Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

HAL MENDASAR

Tujuan utama manajemen risisko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi


kerugian yang timbul dari perubahan yang tak terduga dalam harga mata uang, kredit,
komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko
pasar .
Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan
dapat diperdagangkan secara bebas. Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa
paasr tidak menimbulkan perubahan harga secara bertahap. Risiko kredit merupakan
kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi
kewajibannya. Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik
melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Risiko pajak
merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidal dapat memperoleh
perlakuan pajak yang diinginkan. Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi
lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung
nilai.

MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN ?

Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen


dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai
perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang
aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas
perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga
meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas.
Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi
pada risiko bisnisnya yang utama. Dengan demikian, suatu perusahaan manufaktur dapat
melakukan lindung nilai risiko suku bungan dan mata uang dan berkonsentrasi pada
produksi dan pemasaran. Manfaat yang sam juga tersedia bagi lembaga keuangan.

PERANAN AKUNTANSI

Akuntan manajemen memainkan peranan yang penting dalam proses risiko


manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar,
mengkuantifikasikan keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif,
mengukur potensi yang dihadapi perusahan terhadap risiko tertentu, mencatat produk
lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.

Identifikasi Risiko Pasar

Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko


market berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan
pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan
dan pesaingnya.
Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga
komoditas dan ekuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko melihat hubungan
antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.

Menguantifikasi Penyeimbangan

Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum
dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Selain itu, konsep manajemen risiko
suku bunga, harga komoditas, dan harga ekuitas.
Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup (1) antisipasi
pergerakan kurs, (2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, (3)
perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan (4) pembuatan pengendalian
manajemen risiko internal.

Peramalan atas Perubahan Kurs

Dalam mengembangkan program manajemen risiko nilai tukar, manajer keuangan


harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu , dan manigtudo
perubahan kurs.
Informasi yang seringkali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu
depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
1. Perbedaan inflasi (inflation differential)
2. Kebijakan moneter (monetary policy)
3. Neraca perdagangan (balance of trade)
4. Neraca pembayaran (balance of payment)
5. Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary
reserves and debt capacity)
6. Anggaran nasional (national budget)
7. Kurs forward (unofficial rates)
8. Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
9. Perbedaan suku bunga (interst rate differential)
10. Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)

Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakuakan, maka manajer
keuangan dan akuntan haris mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian
rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagi
manajemen potensi risiko.

Manajemen Potensi Risiko

Menyusun struktur permasalah perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk


kurs memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihadapi.
Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai
aktiva bersih, laba dan arus kas ke suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional
terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi risiko : translasi dan
transaksi.

Potensi Risiko Translasi

Potensi risiko translasi mengukur perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen
mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh
perusahaan.
Kelebihan antara aktiva perpapar risiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos
dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan
timbulnya posisi aktiva tepapar bersih. Posisi ini sering kali disebut potensi risiko positif.
Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian
translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya, jika
perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negative apabila
kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing
menyebabkan timbulnya keuntungan transalsi. Revaluasi mata uang asing menyebabkan
kerugian translasi.
Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar
valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang ber-de-nominasi dalam mata
uang asing. Todak seperti keuntungna dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian
transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Istilah potensi risiko ekonomi menunjukan bahwa perubahan kurs mempengaruhi
posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga masukan dan keluaran perusahaan
relative terhadap harga kompetitior luar negeri.
Perusahaan dapat memilih untuk lindung nilai struktural yang mencakup
pemilihan atau relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko operasi
usaha secara keseluruhan. Namun demikian, tindakan seperti ini mungkin mengorbankan
skala ekonomi yang sudah ada, yang dapat mengurangi perkiraan tingkat imbalan usaha.
Sebagai alternatif, induk perusahaan dapat mengambil pendekatan portofolio
untuk pengurangan risiko dengan memilih jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi
potensi risiko yang dihadapi. Dengan demikian, potensi risiko yang dihadapi perusahaan
secara keseluruhan dapat diminimalkan. Strategi ini memerlukan pengamatan yang
seksama atas hasil operasi masing-masing unit usaha setelah dikoreksi terhadap pengaruh
potensi risiko operasi.
Istilah potensi risiko ekonomi atau operasi menempatkan beban yang baru di pundak
akuntan manajemen.

Strategi Perlindungan

Sekali potensi risiko kurs yang dihadapi dapat diidentifikasikan, langkah


berikutnya adalah merancang strategi lindung nilai untuk meminimalkan atau
menghilangkan potensi risiko tersebut. Strategi ini mencakup lindung nilai neraca.,
operasional, dan kontraktual.
Lindung nilai neraca dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan
dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar.
Metode lindung niulai potensi risiko perusahaan positif lainnya dalam sebuah
anak perusahaan yang berlokasi di Negara yang rentan terhadap devaluasi meliputi :
1. Mempertahankan saldo kas dalam mata uang local sebesar tingkat minimum yang
diperlakukan untuk mendukung operasi yang berjalan.
2. Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan untuk ekspansi modal
kepada induk perusahaan.
3. Mempercepat (memastikan leading) penerimaan dari piutang dagang yang
beredar dalam amta uang lokal.
4. Menunda (memperlambat lagging) pembayaran uang dalam mata uang lokal.
5. Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.
6. Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam persediaan dan aktiva lainnya
dalam mata uang lokal yang tidak terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi.
7. Berinvestasi dalam aktiva luar negeri dengan mata uang yang kuat.
Lindung nilai operasional. Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada variabel-
variabel yang memengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Melalui
peningkatan harga jual (untuk penjualan yang ditagih dalam amta uang yang rentan
terhadap devaluasi) secara proporsional terhadap perkiraan depresiasi mata uang ini akan
membantu perlindungan target margin kotor.
Lindung nilai neraca dan operasional bukannya tanpa biaya. Anak perusahaan luar
negeri yang berada di Negara yang rentan terhadap devaluasi sering kali didesak untuk
meminilakan saldo modal kerja mereka yang ada adalam mata uang lokal.
Lindung nilai kontraktual. Berbagai instrument lindung nilai kontraktual telah
dikembangkan untuk memberikan fleksibel yang lebih besar kepada para manajer dalam
mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
Instrument derivative merupakan perjanjian kontraktual yang memberikan hak
atau kewajiban khusus dan memperoleh nilainya dari instrumen keuangan atau komoditas
lainnya. Banyak diantaranya didasarkan pada peristiwa yang bersifat kontijensi.
Akibatnya, kebanyakan tidak memiliki lagi karakteristik yang sama dengan instrumen
yang menjadi dasarnya.

Akuntan Untuk Produk Lindung Nilai

Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan


yang memungkinkan penggunaanya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling
tidak mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lai.
Pengetahuan atas aturan pengukuran akuntansi untuk derivatif merupakan sesuatu
yang penting ketika merancang suatu strategi lindung nilai yang efektif bagi perusahaan.
Untuk memahami pentingnya akuntansi lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik
akuntansi lindung nilai yang dasar.
Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan yang telah diterima secara
internasional adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan
atau kerugian yang dihadapi sebagai bagian dari laba nonopersi. Di Amerika Serikat,
terdapat pengecualian dalam beberpa kasus jika transaksi memenuhi criteria lindung nilai
yang memadai, mencakup hal-hal berikut :
1. Pos-pos yang sedang dilindung nilai menimbulkan risiko pasar yang harus
dihadapi perusahaan.
2. Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai.
3. Perusahaan mementukan instrument yang akan digunakan untuk lindung nilai.
4. Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang dilakukan
kemungkinan besar akan efektif dilakuakan.

Jika kriteria yang memadai tersebut dapat dipenuhi, maka perusahaan dapat
menggunakan keuntungan atau kerugian yang diakui dari penilaian produk lindung nilai
terhadap nilai pasar untuk menghapuskan keuntungan atau kerugian dari transaksi yang
dilindung nilai (sebagai contoh penjualan atau pembelian).

Kontrak Forward Valas

Sejumlah importir dan eksportir secara umum menggunakan kontrak forward


valuta asing apabila barang yang ditagihkan dalam mata uang asing itu dibeli dari atau
dijual kepada pihak asing. Kontrak forward mengimbangi risiko keuntungan atau
kerugian transaksi karena kurs berfluktuasi di antara tanggal transaksi dan tanggal
penyelesaian.
Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima
jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestic, pada suatu
tanggal dimasa mendatang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward.
Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak forward
menimbulkan adanya jaminan premium (apabila kurs forward > kurs spot) atau diskon
(kurs forward < kurs spot).
Future Keuangan

Suatu kontrak future keuangan memeiliki sifat yang mirip dengan kontrak
forward. Seperti halnya forward, future merupakan komitmen untukm membeli atau
menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan
dengan harga yang sudah ditentukan. Future juga digunakan untuk penyelesaian tunai
selain penyerahan, dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan melakuakan kontrak
penyeimbang untuk instrumen keuangan yang sama. Perjanjian future merupakan kontrak
dalam bentuk standar, yang berisi provisi standar terkait dengan ukuran dan tanggal
pengiriman, dan diperdagangkan pada sebuah bursa terorganisir, dinilai berdasarkan nilai
pasar pada akhir tipa-tipa hari dan memenuhi ketentuan margin periodik.

Opsi Mata Uang

Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau
menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi)
tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.
Opsi mata uang juga dapat digunakan untuk mengelola laba. Misalkan seorang
pedagang opsi yakin bahwa euro akan mengalami kenaikan nilai dalam jangka pendek. Ia
kan membeli suatu naked call.
Straddle merupakan penjualan call dan put dalam termin yang sama. Di sini
pembuat opsi melakukan pertaruhan bahwa kurs tidak akan berubah banyak selama masa
opsi. Pembuat opsi memperoleh pendapatan dari premium yang diterima dari pembuatan
opsi.

Swap Mata Uang

Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan di masa depan atas dua mata
uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang
sebelum tidak dapat diakses dengan biaya yang relatif rendah.
Perlakuan Akuntansi

FASB menerbitkan FAS No. 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 padaa bulan
april 2003, untuk memberikan pendekatan tanggal yang komprehensif atas akuntansi
untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS (dahulu IAS) No. 39, yang baru saja
direvisi, berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal
terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan.
Provisi dasar standar ini adalah :
1. Seluruh instrumen derivatif dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban.
Instrumen derivatif dicatat sebesar nilai wajarnya, termasuk yang melekat pada
kontrak utama yang tidak dicatat sebesar nilai wajarnya.
2. Keuntungan dan kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrumen derivatif
bukanlah aktiva atau kewajiban.
3. Lindung nilai haruslah sangat efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi
khusus, yaitu keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai secara tepat
harus mengimbangi keuntungan atau kerugian sesuatu yang dilindung nilai.
4. Hubungan lindung nilai harus terdokumentasi secara lengkap demi manfaat
pembaca laporan.
5. keuntungan atau kerugian dari investasi bersih dalam mata uang asing (posisi
aktiva atau kewajiban terpapar bersih) pada awalnya dicatat dalam laba
komprehensif lainnya.
6. keuntungan atau keruguian dari lindung nilai terhadap arus kas masa depan yang
belum pasti, seperti perkiraan penjualan ekspor, pada awalnya diakui sebagai
bagian dari laba komprehensif.

Isu Praktik

Kompleksitas pelaporan keuangan juga semakin meningkat jika lindung nilai


dianggap tidak sangat efektif untuk mengimbangi valas. Namun demikian istilah sangat
efektif ini merupakan sesuatu yang subjektif. Secara teori, sangat efektif berarti terdapat
korelasi yang negatif sempurna antara perubahan dalam nilai atau arus kas derivatif dan
perubahan dalam nilai atau arus kas atas sesuatu yang dilindung nilai tersebut.

LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASI LUAR


NEGERI

Kerugian translasi juga terjadi jika anak perusahaan luar negeri memiliki posisi
kewajiban bersih terpapar dan nilai mata uang asing meningkat relatif terhadap mata uang
induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan
memebeli kontrak forward. Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi yang
direalisasikan dari kontrak forward untuk mengimbangi kerugian translasi.

BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING

Terdapat peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan menggunakan


kontrak forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward dalam contoh sebelumnya
tidak memenuhi syarat untuk perlakuan akuntansi lindung nilai apabila kontrak tersebut
dibeli hanya untuk memperoleh laba dari perkiraan peningkatan yen. Kontrak forward
yang dibeli untuk spekulasi pada awalnya dicatat sebesar kurs forward (kurs forward
merupakan indicator kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak telah jatuh tempo).
Keuntungan atau kerugian transaksi yang diakui sebelum penyelesaian bergantung pada
antara kurs forward awal dan kurs yang tersedia untuk periode kontrak yang tersisa.
Perlaukan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas
adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas
disini didasarkan pada sifat aktinitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai
komoitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar
negeri, dan sebagainya.
Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai instrument
lindung nilai terjadi apabila derivatif keuangan tidak diperdagangkan secara aktif.
PENGUNGKAPAN

Sebelum dikeluarkannya standar seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan
keuangan perusahaan tidak memberi tahu kepada pembaca apakah atau sejauh mana
manajemen telah menggunakan kontrak derivatif. Melakukan analisis atas pengaruh
pontensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik
risik suatu perusahaan merupakan hal yang sukar dilakukan. Pengungkapan yang
diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini.
Pengungkapan itu antara lain :
1. Tujuan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
4. Deskripsi mengenai instrument lindung nilai
5. Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
6. Justifikasi awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat
efektif untuk meminimalkan risiko pasar
7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai actual dari seluruh derivatif
yang digunakan selama periode berjalan

Berikut ini adalah kutipan dari bagian Diskusi dan Analisis Manajemen Coca-Cola :

Manajemen Risiko Keuangan

Perusahaan kami menggunakan instrument keuangan derivatif terutama untuk


mengurangi potensi risiko kami terhadap fluktuasi dalam tingkat suku bunga dan kurs
valuta asing yang merugikan, dan dalm beberapa hal, fluktuasi harga komoditas yang
merugikan dan risiko pasar lainnya. Kami tidak menggunakan instrument keuangan
derivatif untuk tujuan diperdagangkan. Sebagai bagian dari kebijakan, seluruh posisi
derivatif yang kami miliki digunakan untuk mengurangi risisko dengan melakukan
lindung nilai terhadap potensi risiko ekonomi yang mendasari. Karena tingginya korelasi
antara instrument lindung nilai dan potensi risisko yang mendasari., fluktuasi dalam nilai
instrumen umumnya diimbangi dengan perubahan resiprokal dalam nilai potensi risiko
yang terkait .

Mata Uang Asing (Foreign Currency)

Kami mengelola potensi risiko mata uang asing yang dihadapi pada tingkat
konsolidasi, yang memungkinkan kami untuk mengimbangi beberapa potensi risiko
tertentu dan mengambil keuntungan dari pengimabangan secara alamiah.

Nilai atas Risiko (Value at Risk)

Perusahaan kami mengawasi potensi risiko pasar uang yang dihadapi dengan
menggunakan beberapa sistem pengukuran yang objektif, termasuk model nilai atas
risiko. Perhitungan nilai atas risiko menggunakan model simulasi histories untuk
mengestimasikan kerugian pontensial masa depan dalam nilai wajar instrumen derivatif
dan keuangan lainnya yang dapat timbul sebagai akibat dari pergerakan mata uang asing
dan suku bunga yang merugikan.

Transaksi Lindung Nilai dan Istrumen Keuangan Derivatif

Perusahaan kami menggunakan instrumen keuangan derivatif terutama untuk


mengurangi potensi risiko kami terhadap fluktuasi tingkat suku bunga dan kurs valuta
asing yang merugikan, dan dalam beberapa hal, fluktuasi harga komoditas dan risiko
pasar lainnya. Ketika menggunakan instrumen itu, perusahaan secara formal menentukan
dan mendokumentasikan instrument keuangan sebagai lindung nilai terhadap potensi
risiko tertentu yang mendasari, serta tujuan manajemen risiko dan strategi untuk
melakukan transaksi lindung nilai.
Manajemen Mata Uang Asing

Tujuan aktivitas lindung nilai mata uang asing kami adalah untuk mengurangi
risiko bahwa arus kas bersih akhir kami adalh dolar AS yang berasal drai penjualan di
luar Amerika Serikat dipengaruhi secara nrgatif oleh perusahaan kurs.

Kendali Keuangan

Setiap strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi eferktifitas


program lindung nilai. Umpan balik dari sistem evaluasi yang berjalan akan membantu
untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktik manajemen risiko. Penilaian
kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai informasi
mengenai kapan strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk dilakuakan.

Poin Poin pengendalian Keuangan

Setiap evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalm berbagai sektor. Sektor ini
mencakup, tetapi tidak terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak
perusahaan luar negeri

ACUAN YANG TEPAT

Objek dari manajemen risiko adalh untuk mencapai keseimbangan antara


pengurangan risiko dan biaya. Dengan demikian, standar yang tepat digunakan untuk
menilai kinerja actual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian
kinerja. Dalam manajemen risiko valuta asing, pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus
dipertimbangkan ketika hendak memilih sebuah acuan :
Apakah acuan yang tepat mewakili suatu kebijakan yang seharusnya diikuti ?
Apakah acuan ini dapat diperjelas di bagian awal ?
Apakah acuan ini memberikan strategi dengan biaya yang lebih rendah
dibandingkan alternatif lainnya ?

Anda mungkin juga menyukai