Anda di halaman 1dari 14

PENYUSUNAN PENILAIAN LINGKUNGAN

EKSTERNAL PERUSAHAAN
“Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi”

Dosen Pengampu : Dr. T.Teviana, SE, M.Si

Disusun oleh :

KELOMPOK 1

Agustina Nainggolan (7213510037)

Abdan Masykuri Tanjung (7213510056)

Haliza Rahmania Putri (7221210007)

Muhammad Baihaqi (7221210014)

Suci Ramadani (7221210008)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita kesempatan untuk menjalani hari kita sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen Strategi mengenai Penyusunan
Penilaian Lingkungan Eksternal Perusahaan.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. T. Teviana, SE., M.Si, selaku Dosen
pengampu yang telah membimbing dalam menyelesaikan tugas ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
membuat makalah lebih baik lagi kedepannya.

Demikian kami mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil manfaatnya
kepada teman semuanya.

Medan, 10 September 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 5
2.1. Definisi Lingkungan Eksternal .................................................................... 5
2.2. Mengindentifikasi Faktor-Faktor Penilaian Lingkungan Ekternal .............. 5
2.3. Pesaing Mempengaruhi Penilaian Lingkungan Eksternal ........................... 8
2.4. Mengukur Keberhasilan Penilaian Lingkungan Eksternal ........................... 9
2.5. Dampak Perubahan Teknologi ..................................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Lingkungan eksternal perusahaan mencakup berbagai faktor dan kekuatan di luar
kendali perusahaan yang dapat berdampak pada kinerja dan keberhasilannya.
Memahami dan mengantisipasi perubahan adalah kunci bagi perusahaan untuk
merancang startegi yang efektif dan berkelanjutan.

Dalam mata kuliah manajemen strategi ini, kami akan membahas konsep dan
metode yang terlibat dalam penilaian lingkungan eksternal perusahaan. Kami akan
menjelajahi alat-alat analisis yang digunakan, dan bagaimana informasi yang diperoleh
dari penilaian ini dapat diintegrasikan ke dalam proses perumusan dan pelaksanaan
startegi. Dengan pemahaman yang kuat tentang penilaian lingkungan eksternal, kita
akan dapat berkontribusi secara signifikan dalam membantu perusahaan menghadapi
tantangan dan mencapai tujuan bisnisnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengindentifikasi faktor-faktor penilaian lingkungan eksternal yang
penting?
2. Bagaimana pesaing mempengaruhi penilaian lingkungan eksternal?
3. Bagaimana cara mengukur keberhasilan penilaian lingkungan eksternal?
4. Apa dampak perubahan teknologi pada penilaian lingkungan eksternal
perusahaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor penilaian lingkungan eksternal perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh pesaing terhadap penilaian lingkungan eksternal
perusahaan.
3. Untuk mengetahui keberhasilan pengukuran penilaian lingkungan eksternal.
4. Untuk mengetahui dampak perubahan teknologi pada penilaian lingkungan
eksternal perusahaan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Lingkungan Eksternal


Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu
peristiwayang saling berhubungan dimana perusahaan mempunyai atau tidak
mempunyai kemampuan untuk mengendalikannya, adapun definisi lainnya
mengatakan, Lingkungan diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Sedangkan Analisis
lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan perusahaan yang
bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threats)
yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variable
lingkungan yang berada atau berasal dari luar perusahaan atau perusahaan. Komponen
tersebut cenderung berada di luar jangkauan perusahaan, artinya perusahaan atau
perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut.
Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu
yang mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana perusahaan berkompromi atau
menyiasati komponen-komponen tersebut.
Menurut Chuck Williams mengatakan bahwa lingkungan eksternal semua
kejadian diluar perusahaan yang memiliki pontensi untuk mempengaruhi perusahaan.
Sedangkan James A.F. Stoner Lingkungan eksternal terdiriatas unsur-unsur yang
berada di luar suatu perusahaan, yang relevan pada kegiatan perusahaan itu. T.Hani
Handoko mengatakan bahwa Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar
perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam
pembuatan keputusan oleh manajer.

2.2 Mengindentifikasi Faktor-Faktor Penilaian Lingkungan Eksternal yang


Penting
Dalam mengelola perusahaan, seringkali pimpinan dan jajaran manajemen
kurang memberikan perhatian terhadap kondisi eksternal perusahaan tersebut, dan
terlalu fokus terhadap kondisi internal. Akibatnya, strategi yang diterapkan kurang
sesuai dengan kondisi lingkungan, dan justru berakibat pada kegagalan perusahaan

5
tersebut dalam mencapai tujuan. Selain itu, kurangnya wawasan yang dimiliki juga
berpengaruh dalam menyikapi kondisi-kondisi eksternal, yang memiliki
kecenderungan sulit untuk dikontrol, sehingga setiap pimpinan dan jajaran manajemen
harus memahami faktor-faktor eksternal yang dapat berpengaruh terhadap perusahaan.
Pada dasarnya, faktor eksternal dilakukan untuk menganalisis Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threat). Kedua elemen tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda, namun setiap pimpinan perusahaan harus memahami secara mendalam
kedua elemen tersebut, baik secara teori maupun kondisi realitasnya di lapangan.
Opportunity atau peluang merupakan suatu kondisi yang terjadi di luar perusahaan.
Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam mewujudkan tujuannya,
contohnya: kebijakan pemerintah membuka peluang investasi asing. Sedangkan Threat
atau ancaman merupakan kondisi eksternal perusahaan yang dapat berdampak dan
menjadi penghambat terwujudnya tujuan perusahaan, contohnya: resesi global dan
tingkat inflasi yang tinggi.
Dalam melakukan analisis terhadap faktor eksternal, pimpinan perusahaan dapat
menggunakan dua model analisis, yaitu analisis makro dan analisis industri. Keduanya
memiliki karakteristik yang berbeda dalam melihat fenomena eksternal yang terjadi.
Analisis faktor makro merupakan metode yang memuat 6 analisis lingkungan
eksternal, atau lebih dikenal dengan sebutan PESTEL (Politic, Economy, Social,
Technology, Environment, and Legal). PESTEL merupakan tool yang berfungsi dalam
memberikan gambaran mengenai kondisi lingkungan dimana perusahaan beroperasi,
serta kesempatan maupun ancaman di sekitarnya.
1. Politic
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur jalannya proses bisnis merupakan
landasan mutlak yang harus diperhatikan perusahaan. Karena itulah, pemetaan
peluang bisnis juga harus memperhatikan kondisi politik sebuah pemerintahan,
sehingga nantinya tidak terjadi benturan di kemudian hari.
Contoh: kebijakan pajak dan peraturan daerah

2. Economy
Berbagai faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen dan iklim berbisnis suatu
perusahaan.
Contoh: pertumbuhan ekonomi, suku bunga dan nilai tukar mata uang, dsb

6
3. Social
Keberagaman kondisi sosial yang berpengaruh terhadap kebutuhan pelanggan dan
mempengaruhi jumlah dari seluruh potensi pangsa pasar yang ada.
Contoh: tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi
lingkungan sosial dan lingkungan kerja, dsb.

4. Technology
Faktor teknologi merupakan segala hal yang terkait dengan perkembangan teknologi
dan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis.
Contoh: perubahan teknologi, perubahan ilmu pengetahuan, dan penemuan-
penemuan baru dalam bidang teknologi, dsb.

5. Environment
Faktor lingkungan yang terkait dengan aktivitas atau rencana bisnis, dan memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembeli, seperti lokasi geografis.

6. Legal
Kondisi yang meliputi adanya pengaruh hukum, seperti perubahan perundang-
undangan yang ada. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus terhadap segala
sesuatu yang berhubungan dengan aturan yang menyangkut proses bisnis suatu
perusahaan.

Metode analisis berikutnya yang dapat digunakan adalah menganalisis industri


terkait, yaitu dengan metode Porter’s 5 Forces (Competitive Rivalry, Customer
Supplier, New Entrants, Consumer and Substitution). Metode ini berfungsi untuk
menganalisis pengembangan strategi bisnis atau lingkungan persaingan. Dalam
metode 5 Forces ini, sebuah industri disebut tidak menarik jika kombinasi five forces
berpotensi menurunkan profitabilitas suatu perusahaan. Sebaliknya, industri disebut
menarik jika kombinasinya menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan. Berikut
adalah deskripsi metode analisis 5 Forces:
1. Competitive Rivalry, menganalisis faktor-faktor persaingan antara sebuah
perusahaan dan perusahaan lainnya, sehingga strategi perusahaan akan berhasil
jika mampu memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan lainnya.

7
2. Supplier Power, menganalisis faktor-faktor yang terkait dengan pemasok, yang
memiliki posisi tawar-menawar yang berbeda-beda terhadap perusahaan, seperti:
kecukupan pasokan dari supplier, posisi dan kekuatan supplier untuk mengontrol
harga barang yang dipasok, dsb.
3. New Entrants, merupakan berbagai faktor yang memengaruhi masuknya
pendatang baru dalam suatu industri. Ketika hambatan industri semakin rendah,
hal tersebut dapat memicu masuknya pendatang baru, yang berdampak pada
penurunan profitabilitas. Sebaliknya, jika hambatan industri semakin tinggi, maka
akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki industri. Berbagai hambatan
tersebut mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi, penguasaan
teknologi, loyalitas konsumen yang tinggi, dan preferensi merek yang kuat.
4. Substitution, merupakan suatu kondisi dimana persaingan produk yang dihasilkan
perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang
sama. Namun, persaingan produk tersebut juga berasal dari perusahaan lain yang
memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang
dihasilkan perusahaan.
5. Consumer Power, menjelaskan tingkat kekuatan konsumen dalam membeli
barang atau jasa yang ditawarkan. Semakin tinggi pilihan barang dan jasa yang
tersedia di pasar, maka semakin tinggi pula kekuatan konsumen untuk menentukan
pilihan dalam membeli barang atau jasa, sehingga berpotensi menjadi ancaman
bagi perusahaan.

Dengan melakukan identifikasi analisis faktor eksternal melalui metode PESTEL


dan metode Porter’s 5 Forces, maka perusahaan dapat memetakan peluang dan
ancaman yang dapat berdampak pada pertumbuhan perusahaan itu sendiri.

2.3 Pesaing Mempengaruhi Penilaian Lingkungan Eksternal


Pesaing memiliki potensi besar untuk mempengaruhi penilaian lingkungan
eksternal perusahaan. Penilaian lingkungan eksternal adalah proses yang penting bagi
perusahaan untuk memahami faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat
memengaruhi kinerja, strategi, dan keberhasilannya. Pesaing adalah salah satu faktor
utama dalam lingkungan eksternal perusahaan yang dapat memiliki dampak
signifikan. Berikut beberapa cara pesaing mempengaruhi penilaian lingkungan
eksternal perusahaan:

8
1. Perubahan Strategi Pesaing: Jika pesaing mengubah strategi bisnisnya, seperti
meluncurkan produk atau layanan baru, mengganti harga, atau memasuki pasar
baru, ini dapat memiliki dampak besar pada perusahaan. Perusahaan perlu menilai
bagaimana perubahan ini dapat memengaruhi posisi mereka di pasar.
2. Perang Harga: Persaingan harga adalah cara umum di mana pesaing dapat
memengaruhi perusahaan. Jika pesaing menurunkan harga produk atau layanan
mereka, perusahaan mungkin harus menyesuaikan harga mereka atau menemukan
cara lain untuk tetap bersaing.
3. Inovasi Produk: Pesaing yang mengembangkan produk atau layanan baru dengan
fitur atau teknologi yang lebih baik dapat menggeser permintaan pelanggan dari
perusahaan ke pesaing tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus mengikuti
perkembangan inovasi pesaing.
4. Perubahan Regulasi: Pesaing dapat mempengaruhi perusahaan melalui perubahan
dalam regulasi atau kebijakan pemerintah yang berdampak pada industri tertentu.
Perusahaan harus memantau perubahan ini dan menilai bagaimana mereka dapat
memengaruhi operasi dan kompetitivitas mereka.
5. Perilaku Pasar: Tindakan dan respon pesaing terhadap situasi pasar yang berubah
dapat mempengaruhi persepsi perusahaan tentang stabilitas atau volatilitas pasar.
6. Strategi Pemasaran dan Branding: Pesaing dapat memengaruhi persepsi pelanggan
tentang merek dan produk perusahaan melalui kampanye pemasaran dan branding
mereka. Perusahaan perlu memahami bagaimana pesaing memposisikan diri
mereka di pasar.
7. Aliansi dan Akuisisi: Pesaing yang melakukan aliansi atau akuisisi dengan
perusahaan lain dapat memengaruhi struktur industri dan hubungan daya tawar
perusahaan.
Penting untuk dicatat bahwa perusahaan harus memantau pesaing secara teratur
dan merespons perubahan dalam lingkungan eksternal dengan strategi yang tepat.
Analisis pesaing adalah bagian integral dari manajemen strategis yang membantu
perusahaan untuk tetap kompetitif dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
sekitarnya.

2.4 Mengukur Keberhasilan Penilaian Lingkungan Eksternal


Dalam mengelola organisasi, seringkali pimpinan dan jajaran manajemen kurang
memberikan perhatian terhadap kondisi eksternal organisasi tersebut, dan terlalu fokus

9
terhadap kondisi internal. Akibatnya, strategi yang diterapkan kurang sesuai dengan
kondisi lingkungan, dan justru berakibat pada kegagalan organisasi tersebut dalam
mencapai tujuan.
Pada dasarnya, faktor eksternal dilakukan untuk menganalisis Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threat). Kedua elemen tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda, namun setiap pimpinan organisasi harus memahami secara mendalam
kedua elemen tersebut, baik secara teori maupun kondisi realitasnya di lapangan.
Opportunity atau peluang merupakan suatu kondisi yang terjadi di luar perusahaan.
Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh organisasi dalam mewujudkan tujuannya,
contohnya: kebijakan pemerintah membuka peluang investasi asing. Sedangkan Threat
atau ancaman merupakan kondisi eksternal organisasi yang dapat berdampak dan
menjadi penghambat terwujudnya tujuan organisasi, contohnya: resesi global dan
tingkat inflasi yang tinggi.
Dalam melakukan analisis terhadap faktor eksternal, pimpinan organisasi dapat
menggunakan dua model analisis, yaitu analisis makro dan analisis industri. Keduanya
memiliki karakteristik yang berbeda dalam melihat fenomena eksternal yang terjadi.
Analisis faktor makro merupakan metode yang memuat 6 analisis lingkungan eksternal,
atau lebih dikenal dengan sebutan PESTEL (Politic, Economy, Social, Technology,
Environment, and Legal).
1. Politic
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur jalannya proses bisnis
merupakan landasan mutlak yang harus diperhatikan organisasi. Karena itulah,
pemetaan peluang bisnis juga harus memperhatikan kondisi politik sebuah
pemerintahan, sehingga nantinya tidak terjadi benturan di kemudian hari.
Contoh: kebijakan pajak dan peraturan daerah

2. Economy
Berbagai faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen dan iklim berbisnis
suatu organisasi. Contoh: pertumbuhan ekonomi, suku bunga dan nilai tukar
mata uang, dsb.
3. Social
Keberagaman kondisi sosial yang berpengaruh terhadap kebutuhan pelanggan
dan mempengaruhi jumlah dari seluruh potensi pangsa pasar yang ada. Contoh:

10
tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi
lingkungan sosial dan lingkungan kerja, dsb.

4. Technology

Faktor teknologi merupakan segala hal yang terkait dengan perkembangan


teknologi dan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis.
Contoh: perubahan teknologi, perubahan ilmu pengetahuan, dan penemuan-
penemuan baru dalam bidang teknologi, dsb.

5. Environment

Faktor lingkungan yang terkait dengan aktivitas atau rencana bisnis, dan
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembeli, seperti lokasi geografis.

6. Legal

Kondisi yang meliputi adanya pengaruh hukum, seperti perubahan perundang-


undangan yang ada. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan aturan yang menyangkut proses bisnis
suatu organisasi.

Metode analisis berikutnya yang dapat digunakan adalah menganalisis industri


terkait, yaitu dengan metode Porter’s 5 Forces (Competitive Rivalry, Customer Supplier,
New Entrants, Consumer and Substitution). Metode ini berfungsi untuk menganalisis
pengembangan strategi bisnis atau lingkungan persaingan.

1. Competitive Rivalry, menganalisis faktor-faktor persaingan antara sebuah


organisasi dan organisasi lainnya, sehingga strategi organisasi akan berhasil jika
mampu memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan organisasi lainnya.
2. Supplier Power, menganalisis faktor-faktor yang terkait dengan pemasok, yang
memiliki posisi tawar-menawar yang berbeda-beda terhadap organisasi, seperti:
kecukupan pasokan dari supplier, posisi dan kekuatan supplier untuk mengontrol
harga barang yang dipasok, dsb.
3. New Entrants, merupakan berbagai faktor yang memengaruhi masuknya
pendatang baru dalam suatu industri. Ketika hambatan industri semakin rendah,
hal tersebut dapat memicu masuknya pendatang baru, yang berdampak pada

11
penurunan profitabilitas. Sebaliknya, jika hambatan industri semakin tinggi,
maka akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki industri. Berbagai
hambatan tersebut mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi,
penguasaan teknologi, loyalitas konsumen yang tinggi, dan preferensi merek
yang kuat.
4. Substitution, merupakan suatu kondisi dimana persaingan produk yang
dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi
produk yang sama. Namun, persaingan produk tersebut juga berasal dari
perusahaan lain yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi
dengan produk yang dihasilkan perusahaan.
5. Consumer Power, menjelaskan tingkat kekuatan konsumen dalam membeli
barang atau jasa yang ditawarkan. Semakin tinggi pilihan barang dan jasa yang
tersedia di pasar, maka semakin tinggi pula kekuatan konsumen untuk
menentukan pilihan dalam membeli barang atau jasa, sehingga berpotensi
menjadi ancaman bagi organisasi atau perusahaan.

2.5 Dampak Perubahan Teknologi Pada Penilaian Lingkungan Eksternal


Perusahaan

Perubahan dan penemuan teknologi memiliki dampak terhadap organisasi atau


perusahaan. Internet memiliki peran untuk memicu pertumbuhan, sebuah faktor yang
sangat penting unTuk sebuah negara meningkatkan standard hidup dan membuat sebuah
perusahaan mampu menghemat biaya distribusi dan transaksi. Kekuatan teknologi
mempresentasikan peluang dan ancaman besar yang harus dipertimbangkan dalam
perumusan strategi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan
pengembangbiakan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya kompetitif
relatif dalam suatu industri, serta mengakibat produk dan jasa saat ini usang. Dalam
industri berteknologi tinggi, identifikasi dan evaluasi peluang dan ancaman teknologi
bisa menjadi bagian terpenting dari audit manajemen strategi.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Penyusunan penilaian lingkungan eksternal perusahaan adalah proses penting


dalam manajemen strategi yang membantu perusahaan memahami penyebab eksternal
yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberlanjutan bisnis mereka. Penilaian harus
mencakup sejumlah faktor, seperti faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi,
lingkungan, dan hukum. Dengan memahami faktor-faktor eksternal yang memengaruhi
bisnis mereka, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
mencapai tujuan mereka dan tetap relevan di pasar yang berubah-ubah.

B. Saran

Dalam melakukan penilaian lingkungan eksternal ada baiknya melibatkan


pemangku kepentingan eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan komunitas lokal
dalam proses penilaian, mereka dapat memberikan perspektif yang berharga tentang
bagaimana perusahaan mempengaruhi lingkungan mereka.

13
DAFTAR PUSTAKA

Porter, Michael E. (2008). "The Five Competitive Forces That Shape Strategy." Harvard
Business Review, 86(1), 78-93.

David, F. R. (2019). “Strategic Management: Concepts and Cases.” Pearson.

Samahita wirotama. (2017) “Menganalisis Faktor Eksternal Untuk Menentukan


Peluang dan Ancaman”

14

Anda mungkin juga menyukai