Anda di halaman 1dari 11

PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING (OFFLINE)

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Landasan Pendidikan dan Pembelajaran
Yang dibina oleh Bapak Dr. Wasis D. Dwiyogo, M.Pd.

Oleh
Bella Surya Pambudi
170614868534

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
Oktober 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga makalah Pembelajaran Berbasis E-
Learning (offline) ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis sangat menyadari atas


keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, sehingga masih
banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penulisannya. Karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Semoga makalah Pembelajaran Berbasis E-Learning (offline) ini dapat


memberikan manfaat tidak hanya bagi penulis tetapi dapat bermanfaat bagi
banyak pihak.

Malang, 27 Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah --------------------------------------------- 1
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep E-Learning
B. Pembelajaran Berbasis E-Learning Offline

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran-------------------------------------------------------------------------- 7

DAFTAR RUJUKAN --------------------------------------------------------- 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat
merambah ke berbagai sisi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi
informasi memiliki dampak yang sangat besar dalam berbagai sisi kehidupan,
mulai dari pemerintahan, administrasi, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Dalam
bidang pemerintahan sekarang mulai dikenal istilah e-government, sedangkan
dibidang perekonomian sebagian orang mungkin sudah mengenal apa yang
disebut dengan e-commerce, e-bussines, e-marketing, bahkan program terbaru
pemerintah saat ini adalah e-KTP. Demikian pula dibidang pendidikan mulai
banyak memanfaatkan teknologi informasi untuk menyampaikan suatu
pembelajaran dengan istilah populernya, yakni e-learning. Perkembangan yang
demikian tersebut didukung oleh tersedianya perangkat keras maupun perangkat
lunak yang semakin hari semakin hebat perkembangannya.
Penggunaan media seperti e-learning dalam suatu proses pembelajaran
diharapkan sebagai alternatif untuk mengatasi masalah kemandirian belajar yang
sering dijumpai, karena penggunaan media ini memungkinkan mengajarkan siswa
mencari dan mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih luas di dunia internet
sehingga memunculkan kreativitas siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan.
Selain itu dengan pembelajaran e-learning juga diharapakan kognitif siswa
terhadap hasil belajar dapat mudah tercapai.

B. Rumusan
1. Bagaimana konsep e-learning ?
2. Bagaimana pembelajaran berbasis e-learning offline ?
3. Apa manfaat pembelajaran berbasis e-learning ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari e-learning.
2. Untuk mengetahui pembelajaran berbasis e-learning offline.
3. Untuk mengetahui manfaat pembelajaran berbasis e-learning.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep E-learning

Mengingat sekarang ini, perkembangan teknologi dan jaringan internet


yang semakin cepat dan canggih, memungkinkan komputer dapat berhubungan
tanpa mengenal batas wilayah maupun negara dengan memanfaatkan kabel
maupun tanpa kabel. Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan
informasi dan komunikasi seperti : e-mail, groups, chatting, searching, download,
upload, dan aktivitas lainnya. Perkembangan teknologi internet memberikan
nuansa baru bagi sistem pembelajaran jarak jauh yang lebiih terbuka lagi.

Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga


banyak pakar yang menguraikan definsi e-learning dari berbagai sudut pandang.
E-leaning tersusun dari dua bagian, yaitu “e” yang merupakan singkatan dari
“electronica” dan ”learning” yang mempunyai arti ”pembelajaran”. Jadi e-
learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat
elektronika. Jadi dalam pelaksanaanya, e-learning menggunakan jasa audio, video
atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Dengan kata lain e-
learning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaanya didukung oleh jasa
teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau komputer.
Pendapat para ahli mengenai E-Learning diantaranya:

“A broad combination of processes, content, and infrastructure to use computers


and networks to scale and/or improve one or more significant parts of a learning
value chain, including management and delivery.” (Adrich Clark : 2010)

            Clark Adrich menyatakan bahwa e-Learning merupakan sebuah kombinasi


antara proses, materi dan infrastruktur dalam penggunaan komputer dan
jaringannya dalam rangka meningkatkan kualitas pada satu atau lebih bagian
signifikan dari aspek-aspek rangkaian kegiatan pembelajaran, termasuk di
antaranya adalah aspek manajemen dan aspek pendistribusian materi pelajaran.

2
Rusman (2013:316) menyatakan bahwa e-Learning adalah pembelajaran
yang menggunakan peratalatan elektronik jaringan (LAN, WAN, atau internet)
untuk menyampaikan materi pembelajaran, interaksi, maupun bimbingan.
Menurut Onno dalam Amin, 2004 menjelaskan bahwa istilah “e” dalam e-
learning adalah segalah teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha
pengajaran lewat teknologi internet, audio/video, Tv interaktif, dan CD-ROM
adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan. Menurut Soekartiwi
(2003), e-learning didefinisikan pengertian generik untuk semua dukungan
teknologi pembelajaran yang digunakan untuk memperkaya pengajaran dan alat
pembelajaran seperti ponsel, audio dan video, telekonfren, transmisi satelit dan
web atau komputer.

Dewasa ini program-program e-learning sudah mulai banyak


diselenggarakan oleh lembaga pendidikan, dan teris bertambah. Banyak guru
sudah menciptakan blog pribadi untuk kemudian di manfaatkan sebagai e-
learning. Pemerintah juga telah menyediakan dan membuat beberapa portal yang
bisa dimanfaatkan sebagai tempat belajar bagi siswa. Kedepan, semakin
bertambahknya pemakai internet dan kesadaran akan penggunaan internet secara
sehat, di prediksikan perkembangan e-learning melalui internet dalam
pembelajaran akan semakin meningkat pesat.

Karakteristik E-learning dalam pembelajaran yaitu (1) Memanfaatkan jasa


teknologi elektronik. Sehingga dapat memperoleh informasi dan melakukan
komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan pembelajar,
atau pembelajar dengan pembelajar. (2) Memanfaatkan media komputer, seperti
jaringan komputer (Computer Networks) atau (Digital Media). Menggunakan
materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (Self Learning Matertials).
(3) Materi pembelajaran dapat disimpan dikomputer sehingga dapat diakses oleh
guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan
memerlukannya. (4) Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga
untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan serta
untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.

3
B. Pembelajaran Berbasis E-learning Offline

Pembelajaran e-learning offline menurut Artawan dalam Husamah (2014)


merupakan salah satu pembelajaran elektronik (e-learning) yang pelaksanaannya
tidak menggunakan jaringan intranet atau internet, tetapi dapat dilaksanakan
melalui pembelajaran berbasis komputer. Media e-learning yang bersifat offline
dapat diwujudkan dalam bentuk CD atau DVD. Husamah (2014) mengemukakan
beberapa bentuk penggunaan media pembelajaran komputer (e-learning offline)
yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi : (1) Multimedia presentasi,
multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya
teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan kelompok belajar yang
cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan
multimedia proyektor yang memiliki jangkauan pancar cukup besar dan
menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, gambar, grafik
dan suara menjadi satu kesatuan penyajian. (2) CD multimedia interaktif, CD
interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup relatif
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Sifat media ini selain interaktif juga
bersifat multimedia karena meliputi suara, animasi, videp, teks dan grafis.
Beberapa model CD multimedia interaktif diantaranya adalah: a) Model tutorial
yaitu program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi
pembelajaran. b) Model drill atau practice dimaksudkan untuk melatih pengguna
sehingga mempunyai kemahiran dalam suatu ketrampilan atau memperkuat
penguasaan terhadap suatu konsep. c) Model simulasi pada dasarnya mencoba
menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk
menyimulasikan pesawat terbang. d) Model game yaitu model yang
dikembangkan berdasarkan “pembelajaran menyenangkan” dimana peserta didik
akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. (3) Video
pembelajaran, Video ini bersifat interaktif-tutorial, yang membimbing peserta
didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi, sehingga peserta didik
merasa berada di suatu tempat yang sama dengan program yang ditayangkan
didalam video.

4
C. Manfaat Pembelajaran Berbasis E-learning
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan
bahan/materi pelajaran. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat
mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran atau kenutuhan pengembanga
peserta didik. Selain itu, guru dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web
untuk di akses oleh peserta didik.
Sesuai dengan kebutuhan, guru dapat pula memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengkases bahan belajar tertentu maupun soal-soal
ujian yang hanya dapat di akses oleh peserta didik sekali saja dalam rentangan
waktu tertentu pula.
Secara lebih rinci, manfaat e-learning dapat dilihat dari 2 sudut pandang,
yaitu:
a. Sudut peserta didik
Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya
fleksibilitas belajar yang tinggi. Menurut Soerkatawi (2002) ini dapat
mengatasi siswa yang ;
 Belajar disekolah-sekolah kecil di daerah-daerah tertentu untuk
mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan
oleh sekolahnya.
 Mengikuti progtam pendidikan keluarga di rumah (Home
Schoolers) untuk mempelajari materi yang tidak dapat
diajarkan oleh orang tuanya, seperti bahasa asing dan
ketrampilan di bidang komputer.
 Merasa phobia dengan sekolah atau peserta didik yang sedang
di rawat dirumah sakit maupun dirumah, yang putus sekolah
tapi berminat melanjutkan pendidikannya, maupun peserta
didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada
di luar negeri, dan
 Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan
pendidikan.

5
b. Sudut pandang guru
Menurut Soerkatiwi (2002) beberapa manfaat yang diperoleh guru
adalah bahwa guru dapat:
 Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuan yang terjadi.
 Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna
peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki
relatif banyak.
 Mengontrol kegiatan belajar peserta didik, bahkan guru juga
dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa
yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta
berapa kali topik tertenti dipelajari ulang.
 Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal
latihan setelah mempelajari topik tertentu.
 Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan
hasilnya kepada peserta didik.

6
1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan berbagai media pembelajaran semakin meningkat, dan


keberadaannya sangat diperlukan sebagai media pembelajaran dalam pendidikan.
Salah satu pemanfaatan media pembelajaran adalah pembelajaran secara
elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah E-Learning.

E-Learning merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik


dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. E-learning
mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran.
Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal
yang menyangkut pelajaran atau kenutuhan pengembanga peserta didik.

E-Learning offline merupakan salah satu pembelajaran elektronik (e-


learning) yang pelaksanaannya tidak menggunakan jaringan intranet atau internet,
tetapi dapat dilaksanakan melalui pembelajaran berbasis komputer yaitu berupa
video dan multi media presentasi.

B. Saran

Kepada pemerintah hendaknya memberikan dukungan pada


pengembangan metode pembelajaran berbasis e-learning dengan memfasilitasi
penggunaan berbagai media pembelajaran berbasis elektronik di sekolah sebagai
alat bantu dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan baik.

7
DAFTAR RUJUKAN

Clark, D. (2010). Defining eLearning. (Online). http://nwlink.com/~Donclark/hrd/


elearning/define.html (27 Oktober 2017).

Munir, 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan


Komunikasi. Bandung: Alfabeta

Purbo, O.W, 2002. E-learning dan Pendidikan. Artikel dalam Cakrawala


Pendidikan Universitas Terbuka.

Rusman. 2013. Pemanfaatan Internet untuk Pembelajaran dalam Teknologi


Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia.

Soekartiwi, 2002. Prospek Pembelajaran Melalui Internet. Jakarta. UT-Pustelkom


dan IPTPI.

Anda mungkin juga menyukai