I. Pendahuluan
pada perusahaan real estate, tetapi pada masa sekarang penjualan dengan metode
ini telah berkembang pada perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan
kendaraan (seperti mobil, motor), mesin, alat-alat rumah tangga (seperti kulkas,
mesin cuci, ac, tv, dsb) dan lainnya. Bahkan pada beberapa jenis industri metode
penjualan angsuran ini telah menjadi kunci utama dalam mencapai operasi skala
besar.
kalangan usahawan dan juga di kalangan pembeli. Bagi usahawan metode ini telah
mereka merasa lebih ringan dalam hal pembayaran untuk melunasi barang yang
dicicil tersebut.
Meskipun dengan metode ini resiko atas tidak tertagihnya piutang akan
meningkat, tetapi kelemahan metode ini dapat diatasi dengan meningkatnya volume
penjualan perusahaan.
a. Apakah laba kotor dari penjualan angsuran dianggap telah direalisasi pada
angsuran tersebut?
Page 1 of 55
c. Bagaimana menangani persoalan piutang usaha angsuran yang tidak dapat
Biasanya pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pembeli, penjual menerima
uang muka (down payment) sebagai pembayaran pertama dan sisanya diangsur
periode untuk menagih seluruh piutang penjulannya, maka biasanya pihak penjual
Resiko atas tidak tertagihnya piutang usaha angsuran ini sangat tinggi,
mungkin saat akan dilakukan penjualan angsuran telah dilakukan survei atas
pembeli dan memperoleh hasil yang baik. Karena penagihan piutang usaha
angsuran memakan waktu yang cukup lama (beberapa periode), hal tersebut
kemungkinan dapat merubah hasil survei yang telah dilakukan semula terhadap
kontrak jual beli (security agreement), yang memberikan hak kepada penjual untuk
hilang, pihak penjual dapat menetapkan syarat bagi pembeli agar barang angsuran
ditanggung oleh pembeli, jika barang angsuran hilang atau terbakar, pihak asuransi
akan membayar ganti rugi kepada penjual dan bukan pembeli. Kadang kala
mungkin jiwa dari pembeli diwajibkan oleh penjual untuk diasuransikan dengan
Page 2 of 55
Jadi untuk melindungi kepentingan penjual dari kemungkinan tidak
indenture).
dalam kontrak telah dibayar lunas, baru sesudah itu hak milik berpidah
kepada pembeli.
dagang, seperti : gedung, tanah, dan aktiva-aktiva tetap lainnya. Apabila terjadi
hak untuk memiliki kembali barang yang dijualnya, tetapi nilainya sisa barang itu
Page 3 of 55
mungkin akan lebih rendah dari nilai barang berdasarkan perhitungan yang sesuai
menimbulkan kerugian.
maka faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh penjual adalah sebagai berikut :
2. Jangka waktu pembayaran di antara angsuran yang satu dengan yang lain
hendaknya tidak terlalu lama, kalau dapat tidak lebih dari satu bulan.
berikutnya.
penjual atau dengan kata lain adanya kemungkinan tidak ditepatinya kewajiban-
kewajiban oleh pihak pembeli, maka diperlukan beberapa solusi terbaik untuk
tiap bulan.
Page 4 of 55
6. beli sewa (lease-purchase) artinya barang-barang yang dibeli secara angsuran
yang sudah berada di tangan pembeli dianggap barang sewaan sampai semua
biaya dalam Perjanjian dibayar lunas, barulah hak milik berpindah kepada
pembeli.
7. dan lain-lain.
hanya terjadi pada saat penjualan angsuran tersebut dilakukan, melainkan akan
dengan pendapatan, maka pada saat penjualan angsuran dapat ditentukan nilai dari
penjualan, harga pokok dan beban yang terjadi pada periode tersebut. Karena
bagaimana beban yang terjadi pada periode berikutnya (misalkan beban penagihan,
Dalam metode ini seluruh laba kotor diakui pada saat terjadinya penjualan
angsuran, atau dengan kata lain sama seperti penjualan pada umumnya yang
Page 5 of 55
ditandai oleh timbulnya piutang/tagihan kepada pelanggan. Apabila prosedur
pembatalan kontrak. Terhadap biaya yang ditaksir itu biasanya dibentuk suatu
piutang usaha angsuran dan mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan serta
Jurnalnya adalah:
Pada metode ini memakai asumsi bahwa seluruh beban sehubungan dengan
penjualan angsuran terjadi pada periode yang sama dengan penjualannya. Mengenai
beban pada periode berikutnya, yaitu misalnya beban tidak tertagihnya piutang dan
lain sebagainya, harus diestimasi pada periode terjadinya penjualan nagsuran yaitu
dengan mendebit perkiraan beban dan mengkredit perkiraan penilaian asset seperti
Jurnalnya adalah:
Page 6 of 55
Jika pada periode berikutnya penjualan angsuran tersebut terjadi, perkiraan
penyisihan tersebut akan didebit, dan kas yang dikeluarkan serta saldo piutang
Jurnalnya adalah:
Kas xxxxxx
Dalam metode ini laba kotor diakui sesuai dengan realisasi penerimaan kas
dari penjualan angsuran yang diterima pada periode akuntansi yang bersangkutan.
jika timbul keraguan mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali, baik
yang berkaitan dengan saldo atau sisa kontrak cicilan maupun yang
Page 7 of 55
c. Setiap penerimaan pembayaran yang sesuai dengan perjanjian
harga pokok dan keuntungan yang terjadi pada saat perjanjian penjualan
Pada metode ini jika Aktiva Tetap dijual secara angsuran, perusahaan akan
direalisasi).
Jurnalnya adalah:
Jurnalnya adalah:
Kas xxxxxx
Selanjutnya pada akhir periode, saat dilakukan jurnal penyesuaian akan dicatat
sbb:
Page 8 of 55
Jurnalnya adalah:
angsuran dengan harga pokoknya. Laba kotor yang belum direalisasi akan
direalisasi pada saat penerimaan piutang usaha angsuran yaitu dengan mengalikan
presentase laba kotor dengan kas yang diterima dari piutang usaha angsuran
tersebut.
Untuk menghitung presentase laba kotor yaitu dengan membagi laba kotor
yang belum dieralisasi dengan penjualan angsuran yang bersangkutan dan hasilnya
dikalikan 100%.
100%
Contoh soal:
1. PT Osaka telah membeli sebuah tanah di daerah Jakarta dengan harga perolehan Rp.
Rp. 10.000.000,00
Pada tanggal 1 mei 2000, PT Handoko membeli tanah tersebut seharga Rp.
sisanya akan dibayar angsuran sebanyak 10 kali setengah tahunan, setiap kali angsuran
angsuran. Komisi dan beban penjualan dibayar tunai sebesar 2% dari harga jual.
Page 9 of 55
Diminta : Catatlah transaksi-transasksi tersebut ke dalam jurnal untuk tahun 2000 dan
Jawaban:
1 Mei 2000
1 November 2000
Page 10 of 55
31 Desember 2000
1 Januari 2001
1 Mei 2001
1 November 2001
Page 11 of 55
Kas Rp. 34.400.000,00
31 Desember 2001
1 Mei 2000
Page 12 of 55
Kas Rp. 40.000.000,00
1 November 2000
31 Desember 2000
Page 13 of 55
Ikhtisar rugi/laba Rp. 33.600.000,00
1 januari 2001
1 Mei 2001
1 November 2001
31 Desember 2001
Page 14 of 55
Laba kotor direalisasi Rp. 10.000.000,00
Pada penjualan angsuran dengan metode pengakuan laba kotor dilakukan pada saat
penjualan terjadi maka laba kotor yang diakui adalah sebesar Rp. 60.000.000,00 pada
tahun 2000, yaitu pada saat penjualan terjadi (jurnal tanggal 1 mei 2000) dan tidak diakui
Sedangkan pada metode pengakuan laba kotor sejalan dengan penerimaan kas
Apabila kewajiban tidak dapat dipenuhi oleh pihak pembeli, maka pihak penjual
akan menarik kembali harta yang telah dijual. Pencatatan atas penarikan kembali harta
tersebut tergantung dari metode pengakuan laba kotor yang digunakan. Jika laba kotor
laba kotor diakui pada saat penjualan terjadi, maka harta yang dimiliki tersebut diakui
Page 15 of 55
sebesar harga pasar yang wajar, kemudian membatalkan saldo piutang usaha angsuran dan
metode pengakuan laba kotor sejalan dengan penerimaan kas, maka harta yang dimiliki
tersebut diakui sebesar harga pasar yang wajar, kemudian membatalkan laba kotor yang
belum direalisasi serta saldo piutang usaha angsuran dan menimbulkan keuntungan atau
2. Mengacu pada soal no 1 bila pada tanggal 1 Mei 2002, PT. Handoko tidak dapat
dan pada tanggal tersebut tanah itu dinilai menurut harga pasarnya yaitu sebesar Rp.
150.000.000,00.
PT. Handoko menerima 5% dari jumlah yang telah dibayarnya tetapi tidak termasuk
bunga.
Jawaban:
Rp. 95.000.000,00
Page 16 of 55
Penurunan nilai tanah (Rp. 30.000.000,00)
Rp. 95.000.000,00
Page 17 of 55
Laba kotor yang belum direalisasi Rp. 35.000.000,00
Untuk kedua metode di atas masih diperlukan jurnal lagi, yaitu jurnal untuk
1 Januari 2002
4.200.000,00
A. Neraca
dengan penjualan biasa, hanya terdapat hal yang harus dieprhatikan adalah:
Page 18 of 55
yang diharapkan dapat direalisir menjadi kas atau dijual. Maka jangka
direalisasi.
ditahan
Cara yang paling umum adalah laba kotor yang belum direalisasi dicatat
angsuran periode tersebut dikurangi dengan saldo laba kotor yang belum
direalisasi pada akhir periode, yang menghasilkan laba kotor periode tersebut
bunga atas saldo angsuran yang belum dibayar disamping memperhitungkan laba.
Bunga dalam penjualan angsuran harus dipisahkan dari pengakuan laba kotor
dari hasil usaha bagi pihak penjual, sedangkan untuk pihak pembeli unsur bunga
harus dipisahkan dari harga perolehan dari barang angsuran yang dimilikinya.
Page 19 of 55
a) Bunga dihitung dari saldo pokok pinjaman yang belum dilunasi selama jangka
waktu angsuran (bunga dihitung dari saldo menurun), disebut Long End Interest.
b) Bunga dihitung dari akumulasi pembayaran angsuran yang telah jatuh tempo
(tidak termasuk uang muka) yang dihitung sejak pembayaran angsuran pertama
c) Bunga dihitung secara anuitet. Setiap periode sama besarnya dan di dalam setiap
d) Bunga selama masa pembayran angsuran diitung dari harga kontrak awal setelah
Contoh Soal:
PT Handoko menjual tanahnya secara angsuran. Pada tanggal 1 Februari 1998, dijual
tanah secara angsuran dengan harga jual sebesar Rp. 10.000.000,00. Pembeli
membayar uang muka sebesar Rp. 1.000.000,00 dan sisanya dibayar secara angsuran
sebanyak 10 kali bulanan dengan bunga sebesar 12% pertahun. Harga perolehan
tanah adalah Rp. 8.000.000,00. Buat perhitungan bunga dan jurnal yang diperlukan
Jawaban:
1. Bunga dihitung dari saldo pokok pinjaman yang belum dilunasi selama
Pada cara ini bunga yang dibebankan pada setiap kali angsuran dihitung dari
saldo pokok pinjaman awal periode tersebut. Bunga yang dibayar setiap periode
akan makin lama makin kecil, sesuai dengan makin kecilnya saldo pinjaman
Page 20 of 55
Pokok bulan harus dibayar Pinjaman
1/2/98 10.000.000
1/2/98 1.000.000 1.000.000 9.000.000
1/3/98 900.000 90.000 990.000 8.100.000
1/4/98 900.000 81.000 981.000 7.200.000
1/5/98 900.000 72.000 972.000 6.300.000
1/6/98 900.000 63.000 963.000 5.400.000
1/7/98 900.000 54.000 954.000 4.500.000
1/8/98 900.000 45.000 945.000 3.600.000
1/9/98 900.000 36.000 936.000 2.700.000
1/10/98 900.000 27.000 927.000 1.800.000
1/11/98 900.000 18.000 918.000 900.000
1/12/98 900.000 9.000 909.000 0
Jurnal
Cara ini menghitung bunga dari akumulasi pembayaran angsuran yang telah
jatuh tempo. Dengan demikian bunga yang dibebankan makin lama makin besar,
periode.
Pembayaran bunga dengan metode ini tidak sesuai dengan system bunga accrual.
Pada sitem tersebut, bunga dihitung dari saldo pinjaman yang belum dilunasi dan
Page 21 of 55
bukan dari akumualsi angsuran yang jatuh tempo. Oleh karena itu jika
perusahaan membuat laporan keuangan tiap akhir periode, maka harus dilakukan
Jurnal
Pada cara ini pembayaran setiap periodenya sama besarnya, dan setiap
Page 22 of 55
Pembayaran dengan cara ini disebut sebagai pembayaran anuitet. Untuk
Dalam contoh diatas maka pembayaran anuitet dapat dicari sebagai berikut :
1%
Jurnal
Page 23 of 55
Pendapatan Bunga 90.000
Pada cara ini bunga untuk setiap periode dihitung dari saldo awal pokok
buinga yang dibebankan untuk setiap periode sama besarnya dan jumlah
angsuran ditambah bunga periode terebut akan menghasilkan jumlah yang sama
besar pula.
Angsuran untuk setiap periode = Rp. 900.000 + Rp. 90.000,00 = Rp. 990.000,00
Page 24 of 55
Jurnal
Dari keempat cara di atas, bila dipandang dari sudut perusahaan yang
melakukan penjualan angsuran, maka cara yang terakhir yang menghasilkan bunga
lebih besar dari cara yang lainnya. Biasanya dalam dunia usaha penjualan angsuran
berhubngan dengan:
Hal ini dikarenakan, kebanyakan penjualan angsuran adalah aktiva tetap sebuah
perusahaan, seperti : gedung, tanah, peralatan. Dalam penjualan aktiva tetap ini
Page 25 of 55
Hal ini dikarenakan, penjualan angsuran pada mulanya adalah penjualan real
estat, ditambah lagi penjualan real estat sampai sekarang masih merupakan
cicilan, jarang sekali yang membayar langsung karena begitu besar biaya yang
perusahaan, kadang kala terdapat selisih pajak dan juga pengaturan atas selisih
Hal ini dikarenakan, dalam prakteknya tanah adalah suatu aktiva yang banyak
diperjual belikan dengan angsuran, karena mahalnya harga tanah terlebih lagi di
kota besar.
Hal ini dikarenakan, dalam penjualan angsuran bila si pembeli tidak mampu
membayar maka akan terdapat pemilikan kembali akan aktiva tersebut dan biasanya
harganya cendenrung menurun dari harga sewaktu menjual aktiva tersebut secara
angsuran.
1. PT Surken yang bergerak dalam bidang ekspor impor akan menjual aktiva tetap
a. Tanah di Irian berharga pokok Rp. 190.000.000,00 dan akan dibeli oleh
Page 26 of 55
sebanyak 5 kali setengah tahunan dan PT Surken mengenakan bunga
penerimaan kas. Harga beli tanah di sana adalah Rp. 145.000.000,00 dan
Surkep membeli tanah tersebut pada tanggal 29 februari 1998 seharga Rp.
metode cicilan yang mengakui laba kotor pada saat penjualan. PT Gadifs
diangsur 10 kali dan atas angsuran tersebut dikenakan bunga 12%. Untuk
menarik kembali tanahnya, dan pada waktu itu harga tanah tersebut Rp.
Pertanyaan :
Page 27 of 55
Buatlah seluruh jurnal yang mencatat transaksi penjualan tersebut untuk 2 tahun
Jawaban :
1 April 1999
1 Oktober 1999
200.000.000,00)
31 Desember 1999
Page 28 of 55
Mencatat jurnal penyesuaian bunga (3/12 x 12% x Rp. 180.000.000,00)
1 Januari 2000
5.400.000,00
1 April 2000
180.000.000,00)
Page 29 of 55
1 Oktober 2000
31 Desember 2000
1 Januari 2001
4.200.000,00
1 April 2001
Page 30 of 55
b. Laba kotor diakui sejalan dengan penerimaan kas
29 Februari 2000
1 September 2000
31 Desember 2000
Page 31 of 55
Realisasi Laba kotor
1 Januari 2001
6.400.000,00
29 Februari 2001
1 September 2001
Page 32 of 55
Kas Rp. 28.400.000,00
31 Desember 2001
1 Januari 2002
29 Februari 2002
Page 33 of 55
Kas Rp. 27.200.000,00
1 Maret 1998
1 September 1998
31 Desember 1998
Page 34 of 55
Piutang bunga Rp. 7.200.000,00
1 Januari 1999
7.200.000,00
1 Maret 1999
1 September 1999
Kas Rp.29.600.000,00
31 Desember 1999
Page 35 of 55
Ayat jurnal penyesuaian bunga (4/12 x 12%x Rp. 140.000.000,00)
1 Januari 2000
Rp. 136.000.000,00
Page 36 of 55
Tanah Rp. 250.000.000,00
Contoh soal dan penyelesaian : Penjualan angsuran barang tak bergerak dengan metode
1 Sept 1990
Dijual mesin (aktiva tetap) kepada PT B dengan harga Rp. 500 juta yang nilai bukunya Rp.
400 juta.
Piutang-PT B 500.000.000
Mesin 400.000.000
Diterima uang muka (d/p) Rp. 100 juta dan sisanya dengan wesel hipotik yang dapat
diangsur selama 4 kali angsuran semesteran @ Rp. 100 juta ditambah bunga 12% per tahun
atas saldo yang belum dibayar. Angsuran dilakukan tiap 1/3 dan 1/9.
Kas 100.000.000
Piutang-PT B 500.000.000
Page 37 of 55
Kas 2.000.000
31 Desember 1990
Jurnal penyesuaian untuk bunga yang masih harus diterima selama 4 bulan yaitu sebesar 16
Jurnal penutup:
1 Januari 1991
Jurnal Pembalik:
1 Maret 1991
Kas 124.000.000
Page 38 of 55
1 September 1991
Kas 118.000.000
31 Desember 1991
Jurnal penyesuaian untuk bunga yang masih harus diterima selama 4 bulan yaitu sebesar 8
Jurnal penutup:
1 Januari 1992
Jurnal Pembalik:
1 Maret 1992
Kas 112.000.000
Page 39 of 55
1 September 1992
Kas 106.000.000
31 Desember 1992
Jurnal penutup:
Seandainya pada soal tersebut diatas, PT B (si pembeli) tidak mampu membayar angsuran
pada tanggal 1 Maret 1992 dan pihak penjual (PT A) setuju untuk membatalkan penjualan
angsuran dengan menyerahkan wesel hipotik dengan saldo Rp. 200 juta dan memiliki
kembali mesin tersebut. Mesin tersebut menunjukkan nilai pasar wajar sebesar Rp. 190
juta.
Mesin 190.000.000
Page 40 of 55
Masalah Bunga dalam Penjualan Angsuran :
a. Bunga dihitung dari sisa kontrak selama jangka waktu angsuran. Cara ini disebut:
Contoh: Sebuah mesin dengan nilai buku sebesar Rp. 400.000.000,- dijual seharga Rp.
500.000.000,- pada tanggal 1 September 1990. Pada tanggal 1 September 1999 diterima
uang muka sebesar Rp. 35.900.000,- sisanya diangsur dengan 4 kali angsuran
semesteran, ditambah bunga 20% pertahun yang dihitung dari saldo piutang (sisa harga
kontrak berjalan) atau menggunakan metode “Long end interest”. Maka perhitungan
b. Bunga dihitung dari setiap angsuran yang dibayar, yang dihitung sejak tanggal
Contoh: Sebuah mesin dengan nilai buku sebesar Rp. 400.000.000,- dijual seharga Rp.
500.000.000,- pada tanggal 1 September 1990. Pada tanggal 1 September 1999 diterima
uang muka sebesar Rp. 35.900.000,- sisanya diangsur dengan 4 kali angsuran
semesteran, ditambah bunga 20% pertahun yang dihitung dari saldo angsuran pokok
selama berjalannya jangka waktu angsuran atau menggunakan metode “Short end
interest”. Maka perhitungan besarnya bunga, angsuran pokok dan jumlah pembayaran
adalah sbb:
Page 41 of 55
Tgl Bunga Angsuran Pokok Jumlah Sisa
Pembayaran harga kontrak
1/9/90 500,000,000
1/9/90 35,900,000 35,900,000 464,100,000
1/3/91 11,602,500 116,025,000 127,627,500 348,075,000
1/9/91 23,205,000 116,025,000 139,230,000 232,050,000
1/3/92 34,807,500 116,025,000 150,832,500 116,025,000
1/9/92 46,410,000 116,025,000 162,435,000 -
c. Besarnya pembayaran angsuran sama, yang terdiri dari angsuran pokok + bunga yang
dihitung dari saldo berjalan harga kontrak selama jangka waktu angsuran.
Contoh: Sebuah mesin dengan nilai buku sebesar Rp. 400.000.000,- dijual seharga Rp.
500.000.000,- pada tanggal 1 September 1990. Pada tanggal 1 September 1999 diterima
uang muka sebesar Rp. 35.900.000,- sisanya diangsur dengan 4 kali angsuran
semesteran yang sama, dan sudah termasuk bunga 20% pertahun yang dihitung dari
saldo berjalan sis harga kontrak atau menggunakan metode anuitas”. Maka perhitungan
Contoh: Sebuah mesin dengan nilai buku sebesar Rp. 400.000.000,- dijual seharga Rp.
500.000.000,- pada tanggal 1 September 1990. Pada tanggal 1 September 1999 diterima
uang muka sebesar Rp. 35.900.000,- sisanya diangsur dengan 4 kali angsuran
semesteran yang sama, belum termasuk bunga 20% pertahun yang dihitung dari saldo
awal harga kontrak dengan jangka waktu antar periode pembayaran. Maka perhitungan
Page 42 of 55
Tgl Bunga Angsuran Pokok Jumlah Sisa
Pembayaran harga kontrak
1/9/90 500,000,000
1/9/90 35,900,000 35,900,000 464,100,000
1/3/91 46,410,000 116,025,000 162,435,000 348,075,000
1/9/91 46,410,000 116,025,000 162,435,000 232,050,000
1/3/92 46,410,000 116,025,000 162,435,000 116,025,000
1/9/92 46,410,000 116,025,000 162,435,000 -
Contoh soal :
PT. ALTAR
Neraca
225.000.000
Page 43 of 55
Nilai buku aktiva tetap 113.750.000
sebagian piutang usaha angsuran dan seluruh tagihan atas pajak pertambahan
nilai transaksi selama tahun 2008, jurnal penyesuaian dan jurnal penyesuaian
Rp 203.000.000
Jumlah Rp 223.300.000
2. Penerimaan uang muka dari penjualan angsuran sebesar Rp 20.000.000 (termasuk PPN Rp
12.000.000)
Page 44 of 55
PPN Rp 15.000.000
Rp 165.000.000
8. Realisasi laba kotor atas penerimaan piutang usaha angsuran selama tahun 2008
Jurnal yang diperlukan selama tahun 2008 sebagai berikut (dengan metode perpetual) :
Page 45 of 55
Piutang usaha angsuran 2008 120.000.000
Piutang usaha angsuran-PPN 12.000.000
Penjualan 83.000.000
Penjualan angsuran 120.000.000
PPN keluaran 20.300.000
(mencatat penjualan tunai, kredit dan angsuran)
Harga pokok penjualan 67.000.000
Harga pokok penjualan angsuran 90.000.000
Persediaan barang dagang 157.000.000
(mencatat penerimaan uang muka + PPN)
2. Kas 20.000.000
Piutang usaha angsuran 2008 8.000.000
Piutang usaha angsuran-PPN 12.000.000
(mencatat penerimaan uang muka + PPN)
3. Persediaan barang dagang 150.000.000
PPN masukkan 15.000.000
Utang usaha 165.000.000
(mencatat pembelian barang secara kredit)
4. PPN keluaran 20.000.000
Kas 4.000.000
PPN masukkan 16.000.000
(mencatat pembayaran PPN ke kas negara)
5. Kas 147.000.000
Piutang usaha 40.000.000
Piutang usaha angsuran 2005 10.000.000
Piutang usaha angsuran 2006 15.000.000
Piutang usaha angsuran 2007 22.000.000
Piutang usaha angsuran 2008 60.000.000
(mencatat pelunasan piutang usaha dan piutang usaha angsuran)
6. Utang usaha 158.000.000
Beban Operasi 22.500.000
Kas 180.500.000
(mencatat pelunasan hutang usaha dan Beban Operasi)
Jurnal penyesuaian
7. Beban operasi (beban penyusutan) 3.750.000
Akumulasi penyusutan bangunan 3.750.000
(mencatat beban penyusutan bangunan)
8. Penjualan angsuran 120.000.000
Harga pokok penjualan angsuran 90.000.000
Laba kotor yang ditangguhkan 2008 30.000.000
Page 46 of 55
(mencatat laba kotor yang ditangguhkan)
9. Laba kotor yang ditangguhkan 2005 4.000.000
Laba kotor yang ditangguhkan 2006 5.250.000
Laba kotor yang ditangguhkan 2007 6.600.000
Laba kotor yang ditangguhkan 2008 17.000.000
Realisasi laba kotor 32.850.000
(mencatat realisasi laba kotor 2005-2008)
Jurnal penutup :
10. Realisasi laba kotor 32.850.000
Penjualan 83.000.000
Harga pokok penjualan 67.000.000
Beban operasi 26.250.000
Ikhtisar L/R 22.600.000
(menutup perkiraan nominal)
11. Ikhtisar Laba-Rugi 4.650.000
Utang PPh psl 29 4.650.000
(mencatat PPh.atas laba :
15% x Rp 10.000.000 = Rp 1.500.000
25% x Rp 12.600.000 = Rp 3.150.000
Rp 4.650.000
12. Ikhtisar R/L 17.950.000
Laba ditahan 17.950.000
(memindahkan ikhtisar R/L ke laba ditahan)
PT. A
NERACA
(Jutaan Rp)
Page 47 of 55
Piutang Usaha Cicilan th 91 100 Laba yang ditahan 850
1.500 1.500
Penjualan cicilan th 92 dengan tingkat laba kotor 25% dan penjulan cicilan th 91 dengan
Transaksi dan ayat jurnal untuk PT. A yang berhubungan dengan penjulan biasa dan penjualan
Pembelian 300.000.000
Kas 400.000.000
Penjualan 700.000.000
Page 48 of 55
Piutang Usaha Cicilan th. 91 70 juta
550 juta
Kas 550.000.000
d. Pembayaran untuk :
347 juta
B. Operasi 53.500.000
Kas 400.500.000
e. Jurnal penyesuaian.
Bila pada th. 93 tingkat laba kotor dari penjualan adalah 50% maka Harga Pokok barang
Page 49 of 55
f. Untuk menutup perkiraan penjualan cicilan dengan HPP cicilan serta mencatat LK yang
belum direalisasi.
103 juta
Pembelian 300.000.000
Page 50 of 55
i. Untuk mencatat persediaan akhir.
82 juta
Page 51 of 55
Masalah tukar-tambah dalam penjualan cicilan barang bergerak.
Misalkan barang dagangan dengan harga pokok Rp. 72 juta dijual seharga Rp. 100 juta.
Sebagai pengganti uang muka, maka diterima barang bekas dengan nilai tukar tambah sebesar
Rp. 30 juta. Perusahaan memperkirakan biaya perbaikan barang bekas ini sebesar Rp. 2 juta
dan harga jual setelah diperbaiki sebesar 25 juta. Perusahaan biasanya mengharapkan laba
Nilai barang tukar tambah dan selisih nilai tukar tambah dihitung sbb :
Nilai penjualannya
Dikurangi:
Laba kotor yg diharapkan atas penjualan kembali barang bekas =Rp. 3 juta
(Rp. 5 juta)
(Rp. 20 juta)
Jurnal untuk mencatat penjualan cicilan dengan tukar tambah ini adalah sbb :
Nilai tukar lebih atas penj. cicilan dg tukar tambah Rp. 10.000.000
Page 52 of 55
Barang dagangan Rp. 72.000.000
membayar.
Pada tahun ’94, seorang customer tidak mampu membayar kontrak penjualan cicilan sebesar
Rp. 10 juta yang berasal dari transaksi th. 93 dan total yang telah ditagih pada th. 93 adalah Rp.
Maka jurnal untuk mencatat ketidakmampuan membayar dan kepemilikan kembali adalah:
Soal 1
PT. Maryana mempunyai data mengenai penjualan angsuran barang dagangan untuk
Page 53 of 55
Laba Kotor 1 Januari 2003 dalam th. 2003 per 31 Des 2003
Diminta :
Soal 2
Pada tanggal 1 April 2000, PT. Noki menjual sebidang tanah seharga Rp. 500 juta Harga
Pokok tanah tersebut sebesar Rp. 300 juta.
Perjanjian pembayaran disetujui sbb :
Dibayar Rp. 50 juta.
Sisanya diterbitkan hipotik. Bunga hipotik 12% dibayarkan bersamaan dengan angsuran
setiap 1 April dan 1 Oktober, dimulai 1 Oktober 2000. Tiap-tiap angsuran pokok sebesar
Rp. 150 juta.
Pada saat terjadinya transaksi penjualan, PT Noki membayar biaya-biaya berupa komisi, biaya
akte hipotik dll sebesar Rp. 600.000,-
Diminta :
Buatlah jurnal dalam pembukuan PT. Noki, bila :
a. Laba dari penjualan angsuran diakui pada periode terjadinya penjualan.
b. Laba dari penjualan angsuran diakui sebanding dengan penerimaan pembayaran.
Page 54 of 55
Page 55 of 55