Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 7

Nico bintang Pradita (1411220100)


Khotib Lugianto (1411220095)

HARGA POKOK PRODUK BERSAMA

Berkembangnya industri akan selalu memunculkan produk-produk baru.


Perusahaanakan selalu berusaha menciptakan produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
Akibatnya suatu perusahaan tidak hanya memproduksi satu produk tetapi beragam produk
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini menjadikan masalah baru bagi perusahaan
dalam perhitungan akuntansinya. Bersumber dari masalah inilah kalkulasi produk bersama
menjadi penting untuk dibahas.

A. Pengertian Harga Pokok Produk Bersama

Produk bersama atau yang juga dikenal dengan joint product adalah berbagai jenis
produk yang dihasilkan secara bersamaan atau serempak menggunakan satu atau beberapa
raw material (bahan baku), labor, dan fasilitas pabrik yang sama. Maka dari itu, produk
bersama memiliki struktur biaya yang sama satu sama lain karena dibuat dari dan dengan
proses yang sama.

Dengan biaya yang bersifat homogen maka nilai atau harga jual serta kuantitas dari
masing-masing produk biasanya sama dan tidak ada produk yang dianggap superior dari
produk lain. Contoh sederhananya adalah ketika proses penyulingan minyak bumi. Produk
yang dihasilkan dari proses bersama tersebut ada tiga yaitu minyak mentah, minyak tanah,
solar, hingga bensin. Bila Anda perhatikan produk-produk tersebut memiliki harga jual
yang relatif sama.

B. Karakteristik Produk Bersama


1. Produk bersama yang dihasilkan secara bersama menggunakan faktor produk yang
juga sama akan memiliki hubungan fisik yang erat satu sama lain. Ketika Anda
mencoba untuk menambah kuantitas maupun harga jual dari salah satu produk, maka
produk lain juga akan mengalami hal serupa.
2. Produk bersama atas dasar proses serta biaya produk yang sama, maka tidak dikenal
produk yang memiliki nilai lebih signifikan. Semua produk dalam produk bersama
dianggap sama dan setara.

3. Dalam proses produksi produk bersama, dikenal istilah titik pisah yang digunakan
untuk memisah produk-produk yang dibuat secara bersamaan melalui bahan baku,
tenaga kerja, serta biaya overhead yang juga sama.

4. Ketika produk bersama telah melewati split-off atau titik pisah, maka produk sudah
menjadi produk yang berbeda dan berdiri sendiri. Beberapa sudah bisa langsung
dijual, beberapa masih perlu diolah untuk menghasilkan produk yang lebih baik.
Itulah mengapa harganya relatif sama dengan kemungkinan berbeda yang kecil dalam
kapasitas yang tidak terlalu besar.

5. Dalam produk bersama dikenal istilah Split Off Point adalah saat dimana produk-
produk tersebut dapat diidentifikasi atau dipisah ke masing-masing produk secara
individual.

C. Akutansi Produk Bersama


Perusahaan yang menghasilkan produk bersama pada umumnya menghadapi masalah
pemasaran berbagai macam produknya, karena masing-masing produk mempunyai
masalah pemasaran dan harga jual yang berbeda. Manajemen biasanya ingin mengetahui
kontribusi masing-masing produk pada pendapatan perusahan. Oleh karena itu, perlu
diketahui secara teliti biaya yang dibebankan pada masing-masing produk sebagai dasar
perhitungan harga pokok setiap produk.

Alokasi Biaya merupakan pembebanan biaya secara proposional dari biaya tidak
langsung atau biaya bersama ke objek biaya. Biaya bersama sulit diperhitungkan kepada
masing-masing produk,
Adapun manfaat menghitung alokasi biaya dalam produk bersama adalah:
1) Menghitung harga pokok dan menentukan nilai persediaan untuk tujuan pelaporan
keuangan internal dan eksternal.
2) Menilai persediaan untuk tujuan asuransi.
3) Menentukan nilai persediaan jika terjadi kerusakan terhadap nilai barang yangrusak.
4) Biaya bahan yang hancur.
5) Menetukan biaya departemen atau divisi untuk tujuan pengukuran kinerja eksekutif.
6) Pengaturan tarif karena adanya sebagian produk atau jasa yang diproduksi dikenakan
peraturan harga.
7) Mengetahui besarnya kontribusi masing-masing produk bersama terhadaptotal
pendapatan perusahaan.
8) Mengetahui seluruh biaya produksi yang dibebankan ke masing-masing produk
bersama. Biaya produk bersama dialokasikan ke setiap produk bersama menggunakan
metode

oleh karena itu untuk memudahkan dalam perhitungan diperlukan alokasi biaya.
Biaya bersama dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk bersama dengan menggunakan
salah satu dari empat metode dibawah ini:
1) Metode Nilai Jual Relatif

Metode ini adalah metode yang sangat populer karena dengan argumennya bahwa
harga produk merupakan manifestasi dari biaya produksinya. Metode ini mengasumsikan
bahwa setiap produk yang dihasilkan dalam proses produksi bersama memilki nilai jual
atau nilai pasar yang berbeda. Perbedaan nilai pasar disebabkan tingkat pemakaian biaya
yang berbeda.
Metode ini berpendapat bahwa jika salah satu produk terjual lebih tinggi dari pada
yang lainnya, hal itu terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya juga
lebih tinggi dibandingkan produk lain. Jadi dalam metode ini kelangkaan tidak
mempunyai pengaruh dalam menentukan harga jual. Karena asumsi itulah, cara yang logis
untuk mengalokasikan biaya bersama adalah berdasarkan pada nilai jual relatif masing-
masing produk bersama.
Terdapat dua metode dalam metode nilai jual relatif, yaitu:
1. Metode nilai pasar saat split-off point
Metode ini digunakan ketika setelah split-off point tidak ada proses produksi
lanjutan dan harga jual sudah diketahui pada saat itu. Biaya bersama (joint cost)
dialokasikan kemasing-masing produk sesuai dengan perbandingan nilai jualnya
terhadap nilai jual keseluruhan produk bersama.

Contoh :
PT “ABC” memproduksi 3 macam produk yaitu alfa, beta dan gamma. Biaya
bersama yang dikeluarkan selama satu periode adalah sebesar Rp 20.000.000,00.
Jumlah produksi dan harga jual masing-masing produk tertera pada table berikut:
Produk Jumlah unit Harga unit
Alfa 5.000 Rp 1000
Beta 10.000 Rp 1500
Gamma 7.000 Rp 1300

Penyelesainan:
Produk Julah unit Harga Nilai jual Rasio Alokasi HPP/unit
unit
Alfa 5.000 1000 5.000.000 22,62% 4.524.000 904,8

Beta 10.000 800 8.000.000 36,20% 7.240.000 724

Gamma 7.000 1300 9.100.00 41,18% 8.236.000 1.176,5

Jumlah 22.100.000 100% 20.000.000

2. Metode nilai jual hipotesis


Apabila suatu produk tidak bisa dijual pada saat titik pisah, maka harga tidak
dapat diketahui pada saat titik pisah. Produk tersebut memerlukan proses
tambahan sehingga hargajual tidak dapat dikethui sebelum dijual (setelah titk
pisah). Dasar yang dapat digunakan dalam mengalokasikan biaya bersama adalah
harga pasar hipotesis. Harga pasar hipotesis adalah nilai jual suatu produk setelah
diproses lebih lanjut dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproses
lanjutan setelah pemisahan.
Contoh :
Dengan menggunakan data perusahaan PT. ABC pada contoh soal metode nilai
pasar, diketahui biaya proses lanjutan masing-masing produk adalah sebagai
berikut:
Keterangan Produk Alfa Produk Beta Produk Gamma

Unit Produksi 5.000 10.000 7.000

Harga Jual/unit Rp 1.000 Rp 800 Rp 1.300

Biaya Proses Rp 400 Rp 300 Rp 500


lanjutan/unit

Penyelesaian
Produk Harga Biaya Nilai jual Jumlah Nilai jual Rasio Alokasi** HPP/
Bersama jual/kg tambaha Hipotesis* produk kg
n
Alfa 1.000 400 600 5.000 3.000.000 22,06% 4.412.000 882,4
Beta 800 300 500 10.00 5.000.000 36,76% 7.352.000 735,2
Gamma 1.300 500 800 7.000 5.600.00 41,18% 8.236.000 1.176,6
13.600.000 100% 20.000.000
*(Harga jual – biaya tambahan)
**(rasio x 20.000.000)

2) Metode Satuan Fisik

Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk bersama sesuai dengan
manfaat yang ditentukan oleh masing-masing produk akhir. Dalam metode ini biaya
bersama dialokasikan kepada produk atas dasar koefisien fisik yaitu: kuantitas bahan baku
yang terdapat dalam masing-masing produk. Koefisien fisik ini dinyatakan dalam satuan
berat, volume, atau ukuran yang lain. Dengan demikian metode ini menghendaki bahwa
produk bersama yang dihasilkan harus dapat diukur dengan satuan ukuran pokok yang
sama. Jika produk bersama mempunyai satuan ukuran yang berbeda, harus ditentukan
koefisien ekuivalensi yang digunakan untuk mengubah berbagai satuan tersebut menjadi
satu ukuran yang sama.
Contoh :
Berikut adalah data produk yang dihasilkan dari satu ton batu bara yang
menghabiskan biaya sebesar Rp 1.000.000 :
Produk Kuantitas (pon) Persentase (%) Alokasi
biaya bersama
Kokas 1.200 60% Rp 600.000
Ter Batu Bara 300 15% Rp 150.000
Gas 500 25% Rp 250.000
Jumlah 2.000 100% Rp 1.000.000

3) Metode Rata-Rata Biaya per Satuan

Metode ini hanya dapat digunakan bila produk bersama yang dihasilkan diukur dalam
satuan yang sama. Pada umumnya metode ini digunakan oleh perusahaan yang
menghasilkan beberapa macam produk yang sama dari satu proses bersama tetapi mutunya
berlainan. Dalam metode ini harga pokok masing-masing produk dihitung sesuai dengan
proporsi kuantitas yang diproduksi. Jalan pikiran yang mendasari pemakaian metode ini
adalah karena semua produk dihasilkan dari proses yang sama, maka tidak mungkin biaya
untuk memproduksi satu satuan produk berbeda satu sama lain.

Contoh :
Suatu perusahaan menghabiskan biaya Rp 2.000.000 untuk memproduksi 1000 liter
produk dari minyak mentah. Rata-rata biaya produksi per unit adalah Rp 2.000
(Rp2.000.000/1000)

Produk Kuantitas Rata-rata Alokasi


biaya persatuan Biaya bersama
Besin 350 Rp 2.000 Rp 700.000
Pelumas 250 Rp 2.000 Rp 500.000
Minyak Tanah 300 Rp 2.000 Rp 600.000
Solar 100 Rp 2.000 Rp 200.000
Jumlah 1000 Rp 2.000.000
4) Metode Rata-Rata Tertimbang

Jika dalam metode rata-rata biaya per satuan dasar yang dipakai dalam
mengalokasikan biaya bersama adalah kuantitas produk, maka dalam metode rata-rata
tertimbang kuantitas produk ini dikalikan dulu dengan angka penimbang dan hasil kalinya
baru dipakai sebagai dasar alokasi. Penentuan angka penimbang untuk tiap-tiap produk
didasarkan pada jumlah bahan yang dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu yang
dikonsumsi, dan pembedaan jenis tenaga kerja yang dipakai untuk tiap jenis produk yang
dihasilkan, Jika dipakai sebagai angka penimbang adalah harga jual produk maka metode
alokasinya disebut metode nilai jual relatif.

Contoh :

Dari soal pada metode ketiga (metode rata-rata biaya per satuan), diketahui bobot
untuk

bensin 4, pelumas 2, minyak tanah 3 dan solar 1. Alokasi biaya bersamanya sebagai
berikut :

Produk Jumlah Angka Jumlah Alokasi biaya


bersama
produk penimbangan produk x angaka
penimbangan (2.000.000)

Bensin 350 4 1400 Rp 965.517

Pelumas 250 2 900 Rp 344.826

Minyak Tanah 300 3 900 Rp 620.689

Solar 100 1 100 Rp 68.966

Jumlah 1000 2.900 Rp 2.000.000


DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Accessed October 12, 2023.


http://180.250.177.156/643/3/3.%20BAB%20I.pdf

Nyiayu Nurfaizah. Makalah Penentuan harga pokok produk bersama. Academia.edu.


Published 2022. Accessed October 12, 2023.
https://www.academia.edu/62214449/Makalah_Penentuan_harga_pokok_produk_bersama

Yabes Hulu. HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.


Academia.edu. Published 2022. Accessed October 12, 2023.
https://www.academia.edu/12761987/HARGA_POKOK_PRODUK_BERSAMA_DAN_PR
ODUK_SAMPINGAN

Makalah Kelompok 3 Akuntansi Biaya. Studocu.


https://www.studocu.com/id/document/universitas-al-ghifari/akuntansi-perpajakan/makalah-
kelompok-3-akuntansi-biaya/42275487 (accessed 2023-10-12).


Anda mungkin juga menyukai