Anda di halaman 1dari 11

TANGGUNG JAWAB DAN

TUJUAN AUDIT
KELOMPOK 8:
E K A Z A H A R A F O N N A ( 1 7 0 11 0 3 0 1 0 0 0 8 )
T I A S I L F I R A ( 1 9 0 11 0 3 0 1 0 0 0 9 )
A U LYA R A H M AWAT I ( 1 7 0 1 1 0 3 0 1 0 0 5 7 )
S Z R U FA I D A H ( 1 7 0 1 1 0 3 0 1 0 0 8 2 )
TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT ATAS
LAPORAN KEUANGAN

Standar auditing AICPA yang terklarifikasi menyatakan


Tujuan audit adalah untuk menyediakan pemakai laporan
keuangan untuk pendapat yang diberikan oleh auditor tentang
apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan kerangka kerja akuntansi keuangan
yang berlaku. Pendapat auditor ini menambah tingkat keyakinan
pengguna yang bersangkutan terhadap laporan keuangan.
LANGKAH-LANGKAH UNTUK
MENGEMBANGKAN TUJUAN AUDIT:

• Memahami tujuan dan tanggung jawab audit


• Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus
• Mengetahui asersi manajemen tentang laporan
keuangan
• Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi,
akun dan pengungkapan
• Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi,
akun dan pengungkapan
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

• Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang


baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai,
dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di
pundak manajemen, bukan di pundak auditor.
• Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi)
laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk
menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang dianggap
perlu.
• Sarbanes-Okley Act mengharuskan CEO dan CFO untuk
menyatakan bahwa laporan keuangan kuartalan dan tahunan
akan diserahkan kepada SEC. Dalam menandatangani laporan-
laporan tersebut, manajemen menyatakan bahwa laporan
keuangan telah sesuai dengan persyaratan Security Exchange
Act tahun 1934 dan informasi yang terkandung dalam laporan
keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material.
TANGGUNG JAWAB AUDITOR

Berdasarkan SAS 1 (AU 110), “Auditor bertanggung


jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit
guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah
laporan keuangan talah bebas dari salah saji yang
material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun
kecurangan.
Pembahasan yang terkait dengan standar-standar
tentang tanggung jawab auditor untuk mendeteksi salah
saji yang material mencakup beberapa istilah dan frasa
penting, yaitu:
• Salah Saji yang Material versus Tidak Material
• Kekeliruan versus Kecurangan Kekeliruan (error)
• Skeptisme Profesional
• Kecurangan yang Berasal dari Pelaporan Keuangan
yang versus Misapropriasi Aktiva
• Tindakan Ilegal (tindakan yang melawan hukum)
SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
MENETAPKAN TUJUAN AUDIT

Untuk setiap kelas transaksi, beberapa tujuan audit harus


dipenuhi sebelum auditor menyimpulkan bahwa :
• Transaksi - transaksi tersebut telah dicatat dengan tepat, tujuan
ini disebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi ( transaction – related audit objectives).
• Beberapa tujuan audit harus dipenuhi untuk setiap saldo akun
yang disebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
( balance-related audit objectives).
• Tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan yang disebut tujuan audit
yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan (
presentation and disclosure related audit objectives).
ASERSI MANAJEMEN

Asersi manajemen (manajement assertions) adalah


representasi pernyataan yang tersirat atau diekspresikan oleh
manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta
pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan.
SAS 106 (AU 326) mengklasifikasikan asersi ke dalam tiga
kategori :
• Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama
periode yang diaudit.
• Asersi tentang saldo akun pada akhir periode.
• Asersi tentang penyajian dan pengungkapan.
BAGAIMANA TUJUAN AUDIT
TERPENUHI
Ada empat fase audit laporan keuangan:

Anda mungkin juga menyukai