C. PENGUNGKAPAN
Sebelum adanya ketepatan seperti FS 133 dan IAS 39, pengungkapan
keuangan perusahaan tidak memberikan para pembaca laporan apakah, atau
sejauh manakah, manajemen telah menjalankan kontrak derivatif. Memperkirakan
dampak yang mungkin terjadi terhadap kinerja yang dilaporkan dan kompleksitas
risiko yang dihadapi perusahaan merupakan hal yang sulit. Pengungkapan yang
diharuskan di bawah FS 133 dan IAS 39 sangatlah membantu dalam proses
perkiraan ini. Pengungkapan tersebut dijabarkan di bawah ini :
a. Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
b. Deskripsi pos yang nilainya dilindungi
c. Pengenalan risiko pasar sebuah perusahaan yang dicegah
d. Deskripsi instrument lindung nilai
e. Jumlah yang tidak disertakan dalam pengkajian keefektifan lindung nilai
f. Pembenaran apriori bahwa hubungan perlindungan nilai akan begitu egektif
dalam mengurangi risiko
g. Pengkajian perlindungan nilai yang berkelanjutan dari semua derivatif yang
digunakan selama periode ini.
Kutipan yang telah dilih dari laporan tahunan terbaru Coca-Cola yang
tercantum dalam Tampilan 11-17 menggambarkan praktik pengungkapan
perusahaan dengan menggunakan instrument lindung nilai.
Tampilan 11-17 Pengungkapan Manajemen Risiko Coca-Cola
Manajemen Risiko Keuangan
Perusahaan kita menggunakan instrument keuangan derivatif untuk
mengurangi pemajanan terhadap fluktusi merugikan dalam suku bunga dn kurs
valuta asing, serta secara sempit mengurangi pemajanan terhadap fluktuasi
merugikan dalam harga komoditas dan risiko pasar lainnya. Kita tidak
menggunakan instrument derivatif dengan tujuan berdagang. Seperti dalam
kebijakan, semua posisi derivatif kita digunakan untuk mengurangi risiko
dengan perlindugan nilai dari eksposur ekonomi pokok. Oleh karena hubungan
antara instrument lindung nilai dan pemajanan pokok dapat dikatakan tinggi,
fluktuasi nilai instrument-instrumen tersebut umumnya dikompensasi oleh
perubahan resiprok pada nilai pemajanan pokok. Hampir semua derivatif kita
bersifat langsung, instrument over the counter dengan pasar lancar.
Mata Uang Asing
Kita melakukan manajemen terhadap hamper semua pemajanan mata uang
asing pada dasar konsolidasi, yang memungkinkan kita untuk menerima
pemajanan tertentu dan mengambil keuntungan dari setiap kompensasi.
Dengan pendapatan operasional tahun ini yang kira-kia sebesar 77 persen,
tidak termasuk perusahaan, yang didapatkan di luar Amerika Serikat,
kelemahan dalam satu mata uang tertentu biasanya terkompensasi oleh
kekuatan dari mata uang asing lainnya. Kita menggunakan instrument
keuangan derivatif untuk lebih juh mengurangi pemajanan bersih kita terhadap
fluktuasi mata uang.
Perusahaan kita memasuki kontrak valuta asing berjangka dan menanam
seta membeli opsi mata uang (biasanya euro dan yen) untuk lindung nilai arus
kas yang diperkirakan pada porsi tertentuyang terbilang dalam mata uang
asing. Selain itu, perusahaan masuk ke dalam kontrak valuta asing berjangka
untuk mengompensasi dampak pemasukan yang berhubungan dengan fluktuasi
nilai tukar pada asset dan kewajiban moneter tertentu. Perusahaan juga
memasuki kontrak valuta asing berjangka sebagai lindung nilai investasi bersih
dalam usaha internasional.
Value at Risk
Perusahaan kita mengawasi terhadap risiko pasar finansial dengan
menggunakan beberapa system pengukuran objektif, termasuk model Value at
Risk. Perhitungan Value at Risk kita menggunakan model simulasi historis
untuk memperkirakan kerugian yang mungkin terjadi dalam nilai wajar dari
instrumen derivatif dan instrumen keuangan lainnya yang dapat muncul
sebagai hasil dari pergerakan yang merugikan dalam mata uang asing dan suku
bunga. Kita belum mempertimbangkan dampak potensial dari pergerakan
menguntungkan dalam mata uang asing dan suku bunga. Kita menguji
pendapatan mingguan historis selama sepuluh tahun kebelakang untuk
menghitung Value at Risk kita. Value at Risk rata-rata menunjukkan rata-rata
sederhana dari jumlah per tiga bulan dari tahun lalu. Sebagai hasil perhitungan
Value at Risk, kita memperkirakan dengan keyakinan 95 persen bahwa nilai
wajar dari derivatif mata uang asing kita dan instrumen keunangan lainnya,
melewati periode satu minggu, akan menurun kurang dari $34 juta, $43 juta,
dan $37 juta, secara berurutan, dengan menggunkan nila wajar rata-rata tahun
ini dan dua tahun yang lalu dan kurang dari $31 juta dan $37 juta, secara
berurutan dengan menggunakan nilai wajar tahun berjalan dan tahun lalu.
Berdasarkan perhitungannya Value at Risk suku bunga, kita memperkirakan
dengan keyakinan 95 persen bahwa segala kenaikan dalam beban bunga bersih
dikarenakan pergerakan merugikan dalam rata-rata tahun berjalan, atau dalam
suku bunga akhir tahun yang melewati periode satu minggu, tidak akan
memberikan dampak materi terhadap laporan keuangan kita. Perkiraan akhir
tahun untuk dua tahun sebelumnya juga tudak begitu berpengaruh terhadap
laporan keuangan kita.
Berikut ini dikutip dari catatan dalam laporan keuangan :
Transaksi Lindung Nilai dan Instrumen Keuangan Derivatif
Perusahaan kita menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk
mengurangi pemajanan terhadap fluktuasi merugikan dalam suku bunga dan
kurs valuta asing, serta secara sempit mengurangi pemajanan terhadap fluktuasi
merugikan dalam harga komoditas dan risiko pasar lainnya. Ketika dmasuki,
perusahaan biasanya menunjuk dan mencatat instrument keuangan sebagai
lindung nilai terhadap pemajanan pokok tertentu, serta tujuan dan srategi
manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai. Perusahaan
biasanya memperkirakan, baik pada awal hingga masa tiga bulan, baik efektif
atau tidaknya instrument keuangan yang digunakan dalam lindung nilai untuk
mengompensasi perubahan-perubahan dalam nilai wajar atau arus kas dari
pemajanan pokok yang berkaitan. Oleh karena itu, hubungan antara instrument
lindung nilai dan pemajanan pokok dapat dibilang efektif, fluktuasi nilai
instrumen-instrumen derivatif tersebut umumnya dikompensasi oleh perubahan
nilai wajar atau arus kas pada nilai pemajanan pokok. Porsi yang tidak efektif
dari perubahan instrumen keuangan dalam nilai wajar secara cepat dimasukkan
ke dalam pendapatan. Hampir semua derivatif kita bersifat langsung, instrumen
over the counter dengan pasar lancar. Perusahaan kita tidak masuk kedalam
instrumen keuangan derivatif untuk tujuan langsung.
Nilai wajar derivatif digunakan unuk mengubah fluktuasi risiko kita. Kita
tidak menilai jumlah nilai seimbang ini secara terpisah, tetapi pada
hubungannya dengan nilai seimbang atau arus kas dari transaksi lainnya
dilindungi atau pemajanan lainnya. Jumlah absolut instrumen keuangan
derivatif tidak selalu menunjukkan jumlah yang ditukar oleh pihak-pihak
terkait, dan karenanya bukanlah pengukuran langsung pemajanan kita terhadap
risiko keuangan yang digambarkan diatas. Jumlah yang ditukar dan dihitung
dengan mengacu pada nilai absolut dan derivatif lainnya, seperti suku bunga,
nilai tukar, atau indeks keuangan lainnya.
Perusahaan kita mengakui semua instrumen derivatif sebagai aset atau
kewajiban dalam neraca konsolidasi kita pada nilai wajar. Akuntansi perubahan
nilai wajar dari instrumen derivatif bergantung pada apkah telah dipilih dan
memenuhi syarat sebagai bagian dari hubungan lindung nilai, dan lebih jauh
lagi, dalam jenis hubungan lindung nilai. Pada permulaan hubungan lindung
nilai, perusahaan harus memilih instrumen derivatif baik baik sebagai indung
nilai wajar, lindung nilai arus kas, atau lindung nila investasi bersih dalam
usaha asing. Pemilihan ini berdasarkan pada pemajanan yang nilainya
dilindungi.
Kita telah membangun acuan kredit mitra pengimbang ketat dan
memasuki transaksi hanya dengan institusi keuangan tingkat investasi atau
lebih. Kita mengawasi pemajanan ,itra pengmbang setiap hari dan meninjau
penurunan dalam nilai kredit secara cepat. Jika penurunan nilai kredit mitra
pengimbang muncul, kita memiliki provisi yang menuntut jaminan dalam
bentuk sekuritas pemerintah AS secara substansial untuk semua transaksi kita.
Untuk mengurangi risiko sebelum penyelesaian, standar kredit minimum
menjadi lebih keras ketika durasi instrumen keuangan derivatif bertambah.
Untuk mengurangi pemusatan risiko kredit, kita memasuki transaksi derivatif
dengan portofolio institusi keuangan. Perusahaan telah menguasai kesepakatan
dengan sebagian besar institusi keuangan yang menjadi mitra pengimbang
terhadap instrumen derivatif. Kesepakatan ini memungkinkan untuk
penyelesaian bersih aset dan kewajiban yang muncul dari transaksi yang
berbeda dengan mitra pengimbang yang sama. Berdasarkan factor-faktor ini,
kita menganggap risiko kegagalan mitra pengimbang berada dalam level
minimal.
Manajemen Mata Uang Asing
Tujuan dari perlindungan nilai mata uang ini adalah untuk mengurangi
risiko nahwa pemasukan akhir dolar AS kas bersih kita yang merupakan hsil
dari penjuala di luar Amerika Serikat akan secara merugikan dipengaruhi oleh
perubahan pada nilai tukar.
Kita memasuki kontrak valuta asing berjangka serta menanam dan
membeli opsi mata uang (biasanya euro dan yen) untuk melindungi nilai arus
kas dalam porsi tertentu yang terbilang dalam mata uang asing. Porai efektif
perubahan dalam nilai wajar untuk kontrak ini, yang telah dipilih sebagai
lindung nilai arus kas, dilaporkan dalam AOCI dan diklasifikasikan kembali ke
dalam pendapatan dalam pos laporan keuangan yang sama dan dalam periode
di mana transaksi yang nilainya dilindungi mempengaruhi pendapatan. Porsi
yang tidak efektif (yang tidak signifikan pada tahun 2005, 2006, atau 2003)
dari perubahan nilai wajar instrumen-instrumen ini secara cepat termasuk
dalam pendapatan. Kontrak ini jatuh tempo di atas satu tahun mulai dari 31
Deember 2005.
Selain itu, perusahaan memasuki kontrak valuta asing berjangka yang
tidak dipilih sebagai instrumen perlindungan nilai di bawah SFAS No. 133.
Instrumen-instrumen ini digunakan untuk mengompensasi dampak pendapatan
yang berhubungan dengan variabilitas dalam nilai tukar terhadap aset dan
kewajiban moneter yang terbilang dalam mata uang fungsional. Perubahan
nilai wajar dari instrumen-instrumen ini diakui dalam pendapatan dalam pos
kerugian lainnya nilai laporan konsolidasi laba-rugi untuk mengopensasi
dampak pengukuran ulang aset dan kewajiban moneter.
Perusahaan juga memasuki kontrak valuta asing berjangka untuk
melindungi nilai posisi investasi bersihnya dalam mata uang besar tertentu. Di
bawah SFAS No.133, perubahan nilai wajar instrumen-instrumen ini diakui
dalam penyesuaian translasi mata uang asing, yang merupakan komponen
AOCI, untuk mengganti kerugian perubahan nilai investasi bersih yang
dilindungi. Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 205, 204, dan
2003, kerugian sekitar $40 juta, $8 juta, dan $29 juta, secara berurutan, yang
berhubungan dengan instrumen keuangan derivatif dicatat dalam penyesuaian
translasi mata uang asing.
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai wajar, nilau tercatat, dan jatuh
tempo instrumen derivatif mata uang asing perusahaan yang terkemuka mulai
dari 31 Desember 2005 dan 2004 (dalam jutaan) :
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat mendamaikan kedua sistem
pelaporan internal dan sistem pelaporan eksternal. Kegiatan manajemen risiko
(yang biasanya diatur oleh bendahara perusahaan) memiliki orientasi masa depan.
Namun, manajemen risiko ini pada akhirnya harus berdamai dengan pengukuran
pemajanan dan akun keuangan untuk maksud pelaporan eksternal. Biasanya jatuh
di bawah yuridiksi departemen pengatur perusahaan. Pendekatan tim bersifat
paling efektif dalam menentukan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, dan
sistem pengawasan serta sistem pelaporan. Manajemen risiko keuangan
merupakan contoh utama dari hal di mana keuangan dan akuntansi perusahaan
terkait erat.