pinjaman, persekutuan ataupun sekutu bisa mendapatkan atau meminta pendanaan
tambahan.
PERSEKUTUAN
ALOKASI : PENDIRIAN,
LABA ATAU PENGOPERASIAN,
RUGI KEPADA PARA SEKUTU DAN
PERUBAHAN KEANGGOTAAN 2014
Laba atau rugi dialokasikan kepada para sekutu pada tiap akhir periode sesuai dengan
perjanjian dalam persekutuan. Jika tidak terdapat dalam perjanjian, Bab VIII, Bagian II, Pasal 1633
KUHPer menyatakan bahwa sekutu berhak memperoleh bagian laba atau rugi secara proporsional sesuai
dengan jumlah yang dikontribusikan ke dalam persekutuan. Secara tidak langsung, semua persekutuan
memiliki perjanjian alokasi laba atau rugi.
Terdapat beragam rencana distribusi laba atau rugi (profit distribution plans) di dunia usaha. Distribusi
laba dicatat langsung kepada akun modal, bukan beban.
Persekutuan menggunakan metode pendistribusian laba atau rugi dengan beberapa metode diantaranya
adalah:
1. Rasio yang ditetapkan sebelumnya (preselected ratio) adalah hasil negosiasi antara sesama
sekutu. Rasio pembagian laba berdasarkan persentase jumlah modal persekutuan, waktu, dan tenaga
yang dicurahkan kepada persekutuan atau berbagai faktor lainnya.
Hitunglah:
a. Pendistribusian laba atau rugi kepada para sekutu dengan menggunakan rasio yang ditetapkan
sebelumnya yaitu : Aldi 60 % dan Bayu 40%
b. Bunga atas saldo modal, apabila bunga ditetapkan sebesar 15%
c. Gaji kepada para sekutu Aldi dibayar Rp.2,000,000 dan Bayu Rp.5,000.000 sisanya akan
didistribusikan laba /rugi sebesar 60:40
Modul: Akuntansi Keuangan Lanjutan II: Sunitha Devi, SE.,M.Si.,Ak. 9
d.
e.
f.
g. Bonus sebelum atau sesudah Bonus, apabila bonus sebesar 10% dari laba akan dikredit pada
modal Bayu jika laba melebihi Rp.5.000.000 sebelum dibagikan dengan distribusi laba.
Jawab.........!
PERSEKUTUAN
Jurnal Penutup: : PENDIRIAN, PENGOPERASIAN, DAN
PERUBAHAN KEANGGOTAAN 2014
Pendapatan 45.000.000
Beban 35.000.000
Ikhtisar LabaRugi 10.000.000
Menutup pendapatan dan beban
Ikhtisar Laba-rugi 10.000.000
Modal, Aldi 6.000.000
Modal Bayu 4.000.000
=== ==========
---- -------------------
===========
Distribusi Laba:
c. Gaji
Aldi Bayu Total
Setelah Bonus:
Bonus = X% (NI – MIN – Bonus)
Bonus = 10% (Rp.10.000.000 – Rp.5.000.000 – Bonus)
Bonus = Rp.500.000 – 0,1 Bonus
1,1 Bonus = Rp.500.000
Bonus = Rp.454.545
Perjanjian persekutuan juga harus berisikan alternatif yang menyatakan proses alokasi dalam situasi laba
persekutuan tidak mencukupi untuk memenuhi semua prosedur alokasi. Beberapa persekutuan menyatakan
distribusi laba yang akan diikuti walau apapun kemungkinan yang terjadi. Kebanyakan perjanjian
menyatakan bahwa seluruh proses harus diselesaikan dan jika dialokasikan sebesar rasio distribusi laba
atau rugi sebagaimana yang digambarkan diatas.
Sebuah persekutuan merupakan entitas pelaporan terpisah menurut kepentingan akuntansi dan ada tiga
laporan keuangan: laporan laba-rugi, neraca, dan laporan arus kas yang biasanya disusun pada akhir
periode laporan. Laporan interim juga bisa dibuat untuk memenuhi kebutuhan para sekutu. Selain ketiga
laporan keuangan, Laporan Modal Para Sekutu biasanya dibuat untuk menyajikan perubahan akun modal
sekutu untuk suatu periode. Laporan Modal para sekutu persekutuan AB untuk tahun 20X1, dengan
distribusi laba bertahap digambarkan sebelumnya adalah sebagai berikut:
Persekutuan AB
Laporan Modal Para Sekutu
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X1
PERSEKUTUAN : PENDIRIAN, PENGOPERASIAN, DAN
PERUBAHAN KEANGGOTAAN 2014
Aldi Bayu Total
Saldo,1 Januari 20X1 Rp.20.000.000 Rp.10.000.000 Rp.30.000.000
Ditambah:
Investasi tambahan Rp. 500.000 Rp. 500.000
Distribusi laba bersih Rp.3.980.000 Rp. 6.020.000 Rp.10.000.000
------------------ -------------------- --------------------
Rp.23.980.000 Rp.16.520.000 Rp.40.500.000
Dikurangi : Penarikan (4.000.000) Rp. (4.000.000)
------------------ -------------------- ---------------------
Saldo 31 Desember 20X1 Rp.23.980.000 Rp.12.520.000 Rp.36.500.000
B.PERSEKUTUAN
Persekutuan :Sebagai
PENDIRIAN,
SekumpulanPENGOPERASIAN, DAN
Hak Kepemilikan Sekutu dan Penggunaan Akuntansi Non
GAAP
PERUBAHAN KEANGGOTAAN 2014
1. Dalam kasus ini perusahaan dapat diaudit oleh auditor eksternal, tapi opini audit yang
menyatakan dengan jelas bahwa prinsip-prinsip akuntansi non-GAAP digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan. Persekutuan seperti ini tidak dapat memperoleh opini audit : “wajar tanpa
pengecualian”
2. Banyak persekutuan menggunakan transaksi perubahan keanggotaan persekutuan sebagai
kesempatan untuk merevaluasi aset dan kewajiban persekutuan yang ada atau untuk mencatat goodwill
yang belum dicatat.
3. Praktik Revaluasi Aset Bersih atau Pengakuan Goodwill tidak sesuai dengan GAAP.
4. Argumen penggunaan metode non-GAAP adalah bahwa revaluasi aset pada saat perubahan
keanggotaan menyatakan secara lengkap kondisi ekonomis sebenarnya persekutuan pada saat tersebut
dan mengalokasikan perubahan nilai aset serta kewajiban dan goodwill kepada para sekutu yang telah
mengelola bisnis sepanjang terjadinya perubahan nilai.
SEKUTU BARU MEMBELI HAK KEPEMILIKAN
Seseorang sekutu memperoleh hak kepemilikan dalam persekutuan secara langsung dari satu atau
lebih sekutu yang ada saat ini. Sebuah konsep yang sering digunakan adalah nilai buku. Nilai Buku
Persekutuan (book value of a partnership ) adalah jumlah modal, yang juga merupakan selisih antara
jumlah aset dan kewajiban. Nilai Buku sangat penting karena merupakan basis yang digunakan dalam
revaluasi aset dan pengakuan goodwill.
Contoh dalam kasus ini misalnya setelah beroperasi selama tahun 20X1 dan 20X2, persekutuan AB
memiliki nilai buku Rp.30.000.000 dan persentase laba tanggal 1 januari 20X3 adalah:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Langkah pertama:
Untuk menentukan bagaimana menghitung masuknya sekutu baru adalah dengan menghitung Proporsi
sekutu baru terhadap nilai buku persekutuan sebagai berikut:
Proporsi sekutu
Modal Investasi Persentase
Baru terhadap nilai =
Sekutu + Sekutu X Modal
Buku Persekutuan
Sebelumnya Baru Sekutu Baru
Tiga metode yang berbeda tersedia untuk penerimaan sekutu baru ketika terjadi perbedaan antara investasi
PERSEKUTUAN
sekutu : PENDIRIAN,
baru dengan proporsinya PENGOPERASIAN,
terhadap nilai DAN
buku persekutuan. Ketiga metode adalah:
PERUBAHAN KEANGGOTAAN 2014
1. Revaluasi aset bersih
2. Pengakuan goodwill
3. Menggunakan Metode Bonus
Biaya perolehan Investasi < 1. Revaluasi aset bersih menuju Sekutu lama memperoleh
Nilai Buku (Kasus 3) nilai pasar dan alokasikan alokasi penurunan nilai aset
kepada sekutu lama yang terjadi sebelum
2. Mengakui goodwill yang dibawa penerimaan sekutu baru. Atau
Dengan menggunakan revaluasi aset bersih dan pengakuan goodwill, biaya historis yang mendasari aset
bersih disesuaikan selama proses penerimaan sekutu baru. Beberapa sekutu menolak mengubah nilai biaya
historis dan lebih memilih metode bonus, yang menggunakan transfer modal kepemilikan diantara sekutu
mengikuti modal yang dihasilkan dari persekutuan. Dengan menggunakan metode bonus, aset bersih tetap
PERSEKUTUAN
dinilai : PENDIRIAN,
sebesar biaya historis. PENGOPERASIAN,
Pilihan metode DAN sekutu baru tergantung pada
akuntansi dalam penerimaan
PERUBAHAN
kesepakatan KEANGGOTAAN
para sekutu. 2014
ILUSTRASI
Kasus 1: Nilai Investasi Sekutu Baru Sama Dengan Proporsi Nilai Buku Persekutuan
Pada tanggal 1 Januari 20X3, Modal dari persekutuan AB adalah Rp.30.000.000. Rasio pembagian laba
sebesar 60:40. Citra diminta menjadi sekutu baru, Citra membeli seperempat kepemilikan modal
Persekutuan AB dengan investasi sebesar Rp.10.000.000. Persekutuan AB setuju atas investasi yang
ditanamkan oleh Citra sebesar seperempat kepemilikan modal.
Jawab:
a. Besarnya investasi sekutu baru sering kali merupakan hasil negosiasi antara sekutu lama
dengan calon sekutu baru. Dalam kasus ini, Citra harus percaya bahwa investasi senilai Rp.10.000.000
adalah harga yang wajar untuk seperempat kepemilikan modal di persekutuan, atau Citra tidak
melakukan investasi sama sekali.
b. Setelah nilai investasi disetujui, barulah menghitung proporsi nilai buku sekutu baru. Untuk
investasi Rp.10.000.000, Citra akan mendapatkan seperempat kepemilikan pada persekutuan, sebagai
berikut:
Investasi pada persekutuan Rp.10.000.000
Proporsi nilai buku sekutu baru:
(Rp.30.000.000 + Rp.10.000.000)X 25% (10.000.000)
Kasus 1
Investasi sekutu baru
Sama dengan proporsi
Nilai buku Rp.30.000.000 Rp.10.000.000 Rp.10.000.000
Kasus 2 : Nilai Investasi Sekutu Baru Lebih Besar dari Proporsi Nilai Buku Persekutuan
b. Citra telah menginvestasikan Rp.11.000.000, - untuk kepemilikan dengan nilai buku sebesar
Rp.10.250.000 sehingga Citra membayar lebih tinggi sebesar Rp.750.000 atas nilai buku saat ini
Persekutuan dapat menggunakan salah satu dari ketiga alternatif yang ada. Keputusan dibuat biasanya
berdasarkan kesepakatan antara sekutu lama dengan calon sekutu baru. Beberapa akuntan mengkritik
penggunaan revaluasi aset atau pengakuan goodwill karena meninggalkan prinsip biaya historis dan
tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dalam PSAK 19 tentang “Aset Tak
Berwujud”, yang melarang perusahaan mengakui goodwill yang tidak diperoleh dari pembelian.
Akuntan yang mendukung pengakuan goodwill berpendapat bahwa tujuan akuntansi persekutuan
adalah menyatakan secara wajar modal para sekutu, dan hal ini bisa saja menggunakan metode
akuntansi yang berbeda dari yang digunakan pada entitas korporasi.
Dari kasus tersebut Citra membayar kelebihan Rp.750.000 terhadap proporsi nilai buku. Umumnya
kelebihan investasi atas nilai buku persekutuan mengindikasikan bahwa nilai aset bersih sebelumnya
kerendahan atau persekutuan memiliki goodwill yang tidak dicatat. Atas kasus ini persekutuan memiliki
tanah dengan nilai buku Rp.4.000.000 tetapi penilaian terkini mengindikasikan tanah tersebut memiliki
nilai pasar Rp.7.000.000. Peningkatan nilai tanah dialokasikan kepada saldo modal para sekutu dengan
menggunakan rasio laba dan rugi yang ada. Sehingga atas peningkatan aset tersebut jurnal yang dibuat oleh
persekutuan adalah:
Investasi Citra sebesar Rp.11.000.000 menjadikan modal persekutuan bernilai Rp.44.000.000, sebagai
berikut:
-------------------- +
Citra mengakuisisi seperempat kepemilikan modal yang dihasilkan dalam pembentukan Persekutuan ABC.
Saldo modal Citra setelah revaluasi tanah dihitung sebagai berikut:
Bagian sekutu baru atas modal yang dihasilkan= Rp.44.000.000 X 25% = Rp.11.000.000
Pada umumnya jumlah goodwill ditentukan berdasarkan negosiasi antara sekutu lama dan baru,
berdasarkan estimasi laba dimasa datang. Misalnya sekutu lama dan sekutu baru setuju bahwa disebabkan
karena upaya sekutu lama, persekutuan memiliki potensi menghasilkan laba, dan goodwill senilai
Rp.3.000.000 harus diakui berdasarkan fakta tersebut. Perhitungan perkiraan goodwill sebesar
Rp.3.000.000 adalah:
Langkah 1
=============
Langkah 2
---------------------
Goodwill yang tidak dicatat diakui, dan modal sekutu lama dikredit untuk meningkatkan nilai aset. Hal ini
akan meningkatkan modal Aldi sebesar 60 % dari nilai goodwill dan juga Bayu sebesar 40 % dari nilai
goodwill. Jurnal untuk mencatat goodwill dan penerimaan Citra adalah:
Goodwill 3.000.000
Kas 11.000.000
Alasan lain mencatat goodwill karena sekutu baru menginginkan saldo modalnya sama dengan jumlah
yang diivestasikan.
PERSEKUTUAN
ILUSTRASI : PENDIRIAN, PENGOPERASIAN, DAN
METODE BONUS
PERUBAHAN KEANGGOTAAN 2014
Beberapa persekutuan menolak mengakui goodwill dan revaluasi aset ketika diterimanya sekutu baru.
Sebaliknya mereka mengakui bagian dari investasi sekutu baru sebagai bonus kepada sekutu lama untuk
menyelaraskan saldo modal pada saat penerimaan sekutu baru. Dalam kasus ini nilai Rp.750.000 yang
dibayarkan lebih oleh Citra adalah bonus yang dialokasikan kepada sekutu lama dengan rasio laba atau
rugi mereka. Bagian sekutu baru atas total modal yang dihasilkan adalah:
(Rp.41.000.000 X 25%) . Tidak ada modal tambahan yang diakui melalui revaluasi aset.
Jurnal yang dicatat oleh persekutuan dalam rangka penerimaan Citra sebagai sekutu baru adalah:
Kas 11.000.000
Citra mungkin tidak menyukai metode bonus, karena saldo modalnya lebih rendah Rp.750.000 daripada
saldo investasinya di persekutuan. Inilah yang merupakan kelemahan dari metode bonus.
Kasus 3 : Nilai Investasi Sekutu Baru Lebih Kecil Dari Proporsi Nilai Buku Persekutuan
--------------------- -
Ada tiga alternatif pendekatan untuk mengakui ketika investasi lebih rendah dari nilai buku yang
diakuisisi. Ketiga pendekatan tersebut adalah:
1. Revaluasi aset yang menurun. Pada alternatif ini yang dilakukan adalah:
a. Nilai buku aset diturunkan untuk mencatat penurunan nilainya
b. Modal sekutu lama diturunkan sebanding dengan penurunan nilai buku aset
c. Modal persekutuan yang dihasilkan lebih rendah dari saldo awal ditambah nilai aset yang
diturunkan ditambah investasi sekutu baru.
2. Mengakui goodwill yang dibawa sekutu baru. Dengan metode ini yang dilakukan adalah:
a. Goodwill dan keunggulan lain yang dibawa sekutu baru dicatat dan dimasukkan ke dalam saldo
modal sekutu baru: PENDIRIAN, PENGOPERASIAN, DAN
PERSEKUTUAN
b.
PERUBAHANModal sekutu lama dibiarkan tidak berubah
KEANGGOTAAN 2014
c. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan saldo modal awal ditambah nilai goodwill
yang dibawa sekutu baru ditambah investasi sekutu baru.
3. Menggunakan Metode Bonus. Dengan metode ini yang dilakukan adalah:
a. Sekutu baru mendapatkan bonus dari modal sekutu lama, yang akan menurunkan bagian bonus
mereka yang nantinya akan dibayarkan kepada sekutu baru
b. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan saldo modal awal ditambah investasi sekutu
baru
PERHATIKAN:
Kas8.000.000
Modal Citra 8.000.000
ILUSTRASI PENCATATAN GOODWILL UNTUK SEKUTU BARU. Para sekutu lama mungkin
menawarkan seperempat kepemilikan modal di Persekutuan ABC seharga Investasinya, yaitu
Rp.8.000.000, disebabka karena Citra memiliki pengalaman bisnis, keahlian, jaringan pelanggan, reputasi,
dan komponen goodwill lainnya yang dibawa ke persekutuan. Jumlah goodwill yang yang dibawa sekutu
baru biasanya ditentukan dari negosiasi antara sekutu lama dengan calon sekutu baru. Persekutuan setuju
bahwa Citra layak mendapatkan goodwill Rp.2.000.000 ketika bergabung sebagai antisipasi laba yang akan
dihasilkan Citra di kemudian hari. Goodwill hasil negosiasi diakui dan ditambahkan ke dalam
investasinya untuk menentukan jumlah modal yang akan dikredit.
Alternatif lain, nilai goodwill yang dibawa oleh sekutu baru bisa diperkirakan dari jumlah modal yang
ditahan oleh sekutu lama. Dalam kasus ini, sekutu lama menahan 75 % kepemilikan pada persekutuan dan
PERSEKUTUAN
memberikan 25% kepada: sekutu
PENDIRIAN,
baru. PENGOPERASIAN, DAN
Perhitungan
PERUBAHAN KEANGGOTAAN adalah:
Nilai Goodwill yang dibawa Citra 2014
Langkah 1
75 % dari estimasi modal yang dihasilkan Rp.30.000.000
Estimasi jumlah modal yang dihasilkan (Rp.30.000.000:75%) Rp.40.000.000
Langkah 2
Estimasi jumlah modal yang dihasilkan Rp.40.000.000
Jumlah aset bersih tidak termasuk goodwill:
(Rp.30.000.000 + Rp.8.000.000) Rp.38.000.000
--------------------- _
Estimasi goodwill Rp.2.000.000
Jurnal yang dibuat untuk penerimaan Citra sebagai sekutu baru di Persekutuan ABC adalah:
Kas8.000.000
Goodwill 2.000.000
Modal Citra 10.000.000
ILUSTRASI METODE BONUS. Bonus senilai Rp.1.500.000 akan berpengaruh terhadap berkurangnya
modal sekutu lama secara proporsional berdasarkan rasio laba/rugi. Dan akun modal Citra akan bertambah
sebesar Rp.1.500.000
Bagian sekutu baru atas total modal yang dihasilkan = (Rp.30.000.000 + Rp.8.000.000) X 25%
= Rp.9.500.000