KELOMPOK 5 :
1
1.3 Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui penjelasan Perusahaan Jasa Secara Umum
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 2003, lapangan kerja sektor jasa telah tumbuh lebih dari dua kali lipat
pertumbuhan sektor manufaktur yang membutuhkan wawasan yang lebih mengenai sistem
pengendalian manajemen bagi organisasi jasa.
Karakteristik
Pengendalian manajemen dalam industri jasa agak berbeda dengan pengendalian
manajemen dalam perusahaan manufaktur. Karakteristik tersebut adalah:
3
4) Organisasi dengan Multi Unit
Beberapa organisasi jasa mengoperasikan beberapa unit di lokasi yang berbeda yang
masing-masing relatif kecil. Karena unit-unit tersebut berbeda dalam menyediakan
pelayanan, perhatian khusus diperlukan untuk memperbandingkan kinerja masing-masing
unit. Teknik seperti menyesuaikan perbedaan seperti ini disebut data envelopment
analysis. Teknik ini mengidentifikasi unit yang paling efisien dengan menggunakan
metode statistic atas berbagai perbedaan yang diizinkan.
Sejarah Perkembangan
Akuntansi biaya dimulai di perusahaan manufaktur karena kebutuhan untuk
menilai persediaan barang dalam proses dan barang jadi untuk tujuan laporan keuangan.
Sistem ini memberikan data mentah yang dapat dengan mudah diadaptasi untuk digunakan
dalam menetapkan harga jual dan untuk tujuan manajemen lainnya. Banyak organisasi jasa
tidak mempunyai dorongan yang sama mengembangkan data biaya. Penggunaan mereka
atas data biaya produk dan data akuntansi manajemen lainnya adalah baru-baru ini saja
terutama sejak Perang Dunia II. Sekarang ini sistem pengendalian manajemen dan
organisasi jasa berkembang sama pesatnya dengan sistem pengendalian manajemen yang
ada di perusahaan manufaktur.
Karakteristik Khusus
1) Tujuan
Perusahaan profesional mempunyai relative sedikit asset yang dapat dilihat, asset
utamnya adalah kemampuan professional stafnya, dimana nilai ini tidak tampak dalam
laporan keuangan. Tujuan keuangan utamanya adalah menyediakan kompensasi yang
sepadan pada para profesionalnya. Pada banyak organisasi, Tujuan yang hendak dicapai
biasanya berkaitan dengan ukuran organisasi. Kecenderungan alamiah yang terjadi adalah
ukuran sukses suatu organisasi biasanya juga dilihat dari besar kecilnya organisasi.
Tujuan ini menunjukkan skala ekonomi dalam penggunaan berbagai usaha dari staf
kantor pusat organisasi dan unit-unit pertanggunjawaban agar tidak kalah bersaing.
4
2) Profesional
Organisasi professional lebih banyak mengandalkan tenaga kerja, dan tenaga kerja dalam
hal ini merupakan bentuk khusus. Professional biasanya cenderung tidak membebani
keputusannya dari sudut pengaruh keuangannya, mereka ingin mengerjakan sebaik
mungkin dengan mengabaikan biayanya. Karena profesional merupakan sumber daya
terpenting dalam suatu perusahaan.
Output dari organisasi profesional tidak dapat diukur dengan ukuran fisik, seperti unit,
ton, atau galon. Seseorang dapat mengukur jumlah pasien yang dilayani oleh seorang
dokter dalam satu hari, dan bahkan dapat mengklasifikasikan pasien-pasien tersebut
berdasarkan jenis keluhannya; tetapi tidak dapat disamakan dengan jumlah atau kualitas
layanan yang diberikan oleh dokter tersebut. Yang terbaik yang dapat diukur adalah
efisiensi dokter tersebut dalam menangani pasiennya, yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan pekerja yang santai dan pekerja keras. Pendapatan yang diperoleh
adalah salah satu ukuran output di heberapa organisasi profesional, tetapi angka moneter
ini, paling-paling hanya berkaitan dengan kuantitas jasa yang diberikan, namun bukan
kualitasnya (meskipun kualitas yang buruk tercermin dalam pendapatan yang berkurang
dalam jangka panjang).
4) Ukuran Kecil
Dengan beberapa pengecualian, seperti kantor lembaga hokum, akuntan, organisasi
professional biasanya relative kecil dan berlokasi pada satu tempat saja. Manajer puncak
pada organisasi seperti ini bisa mengawasi dan memotivasi pegawainya secara langsung
dan pendekatan pribadi saja. Sehingga, kebutuhan untuk sistem pengendalian manajemen
tidaklah merupakan hal yang mendesak.
5) Pemasaran
Dalam suatu perusahaan manufaktur terdapat garis pemisah yang jelas antara aktivitas
pemasaran dengan aktivitas produksi, hanya manajemen senior yang menaruh perhatian
pada keduanya. Pemisahan yang jelas semacam itu tidak terdapat dalam organisasi
proesional. Di beberapa organisasi profesional, kode etik profesi membatasi jumlah dan
karakter dan usaha pemasaran yang terlalu kentara oleh para profesional. Tetapi,
5
pemasaran adalah aktivitas yang penting di hampir semua organisasi. Dalam situasi
seperti ini, sangatlah sulit untuk memberikan penghargaan yang sesuai kepada orang
yang bertanggung jawab untuk “menjual” ke pelanggan baru.
a. Penentuan Harga
Harga jual dari pekerjaan yang dilakukan pada organisasi profesi biasabya ditetapkan
secara tradisional. Tarif biasanya didasrkan pada jam kerja untuk kompensasi dengan
tingkat profesionalnya, ditambah biaya overhead dan laba. Biasanya juga dibebankan
biaya tetapnya.
d. Pengawasan Operasi
Perhatian yang besar hendaknya diberikan pada penjadwalanwaktu dan professional
tersebut. The billed time ratio adalah rasio jumlah jam yang dipakai terhadap total jam
kerja yang tersedia dari professional tersebut, diawasi dengan cermat.
Ketidakmampuan untuk menciptakan standar kerja dan ukuran prestasinya, akan
membawa dampak terhadap perencanaan dan pengendalian tugas sehari-hari.
Kinerja professional cukup mudah dinilai. Namun ada juga kinerja professional yang
cukup sulit dunilai. Untuk beberapa kondisi, ukuran prestasi biasanya tersedia.
6
2.3 Organisasi Perawatan Kesehatan
Organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah rumah sakit,klinik, rumah sakit
bersalin, laboratorium kesehatan, dan organisasi sejenis lainnya. Pada dasarnya ciri-ciri
organisasi seperti ini merupakan organisasi nirlaba, tapi banyak juga diantaranya yang
merupakan perusahaan yang berorientasi laba.
3. Profesional
Pengaruh pengendalian manajemen pada professional ini sama dengan yang terjadi pada
organisasi profesional lainnya. Loyalitas mereka biasanya lebih mengarah pada profesi,
tidak pada organisasi.manajer bagian pada dasarnya merupakan seorang professional
yang melakukan fungsi manajemennya hanya pada paruh waktu.
7
2.4 Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba menurut definisi hukumnya merupakan organisasi yang tidak bisa
mengalihkan aktiva, pendapatan, atau keuntungannya kepada anggota, pegawai atau
direktur oeganisasi tersebut.Tetapi dalam hal ini, organisasi tentu saja bisa memberi
semacam kompensasi atas jasa ataupun barang yang diberikan oleh pegawai maupun
anggota organisasi tersebut. Definisi ini juga tidak berarti organisasi dilarang memperoleh
pendapatan yang diperhitungkan sebagai labanya. Yang dilarang adalah distribusi laba
tersebut. Organisasi nirlaba memerlukan laba yang tinggi untuk menyediakan modal kerja
dan sebagai penjagaan di masa paceklik perolehan dana.
2. Kontribusi Modal
Hanya sedikit perbedaan utama pada pencatatan transaksi akuntansi pada unit usaha dan
organisasi nirlaba, yakni yang berkaitan dengan modal pada neraca. Sedangkan
persamaannya adalah baik organisasi laba maupun nirlaba menyatakan peningkatan
modal jika terjadi peningkatan pendapatan labanya. Ada dua kategori kontribusi modal
yaitu dalam bentuk bangunan dan sumbangan. Penerimaan kontribusi aktiva modal tidak
merupakan pendapatan. Organisasi nirlaba mempunyai dua bentuk laporan keuangan,
bentuk pertama berkaitan dengan kegiatan operasional dan termasuk di dalamnya adalah
laporan operasional, neraca, dan laporan cash flow, semuanya sama seperti yang ditemui
di dunia usaha umumnya. Bentuk kedua berkaitan dengan kontribusi modal, dan lapran
ini berisikan laporan kontribusi modal inflow dan outflow selama satu periode dan neraca
yang melaporkan kontribusi aktiva modal dan yang berkaitan dengan hutang dan modal.
8
3. Akuntansi Dana
Banyak organisasi nirlaba menggunakan pencatatan system akuntansinya dengan cara
akuntansi dana. Rekening disimpan terpisah untuk beberapa dana yang masing-masing
seimbang dengan sendirinya.
4. Aturan
Organisasi nirlaba biasanya diatur dan diawasi oleh dewan penyantun (trustee). Biasanya
dewan ini tidak mampu mengidentifikasi masalah sebenarnya. Untuk itulah diperlukan
dewan yang mengatur secara kuat dan bekerja secara efektif
2. Informasi Publik
Pemerintah biasanya membatasi jumlah informasi yang sensitive dan kontreoversial yang
mengalir melalui sistem pengendalian manajemen formal. Hal ini mengurangi efektivitas
sistem.
5. Kompensasi Manajemen
Manajer dan profesional lainnya di organisasi pemerintah biasanya cenderung sedikit
mendapatkan kompensasi dibandingkan yang diperolejh profesional lainnya di swasta.
Kompensasi disini tidak hanya dalam bentuk materi, penghargaan atau yang lebih
konkret kenaikan pangkat secara otomatis adalah beberapa contoh kompensasi yang
dapat diberikan.
6. Akuntansi
Hingga saat ini sistem akuntansi yang dipakai pada organisasi pemerintah sudah kuno
dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Disini perlu dilakukan perombakan sistem
akuntansi yang lebih mengacu pada kebutuhan saat ini.
2. Ukuran kerja
Laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Biaya pada organisasi pemerintah dapat
diukur sama akuratnya dengan yang di swasta. Pada organisasi pemerintah pendapatan
tidak merupakan output. Karena tidak merupakan ukuran moneter, maka ukuran
pendapatan disoini bisa dilihat dari kualifikasi yang dilakukan. Kualifikasi yang biasanya
dilakukan adalah:
a. Ukuran Hasil (A Result Measure) adalah ukuran output yang menurut dugaan
berhubungan dengan tujuan organisasi.
b. Ukuran Proses (A Proces Measure) adalah ukuran yang berkaitan dengan
kegiatan yang dijalankan oleh pemerintah.
c. Indikator Sosial adalah ukuran yang lebih luas dimana output yang dihasilkan
menunjukkan hasil kerja dari organisasi pemerintah tersebut.
Tidak seperti pada organisasi jasa, persediaan merupakan faktor penting pada
perusahaan dagang. Sebenarnya kepala departemen pada organisasi seperti ini disebut
“pembeli”, tidak hanya sekedar manajer, yang menunjukkan pentingnya fungsi pengadaan.
Alat pengawasan yang prinsip adalah dimungkinkannya untuk membeli yakni jumlah
maksimum yang boleh dibeli oleh pembeli kapan saja. Pengawasan modal kerja merupakan
faktor penting dalam perusahaan dagang. Saat ini organisasi dagang dan organisasi swasta
telah mengembangkan sistem informasi yang memungkinkan satu perusahaan
membandingkan pendapatan, biaya dan elemen lainnya dengan perusahaan lainnya.
11
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Anthony, Robert N dan Vijai Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.