Anda di halaman 1dari 32

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2

Pengakuan pendapatan
NAMA KELOMPOK :

1. Alfi atuz zumro (182010300091)


2. Fahmi fahrezy (182010300113)
3. Firda gusti ayu ( 182010300127)
4. Divtita sofia puspa arum (182010300142)
PENGAKUAN PENDAPATAN

PENGAKUAN
LINGKUNGAN PENDAPATAN
SAAT INI SAAT
PENJUALAN

PENGAKUAN PENGAKUAN
PENDAPATAN PENDAPATAN
SETELAH SEBELUM
PENYERAHAN PENYERAHAN
PENGAKUAN PENDAPATAN LINGKUNGAN SAAT INI

Berdasarkan studi, pengakuan pendapatan telah menjadi sumber tunggal terbesar dari
penyataan ulang perusahaan selama dekade belakangan. Studi tersebut menyimpulkan :
1. Pernyataan ulang dari pengakuan pendapatan yang tidak benar akan mengakibatkan
penurunan yang lebih besar dalam kapitalisasi pasar ketimbang setiap jenis penyataan
ulang lainnya
2. Masalah pendapatan menyebabkan delapan dari sepuluh besar kerugian nilai pasar
pada tahun belakangan ini
3. Dari sepuluh perusahaan, tiga yang pertama mengalami kerugian $20 miliar nilai
pasar selama hanya tiga hari setelah pengungkapan masalah pengakuan pendapatan
Sebagai akibat dari masalah pengakuan pendapatan SEC semakin meningkatkan
pengawasannya.
PEDOMAN UNTUK PENGAKUAN PENDAPATAN

Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue recognition principle) menetapkan bahwa


pendapatan diakui pada saat :
1. Direalisasi atau dapat direalisasi
2. Dihasilkan
Oleh karena itu, pengakuan pendapatan yang tepat meliputi tiga hal :
1. Pendapatan direalisasi apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim atas kas
(piutang)
2. Pendapatan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat
dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui
3. Pendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada hakikatnya telah
menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat hak atas manfaat yang
dimiliki oleh pendapatan itu, yakni, apabila proses menghasilkan laba telah selesai atau
sebenarnya telah selesai
PENGAKUAN PENDAPATAN LINGKUNGAN SAAT INI

Empat transaksi pendapatan telah diakui sesuai dengan prinsip ini :


1. Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan,
yang biasanya diinterpretasikan sebagai tanggal penyerahan kepada pelanggan
2. Perusahaan mengakui pendapatan dari pemberian jasa diakui ketika jasa-jasa itu telah
dilaksanakan dan dapat ditagih
3. Perusahaan mengakui pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk menggunakan aktiva
perusahaan, seperti : bunga, sewa dan royalti, diakui sesuai dengan berlalunya waktu atau
ketika aktiva itu digunakan
4. Perusahaan mengakui pendapatan dari pelepasan aktiva selain produk diakui pada tanggal
penjualan.
PENYIMPANGAN PENJUALAN

alasan umum :
• Keinginan untuk mengakui lebih awal (recognize earlier) dalam proses
menghasilkan laba dan bukan saat penjualan à tepat jika tingkat kepastian
tinggi mengenai jumlah pendapatan
yang dihasilkan
• Keinginan untuk menangguhkan pengakuan pendapatan setelah penjualan à jika
ketidakpastian tinggi mngenai pendapatan atau biaya cukup
tinggi atau penjualan bukan Penyelesaian subtansial dari proses menghasilkan
laba.
Pengakuan Pendapatan Pada Saat Penjualan (Penyerahan)

Pendapatan dari aktivitas pabrikasi serta penjualan umumnya diakui pada saat penjualan
(point of sell) yang biasanya berarti terjadi penyerahan.  Namun timbul masalah dalam
pelaksanaannya yang disebabkan oleh tiga situasi yaitu :

Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali


Penjualan dengan hak retur
Trade Loading dan Channel Stuffing
Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali

Dalam situasi ini, hak milik legal telah berpindah pada pembeli namun
resiko kepemilikan tetap berada pada penjual.  Untuk itu jika terjadi
perjanjian beli kembali dengan harga tertntu dan harga tersebut dapat
menutupi semua biaya persediaan ditambah biaya kepemilikan yang terkait,
maka persediaan dan kewajiban yang terkait itu tetap ada dalam pembukuan
penjualan dengan kata lain tidak terjadi penjualan.
Penjualan dengan Hak Retur
Perlakuan akuntansi untuk situasi seperti ini sebenarnya normal. Akan tetapi, jika tingkat retur tinggi maka perlu dilakukan penundaan pelaporan penjualan
sampai hak retur secara substansial sudah habis masa berlakunya.  Untuk itu terdapat tiga metode pengakuan pendapatan alternative jika penjual mengalami
situasi ini yaitu :
(1) Tidak mencatat penjualan sampai seluruh hak retur habis masa berlakunya;
(2) Mencatat penjualan, tetapi mengurangi penjualan dengan estimasi retur dimasa depan; dan
(3) (3) Mencatat penjualan serta memperhitungkan retur pada saat terjadi.

Jika terjadi penjualan dengan hak retur maka pendapatan dari transaksi penjualan diakui pada saat penjualan jika memenuhi keenam kondisi sebagai berikut :
(4) Harga penjual kepada pembeli relatif tetap (fixed) atau dapat ditentukan pada tanggal penjualan;
(5) Pembeli sudah membayar penjual, atau pembeli berkewajiban untuk membayar penjual, dan kewajiban itu tidak bergantung pada penjualan kembali produk
tersebut;
(6) Kewajiban pembeli pada penjual tidak akan berubah apabila terjadi pencurian atau kerusakan atau rusaknya fisik produk;
(7) Pembeli yang memperoleh produk untuk dijual kembali memiliki substansi ekonomi yang terpisah dari yang diberikan oleh penjual;
(8) Penjual tidak memiliki kewajiban yang signifikan atas kinerja masa depan yang secara langsung menyebabkan penjualan kembali produk itu oleh pembeli;
dan
(9) Jumlah retur dimasa depan dapat diestimasi secara layak.
• Jika pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan tidak diakui karena keenam kondisi tidak dipenuhi harus diakui ketika hak retur secara substansial
telah habis masa berlakunya atau kemudian keenam kondisi ini dapat dipenuhi.
Trade Loading dan Channel Stuffing

Beberapa perusahaan mencatat pendapatan pada tanggal penyerahan tanpa membuat


penyisihan untuk pembelian kembali ataupun retur yang tak terbatas. Walaupun perusahaan
itu kelihatannya mengikuti pengakuan pendapatan pada saat penjualan yang berlaku,
namun sebenarnya mereka mengakui pendapatan dan laba sebelum waktunya
Trade Loading dan Channel Stuffing merupakan praktik yang gila, licik,  dan tidak
ekonomis, melalui praktik ini pabrikan membujuk pelanggan mereka untuk membeli
produk dari pada yang bisa mereka jual kembali atau dengan kata lain mencatat pembukuan
hari ini untuk pendapatan yang akan datang
PENGAKUAN PENDAPATAN SEBELUM
PENYERAHAN
PRESENTASE
PENYELESAIAN

BERDASARKAN
KONTRAK
PENYELESAIAN
SELESAI
PRODUKSI

KONTRAK
PENGUNGKAPA
JANGKA
N
PANJANG
Metode Presentase Penyelesaian

Metode presetase penyelesaian adalah mengakui pendapatan , biaya


, dan laba kotor sesuai dengan tercapainya kemajuan ke arah
penyelesaian kontrak jangka panjang.
Salah satu ukuran masukan populer yang digunakan untuk
menentukan kemajuan ke arah penyelsaian adalah dasar biaya
produksi
Metode Presentase Penyelesaian
• Rumus presentase penyelesaian, dasar biaya terhadap biaya

Biaya yang terjadi sampai tanggal ini


Estimasi total biaya terkini

• Rumus total pendapatan yang diakaui sampai tanggal ini

Presentase penyelesaian x estimasi total pendapatan

• Rumus jumlah pendapatan periode berjalan , dasar biaya terhadap biaya

Pendapata yang di akui sampai tanggal ini – pendapatan yang di akui periode sebelumnya
Metode kontrak selesai

Menurut Metode kontrak selesai, pendapatan dan laba kotor yang


bisa di akui pada saat penjualan yaitu , pada saat kontrak di
selesaikan. Menurut metode ini , perusahaan mengakumulasi biaya
kontrak jangka panjang dalam proses , tetapi tidak ada pembebanan
atau pengkreditan interim ke akun laba rugi seperti pendapatan ,
biaya dan laba kotor.
Metode kontrak selesai
Metode kerugian kontrak jangka panjang

• Kerugian Periode Berjalan

Kondisi ini timbul apabila, selama konstruksi, terdapat kenaikan yang signifikan dalam estimasi total biaya
kontrak tetapi kenaikan tersebut tidak menghilangkan semua laba kontrak. Hanya dalam metode persentase
penyelesaian saja, kenaikan estimasi biaya itu membutuhkan penyesuaian periode berjalan sebesar kelebihan
laba kotor yang diakui atas proyek itu selama periode sebelumnya. Penyesuaian ini dicatat sebagai kerugian
periode berjalan karena merupakan perubahan estimasi akuntansi.

• Kerugian atas Kontrak yang Tidak Menguntungkan

Estimasi biaya pada akhir periode berjalan mungkin menunjukkan bahwa kerugian akan terjadi ketika seluruh
kontrak berakhir. Baik dalam metode persentase penyelesaian maupun metode kontrak selesai, keseluruhan
perkiraan kerugian kontrak harus diakui dalam periode berjalan.
Metode kerugian kontrak jangka panjang
Metode kerugian kontrak jangka panjang
Metode kerugian kontrak jangka panjang
Metode kerugian kontrak jangka panjang
Pengakuan dalam laporan keuangan

Selain menyajikan pengungkapan laporan keuangan yang disyaratkan bagi semua


perusahaan, kontraktor kontsruksi biasanya juga membuat beberapa pengungkapan laporan
keuangan yang unik. Umumnya pengungkapan tambahan ini dibuat dalam catatan atas
laporan keuangan. Misalnya kontraktor konstruksi harus mengungkapkan metode pengakuan
pendapatan, dasar yang digunakan untuk mengklasifikasikan aktiva dan kewajiban sebagai
lancar (sifat dan lamanya siklus operasi), dasar untuk mencatat persediaan, pengaruh
setiap revisi estimasi, jumlah pekerjaan dalam kontrak yang belum selesai, dan rincian
mengenai piutng (yang sudah dan yang belum ditagih, saat jatuh tempo, suku buna,
ketentuan uang panjar, serta konsentrasi risiko kredit perorangan atau kelompok yang
signifikan)
Dasar penyelesaian produksi

Dalam kasus-kasus tertentu pendapatan diakui pada saat produksi


telah selesai meskipun belum ada penjualan yang dilakukan. Contoh
situasi seperti ini menyangkut logam mulia atau produk-produk
pertanian dengan harga yang pasti. Menurut dasar penyelesaian
produksi, pendapatan diakui pada saat logam ditambang atau
produk pertanian dipanen karena harga jualnya dapat dipastikan
dengan layak, unit-unitnya dapat dipertukarkan, serta tidak
diperlukan biaya yang signifikan dalam mendistribusikan produk itu.
PENGAKUAN PENDAPATAN SETELAH
PENYERAHAN

PENGAKUAN
PENDAPATAN SETELAH
PENYERAHAN
Metode Akuntansi Penjualan Cicilan

Menurut metode akuntansi penjualan cicilan, pengakuan laba


ditangguhkan sampai periode penagihan kas. Baik pendapatan
maupun harga pokok penjualan diakui dalam periode penjualan
tetapi laba kotor yang terkait ditangguhkan sampai periode
penagihan kas. Jadi, teori bahwa biaya dan beban harus dikaitkan
dengan penjualan diterapkan dalam metode penjualan cicilan
melalui angka laba kotor saja
Akseptabilitas Metode Penjualan Cicilan

Pendekatan umum adalah bahwa jika penjualan sudah dilakukan,


maka penjualan itu harus diakui; jika diperkirakan akan ada piutang
yang tak tertagih, maka piutang itu harus dicatat secara terpisah
sebagai estimasi piutang tak tertagih.
Prosedur untuk Menangguhkan Pendapatan
dan Harga Pokok Penjualan Barang Dagang

Selama tahun berjalan, catat baik penjualan maupun harga pokok penjualan dengan
cara yang biasa, dengan menggunakan akun-akun khusus yang akan dijelaskan
kemudian, lalu hitung tingkat laba kotor atas transaksi penjualan cicilan
Pada akhir tahun, terapkan tingkat laba kotor itu ke penagihan kas dari penjualan
cicilan tahun berjalan untuk mendapatkan laba kotor yang direalisasi
Laba kotor yang belum direalisasi harus ditangguhkan sampai tahun berikutnya.

Untuk penjualan yang dilakukan pada tahun sebelumnya, tingkat laba kotor atas
penjualan setiap tahun diterapkan pada penagihan tunai piutang usaha yang timbul dari
penjualan tahun berjalan, untuk mendapatkan laba kotor yang direalisasikan. Dalam
menghitung laba bersih menurut metode penjualan cicilan seperti yang biasa diterapkan
adalah penangguhan laba kotor sampai terealisasi melalui penagihan piutang usaha.
Masalah Tambahan dalam Akuntansi
Penjualan Cicilan
Bunga atas Kontrak Cicilan
Penjual dan pembeli menyusun suatu skedul pembayaran yang sama besarnya yang terdiri dari bunga dan pokok
pinjaman. Setiap pembayaran berurutan terdiri atas bunga yang jumlahnya semakin kecil dan angsuran pokok
pinjaman semakin besar. Bunga harus dipertanggungjawabkan secara terpisah dari laba kotor yang diakui atas
penagihan penjualan cicilan selama periode berjalan.

Piutang Tak Tertagih


Masalah piutang ragu-ragu atau piutang usaha yang tidak tertagih agak berbeda bagi perusahaan yang menjual
atas dasar cicilan karena adanya aspek kepemilikan kembali yang biasanya dicantumkan dalam perjanjian
penjualan.

Gagal Membayar (Default) dan Kepemilikan Kembali


Tergantung pada syarat kontrak penjuaan dan kebijakan bagian kredit, penjualan bisa memiliki kembali barang
dagang yang telah terjual menurut perjanjian cicilan jika pembeli gagal memenuhi kewajiban pembayaran
Penyajian Transaksi Penjualan Cicilan dalam
Laporan Keuangan

Jika transaksi penjualan cicilan merupakan bagian yang signifikan


dari total penjualan, maka diperlukan pengungkapan penuh atas
penjualan cicilan, harga pokok penjualan cicilan dan semua beban
yang dapat dialokasikan ke penjualan cicilan. Akan tetapi, jika
transaksi penjualan cicilan bukan merupakan bagian yang signifikan
dari total penjualan, maka kita cukup memasukkan laba kotor yang
direalisasi dalam laporan laba rugi sebagai pos khusus sesudah laba
kotor atas penjualan
Metode Pemulihan Biaya

Menurut metode ini, tidak ada laba yang diakui sampai pembayaran
kas oleh pembeli melebihi harga pokok barang dagang yang dijual
oleh penjual. Laporan laba rugi penjual untuk periode penjualan
melaporkan pendapatan penjualan, harga pokok penjualan dan laba
kotor; baik jumlah (kalau ada) yang diakui selama periode berjalan
maupun jumlah yang ditangguhkan.
Metode Simpanan

Menurut metode simpanan, penjual melaporkan kas yang diterima


dari pembeli sebagai uang tabungan atas kontrak dan
mengklasidikasikannya sebagai kewajiban (simpanan yang dapat
dikembalikan atau uang muka pelanggan) di neraca. Penjual terus
melaporkan propertinya sebagai aktiva dalam neraca, beserta setiap
hutang terkait yang masih ada. Selain itu, penjual juga terus
mencatat beban penyusutan sebagai biaya periode untuk properti
tersebut. Tidak ada pendapatan atau laba yang harus diakui sampai
penjualan selesai.

Anda mungkin juga menyukai