Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RESUME SPM

NAMA : HIDAYANI PUTERI


NIM : 20043136

PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA ORGANISASI JASA


Perusahaan Jasa dan Karakteristiknya.

Saat ini banyak berkembang organisasi yang memberikan jasa sebagai produknya, seperti
pendidikan (sekolah), perbankan, konsultan hukum, notaris, pengacara, akuntan, rumah
sakit, organisasi dagang (agen, distributor, pengecer). Karakteristik yang membedakan
pengendalian manajemen pada perusahaan jasa antara lain adalah :

1. Tidak adanya persediaan penyangga


Persediaan pada perusahaan manufaktur dimaksudkan untuk menjamin kontinuitas
produksi, serta untuk menjamin produk jadi selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh
konsumen. Namun karakteristik persediaan ini tidak ditemukan dalam industri jasa.
Perusahaan jasa harus berupaya meminimalkan kapasitas yang tidak terpakai. Biaya yang
terjadi pada organisasi jasa merupakan biaya tetap dalam jangka pendek. Variabel kunci
untuk organisasi jasa adalah seberapa besar kapasitas yang dipunyai oleh perusahaan jasa
untuk dibandingkan dengan permintaan akan jasa yang ada.
2. Kesulitan dalam pengawasan kualitas
Perusahaan manufaktur bisa memeriksa produknya sebelum dikirimkan ke pelanggan, dan
kualitas barang yang dikirim bisa diukur secara kasat mata atau dengan instrument tertentu.
Sedangkan perusahaan jasa tidak bisa melakukan hal yang sama seperti barang. Penilaian
atas kualitas jasa terjadi pada saat jasa itu diberikan dan seringkali subyektif.
3. Penggunaan tenaga kerja yang intensif
Perusahaan manufaktur menambah peralatan dan otomasi alat produksinya dengan maksud
menggantikan tenaga kerja dan mengurangi biaya.perusahaan jasa tidak melakukan itu,
tetapi dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pelayanan.
4. Organisasi dengan multi unit
Beberapa organisasi jasa mengoperasikan beberapa unit di lokasi yang berbeda yang masing-
1
masing relatif kecil. Karena unit-unit tersebut berbeda dalam menyediakan pelayanan,
perhatian khusus diperlukan untuk memperbandingkan kinerja masing-masing unit. Teknik
seperti menyesuaikan perbedaan seperti ini disebut data envelopment analysis. Teknik ini
mengidentifikasi unit yang paling efisien dengan menggunakan metode statistic atas
berbagai perbedaan yang diizinkan.
Organisasi Profesional
Organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah organisasi litbang, lembaga hukum, rumah
sakit, arsitek, konsultan,biro iklan usaha seni, dan olahraga dimana produknya merupakan jasa
professional.
• Karakteristik khusus:
1. Tujuan
Perusahaan profesional mempunyai relative sedikit asset yang dapat dilihat, asset utamnya
adalah kemampuan professional stafnya, dimana nilai ini tidak tampak dalam laporan
keuangan. Tujuan keuangan utamanya adalah menyediakan kompensasi yang sepadan pada
para profesionalnya. Pada banyak organisasi, Tujuan yang hendak dicapai biasanya berkaitan
dengan ukuran organisasi. Kecenderungan alamiah yang terjadi adalah ukuran sukses suatu
organisasi biasanya juga dilihat dari besar kecilnya organisasi. Tujuan ini menunjukkan skala
ekonomi dalam penggunaan berbagai usaha dari staf kantor pusat organisasi dan unit-unit
pertanggunjawaban agar tidak kalah dalam persaingan.
2. Profesional
Organisasi professional lebih banyak mengandalkan tenaga kerja, dan tenaga kerja dalam hal
ini merupakan bentuk khusus. Professional biasanya cenderung tidak membebani
keputusannya dari sudut pengaruh keuangannya, mereka ingin mengerjakan sebaik mungkin
dengan mengabaikan biayanya. Karena profesional merupakan sumber daya terpenting dalam
suatu perusahaan.
3. Ukuran Output
Output dari suatu organisasi profesional tidak bisa diukur dengan ukuran fisik, seperti unit, ton
dan lain-lain. Output dalam hal ini adalah efektivitas kerja. Pendapatan yang diperoleh
biasanya merupakan ukuran output pada sejumlah organisasi profesi, namun ukuran seperti
ini lebih berhubungan pada jumlah jasa yang dilakukan, tidak berkaitan dengan mutu, walau
2
kualitas yang jelek dalam jangka panjang akan mengurangi pendapatan. Pekerjaan yang
dilakukan oleh banyak profesionaltidak repetitive atau berulang-ulang. Hal ini menyulitkan
dalam perencanaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu tugas, dan juga
penilaian atas kinerja yang telah dilakukan. Beberapa pekerjaan biasanya repetitive, misalnya
mencatat kontrak penjualan dan membuat draft tugas.
4. Ukuran Kecil
Dengan beberapa pengecualian, seperti kantor lembaga hokum, akuntan, organisasi
professional biasanya relative kecil dan berlokasi pada satu tempat saja. Manajer puncak pada
organisasi seperti ini bisa mengawasi dan memotivasi pegawainya secara langsung dan
pendekatan pribadi saja. Sehingga, kebutuhan untuk sistem pengendalian manajemen
tidaklah merupakan hal yang mendesak.
5. Pemasaran
Pada perusahaan manufaktur, pemilihannya jelas antara kegiatan produksi dan pemasaran.
Pada organisasi profesi pemilihan tersebut tidak ada. Pemasaran pada dasarnya merupakan
kegiatan inti pada semua organisasi.
• Sistem Pengendalian Manajemen
1. Penentuan Harga
Harga jual dari pekerjaan yang dilakukan pada organisasi profesi biasabya ditetapkan secara
tradisional. Tarif biasanya didasrkan pada jam kerja untuk kompensasi dengan tingkat
profesionalnya, ditambah biaya overhead dan laba. Biasanya juga dibebankan biaya tetapnya.
2. Pusat laba dan harga transfer
Organisasi nirlaba biasanya menggunakan pusat laba. Unit pendukung, seperti
pemeliharaan,proses informasi,transformasi, telekomunikasi, percetakan dan sejumlah
material dan jasa, membebankan uang yang dikonsumsinya pada jasa yang diberikannya.
3. Perencanaan strategi dan pengangaran
Pada umumnya, sistem perencanaan strategi dibuat tidak sebaik pada perusahaan
manufaktur. Pada organisasi profesi, asset utamanya adalah orang, dan walaupun terjadi
fluktuasi jangka pendek pegawainya, perubahan ukuran dan kompensasiuntuk stafnya lebih
mudah dibuat dan direvisi dimana perlu.

3
4. Pengawasan operasi
Perhatian yang besar hendaknya diberikan pada penjadwalanwaktu dan professional tersebut.
The billed time ratio adalah rasio jumlah jam yang dipakai terhadap total jam kerja yang
tersedia dari professional tersebut, diawasi dengan cermat. Ketidakmampuan untuk
menciptakan standar kerja dan ukuran prestasinya, akan membawa dampak terhadap
perencanaan dan pengendalian tugas sehari-hari.
5. Ukuran prestasi dan penghagaan
Kinerja professional cukup mudah dinilai. Namun ada juga kinerja professional yang cukup
sulit dunilai. Untuk beberapa kondisi, ukuran prestasi biasanya tersedia.

Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba menurut definisi hukumnya merupakan organisasi yang tidak bisa
mengalihkan aktiva, pendapatan, atau keuntungannya kepada anggota, pegawai atau direktur
oeganisasi tersebut.Tetapi dalam hal ini, organisasi tentu saja bisa memberi semacam
kompensasi atas jasa ataupun barang yang diberikan oleh pegawai maupun anggota
organisasi tersebut. Definisi ini juga tidak berarti organisasi dilarang memperoleh pendapatan
yang diperhitungkan sebagai labanya. Yang dilarang adalah distribusi laba tersebut. Organisasi
nirlaba memerlukan laba yang tinggi untuk menyediakan modal kerja dan sebagai penjagaan
di masa paceklik perolehan dana.
• Ciri-ciri khusus :
1. Tidak ada ukuran dana
Tujuan utama dari kebanyakan usaha adalah memperoleh laba yang memuaskan bagi
pemiliknya. Laba dalam hal ini merupakan ukuran prestasi terhadap tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan dan ukuran seperti ini tidak kita jumpai pada organisasi nirlaba. Ketiadaan
ukuran kuantitas dalam penghargaan kinerja manajemen merupakan masalah yang serius bagi
penerapan pengendalian manajemen pada organisasi nirlaba. Laporan keuangan merupakan
laporan yang sangat bermanfaat pada organisasi nirlaba, sama seperti pada dunia usaha.
Walaupun kinerja keuangan tidak merupakantujuan dominan pada orgaisasi nirlaba, tapi
tujuan seperti ini tetap perlu karena tanpa pendapatan yang sedikit melebihi biaya sulit bagi
suatu organisasi nirlaba untuk bertahan hidup.

4
2. Kontribusi modal
Hanya sedikit perbedaan utama pada pencatatan transaksi akuntansi pada unit usaha dan
organisasi nirlaba, yakni yang berkaitan dengan modal pada neraca. Sedangkan persamaannya
adalah baik organisasi laba maupun nirlaba menyatakan peningkatan modal jika terjadi
peningkatan pendapatan labanya. Ada dua kategori kontribusi modal yaitu dalam bentuk
bangunan dan sumbangan. Penerimaan kontribusi aktiva modal tidak merupakan pendapatan.
Organisasi nirlaba mempunyai dua bentuk laporan keuangan, bentuk pertama berkaitan
dengan kegiatan operasional dan termasuk di dalamnya adalah laporan operasional, neraca,
dan laporan cash flow, semuanya sama seperti yang ditemui di dunia usaha umumnya. Bentuk
kedua berkaitan dengan kontribusi modal, dan lapran ini berisikan laporan kontribusi modal
inflow dan outflow selama satu periode dan neraca yang melaporkan kontribusi aktiva modal
dan yang berkaitan dengan hutang dan modal.
3. Akuntansi dana
Banyak organisasi nirlaba menggunakan pencatatan system akuntansinya dengan cara
akuntansi dana. Rekening disimpan terpisah untuk beberapa dana yang masing-masing
seimbang dengan sendirinya.
4. Aturan
Organisasi nirlaba biasanya diatur dan diawasi oleh dewan penyantun (trustee). Biasanya
dewan ini tidak mampu mengidentifikasi masalah sebenarnya. Untuk itulah diperlukan dewan
yang mengatur secara kuat dan bekerja secara efektif.
• Sistem Pengendalian Manajemen
1. Penentuan harga pokok
Kebanyakan organisasi nirlaba tidak memperhatikan dengan serius tentang kebijakan harga.
Harga atas jasa biasanya ditetapkan dengan system biaya penuh (full cost system). Prinsip ini
diterapkan pada jasa-jasa yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Pada umunya
pengendalian manajeman ditetapkan apabila harganya telah ditetapkan terlebih dahulu
sebelum ditetapkannya kinerja atas jasa yang diberikan.
2. Penyusunan anggaran dan perencanaan strategi
Pada organisasi nirlaba yang harus memutuskan alokasi sumber daya yang terbatas secara
bijaksana, perencanaan strategi lebih penting dan lebih banyak memakan waktu dari pada
5
jenis usahanya itu sendiri. Alat pengendalian manajemen yang paling penting dalam organisasi
seperti ini adalah berkaitan dengan aktivitas keuangan organisasi yakni anggaran (baik itu
pendapatan maupun pengeluaran.)
3. Operasi dan evaluasi
Pada kebanyakan organisasi nirlaba, tidak ada cara untuk mengetahui biaya operasional yang
optimum. Banyak organisasi mengalami kesulitan untuk memperoleh dana terutama dari
sumber pemerintah. Hal ini membawa konsekuensi makin diperlukannya pengendalian
manajemen.

Organisasi Usaha Dagang


Tidak seperti pada organisasi jasa, persediaan merupakan faktor penting pada perusahaan
dagang. Sebenarnya kepala departemen pada organisasi seperti ini disebut “pembeli”, tidak
hanya sekedar manajer, yang menunjukkan pentingnya fungsi pengadaan. Alat pengawasan
yang prinsip adalah dimungkinkannya untuk membeli yakni jumlah maksimum yang boleh
dibeli oleh pembeli kapan saja. Pengawasan modal kerja merupakan faktor penting dalam
perusahaan dagang. Saat ini organisasi dagang dan organisasi swasta telah mengembangkan
sistem informasi yang memungkinkan satu perusahaan membandingkan pendapatan, biaya
dan elemen lainnya dengan perusahaan lainnya.

PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN JASA KEUANGAN


Perusahaan Jasa Keuangan Secara Umum
• Karakteristik Umum:
1. Aset Moneter
kebanyakan asset perusahaan jasa keuangan adalah moneter. Nilai asset moneter saat ini
lebih mudah diukur dari pada aset fisik lainnya, seperti gedung dan peralatan serta hak patent
dan aktiva tak berwujud lainnya. Mata uang merupakan contoh ekstrem komoditi fungible.
Setiap saat pada suatu waktu rupiah yang dimiliki oleh seluruh perusahaan mempunyai nilai
yang sama dengan nilai nominalnya atau daya belinya. Daya beli rupiah berubah menurut
waktu, tetapi pada masa depan, semua rupiah mempunyai nilai yang seimbang. Hal ini berarti
rupiah yang dipunyai setiap orang mempunyai kualitas yang sama pada saat diberikan. Aset
keuangan juga bisa ditransfer dari satu pemilik ke pemilik lain dengan cepat dan mudah.
6
2. Jangka Waktu Untuk Transaksi
Kesuksesan atau kegagalan pengeluaran obligasi, pinjaman hipotik pada seseorang atau
kebijakan asuransi jiwa mungkin tidak diketahui selama 30 tahun atau lebih. Selama periode
ini, ketepatan dari pinjaman ataupun kebijakannya mungkin berubah, daya beli uang tersebut
tentu saja berubah. Ini berarti kinerja akhir meliputi otorisasi dan penyusutan pinjaman, atau
penjualan dan penetuan harga kebijakan asuransi, tidak bisa diukur pada saat keputusan awal
dibuat. Hal ini berarti pengawasan membutuhkan suatu alat yang mensurvei keabsahan
secara berkala transaksi selama periode tertentu, termasuk pemeriksaa berkala semua
pinjaman yang beredar.
3. Risiko dan penghargaan
Banyak perusahaan jasa keuangan dalam bisnis menerima risiko dalam bentuk penghargaan,
kebanyakan keputusan usaha melibatkan keseimbangan risiko dan penghargaan. Makin besar
risiko, makin besar penghargaan yang diterima. Pada perusahaan jasa keuangan,
keseimbangan ini nampak jelas pada investasi usaha, seperti melibatkan pembelian mesin
atau pengenalan produk baru. Tarif bunga atas pinjaman dan premi pada polis asuransi
didasari asumsi risiko yang akan terjadi.
4. Regulasi
Perusahaan jasa keuangan diatur secara ketat. Bank dan pedagang sekuritas diatur oleh
undang-undang dan peraturan lainnya. Walaupun regulasi ini diperlukan, beberapa aturan ini
melarang praktik usaha tertentu dan aturan akuntansi khusus lainnya berbeda dari akuntansi
yang berlaku umum (GAAP). Untuk keputusan tertentu, pengaruh baik akuntansi GAAP
maupun akuntansi pada regulasi tersebut harus dipertimbangkan.

Bank Komersial dan Lembaga pembiayaan


• Karakteristik Umum :
1. Modal Yang Diatur
Kemampuan suatu bank untuk meminjamkan atau menginvestasikan uang diatur oleh
pemerintah dimana modal setidaknya harus seimbang dengan persentase tertentu dari
asetnya
7
2. Produk Baru
Hingga saat ini kegiatan bank komersial umumnya berkaitan dengan kegiatan menyimpan dan
meminjamkan uang, dengan jumlah pendapatan yang relative kecil dihasilkan dari fee yang
dibebankan untuk mengelola dana trust dan pengamanan asset konsumen. Bank melengkapi
beberapa jasa untuk nasabahnya tanpa beban atau dengan beban tidak langsung yang
dihasilkan dari perolehan perusahaan dalam menjaga keseimbangan minimum tertentu.
3. Risiko
Bank dihadapkan dengan 3 bentuk risiko:
1. Risiko kredit, yakni risiko dimana suatu pinjaman tidak bisa kembali.
2. Risiko tingkat bunga, yakni selisijh antara bunga yang dibayarkan pada deposito dan tarif
yang diperoleh atas pinjaman dan investasi, akan berubah dengan cara yang tak tampak.
3. Risiko transaksi, yakni risiko kesalahan dalam proses transaksi.
4. Otomasi
Di semua bank fungsi penabungan dan penarikan biasanya otomatis.untuk jumlah transaksi
yang besar dilakukan melalui Automatic Teller Machine (ATM). Banyak keputusan
peminjaman juga terotomatisasi. Bahkan fungsi-funsi seperti ini terotomatisasi diman para
ahli percaya bahwa dalam waktu dekat hanya fungsi karyawan pada kantor cabang yang
masih melayani kepuasan pelanggan.
• Implikasi Pengendalian Manajemen
Jika cabang-cabang diperlakukan sebagai pusat laba masalah-masalah berikut perlu
diperhatikan :
1. Hubungan tarif dan jangka waktu deposito terhadap tarif dan jangka waktu pinjaman
2. Volume deposit
3. Kerugian pinjaman
4. Biaya
5. Pendapatan bersama
6. Harga transfer

Perusahaan Sekuritas
Karakteristik perusahaan sekuritas yang relevan dengan pengendalian manajemen cukup

8
berbeda dari beberapa organisasi terdahulu.
Perbedaaan tersebut adalah :
1. Kepentingan hubungan pelanggan
Produk dari perusahaan sekuritas adalah tidak tampak, dan mutunya sulit diukur. Isi kualitas
prinsipnya adalah kemampuan professional perusahaan. Sikap langganan terhadap
perusahaan terutama dipengaruhi oleh penilaian mereka tentang professional yang biasa
berhubungan dengan mereka
2. Stars dan kerjasama tim
Pelaku bintang struktur organisasi perusahaan sekuritas relative mempunyai tingkatan yang
sedikit, dan hubungan antara atasan dan bawahan lebih bersifat informal dan tidak
terstruktur. Bintang-bintang yang berdagang sekuritas biasanya dibantu professional lain,
yang beberapa diantaranya merupakan bintang juga. Untuk suatu tugas yang penting,
professional terdepan mungkin mengadopsi suatu tim yang bekerja pada suatu proyek,
terkadang full time tapi lebih sering paruh waktu.
3. Kebutuhan akan aliran informasi yang cepat
Banyak sekuritas dan komoditi yang didaftarkan pada bursa-bursa dunia yang masing-masing
wilayah mempunyai zona waktu yang berbeda. Oleh karenanya perusahaan sekuritas
menjalankan usaha perdagangan 24 jam per hari. Setiap trader mempunyai sebuah buku yang
menunjukkan posisi perubahan pada masing-masing sekuritas dimana ia bertanggung jawab.
Setiap trader juga mempunyai layer computer yang menunjukkan informasi tentang
perkembangan seluruh dunia yang mungkin saja mempengaruhi harga. Pengembangan dan
pemeliharaan system informasi pada perusahaan sekuritas merupakan fungsi yang sangat
penting.
4. Fokus pada kinerja jangka pendek
Perusahaan sekuritas cenderung memfokuskan pada kinerja jangka pendek, dan jangka
pendek yang mereka maksudkan adalah kuartalan. Bukti merupakan kelas investor terbesar
dan mereka mempunyai sedikit keuntungan pada kelas berjalan, karena tujuan meeka adalahj
menyediakan dana untuk pembayaran yang harus dilakukan sepanjang waktu para pensiunan.
Focus jangka pendek ada karena tidak seorang pun tau apa yang akan terjadi dimasa depan
dan terutama karena bukti jangka pendek ini telah menjadi tradisi.
9
5. Pengukuran Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan sekuritas dan manajer atau professional lainnya terutama
diukur atas dasar pendapatan dan kedua berdasarkan laba kotor. Sedikit upaya yang
diperlukan untuk mengukur laba bersih dari berbagai aktivitas atau perseorangan.

Perusahaan Asuransi
Ada dua bentuk perusahaan asuransi yaitu asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan. Perusahaan
asuransi jiwa mengumpulkan premi dari pemegang polis, menginvestasikan premi ini, dan
membayarkan sejumlah tertentu apabila pemegang polis meninggal. Seluruh kontrak asuransi
jiwa biasanya memasukkan suatu tampilan investasi yakni bagian dari premi yang membawa
pengembangan dari nilai kas polis tersebut. Perusahaan asuransi kecelakaan mengumpulkan
premi, menginvestasikan, dan membayarkan kepad apemegang polis sejumlah kerugian
tertentu.
Masalah pengendalian manajemen dalam perusahaan asuransi khususnya asuransi jiwa
adalah mereka tidak mengetahui laba dari penjualan polis saat ini sampai beberapa tahun
berikutnya. Mereka membuat premi didasarkan estimasi terbaik dari aluran masuk dan
keluaran dari polis tersebut. Walaupun laba tidak segera diketahui, manajemen tidak bias
menunggu terlalu lama untuk menghasilkan keputusan pengendalian sehingga diperlukan
informasi saat ini.
Aktuaris menghitung suatu premi tentatif, dan premi akhir menunjukkan penilaian orang
pemasaran tentang bagusnya polis tersebut dan premi yang dibebankan oleh pesaing.
Perhitungan aktuaris mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
• Biaya akuisisi
• Biaya pemberian jasa
• Laba
• Kemungkinan kehilangan
• Pendapatan investasi
• Kemungkinan pembayaran
• Pajak penghasilan
• Tingkat laba yang diinginkan

10
Pengukuran kinerja penjualan lebih difokuskan pada volume penjualan dan tidak hanya
sekedar tingkat laba. Komisi didasarkan atas premi tahun pertama atau awal tahun, atau atas
jumlah polis yang tertulis.

11

Anda mungkin juga menyukai