Anda di halaman 1dari 14

Sistem Penegendalian Manajemen

Pada Perusahaan Jasa

Tugas Mata Kuliah

Sistem Pengendalian Manajemen


(SPM)

KELOMPOK 5 :

Ni Putu Ayunda Astyka Dewi (1933122051)

Ayu Wida Adyanthi (1933122062)

Dian Puji Lestari (1933122070)

I Made Deni Setiawan (202033122061)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Warmadewa
Tahun 2021
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pengendalian manajemen juga berfungsi pada sektor jasa. Dalam
prosespengendaliannya, sektor jasa mempunyai karakteristik yang relatif berbeda
dibanding sektor manufaktur. Sistem pengendalian manajemen yang akan dibahas
adalah dikhususkan pada organisasi jasa profesional (konsultan hukum, pengacara,
akuntansi dan profesi sejenis), rumah sakit, nirlaba (yayasan), pemerintah dan
organisasi dagang (agen, distributor, pengecer). Selain bahasan yang mengenai
sistem pengendalian manajemen pada sector jasa, makalah ini juga membahas
mengenai sistem pengendalian manajemen pada perusahaan jasa keuangan.
Perusahaan jasa keuangan merupakan perusahaan yang bidang utamanya adalah
mengelola uang. Pada dasarnya perusahaan ini bertindak sebagai penengah yakni
ia memperoleh uang dari para deposan atau penabung dan meminjamkannya pada
perorangan atau perusahaan.
Tindakan lainnya adalah pemindah resiko (risk shifters), yakni memperoleh
uang dalam bentuk premi, menginvestasikan premi tersebut dan menerima resiko
terjadinya peristiwa tertentu seperti kematian atau kerusakan. Tindakan lainnya
adalah sebagai pedagang yakni membeli dan menjual sekuritas baik untuk mereka
sendiri ataupun nasabahnya. Melihat bidang usaha yang dijalankan, maka
perusahaan jasa keuangan mempunyai beberapa masalah terhadap pengendalian
manajemennya yang berbeda dari perusahaan jasa lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana pengertian dan karakteristik perusahaan jasa secara umum?

- Bagaimana Karakteristik organisasi jasa profesional?

- Apa organisasi perawatan kesehatan dan ciri - cirinya?

- Apa organisasi nirlaba dan ciri - cirinya?

- Bagaiamana karakteristik organisasi Pemerintahan?

- Apa pembeda organisasi usaha dagang dengan organisasi lainya?

1
1.3 Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui penjelasan Perusahaan Jasa Secara Umum

- Untuk mengetahui tentang Organisasi Profesional

- Untuk mengetahui tentang Organisasi Perawatan Kesehatan

- Untuk mengetahui tentang Organisasi Nirlaba

- Untuk mengetahui tentang Organisasi Pemerintahan

- Untuk mengetahui tentang Organisasi Usaha Dagang

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Organisasi Jasa Secara Umum

Pada tahun 2003, lapangan kerja sektor jasa telah tumbuh lebih dari dua kali lipat
pertumbuhan sektor manufaktur yang membutuhkan wawasan yang lebih mengenai sistem
pengendalian manajemen bagi organisasi jasa.

Karakteristik
Pengendalian manajemen dalam industri jasa agak berbeda dengan pengendalian
manajemen dalam perusahaan manufaktur. Karakteristik tersebut adalah:

1) Ketiadaan Persediaan Penyangga


Persediaan pada perusahaan manufaktur dimaksudkan untuk menjamin kontinuitas
produksi, serta untuk menjamin produk jadi selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh
konsumen. Namun karakteristik persediaan ini tidak ditemukan dalam industri jasa.
Perusahaan jasa harus berupaya meminimalkan kapasitas yang tidak terpakai. Biaya yang
terjadi pada organisasi jasa merupakan biaya tetap dalam jangka pendek. Variabel kunci
untuk organisasi jasa adalah seberapa besar kapasitas yang dipunyai oleh perusahaan jasa
untuk dibandingkan dengan permintaan akan jasa yang ada.

2) Kesulitan dalam Pengawasan Kualitas


Perusahaan manufaktur bisa memeriksa produknya sebelum dikirimkan ke pelanggan,
dan kualitas barang yang dikirim bisa diukur secara kasat mata atau dengan instrument
tertentu. Sedangkan perusahaan jasa tidak bisa melakukan hal yang sama seperti barang.
Penilaian atas kualitas jasa terjadi pada saat jasa itu diberikan dan seringkali
subyektif.Individu-individu sangat termotivasi ketika mereka memperoleh laporan, atau
umpan balik mengenai kinerja mereka.

3) Penggunaan Tenaga Kerja yang Intensif


Perusahaan manufaktur menambah peralatan dan otomasi alat produksinya dengan
maksud menggantikan tenaga kerja dan mengurangi biaya.perusahaan jasa tidak
melakukan itu, tetapi dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pelayanan.

3
4) Organisasi dengan Multi Unit
Beberapa organisasi jasa mengoperasikan beberapa unit di lokasi yang berbeda yang
masing-masing relatif kecil. Karena unit-unit tersebut berbeda dalam menyediakan
pelayanan, perhatian khusus diperlukan untuk memperbandingkan kinerja masing-masing
unit. Teknik seperti menyesuaikan perbedaan seperti ini disebut data envelopment
analysis. Teknik ini mengidentifikasi unit yang paling efisien dengan menggunakan
metode statistic atas berbagai perbedaan yang diizinkan.

Sejarah Perkembangan
Akuntansi biaya dimulai di perusahaan manufaktur karena kebutuhan untuk
menilai persediaan barang dalam proses dan barang jadi untuk tujuan laporan keuangan.
Sistem ini memberikan data mentah yang dapat dengan mudah diadaptasi untuk digunakan
dalam menetapkan harga jual dan untuk tujuan manajemen lainnya. Banyak organisasi jasa
tidak mempunyai dorongan yang sama  mengembangkan data biaya. Penggunaan mereka
atas data biaya produk dan data akuntansi manajemen lainnya adalah baru-baru ini saja
terutama sejak Perang Dunia II. Sekarang ini sistem pengendalian manajemen dan
organisasi jasa berkembang sama pesatnya dengan sistem pengendalian manajemen yang
ada di perusahaan manufaktur.

2.2 Organisasi Profesional


Organisasi yang dimaksud adalah organisasi penelitian dan pengembangan, kantor
pengacara, kantor akuntan, organisasi kesehatan, perusahaan teknik, perusahaan, arsitektur,
kantor konsultan, organisasi simfoni dan organisasi kesenian lainnya, serta organisasi
olahraga adalah contoh organisasi yang produknya adalah jasa profesional.

Karakteristik Khusus

1) Tujuan
Perusahaan profesional mempunyai relative sedikit asset yang dapat dilihat, asset
utamnya adalah kemampuan professional stafnya, dimana nilai ini tidak tampak dalam
laporan keuangan. Tujuan keuangan utamanya adalah menyediakan kompensasi yang
sepadan pada para profesionalnya. Pada banyak organisasi, Tujuan yang hendak dicapai
biasanya berkaitan dengan ukuran organisasi. Kecenderungan alamiah yang terjadi adalah
ukuran sukses suatu organisasi biasanya juga dilihat dari besar kecilnya organisasi.
Tujuan ini menunjukkan skala ekonomi dalam penggunaan berbagai usaha dari staf
kantor pusat organisasi dan unit-unit pertanggunjawaban agar tidak kalah bersaing.
4
2) Profesional
Organisasi professional lebih banyak mengandalkan tenaga kerja, dan tenaga kerja dalam
hal ini merupakan bentuk khusus. Professional biasanya cenderung tidak membebani
keputusannya dari sudut pengaruh keuangannya, mereka ingin mengerjakan sebaik
mungkin dengan mengabaikan biayanya. Karena profesional merupakan sumber daya
terpenting dalam suatu perusahaan.

3) Pengukuran Input dan Output

Output dari organisasi profesional tidak dapat diukur dengan ukuran fisik, seperti unit,
ton, atau galon. Seseorang dapat mengukur jumlah pasien yang dilayani oleh seorang
dokter dalam satu hari, dan bahkan dapat mengklasifikasikan pasien-pasien tersebut
berdasarkan jenis keluhannya; tetapi  tidak dapat disamakan dengan jumlah atau kualitas
layanan yang diberikan oleh dokter tersebut. Yang terbaik yang dapat diukur adalah
efisiensi dokter tersebut dalam menangani pasiennya, yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan pekerja yang santai dan pekerja keras. Pendapatan yang diperoleh
adalah salah satu ukuran output di heberapa organisasi profesional, tetapi angka moneter
ini, paling-paling hanya berkaitan dengan kuantitas jasa yang diberikan, namun bukan
kualitasnya (meskipun kualitas yang buruk tercermin dalam pendapatan yang berkurang
dalam jangka panjang).

4) Ukuran Kecil
Dengan beberapa pengecualian, seperti kantor lembaga hokum, akuntan, organisasi
professional biasanya relative kecil dan berlokasi pada satu tempat saja. Manajer puncak
pada organisasi seperti ini bisa mengawasi dan memotivasi pegawainya secara langsung
dan pendekatan pribadi saja. Sehingga, kebutuhan untuk sistem pengendalian manajemen
tidaklah merupakan hal yang mendesak.

5) Pemasaran
Dalam suatu perusahaan manufaktur terdapat garis pemisah yang jelas antara aktivitas
pemasaran dengan aktivitas produksi, hanya manajemen senior yang menaruh perhatian
pada keduanya. Pemisahan yang jelas semacam itu tidak terdapat dalam organisasi
proesional. Di beberapa organisasi profesional, kode etik profesi membatasi jumlah dan
karakter dan usaha pemasaran yang terlalu kentara oleh para profesional. Tetapi,

5
pemasaran adalah aktivitas yang penting di hampir semua organisasi. Dalam situasi
seperti ini, sangatlah sulit untuk memberikan penghargaan yang sesuai kepada orang
yang bertanggung jawab untuk “menjual” ke pelanggan baru.

Sistem Pengendalian Manajemen

a. Penentuan Harga

Harga jual dari pekerjaan yang dilakukan pada organisasi profesi biasabya ditetapkan
secara tradisional. Tarif biasanya didasrkan pada jam kerja untuk kompensasi dengan
tingkat profesionalnya, ditambah biaya overhead dan laba. Biasanya juga dibebankan
biaya tetapnya.

b. Pusat Laba dan Penetapan Harga Transfer


Organisasi nirlaba biasanya menggunakan pusat laba. Unit pendukung, seperti
pemeliharaan,proses informasi,transformasi, telekomunikasi, percetakan dan sejumlah
material dan jasa, membebankan uang yang dikonsumsinya pada jasa yang
diberikannya.

c. Perencanaan Strategis dan Penyusunan Anggaran


Pada umumnya, sistem perencanaan strategi dibuat tidak sebaik pada perusahaan
manufaktur. Pada organisasi profesi, asset utamanya adalah orang, dan walaupun
terjadi fluktuasi jangka pendek pegawainya, perubahan ukuran dan kompensasiuntuk
stafnya lebih mudah dibuat dan direvisi dimana perlu.

d. Pengawasan Operasi
Perhatian yang besar hendaknya diberikan pada penjadwalanwaktu dan professional
tersebut. The billed time ratio adalah rasio jumlah jam yang dipakai terhadap total jam
kerja yang tersedia dari professional tersebut, diawasi dengan cermat.
Ketidakmampuan untuk menciptakan standar kerja dan ukuran prestasinya, akan
membawa dampak terhadap perencanaan dan pengendalian tugas sehari-hari.

e. Ukuran Prestasi dan penghargaan

Kinerja professional cukup mudah dinilai. Namun ada juga kinerja professional yang
cukup sulit dunilai. Untuk beberapa kondisi, ukuran prestasi biasanya tersedia.

6
2.3 Organisasi Perawatan Kesehatan
Organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah rumah sakit,klinik, rumah sakit
bersalin, laboratorium kesehatan, dan organisasi sejenis lainnya. Pada dasarnya ciri-ciri
organisasi seperti ini merupakan organisasi nirlaba, tapi banyak juga diantaranya yang
merupakan perusahaan yang berorientasi laba.

Ciri - ciri Khusus Organisasi Perawatan Kesehatan

1. Kesulitan Dalam Masalah Sosial


Masyarakat sering dihadapkan dengan pelayanan rumah sakit yang tidak bagus, tingginya
tarif rumah sakit, tingginya obat dan masalah-masalah lainnya. Dilain sisi jumlah orang
sakit terus bertambah karena kemajuan pengobatan memperpanjang harapan hidup
manusia, yang pada gilirannya membutuhkan perawatan. Pihak yang menyediakan
layanan kesehatan sebenarnya sadar akan masalah ini, namun diperlukan mekanisme
tertentu yang tidak saling merugikan antara penyedia dan pemakai perawatan kesehatan.

2. Perubahan Penyedia Jasa Perawatan Kesehatan


Dengan meningkatnya biaya perawatan kesehatan, perubahan signifikan terjadi dalam hal
pelayanan perawatan, yang dulunya dilakukan oleh beberapa penyedia perawatan
kesehatan. Banyak jasa yang sebelumnya dilakukan oleh rumah sakit,sekarang cukup
dilakukan oleh klinik tertentu saja.

3. Profesional
Pengaruh pengendalian manajemen pada professional ini sama dengan yang terjadi pada
organisasi profesional lainnya. Loyalitas mereka biasanya lebih mengarah pada profesi,
tidak pada organisasi.manajer bagian pada dasarnya merupakan seorang professional
yang melakukan fungsi manajemennya hanya pada paruh waktu.

4. Pentingnya Pengendalian Mutu


Industri kesehatan banyak berkaitan dengan kehidupan manusia, sehingga kualitas jasa
yang diberikan harus benar-benar diperhatikan. Pada periode tertentu diperlukan
pengkajian ulang tentang prosedur operasi atau pembedahan, pengkajian ulang terhadap
dokter pribadi.

7
2.4 Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba menurut definisi hukumnya merupakan organisasi yang tidak bisa
mengalihkan aktiva, pendapatan, atau keuntungannya kepada anggota, pegawai atau
direktur oeganisasi tersebut.Tetapi dalam hal ini, organisasi tentu saja bisa memberi
semacam kompensasi atas jasa ataupun barang yang diberikan oleh pegawai maupun
anggota organisasi tersebut. Definisi ini juga tidak berarti organisasi dilarang memperoleh
pendapatan yang diperhitungkan sebagai labanya. Yang dilarang adalah distribusi laba
tersebut. Organisasi nirlaba memerlukan laba yang tinggi untuk menyediakan modal kerja
dan sebagai penjagaan di masa paceklik perolehan dana.

Ciri - ciri Khusus Organisasi Nirlaba

1. Tidak Ada Ukuran Dana


Tujuan utama dari kebanyakan usaha adalah memperoleh laba yang memuaskan bagi
pemiliknya. Laba dalam hal ini merupakan ukuran prestasi terhadap tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan dan ukuran seperti ini tidak kita jumpai pada organisasi nirlaba.
Ketiadaan ukuran kuantitas dalam penghargaan kinerja manajemen merupakan masalah
yang serius bagi penerapan pengendalian manajemen pada organisasi nirlaba. Laporan
keuangan merupakan laporan yang sangat bermanfaat pada organisasi nirlaba, sama
seperti pada dunia usaha. Walaupun kinerja keuangan tidak merupakantujuan dominan
pada orgaisasi nirlaba, tapi tujuan seperti ini tetap perlu karena tanpa pendapatan yang
sedikit melebihi biaya sulit bagi suatu organisasi nirlaba untuk bertahan hidup.

2. Kontribusi Modal
Hanya sedikit perbedaan utama pada pencatatan transaksi akuntansi pada unit usaha dan
organisasi nirlaba, yakni yang berkaitan dengan modal pada neraca. Sedangkan
persamaannya adalah baik organisasi laba maupun nirlaba menyatakan peningkatan
modal jika terjadi peningkatan pendapatan labanya. Ada dua kategori kontribusi modal
yaitu dalam bentuk bangunan dan sumbangan. Penerimaan kontribusi aktiva modal tidak
merupakan pendapatan. Organisasi nirlaba mempunyai dua bentuk laporan keuangan,
bentuk pertama berkaitan dengan kegiatan operasional dan termasuk di dalamnya adalah
laporan operasional, neraca, dan laporan cash flow, semuanya sama seperti yang ditemui
di dunia usaha umumnya. Bentuk kedua berkaitan dengan kontribusi modal, dan lapran
ini berisikan laporan kontribusi modal inflow dan outflow selama satu periode dan neraca
yang melaporkan kontribusi aktiva modal dan yang berkaitan dengan hutang dan modal.

8
3. Akuntansi Dana
Banyak organisasi nirlaba menggunakan pencatatan system akuntansinya dengan cara
akuntansi dana. Rekening disimpan terpisah untuk beberapa dana yang masing-masing
seimbang dengan sendirinya.
4. Aturan
Organisasi nirlaba biasanya diatur dan diawasi oleh dewan penyantun (trustee). Biasanya
dewan ini tidak mampu mengidentifikasi masalah sebenarnya. Untuk itulah diperlukan
dewan yang mengatur secara kuat dan bekerja secara efektif

Sistem Pengendalian Manajemen


1. Penentuan harga pokok
Kebanyakan organisasi nirlaba tidak memperhatikan dengan serius tentang kebijakan
harga. Harga atas jasa biasanya ditetapkan dengan system biaya penuh (full cost system).
Prinsip ini diterapkan pada jasa-jasa yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Pada
umunya pengendalian manajeman ditetapkan apabila harganya telah ditetapkan terlebih
dahulu sebelum ditetapkannya kinerja atas jasa yang diberikan.

2. Penyusunan anggaran dan perencanaan strategi


Pada organisasi nirlaba yang harus memutuskan alokasi sumber daya yang terbatas secara
bijaksana, perencanaan strategi lebih penting dan lebih banyak memakan waktu dari pada
jenis usahanya itu sendiri. Alat pengendalian manajemen yang paling penting dalam
organisasi seperti ini adalah berkaitan dengan aktivitas keuangan organisasi yakni
anggaran (baik itu pendapatan maupun pengeluaran).

3. Operasi dan evaluasi


Pada kebanyakan organisasi nirlaba, tidak ada cara untuk mengetahui biaya operasional
yang optimum. Banyak organisasi mengalami kesulitan untuk memperoleh dana terutama
dari sumber pemerintah. Hal ini membawa konsekuensi makin diperlukannya
pengendalian manajemen.

2.5 Organisasi Pemerintahan


Organisasi pemerintah merupakan organisasi jasa dan kegiatan semacam ini
merupakan salah satu contoh organisasi nirlaba.

Karakteristik Khusus Organisasi Pemerintahan


1. Pengaruh Politik
9
Pada organisasi pemerintah, keputusan dihasilkan melalui proses yang berjenjang dan
sering disertai dengan konflik. Tekana politik seperti ini tidak dapat dihindarkan. Tekana
berupa konflik seperti ini biasanya tidak menghasilkan keputusan yang optimum.

2. Informasi Publik
Pemerintah biasanya membatasi jumlah informasi yang sensitive dan kontreoversial yang
mengalir melalui sistem pengendalian manajemen formal. Hal ini mengurangi efektivitas
sistem.

3. Sikap yang Mengutamakan Pelanggan


Pada dasarnya perusahaan yang berorientasi laba maupun nirlaba didukung oleh
pelanggannya dimana ia memperoleh penghasilan dari pelanggannya tersebut. Organisasi
pemerintah juga didukung oleh masyarakat,mereka memperoleh penghasilan melalui
masyarakat luas.

4. Peraturan Pemerintah (Red Tape)


Pemerintah telah mengumumkan sejumlah aturan dan regulasi. Beberapa aturan ini
sangat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja pemerintah.

5. Kompensasi Manajemen
Manajer dan profesional lainnya di organisasi pemerintah biasanya cenderung sedikit
mendapatkan kompensasi dibandingkan yang diperolejh profesional lainnya di swasta.
Kompensasi disini tidak hanya dalam bentuk materi, penghargaan atau yang lebih
konkret kenaikan pangkat secara otomatis adalah beberapa contoh kompensasi yang
dapat diberikan.

6. Akuntansi
Hingga saat ini sistem akuntansi yang dipakai pada organisasi pemerintah sudah kuno
dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Disini perlu dilakukan perombakan sistem
akuntansi yang lebih mengacu pada kebutuhan saat ini.

Sistem Pengendalian Manajemen


1. Penyusunan anggaran dan perencanaan strategis
Perencanaan strategis di organisasi pemerintahan merupakan faktor penting. Keputusan
yang diambil biasanya juga melibatkan pertimbangan politik. Keputusan yang diambil
10
biasanya dengan mempertimbangkan berbagai faktor tidak hanya faktor ekonomi tapi
juga faktor lainnya.

2. Ukuran kerja
Laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Biaya pada organisasi pemerintah dapat
diukur sama akuratnya dengan yang di swasta. Pada organisasi pemerintah pendapatan
tidak merupakan output. Karena tidak merupakan ukuran moneter, maka ukuran
pendapatan disoini bisa dilihat dari kualifikasi yang dilakukan. Kualifikasi yang biasanya
dilakukan adalah:
a. Ukuran Hasil (A Result Measure) adalah ukuran output yang menurut dugaan
berhubungan dengan tujuan organisasi.
b. Ukuran Proses (A Proces Measure) adalah ukuran yang berkaitan dengan
kegiatan yang dijalankan oleh pemerintah.
c. Indikator Sosial adalah ukuran yang lebih luas dimana output yang dihasilkan
menunjukkan hasil kerja dari organisasi pemerintah tersebut.

2.6 Organisasi Pemerintahan

Tidak seperti pada organisasi jasa, persediaan merupakan faktor penting pada
perusahaan dagang. Sebenarnya kepala departemen pada organisasi seperti ini disebut
“pembeli”, tidak hanya sekedar manajer, yang menunjukkan pentingnya fungsi pengadaan.
Alat pengawasan yang prinsip adalah dimungkinkannya untuk membeli yakni jumlah
maksimum yang boleh dibeli oleh pembeli kapan saja. Pengawasan modal kerja merupakan
faktor penting dalam perusahaan dagang. Saat ini organisasi dagang dan organisasi swasta
telah mengembangkan sistem informasi yang memungkinkan satu perusahaan
membandingkan pendapatan, biaya dan elemen lainnya dengan perusahaan lainnya.

11
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem pengendalian manajemen pada organisasi jasa umumnya sama dengan


system pengendalian manajemen pada organisasi dagang. Organisasi jasa keuangan berbeda
dalam dua hal dibandingkan perusahaan lainnya. Pertama, bahan bakunya adalah uang.
Kedua, tingkat laba dari banyak transaksi tidak bisa diukur hingga bertahun-tahun setelah
komitmen yang dilakukan. Yang utama, perusahaan akan mendapat laba jika pendapatan
masa depan diperoleh dari pinjaman saat ini, investasi, dan premin asuransi yang melebihi
biaya dana yang berkaitan dengan pendapatan ini. Masalah pengendalian manajemen lebih
kompleks dalam investasi perbankan, perdagangan sekuritas, dan beberapa organisasi
lainnya karena fakta bahwa laba ataupun rugi bisa dihasilkan dari satu transaksi tunggal.
Organisasi jasa keuangan memiliki karakteristik khusus: aktiva moneter, jangka
waktu transaksi, imbalan dan resiko, serta teknologi. Organisasi perawatan kesehatan
memiliki karakteristik khusus: masalah sosial yang sulit, perubahan dalam bauran penyedia
layanan, pembayar pihak ketiga, profesional, dan pentingnya pengendalian kualitas. Proses
pengendalian manajemen dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangan dianalisis
dengan pendapatan dan beban aktual dengan anggaran, dengan mengidentifikasikan
varians-varians penting, dan mengambil tindakan yang sesuai atas varians-varian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N dan Vijai Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai