Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ANALISIS LAYANAN E-LEARNING”

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan.

Dosen Pengampu : Sumarsono, S.T, M.Kom.

Disusun Oleh :

Muhammad Faiz Anwar 20104090077

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya,
tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat beserta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada suri tauladan
baginda tercinta kita Rasulullah Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’at
beliau di akhirat nanti. Aamiin.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan dengan judul “Analisis Layanan E-Learning”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini
diharapkan dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya
kepada dosen pengampu yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 12 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah. .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......... .............................................................................. 2
C. Tujuan............................ .............................................................................. 2
BAB II ...................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. Definisi E-Learning ..................................................................................... 3
B. Definisi E-Learning Menurut Para Ahli ....................................................... 3
C. Kerangka E-Learning.......... ......................................................................... 4
D. Manfaat E-Learning.......... ........................................................................... 5
E. Fungsi E-Learning............ ............................................................................ 6
F. Jenis Aplikasi E-Learning. ........................................................................... 7
G. Proses Pengembangan E-Learning ............................................................... 8
H. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning ....................................................... 9
I. Implementasi Penarapan Layanan E-Learning pada Perguruan Tinggi ....... 10
BAB III ................................................................................................................... 13
PENUTUP .............................................................................................................. 13
A. Kesimpulan...................... ............................................................................ 13
B. Saran................................ ............................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


I Globalisasi menjadi sebuah keharusan bahkan paksaan bagi seluruh manusia
dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini menjadi indikator sekaligus motivator
berawalnya berbagai kemajuan pada peradaban manusia, yang bermula dengan
minimnya inovasi terhadap pengembangan dan penerapan teknologi serta gaya hidup
yang lebih baik, meskipun dari diri globalisasi sendiri masih memiliki kekurangan dan
sisi negatif yang membutuhkan filterisasi untuk memilih sisi positif dan menghindari
sisi negatifnya. Berkembangnya inovasi pintar dan kemajuan teknologi yang semakin
merebah berbagai hal kecil, sungguh amat memudahkan dan membantu manusia
dalam beraktivitas selaras dengan mudahnya akses jaringan internet yang tidak
mengenal batas jelajah dan bisa diakses kapan saja dan dimana saja menjadi paket
lengkap mudahnya penggalian berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia dan lini
masa yang berbeda-beda. Tidak hanya sebagai jalan pintas kemudahan hidup manusia
di bidang teknologi dan informasi, globalisasi merebah kepada aspek intelektualitas
dengan turut hadirnya inovasi “mereka” ke ranah sekolah dan perguruan tinggi, atau
menginvasi ke ranah pendidikan, salah satunya melalui platform akses layanan
akademik, yaitu e-learning.

Di tengah melandanya pandemi Covid-19 di seluruh dunia, khususnya Indonesia.


Kehadiran layanan e-learning menjadi solusi bagi para guru dan murid dalam
memberikan dan memperoleh informasi akademis, baik mengenai pengetahuan dan
keilmuwan. Faktor mobilitas yang semakin tinggi dan tingkat kebutuhan akan layanan
online guna mempermudah fleksibilitas belajar mengajar membuat e-learning menjadi
alternatif selain dari hadirnya berbagai platform video call jarak jauh, seperti zoom dan
google meet. Keunggulan layanan ini tentunya menjadi support system bagi para
tenaga pendidik untuk menyalurkan ilmu dan pengetahuan kepada para siswa secara
mudah. Kompleksitas dan fleksibilitas yang baik membuat layanan yang satu ini
menjadi daya tarik tersendiri yang menggantikan penyampaian ilmu secara langsung

1
menjadi virtual process learning yang bisa diakses kapan pun dan dimana pun. Maka
dari itu, layanan inovatif dan solutif seperti ini memiliki daya tarik yang tinggi
terhadap kemajuan teknologi dalam bidang pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarankan latar belakang masalah tersebut, dapat diperoleh rumusan
masalah yang meliputi:

1. Definisi e-learning.

2. Kerangka, manfaat, dan fungsi e-learning.

3. Fungsi, jenis, kelebihan , dan kekurangan e-learning..

4. Implementasi penerapan layanan e-learning pada perguruan tinggi.

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini diantaranya:

1. Menerangkan definisi dari e-learning.

2. Menjelaskan kerangka, manfaat, dan fungsi dari e-learning.

3. Menjabarkan fungsi, jenis, kelebihan, dan kekurangan e-learning.

4. Memaparkan implementasi layanan e-learning pada perguruan tinggi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi E-Learning

Secara universal ada 2 anggapan bawah menimpa e- learning ialah:

a) Electronic based e- learning merupakan pendidikan yang menggunakan


teknologi data serta komunikasi, paling utama fitur yang berbentuk
elektronik. Jadi dalam penyampaiannya tidak cuma lewat internet,
melainkan seluruh fitur elektronik semacam film, video, LCD projector,
tape serta lain- lain.

b) Internet Based merupakan pendidikan yang memakai sarana internet


yang berbasis online selaku instrumen utamanya. Jadi pembelajar dalam
mengakses modul pendidikan tidak terbatas ruang, jarak serta waktu,
bisa dicoba dimana saja serta kapan saja.

E-Learning bisa difahami sebagai sesuatu proses pendidikan yang


menggunakan teknologi data berupa pc yang dilengkapi dengan fasilitas
telekomunikasi( Internet, intranet, ekstranet) serta multimedia( grafis, audio,
video) selaku media utama dalam penyampaian modul serta interaksi antara
pengajar( guru/ dosen) dan pelajar( siswa/ mahasiswa).

B. Definisi E-Learning Menurut Para Ahli

Banyak pakar yang telah menguraikan definisi dari E-learning dari berbagai
sudut pandang. Definisi yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

 (Michael, 2013:27)

E-learning adalah pembelajaran yang disusun ialah dengan tujuan


menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga
mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran .

 (Chandrawati, 2010)

3
E-learning adalah suatu proses pembelajaran jarak jauh dengan cara
menggabungkan prinsip-prinsip didalam proses suatu pembelajaran dengan
teknologi .

 (Ardiansyah, 2013)

E-learning adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan ialah


sebagai sarana ialah sebagai proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa
harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan para
siswa.

C. Kerangka E-Learning
Badrul Khan (2005) menjelaskan bahwa terdapat delapan dimensi untuk
mengembangkan e-learning dengan masing-masing dimensi saling terkait dan
saling berpengaruh sebagai suatu system. Diantaranya sebagai berikut:

1. Institusional (Penyelenggara)

Adanya faktor penyelenggara yang mengelola permasalahan


akademik, administrasi, serta layanan kepada partisipan didik.

2. Manajemen

Adanya faktor pengelolaan yang terpaut dengan pengelolaan


pendidikan serta distribusi data kepada partisipan didik.

3. Teknologi

Adanya infrastruktur buat menunjang sistem penyelenggaraan e-


learning. Perihal ini meliputi perencanaan serta penyiapan infrastruktur
hadware serta aplikasi semacam internet, LAN, WAN, koneksi,
bandwidth computer, server, aplikasi, serta lain- lain). Ini sangat berarti,
sebab bila tidak terdapat teknologi yang menunjang, hingga e- learning
tidak dapat berjalan.

4. Pedagogik

Adanya faktor proses belajar serta mengajar yang meliputi apa yang
dipelajari, apa tujuan pendidikan yang mau dicapai, siapa yang belajar,

4
gimana desain, tata cara, serta strategi pendidikan yang digunakan buat
menggapai tujuan.

5. Etika

Adanya etika dalam penyelenggaraan e-learning, seperti


permasalahan hak cipta, hak kekayaan intelektual, aturan main yang
berlaku secara khusus seperti: sistem evaluasi, kebijakan khusus, dan lain
sebagainya.

6. Desain Tampilan

Desain tampilan yang meliputi tampilan situs, isi, navigasi,


aksesibilitas, interaktifitas, kecepatan, dan lainnya. Desain tampilan
tentunya harus memiliki daya tarik supaya mampu memberikan citra dan
kesan yang menaraik dan nyaman agar mempermudah peserta didik
menikmati layanan e-learning.nb

7. Sumber Daya Pendukung

Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung proses e-lerarning.


Bukan hanya berasal dari sumber daya alat dan bahan semata, namun
perlu diiringi dengan sumber daya manusianya, terutama pengajar yang
kompeten dan terampil.

8. Evaluasi

Untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan e-learning, maka perlu


dilakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran maupun
penyelenggaraan e-learning. Sehingga untuk kedepannya terdapat
perbaikan terhadap kesalahan ataupun kekurangan yang ada.

D. Manfaat E-Learning
Dewasa ini mayoritas lembaga pendidikan dan individu yangg memanfaatkan
e-learning menjadi wahana untuk pelatihan dan pendidikan lantaran melihat
manfaat yangg ditawarkan oleh pembelajaran berbasis web ini. Manfaat
penerapan e-learning menurut Muzid & Munir (2005) antara lain:

5
1. Mempermudah & menambah waktu berinteraksi antara mahasiswa
bersama bahan belajar, koneksi antara mahasiswa bersama dosen, dan
interaksi antara sesama mahasiswa.

2. Kegiatan belajar lebih fleksibel lantaran bisa disesuaikan dengan


ketersediaan waktu kepada mahasiswa lantaran memungkinkan
mahasiswa untuk bisa secara permanen belajar sekalipun tidak hadir
secara fisik di kelas. Apabila pembelajaran konvensional pada kelas dan
terbatas dalam jam-jam eksklusif, maka e-learning memiliki fleksibilitas
dalam penggunaan waktu dan lokasi guna mengakses pelajaran.
Mahasiswa tentunya tidak perlu hadir dimana lokasi pelajaran
disampaikan, lantaran e-learning mempermudah aksesnya berdasarkan
siapa saja dan dimana saja yang mempunyai akses internet.

3. Sebagai tempat bertukar pikiran dam gagasan antar para mahasiswa


serta mahasiswa dengan dosen terkait materi perkuliahan, sehingga
dapat mengoptimalkan durasi tatap muka yang tersedia untuk
berkonsentrasi pada materi tersebut.

4. Meningkatkan kualitas dan kinerja dosen dengan pengembangan


model-model pembelajaran yang lebih baik, futuristik, dan update serta
mempermudah pemahaman terhadap bahan belajar yang dipelajari oleh
mahasiswa.

5. Mengurangi kesenjangan digital antar dosen dan mahasiswa dengan


diterapkannya sistem yang berbasis teknologi informasi berbasos
internet secara terpadu.

6. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan bahan pelajaran.

E. Fungsi E-Learning
Sebagai media pembelajaran terdapat tiga fungsi e-learning dalam kegiatan
pembelajaran (Munir, 2009), yaitu:

1. Fungsi tambahan. Fungsi e-learning menjadi suplemen (tambahan) yaitu


pembelajar memiliki kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan
materi pembelajaran elektro atau tidak. Tidak terdapat kewajiban ataupun

6
keharusan bagi pembelajar buat mengakses materi pembelajaran
elektronik. Walaupun materi pembelajaran elektronik berfungsi menjadi
suplemen, tetapi jika memanfaatkannya tentu saja pembelajar akan
mempunyai nilai tambahan pengetahuan atau wawasan.

2. Fungsi pelengkap. E-learning berfungsi menjadi pelengkap atau


komplemen, yaitu materi pembelajaran elektronik yang diprogramkan
guna melengkapi materi pembelajaran yang diterima pelajar di kelas.

3. Fungsi pengganti. Pelajar diberikan berbagai alternatif model kegiatan


pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah pelajar dalam
mengelola kegiatan berlajarnya agar mampu menyesuaikan waktu dan
aktifitas lainnya dengan kegiatan pembelajarannya. Terdapat tiga
alternatif model kegiatan pembelajaran yang bisa dipilih dan diterapkan
oleh pelajar, yakni mengikuti kegiatan pembelajaran secara tatap muka
saja, atau sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi secara online
learning, atau sepenuhnya melalui online learning atau virtual meeting.

F. Jenis Aplikasi E-Learning


Berdasarkan teknologi yang digunakan, elearning dibagi atas basis teknologi
yaitu (Novi Hidayati, 2010) :

1. Computer Based Training (CBT)

Perusahaan software Asymstrix (kinibernama Clickllearn)


mengeluarkan tool pengembangan bernama Toolbook, sedangkan
Macromedia juga merilis software bernama Authorware. Dengan
memakai tools yang disediakan, maka pengguna memiliki kesempatan
guna mennguji berbagai soal-soal latihan tanpa batasan jumlah dan
tingkat kesulitannya Namun, dalam e-learning yang menggunakan
konsep seperti ini, komunikasi yang terjadi biasanya hanya satu arah.

2. Learning Management System (LMS)

Perkembangan LMS yang semakin mengalami peningkatan pesat


menciptakan pemikiran baru buat mengatasi permasalahan

7
interoperability antar LMS yang terdapat menggunakan suatu standard.
Standard yang timbul contohnya merupakan standard yang diciptakan
oleh AICC (Airline Industry CBT Committee), IMS, IEEE LOM,
ARIADNE, dan lain sebagainya. Contoh aplikasi ini ialah Atutor. Pada
aplikasi ini memiliki fitur fasilitas penulisan materi, upload materi,
penugasan, pembuatan bank soal, pengujian dan evaluasi serta fasilitas
komunikasi antar pengguna yaitu chatting, lembaga danblog, dan bisa jua
dibubuhi dengan modul menarik lainnya seperti kalender dan foto
album.\

3. Aplikasi e-learning berbasis web

LMS mulai dikolaborasikan dengan berbagai situs portal yang saat


ini dinilai sebagai barometer terhadap situs-situs informasi, majalah, dan
surat kabar dunia. Isi yang dimuat pun semakin kaya dengan memadukan
multimedia, video streaming, serta tampilan interaktif dalam berbagai
pilihan format data yang lebih standar, berukuran kecil dan stabil. Contoh
aplikasi ini adalah Dokeos. Sistem operasinya bersertifikasi dan
digunakan sebagai konten dari sistem manajemen untuk pendidikan.
Kontennya meliputi distribusi bahan pelajaran, kalender, progres
pembelajaran, percakapan melalui teks atau audio maupun video, tes
administrasi, dan menyimpan catatan.

G. Proses Pengembangan E-Learning


Pengembangan dilakukan untuk tetap berinovasi dalam pengembangan
program e-learning dengan melalui beberapa tahapan, yang dimulai dengan:

1. Menganalisis kebutuhan

2. Mendeskripsikan tingkat kinerja atau kompetensi yang diinginkan

Hal ini diperuntukan dalam menetapkan materi pembelajaran yang


harus dipelajar agar mampu dipersiapkan dengan sebaik mungkin.
Pengimplementasian dalam langkah ini, yakni memilih materi dan
pengalaman belajar yang sesuai supaya mendukung pencapaian
kompetensi.

8
3. Menentukan metode dan media pembelajaran

Metode dan media yang biasa digunakan dan diterapkan pada kelas
tatap muka kemungkinan pengimplementasiannya dapat diterapkan juga
pada kelas online.

4. Menentukan jenis evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran

Evaluasi revisi tugas-tugas melalui pendekatan e-learning berupa


pembelajaran mandiri, maka pelajar diharuskan untuk mengevaluasi diri
sendiri supaya mengetahui tingkat keberhasilannya dalam belajar.

H. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning


Kelebihan e-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas,
kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media
(Sujana, 2005). Menurut L. Tjokro (2009), E-learning memiliki banyak kelebihan
yaitu :

 Lebih mudah untuk diserap, artinya ialah menggunakan fasilitas


multimedia yang berupa suatu gambar, teks, animasi, suara, dan juga
video.

 Jauh lebih efektif didalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu
juga minimum audiensi, dapat dimana saja, dan lain sebagainya.

 Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak mengandung formalitas kelas,


langsung ke dalam suatu pokok bahasan dan mata pelajaran yang sesuai
kebutuhan.

 Tersedia dalam 24 jam per hari, artinya penguasaan dalam materi


tergantung pada semangat dan juga daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa
diuji dengan e-test.

Kekurangan e-learning tersebut yang diuraikan oleh Nursalam (2008) antara


lain sebagai berikut :

 Kurangnya suatu interaksi antara pengajar serta juga pelajar atau juga
bahkan antar pelajar itu sendiri.

9
 Kecenderungan tersebut dapat mengabaikan aspek akademik atau juga
aspek sosial dan juga sebaliknya dan membuat tumbuhnya aspek bisnis
atau juga komersial.
 Proses belajar mengajar tersebut cenderung ke arah suatu pelatihan
ketimbang pendidikan itu sendiri.
 Berubahnya suatu peran pengajar dari yang semula menguasai terkait
teknik pembelajaran yang konvensional, menjadi dituntut untuk dapat
mengetahui teknik pembelajaran menggunakan ICT (Information,
Communication Technology).
 Tidak pada semua tempat tersedia fasilitas internet.
 Kurangnya suatu sumber daya manusia yang mengerti internet.

I. Implementasi Penarapan Layanan E-Learning pada Perguruan Tinggi


Pada implementasi layanan e-learning, kami memilih e-learning dari tiga
perguruan tinggi swasta ternama di Yogyakarta, yaitu Universitas Islam
Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta untuk diberi ulasan, penilaian, dan keunggulan antara satu layanan
e-learning dengan layanan e-learning antar tiga perguruan tinggi swasta tersebut.
Pada layanan e-learning Universitas Islam Indonesia kami berikan ulasan
demikian, yakni UII menggunakan e-learning bermodelkan e-learning klasiber
(https://klasiber.uii.ac.id) yang mana bisa diakses oleh seluruh mahasiswa UII.
E-learning ini dikembangkan menggunakan modural object oriented dynamic
learning yang diimplementasikan melalui tempat belajar yang dinamis dengan
model orientasi objek atau pendidikan berbasis web yang dikembangkan dengan
konsep berorientasi objek. Kelebihan penerapan layanan ini ialah pengajar dapat
memodifikasi dengan mudah materi pembelajaran, teknologi yang sederhana,
mudah, dan murah, serta efisien, fitur bahasa asing yang beragam, dan kemudahan
menginstal program layanan dan kemudahan database dengan hanya
menggunakan satu database untuk menjalankan program e-learning. Metode
pembelajaran mengolaborasikan pembelajaran jarak jauh dengan pembelajaran
campuran antara online dan tatap muka dengan tujuan untuk memperluas
kesempatan belajar. Dalam pengelolaannya tidak perlu membentuk lembaga
pendidikan sendiri tetapi cukup membuat unit khusus yang menangani blended
learning ini. Materi pembelajaran disajikan langsung di kelas dan disajikan online.

10
Pembelajaran juga bisa dilakukan melalui komunikasi langsung melalu ichatting
atau melalui forum diskusi. Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh e-leaming
klasiber diantaranya adalah download materi, pengumpulan tugas, kuis serta
fasilitas pendukung lainnya seperti forum diskusi yang membahas topik-topik
tertentu terkait dengan keilmuan dan umum, chat online, pengiriman pesan antar
pengguna, informasi lowongan pekerjaan dan sebagainya. Di sisi lain, manfaat
dari e-elarning klasiber di UII bisa dirasakan dan berdampak positif bagi para
penggunanya dan desain e-learning yang menarik. Namun, kendati memiliki
banyak sekali manfaat dan keunggulan, layanan e-learning UII masih mengalami
kendala dan komplain dari para pengguna, terutama pada pengaksesan layanan
yang lambat. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi UII untuk dibenahi.

Selanjutnya beralih kepada layanan e-learning Universitas Ahmad Dahlan.


Pada layanan e-learning Universitas Ahmad Dahlan terdapat berbagai fitur seperti
informasi mengenai pembelajaran dan akademik, seperti link mata kuliah, materi
kuliah, forum dikusi, profil mahasiswa, dan kontak dosen dan berbagai fitur
lainnya. Situs e-learning dapat diakses pada alamat http://elearning.uad.ac.id/.
Secara kesuluruhan layanan e-learning di UAD sudah bagus dari segi kemanfaatan
dalam penggunaan, layanan fitur, fasilitas yang tersedia, dan desain tampilan yang
menarik. Namun kendati demikian, layanan ini masih terdapat kesenjangan atau
kekurangan, yaitu pada sistem e-learning yang masih dirasa rumit digunakan,
khususnya bagi para dosen senior (dosen “sepuh”). Maka dari itu, kesenjangan ini
masih menjadi tugas penting bagi UAD untuk dikelola lebih lanjut agar
terselesaikan.

Selanjutnya yaitu laman e-learning UMY. Fungsi utama website e-learning


ini adalah sebagai media yang memudahkan pelaksanaan pendidikan jarak jauh
(PJJ). Seperti untuk sharing bahan ajar atau materi kuliah antara mahasiswa dan
dosen yang dapat di download langsung dari laman website. Selain itu fungsi
e-learning lainnya adalah sebagai media penugasan secara online, sehingga
mahasiswa dapat mengirim (upload) tugas melalui website ini, selain itu juga
sebagai forum diskusi antar dosen dan mahasiswa. Saat ini website e-learning FEB
UMY dapat diakses pada laman https://elearning.feb.umy.ac.id. Menu-menu yang
disediakan oleh website e-learning FEB UMY pada tampilan home (beranda)
terdiri dari banyak menu yang menunjang informasi terkait perkuliahan

11
diantaranya menu Website Prodi yang dapat langsung terhubung dengan website
program studi pada fakultas ekonomi dan bisnis, yakni program studi akuntansi,
manajemen, dan ilmu ekonomi. Selanjutnya menu Perpustakaan UMY, dimana
melalui menu ini dapat langsung mengakses e-library pada laman
https://library.umy.ac.id. Tersedia pula menu Jurnal Online UMY yang juga
memungkinkan mahasiswa langsung terhubung pada laman
http://journal.umy.ac.id/. Dan terakhir menu Beasiswa Kuliah S2 juga langsung
terhubung pada laman http://mm.umy.ac.id/ yakni website Magister Manajemen
UMY. Secara keseluruhan layanan e-learning UMY sudah baik, namun tentunya
masih memiliki kendala yang dialami dan dirasakan oleh dosen dan
mahasiswanya. Kendala-kendala tersebut antara lain ialah belum tersedianya
panduan praktis, grouping mahasiswa dengan dosen yang membingungkan,
gangguan website e-learning, dan keamanan website itu sendiri, menjadi
permasalahan yang kini masih dihadapi dan dicarikan solusi oleh pihak pengelola
IT UMY.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
E-Learning bisa difahami sebagai sesuatu proses pendidikan yang
menggunakan teknologi data berupa pc yang dilengkapi dengan fasilitas
telekomunikasi( Internet, intranet, ekstranet) serta multimedia( grafis, audio,
video) selaku media utama dalam penyampaian modul serta interaksi antara
pengajar( guru/ dosen) dan pelajar( siswa/ mahasiswa).

Pengimplementasian e-learning pada tiga perguruan tinggi swasta di


Yogyakarta sudah lumayan baik, namun tentunya masih ada kendala yang dialami
oleh setiap universitas meskipun dibarengi dengan keunggulan dan kelebihan dari
layanan e-learning masing-masing.

B. Saran
 Untuk pengembangan suatu aplikasi e-leaming, perlu diperhatikan materi
yang ditampilkan tentunya harus mampu menunjang penyampaian informasi
yang benar, bukan sebatas mengutamakan sisi keindahan, namun juga tetap
memperhatikan dengan seksama teknik belajar-mengajar yang digunakan dan
teknik evaluasi untuk kemajuan mahasiswa.

 Penggunaan Sistem elearning seharusnya sudah dapat digunakan oleh para


dosen dan mahasiswa, mengingat begitu pentingnya media ini sebagai media
pembelajaran.

 Diperlukan sosialisasi tentang penggunaan elearning agar baik dosen maupun


mahasiswa mampu memahami bagaimana penggunaan e-learning.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosenpendidikan.co.id/e-learning-adalah/

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/3576/05.2%20bab%202.pdf?sequenc
e=6&isAllowed=y

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-e-learning/

14

Anda mungkin juga menyukai