Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

1) Bab ini mengidentifikasi tujuh faktor ekonomi, sejarah sosial dan kelembagaan yang dipercaya
mempengaruhi perkembangan akuntansi. Jelaskan bagaimana satu sama lain mempengaruhi
praktik akuntansi!

Pada dasarnya akuntansi harus memberikan respon terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang
tentu saja akan mencerminkan dari kondisi kebudayaan setempat, kondisi ekonomi yang sedang terjadi,
hukum yang berlaku di daerah tersebut, sosial dan politik yang ada dalam lingkungan operasinya dan
sejarah akuntansi yang mengalami perubahan terus-menerus.

Bersamanya dengan berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi


perkembangan akuntansi dalam konteks global, beberapa ahli berpendapat bahawa secara sistematis
terdapat perbedaan pola prilaku akuntansi yang diterapkan diberbagai negara. Untuk mengetahui dan
mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan sistem akuntansi suatu negara dalam suatu kelompok tertentu
adalah penting menentukan skema klasifikasi yang memadai. Esensinya bahwa klasifikasi akuntansi dan
sistem pelaporan yang dipengaruhi seperti oleh masalah ekonomi dan politik, sistem hukum, perlu
dilakukan agar kita mampu menganalisa dan memprediksi perkembangan sistem akuntansi.

Pemahaman dengan lebih baik sistem akuntasni suatu negara adalah dengan mengetahui faktor-faktor
dasar yang mempengaruhi perkembanganya. Perbedaan-perbedaan yang terlihat, serta persamaan-
persamaan dapat dijelaskan melalui faktor-faktor tersebut. Akuntansi berbeda disetiap tempat karena
akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya, ekonomi, hukum, dan politik yang
berbeda menghasilkan sistem akuntansi yang berbeda begitu juga sebaliknya.

2) Mengacu pada tujuh faktor dalam pertanyaan 1, urutkanlah faktor-faktor tersebut kemudian
berikan alasan untuk urutan paling atas dan paling bawah dalam peringkat yang anda susun!

Urutan Faktor- faktor perkembangan akuntansi :

1. Sumber Pendanaan

Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki
fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk
membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat
lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan publik yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis
kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada perlindungan
kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan
menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam.

2. Sistem Hukum

Dalam negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan satu
kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi
merupakan hal yang wajar dan sesuai disana. Dengan demikian, di negar-negara yang menganut
kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap
dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa
adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar,
tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi
hukum.

3. Perpajakan

Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan
harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak.

4. Ikatan Politik dan Ekonomi

Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris.
Pendudukan Jerman selam Perang Dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika
Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setalah berkhirnya Perang Dunia II.
Banyak negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain,
entah karena dipaksakan kepada negara-negara tersebut (seperti India) atau karena pilihan mereka sendiri
(seperti negara Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).

5. Inflasi

Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan
beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
Negara-negar dengan inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai
perubahan harga ke dalam penghitungan keuangan mereka.

6. Tingkat Perkembangan Ekonomi

Faktor ini memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan
menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi
yang dihadapi.

7. Tingkat Pendidikan

Standar dan Praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian
perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya.

3)Bagaimana nilai-nilai budaya mempengaruhi akuntansi? Apakah terdapat pengaruh yang


bersifat paralel antara faktor-faktor yang disebutkan dalam pertanyaan 1 dan faktor budaya yang
disebutkan disini?

budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari
pengaturan kelembagaan di suatu negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi
budaya nasional (nilai sosial) yaitu: Individualisme, Jarak kekuasaan, Penghindaran ketidakpastian, dan
Maskulinitas.
Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan
budaya dan akuntansi, Ia mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik
pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:

1. Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap pertimbangan


profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan
ketentuan hukum yang telah ditentukan.

2. Keseragaman versus fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan


fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.

3. Konservatisme versus optimisme: suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak
untuk mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan, daripada memilih pendekatan yang
sekadar optimis namun beresiko.

4. Kerahasiaan versus transparansi: preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha
menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi
kepada publik.

4) Apakah perbedaan nasional dalam praktik akuntansi dapat dijelaskan lebih baik oleh
faktor budaya atau faktor ekonomi dan hukum? Mengapa?

Bisa dikatakan demikian dikarenakan pembedaan yang didasarkan pada sistem hukum relatif kurang
jelas di beberapa negara yang tidak tegas pada peraturan hukumnya. Sedang faktor budaya sudah jelas.
Tiap negara pasti memiliki sikap budaya yang berbeda dalam melakukan praktik akuntansinya. Begitu
pula dalam faktor ekonomi. Negara berkembang tentu berbeda dalam sistem penerapan praktik
akuntansinya ketimbang dengan negara yang sudah maju.

5) Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi yang dibahas dalam bab ini awalnya
dinyatakan pada tahun 1967. Apakah keempat pola tersebut masih berlaku dewasa ini? Mengapa atau
mengapa tidak?

Jawab:

Masih berlaku, karena pada dewasa saat ini keempat pendekatan ini merupakan dasar klasifikasi system
akuntansi yang masih banyak di gunakan di seluruh dunia.

6) Negara- Negara yang cenderung untuk memiliki praktik pengukuran yang relative
konservatif juga cenderung agak merahasiakan pengungkapan, sedangkan Negara- Negara yang
cenderung memiliki praktik pengukuran kurang konservatif cenderung untuk melakukan
pengungkapan secara transparan. Mengapa hal ini terjadi?

Karena preferensi terhadap kerahasiaan merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran
ketidakpastiaan yang kuat yang timbul dari kebutuhan untuk membatasi pengungkapan informasi dengan
maksud untuk menghindari terjadinya konflik dan kompetisi dan untuk mempertahankan keamanan.
Masyarakat dengan jarak keuasaan yang tinggi akan sangat mungkin berkarakter membatasi informasi
untuk mempertahankan ketidakpastiaan dalam kekuasaan. Kerahasiaan juga konsisten dengan preferensi
atas kolektivisme dengan perhatiannya terhadap hal- hal yang sangat terkait dengan perusahaan
dibandingkan dengan pihak luar. Masyarakat yang lebih menekankan pada kualitas hidup, masyarakat,
dan lingkungan akan cenderung untuk lebih terbuka, khususnya informasi yang berkaitan dengan sosial.

7) Apakah tujuan melakukan klasifikasi sistem akuntansi ?

Tujuan klasifikasi sistem akuntansi yakni untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut
karekteristik khususnya klasifikasi yang mengungkapkan standar dasar dimana anggota-anggota
kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu
sama lain. Maka dengan mengenali kesamaan dan perbedaan tersebut, pemahaman akan tentang sistem
akuntansi akan lebih baik.

Klasifikasi juga bersifat fundamental dalam usaha memahami dan menganalisis fakta-fakta yang dapat
diamati dan untuk memformulasikan hubungan yang nyata antara fakta-fakta tersebut.

8) Apakah perbedaan antara klasifikasi akuntansi berdasarkan pertimbangan dan empiris ?

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: pertimbangan dan secara
empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
Sedangkan Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan data prinsip
dan praktek akuntansi seluruh dunia.

9) Apakah model akuntansi utama di dunia ? apakah karakter yang berbeda dari tiap tiap
model tersebut ?

Variabel-variabel yang membentuk perkembangan sebuah Negara dalam hal akuntansi, model
akuntansi keuangan tertentu yang berkembang karena minat, sejarah atau pilihan, proses menetapkan
standar akuntansi keuangan nasional itu sendiri dan konservatisme yaitu hal-hal yang menyebabkan
perbedaan tersebut dan ditambah dengan mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap
negara yang sudah tentu berbeda. Perbedaan itu meliputi: praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum,
nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, perbedaan budaya, resiko bisnis, tingkat inflasi lokal dan serta
aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan
operasionalnya dan membuat laporan keuangannya serta kemudian mengumumkannya ke masyarakat
luas.

10) Mengapa bab ini mengakui bahwa banyak perbedaan- perbedaan akuntansi pada tingkat
nasional semakin tidak jelas? Apakah anda menyetujuinya ? mengapa ?

setuju, karena

•Artisan perusahaan saat ini mencatatkan sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal mereka.

•Beberapa Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan tanggung jawab
pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta yang professional dan
independent.

•Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh diseluruh dunia.
11) Penulis berpendapat bahwa klasifikasi yang berdasarkan penyajian wajar versus kepatuhan
hukum menjelaskan akuntansi pada dunia sekarang ini dengan lebih baik dibandingkan sistem
hukum umum dan hukum kode. Apakah anda setuju? Mengapa?

Karena pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi seperti:

1. depresiasai dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa
manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak (kepatuhan
hukum)

2. sewa guna usaha yang memiliki subtansi pembelian aktiva tetap (property) diperlakukan seperti itu
(penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum)

3. pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau
dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum)

12) Bagaimana prospek konvergensi atau harmonisasi sistem nasional akuntansi dan pelaporan
keuangan? Faktor- faktor apa saja yang berpengaruh dalam mendorong atau menghambat
perubahan tersebut?

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi


dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.

Harmonisasi akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh
pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau
menggunakan laporan keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi,
pengungkapan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana
para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya (setidaknya dalam beberapa aspek) tanpa
perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu sistem.

Harmonisasi akuntansi mencakup :

1. Harmonisasi akan standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan,

2. Harmonisasi akan pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan

3. Harmonisasi akan standar audit

Dengan konvergensi IFRS, PSAK akan bersifat principle-based dan memerlukan professional judgment,
senantiasa peningkatan kompetensi harus pula dibarengi dengan peningkatan integritas. Hambatan
konvergensi biasanya muncul atas beberapa isu akuntansi dan pelaporan keuangan sebagai berikut:

1. Pengakuan dan pengukuran: financial assets and derivative financial instruments, impairment losses,
provisions, employee benefit liabilities, income taxes;

2. Akuntansi Penggabungan Usaha


3. Pengungkapan atas: related party transactions, segment information.

Anda mungkin juga menyukai