Anda di halaman 1dari 18

Produk AKUNTANSI BIAYA

Gabungan
 OLEH :
Ni Luh Wulan Arya Kencana Putri (18103077)
I Gusti Agung Ayu Widya Pratiwi (18103106)
Produk Bersama adalah beberapa macam produk yang
dihasilkan bersama- sama atau serempak dengan
menggunakan satu macam atau beberapa macam bahan
baku, tenaga kerja dan fasilitas pabrik yang sama dan
masukkan (input) tersebut tidak diikuti jejaknya pada setiap
macam produk tertentu. Biaya produk bersama bersifat
homogen untuk seluruh produk sampai pada titik pisah. Nilai
AKUNTANSI jual dari masing-masing produk bersama relatif sama
PRODUK sehingga tidak ada produk yang dianggap sebagi produk

BERSAMA / utama dan produk sampingan.

GABUNGAN  Contoh: Pabrik penyulingan minyak mentah (crude oil)


menghasikan minyak siap dikonsumsi berupa minyak
gasolin, karosine, minyak diesel (solar), minyak bakar,
minyak tanah, dll.
Manfaat menghitung alokasi biaya dalam produk
bersama adalah:

Menghitunghargapokokd
Menentukannilaiperse
anmenentukannilaipersedi
Menilaipersediaanuntu diaanjikaterjadikerusak
aanuntuktujuanpelaporan
ktujuanasuransi. anterhadapnilaibaran
keuanganinternal
gyangrusak.
daneksternal.

Pengaturan tarif
Menetukan biaya
karena adanya
departemen atau divisi
Biaya bahan yang sebagian produk atau
untuk tujuan
hancur. jasa yang diproduksi
pengukuran kinerja
dikenakan peraturan
eksekutif.
harga.

Mengetahuibesarnyak Mengetahui seluruh


ontribusimasing- biaya produksi yang
masingprodukbersama dibebankan ke
terhadaptotalpendap masing-masing produk
atanperusahaan. Bersama
Biaya produk bersama dialokasikan ke setiap produk
bersama menggunakan metode nilai pasar, rata-rata
biaya per satuan, rata-rata tertimbang dan unit kuantitatif.

 Metode Nilai Pasar / Nilai Jual Relatif


METODE Metode ini adalah metode yang sangat populer karena
PERHITUNGAN dengan argumennya bahwa harga produk merupakan
manifestasi dari biaya produksinya. Metode ini
mengasumsikan bahwa setiap produk yang dihasilkan
dalam proses produksi bersama memilki nilai jual atau nilai
pasar yang berbeda.
Terdapat dua metode dalam metode nilai jual relatif, yaitu:

 Metode nilai pasar saat split-off point

Metode ini digunakan ketika setelah split-off point tidak ada proses
produksi lanjutan dan harga jual sudah diketahui pada saat itu. Biaya
bersama (joint cost) dialokasikan ke masing-masing produk sesuai
dengan perbandingan nilai jualnya terhadap nilai jual keseluruhan
produk bersama.
Produk Jumlah unit Harga unit
 Contoh :
Alfa 5.000 Rp 1000
PT “ABC” memproduksi 3 macam
produk yaitu alfa, beta dan Beta 10.000 Rp 800

gamma. Biaya bersama yang Gamma 7.000 Rp 1300


dikeluarkan selama satu periode
adalah sebsar Rp 20.000.000,00.
Jumlah produksi dan harga jual
masing-masing produk tertera pada
table berikut:
 Penyelesaian :

Produk Jumlah Harga Nilai jual Rasio Alokasi HPP/ unit


unit unit
Alfa 5.000 1000 5.000.000 22,62% 4.524.000 904,8
Beta 10.000 800 8.000.000 36,20% 7.240.000 724
Gamma 7.000 1300 9.100.000 41,18% 8.236.000 1.176,5
Jumlah 22.100.000 100% 20.000.000
 METODE NILAI JUAL HIPOTESIS
Apabila suatu produk tidak bisa dijual pada saat titik
pisah, maka harga tidak dapat diketahui pada saat titik
pisah. Produk tersebut memerlukan proses tambahan
sehingga harga jual tidak dapat dikethui sebelum dijual
(setelah titk pisah). Dasar yang dapat digunakan dalam
mengalokasikan biaya bersama adalah harga pasar
hipotesis.

Harga pasar hipotesis adalah nilai jual suatu produk


setelah diproses lebih lanjut dikurangi dengan biaya
yang dikeluarkan untuk memproses lanjutan setelah
pemisahan.
Keterangan Produk Alfa Produk Produk
Beta Gamma
 Contoh :
Unit Produksi 5.000 10.000 7.000
Dengan menggunakan
Harga Jual/unit Rp1.000 Rp800 Rp1.300
data perusahaan PT. ABC
pada contoh soal metode
Biaya Proses Rp400 Rp300 Rp500
nilai pasar, diketahui biaya
lanjutan/unit
proses lanjutan masing-
masing produk adalah
sebagai berikut:
*(harga jual – biaya
Produk Hrg Biaya Nilai Jmlh Nilai jual Rasio Alokasi** HPP /kg
tambahan)
bersama jual/ Tmbhan jual Hipotesis* Prduk (20.000.000)
**(rasio x 20.000.000) kg

Alfa 1.000 400 600 5.000 3.000.000 22,06% 4.412.000 882,4

Beta 800 300 500 10.000 5.000.000 36,76% 7.352.000 735,2

Gamma 1.300 500 800 7.000 5.600.000 41,18% 8.236.000 1.176,6

13.600.000 100% 20.000.000


Metode ini berupaya untuk mendistribusikan total biaya
produksi gabungan ke berbagai produk atas dasar biaya
per unit. Metode ini digunakan jika dari satu proses produksi
Metode bersama dihasilkan beberapa produk yang bisa diukur
dalam satuan yang sama meskipun dalam kualitas yang
rata-rata berbeda-beda.

biaya per
satuan
PRODUK K U A N TI TA S R A TA - R A TA ALOKASI
BIAYA PER BIAYA
S A TU A N BERSAMA
 Contoh :
Bensin 350 Rp 2.000 Rp 700.000

Suatu perusahaan menghabiskan


Pelumas 250 Rp 2.000 Rp 500.000
biaya Rp 2.000.000 untuk
Minyak 300 Rp 2.000 Rp 600.000
memproduksi 1000 liter produk dari Tanah

minyak mentah. Rata-rata biaya Solar 100 Rp 2.000 Rp 200.000

produksi per unit adalah Rp 2.000 Jumlah 1000 Rp 2.000.000

(Rp 2.000.000/1000)
 Penentuan alokasi biaya bersama pada setiap produk
didasarkan atas perkalian jumlah unit produk dengan
angka penimbang, dan hasilnya digunakan sebagai
Metode dasar untuk alokasi.

rata-rata
tertimbang
Produk Jumlah Angka Jumlah Alokasi biaya
produk penimban produk x bersama (2.000.000)
 Contoh :
g angka
penimbang
Dari soal pada metode kedua (metode
Bensin 350 4 1400 Rp 965.517
rata-rata biaya per satuan), diketahui bobot Pelumas 250 2 500 Rp344.826
Minyak 300 3 900 Rp620.689
untuk bensin 4, pelumas 2, minyak tanah 3
tanah
dan solar 1. Alokasi biaya bersamanya Solar 100 1 100 Rp. 68.966
Total 1000 2.900 Rp 2.000.000
sebagai berikut :
Metode unit kuantitatif /
satuan fisik
 Metode kuantitatif berupaya
mendistribusikan total biaya gabungan
berdasarkan satuan ukuran tertentu seperti Produk Kuantitas (pon Presentase Alokasi Biaya
kilogram, ton, liter, meter dan sebagainya. ) (%) Bersama
Jika produk bersama mempunyai ukuran
Kokas 1.200 60% Rp 600.000
yang berbeda maka harus ditentukan
koefisien ekuivalesinya yang digunakan Ter Batu 300 15% Rp 150.000
untuk mengubah satuan yang berbeda Bara
kedalam satuan yang sama. Metode ini
Gas 500 25% Rp 250.000
beranggapan bahwa setiap produk dapat
diidentifikasi sesuai dengan tingkat Jumlah 2.000 100% Rp 1.000.000
pemanfaatan bahan baku dalam ukuran
satuan yang sama.
 Contoh :
Berikut adalah data produk yang dihasilkan
dari satu ton batu bara yang menghabiskan
biaya sebesar Rp 1.000.000 :
 Pemrosesan produk bersama menghasilkan produk
bersama lainnya pada waktu yang bersamaan. Proses
produksi untuk satu jenis produk secara otomatis diikuti
dengan dihasilkannya satu atau lebih jenis produk yang
lain.

 Pemrosesan produk bersama selalu terjadi titik pisah, yaitu


pada saat setiap produk secara individual dapat

KARAKTERISTIK diidentifikasi dengan jelas, yaitu dapat diketahuinya

PRODUK produk utama dan produk sampingan. Pada titik pisah,


setiap produk dapat dijual langsung atau diproses lebih
BERSAMA: lanjut.

 Pemrosesan produk bersama menghasilkan produk


tertentu dengan nilai jual yang lebih tinggi dari produk
lainnya. Nilai jual produk merupakan kriteria untuk
membedakan produk utama dengan produk
sampingan. Perlakuan suatu jenis sebagai produk
sampingan tidak berlaku secara permanen.

Anda mungkin juga menyukai