ELEKTRONIK
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
BANDUNG
2023 M/1443 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “KONSEP DAN
IMPLEMENTASI PEMBLAJARAN BEBASIS ELEKTRONIK” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Inovasi Pendidikan. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
mengenai “KONSEP DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BEBASIS
ELEKTRONIK”. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.
Dadan F. Ramdhan, M.Ag., MM.Pd serta Ibu Dra. Hj. Titim Fatimah, M. Ag. pada mata
kuliah Inovasi Pendidikan. Atas bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritikdan saran yang membangun akan kami
terima demi kesempurnaan makalah ini.
Bandung, 01 Juni
2023
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................
A. Pengertian E-Learning......................................................................................................
B. Konsep E-Learning...........................................................................................................
C. Jenis-Jenis E-learning.....................................................................................................
G. Contoh E-Learning............................................................................................................
BAB III............................................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi mendorong banyak perubahan pada diri peserta didik.
Kebiasaan menggunakan buku teks dan buku tulis perlahan semakin berkurang.
Kecanggihan teknologi melahirkan beragamnya metode pembelajaran yang lebih efektif
dan menarik bagi peserta didik, pembelajaran dengan berbagai penggunaan teknologi
biasa disebut e-learning. E-learning sering disebut sebagai pembelajaran online,
pembelajaran online merupakan pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi seperti komputer dan handphone. Sehingga dalam proses belajar mengajar
murid dengan guru tidak perlu pada tempat dan waktu yang sama, namun cukup
menggunakan internet sebagai media.
Secara tidak langsung Covid-19 ini memeberikan dampak yang besar pada
pendidikan, keadaan ini membuat para guru dan murid harus menggunakan e-learning
sebagai saran pembelajaran. Pada awal pembelajaran, mungkin guru dan murid harus
beradaptasi dalam penggunaan media digital yang baru dalam dunia pendidikan. Tetapi
jika dilihat dari sisi lain, e-learning menjadi penyelamat dalam pembelajaran tanpa
adanya batasan ruang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah antara lain :
1. Apa pengertian E-Learning?
2. Bagaimana Konsep E-Learning ?
3. Apa sajakah Jenis-jenis E-Learning?
4. Apa sajakah Ciri-ciri E-Learning ?
5. Bagaimana Implementasi pembelajaran Berbasis Elektronik?
6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran berbasis Elektronik?
7. Apa Contoh E-Learning?
5
3. Untuk Mengetahui sajakah Jenis-jenis E-Learning?
4. Untuk Mengetahui sajakah Ciri-ciri E-Learning ?
5. Untuk Mengetahui Implementasi pembelajaran Berbasis Elektronik?
6. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran berbasis
Elektronik?
7. Untuk Mengetahui Contoh E-Learning?
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian E-Learning
Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an
(Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan
pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning,
internet-enabled learning,virtual learning, atau web-based learning.
Belum adanya standard yang baku baik dalam hal definisi maupun implementasi
e-learning menjadikan banyak orang mempunyai konsep yang bermacam-macam. E-
learning merupakan kependekan dari electronic learning (Sohn, 2005). Salah satu
definisi umum dari e-learning diberikan Gilbert & Jones (2001), yaitu : pengiriman
materi pembelajaran melaluisuatu media elektronik seperti internet, intranet/extranet,
satellite broadcast, audio/video tape,interactive TV, CD-ROM, dan computer-based
training (CBT). Definisi yang hampir samadiusulkan oleh The Australian National
Authority (2003) yakni meliputi aplikasi dan proses yang menggunakan berbagai media
elektronik seperti internet, audio/video tape, interactive TV and CD-ROM guna
mengirimkan materi pembelajaran secara lebih fleksibel. E-learning merupakan suatu
jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahanajar ke siswa
dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan computer lain (Darin
E. Hartley, 2001:1). Secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa pembelajaran
elektronik (e-learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan
jaringan(Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi
serta didukungoleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya (Brown, 2000; Feasey,
2001).
7
mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim,
mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Udan and
Weggen (2000) menyebutkan bahwa e-learning adalah bagian dari pembelajaran jarak
jauh sedangkan pembelajaran on-line adalah bagian dari e-learning.
B. Konsep E-Learning
Konsep keberhasilan program e-learning selain ditunjang oleh perangkat
teknologiinformasi, juga oleh perencanaan, administrasi, manajemen dan ekonomi yang
memadai.Perlu juga diperhatikan peranan dari para fasilitator, dosen, staf, cara
implementasi, caramengadopsi teknologi baru, fasilitas, biaya, dan jadwal kegitan
(Natakusumah, 2002).
8
dalam format yang mudah untukdipelajari, (f) melakukan training dan praktek secara
elektronik, (g) terlibat dalam perencanaan, pengembangan, dan pengambilan keputusan,
(h) mengevaluasi keberhasilan pembelajaran, attitude dan persepsi para
mahasiswanya.Untuk menghindari kegagalan e-learning, program-program yang
perludikembangkan berkaitan dengan kebutuhan pengguna khususnya mahasiswa antara
lain:
9
Lembaga/Universitas. Kesuksesan semua usaha e-learning bergantung juga
padatanggung jawab lembaga/universitas. Fakultas bertanggung
jawab pada pemahaman materi dan pengembangan pemahaman tersebut sesuai
dengan kebutuhan paramahasiswa.
Fasilitator. Fakultas merasa lebih efisien bila berhubungan dengan fasilitator
setempatyang bertindak sebagai jembatan antara mahasiswa dan fakultas.
Supaya lebih efektif,seorang fasilitator harus mengerti kebutuhan para
mahasiswa yang dilayani danharapan yang diinginkan fakultas. Lebih penting
lagi, fasilitator harus mengikutiarahan yang sudah ditentukan oleh fakultas.
Mereka perlu menyiapkan peralatan,mengumpulkan tugas para mahasiswa,
melakukan tes, dan bertindak sebagaiinstruktur setempat.
Staf Penunjang. Kebayakan kesuksesan program e-learning berhubungan juga
dengan penunjangan fungsi-fungsi pelayanan seperti registrasi mahasiswa,
perbanyakan dan penyampaian materi kuliah, pemesanan buku teks, penjagaan
copyright, penjadwalan, pemrosesan laporan, pengelolaan sumber daya teknis,
dll. Staf penunjang merupakankebutuhan utama untuk menciptakan keadaan,
sehingga e-learning tetap pada jaluryang benar
Administrator. Meskipun administrator biasanya ikut dalam perencanaan suatu
program e-learning, mereka sering kehilangan kontak dengan manajer teknis
ketika program sedang beroperasi. Administrator e-learning yang efektif bukan
hanyasekedar memberikan ide, tetapi perlu juga bekrjasama dan membuat
konsensusdengan para pembangun, pengambil keputusan, dan pengawas.
Mereka harus bekerjasama dengan personel teknis dan staf penunjang,
meyakinkan bahwa sumberdayateknologi perlu dikembangkan secara efektif
untuk keperluan misi akademis kedepan.Lebih penting lagi bahwa didalam
mengelola suatu akademik perlu merealisasikan bahwa kebutuhan dan
kesuksesan para mahasiswa e-learning merupakan tanggung jawab utama.
10
dimana seorang calon penerbang dapat dilatih untuk melakukan
penerbangan suatu pesawat tertentu sepertiia berlatih dengan pesawat yang
sesungguhnya.
Incidental learning. Mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak
semua halmenarik untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini
seorang mahasiswa dapat mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih
menarik, dan diharapkan informasiyang sebenarnya dapat diserap secara
tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan cara melakukan
“perjalanan maya” ke daerah-daerah wisata.
Learning by reflection. Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan
ide/gagasantentang subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong
untuk mengembangkansuatu ide/gagasan dengan cara memberikan
informasi awal dan aplikasi akan “mendengarkan” dan memproses masukan
ide/gagasan dari mahasiswa untuk kemudian diberikan informasi lanjutan
berdasarkan masukan dari mahasiswa.
Case-based learning. Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang
telah terjadimengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung
kepada nara sumberahli dan kasus-kasus yang dapat dikumpulkan tentang
materi yang hendak dipelajari.Mahasiswa dapat mempelajari suatu materi
dengan cara menyerap informasi dari narasumber ahli tentang kasus-kasus
yang telah terjadi atas materi tersebut.
Learning by exploring. Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan
eksplorasiterhadap subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong
untuk memahami suatumateri dengan cara melakukan eksplorasi mandiri
atas materi tersebut. Aplikasi harusmenyediakan informasi yang cukup
untuk mengakomodasi eksplorasi darimahasiswa. Mempelajari sesuatu
dengan cara menetapkan suatu sasaran yang hendakdicapai (goal-directed
learning). Mahasiswa diposisikan dalam sebagai seseorangyang harus
mencapai tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan fasilitas yangdiperlukan
dalam melakukan hal tersebut. Mahasiswa kemudian menyusun
strategimandiri untuk mencapai tujuan tersebut.
11
C. Jenis-Jenis E-learning
1. Synchronous E-Learning: pembelajaran online secara real-time. Misalnya
webinar, kelas virtual, video conference, dll;
2. Asynchronous E-Learning: pembelajaran online yang bebas dilakukan kapan
saja karena tidak mengharuskan mentor dan murid online bersama. Contohnya
video pembelajaran, Learning Management System (LMS), dll.
1. Pembelajaran individu
Siswa dalam proses pembelajaran online akan belajar secara sendiri dan
mandiri. Ada beberapa faktor internal maupun eksternal yang akan memengaruhi
keberhasilan dari pembelajaran online yang dilakukan oleh siswa. Faktor internal
yang dapat mempengaruhi yaitu kecerdasan, rasa ingin tahu yang tinggi, motivasi,
kepribadian, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi pembelajaran online yaitu teknologi yang dipakai, lingkungan
sekitar, kecepatan akses internet dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran online
setiap siswa perlu untuk menciptakan kehadiran guru, yang dapat digunakan sebagai
12
kontrol untuk dirinya. Ketika siswa telah menciptakan kehadiran guru, siswa akan
mampu mengotrol kecepatan belajarnya sendiri. Ketika peran guru tidak ada, maka
dapat memungkinkan adanya kemalasan siswa yang dapat mengakibatkan tidak
berjalannya pembelajaran online sesuai jadwal.
13
Melalui pembelajan online siswa akan terkoneksi dengan dunia maya. Siswa akan
lebih banyak menemukan banyak sumber belajar yang tidak terbatas. Dalam
pembelajaran online tidak adanya batasan ruang dan waktu sehingga siswa dapat
belajar secara terkoneks.
Ciri-ciri siswa dalam pembelajaran online atau e learning. Menurut Dabbagh, N. (2007)
ada beberapa ciri-ciri siswa dalam pembelajaran online yaitu, sebagai berikut:
1. Spirit Belajar
14
4. Berkolaborasi
Dalam hal ini guru harus dapat memanfaatkan setiap teknologi yang dapat
mendukung proses belajar siswa. Selai itu guru harus paham dan menguasai setiap
teknologi dan internet. Jangan sampai siswa lebih mengerti mengenai teknologi dan
15
internet dar pada gurunya. Maka jika hal tersebut terjadi, tentunya akan menyulitkan
guru ketika ada siswa yang bertanya. Penguasaan teknologi dan internet pada
pembelajaran online dapat dikatakan hal penting untuk seorang guru dikarenakan guru
dituntut untuk menguasai dan mengoperasikan software dan hardware yang merupakan
basic dalam pembelajaran online
Seorang guru tentunya harus menguasai materi yang akan disampaikan, maupun
materi yang ditulisnya dalam pembelajaran online. Penguasaan materi ini sangat penting
untuk menyamakan setiap persepsi yang dimiliki siswa. Selain itu penguasaan materi
diperlukan ketika adanya permasalahan dalam proses belajar, agar dapat diselesaikan
dengan logika dan pengetauan yang dimiliki guru. Selain pengetahuan pokok,
diperlukan juga pengetahuan lainnya atau pengetahuan pendamping. Pengetahuan
pendamping ini untuk diperlukan untuk mengatasi pertanyaan-pertanyaan diluar konteks
materi pelajaran.
Guru diharapkan memiliki sifat kreatif dan inovatif. Hal ini diperlukan dalam
membuat materi pelajaran agar materi yang dibuat dapat menarik perhatian siswa dan
bermakna untuk siswa. Selain itu guru perlu memunculkan inovasi-inovasi baru untuk
meminimalisir kebosanan yang sering dialami oleh siswa. Dengan pembelajaran yang
kreatif dan inovaif akan lebih menarik perhatian siswa, ketika ketertarikan siswa tinggi
maka rasa ingin tahu siswa pun tinggi.
16
Desain pembelajaran merupakan salah satu tahapan yang dinilai penting dalam
proses pembelajaran. Guru harus dapat memilah dan memilih desain pembelajaran yang
cocok untuk semua siswa. Desain pembelajaran yang dipilih harus dapat mengaktifkan
siswa dan memunculkan rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan begitu siswa akan
termotivasi untuk belajar dan melakukan prose pembelajaran online dengan senang hati
Dalam pembelajaran online, guru mampu mengelola sistem yang dipakai dalam
pembelajaran online. Hal ini untuk mengatasi permsalah-permasalahan yang
diakibatkan oleh kerusakan sistem. Jangan sampai siswa terlambat belajar dikarenakan
adanya system error.
Pemilihan bahan ajar dan sistem penilaian pun menjadi hal penting dalam
pembelajaran online. Setiap bahan ajar dan penilain yang ada harus sesuai dengan
segala macam karakteristik siswa.
Guru harus melatih siswa untuk tetap terus berinteraksi dengan siswa lainnya.
Hal ini dilakukan agar sifat individualisme siswa tidak terlalu menonjol, karena manusia
sebagai makhluk sosial. Maka guru harus tetap melatih sifat-sifat naluriah siswa seperti
bersosialisasi, berempati, kepedulian, bekerja sama, dan lain sebagainya.
Analisa
17
Sebelum memutuskan apakah suatu institusi akan menyelenggarakan E-
Learning atau tidak, harus diputuskan berdasarkan analisa yang matang. Analisa
yang dilakukan didasarkan pada kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai
lembaga tanpa mengesampingkan aspek kemampuan dan kesiapan yang dimiliki
suatu institusi, baik dari sisi SDM, biaya, infrastruktur dan kultur yang ada. Dari
analisa inilah kemudian akan muncul item-item peluang yang bisa dilakukan dan
kelemahan-kelemahan suatu institusi.
Grand design
Hasil analisa menjadi pijakan dalam langkah ini, jika dari hasil analisa
diputuskan untuk diselenggarakan E-Learning oleh suatu institusi, maka hasil
analisa tersebut bisa ditindaklanjuti menjadi suatu bentuk yang lebih konkret,
yaitu berupa grand design sistem yang akan dijalankan. Grand design
merupakan gambaran umum sistem E-Learning yang akan dijalankan, yang
berisi skenario, sasaran E-Learning, desain sistem, SDM, mekanisme
pengelolaan termasuk pembiayaanya. Dalam langkah ini juga dibuat sebuah
strategi untuk implementasi E-Learning dan strategi pengelolaannnya supaya E-
Learning yang akan dilakukan bisa mencapai tujuan.
Paradigma
18
sebuah institusi. Pengampu kebijakan tentunya akan membuat kebijakan yang
sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan E-Learning.
Begitu juga para staf, akan menyesuaikan pola kerjanya menjadi pola kerja
yang mendukung keterlaksanaan E-Learning. Inilah yang harus dipahami
bersama, dan masingmasing SDM harus mempunya persepsi yang sama.
Skill
a. Pemilihan teknologi
19
Rumusan kebutuhan terhadap teknologi, baik terkait konten maupun sistem
E-Learning
Kemampuan SDM yang akan menggunakan teknologi
Kemampuan atau tinjauan finasial
Pengembangan yang akan dilakukan di masa akan datang
b. Implementasi
Pada langkah ini menerapkan apa saja yang direncanakan pada semua langkah
sebelumnya menjadi sebuah sistem E-Learning, yaitu mewujudkan sebuah sistem E-
Learning beserta konten yang digunakan untuk pembelajaran. Pada langkah ini juga
dilakukan sosialisasi penggunaan sistem kepada calon pengguna, baik dari sisi akademis
maupun infrastrukturnya.
4. Pengelolaan
5. Peluncuran sistem
Pada tahap ini sistem sudah siap digunakan, dan saat sistem berjalan pengelolaan
tetap dilakukan. Selain itu untuk mempermudah para pemula menggunakan sistem,
disediakan pula bantuan atau semacam call center untuk memberi bantuan jika ada
pengguna yang mengalami kesulitan.
20
pendidikan tingkat dasar berbasis e-learning. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai
macam model dan cara, dianataranya ialah:
Artinya seluruh proses yang tadinya manual dapat dikerjakan oleh sistem
mulai dari membagikan modul, mengumpulkan tugas, bahkan menilai sekalipun.
21
3. Bisa Diakses Dimanapun dan Kapanpun
4. Lebih Fleksibel
Kekurangan
22
itu karena mereka masih menggunakan cara konvensional yang diajarkan
oleh pengajar sebelumnya.
(RPP)
BLENDED LEARNING
Tema 5 : Wirausaha
Pembelajaran :1
23
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
hari.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Religius
24
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
MATERI PEMBELAJARAN
Sifat magnet
Pendekatan : Scientific-
A. Pendahuluan
25
dengan pembelajaran sebelumnya.
B. Inti
26
Siswa melihat tayangan dari slide fasilitator, dan
yang ditampilkan guru. membimbing
di grup
Tahap 4:
Masing-masing kelompok
mendengarkan arahan guru, cara
membuat magnet Elektromagnetik
dipahami
C. Penutup
27
Tahap 5 : 5
Tahap 6 :
PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
28
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian sebagai berikut.
Teknik Penilaian:
Sikap
Disiplin
Tanggung jawab
Peduli
Percaya Diri
Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan pada
buku siswa. link Quizzis
Buku Pedoman Guru Tema 5 Kelas 6 dan Buku Siswa Tema 5 Kelas 6
(BukuTematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018).
Video/slide/Animasi
https://youtu.be/ygL27CVGAEA
Model Magnet/ Peraga
Sebuah magnet, klip, kawat, batu baterai,
LCD, Laptop dan Speaker.
29
Refleksi :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
…….…….…….
…………………………………………………………………………………………….
…….…….…….
…………………………………………………………………………………………….
…….…….…….……………………………………….
Catatan Guru :
Masalah :
Ide Baru :
Momen Spesial :
Goal: membantu proses pendidikan dasar murid dengan materi yang interaktif.
Zenius adalah layanan bimbingan belajar secara online. Selain menyediakan aplikasi,
Zenius juga bisa diakses lewat website.
Menggunakan contoh e-learning ini, para murid akan mendapatkan materi dari SD
hingga SMA. Materi disajikan dalam bentuk video ataupun animasi interaktif. Para
murid juga bisa mendownload soal-soal secara gratis.
Fitur menarik:
30
Kelas live interaktif;
Kuis;
2. Brainly
Meski sama-sama membidik target pasar pelajar, cara kerja Brainly dan Zenius cukup
berbeda. Brainly fokus membantu siswa dalam menjawab pertanyaan tertentu. Bukan
sembarang jawab, namun juga memberikan penjelasan lengkapnya. Pengguna Brainly
juga bebas mengajukan pertanyaan apapun. Nantinya, pakar edukasi akan membantu
pengguna mengetahui jawabannya.
Fitur menarik:
Live answer;
Zoom/ Google Meet adalah Sebuah layanan konferensi video berbasiskan cloud
computing. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler,
desktop, hingga telepon dan sistem ruang. Pada umumnya, para pengguna
menggunakan aplikasi ini untuk melakukan meeting hingga konferensi
video dan audio.
31
Kahoot! adalah sebuah platform pembelajaran berbasis permainan, digunakan
sebagai teknologi pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
Platform ini adalah permainan pembelajaran, "Kahoots", adalah kuis pilihan
ganda yang dibuat oleh pengguna yang dapat diakses melalui penjelajah web
atau aplikasi Kahoot.
32
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
E-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi
computer. Belum adanya standard yang baku baik dalam hal definisi maupun
implementasi e learning menjadikan banyak orang mempunyai konsep yang bermacam-
macam. Sistem pembelajaran tidak langsung yang didesain secara efektif melalui
pengembangan komunikasi penggunaan berbagai media elektonik dan jaringan. Konsep
keberhasilan program e-learning selain ditunjang oleh perangkat teknologi informasi,
juga oleh perencanaan, administrasi, manajemen dan ekonomi yang memadai. Perlu
juga diperhatikan peranan dari para fasilitator, dosen, staf, cara implementasi, cara
mengadopsi teknologi baru, fasilitas, biaya, dan jadwal kegiatan.
Terdapat perbedaan antara pembelajaran konvensional yang terjadi tatap muka
antara guru dan siswa dengan pembelajaran e-learning atau online yang tidak ada tatap
muka antara guru dan siswa secara langsung, dalam pembelajaran online atau e learning
terdapat ciri-ciri yaitu pembelajaran individu, terstruktur dan sistematis, mengutamakan
keaktifan siswa, dan pembelajaran online atau e learning tidak merubah kebiasaan-
kebiasaan yang terjadi pada pembelajaran konvensional seperti ada nya pertemanan, dan
interaksi dengan guru. Dalam pembelajaran ini siswa memiliki ciri-ciri yaitu spirit
belajar, literacy terhadap teknologi, kemampuan berkomunikasi intrapersonal,
berkolaborasi, dan memiliki kemampuan keterampilan untuk belajar mandiri. Selain
siswa, dalam pembelajaran ini juga guru memiliki ciri-ciri yaitu Menguasai dan Update
Terhadap Perkembangan Internet, Lebih Menguasai Ilmu Pengetahuan Pokok dan
Pendamping, Kreatif dan Inovatif Dalam Menyajikan Materi, mampu memotivasi siswa,
Kemampuan dalam Desain Pembelajaran Online, Kemampuan Mengelola Sistem
Pembelajaran Online, Ketepatan dalam Pemilihan Bahan Ajar Online Learning,
Kemampuan dalam Mengontrol Proses Pembelajaran. Sebelum melakukan
pembelajaran e learning, kita harus menganalisis terlebih dahulu Analisa yang
dilakukan didasarkan pada kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai lembaga tanpa
mengesampingkan aspek kemampuan dan kesiapan yang dimiliki suatu institusi, baik
dari sisi SDM, biaya, infrastruktur dan kultur yang ada.
Kelebihan yang dimiliki oleh pembelajaran e-learning ini tentu sangat banyak,
hanya saja dengan keterbatasan yang dimiliki oleh kami kelebihan yang dapat tercantum
hanya beberapa, diantaranya: 1) Media Pembelajaran Variatif; 2) Otomatisasi Proses
Administrasi; 3) Bisa Diakses Dimanapun dan Kapanpun; 4) Lebih Fleksibel; 5)
Menghemat Biaya Operasional. Begitupun dengan kekurangan, tidak bisa kita katakan
bahwa kekurangan pada penggunaan e-learning ini banyak, karena banyak sedikit itu
tidak dapat dihitung dengan poin yang kita jabarkan. Beberapa kekurangan yang
terdapat pada penggunaan e-learning adalah komunikasi lebih banyak dalam bentuk
tulis, audience cenderung tidak dapat berkontribusi, lebih banyak dikendalikan oleh
guru, sumber daya manusia yang kurang memadai, dan jaringan internet yang dapat
menghambat kegiatan interaksi.
33
Kemudian pada pengimplementasi e-learning kita dapat menggunakannya di
Sekolah dasar bila sarana prasarana nya didukung, pada implementasi e-learning ini bisa
menggunakan beberapa macam ataupun aplikasi contohnya seperti penggunaan zoom,
Google classroom, dan kahoot, wordwall, dan lain sebagainya
34
DAFTAR PUSTAKA
ANTA. (2003). Definition of key terms used in e-learning (version 1.00). Retrieved 7
October, 2005,from http://www.flexiblelearning.net.au/guides/keyterms.pdf
ILRT. (2005). Institute for learning & research technology of Bristol University.
Retrieved 7October 2005, from http://www.ilrt.bris.ac.uk/projects/elearning
35