2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk, maupun isinya yang sederhana, dengan judul
“Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal(Swot)”
Dalam penyusunannya, penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak
Komarudin, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah “Manajemen Strategi”
yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar terselesaikannya makalah
ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang di miliki sangat terbatas. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan - masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulis.................................................................................................1
D. Metode Penulisan............................................................................................2
BAB II................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
PENUTUP.......................................................................................................... 14
A. Kesimpulan.........................................................................................................14
B. Saran...................................................................................................................14
INTEGRASI HADIST..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen strategi adalah proses atau rangkaian aktivitas
pengambilan keputusan yang sifatnya mendasar dan menyeluruh, disertai
dengan penetapan cara pelaksanaannya, yang dibuat oleh pimpinan
organisasi dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam organisasi
tersebut untuk mencapai tujuan Beberapa ahli mendefinisikan manajemen
strategi atau manajemen strategik sebagai seni atau ilmu pengetahuan
dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta evaluasi terhadap
berbagai keputusan lintas fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi
untuk mencapai tujuan.
Faktor internal merupakan faktor yang asalnya dari dalam usaha atau
bisnis. Faktor ini, berasal dari dua komponen dalam SWOT, yakni strength
dan weakness. Faktor ini datang dari luar perusahaan namun secara tidak
langsung memiliki pengaruh bagi bisnis maupun usaha yang sedang
dijalani.Faktor ini, terdiri dari dua komponen, opportunity dan threats. Untuk
opportunity, penting dianalisis agar bisnis atau usaha memiliki target yang
jelas. Dengan diketahuinya opportunity, bisnis atau usaha yang kamu jalani
hanya tinggal mencocokkan strategi dengan peluang apa yang akan diraih.
B. Rumusan Masalah
1. Ruang lingkup analisis internal dan eksternal?
2. Apa yang dimaksud Sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti?
3. Menganilisis pesaing dan rantai nilai?
C. Tujuan Penulis
Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen
strategi dan yang utama adalah untuk mempelajari dampak dari beberapa
rumusan masalah yang ada
1
D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan metode study
pustaka, yaitu penulisan dan penyusunan mengambil data-data dari
beberapa sumber buku dan teknologi internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Perusahaan yang secara sistematik menganalisis dan mendiagnose
lingkungan eksternal ternyata lebih efektif dari perusahaan yang tidak
melakukan hal itu
Hal itu terjadi oleh karena perusahaan yang melakukan analisis dan
diagnosis atas lingkungan eksternal memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada perumus strategi untuk mengantisipasi kesempatan-kesempatan dan
atas dasar itu bencana untuk memberikan tanggapan yang sesuai dengan
kesempatan-kesempatan yang terbuka itu. Cara ini membantu
mengembangkan suatu system yang memungkinkan perusahaan secara dini
mencegah ancamanancaman atau mengembangkan strategi yang dapat
merubah ancaman menjadi suatu peluang yang bermanfaat bagi
perusahaan.
Di muka telah diuraikan factor-faktor di lingkungan eksternal yang
berpengaruh atas keberhasilan dan strategi perusahaan. Factor-faktor
ekonomi yang khususnya dianalisis dan diagnosis oleh terbanyak
perusahaan ialah:
a. Tahapan konjungtur (business cycle) : depresi, resensi, pemulihan atau
masa jaya
b. Kecenderungan inflasioner atau deflasioner dalam hargaharga barang
dan jasa
c. Kebijakan moneter, tingkat bunga dan devaluasi atau devaluasi mata
uang terhadap mata uang lainnya.
d. Kebijakan fiscal, tingkat pajak bagi perusahaan dan individu.
e. Neraca pembayaran, surplus atau deficit dalam perdagangan
internasional.
4
a. Perubahan dalam jumlah penduduk. Kalau jumlah total penduduk
berubah, pemerintah terhadap barag-barang dan jasa-jasapun berubah.
b. Perubahan/ pergeseran dalam umur pendudukpun akan mempengaruhi
permintaan atas barang-barang dan jasa-jasa.
Selain hal-hal di atas, perlu dipertimbangkan pula keadaan
persaingan, yang harus dihadapi perusahaan. Terhadap tiga factor yang
harus dipertimbangkan.
a. Masuk atau keluarnya persaingan-persaingan utama.
b. Pergantian dan pelengkap terhadap produk/ jasa yang sekarang ada.
c. Perubahan-perubahan strategis utama oleh persaingan persaingan yang
ada.
2. INTERNAL
Sesudah analisis selesai, perumusan strategi mendiagnosis analisis
itu. Mereka menelaah signifikasi dari kesempatan dan ancaman-ancaman
5
yang dijumpai dalam analisis. Pertama-tama yang dicari ialah kesenjangan
antara hasil yang sesunguhnya dicapai dan hasil yang diharapkan. Jadi pada
tahap ini eksekutif mencoba mengenali permasalahan yang ada. Kalau
masalahnya telah dikenali, maka tahap mencari sebab-sebab dan
pemecahan-pemecahan dimulai. Mintzberg dan kawan-kawan
mengemukakan empat jenis telaah :
a. Eksekutif mencari-cari dalam ingatan mereka akan sebabsebab dan
pemecahan-pemecahan.
b. Eksekutif secara pasif menunggu masuknya informasi.
c. Eksekutif membiarkan orang lain, didalam dan diluar organisasi,
mengetahui bahwa sebab-sebab dan pemecahanpemecahan sedang
dicari.
d. Mencari aktif : eksekutif menelusuri lingkungan sekitar untuk
mendapatkan pemecahan dan sebab-sebab.
6
f. Motivasi/ aras espirasi. Makin tinggi aras aspirasi dari eksekutif, makin
tepat diagnosis yang dilakukan.
g. Kesediaan mengabil resiko. Eksekutif yang segan menghadapi resiko
akan memusatkan analisis lingkungan sekitarnya secara konservatif
menganalisis dan diagnosis satu aspek setiap saat. Sebaliknya, yang
lebih berani mengambil resiko, akan menelaah lebih dari satu aspek.
h. Kondisi psikologis. Perasaan baik atau burukmembawa juga konsekuensi
atas bermutu atau tindaknya analisis dan diagnosis
B. Sumber daya
Selama beberapa tahun terakhir, semakin pentingnya sumber daya
dan kemampuan sebagai dasar pembuatan strategi. Pandangan strategi
berbasis sumber daya ini menjadi lebih penting l‹arena dua alasan utama.
Pertama, dunia luar dipandang tidak dapat diprediksi dan oleh karena itu ada
keterbatasan pada nilai mempelajari keadaaan sekarang secara rinci.
Kedua, kesuksesan bisnis bisa terjadi dari mengeksploitasi dan membangun
kualitas unik dari perusahaan dan ini hanya daat dipahami dengan melihat
ke dalam, Analisis internal sekarang dipandang sekurang kurangnya sama
pentingnya dengan analisis eksternaI dan mungkin mampu memberikan
dasar yang lebih stabil untuk strategi masa depan. Dalam praktiknya,
analisis internal dan eksternal sangat dibutuhkan dan tidak dapat
diselesaikan tanpa yang lain.
Dalam menganalisis sumber daya, kemampuan dan kompetensi
yang dimiliki oleh lingkungan internal suatu perusahaan maka diperlukan
teknik yang sesuai. Pembahasan teknik di sini berdasarkan tipe-tipe bisnis
yang ada seperti single business, multiple business, Ada beberapa teknik
analisis internal yang paling umum digunakan, seperti berikut:
a. Resource Audit ( Audit Sumber Daya) Audit sumber daya bertujuan untuk
mengidentifikasi sumber daya apa saja yang tersedia dalam suatu
perusahaan atau bisnis. Dalam hal ini sumber daya dikategorikan menjadi
empat bagian yaitu: •sumber daya fisik meliputi bangunan, tanah,
peralatan dan sebagainya
• sumber daya keuangan: meliputi kemampuan untuk mengumpulkan
dana, kekayaan induk dan sebagainya
• sumber daya manusia: meliputi stop tetap dan sementara, keterampilan,
manajemen yang baik, tim yang kuat dan sebagainya
7
• sumber daya tak berwujud: meliputi dagang, hubungan perdagangan
yang baik dan sebagainya,
8
Merangkum apa yang sedang dilakukan bisnis saat ini dan apa yang
perlu dilakukan untuk memenuhi tantangan saat ini dan masa depan.
Tentukan "apa" yang dilakukan bisnis, daripada "bagaimana"
melakukannya
Memberikan dasar yang sama untuk diskusi dan perencanaan
Tautan yang jelas dari strategi ke eksekusi
Libatkan pemangku kepentingan yang tepat yang menentukan strategi
Lakukan merger & akuisisi yang sangat terorganisir
Secara akurat menentukan peran dalam bisnis
Mengelola merger, menilai risiko, dan mempersiapkan upaya inovatif.
D. Kompetensi inti
9
Terdapat dua hal yang dapat membantu perusahaan mengidentifikasi
kompetensi dasar mereka. Yang pertama yaitu terdiri dari empat criteria
spesifik dari keunggulan kompetitif berkelanjutan yang dapat digunakan
untuk menentukan kemampuan perusahaan mana yang termasuk dalam
kompetensi dasar.Apabila kemampuan-kemampuan tersebut telah
memenuhi empat syarat berikut, kemampuan perusahaan tersebut dapat
digolongkan dalam kompetensi dasar perusahaan. Sedangkan yang kedua
yaitu analisis rantai nilai yang digunakan perusahaan untuk memilih
kompetensi mana yang harus dipertahankan, ditingkatkan, atau
dikembangkan.
E. PESAING DAN RANTAI NILAI
Rantai nilai (value chain) adalah sekumpulan aktivitas bisnis di mana
setiap tahapan atau langkahnya akan menambah nilai atau pemanfaatan
terhadap barang atau jasa yang diproduksi. Model rantai nilai dalam bisnis kali
pertama diusulkan Michael Porter lewat bukunya Competitive Advantage:
Creating and Sustaining Superior Performance yang diterbitkan pada tahun
1985. Di dalamnya terdapat satu rangkaian aktivitas bisnis yang bertujuan
menciptakan dan membangun suatu nilai agar menghasilkan margin nilai
tambah bagi perusahaan. Rantai nilai juga memiliki konsep analisis yang disebut
Analisis Rantai Nilai, yaitu aktivitas menganalisis kembali kunci proses bisnis
yang berkaitan dengan entitas lain di luar perusahaan. Contohnya pemasok dan
pelanggan hingga relasi antar entitas di dalam perusahaan
Rantai nilai dalam bisnis membentuk kerangka yang bertujuan
mengidentifikasi dan menginventaris area-area fungsi bisnis. Pengelompokan
dilakukan berdasarkan aktivitas, yaitu utama dan pendamping.
Dalam aktivitas utama dan pendamping terdapat beberapa kategori yang
dimasukkan. Contohnya, logistik yang masuk kategori utama, sedangkan
pengembangan teknologi masuk kategori pendamping. Agar lebih jelas, simak
penjelasan berikut ini.
1. Aktivitas utama (primary activities)
Yang dimaksud aktivitas utama dalam value chain adalah semua aktivitas
bisnis yang menciptakan nilai atau manfaat bagi para pelanggan dan menyajikan
sesuatu yang bisa menunjukkan keistimewaan perusahaan di pasar. Aktivitas
utama ini dipandang sebagai kegiatan penting dalam menjalankan bisnis.
10
2. Aktivitas pendukung (support activities)
Dalam kelompok kedua rantai nilai adalah aktivitas pendukung yang
diartikan sebagai aktivitas atau kegiatan dalam perusahaan yang bertujuan
memberikan fasilitas untuk mencapai aktivitas utama Dalam hal ini, aktivitas
pendukung berarti menjadi penopang aktivitas utama, di mana tanpa kegiatan ini
akan membuat aktivitas utama berjalan kurang optimal atau tidak berjalan sama
sekali. Berikut ini beberapa kegiatan yang masuk kategori aktivitas pendamping
Strategi Rantai Nilai
Sebuah perusahaan yang ingin menerapkan rantai nilai perlu
menerapkan strategi. Strategi ini memiliki pengertian sebagai kumpulan tindakan
yang terkoordinir dan terintegrasi untuk memperoleh keunggulan bersaing.
Strategi dalam rantai nilai ada tiga jenis yaitu strategi keunggulan bersaing,
strategi diferensiasi, dan strategi keunggulan biaya. Biar makin jelas, kita simak
yang berikut ini.
11
menyiasatinya adalah perusahaan harus mampu menawarkan produk dan fungsi
yang bisa diterima konsumen, tetapi harganya tetap bersaing di level pasar.
3. Strategi diferensiasi
Diferensiasi memiliki arti sebagai berbeda. Zaman sekarang kalau sama
tentu tidak menarik. Begitupun dalam strategi bisnis, perusahaan harus bisa
menerapkan strategi ini. Kenapa? Meski tidak unggul dalam satu kriteria, sebuah
produk tetap dianggap menarik jika berbeda. Misalnya
saja smartphone Samsung A80 yang bermain cantik dan tampil berbeda dengan
kamera yang bisa berpindah-pindah alias berotasi menghadap ke depan layar
dan ke belakang layar. Tentu ini menjadi keunggulannya dibandingkan Oppo
Reno yang menawarkan konsep kamera konvensional alias ada di depan dan di
belakang layar, meski sama-sama 48MP.
Tips bagi perusahaan yang ingin menerapkan strategi ini didasari pada
atribut produk, sistem pengiriman produk, rancangan pemasaran, dan aspek lain
yang masih masuk kategori pembeda. Melestarikan image berbeda juga perlu
dijaga agar konsumen tidak lupa dengan produk kita.
Fungsi Rantai Nilai dalam Perusahaan
Penerapan rantai nilai, strateginya, atau strategi lain di luar rantai nilai ini
pasti bertujuan meningkatkan keuntungan perusahaan dan sebisa mungkin
mengurangi biaya produksi. Di samping itu, sesuai pengertiannya, rantai nilai
meningkatkan nilai atau pemanfaatan produk atau jasa yang diproduksi.Selain
itu, terdapat fungsi lain dari rantai nilai yaitu penelitian dan pengembangan,
desain (produk, jasa, atau proses), produksi, pemasaran dan penjualan,
distribusi, serta layanan pelanggan. Berikut masing-masing fungsi dari rantai
nilai.
1. Penelitian dan pengembangan
Penerapan sistem ini akan memudahkan perusahaan melakukan
penelitian dan pengembangan produk atau jasa yang telah dipasarkan. Misalnya
saja, perusahaan bisa melihat apakah produk yang telah dilempar ke pasar
sudah bisa bersaing dengan produk kompetitor.
Jika tidak, misalnya karena harga jauh lebih tinggi dari kompetitor, kita
bisa menerapkan strategi diferensiasi atau keunggulan produk agar harga tinggi
yang kita patok tidak dianggap terlalu mahal.
12
2. Desain produk atau jasa hingga proses
Bisnis yang menerapkan rantai nilai akan terbantu dari sisi mendesain
produk atau jasa hingga prosesnya untuk dijual ke pasar. Sebab, dengan sistem
ini perusahaan akan mengetahui bahwa produk tidak sekadar memberikan
barang atau jasa berkualitas.
Desain sebuah produk atau jasa turut menentukan minat konsumen untuk
membelinya. Sementara, proses kreativitas untuk mengemas produk atau jasa
juga dipengaruhi rantai nilai. Dengan begitu, ada pertimbangan menghasilkan
kemasan menarik, tetapi tidak bocor dalam hal biaya.
3. Produksi
Untuk fungsi yang ini sudah pasti sangat terkait dengan rantai nilai. Kita
bisa mengandalkan strategi dalam rantai nilai yang bisa meningkatkan produksi
dalam hal jumlah dan efisiensi biaya. Semua strategi dalam rantai nilai bisa
diterapkan untuk divisi produksi.
Contohnya saja strategi keunggulan biaya yang dijadikan patokan dalam
produksi. Dengan memilih strategi ini, maka perusahaan akan berusaha
maksimal untuk menekan biaya produksi agar harga jual produk dapat diterima
semua lapisan masyarakat yang menjadi target konsumen.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen strategi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
suatu bisnis karena berkaitan dengan peyusunan, penerapan, dan evaluasi
serta pengambilan keptusan–keputusan bisnis agar dapat mencapai tujuan
dan sasarannya. Maka dari itu keterampilan individu di dalamnya sangat
menentukan maju atau tidaknya suatu perusahaan.
B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan
penulis atas pastisipasi pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini
14
15
INTEGRASI HADIST
“ Sesungguhnya allah sangat mencinytai orang yang melakukan sesuatu pekerjaan, yang
dilakukan secara itqan( tepat, terarah, jelas, tuntas).( HR. thabrani)
16
DAFTAR PUSTAKA
prasojo, L. d. (2018). Manajemen strategi. jakarta: IKAPI.
Strategi Rantai Nilai dan Manfaatnya dalam Berbisnis (lifepal.co.id) (diakses pada sabtu
23.00 29/10/2022)
17
18