PERTEMUAN KE-6
100
x Jumlah Pembayaran Subsidi Termasuk PPN
Nilai
100
x Harga Eceran Tertinggi
(100 + t)
Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena
Pajak, impor Barang Kena Pajak, serta pemanfaatan Barang Kena Pajak
tidak berwujud dan/ atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah
pabean di dalam daerah pabean sehubungan dengan penyerahan Pupuk
Bersubsidi yang dilakukan oleh produsen, dapat dikreditkan sepanjang
memenuhi ketentuan pengkreditan Pajak Masukan sesuai dengan
Perpajakan 2 2
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Ilustrasi 1
Ilustrasi 2
Perpajakan 2 3
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
(1) titik serah Badan Usaha, dihitung dengan mengalikan tarif Pajak
Pertambahan Nilai dengan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan
Pajak; dan
(2) titik serah Agen atau Pangkalan, dipungut dan disetor dengan
besaran tertentu
100
x Harga Eceran Tertinggi
(100 + t)
Perpajakan 2 4
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
(1) sebesar 1,1/101,1 (satu koma satu per seratus satu koma satu)
yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022; dan
(2) sebesar 1,2/101,2 (satu koma dua per seratus satu koma dua)
yang mulai berlaku pada saat diberlakukannya penerapan tarif
Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat
(1) huruf b Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai,
g) dari selisih lebih antara Harga Jual Agen dan Harga Jual Eceran;
(1) sebesar 1,1/101,1 (satu koma satu per seratus satu koma satu)
yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022; dan
(2) sebesar 1,2 / 101,2 (satu koma dua per seratus satu koma dua)
yang mulai berlaku pada saat diberlakukannya penerapan tarif
Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat
(1) huruf b Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai,
h) dari selisih lebih antara Harga Jual Pangkalan dan Harga Jual Agen.
(1) titik serah Agen, diperoleh dari hasil perkalian formula tertentu
dengan tarif Pajak Pertambahan Nilai dikalikan dengan nilai
tertentu berupa selisih lebih antara Harga Jual Agen dan Harga
Jual Eceran; dan
Perpajakan 2 5
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
(2) sebesar 12% (dua belas persen) yang mulai berlaku pada saat
diberlakukannya penerapan tarif Pajak Pertambahan Nilai
sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b Undang-
Undang Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan/ atau Jasa Kena
Pajak, impor Barang Kena Pajak, serta pemanfaatan Barang Kena Pajak
tidak berwujud dan/ atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah
pabean di dalam daerah pabean sehubungan dengan penyerahan LPG
Tertentu yang dilakukan oleh Badan Usaha dapat dikreditkan sepanjang
memenuhi ketentuan pengkreditan Pajak Masukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. Pajak
Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa serta
pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau pemanfaatan
Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean yang
berhubungan dengan penyerahan LPG Tertentu yang dilakukan oleh
Agen atau Pangkalan tidak dapat dikreditkan
Perpajakan 2 6
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Perpajakan 2 7
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Perpajakan 2 8
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Perpajakan 2 9
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Perpajakan 2 10
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Contoh Pemakaian BKP dan/atau JKP untuk tujuan produktif yang nyata‐
nyata digunakan untuk kegiatan yang mempunyai hubungan langsung
dengan kegiatan usaha Pengusaha yang bersangkutan:
Contoh Pemakaian Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak untuk
tujuan produktif yang nyata‐nyata digunakan untuk kegiatan produksi
selanjutnya:
Perpajakan 2 11
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
2) Tujuan Konsumtif
Atas pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena
Pajak bukan untuk tujuan produktif terutang PPN dan harus diterbitkan
Faktur Pajak. PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak merupakan Pajak
Keluaran dan sekaligus merupakan Pajak Masukan yang tidak dapat
dikreditkan. Contoh kasus :
Perpajakan 2 12
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Perpajakan 2 13
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Ilustrasi 1
PT Maju Bersama mengimpor meubel senilai USD 20.000 pada tanggal 13 April
2022, biaya kirim USD 600, asuransi USD 35. Tarif Bea masuk 5%, kurs KMK saat
terjadinya transaksi Rp 14.200 / 1 USD. Hitung Berapa jumlah yang dibayar PT Maju
Bersama dengan API?
Maka :
Perpajakan 2 14
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Ilustrasi 2 :
PT Maju Bersama menjual secara tunai alat tulis kantor dengan Harga Jual USD
10.000, dan kurs Menteri Keuangan yang berlaku saat itu adalah R P14.200,00 / 1
USD. Maka :
Perpajakan 2 15
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
B. LATIHAN SOAL
1. PT Maju Bersama bergerak dibidang ATK menjual produknya dengan harga jual
Rp. 10.000.000 dengan memberikan diskon 3 %. Hitunglah PPN Keluarannya!
4. PT Maju Terus mengimpor meubel dengan harga jual USD 20.000, biaya kirim
USD 300, asuransi USD 40. Tarif Bea masuk 5%, kurs pajak saat itu Rp 14.500/
1 USD. Hitunglah Berapa jumlah yang dibayar oleh PT Maju Terus jika tanpa API?
6. PT Anugrah Berkah mengimpor BKP dengan harga jual USD 3000, kurs tengah
BI tanggal tersebut Rp. 14.500/ 1 USD, dan kurs pajak Rp. 14.300 / 1 USD,
Hitunglah PPN yang terutang oleh PT Anugrah Terus !.
a. Apakah PT Safety Riding perlu membuat faktur pajak untuk transaksi di atas?
Berikan alasan Saudara.
b. Hitunglah berapa DPP dan PPN yang harus dipungut untuk transaksi di atas!
a. Apakah PT Safety Ride perlu membuat faktur pajak atas transaksi di atas?
Berikan alasan Saudara.
Perpajakan 2 16
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
b. Hitunglah berapa DPP dan PPN yang harus dipungut untuk transaksi di atas!
10. PT Anugrah Selalu menjual meubel dengan Harga Jual USD10.000 di tanggal 10
April 2022, dan kurs Menteri Keuangan yang berlaku pada saat itu adalah
RP14.350,00/1USD. Hitunglah berapa PPN terutang untuk transaksi di atas!
C. DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai. Sekertariat Negara. Jakarta
Perpajakan 2 17
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Perpajakan 2 18