Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK

Lingkungan Umum, Teknik


Analisis Lingkungan,
dan
Proses Diagnosis Lingkungan

DOSEN PENGAMPU :
Ni Luh Putu Ratna Wahyu Lestari , SE.M.Si

NAMA KELOMPOK 5 :
I Kadek Kurniawan (1933122056)
Gede adi wilagunawan (1933122078)
I Made Deni Setiawan (202033122061)
Kadek Dwika Dharma Putra (202133122042)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

i
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2021

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
Lingkungan Umum........................................................................................................4
2.1 Faktor Ekonomi.......................................................................................................4
2.2 Kondisi Perekonomian............................................................................................4
2.3 Faktor Sosial............................................................................................................4
2.4 Faktor Politik dan Hukum.......................................................................................5
2.5 Faktor Teknologi.....................................................................................................5
2.6 Faktor Pemerintah....................................................................................................6
2.7 Faktor Demografi....................................................................................................6
Teknik Analisis Lingkungan…………………………………………………………..7
Proses Diagnosis Lingkungan…………………………………………………………
BAB III SIMPULAN...................................................................................................

BAB IV DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya
disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO. Manajemen strategis
memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan, organisasi dapat berfungsi sebagai
alat  dalam perubahan sosial, bahkan dapat menghambat perubahan, baik yang berguna
maupun yang berbahaya. Karena itu, setiap organisasi selalu dihadapkan pada dua jenis
lingkungan; yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Makin besar suatu
organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam
menghadapi kedua jenis lingkungan tersebut.

Manajemen stratejik bertugas mengendalikan suatu proses yang panjang,


mengangkat dan menempatkan orang-orang yang  akan terkait dalam proses itu. Dengan
demikian manajemen stratejik adalah manajemen tingkat makro yang berurusan dengan
perencanaan stratejik dan pengambilan keputusan stratejik, sedangkan manajemen
lainnya adalah manajemen tingkat mikro, yaitu yang menangani hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa lingkungan umum dalam manajemen strategik?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi lingkungan umum baik eksternal dan internal?

3. Bagaiman teknik analisis lingkungan dalam manajemen strategik?

4. Apa saja metode yang digunakan dalam proses diagnosis lingkungan?


1.3 Tujuan Penulisan 
1.Agar mahasiswa bisa menganalisis dan mendiagnosis lingkungan baik internal mau
pun eksternal dan berguna ketika sudah bekerja baik di perusahaan maupun di lembaga
pendidikan

2. Untuk mengetahui lingkungan umum dalam manajemen strategik.

3. Untuk mengetahui teknik analisis lingkungan.

4. Untuk mengetahui metode diagnosis lingkungan.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungkan Umum (General Environment)

Lingkungan umum adalah kondisi suatu peluang yang mana pada peluang
tersebut dapat membantu perusahaan/ organisasi agar dapat mencapai persaingan
strategis. Sedangkan tantangan adalah kondisi yang terdapat dalam lingkungan umum
yang dapat merintangi usaha-usaha perusahaan untuk mencapai persaingan strategi.

Alat untuk menganalisis lingkungan umum ada beberapa sumber yang dapat
dipergunakan di antaranya alat cetak (publikasi perdagangan, publikasi perusahaan/
bisnis, surat kabar, hasil penelitian secara akademis dan hasil polling), menghadiri dan
mengunjungi pameran, hasil wawancara dengan supplier, customer, karyawan sektor
publik, dan relasi bisnis lainnya. (Prof. Dr. H. Suryana, M.Si)

Lingkungan umum juga didefinisikan sebagai suatu lingkungan dalam


lingkungan eksternal organissasi yang tersususn atas faktor-faktor yang memiliki ruang
lingkup luas. Lingkungan ini hanya memeiliki sedikit implikasi langsung bagi
pengaturan suatu organisasi, bila digambarkan lingkungan eksternal dapat diskemakan
pada gambaran diatas. Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :
2.1 Faktor Ekonomi

Akan banyak berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk dan


besarnya biaya yang di keluarkan untuk menghasilkan produk perusahaan. Kondisi
perusahaan, pengaruh iklim dan lingkungan sosial dapat membantu / memperlambat
pencapaian tujuan perusahaan.

2.2 Kondisi Perekonomian

Tingkat kejelian mengamati kondisi perekonomian saat ini dan keakurasian


dalam pemperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keuntungan dan
kesuksesan perancangan strategi perusahaan. Faktor kondisi perekonomian tersebut
mencakup tahapan -tahapan yang terjadi dalam siklus bisnis seperti despresi, resesi,
recovery, dan tahap kemakmuran. Adapun empat peranan kondisi perekonomian yang
penting dalam mendasari lingkungan umum, yaitu sebagai berikut :

a. Laju inflasi dan deflasi untuk komoditas - komoditas tertentu yang mempunyai nilai
strategik. Pengaruh inflasi akan sangat terasa bagi perusahaan khusus nya dalam
penentuan harga dan tingkat upah karyawan.

b. Kebijakan fiskal dan moneter yang berlaku khususnya akan sangat berpengaruh
terhadap penentuan besarnya suku bunga dan besarnya tingkat pajak yang harus di
bayarkan oleh perusahaan.

c. Informasi tentang neraca pembayaran dan volume neraca perdagangan antar Negara.

d. Kondisi alam ; Perubahan kondisi alam sulit di perkirakan sebelumnya, namun


kondisi alam tidak dapat diabaikan begitu saja dalam perencanaaan strategi bisnis

2.3 Faktor Sosial

Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan,


nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan di
mana perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondisi
kultural, ekologis, pendidikan dan kondisi etnis. Beberapa contoh bagaimana faktor
sosial-ekonomi dapat menimbulkan kesesatan dan ancaman bagi perusahaan seperti :
a. Keberhasilan program keluarga berencana dalam mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pola kebiasaan perilaku
masyarakat. Pemahaan atas norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera dalam banyak
hal telah menggantikan konsepsi tentang banyak anak banyak rejeki

b. Keberhasilan laju pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat


pendidikan formal yang mampu di selesaikan oleh masyarakat, pengaruh terbesar dari
meningkatnya angka tidak buta huruf pada masyarakat adalah munculnya sikap dan
pandangan baru masyarakat tentang jangka waktu kerja dan pada akhirnya tentang
kualitas hidup yg di harapkan dari bekerja.

2.4 Faktor Politik dan Hukum

Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter hukum terkait bagaimana


pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala-kendala politik diberlakukan terhadap
perusaaan melalui keputusan perdagangan yang wajar, program perpajakan, penentuan
upah minimum, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan. Karena berbagai
peraturan tersebut biasanya sifat yang akan terjadi adalah restriktif (membatasi), mereka
cenderung mengurangi laba potensial perusahaan. Namun beberapa tindakan politik dan
hukum juga didesain untuk memberi dan melindungi perusahaan diantanya adalah hak
paten atau subsidi oleh Pemerintah.

2.5 Faktor Teknologi

Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya kesempatan bisnis


dan perbaikan upaya pencapaian tujuan organisasi, tapi dapat juga ancaman bagi
kelangsungan produk yang sudah ada. Beberapa produk teknologi dapat di pergunakan
sebagai pendobrak yang mampu menciptakan kesempatan sekaligus ancaman terhadap
kegiatan bisnis, contohnya adalah computer, transitor, perkembangan teknik genetika
tanaman dan pendayagunaan tenaga surya. Oleh karena itu perubahan teknologi sudah
tentu berpengaruh terhadap siklus kehidupan produk. Ketetapan dan penilaian siklus
kehidupan produk pada gilirannya dapat menenentukan timing yang tepat untuk
meluncurkan produk baru atau modifikasi produk yang ada.

Dalam berbagai kasus yang terjadi maka pengamatan lingkungan atau di kenal
dengan environmental scanning sangat di perlukan untuk tetap mempertahankan produk
di pasar. Perubahan teknologi juga akan berpengaruh pada pilihan metode distribusi dan
kemampuan tenaga penjual yang di butuhkan untuk melayani segmen pasar yang di
pilih. Tingkat kecepatan atau keterlambatan dalam mengantisipasi perubahan teknologi
dalam banyak hal adalah merupakan fungsi dari kreativitas sumberdaya mansia, tingkat
reseptif perusahaan dalam industri dan ketersediaan sumber dana untuk membiayai
kegiatan penelitian dan pengembangan serta operasional.

2.6 Faktor Pemerintah

Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen ke


konsumen sangat besar . Campur tangan Pemerintah tidak dapat dihindari pada setiap
tahap dalam rangkaian kegiatan produksi alat pengendali, Pemerintah melalui berbagai
paket kebijakan fiskal dan moneter dinilai cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika
bisnis. Pemerintah juga mempunyai otoritas dalam hal peraturan atau tata niaga
berbagai komoditas, termasuk didalamnya komposisi penggunaan tenaga kerja dan
pengendalian produksi produk.

Peran Pemerintah sangat dominan dalam penciptaan kesempatan dan ancaman


terhadap kelangsungan bisnis. Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap sebagai
kesempatan bisnis yang di timbulkan dari sektor pemerintah adalah sebagai berik:

a. Pemerintah merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak produk.

b. Pasar Pemerintahan dapat di gunakan sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika di


sektor sosial dan ekonomi. Meningkatnya anggaran pembangunan dari pemerintah akan
menunjukan semakin banyak kebutuhan produk yang akan diperuntukkan bagi
masyarakat dalam bentuk prasarana fisik dan bentuk pengeluaran lainnya.

c. Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak sehat dalam
berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar. Disamping pemerintah sebenarnya juga
berkepentingan dengan tumbuhnya industri dan kegiatan ekonomi domestik.

2.7 Faktor Demografi

Faktor demografi ini diantaranya adalah terkait dengan ukuran populasi, struktur umum,
distribusi geografis percampuran etnis serta distribusi pendapatan.
B. Teknik Analisis Lingkungan
Strategi bisnis diperlukan untuk kelangsungan bisnis yang dijalankan pada
waktu selanjutnya agar arah perjalanan bisnis berada pada jalan yang semestinya dalam
upaya mencapai tujuan. Strategi bisnis diperlukan pula untuk efektifitas pelayanan
bisnis terhadap konsumen serta menghadapi persaingan yang makin kompetitif dan
semakin tajam yang dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap jalannya bisnis.
Pembuatan strategi bisnis dapat dilakukan salah satunya dengan cara melakukan
analisis lingkungan. Analisis lingkungan diperlukan karena proses bisnis tidak akan
terlepas dari lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jalannya bisnis oleh karena
itu lingkungan walaupun tidak dapat diprediksi secara akurat namun dapat dianalisis
dilihat dari faktor-faktor yang ada disekelilingnya.
Lingkungan yang dianalisis meliputi lingkungan internal perusahaan atau
lingkungan bisnis dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal meliputi seluruh
divisa dalam perusahaan atau orang-orang, bagian-bagian yang terlibat dalam proses
bisnis. Cara menganalisis lingkungan internal yaitu mengumpulkan informasi tentang
kekuatan dan kelemahan tiap bagian atau divisi, kekuatan dan kelemahan dari sumber
daya yang ada dalam perusahaan. Misalnya analisis tentang produksi, distribusi, SDM,
pemasaran atau penjualan, harga, administrasi, HRD, dan lainnya. Analisis lingkungan
internal tersebut dipersiapkan untuk proses pembuatan strategi bisnis.
Menganalisis lingkungan eksternal atau lingkungan luar dilakukan pada
lingkungan umum (general) dan lingkungan industri. Lingkungan umum (general)
meliputi siklus perekonomian yang disebabkan siklus bisnis, kebijakan moneter dan
fiskal, juga meliputi perubahan iklim sosial dan politik, perubahan kebijakan pemerintah
dan perkembangan teknologi.
Mengetahui informasi mengenai lingkungan umum atau general bisa didapatkan
dari pemberitaan media massa seperti surat kabar, majalah ekonomi dan bisnis, serta
informasi dari organisasi-organisasi social ekonomi , media sosial di internet, atau data-
data lain pada publikasi hasil penelitian ilmiah dan lainnya. Informasi tersebut dianalisis
untuk menentukan strategi bisnis yang akan dijalankan.
Lingkungan industri meliputi pelanggan, pemasok dan pesaing. Informasi yang
bias didapat menjadi sebuah data mengenai pelanggan, konsumen atau calon konsumen
dengan perincian tentang identifikasi pembeli dan calon pembeli, letak geografis atau
wilayah mereka, demografi yaitu perubahan jumlah penduduk, perubahan struktur usia
penduduk saat ini, tingkat pendapatan, pengangguran dan lainnya yang dapat menjadi
gambaran-gambaran untuk melakukan bisnis pada suatu wilayah agar dapat dianalisis
dan dituangkan menjadi sebuah strategi bisnis.
C. Selain pembeli atau calon pembeli, yang harus dianalisis adalah pemasok berupa
jumlah pasokan yang bias dilakukan, waktu pemasokan, dan lainnya. Pesaing juga harus
dianalisis dengan cara mendapatkan informasi tentang keberadaan mereka dengan
produk yang mereka pasarkan di wilayah bisnis yang sama. Semua informasi tentang
produk pesaing, kualitasnya, harga yang mereka tetapkan untuk produk serta respon
pasar terhadap produk tersebut. Untuk melakukan penyeimbangan terhadap jumlah
pasokan, stock, jumlah penjualan, juga resiko-resiko akibat persaingan, dapat dianalisis
yang kemudian dari hasil analisis tersebut dibuat strategi-strategi tertentu agar bisnis
berjalan dengan baik.
D. Proses Diagnosis Lingkungan
A. Analisis Dan Diognisis Lingkungan Eksternal Dan Internal Organisasi
Lembaga pendidikan sebagai salah satu organisasi yang berada ditengah
masyarakat, kepala sekolah harus bisa menganalisis lingkungan yang secara
umum menjelaskan gambaran terhadap kekuatan lingkungan eksternal dan
internal. Hal tersebut dapat berdampak pada aktivitas organisasi dari berbagai
aspek. Ada beberapa alasan dalam membangun suatu lembaga pendidikan harus
menganalisis lingkungan organisasinya:
1.Lingkungan organisasi sangat berpengaruh terhadap aktivitas organisasi
seperti, permintaan masyarakat, teknologi, dan tenaga kerja.
2.Aktivitas operasional dalam lembaga pendidikan seperti, promosi lembaga
pendidikan, rekrutmen staf atau guru, dan lain-lain, dalam hal ini
membutuhkankan informasi, identifikasi faktor-faktor lingkungan dan
perubahan yang akan terjadi untuk memastikan kesuksesan visi dan misi
lembaga pendidikan.
3.Rencana strategi lembaga pendidikan harus mempertimbangkan kemungkinan
adanya perubahan dalam lingkungan organisasi dimasa yang akan datang.
Dalam menganalisis lingkungan ada istilah PEST yanga merupakan
kepanjangan dari “ politik, ekonomi, sosial dan teknologi”. Yang merupakan
susunan kekuatan lingkungan yang dapat mempengaruhi aktivitas organisasi,
jadi ketika seorang kepala sekolah menganalisis lingkungan organisasi harus
memperhatikan atau memperkirakan dari beberapa faktor tersebut agar hasil
analisa bisa sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam lingkungan organisasi ada dua tingkat perubahan yang terjadi,
yaitu perubahan dinamis dan perubahan stabil. Jika perubahan lingkungan
organisasi begitu cepat maka disebut dengan lingkungan yang dinamis. Namun
jika perubahan lingkungan terjadi secara perlahan maka disebut dengan
lingkungan yang stabil. Ketika terjadi perubahan ada tiga cara yang bisa
dilakukan lembaga pendidikan.

1.Dengan cara menghindari perubahan

Jadi, lembaga pendidikan bisa mengabaikan perubahan tersebut apabila


perubahan yang terjadi tidak terlalu menjadi ancaman terhadap
organisasi sampai keadaan kembali stabil.
2.Dengan cara mempengaruhi
Yaitu, lembaga pendidikan kembali lagi mempromosikan keunggulan-
keunggulan organisasi dan melobi pemerintah untuk mendapatkan
kesempatan bantuan.
3.Mengantisipasi perkembangan masa depan
Yaitu, mengubah cara kerja organisasi dan memodifikasi elemen-elemen
tertentu sehingga menciptakan inovasi terbaru dalam organisasi tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebelum kepala sekolah merumuskan renstra


dibutuhkan analisa lingkungan, baik itu eksternal maupun internal, yang mana
lingkungan eksternal akan memberikan gambaran peluang dan ancaman pada
lembaga pendidikan, sedangkan lingkungan internal akan memberikan gambaran
kekuatan dan kelemahan pada lembaga pendidikan. Dan ini sangat dibutuhkan
dalam menentukan posisi lembaga pendidikan dalam bersaing dengan lembaga
pendidikan lainnya.
B. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal dan Internal serta Hubungan antara
Organisasi dengan Masyarakat.
1.Faktor lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal tidak langsung berpengaruh kepada kegiatan
dalam lembaga pendidikan tetapi, sangat mempengaruhi dalam pencapaian visi
dan misi lembaga pendidikan.
Seperti penjelasan diatas yang mana dalam menganalisis lingkungan ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu, PEST (politik, ekonomi, sosial, dan
teknologi).
a.Faktor Politik
Kegiatan pendidikan banyak dipengaruhi oleh para penguasa, dan para
penguasa memerlukan hubungan yang baik dengan lembaga pendidikan
untuk membenarkan dan mempertahankan kekuasaan mereka.
b.Faktor ekonomi
Dalam mengelola lembaga pendidikan dan tercapainya visi misi lembaga
pendidikan tidak akan efektif dan efisien apabila tidak ditunjang oleh
faktor ekonomi.
c.Faktor sosial
Kebiasaan masyarakat sangat mempengaruhi dengan keberadaan
lembaga pendidikan di tengah-tengah lingkungan masyarakat tersebut,
sehingga lembaga pendidikan harus bisa menyesuaikan struktur sosial
yang ada.
d.Faktor teknologi
Dalam dunia lembaga pendidikan teknologi tidak lagi di butuhkan pada
kecanggihannya saja, melainkan pada ketepatan dalam penggunaannya
yang dapat mempermudah suatau pekerjaan.
Hal inilah yang merupakan faktor utama dalam lingkungan eksternal
organisasi. Selain itu ada beberapa faktor lainnya yang berkaitan dengan
lingkungan eksternal :
1. Faktor demografis
Yaitu, faktor yang berkaitan dengan populasi penduduk, kepadatan penduduk,
lokasi, usia, gender, ras, dan pekerjaan.
2. Faktor alam
Seperti terjadinya bencana alam di lingkungan lembaga pendidikan sehingga
mmempengaruhi aktifitas di lembaga pendidikan.
3. Faktor lingkungan budaya
Dalam hal ini dapat, meninjau seberapa jauh pendidikan dalam lembaga
pendidikan tersebut dapat mempengaruhi buadaya.
2 Faktor lingkungan internal
Manajemen melaksanan analisi dan diagnosis internal untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan lembaga pendidikan pada saat itu, selain itu juga di
gunakan untuk memperkirakan mengenai pencapaian yang dapat dilakukan
dengan kondisi interen dan eksteren yang ada. Dalam hal ini kita harus
mengetahui faktor internal secara realitis.
Adapun faktor-faktor internal sebagai berikut :
1. Faktor promosi
Dalam hal ini kepala sekolah harus mengetahui apa saja yang
diinginkan oleh masyarakat dalam lembaga pendidikan,
sehingga memerlukan riset, pengindetifikasian,
pengembangan, pengujian, dan menentukan cara pengiklanan
dan promosian.
2. Faktor penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menciptakan
keunggulan dari lembaga pendidikan untuk bersaing dengan
lembaga pendidikan yang lain, faktor ini mencipatkan inovasi
baru dari lembaga pendidikan tersebut yang ditingkatkan agar
menjadi unggul dari yang lainnya.
3. Faktor proses dan output
Untuk menjadi lembaga pendidikan yang bermutu maka harus
menghasilkan output yang berkualitas, dalam hal ini
dibutuhkan proses pendidikan yang baik.
4. Faktor SDM dan sarana dan prasarana
Untuk menjadi lembaga pendidikan yang unggul harus
memiliki sumber daya manusia yang profesional, untuk itu
diperlukan perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan
yang berkualitas tinggi, sangat produktif, dan loyal. Dan
dibutuhkan sarana prasarana yang memadai dalam menunjang
proses pendidikan di dalam lembaga pendidikan tersebut.
5. Faktor keuangan
Kepala sekolah harus mengetahui kondisi keuangan di
lembaga pendidikannya. Agar segala yang direncanakan dan
yang distrategikan dapat berjalan dengan lancar sehingga
tercapainya visi dan misi lembaga pendidikan secara efektif
dan efisien.

3.Hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat


Lembaga pendidikan memanfaatkan hubungan kepada masyarakat untuk
kelangsungan jangka panjang lembaga pendidikan dan juga untuk melayani
kebutuhan masyarakat dalam hal pendidikan, dalam hal ini kepala sekolah
harus mengadakan komunikasi dan kerjasama yang baik dengan masyarakat.
Ada beberapa jenis kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan
masyarakat yaitu:
a. Kegiatan ekternal
Kegiatan ini ditujukan kepada publik atau masyarakat luar warga
sekolah. Ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu :
1. Secara langsung seperti rapat bersama dengan pengurus BP3
setempat, berkonsulatasi dengan tokoh-tokoh masyarakat.
2. Secara tidak langsung yaitu kegiata hubungan dengan masyarakat
melalui perantara media tertentu seperti :
a. Penyebaran informasi melalui televisi
Dilaksakan dengan cara wawancara, diskusi, acara cerdas
cermat, kegiatan kesenian dan lain-lain.
b. Penyebaran informasi melalui radio
Yaitu untuk informasi pendaftaran siswa baru, kegiatan
pendidikan dan data sekolah.
c. Penyebaran informasi melalui media cetak
Dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan humas
d. Pameran sekolah
Bertujuan untuk mempertunjukan hasil karya siswa kepada
mayarakat

b. Kegiatan internal
Kegiatan internal dapat dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan
langsung dan tidak langsung.
Kegiatan langsung seperti : rapat dewan guru, upacara sekolah,
karyawisata atau rekreyasi bersama.
Sedangkan kegiatan tidak langsung seperti penyampaian
informasi melalui surat edaran, penggunaan papan pengumuman di
sekolah, penyelengaraan majalah dinding, menerbitkan buletin
sekolah untuk dibagikan kepada warga sekolah, pemasangan iklan
atau pemberitahuan khusus melalui media massa pada kesempatan-
kesempatan tertentu.
Adapun 3 jenis hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat, yaitu:
a. Hubungan edukatif
Hubungan kerja sama untuk mendidik murid antara guru disekolah
dan orang tua didalam keluarga.
b. Hubungan kultural
Usaha kerja sama antara sekolah dengan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan
kebudayaan masyarakat setempat disekolah itu berada.
c. Hubungan institutional
Hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau
instansi resmi lain baik swasta maupun pemerintahan.
C. Pihak-pihak yang Harus Mendapat Perhatian dari Manajer Puncak
Penentuan visi, misi, tujuan, sasaran target, arah dan kebijakan
merupakan tugas dan tanggung jawab manajer puncak. Dalam hal ini manajer
puncak membutuhkan masukan dari rekan-rekan dan karyawan nya agar
menghasilkan keputusan yang tepat. Terdapat beberapa pihak yang harus
diperhatikan ketika manajer ingin mengambil keputusan .
a. Dewan komisaris
Tanggung jawab dewan komisaris tidak hanya mengawasi kinerja
manajemer puncak dan penggunaan sumber daya tetapi juga
dibutuhkan untuk membantu menentukan arah perusahaan secara
keseluruhan.
b. Masyarakat
Secara umum perubahan sosial-budaya, ekonomi, politik dan
teknologi terjadi dilingkungan masyarakat oleh karena itu ini menjadi
perhatian khusus dari manajer puncak dalam mengambil keputusan.
c. Perusahaan lain atau pesaing
Ini harus diperhatikan oleh manajer puncak dalam mengambil
keputusan karena dengan begitu kita bisa tau dimana posisi dan
ancaman perusahaan dalam persaingan, sehingga kita bisa
mengevaluasi kinerja perusahaan sebelumnya untuk menjadi lebih
baik lagi.
Dalam mengelola proses perencanaan strategis ada tiga pihak kunci dalam
perusahaan
a. Staf Perencanaan Strategis
Yang terdiri dari seorang direktur perencanaan yang ditugaskan untuk
mendapatkan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan strategis
oleh manajemen puncak, selain itu staf perencanaan strategis juga
memonitor lingkungan eksternal dan internal, dan memberikan usulan
kepada manajer puncak tentang kemungkinan perubahan visi, misi, tujuan,
dan strategi perencanaan.
b. Manajer divisional atau SBU
Dengan bantuan dan masukan staf perencanaan strategis dalam
melakukan fungsi perencanaan strategis untuk setiap divisi. Manajer SBU
akan mengajukan proposal untuk pertimbangan manajemen puncak dan
merespon permintaan proposal ke kantor pusat. Manajer divisi biasanya
bekerja dengan pimpinan unit fungsional dalam mengembangkan strategi
fungsional yang tepat.
c. Manajer departemen fungsional
Manajer departemen fungsional tugasnya merespon inisiatif-inisiatif dati
atasan untuk di implementasikan dalam perencanaan divisional.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

H. ABDUL AZIS, SH,MH MANAJEMEN STRATEGIK DALAM


ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK, Badan Kepegawaian Daerah dan
Pendidikan Pelatihan Provinsi Nusa Tenggara Barat Mataram 2014

Kuncoro, Mudrajada. 2008. Manajemen Strategi. Jakarta: Erlangga.

https://student.blog.dinus.ac.id/saidramadhan/2016/10/12/menganalisis-lingkungan-
untuk-pembuatan-strategi-bisnis/

Anda mungkin juga menyukai