EKSTERNAL PERUSAHAAN
“Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi”
Disusun oleh :
KELOMPOK 1
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita kesempatan untuk menjalani hari kita sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen Strategi mengenai Penyusunan
Penilaian Lingkungan Eksternal Perusahaan.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. T. Teviana, SE., M.Si, selaku Dosen
pengampu yang telah membimbing dalam menyelesaikan tugas ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
membuat makalah lebih baik lagi kedepannya.
Demikian kami mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil manfaatnya
kepada teman semuanya.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam mata kuliah manajemen strategi ini, kami akan membahas konsep dan
metode yang terlibat dalam penilaian lingkungan eksternal perusahaan. Kami akan
menjelajahi alat-alat analisis yang digunakan, dan bagaimana informasi yang diperoleh
dari penilaian ini dapat diintegrasikan ke dalam proses perumusan dan pelaksanaan
startegi. Dengan pemahaman yang kuat tentang penilaian lingkungan eksternal, kita
akan dapat berkontribusi secara signifikan dalam membantu perusahaan menghadapi
tantangan dan mencapai tujuan bisnisnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengindentifikasi faktor-faktor penilaian lingkungan eksternal yang
penting?
2. Bagaimana pesaing mempengaruhi penilaian lingkungan eksternal?
3. Bagaimana cara mengukur keberhasilan penilaian lingkungan eksternal?
4. Apa dampak perubahan teknologi pada penilaian lingkungan eksternal
perusahaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor penilaian lingkungan eksternal perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh pesaing terhadap penilaian lingkungan eksternal
perusahaan.
3. Untuk mengetahui keberhasilan pengukuran penilaian lingkungan eksternal.
4. Untuk mengetahui dampak perubahan teknologi pada penilaian lingkungan
eksternal perusahaan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
tersebut dalam mencapai tujuan. Selain itu, kurangnya wawasan yang dimiliki juga
berpengaruh dalam menyikapi kondisi-kondisi eksternal, yang memiliki
kecenderungan sulit untuk dikontrol, sehingga setiap pimpinan dan jajaran manajemen
harus memahami faktor-faktor eksternal yang dapat berpengaruh terhadap perusahaan.
Pada dasarnya, faktor eksternal dilakukan untuk menganalisis Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threat). Kedua elemen tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda, namun setiap pimpinan perusahaan harus memahami secara mendalam
kedua elemen tersebut, baik secara teori maupun kondisi realitasnya di lapangan.
Opportunity atau peluang merupakan suatu kondisi yang terjadi di luar perusahaan.
Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam mewujudkan tujuannya,
contohnya: kebijakan pemerintah membuka peluang investasi asing. Sedangkan Threat
atau ancaman merupakan kondisi eksternal perusahaan yang dapat berdampak dan
menjadi penghambat terwujudnya tujuan perusahaan, contohnya: resesi global dan
tingkat inflasi yang tinggi.
Dalam melakukan analisis terhadap faktor eksternal, pimpinan perusahaan dapat
menggunakan dua model analisis, yaitu analisis makro dan analisis industri. Keduanya
memiliki karakteristik yang berbeda dalam melihat fenomena eksternal yang terjadi.
Analisis faktor makro merupakan metode yang memuat 6 analisis lingkungan
eksternal, atau lebih dikenal dengan sebutan PESTEL (Politic, Economy, Social,
Technology, Environment, and Legal). PESTEL merupakan tool yang berfungsi dalam
memberikan gambaran mengenai kondisi lingkungan dimana perusahaan beroperasi,
serta kesempatan maupun ancaman di sekitarnya.
1. Politic
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur jalannya proses bisnis merupakan
landasan mutlak yang harus diperhatikan perusahaan. Karena itulah, pemetaan
peluang bisnis juga harus memperhatikan kondisi politik sebuah pemerintahan,
sehingga nantinya tidak terjadi benturan di kemudian hari.
Contoh: kebijakan pajak dan peraturan daerah
2. Economy
Berbagai faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen dan iklim berbisnis suatu
perusahaan.
Contoh: pertumbuhan ekonomi, suku bunga dan nilai tukar mata uang, dsb
6
3. Social
Keberagaman kondisi sosial yang berpengaruh terhadap kebutuhan pelanggan dan
mempengaruhi jumlah dari seluruh potensi pangsa pasar yang ada.
Contoh: tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi
lingkungan sosial dan lingkungan kerja, dsb.
4. Technology
Faktor teknologi merupakan segala hal yang terkait dengan perkembangan teknologi
dan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis.
Contoh: perubahan teknologi, perubahan ilmu pengetahuan, dan penemuan-
penemuan baru dalam bidang teknologi, dsb.
5. Environment
Faktor lingkungan yang terkait dengan aktivitas atau rencana bisnis, dan memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembeli, seperti lokasi geografis.
6. Legal
Kondisi yang meliputi adanya pengaruh hukum, seperti perubahan perundang-
undangan yang ada. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus terhadap segala
sesuatu yang berhubungan dengan aturan yang menyangkut proses bisnis suatu
perusahaan.
7
2. Supplier Power, menganalisis faktor-faktor yang terkait dengan pemasok, yang
memiliki posisi tawar-menawar yang berbeda-beda terhadap perusahaan, seperti:
kecukupan pasokan dari supplier, posisi dan kekuatan supplier untuk mengontrol
harga barang yang dipasok, dsb.
3. New Entrants, merupakan berbagai faktor yang memengaruhi masuknya
pendatang baru dalam suatu industri. Ketika hambatan industri semakin rendah,
hal tersebut dapat memicu masuknya pendatang baru, yang berdampak pada
penurunan profitabilitas. Sebaliknya, jika hambatan industri semakin tinggi, maka
akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki industri. Berbagai hambatan
tersebut mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi, penguasaan
teknologi, loyalitas konsumen yang tinggi, dan preferensi merek yang kuat.
4. Substitution, merupakan suatu kondisi dimana persaingan produk yang dihasilkan
perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang
sama. Namun, persaingan produk tersebut juga berasal dari perusahaan lain yang
memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang
dihasilkan perusahaan.
5. Consumer Power, menjelaskan tingkat kekuatan konsumen dalam membeli
barang atau jasa yang ditawarkan. Semakin tinggi pilihan barang dan jasa yang
tersedia di pasar, maka semakin tinggi pula kekuatan konsumen untuk menentukan
pilihan dalam membeli barang atau jasa, sehingga berpotensi menjadi ancaman
bagi perusahaan.
8
1. Perubahan Strategi Pesaing: Jika pesaing mengubah strategi bisnisnya, seperti
meluncurkan produk atau layanan baru, mengganti harga, atau memasuki pasar
baru, ini dapat memiliki dampak besar pada perusahaan. Perusahaan perlu menilai
bagaimana perubahan ini dapat memengaruhi posisi mereka di pasar.
2. Perang Harga: Persaingan harga adalah cara umum di mana pesaing dapat
memengaruhi perusahaan. Jika pesaing menurunkan harga produk atau layanan
mereka, perusahaan mungkin harus menyesuaikan harga mereka atau menemukan
cara lain untuk tetap bersaing.
3. Inovasi Produk: Pesaing yang mengembangkan produk atau layanan baru dengan
fitur atau teknologi yang lebih baik dapat menggeser permintaan pelanggan dari
perusahaan ke pesaing tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus mengikuti
perkembangan inovasi pesaing.
4. Perubahan Regulasi: Pesaing dapat mempengaruhi perusahaan melalui perubahan
dalam regulasi atau kebijakan pemerintah yang berdampak pada industri tertentu.
Perusahaan harus memantau perubahan ini dan menilai bagaimana mereka dapat
memengaruhi operasi dan kompetitivitas mereka.
5. Perilaku Pasar: Tindakan dan respon pesaing terhadap situasi pasar yang berubah
dapat mempengaruhi persepsi perusahaan tentang stabilitas atau volatilitas pasar.
6. Strategi Pemasaran dan Branding: Pesaing dapat memengaruhi persepsi pelanggan
tentang merek dan produk perusahaan melalui kampanye pemasaran dan branding
mereka. Perusahaan perlu memahami bagaimana pesaing memposisikan diri
mereka di pasar.
7. Aliansi dan Akuisisi: Pesaing yang melakukan aliansi atau akuisisi dengan
perusahaan lain dapat memengaruhi struktur industri dan hubungan daya tawar
perusahaan.
Penting untuk dicatat bahwa perusahaan harus memantau pesaing secara teratur
dan merespons perubahan dalam lingkungan eksternal dengan strategi yang tepat.
Analisis pesaing adalah bagian integral dari manajemen strategis yang membantu
perusahaan untuk tetap kompetitif dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
sekitarnya.
9
terhadap kondisi internal. Akibatnya, strategi yang diterapkan kurang sesuai dengan
kondisi lingkungan, dan justru berakibat pada kegagalan organisasi tersebut dalam
mencapai tujuan.
Pada dasarnya, faktor eksternal dilakukan untuk menganalisis Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threat). Kedua elemen tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda, namun setiap pimpinan organisasi harus memahami secara mendalam
kedua elemen tersebut, baik secara teori maupun kondisi realitasnya di lapangan.
Opportunity atau peluang merupakan suatu kondisi yang terjadi di luar perusahaan.
Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh organisasi dalam mewujudkan tujuannya,
contohnya: kebijakan pemerintah membuka peluang investasi asing. Sedangkan Threat
atau ancaman merupakan kondisi eksternal organisasi yang dapat berdampak dan
menjadi penghambat terwujudnya tujuan organisasi, contohnya: resesi global dan
tingkat inflasi yang tinggi.
Dalam melakukan analisis terhadap faktor eksternal, pimpinan organisasi dapat
menggunakan dua model analisis, yaitu analisis makro dan analisis industri. Keduanya
memiliki karakteristik yang berbeda dalam melihat fenomena eksternal yang terjadi.
Analisis faktor makro merupakan metode yang memuat 6 analisis lingkungan eksternal,
atau lebih dikenal dengan sebutan PESTEL (Politic, Economy, Social, Technology,
Environment, and Legal).
1. Politic
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur jalannya proses bisnis
merupakan landasan mutlak yang harus diperhatikan organisasi. Karena itulah,
pemetaan peluang bisnis juga harus memperhatikan kondisi politik sebuah
pemerintahan, sehingga nantinya tidak terjadi benturan di kemudian hari.
Contoh: kebijakan pajak dan peraturan daerah
2. Economy
Berbagai faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen dan iklim berbisnis
suatu organisasi. Contoh: pertumbuhan ekonomi, suku bunga dan nilai tukar
mata uang, dsb.
3. Social
Keberagaman kondisi sosial yang berpengaruh terhadap kebutuhan pelanggan
dan mempengaruhi jumlah dari seluruh potensi pangsa pasar yang ada. Contoh:
10
tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi
lingkungan sosial dan lingkungan kerja, dsb.
4. Technology
5. Environment
Faktor lingkungan yang terkait dengan aktivitas atau rencana bisnis, dan
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembeli, seperti lokasi geografis.
6. Legal
11
penurunan profitabilitas. Sebaliknya, jika hambatan industri semakin tinggi,
maka akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki industri. Berbagai
hambatan tersebut mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi,
penguasaan teknologi, loyalitas konsumen yang tinggi, dan preferensi merek
yang kuat.
4. Substitution, merupakan suatu kondisi dimana persaingan produk yang
dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi
produk yang sama. Namun, persaingan produk tersebut juga berasal dari
perusahaan lain yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi
dengan produk yang dihasilkan perusahaan.
5. Consumer Power, menjelaskan tingkat kekuatan konsumen dalam membeli
barang atau jasa yang ditawarkan. Semakin tinggi pilihan barang dan jasa yang
tersedia di pasar, maka semakin tinggi pula kekuatan konsumen untuk
menentukan pilihan dalam membeli barang atau jasa, sehingga berpotensi
menjadi ancaman bagi organisasi atau perusahaan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Porter, Michael E. (2008). "The Five Competitive Forces That Shape Strategy." Harvard
Business Review, 86(1), 78-93.
14