Anda di halaman 1dari 13

PERPAJAKAN

RYAN LANGI
20061102413
2B8
Perhitungan PPN
Kegiatan Membangun
Sendiri
01
PENGERTIAN
PPN untuk kegiatan membangun sendiri adalah 2%. Tarif tersebut
efektif yang berasal dari tarif PPN sebesar 10% yang dikalikan
berdasarkan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 20% dari jumlah biaya
yang dikeluarkan untuk membangun bangunan.
02
Cara Menghitung PPN untuk
Kegiatan Membangun
Sendiri (KMS)
Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, perhitungan
PPN KMS meliputi perkalian tarif PPN dan dasar pengenaan
pajak.
PPN KMS Terutang = 10% x DPP (20% x biaya pembangunan
rumah tidak termasuk tanah)
Contoh 1
Bapak Budi memiliki sebidang tanah dengan luas 300 meter per-segi dengan nilai Rp
100.000.000. Kemudian Bapak Budi berniat membangun rumah dengan rincian sebagai
berikut:
1. Upah mandor: Rp 80.000.000
2. Biaya keseluruhan bahan: Rp 100.000.000
Lalu berapakah PPN terutang atas pembangunan sendiri itu?
Sesuai dengan PMK No. 163 tahun 2012 tarif PPN terutang atas KMS adalah:
= PPN x DPP
= 10% x (20% x 80.000.000 + 100.000.000)
catatan: karena harga perolehan tanah tidak dihitung, hanya biaya keseluruhan
pembangunan saja yang dihitung.
= 10% x 36.000.000
= 3.600.000
Maka, besaran PPN KMS terutang bapak Budi adalah Rp 3.600.000
Contoh 2
Perhitungan juga berlaku apabila seorang pembangun rumah bertingkat dan jika
dihitung memiliki luas total yang masuk kriteria perhitungan yaitu lebih dari 200 m2.
Misalnya bapak Andri ingin membangun rumah tingkat dengan luas tanah sebesar
150 m2 dengan nilai tanah sebesar Rp 150.000.000 dengan biaya total mencakup
upah mandor dan biaya material sebesar Rp 200.000.000. Berapa PPN terutang untuk
KMS bapak Andri?
= PPN x DPP
= 10% x (20% x 200.000.000)
= 10% x 40.000.000
= Rp 4.000.000
Maka, PPN terutang bapak Andri atas kegiatan membangun sendiri sebesar Rp
4.000.000.
03
Cara Pembayaran PPN dalam
Kegiatan Membangun Sendiri
Dilakukan setiap bulan sebesar Dalam hal tempat bangunan
2% dikalikan dengan jumlah didirikan berada di wilayah
biaya yang dikeluarkan
dan/atau yang dibayarkan pada
01 kerja KPP Pratama tempat

04
orang pribadi atau badan yang
tiap bulannya melakukan KMS terdaftar,
kolom NPWP yang tercantum

02
Pembayaran menggunakan pada Surat Setoran Pajak diisi
Surat Setoran Pajak dengan dengan NPWP pribadi atau
kode: 411211 – 103 badan tersebut.

Perlu dicatat, bahwa paling PEMBAYARAN Dalam hal tempat bangunan

03
lambat pembayaran tanggal 15 didirikan berada di wilayah KPP
bulan berikutnya setelah
berakhirnya masa pajak. Anda
KMS pratama yang berbeda dengan
KPP tempat pribadi atau badan,
bisa membayar ke bank persepsi

05
kolom NPWP diisi dengan:
atau kantor pos terdekat. 00.000.000.0-KPP-000 (KPP diisi
dengan 3 digit kode KPP) dan
pada kolom “penyetor” diisi
nama dan NPWP pribadi atau
badan yang melakukan kegiatan
membangun sendiri.
04
Cara Pelaporan
Bagi pengusaha kena pajak
Wajib pajak berstatus PKP (PKP) yang melakukan kegiatan
melaporkan SPT masa PPN
01
membangun sendiri wajib

03
dengan melampirkan SSP melaporkan PPN KMS
lembar ketiga ke KPP terdaftar. menggunakan SPT masa PPN
dan masa pelaporan paling
lambat pada akhir bulan
berikutnya setelah masa pajak
berakhir.

Apabila dilakukan pada wilayah


berbeda dengan wilayah KPP Orang pribadi atau badan
terdaftar, Anda dapat
menambah laporan SSP lembar
ketiga ke Kantor Pelayanan
02 PELAPORAN bukan PKP yang melakukan
pembayaran PPN terutang atas
Pajak di wilayah Anda
membangun bangunan.
KMS 04 KMS dan telah mendapatkan
validasi Nomor Transaksi
Penerimaan Negara (NTPN)
dianggap telah melaporkan PPN
sesuai tanggal validasi.
Jadi, jika Anda bukan PKP,
validasi NTPN dari bank atau
pos dianggap sebagai bentuk
pelaporan sehingga Anda tidak
perlu lapor lagi ke kantor pajak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai