PEMERIKSAAN AKUNTANSI
Disusun oleh:
Kelompok 11
Kelas: 3EB20
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Audit Kas dan Instrumen Keuangan.......................................................................................................3
I. Jenis Akun Kas dan Instrumen Keuangan......................................................................................4
II. Kas Di Bank Dan Siklus Transaksi..................................................................................................6
III. Audit Akun Kas Umum.................................................................................................................6
IV. Prosedur Yang berorientasi Kecurangan.....................................................................................8
V. Audit Atas Akun Instrumen Keuangan.......................................................................................10
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................11
Kas merupakan hal yang penting karena kerentanannya terhadap pencurian, dan kas juga
dapat salah saji secara signifikan.
Instrumen keuangan, yang meliputi investasi dalam sekuritas utang dan ekuitas serta
instrument derivatif, bervariasi secara signifikan pada masing-masing klien, mulai dari
persentasi aset yang kecil untuk perusahaan manufaktur hingga persentase aset yang besar
untuk institusi keuangan. Penilaian instrumen keuangan dapat menjadi kompleks akibat
adanya standar akuntansi dan mungkin memerlukan jasa spesialis.
Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsiliasi saldo
pada laporan bank klien dan saldo di buku besar umum, serta memverifikasi apakah
kas yang tercatat di buku besar umum merefleksikan dengan benar semua transaksi
kas yang terjadi selama tahun berjalan. Jadi, jauh lebih mudah memverifikasi
rekonsiliasi saldo di rekening bank klien dengan buku besar umum, tetapi bagian yang
signifikan dari total audit perusahaan melibatkan verifikasi apakah transaksi kas
dicatat dengan benar.
Metodologi untuk mengaudit kas akhir tahun pada intinya sama dengan yang
digunakan untuk semua akun neraca lainnya dan akan dibahas secara terinci.
Risiko bisnis klien yang signifikan yang memngaruhi saldo kas. Akan tetapi, risiko
bisnis klien bisa saja berasal dari kebijakan manajemen kas yang tidak tepat atau
penangan dana yang dilakukan oleh pihak lain.
Risiko bisnis klien kemungkinan besar berasal dari ekuivalen kas dan jenis investasi
lainnya. Auditor harus memahami risiko yang berasal dari kebijakan dan strategi
investasi klien, serta pengendalian manajemen yang mengurangi risiko tersebut.
Saldo bersifat tidak material pada sebagian besar audit, tetapi transaksi kas yang
mempengaruhi saldo itu hampir selalu sangat material. Oleh karena itu, potensi salah
saji kas yang material sering kali ada.
Karena kas lebih rentan terhadap pencurian ketimbang factor lainnya, terdapat risiko
inheren yang tinggi untuk tujuan eksistensi, kelengkapan, dan keakuratan. Tujuan-
tujuan tersebut biasanya menjadi fokus dalam mengaudit saldo kas. Pada umumnya,
risiko inheren untuk semua tujuan lainnya adalah rendah.
Rekonsiliasi bank (bank reconciliation) bulanan terhadap akun bank umum atas dasar
tepat waktu oleh orang yang independen menangani atau mencatat penerimaan serta
pengeluaran kas merupakan pengendalian yang penting terhadap saldo akhir. Jika
suatu perusahaan menunda penyiapan rekonsiliasi bank dalam periode yang lama,
nilai pengendalian akan berkurang dan mungkin mempengaruhi penilaian risiko
pengendalian kas oleh auditor.
Rekonsiliasi bank yang cermat oleh personil klien yang kompeten meliputi tindakan-
tindakan berikut:
Membandingkan cek yang dibatalkan atau catatan bank elektronik tentang
pembayaran dengan catatan pengeluaran kas menyangkut tanggal, payee atau
pihak yang dibayar, dan jumlahnya
Memeriksa cek yang dibatalkan atau catatan elektronik tentang pembayaran
menyangkut tanda tangan, endorsement, dan pembatalan
Membandingkan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat
menyangkut tanggal, pelanggan, dan jumlah
Memeriksa urutan nomor cek, dan menyelidiki cek yang hilang
Merekonsiliasi semua item yang meyebabkan perbedaan antar nilai buku dan
saldo bank serta memverifikasi perbedaan antara nilai buku dan saldo bank
serta memverifikasi kesesuaiannya dengan bisnis klien
Merekonsiliasi total debet pada laporan bank dan total catatan pengeluaran kas
Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank dengan total catatn penerimaan
kas
Mereview transfer antarbank pada akhir bulan untuk melihat kesesuaian dan
pencatatan yang tepat
Menindaklanjuti cek yang beredar dan pemberitahuan penghentian
pembayaran
Dalam banyak audit, rekonsiliasi bank akhir tahun diaudit secara ekstensif. Karena itu
penggunaan prosedur analitis untuk menguji kewajaran saldo kas menjadi kurang
penting dibandingkan untuk sebagian besar bidang audit lainnya.
Umumnya auditor membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran dalam
perjalanan, cek yang beredar, dan item rekonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi tahun
sebelumnya. Demikian juga, auditor biasanya membandingkan saldo akhir kas dengan
saldo bulan sebelumnya. Prosedur analitis tersebut mungkin akan mengungkap salah
saji kas.
Laporan pisah batas bank (cutoff bank statement) adalah laporan bank periode
parsial dan salinan terkait atau akses digital ke cek yang dibatalkan yang terkait,
salinan slip deposit, dan dokumen lain yang tercantum dalam laporan bank, yang
dikirimkan langsung oleh bank ke kantor akuntan public atau melalui akses online ke
catatan elektronik bank tentang informasi rekening bank klien. Tujuan dari laporan
pisah batas bank atau akses elektronik oleh klien.
Pengujian Rekonsiliasi Bank
Jika auditor yakin bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun disalahsajikan dengan
sengaja,maka tepat melaksanaan pengujian lebih lanjut atas rekonsiliasi bank akhir
tahun.Prosedur yang diperluas ini memverifikasi apakah semua transasksi yang
dicamtumkan dalam jurnal selama beberapa bulan terakhir tahun berjalan telah
dimasukan dalam atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank secara benar,dan
memverifikasi apakah semua item dalam rekonsiliasi bank telah dicantumkan secara
benar.
Auditor terkadang menyiapkan bukti kas ketika klien memiliki kelemahan
pengendalian internal yang material terhadap kas. Auditor menggunakan bukti kas
umtuk menentukan apakah hal-hal berikut dilakukan:
1. Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar besar pada awal
periode bukti kas
2. Merenkonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan perbank dengan dengan
penerimaan yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas selama periode tertentu.
3. Merekonsiliasi pembayaran elektronik dan kliring cek yang dibatalkan oleh
bank dengan yang dicatat di jurnalpengeluaran kas selama periode tertentu.
4. Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku beasar umum pada akhir
periode bukti kas.
Bukti kas jenis ini sering kali disebut bukti kas empat kolom yang masing masing
kolom berisi jenis informasi yang telah disebutkan.Bukti kas dapat dilaksanakan
untuk satu atau lebih bulan interim,setahun, atau bulan terakhir dari suatu tahun.
Para penggelap uang biasanya menutupi pencurian kas dengan praktik yang dikenal
sebagai kiting: mentransfer uang dari satu bank lainnya dan mencatat transaksi
tersebut dengan tidak benar. Meendekati tanggal neraca, sebuah cek ditarik dari satu
rekening bank dengan segera disimpan di rekening kedua untuk dikredit sebelum
periode akutansi. Dalam melakukan transfer tersebut, penggelap uang memastikan
bahwa cek disimpan pada saat-saat terakhir sehingga tidak dicatat hingga setelah
tanggal neraca, jumlah yang ditransfer dicatat sebagai aset kedua bank. Walaupun
terdapat cara lain untuk melakukan kecurangan ini, masing-masingmelibatkan
peningkatan saldo rekening bank untuk menutupi kekurangan karena menggunakan
transfer antarbank itu.
Untuk menguji kiting, serta kesalahan tidak sengaja dalam mencatat transfer
antarbank, auditor dapat mendata semua transfer antarbank yang yang dilakukan
beberapa akutansi agar pencatatannya benar. Terdapat beberapa hal yang sebaiknya
diaudit dalam skedul transfer antarbank.
Risiko yang lebih tinggi akan ditanggung oleh perusahhan yang berinventasi dalam
sekuritas yang kurang liquid atau instrumen keuanganderivatif, dan jika proporsi
investasi lebih besar dari total aset. Perusahaan jasa keuangan akan menanggung
risiko yang lebih besar akibat minimnya volume aktivitas dan jenis instrument.
Saldo akun instrument keuangan mungkin bersifat material tergantung pada jenis dan
frekuensi aktifitas investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko inhern atas
instrument keuangan meliputi tujuan manajemen terkait dengan aktifitas investasi
(misalnya,hedging untuk menimalkan risiko), kompleksitas sekuritas atau derivatif,
pengalaman sebelumnya perusahaan dengan investasi tertentu, dan apakah factor-
faktor eksternal seperti risiko kredit atau risiko suku bunga mempengaruhi asersi yang
relevan.
Daftar Pustaka
Arens, Alvin., Randal J.Elder, Mark S.Beasley. 2015. Jilid 2, Edisi Ke Duabelas. Auditing dan Jasa
Assurance, alih bahasa oleh Gina Gania, Tim Perti. Jakarta: Erlangga