Anda di halaman 1dari 12

A.

LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASIONAL


ASING
Seperti yang telah dibahas pada Bab 6, ketika anak perusahaan asing
dengan posisi aset terbuka bersih dikonsolidasi dengan perusahaan induknya,
kerugian translasi akan terjadi jika mata uang asing kehilangan nilai terhadap mata
uang yang digunakan perusahaan induk. Kerugian translasi juga muncul jika anak
perusahaan jika anak perusahaan di luar negeri memiliki posisi kewajiban terbuka
bersih dan nilai mata uang asingnya meningkat terhadap mata uang induk. Satu
cara untuk mengurangi kerugian semacam ini adalah dengan membeli kontrak
berjangka. Strateginya adalah untuk mendapatakan keuntngan transaksi yang
dicapai pada kerugian translasi yang dicapai pada kerugian translasi kompensasi
kontrak berjangka.
Sebagai contoh, anggaplah bahwa anak perusahaan AS yang berlokasi di
Jepang memiliki posisi kewajiban terbuka bersih senilai JPY 135.000.000 pada 30
September. Mata uang fungsionalnya adalah dolar. Untuk memperkecil terjadinya
kerugian translasi yang dipicu oleh apresiasi yen yang tidak terduga, perusahaan
induk AS membeli kontrak berjangka untuk menerima 135.000.000 yen dalam 90
hari pada nilai berjangka sebesar $0,008570. Nilai tukar pada akhir tahun adalah
sebagai berikut :
30 September spot : $0,008505
30 September 90 hari berjangka : $0,008570
31 Desember spot : $0,008640
Jadi pencatatannya sebagai berikut :
Tampilan 11-16 Lindung Nilai Posisi Kewajiban Terbuka Bersih

Analisis transaksi lindung nilai ini tercantum dalam Tampilan 11-16.


Contoh tersebut merupakan ringkasan dari efek pajak. Kerugian translasi yang
diharapkan sebesar $18.225 (kewajiban terbuka bersih dari [JPY 135.000.000 x
($0,008640-$0,008505)] dikompensasikan oleh keuntungan transaksi pada
kontrak berjangka senilai $18.225 minus biaya premi sebesar $2.025. Jika mata
uang asing merupakan mata uang fungsional, penyesuaian pertukaran apa pun
yang muncul dari konsolidasi akan mengelilingi (bypass) pendapatan dan muncul
dalam pendapatan komprehensif lainnya. Dalam situasi ini, keuntungan dan
kerugian transaksi dalam lindung nilai berjangka dan premi/diskon yang
berhubungan akan juga tercermin dalam pendapatan komprehensif lainnya.

B. BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING


Peluang muncul untuk mempertinggi pendapatan yang dilaporkan dengan
menggunakan kontrak berjangka dan kontrak opsi dalam pasar valuta asing.
Kontrak berjangka dalam contoh yang telah disebutkan tidak akan memenuhi
syarat lindung nilai jika hanya dibeli untuk diambil keuntungannya dari apresiasi
yen yang diharapkan. Kontrak berjangka yang dibeli ketika spekulasi dicatat di
awal pada nilai berjangka. (Nilai berjangka adalah indicator terbaik dari nilai spot
yang akan berlaku ketika jatuh tempo) keuntungan/kerugian transaksi yang diakui
sbelum waktu penyelesaian bergantung pada perbedaan antara nilai berjangka
awal dan nilai yang ada selama sisa waktu kontrak tersebut.
Anggaplah bahwa spekulator kita menyusun laporan keuangan bulanan
dan laporan akhir tahun dalam yen (Tampilan 11-16). Semua faktanya tetp sama
kecuali bahwa nilai berjangka yen selama 60 hari adalah $0,008525 pada akhir
Oktober. Piutang kontrak akan dicatat di awal pada nilai berjangka 90 hari, atau
$1.156.950. Pada akhir Oktober, keuntungan transaksi dari kontrak berjangka
akan menjadi sebesar $6.075 atau JPY 135.000.000 x [$0,008570 (nilai berjangka
90 hari pada 30 September ) - $0,008525 (nilai berjangka 60 hari pada 31
Oktober). Hal ini, diakui dalam pendapatan lancar. Ketika kontrak mata uang
asing dicatat dalam nilai berjangka, tidak ada diskon atau premi yang diakui.
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing yang dibahas
bersifat serupa dengan perlakuan untuk kontrak berjangka. Perlakua akuntansi
yang diberikan adalah berdasarkan pada aktivitas lindung nilainya; yaitu, apakah
derivatif tersebut melindungi nilai kesepakatn perusahaan, transaksi yang
diperkirakan, investasi bersih dalam operasional luar negeri, dan sebagainya.
Lebih dari satu alat ukur muncul dalam mengukur nilai wajar dan
perubahan dalam nilai wajar instrument pelindung nilai ketika derivatif keuangan
tidak ditukar secara aktif. Misalnya, mengukur untung/rugi yang erhubungan
dengan kontrak opsi bergantung pada apakah opsi ditukarkan di dalam atau di luar
bursa besar. Penaksiran suatu opsi telah dilakukan ketika opsi tersebut ditentukan
harganya dalam bursa besar. Penaksiran akan lebih sulit dilakukan jika opsi
tersebut ditukar langsung. Dalam situasi ini, kita harus secara umum
mengandalkan formula penetapan harga matematis. Model penentuan harga opsi
yang disebut Black-Schole dpat memungkinkan kita untuk menilai sebuah opsi
kapan pun.

C. PENGUNGKAPAN
Sebelum adanya ketepatan seperti FS 133 dan IAS 39, pengungkapan
keuangan perusahaan tidak memberikan para pembaca laporan apakah, atau
sejauh manakah, manajemen telah menjalankan kontrak derivatif. Memperkirakan
dampak yang mungkin terjadi terhadap kinerja yang dilaporkan dan kompleksitas
risiko yang dihadapi perusahaan merupakan hal yang sulit. Pengungkapan yang
diharuskan di bawah FS 133 dan IAS 39 sangatlah membantu dalam proses
perkiraan ini. Pengungkapan tersebut dijabarkan di bawah ini :
a. Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
b. Deskripsi pos yang nilainya dilindungi
c. Pengenalan risiko pasar sebuah perusahaan yang dicegah
d. Deskripsi instrument lindung nilai
e. Jumlah yang tidak disertakan dalam pengkajian keefektifan lindung nilai
f. Pembenaran apriori bahwa hubungan perlindungan nilai akan begitu egektif
dalam mengurangi risiko
g. Pengkajian perlindungan nilai yang berkelanjutan dari semua derivatif yang
digunakan selama periode ini.
Kutipan yang telah dilih dari laporan tahunan terbaru Coca-Cola yang
tercantum dalam Tampilan 11-17 menggambarkan praktik pengungkapan
perusahaan dengan menggunakan instrument lindung nilai.
Tampilan 11-17 Pengungkapan Manajemen Risiko Coca-Cola
Manajemen Risiko Keuangan
Perusahaan kita menggunakan instrument keuangan derivatif untuk
mengurangi pemajanan terhadap fluktusi merugikan dalam suku bunga dn kurs
valuta asing, serta secara sempit mengurangi pemajanan terhadap fluktuasi
merugikan dalam harga komoditas dan risiko pasar lainnya. Kita tidak
menggunakan instrument derivatif dengan tujuan berdagang. Seperti dalam
kebijakan, semua posisi derivatif kita digunakan untuk mengurangi risiko
dengan perlindugan nilai dari eksposur ekonomi pokok. Oleh karena hubungan
antara instrument lindung nilai dan pemajanan pokok dapat dikatakan tinggi,
fluktuasi nilai instrument-instrumen tersebut umumnya dikompensasi oleh
perubahan resiprok pada nilai pemajanan pokok. Hampir semua derivatif kita
bersifat langsung, instrument over the counter dengan pasar lancar.
Mata Uang Asing
Kita melakukan manajemen terhadap hamper semua pemajanan mata uang
asing pada dasar konsolidasi, yang memungkinkan kita untuk menerima
pemajanan tertentu dan mengambil keuntungan dari setiap kompensasi.
Dengan pendapatan operasional tahun ini yang kira-kia sebesar 77 persen,
tidak termasuk perusahaan, yang didapatkan di luar Amerika Serikat,
kelemahan dalam satu mata uang tertentu biasanya terkompensasi oleh
kekuatan dari mata uang asing lainnya. Kita menggunakan instrument
keuangan derivatif untuk lebih juh mengurangi pemajanan bersih kita terhadap
fluktuasi mata uang.
Perusahaan kita memasuki kontrak valuta asing berjangka dan menanam
seta membeli opsi mata uang (biasanya euro dan yen) untuk lindung nilai arus
kas yang diperkirakan pada porsi tertentuyang terbilang dalam mata uang
asing. Selain itu, perusahaan masuk ke dalam kontrak valuta asing berjangka
untuk mengompensasi dampak pemasukan yang berhubungan dengan fluktuasi
nilai tukar pada asset dan kewajiban moneter tertentu. Perusahaan juga
memasuki kontrak valuta asing berjangka sebagai lindung nilai investasi bersih
dalam usaha internasional.
Value at Risk
Perusahaan kita mengawasi terhadap risiko pasar finansial dengan
menggunakan beberapa system pengukuran objektif, termasuk model Value at
Risk. Perhitungan Value at Risk kita menggunakan model simulasi historis
untuk memperkirakan kerugian yang mungkin terjadi dalam nilai wajar dari
instrumen derivatif dan instrumen keuangan lainnya yang dapat muncul
sebagai hasil dari pergerakan yang merugikan dalam mata uang asing dan suku
bunga. Kita belum mempertimbangkan dampak potensial dari pergerakan
menguntungkan dalam mata uang asing dan suku bunga. Kita menguji
pendapatan mingguan historis selama sepuluh tahun kebelakang untuk
menghitung Value at Risk kita. Value at Risk rata-rata menunjukkan rata-rata
sederhana dari jumlah per tiga bulan dari tahun lalu. Sebagai hasil perhitungan
Value at Risk, kita memperkirakan dengan keyakinan 95 persen bahwa nilai
wajar dari derivatif mata uang asing kita dan instrumen keunangan lainnya,
melewati periode satu minggu, akan menurun kurang dari $34 juta, $43 juta,
dan $37 juta, secara berurutan, dengan menggunkan nila wajar rata-rata tahun
ini dan dua tahun yang lalu dan kurang dari $31 juta dan $37 juta, secara
berurutan dengan menggunakan nilai wajar tahun berjalan dan tahun lalu.
Berdasarkan perhitungannya Value at Risk suku bunga, kita memperkirakan
dengan keyakinan 95 persen bahwa segala kenaikan dalam beban bunga bersih
dikarenakan pergerakan merugikan dalam rata-rata tahun berjalan, atau dalam
suku bunga akhir tahun yang melewati periode satu minggu, tidak akan
memberikan dampak materi terhadap laporan keuangan kita. Perkiraan akhir
tahun untuk dua tahun sebelumnya juga tudak begitu berpengaruh terhadap
laporan keuangan kita.
Berikut ini dikutip dari catatan dalam laporan keuangan :
Transaksi Lindung Nilai dan Instrumen Keuangan Derivatif
Perusahaan kita menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk
mengurangi pemajanan terhadap fluktuasi merugikan dalam suku bunga dan
kurs valuta asing, serta secara sempit mengurangi pemajanan terhadap fluktuasi
merugikan dalam harga komoditas dan risiko pasar lainnya. Ketika dmasuki,
perusahaan biasanya menunjuk dan mencatat instrument keuangan sebagai
lindung nilai terhadap pemajanan pokok tertentu, serta tujuan dan srategi
manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai. Perusahaan
biasanya memperkirakan, baik pada awal hingga masa tiga bulan, baik efektif
atau tidaknya instrument keuangan yang digunakan dalam lindung nilai untuk
mengompensasi perubahan-perubahan dalam nilai wajar atau arus kas dari
pemajanan pokok yang berkaitan. Oleh karena itu, hubungan antara instrument
lindung nilai dan pemajanan pokok dapat dibilang efektif, fluktuasi nilai
instrumen-instrumen derivatif tersebut umumnya dikompensasi oleh perubahan
nilai wajar atau arus kas pada nilai pemajanan pokok. Porsi yang tidak efektif
dari perubahan instrumen keuangan dalam nilai wajar secara cepat dimasukkan
ke dalam pendapatan. Hampir semua derivatif kita bersifat langsung, instrumen
over the counter dengan pasar lancar. Perusahaan kita tidak masuk kedalam
instrumen keuangan derivatif untuk tujuan langsung.
Nilai wajar derivatif digunakan unuk mengubah fluktuasi risiko kita. Kita
tidak menilai jumlah nilai seimbang ini secara terpisah, tetapi pada
hubungannya dengan nilai seimbang atau arus kas dari transaksi lainnya
dilindungi atau pemajanan lainnya. Jumlah absolut instrumen keuangan
derivatif tidak selalu menunjukkan jumlah yang ditukar oleh pihak-pihak
terkait, dan karenanya bukanlah pengukuran langsung pemajanan kita terhadap
risiko keuangan yang digambarkan diatas. Jumlah yang ditukar dan dihitung
dengan mengacu pada nilai absolut dan derivatif lainnya, seperti suku bunga,
nilai tukar, atau indeks keuangan lainnya.
Perusahaan kita mengakui semua instrumen derivatif sebagai aset atau
kewajiban dalam neraca konsolidasi kita pada nilai wajar. Akuntansi perubahan
nilai wajar dari instrumen derivatif bergantung pada apkah telah dipilih dan
memenuhi syarat sebagai bagian dari hubungan lindung nilai, dan lebih jauh
lagi, dalam jenis hubungan lindung nilai. Pada permulaan hubungan lindung
nilai, perusahaan harus memilih instrumen derivatif baik baik sebagai indung
nilai wajar, lindung nilai arus kas, atau lindung nila investasi bersih dalam
usaha asing. Pemilihan ini berdasarkan pada pemajanan yang nilainya
dilindungi.
Kita telah membangun acuan kredit mitra pengimbang ketat dan
memasuki transaksi hanya dengan institusi keuangan tingkat investasi atau
lebih. Kita mengawasi pemajanan ,itra pengmbang setiap hari dan meninjau
penurunan dalam nilai kredit secara cepat. Jika penurunan nilai kredit mitra
pengimbang muncul, kita memiliki provisi yang menuntut jaminan dalam
bentuk sekuritas pemerintah AS secara substansial untuk semua transaksi kita.
Untuk mengurangi risiko sebelum penyelesaian, standar kredit minimum
menjadi lebih keras ketika durasi instrumen keuangan derivatif bertambah.
Untuk mengurangi pemusatan risiko kredit, kita memasuki transaksi derivatif
dengan portofolio institusi keuangan. Perusahaan telah menguasai kesepakatan
dengan sebagian besar institusi keuangan yang menjadi mitra pengimbang
terhadap instrumen derivatif. Kesepakatan ini memungkinkan untuk
penyelesaian bersih aset dan kewajiban yang muncul dari transaksi yang
berbeda dengan mitra pengimbang yang sama. Berdasarkan factor-faktor ini,
kita menganggap risiko kegagalan mitra pengimbang berada dalam level
minimal.
Manajemen Mata Uang Asing
Tujuan dari perlindungan nilai mata uang ini adalah untuk mengurangi
risiko nahwa pemasukan akhir dolar AS kas bersih kita yang merupakan hsil
dari penjuala di luar Amerika Serikat akan secara merugikan dipengaruhi oleh
perubahan pada nilai tukar.
Kita memasuki kontrak valuta asing berjangka serta menanam dan
membeli opsi mata uang (biasanya euro dan yen) untuk melindungi nilai arus
kas dalam porsi tertentu yang terbilang dalam mata uang asing. Porai efektif
perubahan dalam nilai wajar untuk kontrak ini, yang telah dipilih sebagai
lindung nilai arus kas, dilaporkan dalam AOCI dan diklasifikasikan kembali ke
dalam pendapatan dalam pos laporan keuangan yang sama dan dalam periode
di mana transaksi yang nilainya dilindungi mempengaruhi pendapatan. Porsi
yang tidak efektif (yang tidak signifikan pada tahun 2005, 2006, atau 2003)
dari perubahan nilai wajar instrumen-instrumen ini secara cepat termasuk
dalam pendapatan. Kontrak ini jatuh tempo di atas satu tahun mulai dari 31
Deember 2005.
Selain itu, perusahaan memasuki kontrak valuta asing berjangka yang
tidak dipilih sebagai instrumen perlindungan nilai di bawah SFAS No. 133.
Instrumen-instrumen ini digunakan untuk mengompensasi dampak pendapatan
yang berhubungan dengan variabilitas dalam nilai tukar terhadap aset dan
kewajiban moneter yang terbilang dalam mata uang fungsional. Perubahan
nilai wajar dari instrumen-instrumen ini diakui dalam pendapatan dalam pos
kerugian lainnya nilai laporan konsolidasi laba-rugi untuk mengopensasi
dampak pengukuran ulang aset dan kewajiban moneter.
Perusahaan juga memasuki kontrak valuta asing berjangka untuk
melindungi nilai posisi investasi bersihnya dalam mata uang besar tertentu. Di
bawah SFAS No.133, perubahan nilai wajar instrumen-instrumen ini diakui
dalam penyesuaian translasi mata uang asing, yang merupakan komponen
AOCI, untuk mengganti kerugian perubahan nilai investasi bersih yang
dilindungi. Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 205, 204, dan
2003, kerugian sekitar $40 juta, $8 juta, dan $29 juta, secara berurutan, yang
berhubungan dengan instrumen keuangan derivatif dicatat dalam penyesuaian
translasi mata uang asing.
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai wajar, nilau tercatat, dan jatuh
tempo instrumen derivatif mata uang asing perusahaan yang terkemuka mulai
dari 31 Desember 2005 dan 2004 (dalam jutaan) :

Perusahaan memperkirakan nilai wajar dari derivatif mata uang asingnya


berdasarkan harga pasar yang ditentukan atau model penentuan harga yang
menggunakan kurs pasar lancar. Jumlah ini secara tercermin dalam biaya bayar
di muka dan aset lainnya dalam neraca konsolidasi.
Tabel di bawah ini meringkas aktivitas AOCI yang berhubungan dengan
derivatif yang dipilih sebagai lindung nilai arus kas yang dijalankan oleh
perusahaan selama periode yang berlaku (dalam jutaan).

Perusahaan tidak memutuskan hubungan lindung nilai arus kas selama


tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2005, 2004, dan 2003.
Kendali Keuangan
Strategi manajemen risko harus mengevaluasi keefektifan dari program
lindung nilai. Masukan dari sistem evaluasi yang menyeluruh dapat membantu
membangun pengalaman institusional dalam praktk manajemen risiko. Penaksiran
kinerja dari program manajemen risiko juga memberikan informasi jika strategi
yang ada tidaklah lagi sesuai.

Poin Kendali Keuangan


Ada beberapa area di mana sistem evaluasi kinerja dpat berjalan lancar.
Area-area ini terdiri atas, tetapi juga tidak terbatas pada, bendahara perusahaan,
pembelian, dan anak perusahaan di luar negeri. Kendali bendahara perusahaan
memperkirakan kinerja program manajemen risiko pertukaran total. Perkiraannya
antara lain mengukur semua pemajanan yang telah diatur, menemukan lindung
nilai yang digunakan, dan melaporkan hasil dari lindung nilai. Sistem evaluasi
seperti ini juga melibatkan pencatatan tentang bagaimana dan seberapa jauh
bendahara perusahaan membantu unit bisnis lain dalam organisasinya.
Sebagai gambarannya, anggaplah manajer penjualan untuk divisi pasar
konsumen dari Worldwide Company ingin memberikan batas maksimum kredit
kepada konsumen X. bendahara perusahaan, yang menjaga dana yang dibutuhkan,
akan menentukan harga transfer internal pada manajer penjualan. Harga ini
berdasarkan pada nilai pasar saat ini untuk pinjaman risiko komparabel.
Anggaplah nilainya adalah 8 persen. Manajer penjualan kemudian dapat
menentukan nilai pinjaman kepada konsumen X sebesar 8 persen plus kenaikan
harga sebagai kompensasi atas perkiraan risiko kredit klien. Sementara itu,
bendahara perusahaan akan masuk ke pasar uang dan mencoba mendapatkan nilai
yang lebih menguntungkan daripada yang ditentukan oleh manajer perusahaan.
Jumlah hasil dari transaksi ini terdiri atas margin laba dari penjualan ditambah
dengan sebaran keuangan. Akuntan manajemen harus mempersiapkan sistem
akuntansi yang bertanggung jawab yang memberi imbalan pada manajer
penjualan dan bendahara perusahaan atas pembagian yang adil dalam keuntungan
total dari transksi penjualan.
Pertimbangan yang serupa berlau juga ada fungsi pembelian. Layanan
manajemen risiko bursa hanyalah salah satu bagian dari program manajemen
risiko keseluruhan. Kendali pun juga diperlukan untuk mengawasi konerja
program yang dirancang untuk menghindari risiko harga komoditas dan lainnya.
Dalam sebagian besar organisasi, manajemen risiko valuta asing
dipusatkan di markas besar perusahaan. Pemusatan ini memungkinan manajer-
manajer anak perusahaan untuk berkonsentrasi pada bisnis inti mereka. Namun,
saat hasil yang diharapkan dan hasil yang sebenarnya dibandingkan, sistem
evaluasi harus memiliki patokan tertentu untuk membandingkan keberhasilan
proteksi risiko perusahaan.

D. TOLAK UKUR YANG SESUAI


Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mencapai kesinambungan
optimal antara pengurangan risiko dan biaya-biaya. Oleh Karen itulah, standar
yang sesuai dan digunakan untuk menilai kinerja yang sebenarnya merupakan
unsur penting dalam sistem penilaian kinerja mana pun. Tolak ukur ini harus
ditentukan dari awal dalam program perlindungan mana pun dan harus
berdasarkan pada konsep biaya peluang. Dalam manajemen risiko valuta asing,
pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus diperhatikan ketika menentukan suatu
tolak ukur :
a. Apakah tolak ukurnya mewakili kebijakan yang dapat diikuti ?
b. Bisakah tolak ukur ini ditentukan di awal?
c. Apakah tolak ukur ini memberikan strategi biaya yang lebih rendah
daripada alternative lainnya?
Ketika program manajemen riiko valuta asing dibuat terpusat, tolak ukur
yang sesuai digunaan untuk membandingkan keberhasilan perlindungan risiko
perusahaan akan menjadi program yang dapat dilakanakan oleh manajer-manajer
lokal. Pada kasus lain, perusahaan yang menolak risiko valuta asing akan secara
otomatis menghindarkan diri dari pemajanan asing dalam pasar berjanga atau
meminjam mata uang lokal. Strategi ini juga dapat menjadi tolak ukur alami untuk
menilai manajemen risiko keuangan. Kinerja produk lindung nilai tertentu
(misalnya swap mata uang), atau kinerja manajer risiko, akan dinilai dengan
membandingkan pendapatan ekonomi yang diperoleh dalam transaksi yang
nilainya dilindungi secara aktif terhadap pendapatan ekonomi yang seharusnya
didapatkan jika perlakuan tolak ukur tidak digunakan.

Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat mendamaikan kedua sistem
pelaporan internal dan sistem pelaporan eksternal. Kegiatan manajemen risiko
(yang biasanya diatur oleh bendahara perusahaan) memiliki orientasi masa depan.
Namun, manajemen risiko ini pada akhirnya harus berdamai dengan pengukuran
pemajanan dan akun keuangan untuk maksud pelaporan eksternal. Biasanya jatuh
di bawah yuridiksi departemen pengatur perusahaan. Pendekatan tim bersifat
paling efektif dalam menentukan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, dan
sistem pengawasan serta sistem pelaporan. Manajemen risiko keuangan
merupakan contoh utama dari hal di mana keuangan dan akuntansi perusahaan
terkait erat.

Anda mungkin juga menyukai