Anda di halaman 1dari 14

Kuliah VI : Tahap Penyusunan Program kerja

Bila pada planning phase, focusnya adalah


pemilihan bidang-bidang yang akan diaudit,
maka pada work program phase focusnya
adalah rencana tindakan secara rinci (5W+1H)
untuk pelaksanaan pemeriksaan lapangan
terhadap bidang yang telah dipilih/ditetapkan
untuk diaudit. Work program phase merupakan
penghubung planning phase dengan field work
phase(pekerjaan lapangan).
VI.A.Manfaat penyusunan program
kerja
Sebagai rencana sistematis yang akan dikerjakan pada
operasional reviu yang dpt dikomunikasikan kepada seluruh
staf
Sebagai dasar yang sistematis dalam penugasan staf sesuai
dengan spesialisasi dan kompetensinya maupun jenis
tugasnya
Alat pembanding kinerja dengan rencana, reviu standar dan
permintaan/harapan
Petunjuk pelatihan staf yang belum berpengalaman,
memperkenalkan ttg lingkup, tujuan dan tahapan
operasional reviu
Dasar kesimpulan pelaksanaan pekerjaan lapangan
Penilaian atasan auditor tentang keberhasilan kelompok
reviu
VI.B.Standar work program phase(wpp)
Wpp biasanya bersifat tailor-made disesuaikan dengan
tipe organisasi, orang yang terlibat, sistem dan prosedur
dan hal lain yang terkait dengan penugasan
Tiap langkah kerja harus jelas maksud, tujuan dan cara
pelaksanaanya untuk memperbaiki pekerjaan,
meminimasi tahapan yang tidak perlu & meningkatkan
keahlian reviu lanjutan
Wpp harus fleksibel terhadap penerapan inisatif dan
pengembangan prosedur
Wpp harus dpt mendorong pengembangan temuan
individual dlm membantu peningkatan hasil kerja,
pembuktian yang mendukung kesimpulan, serta menilai
kinerja dan bukti-bukti yang diperbandingkan
VI.C. Pengembangan work program
oleh :
Staf operasional reviu yang telah berpengalam
an dan memiliki keahlian bidang yang direviu
Staf klien yang berpengalaman terhadap
bidang yang direviu
Konsultan eksternal
Personel dari fungsi atau organisasi sejenis
VI.D. Langkah-langkah work
program phase,antara lain
Reviu dokumen, struktur organisasi dan job
diskripsinya, analisis kebijakan kepegawaian,
analisis kebijakan organisasi dan prosedur,
interviu, flow chart (sistem flow chart, lay out
flow diagram, rasio&trend, kuisioner, survei,
reviu transaksi, reviu operasi, reviu MIS, reviu
kepatuhan, analisis hasil.
Semua analisis dan reviu berfocus pada
pengembangan hasil yang efisien & efektif.
VI.E.Prosedur pengembangan program kerja

Identifikasi bidang kritis dan pengendalian yang


terkait serta bidangbidang yang berisiko
Pengembangan pertanyaan kunci dan tahapan kerja
untuk validasi dan mengukur risiko yang dpt
diterima/risk appetite(pada fungsi pembelian,
bagaimana pemilihan vendor,penetapan harga beli,
jml yang dibeli, negosiasi dll).
Identifikasi tahapan kerja(termasuk observasi,
interviu,flowchart dll) yang diperlukan utk
memberikan jawaban risiko bidang-bidang, yang
dapat diterima(sesuai nilai risk appetite)
Pengembangan program kerja reviu,masing masing
area(penugasan staf,biaya dan waktunya)
VI.F. Output program kerja:
file audit program
Audit program dapat disusun secara naratif dengan sedikit
kolom, dan dpt dikembangkan menjadi audit program berbasis
resiko, versi 9 kolom (Hiro.T) ,meliputi : 1. komponen
kegiatan,2. tujuan,3. resiko, 4. pengendalian yang
diperlukan, 5.langkah pengujian, 6.nomor indeks KKA,
7&8 .waktu (7.rencana-8.realisasi),9. nama auditor.
Bila disusun dalam 4 kolom, tetap harus ada kolom yang
menjelaskan langkah pengujian/kegiatan/prosedur audit,
sebagai pedoman rinci urutan langkah auditor di lapangan.
Pada penyusunan audit program original/awal, kolom nomor
6.dan 8.tidak diisi dulu
Untuk memudahkan pengertian, kolom 5 isinya = isi prosedur
audit pada kuliah auditing
Contoh: Program Audit berbasis resiko
(dikutip dari Prof. Hiro Tugiman)
Komponen Tujuan Risiko Pengenda Langkah No. Waktu Nama
Kegiatan lian yang Pengujia Indek Auditor
diperluka n KKA Rencana Realisasi
n

1 2 3 4 5 6 7 8 9
pengadaa Untuk 100 Doku Periks 2/3.3.4 14/03/01 20/03/01 dewi
n, menge 1 1
tahui
juta men a
jumlah permi dokum
barang ntaan en
yang penga stoctik
dibeli
sesuai daan ing
denga dr bag
n gudan
kebutu g
han
Mahasiswa diminta membuat tugas dirumah
untuk memasukkan uraian pada slide
selanjutnya (VI F.1 sd VI F.4), kedalam lembar
audit program sembilan kolom, serta
mendiskusikan pengembangan jenis kolom
maupun isiannya.
VI.F.1.Penjelasan penyusunan audit program
Kolom komponen kegiatan, diisi urutan komponen kerja/ work
stations dari bidang yang diaudit. Sebagai contoh (partial),dari bidang
pengadaan, komponen kegiatan yang direviu antara lain :
(a).penentuan jumlah, waktu, spesifikasi dan harga item yang dibeli
(b) pemilihan pemasok (c)negosiasi harga(d) pembuatan kontrak dgn
pemasok(e)pemeriksaan dan penerimaan barang masuk
Setiap komponen kegiatan diisi tujuan auditnya(boleh lebih dari satu
tujuan) pada kolom 2:tujuan.
Sebagai contoh pertama, alur pengisian kolom secara horizontal, dari
komponen kegiatan (a): penentuan jml,waktu, spesifikasi,harga
barang yg dibeli, pada kolom (2) tujuan, diisi : untuk mendapatkan
barang yang sesuai jumlah,..
VI.F.2. Contoh penyusunan audit program (lanjutan)

mutu, waktu dan harga yang sesuai (QCD


/quality,cost,delivery). Kolomrisiko diisi :
penetapan standar QCD yang salah, dapat
menghambat penyelesaian produksi dan terjadi
pemborosan. Kolompengendaliandiisi : perlu
aproval dokumen perencanaan produksi& budget
oleh yang berwewenang. Kolom langkah
pengujian,diisi :*periksa dokumen perencanaan
produksi,*periksa dokumen engineering dan indeks
satuan produk,*periksa harga pasar atau owner
estimate,*periksa master budget,*analisis kesesuaian
keempat dokumen tersebut.
VI.F.3. Contoh Penyusunan audit program(lanjutan),
komp kegiatan(b):pemilihan pemasok
Contoh kedua :Kolom tujuan dari komponen
kegiatan (b)pemilihan pemasok, diisi: utk mendapat
pemasok yang qualified, bertanggung jawab,dapat
memasok sesuai QCD yg diharapkan perusahaan
Kolom risiko dari komponen kegiatan (b) pemilihan
pemasok, diisi: terjadinya kegagalan pengiriman
barang yg disebabkan pemasok tidak qualified
Kolom pengendalian, diisi:perusahaan harus
mempunyai daftar rekanan mampu dan data base
konduite pemasok sebagai dasar pemilihan pemasok
VI.F4.Contoh penyusunan prog.kerja(lanjutan)

Kolom langkah pengujian, diisi: *periksa dokumen daftar


rekanan mampu sesuai spesifikasi barang terkait, *periksa
daftar kondite rekanan,*teliti rekanan yang dikirimi
penawaran harga/bid,*analisis ketiga dokumen tersebut,
apakah terdapat penyimpangan dlm pemilihan pemasok
Lanjutkan dengan mengisi kolom langkah pengujian dalam
(c) komp.kegiatannegosiasi harga, misalnya:* periksa
daftar pemasok terunggul,*periksa persyaratan lolos utk
ikut negosiasi*periksa dokumen data pemasok yg
diperbandingkan*periksa hasil negosiasi,*analisis keempat
dokumen tersebut,apakah terdpt tindakan inefisien.
Untuk kolom-kolom lainnya, diisi sebagaimana biasa.
VI.G .Perbedaan analisis KKA Op.Audit dgn
Gen.Audit dlm penyusunan audit program
Focus analisis pada ops.audit adalah membandingkan
dokumen-dokumen yang ada dikaitkan dengan risiko
,inefisien dan inefektif,baik yang bersifat pemborosan
maupun ketidak patutan(abuse)serta kemungkinannya
menjurus ke fraud, sehingga analisis dok.KKA lebih
banyak berisi penelusuranseharusnya&realisasinya.
Focus analisis pada GA,mengevaluasi dokumen untuk
mendukung test substantif, konsistensi pada
PSAK/PABU,kebenaran angka-angka neraca serta
catatan atas laporan keuangan(realisasinya saja,tdk
harus berfokus kasus inefisien dan inefektif).

Anda mungkin juga menyukai