Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Sejarah Perkembangan E-Learning

Dosen Pengampu : Fajri Arif Wibawa S.Pd, M.Pd

Kelompok 1 :

1. Noni Ayu Indrawan 20210002


2. Anggi Idhaliani 20210007
3. Rizki Novita Sari 20210029
4. Abdilah Rasyid 20210033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Metro, 23 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian E-learning.........................................................................................3
B. Sejarah Perkembangan E-learning...................................................................4
C. Karakteristik dan Tantangan E-Learning.....................................................6

D. Faktor Penentu Keberhasilan E-learning..........................................................8


INTEGRASI AYAT...............................................................................................11

BAB III PENUTUP...............................................................................................12

A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, proses pembelajaran
sudah semakin berkembang. Hal ini dibuktikan dengan adanya media alat bantu
yang digunakan untuk proses belajar mengajar. Dahulu proses pembelajaran
hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung antara pengajar
dengan anak didik, akan tetapi dengan kemajuan teknologi saat ini proses
pembelajaran sudah bisa dilakukan tanpa tatap muka secara langsung antara
pengajar dengan anak didik.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi


informasi banyak membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan
dewasa ini. Dimana pendidikan formal, Informal dan non formal dapat menikmati
fasilitas teknologi informasi dari yang sederhana sampai kepada yang canggih.

Teknologi komputer dan internet, mulai dari perangkat lunak maupun


perangkat keras memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan
untuk menunjang proses pembelajaran para peserta didik. Keunggulan yang
ditawarkan bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan
informasi, namun juga fasilitas multi media yang dapat membuat belajar lebih
menarik melalui visual secara interaktif. Sejalan dengan perkembangan teknologi
internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi ini.

Cyber atau electronic learning (E-Learning) pada hakekatnya merupakan


pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi komputer atau internet. Teknologi
belajar seperti itu bisa juga disebut sebagai belajar atau pembelajaran berbasis
Web (web based instruction).

E-Learning memungkinkan proses mengajar dan belajar dapat dilakukan


oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Layaknya prinsip
kegiatan online lainnya, jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang untuk
melakukan kegiatan, termasuk dalam hal ini adalah belajar. E-Learning sendiri
kini sudah marak digunakan oleh hampir seluruh sekolah dan perguruan tinggi.
Selain karena berubahnya zaman menjadi serba digital, situasi belakangan ini, di

1
mana adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, menuntut kita
untuk melakukan segala hal secara online.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari E-Learning?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan E-learning?
3. Apa Saja Karakteristik dan Tantangan E-learning?
4. Apa Saja Faktor Penentu Keberhasilan E-learning?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari E-Learning
2. Untuk Mengetahui Sejarah Perkembangan E-learning
3. Untuk Mengetahui Karakteristik dan Tantangan E-learning
4. Untuk Mengetahui Faktor Penentu Keberhasilan E-learning

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian E-learning
E-learning, singkatan dari "electronic learning," mengacu pada proses
belajar dan mengajar yang menggunakan teknologi digital untuk menyampaikan
informasi pembelajaran. Ini melibatkan penggunaan komputer, internet,
perangkat mobile, atau media elektronik lainnya untuk mengakses dan
memperoleh pendidikan. E-learning memungkinkan siswa dan pelajar untuk
mengakses konten pembelajaran, materi pelajaran, ujian, dan sumber daya
pendidikan lainnya secara online. Platform e-learning dapat berupa sistem
manajemen pembelajaran (Learning Management System atau LMS), kursus
online, webinar, video pembelajaran, dan aplikasi pembelajaran seluler. Dengan
kemajuan teknologi, e-learning telah menjadi cara yang populer dan efisien untuk
menyampaikan pendidikan di berbagai tingkat, mulai dari sekolah dasar hingga
pendidikan tinggi dan pelatihan profesional.

E-learning terdiri dari 2 kata, yakni electronic dan learning. Pengertian e-


learning secara harafiah, yakni sistem pembelajaran menggunakan elektronik
atau proses mengajar dan belajar yang dilakukan dalam jaringan, atau online. E-
learning, merupakan sebuah proses belajar dan mengajar, yang memanfaatkan
media elektronik, secara khusus yaitu internet, sebagai sistem pembelajarannya.
Secara umum, e-learning adalah sebuah proses pembelajaran berbasis
elektronik.

Dalam praktik penerapannya, e-learning menggunakan teknologi


informasi sebagai sarana belajarnya. Secara umum, e-learning dilakukan
menggunakan media berbasis internet dan website. Materi yang disajikan e-
learning dapat berupa teks yang dibentuk dalam format dokumen, berbentuk
video pembelajaran, berbentuk audio atau suara penjelasan saja, bahkan ada
juga yang dalam bentuk streaming video di YouTube. Semua materi
pembelajaran tersebut, baik itu bahan belajar seperti catatan, kuis, dan ujian
dapat diakses melalui suatu situs website.

E-learning juga didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Naidu (2006:1),


E-learning biasanya mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan

3
komunikasi jaringan yang sengaja dibentuk untuk pengajaran dan pembelajaran.
E-learning, didefinisikan oleh Bullen & Janes (2007:176) sebagai proses
mengajar dan diajar yang terjadi saat menggunakan teknologi internet untuk
menyampaikan, memfasilitasi, dan memungkinkan proses belajar meski
terhalang jarak yang jauh.

Freire & Pereira (2008) mengemukakan definisi e-learning secara lebih


umum, yakni e-learning adalah aktivitas pembelajaran pada suatu sistem
pendidikan atau pelatihan yang dilakukan menggunakan sarana elektronik.
Darmawan (2011:12) mendefinisikan e-learning sebagai bentuk pembelajaran
konvensional yang hakikatnya disajikan melalui Teknologi Informasi dan dalam
bentuk format digital.

Menurut Darmawan, e-learning harus diciptakan menyerupai pendidikan


secara konvensional, seolah peserta didik belajar secara tatap muka, hanya saja
berubah secara format, yakni melalui internet dalam sistem digital. E-learning
memiliki keunggulan yang menonjol, dengan kemampuannya yang
memungkinkan efisiensi dalam penggunaan ruang dan waktu. Pendidikan kini
tidak lagi bergantung pada ruang dan waktu, berkat adanya e-learning. Hal ini
berarti tidak ada lagi halangan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran lintas
daerah atau bahkan lintas negara.

Darmawan (2014:10) kembali mendefinisikan e-learning sebagai aplikasi


berbasis internet yang mampu menghubungkan pendidik dan peserta didik
secara online. E-learning diciptakan untuk mengatasi segala halangan yang
mungkin ditemukan tenaga pendidik dan peserta didik, yakni dalam hal ruang,
waktu, keadaan, dan kondisi.

B. Sejarah Perkembangan E-learning


Penggunaan istilah “e-learning” telah ada sejak tahun 1990, digunakan
pertama kali pada sebuah seminar sistem CBT.Kemudian muncul beberapa
istilah untuk “pembelajaran online” maupun “pembelajaran virtual”.

Tahun Perkembangan 1990 Era CBT ( Computer-Based Training) dimulai


bermunculan aplikasi e-learning yang menggunakan PC standlone atau dalam
bentuk kemasan CD-ROM. Materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia yaitu
video dan audio 1994 Dengan penerimaan CBT oleh masyarakat maka sejak
tahun 1994, CBT muncul dalam bentuk yang lebih menarik dan diproduksi secara

4
masal 1997 Era LMS (Learning Management System). Dengan perkembangan
teknologi internet, dimana masyarakat dunia terhubung dengan dunia internet.
Kebutuhan informasi yang depat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan
sebagai kebutuhan mutlak, dan jarak yang jauh bukan menjadi halangan lagi.
Kemudian muncullah LMS. Perkembangan LMS menjadi semakin pesat
membuat pemikiran baru dalam mengatasi masalah interoperabilitas Tahun
Perkembangan 1999 Era aplikasi e-learning berbasis web.

Dengan perkembangan LMS menuju ke aplikasi e-learning berbasis web


menjadi sangat cepat, baik untuk pendidik maupun untuk administrasi proses
pengajaran. LMS mulai digabungkan dengan berbagai situs informasi, majalah,
maupun surat kabar. Isinya menjadi semakin kaya dengan perpaduan
multimedia, video serta streaming, tampilan menjadi lebih interaktif dengan
berbagai pilihan format yang lebih standar dan berukuran kecil. Setelah era
aplikasi e-learning berbasis web menjadi berkembang sangat pesat, setelah
tahun 2000 dimulai perkembangan e-learning dalam basis web.

Tahun, 2000 Perkembangan terbesar pada saat banyak orang Amerika


mulai menggunakan jaringan internet melalui wireless. CourseNotes.com
didirikan oleh Alan Blake, dipasarkan sejak tahun 1999 dan menyediakan situs
web profesional yang komprehensif. Januari 2000 : Lamp dan Gosswin dari
Deakin University mempublikasikan ”menggunakan computer sebagai media
komunikasi untuk meningkatkan pengajaran tim manajemen berbasis proyek.” E-
Learning meluncurkan LMS online sehingga terjangkau untuk membuat dan
mengelola pembelajaran online serta pelatihan.

Tahun 2002 Pada tanggal 6 Juni, Microsoft merilis kelas server 3.0
dengan atutor pertamanya merilis open source public pada bulan Desember. Tim
ILIAS open source mulai mendesain ulang sistem dan untuk mengembangkan
ILIAS. Tahun 2003 Pengembang internet mulai mengembangkan standar untuk
konverensi web sehingga lebih teratur dan terintegritas. LON-CAPA versi 1.0
dirilis pada bulan Agustus dan digunakan di 12 universitas, perguruan tinggi dan
masyarakat dan 28 sekolah menengah. Tahun 2004 ILIAS pertama stabil 3 siap
rilis dan diterbitkan pada bulan Juni. The American National Standard Institute,
Komite Internasional untuk standar teknologi informasi (ANSI) mengadopsi
Sandhum Ferraiolo, Kuhn RBAC “model terpadu” sebagai consensus trandar
industry. Tahun 2005 Microsoft rilis Microsoft Kelas Server 4.0 pada 27 Januari.

5
Olat 4,0 diperkenalkan dengan banyak fitur seperti integrasi XMPP, RSS,
SCORM dan kerangka ekstensi yang memungkinkan menambahkan kode oleh
konfigurasi dan tanpa perlu menambah settingan kode asli. Association Europen
Distance Teaching University meluncurkan proyek E-xcellence dengan dukungan
dari eLearning Program Komisi Eropa untuk menetapkan standar untuk kualitas
e-learning. Tahun 2006 The Virtual Learning Environment SCOLASTANCE
tersedia dalam versi bahasa inggris VLE Scolastance. Pada 14 Februari 2006,
Indiana University dianugerahi merek layanan OnCourse dari Amerika Serikat
Paten dan Trademark Office 2007 Pada 7 Januari, Microsoft merilis Sharepoint
Learning Kit. Perangkat ini SCORM 2004 bersertifikat dan digunakan bersama
dengan Microsoft Office Sharepoint Server untuk menyediakan fungsionalitas
LMS. Tim Olat rilis yang memiliki penekanan pada konsolidasi fitur dan bugfixing
serta fungsi glossary baru telah ditambahkan dan aksesibilitas telah ditingkatkan.
Pada Juli, Michigan Virtual University meluncurkan sistem manajemen
pembelajaran dari Solusi Meridian Pengetahuan untuk memberikan pelatihan
kepada 150.000 guru sekolah umum Michigan dan administrator dan kolaborasi
mendorong peserta didik melalui ruang kolaborasi online. Mulai diterbitkan dan
dipublikasikan yaitu netbook. Apple berproduksi dengan nama iPhone.

Tahun 2009 Contro learning S.A. dan ocitel S.A. dirancang dan
dikembangkan Virtual Online Kampus (CVO), sebuah platform dimana campuran
konten e-learning, e-book, emoney, e-docs, e-talents yang ditemukan di satu
tempat. Tahun 2010 Pada 18 Januari 2010 Publik Chamilo rilis open-source VLE
yang merupakan cabang dari Dokeos. 28 September 2010, Olat rilis versi 7
dengan fitur baru yaitu penerapan standar penting seperti REST API, IMS Global
Basic LTI, IMS QTI 2.1. Penyedia LMS besar mulai mendalami pasar sistem
manajemen bakat, mungkin mulai kecenderungan global untuk berbuat lebih
banyak dengan informasi tentang LMS. September, SumTotal mengakuisisi
softscape dan Taleo mengakuisisi Learn.com.

C. Karakteristik dan Tantangan E-Learning


E-learning memiliki beberapa karakteristik yang terbentuk dari sistem
pelaksanaannya.

1. Karakteristik yang pertama, ketika kita merujuk pada bahasa secara


harfiah atau segi epistemologi dari e-learning sendiri yang berarti

6
pembelajaran secara online atau elektronik, maka dapat dikatakan
karakterisik e-learning adalah memanfaatkan media digital dan jasa
teknologi elektronik.
2. Karakteristik e-learning yang kedua dilihat dari materi pembelajarannya.
Materi pembelajaran pada e-learning biasanya berupa materi belajar
dalam bentuk digital yang bersifat mandiri. Lalu, materi belajar tersebut
disimpan dalam bentuk sistem komputasi. Ini berarti, materi pembelajaran
ini dapat diakses oleh para peserta didik atau pendidik kapan saja dan di
mana saja.
3. Karakteristik e-learning yang ketiga, yakni e-learning memungkinkan
untuk membuat kurikulum, memanfaatkan jadwal pembelajaran, juga
membuat sistem administrasi pendidikan yang dapat diakses setiap saat
melalui jaringan komputer.

Dari berbagai literatur diatas terdapat berbagai tantangan yang di hadapi


oleh pengguna dari e-learning sebagai media pembelajaran. Tantangan-
tantangan tersebut saling berkaitan dan membutuhkan berbagai dukungan dari
semua pihak yang terkait agar proses pembelajaran menggunakan e-learning
dapat berjalan dengan baik dan memberikan efek yang baik pula bagi semua
penggunanya. Tantangan-tantangan tersebut yaitu :

Aspek Tantangan Yang Dihadapi


Managemen/ Terkaitnya managemen pengelola lembaga pendidikan
Pengelola didalam proses belajar mengajar menjadi satu tantangan
lembaga yang harus dihadapi. Karena memerlukan biaya yang tidak
pendidikan sedikit seperti diperlukannya laboratorium, internet yang
mendukung, dan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh
tenaga pendidik. Biaya yang tidak sedikit tersebut
memungkinkan untuk pihak managemen tidak mendukung
tenaga pendidik dalam menggunakan e-learning.
Tenaga Pendidik Kurangnya kemampuan tenaga pendidik dalam
menggunakan teknologi yang diperlukan untuk proses e-
learning menjadi sebuah tantangan. Ketidakmampuan
tenaga pendidik dalam menggunakan teknologi baik itu
komputer maupun internet membuat para pendidik enggan
dalam mengaplikasikan e-learning. Diperlukan pelatihan

7
tersendiri untuk tenaga pendidik agar menguasai teknologi,
tetapi lebih diutamakan kemauan dari diri tenaga pendidik
untuk mau berkembang sesuai kemajuan teknologi.
Peserta Didik Kemampuan peserta didik dalam menggunakan teknologi
merupakan salah satu tantangan yang utama. Peserta didik
diharapkan mampu dalam menggunakan komputer dan
internet. Tetapi hal yang terjadi, tidak semua peserta didik
mampu menggunakan komputer. Ketidakmampuan mereka
dalam menggunakan teknologi membuat proses
pembelajaran e-learning menjadi tidak maksimal. Sehingga
diperlukan motivasi yang kuat agar para peserta didik mau
dan tertarik dalam menggunakan teknologi.
Psikologis Motivasi, disiplin diri dan emosi dalam menggunakan
Pengguna teknologi bagi pihak yang terkait menjadi kunci utama
dalam proses pembelajaran e-learning. Kesiapan pengguna
baik tenaga pendidik dan peserta didik menjadi faktor
penting, apabila semua pihak telah siap menerima suatu
teknologi atau pola pengajaran yang baru akan membuat
penerimaan terhadap e-learning menjadi lebih mudah.
Kultur / Bahasa Dalam pembelajaran jarak jauh, perbedaan bahasa menjadi
kendala yang harus dihadapi oleh berbagai pihak. Dimana
perbedaan bahasa itu dapat menghasilkan pendapat yang
berbeda. Selain bahasa, budaya atau kebiasaan setiap
daerah berbeda, sehingga menjadi tantangan tersendiri
untuk proses pembelajaran jarak jauh.

D. Faktor Penentu Keberhasilan E-learning

Dalam proses pengembangan e-learning, terdapat berbagai faktor


penentu dalam keberhasilannya. Faktorfaktor tersebut telah banyak dibahas oleh
para peneliti. Ini adalah beberapa faktor penentu dalam keberhasilan
pemanfaatan e-learning yang diperoleh dari beberapa literatur:

1. E-learning telah banyak digunakan oleh lembaga pendidikan, terdapat


delapan faktor penentu keberhasilan yang dapat membantu lembaga
pendidikan dalam menggunakan e-learning yaitu:

8
 Karakteristik intruktur, sikap dan kontrol terhadap teknologi yang
ada dan cara mengajar dari instruktur tersebut.
 Karakteristik peserta didik, kompetensi penggunaan komputer,
kolaborasi yang interaktif antara peserta didik dengan pengajar,
konten dan desain yang digunakan dalam proses pembelajaran
elearning.
 Teknologi, dimana kemudahan akses konten e-learning serta
infrastruktur yang ada menjadi salahh satu faktor sukses dari e-
learning.
 Dukungan dari lembaga pendidikan dan pemerintah dalam
melakukan pembelajaran menggunakan e-learning.
2. E-learning merupakan alternatif dari proses belajar mengajar, terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan dari penggunaan e-
learning[21] yaitu:
 Dimensi Peserta Didik, diharapkan peserta didik menjadi lebih
interaktif dan dapat menghilangkan kecemasan dalam
menggunakan e-learning.
 Dimensi Instruktur, diharapkan instruktur atau tenaga pengajar
mempunyai keinginan yang kuat dalam menggunakan e-learning
sebagai media pengajaran.
 Dimensi Bahan Pembelajaran,dimana keragaman dan kreativitas
dari pengajar akan membuat pembelajaran dengan menggunakan
e-learning akan menjadi lebih menarik sehingga mempengaruhi
peserta didik untuk menjadi lebih giat belajar.
 Dimensi Teknologi, kemudahan dari penggunaan teknologi akan
mempengaruhi peserta didik dalam hal kepuasan yang dirasakan.
 Dimensi Desain, konten yang disediakan dari lembaga pendidikan
memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam
menggunakannya.
 Dimensi Lingkungan, lingkungan yang mendukung para peserta
didik dan lembaga penyedia jasa pendidikan akan mempengaruhi
bagaimana proses pembelajaran e-learning dapat berjalan dengan
baik.
3. Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan efisiensi dan efektivitas dari e-
learning. Kebanyakan faktor tersebut adalah karakteristik instruktur dan

9
peserta didik, kualitas teknologi informasi, dukungan dari lembaga
pendidikan, interaksi peserta dan kualitas bahan pembelajaran.
4. Faktor penentu keberhasilan yang mempengaruhi efektivitas e-learning
berdasarkan aspek komputasi, kolaborasi peserta didik, konten peserta
didik, teknologi, dan infrastruktur. Dimana kolaborasi peserta didik dengan
pengajar mempunyai persentase yang paling besar dalam menentukan
keberhasilan terlaksananya e-learning.

10
INTEGRASI AYAT

‫َٰٓي َأُّي َه ا ٱَّلِذيَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَذ ا ِقيَل َلُك ْم َتَفَّسُحو۟ا ِفى ٱْلَم َٰج ِلِس َفٱْف َس ُحو۟ا َي ْف َس ِح ٱُهَّلل َلُك ْم ۖ َو ِإَذ ا‬
‫ِقيَل ٱنُشُز و۟ا َف ٱنُشُز و۟ا َي ْر َفِع ٱُهَّلل ٱَّلِذيَن َء اَم ُنو۟ا ِمنُك ْم َو ٱَّلِذيَن ُأوُتو۟ا ٱْلِع ْلَم َد َر َٰج ٍتۚ َو ٱُهَّلل‬
‫ِبَم ا َت ْع َم ُلوَن َخ ِبيٌر‬

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-


lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
E-learning mulai digunakan pada tahun 1990 dan terus berkembang
hingga saat ini. Perkembangan elearning tersebut tidak lepas dari tantangan
yang dihadapi oleh pengguna e-learning. Tantangan yang akan dihadapi antara
lain kesiapan lembaga pendidikan dalam menggunakan media pembelajaran e-
learning, mengatasi kecurangan dalam proses belajar mengajar hingga ujian,
sarana yang disediakan oleh lembaga pendidikan dan pemerintah dalam
membantu proses belajar mengajar.

Selain mempunyai tantangan, penggunaan e-learning juga mempunyai


faktor penentu kesuksesan yaitu kolaborasi antara peserta didik dan pengajar,
dukungan dari lembaga pendidikan, teknologi, lingkungan dan bahan
pengajaran. Dimana tantangan yang ada dapat dihindari atau diatasi dengan
memenuhi faktor-faktor penentu kesuksesan dari terselenggaranya e-learning.

B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas
pastisipasi pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA
Nandy. 2021. Gramedia Blog. E-Learning : pengertian, sejarah, manfaat,
kekurangan. https://www.gramedia.com/best-seller/e-learning/. Diakses
pada 23 Oktober 2023 Pukul 14.00 WIB

Agustina, R., Santosa, P. I., & Ferdiana, R. (2016). E-learning vs M-learning.


Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 1 November 2016,
November, 209–218.

13

Anda mungkin juga menyukai