Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH IT, SIM, KOMUNIKASI

E-learning dan E-commerce

Disusun Oleh :
Afni Suciana (21561005)
Desi Ratna sari(21561014)
Tsulyst Agustin (21561048)

Dosen Pengampu : Yuyun Yumiarty, M.Kom

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas segala rahmat dan hidayah dari Allah SWT, sehinga
tulisan ini bisa diselesaikan dengan baik dan lancar. Kemudian sholawat dan salam tak lupa
kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena berkat perjuangan
beliaulah kita dapat menikmati indahnya dunia yang terang benderang ini.
Kemudian tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Bunda Citra Puspa
Permata,SE.,M.Ak sebagai Dosen Pengampu yang mengajar sekaligus membantu kami
mengerjakan makalah dengan baik. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar pembaca mampu mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sebagai penyusun merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, yang dapat membangun kesempurnaan dari
makalah ini.

Curup, 10 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...
A.Latar Belakang ………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….
C. Tujuan…………………………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………....
A. E-Learning……………………………………………………………………………...
B. E-Commerce………………………………………………………………………….....
BAB III KESIMPULAN………………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yangdisebut dunia
maya. Di dunia maya,setiap individu memiliki hak dankemampuan untukberinteraksi dengan
individu lain tanpa batasan apapun yangdapat menghalanginya. G lobalisasi yang sempurna
sebenarnya telah berjalan didunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital.
Dari seluruh aspekkehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor
bisnismerupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembanganteknologi informasi
dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh.Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia
perdagangan mampu menyediakan layananjasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan
konsumen. Untuk mengatasimasalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan
media internet untukmenghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui
internet lebihdikenal dengan namae-businessdane-commerce. Melaluie-commerce,
seluruhmanusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untukbersaing
dan berhasil berbisnis di dunia maya. Oleh karena itu, kami akanmencoba membahas apa dan
bagaimana internet, e-businessdane-commercetersebut.
E-learning atau electronic learning merupakan konsep pembelajaran
yangdilakukan melalui jaringan media elektronik. Perkembangan teknologi
yangsangat maju di era modern dan globalisasi memungkinkan berbagai
kegiatandilakukan secara cepat dan efisien. Perkembangan teknologi sudah
banyakmemberi pengaruh terhadap cara hidup kita, salah satunya adalah dalam
bidangpendidikan dengan penggunaan e-learning dalam kegiatan pembelajaran
disekolah, perguruan tinggi, tempat – tempat kursus bahkan komunitas – komunitasonline
sudah mulai menggunakan konsep seperti ini. Seiring dengan perkembangan teknologi
informasi dan tuntutan globalisasipendidikan serta pembelajaran jarak jauh, berbagai konsep
telah dikembangkan untuk menggantikan metode pembelajaran tradisional, salah
satunya adalahkonsep e-learning. E-learning dapat digunakan sebagai alternatif
ataspermasalahan dalam bidang pendidikan, baik sebagai tambahan,
pelengkapmaupun pengganti atas kegiatan pembelajaran yang sudah ada.
Prosespembelajaran yang terjadi di dalam beberapa sekolah biasanya
masihmenggunakan metode tradisional dimana bahan ajar disampaikan melalui tatapmuka,
baik secara lisan maupun non-lisan, penggunaan teknologi di dalamsekolah seperti

1
komputer, dan alat multimedia lainnya terbatas pada materi –materi belajar tertentu
yang membutuhkannya

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian E-Learning?
2. Bagaimana sejarah E-Learning?
3. Jenis dan manfaat E-Learning?
4. Apa pengertian E-Commerce?
5. Jenis dan manfaat E-Commerce?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian E-Learning
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah E-Learning
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dan manfaat E-Learning
4. Untuk mengetahui pengertian E-Commerce
5. Untuk mengetahui jenis Dan manfaat E-Commerce

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. E-Learning
1. Pengertian E-Learning
E-learning terdiri dari 2 kata, yakni electronic dan learning. Pengertian e-learning
secara harafiah, yakni sistem pembelajaran menggunakan elektronik atau proses mengajar
dan belajar yang dilakukan dalam jaringan, atau online. E-learning, merupakan sebuah
proses belajar dan mengajar, yang memanfaatkan media elektronik, secara khusus yaitu
internet, sebagai sistem pembelajarannya. Secara umum, e-learning adalah sebuah proses
pembelajaran berbasis elektronik.
Dalam praktik penerapannya, e-learning menggunakan teknologi informasi
sebagai sarana belajarnya. Secara umum, e-learning dilakukan menggunakan media
berbasis internet dan website. Materi yang disajikan e-learning dapat berupa teks yang
dibentuk dalam format dokumen, berbentuk video pembelajaran, berbentuk audio atau
suara penjelasan saja, bahkan ada juga yang dalam bentuk streaming video di YouTube.
Semua materi pembelajaran tersebut, baik itu bahan belajar seperti catatan, kuis, dan ujian
dapat diakses melalui suatu situs website.
E-learning juga didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Naidu (2006:1), E-
learning biasanya mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
jaringan yang sengaja dibentuk untuk pengajaran dan pembelajaran. E-learning,
didefinisikan oleh Bullen & Janes (2007:176) sebagai proses mengajar dan diajar yang
terjadi saat menggunakan teknologi internet untuk menyampaikan, memfasilitasi, dan
memungkinkan proses belajar meski terhalang jarak yang jauh.Freire & Pereira (2008)
mengemukakan definisi e-learning secara lebih umum, yakni e-learning adalah aktivitas
pembelajaran pada suatu sistem pendidikan atau pelatihan yang dilakukan menggunakan
sarana elektronik. Darmawan (2011:12) mendefinisikan e-learning sebagai bentuk
pembelajaran konvensional yang hakikatnya disajikan melalui Teknologi Informasi dan
dalam bentuk format digital.
Menurut Darmawan, e-learning harus diciptakan menyerupai pendidikan secara
konvensional, seolah peserta didik belajar secara tatap muka, hanya saja berubah secara
format, yakni melalui internet dalam sistem digital. E-learning memiliki keunggulan yang
menonjol, dengan kemampuannya yang memungkinkan efisiensi dalam penggunaan
ruang dan waktu. Pendidikan kini tidak lagi bergantung pada ruang dan waktu, berkat

3
adanya e-learning. Hal ini berarti tidak ada lagi halangan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran lintas daerah atau bahkan lintas negara.
Darmawan (2014:10) kembali mendefinisikan e-learning sebagai aplikasi
berbasis internet yang mampu menghubungkan pendidik dan peserta didik secara online.
E-learning diciptakan untuk mengatasi segala halangan yang mungkin ditemukan tenaga
pendidik dan peserta didik, yakni dalam hal ruang, waktu, keadaan, dan kondisi. Berkat
adanya e-learning, maka sistem pendidikan dapat berjalan kapan pun dan dimana pun,
serta mengabaikan dimensi ruang dan waktu.
2. Sejarah E-Learning
E-learning diperkenalkan pertama kali oleh Universitas Illionis yang berlokasi di
Urbana-Champaign. Universitas Illinois memperkenalkan e-learning yang menggunakan
komputer yang disebut PLATO, dalam sistem instruksi berbasis komputer (computer
assisted instruction). Perkembangan e-learning sejak saat itu terus berjalan bersamaan
dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.
Pada tahun 1990, Era Computer-Based Training (CBT) dimulai, yang mana
banyak bermunculan aplikasi e-learning yang menggunakan PC standlone atau dikemas
dalam bentuk CD-ROM. Materi yang disajikan bisa dalam bentuk tulisan atau
multimedia, seperti audio dan video, dalam format mpeg-1, avi, atau mov.
Hingga tahun 1994, Computer-Based Training terus diterima oleh masyarakat
luas. Oleh sebab itu, Computer-Based Training mulai hadir dalam beberapa bentuk paket
yang lebih menarik dan CBT mulai diproduksi secara masif.
Pada tahun 1997, hadir Learning Management System (LMS). LMS ini hadir
beriringan dengan perkembangan teknologi internet, yang mana masyarakat di dunia
mulai beralih menggunakan internet. Pada masa itu juga, masyarakat mulai merasakan
kebutuhan akan informasi yang bisa didapatkan dengan cepat sebagai sebuah kebutuhan
yang mutlak, yang mana memungkinkan lokasi dan jarak bukan lagi menjadi halangan.
Berdasarkan kebutuhan itu lah, Learning Management System akhirnya hadir.
Perkembangan LMS yang semakin pesat kemudian memunculkan sebuah pemikiran
standar baru yang dapat mengatasi masalah interoperabilitas yang terjadi antar LMS satu
dengan lainnya. Beberapa contoh bentuk standar yang muncul, seperti standar yang
dikeluarkan oleh Airline Industry CBT Committee (AICC), standar dari IEEE LOM,
ARIADNE, dan standar IMS.
Tahun 1999 dinyatakan sebagai tahun lahirnya aplikasi e-learning berbasis
website. Perkembangan Learning Management System menjadi aplikasi e-learning

4
berbasis website merupakan perkembangan secara total, yang mengubah sistem
pembelajaran dan administrasi mengajar belajar. Learning Management System mulai
dikombinasikan dengan majalah, surat kabar, dan situs-situs informasi lainnya.
Konten dari e-learning juga semakin kaya, dengan gabungan multimedia seperti
video streaming dan penampilan interaktif, yang hadir dalam berbagai pilihan format data
yang berukuran kecil dan lebih stadar. E-learning memungkinkan fleksibilitas dan
efektivitas dalam proses pembelajaran. Maka itu, e-learning dikatakan sebagai sistem
pembelajaran masa depan yang akan terus berkembang dari masa ke masa.
3. Karakteristik E-Learning
E-learning memiliki beberapa karakteristik yang terbentuk dari sistem
pelaksanaannya. Karakteristik yang pertama, ketika kita merujuk pada bahasa secara
harfiah atau segi epistemologi dari e-learning sendiri yang berarti pembelajaran secara
online atau elektronik, maka dapat dikatakan karakterisik e-learning adalah
memanfaatkan media digital dan jasa teknologi elektronik.
Karakteristik e-learning yang kedua dilihat dari materi pembelajarannya. Materi
pembelajaran pada e-learning biasanya berupa materi belajar dalam bentuk digital yang
bersifat mandiri. Lalu, materi belajar tersebut disimpan dalam bentuk sistem komputasi.
Ini berarti, materi pembelajaran ini dapat diakses oleh para peserta didik atau pendidik
kapan saja dan di mana saja.
Karakteristik e-learning yang ketiga, yakni e-learning memungkinkan untuk
membuat kurikulum, memanfaatkan jadwal pembelajaran, juga membuat sistem
administrasi pendidikan yang dapat diakses setiap saat melalui jaringan komputer.
4. Jenis-Jenis E-Learning
Berdasarkan waktu pelaksanaan pembelajarannya, Clark & Mayer dalam Klinger
(2008:179) membagi e-learning ke dalam dua klasifikasi, yaitu:
a) Pembelajaran sinkron atau synchronous e-learning, yakni pendidik dan peserta
didik melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang sama. Contonya,
yaitu melalui percakapan online, video konferensi, atau video real time.
b) Pembelajaran asinkron atau asynchronous e-learning, yang mana pendidik dan
peserta didik melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang berbeda.
Contohnya, yaitu dengan menyediakan atau mengirim materi pembelajaran,
aktivitas dalam bentuk blog, forum, atau wiki, melalui file sharing, email, atau
situs tertentu.

5
5. Manfaat E-Learning
a) Menghemat Biaya
E-learning memungkinkan proses pembelajaran untuk dilakukan di mana pun dan
kapan pun. Maka itu, pembelajaran melalui e-learning dinilai sangat efisien dalam
segi biaya, karena tenaga pendidik maupun peserta didik tidak perlu membayar
sejumlah biaya yang biasa dikeluarkan pada pendidikan konvensional, seperti biaya
transportasi, biaya makan, biaya membeli buku, dan lain sebagainya. Modal atau
biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan e-learning hanya gawai atau gadget
yang mumpuni dan biaya internet.
b) Waktu Belajar Fleksibel dan Dapat Diatur Sendiri
Pada dasarnya, e-learning memungkinkan kegiatan belajar untuk dilakukan secara
tepat waktu layaknya belajar secara konvensional. Oleh sebab itu, menjadi salah satu
solusi bagi para peserta didik yang kerap kali menghadapi kesulitan untuk
menentukan waktu belajar yang paling tepat untuk mereka, ditambah lagi harus
memilah dan memilih materi yang harus mereka pelajari. tidak membutuhkan
keharusan untuk on time layaknya kelas biasa.
E-learning memungkinkan peserta didik untuk secara fleksibel menempuh proses
pendidikannya kapan saja yang mereka mau, mereka dapat mengatur waktunya
sendiri, dan mengakses situs website e-learning sesuai dengan waktu belajar efektif
mereka. Terlebih lagi, e-learning memberikan kemudahan dalam hal akses, di mana
pendidik atau peserta didik bisa melakukan interaksi secara intens kapan pun dan di
mana pun. Hal ini juga memungkinkan peserta didik untuk mengulang materi
pembelajaran saat mereka belum memahami materi tersebut dengan baik.
c) Memungkinkan untuk Memantau Performa
Bagi para tenaga pendidik, e-learning memungkinkan mereka untuk memantau atau
memonitor perkembangan peserta didik, secara khusus dalam menilai pencapaian
pada materi yang diberikan. E-learning memiliki fitur analisa dan pelaporan tentang
hal yang menjadi kesulitan, yang dihadapi para peserta didik. Kehadiran fitur ini
bermanfaat bagi para pendidik untuk dapat melakukan evaluasi pada hal-hal atau
masalah yang perlu diperbaiki dan solusi berupa metode yang tepat, yang perlu
diterapkan kepada para peserta didik.
Dari sini, para pendidik dan pengelola pembelajaran kemudian dapat mencari dan
menemukan sebuah solusi bersama atas permasalah dalam proses belajar mengajar
yang ditemukan.

6
Sebagai contoh, saat ada peserta didik yang tidak lulus dalam salah satu ujian, maka
pendidik dapat menawarkan atau memberikan metode pembelajaran yang dinilai
cocok dengan kebutuhan peserta didik tersebut.
d) Meningkatkan Interaktivitas Antara Pendidik dan Peserta Didik Pada Proses
Pembelajaran
Apabila e-learning diciptakan secara tepat dan cermat, e-learning dapat meningkatkan
interaktivitas antara tenaga pendidik dengan peserta didik, juga antara peserta didik
dengan peserta didik lainnya, ketika proses pembelajaran berlangsung.
E-learning memungkinkan interaksi yang berbeda dengan pembelajaran konvensional
atau tatap muka. Pada pembelajaran konvensional, kita sering menemukan peserta
didik yang tidak berani atau tidak mempunyai kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya atau mengajukan pertanyaan ketika sedang diskusi. E-learning
memungkinkan peserta didik untuk lebih berani, karena tampil secara tidak langsung,
dan dapat menyampaikan pendapat atau pertanyaannya kapan pun.
e) Jangkauannya Lebih Luas
Fleksibilitas e-learning dalam segi waktu dan tempat, memungkinkan untuk
menjangkau lebih banyak atau lebih luas peserta didik. Dalam e-learning, ruang dan
waktu tidak lagi menjadi penghalang. Siapa pun, di mana pun, dan kapan pun, dapat
belajar melalui e-learning, karena segala interaksi dengan sumber pembelajaran
dilakukan secara online melalui internet. Kesempatan untuk belajar terbuka secara
lebar untuk siapa pun yang butuh dan menginginkan.
f) Penyimpanan dan Penyempurnaan Materi Pembelajaran Menjadi Lebih Mudah
Fitur-fitur yang tersedia dalam media digital dan perangkat lunak elektronik yang
digunakan sebagai sarana e-learning memungkinkan pendidik dan para peserta didik
untuk dapat menyimpan, mengubah, atau menyempurnakan materi pembelajaran
secara mudah dan cepat.
g) Menambah Jaringan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jangkauan e-learning sangat luas, sehingga
memungkinkan mereka yang menggunakannya untuk dapat menemui banyak orang
dari berbagai daerah, bahkan berbagai negara. Sebab, e-learning berbasis internet dan
melalui situs website yang dapat diakses secara mendunia.
Maka itu, jika anda menggunakan e-learning, anda dapat bertemu dan menambah
koneksi atau jaringan dengan berkenalan dengan sesama peserta didik dari lintas

7
daerah atau lintas negara. Terkadang juga ada kelompok atau komunitas e-learning
tertentu yang dapat kamu ikuti untuk mencari dan berbagi informasi.
6. Kekurangan E-Learning
Melansir dari University of Illinois dalam Illinois Online Network (2012),
terdapat beberapa kekurangan e-learning yang dapat menjadi pertimbangan dan perlu
diantisipasi dalam pengembangannya. Kekurangan e-learning dibagi menjadi enam
kategori utama, the technology, the facilitator, the administration and faculty, the student,
the curriculum, dan the online environment. Beberapa faktor yang menjadi kelemahan
dari e-learning sendiri adalah teknologi, siswa, fasilitator, dan kurikulum yang tidak siap
untuk mengadopsi sistem e-learning.
Bullen dan Beam dalam Suyanto (2010: 7) secara lebih lanjut mengkritisi
beberapa kekurangan e-learning lainnya, yakni:
a) Terdapat beberapa tempat yang tidak memiliki akses internet.. Masih terdapat
kekurangan sumber daya atau tenaga yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam mengakses internet.
b) Terdapat kekurangan pada penguasaan bahasa komputer. Perubahan yang cukup
drastis pada peran guru, yang semula menguasai sistem pembelajaran
konvensional, kini menjadi harus menguasai sistem pembelajaran yang berbasis
internet.
c) Terdapat kecenderungan untuk mendorong perkembangan aspek komersial dan
bisnis, dan malah mengabaikan aspek sosial dan aspek akademik.
d) Bergantung pada motivasi peserta didik, jika peserta didik tidak memiliki motivasi
belajar yang tinggi, maka kemungkinan besar ia akan gagal.
e) Proses belajar dan mengajar lebih cenderung menjadi sistem pelatihan, bukan
pendidikan.
f) Interaktivitas antara pendidik dan peserta didik bisa sangat tinggi, tapi bisa juga
sangat rendah. Sebab, kehadiran secara virtual dapat membuat peserta didik
menggampangkan proses pembelajaran dan kemudian bersifat pasif.
7. Cara Menggunakan E-Learning
E-learning yang digunakan setiap sektor dari berbagai bidang yang berbeda
memang mungkin saja berbeda. Ada yang menggunakan situs website sendiri, ada juga
yang menggunakan aplikasi, dan sebagainya. Namun, secara umum cara menggunakan e-
learning adalah sebagai berikut.
Buka situs website e-learning.

8
a) Daftarkan diri atau jika sudah terdaftar, isi alamat email dan kata sandi.

b) Melengkapi data diri, seperti nama lengkap, nama institusi atau sekolah, kontak,
alamat rumah, dan lain-lain.

c) Menunggu email balasan dari situs website e-learning terkait keberhasilan


pendaftaran yang telah kamu lakukan. Jika sudah dinyatakan berhasil, selanjutnya
kamu akan diarahkan untuk melakukan verifikasi email.

d) Apabila situs website e-learning yang kamu pilih itu berbayar, maka selanjutnya
kamu akan diminta untuk membayar sejumlah biaya paket yang kamu pilih.

e) Setelah pendaftaran dan pembayaran berhasil, kamu dapat mengakses situs


website e-learning beserta seluruh isinya di mana pun dan kapan pun.
Nah, itu dia Grameds penjelasan mengenai e-learning yang wajib kamu ketahui.
Semoga penjelasan di atas dapat menambah pengetahuan kalian mengenai sistem
pembelajaran e-learning. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap untuk
memberikan informasi terbaru dan terlengkap bagi kalian yang ingin menambah
wawasan.

B. E-Commerce
1. Pengertian E-commerce
E-commerce adalah semua kegiatan perdagangan yang dilakukan melalui media
elektronik. Untuk televisi dan telepon tersedia, tetapi lebih banyak e-commerce terjadi
melalui Internet. Perkembangan teknologi, khususnya Internet, mempengaruhi banyak
bidang kehidupan, termasuk ritel. Perdagangan telah berubah dalam hal proses jual beli
dan pemasaran produk. Proses perdagangan ini umumnya dikenal sebagai electronic
commerce atau singkatnya e-commerce. Pengertian e-commerce menurut Laudon &
Laudon adalah proses penjualan dan pembelian barang secara elektronik oleh konsumen,
yang merupakan transaksi business-to-business dengan perantara computer, yakni
menggunakan jaringan komputer.
David Baum (1999) kemudian juga mendefinisikan e-commerce sebagai
seperangkat teknologi dinamis dengan bentuk aplikasi dan proses bisnis yang
menghubungkan bisnis, konsumen, dan masyarakat melalui e-commerce dalam
pertukaran barang, jasa, dan informasi secara elektronik. Pemahaman tentang e-
commerce ini dapat menyebabkan kesalahpahaman tentang bagaimana sistem e-

9
commerce dan pasar. Istilah e-commerce digunakan untuk menggambarkan semua
transaksi yang menggunakan media elektronik.
Sedangkan marketplace sendiri merupakan salah satu model e-commerce dan
berperan sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Penjual yang berdagang di pasar
hanya perlu membeli. Semua aktivitas lain, seperti manajemen situs web, telah diambil
alih oleh sebuah platform situs seperti Shopee dan Lazada sebagai dua contoh
marketplace.
E-commerce ini menawarkan banyak perubahan terkait proses perdagangan. Jika
proses jual beli tradisional membutuhkan pertemuan tatap muka antara pembeli dan
penjual, e-commerce tidak lagi membutuhkannya. Pembeli dapat berdagang di berbagai
kota tanpa pertemuan dan berkomunikasi melalui internet. E-Commerce menguntungkan
pembeli dan juga penjual. Pembeli lebih hemat biaya dan waktu karena tidak perlu jauh-
jauh mencari barang yang dibutuhkan.
Selain kelebihan tersebut, ada juga kekurangannya saat memproses transaksi jual
beli melalui Internet. Kerugiannya adalah pembeli tidak dapat melihat barang secara
langsung dan memegang bahan dari mana barang tersebut dibuat. Misalnya, jika seorang
pembeli ingin membeli pakaian, citra dan persepsi pembeli tentang pembelian tersebut
dapat berbeda dengan produk yang dijual karena tidak dapat memegang dan menyentuh
bahan yang digunakannya.
2. Jenis-Jenis E-Commerce
a) Business-to-business (B2B) adalah Jenis e-commerce di mana satu perusahaan
menjual produk atau layanan ke perusahaan lain. Dalam model e-commerce ini,
pembeli biasanya memesan barang dalam jumlah banyak. Contohnya adalah
perusahaan yang membeli perlengkapan kantor dari produsen.
b) Business-to-Consumer (B2C) Dalam jenis e-commerce ini, perusahaan menjual
produk atau layanan kepada konsumen. Secara umum, pelanggan e-commerce
B2C hanya terlibat dalam industri ritel. Aktivitas ini termasuk dalam kategori ini
jika Grameds sebelumnya telah membeli sesuatu dari toko online.
c) Antar Konsumen (C2C) Apakah Grameds pernah menjual barang bekas kepada
orang lain yang membutuhkan melalui Internet? Kegiatan tersebut termasuk
dalam jenis e-commerce ini. Dengan kata lain, C2C adalah transaksi online antara
dua orang.

10
d) Consumer to Business (C2B) adah tidak seperti B2C. E-commerce C2B adalah
sistem di mana seseorang menjual produk atau layanan ke perusahaan. Misalnya,
desainer grafis menawarkan dan menjual logo ke perusahaan makanan.
e) Business-to-Government (B2A) adalah model e-commerce ini mirip dengan B2B,
tetapi pelakunya adalah perusahaan dan instansi pemerintah. Contoh B2A adalah
layanan pembuatan website untuk sistem manajemen online.
f) Consumer to Government (C2A) adalah jenis e-commerce yang bekerja seperti
C2B. Namun, transaksi dilakukan oleh individu dan lembaga pemerintah. E-
commerce dengan model C2A jarang ditemukan di Indonesia. Jenis transaksi
yang terjadi biasanya berupa jasa.
3. Contoh E Commerce
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa ada enam kategori e-
commerce. Di bawah ini adalah contoh dari masing-masing jenis e-commerce. Namun
untuk contoh pelanggan e-commerce pemerintah dihilangkan dari daftar ini karena jarang
ada situs web atau pasar yang menghubungkan pekerja lepas dengan lembaga pemerintah
secara lebih serius dan fokus pada profit layaknya seperti berbisnis.
a) E-commerce Business to business (B2B)
Electronic City adalah e commerce yang menjual perlengkapan kantor dan rumah tangga
elektronik
Ralali selain menjual peralatan kantor dan rumah tangga, e commerce ini juga menjual
peralatan industri, restoran, dan pertanian
Mbiz adalah e commerce yang hampir serupa dengan Ralali, tetapi juga menawarkan
layanan seperti housekeeping dan perbaikan dinding
b) Business to consumer (B2C)
• Gramedia.com adalah e-commerce toko buku online terbesar di Indonesia yang
menjual beragam buku best seller dari sejumlah penerbit ternama, alat tulis, peralatan
sekolah dan kantor hingga mainan anak. Tak hanya itu, Gramedia.com juga
menyediakan alat olahraga & hobi, alat musik, fashion dan aksesoris
• Lazada adalah e commerce yang menyediakan fashion, aksesoris, kosmetik dan
elektronik pribadi
• Blibli hampir serupa dengan e commerce Lazada, tetapi juga menjual furniture,
perlengkapan anak-anak, dan perlengkapan olahraga
c) Customer to customer (C2C)

11
• OLX adalah e-commerce yang menjual berbagai produk, dari penggunaan pribadi
hingga kendaraan dan peralatan rumah tangga
• Tokopedia hampir serupa dengan Shopee, tapi pembeli juga bisa menemukan barang
bekas di sini
• Kaskus adalah forum terbuka dan tak jarang para pengguna menjual barang bekas di
sini
• Shopee adalah salah satu platform terbesar se Asia yang sudah membuka kantor di
berbagai negara.
d) Customer to business (C2B)
• Freelancer adalah situs web yang memberikan keahlian kepada perusahaan yang
membutuhkan freelancer.
• Upwork sama seperti Freelancer
• iStock adalah website untuk bisnis yang membutuhkan foto, video, dan ilustrasi
digital untuk penggunaan komersial
e) Business To public administration (B2A)
• Qlue adalh situs yang menyediakan perangkat lunak untuk mendukung bisnis dan
lembaga pemerintah, seperti sistem manajemen kendaraan dan aplikasi analitik
• Accela mendukung Pemerintah Pemerintah dengan Konsep Perangkat Lunak sebagai
Layanan
4. Manfaat e-Commerce
Perkembangan industri e-commerce di Indonesia sangat pesat. Dengan
banyaknya pebisnis online, Grameds mungkin bertanya-tanya apa manfaat dari e-
commerce? Berikut beberapa keuntungan yang bisa Grameds dapatkan dari e-commerce:
a) Jangkauan Yang Luas– Sebagai pemilik toko tradisional, Grameds hanya bisa
menghubungi pembeli dari wilayah yang sama. Apakah Grameds memiliki situs
web e-commerce atau tidak, maka dampaknya akan berbeda. Keuntungan pertama
dari e-commerce adalah pembeli di seluruh negeri dapat berdagang di toko Anda.
b) Unlimited Hours Atau Tidak Dibatasi Oleh Waktu– Bisnis di dunia nyata dapat
dilakukan 24 jam sehari, tetapi biaya untuk mendukungnya sangat besar. Pembeli
dapat mengakses toko dan berbelanja online, bahkan ketika mereka sedang tidur
nyenyak. Manfaat e-commerce tentunya sangat bermanfaat disini bagi kita semua.

12
c) Biaya Rendah– Biaya pengoperasian instalasi online jauh lebih rendah daripada
toko fisik. Paling tidak, Grameds tidak perlu memikirkan gaji karyawan, sewa
gedung, atau tagihan listrik.
d) Tidak Perlu Stok Barang Sendiri– Grameds bisa menjadi seorang dropshipper.
Metode pemasaran ini memungkinkan Grameds untuk menjual saat kehabisan
stok. Ketika pesanan tiba, cukup transfer ke produsen barang yang diinginkan.
e) Memproses transaksi dan pengiriman dengan mudah– Dengan tool online,
Grameds tidak perlu khawatir untuk memproses dan mengirimkan barang. Saat ini
terdapat berbagai layanan pembayaran elektronik yang diproses di Internet.
Pengiriman juga dapat dilacak secara online.
f) Dapat mempelajari kebiasaan pelanggan– Menjalankan bisnis online tanpa
memahami perilaku pelanggan artinya Grameds menyia-nyiakan investasi dalam
bisnis. Saat ini sudah banyak alat analisis yang dapat digunakan untuk memeriksa
data toko online, seperti: Google Analitik.
g) Bekerja dari Mana Saja– Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu manfaat
e-commerce adalah selalu dapat diakses. Oleh karena itu, Grameds dapat
menjalankannya dari mana saja dengan perangkat dan koneksi internet yang tepat.
5. Manfaat Website Sebagai Platform E-Commerce
Yakni, online marketplace (seperti Tokopedia dan Bukalapak), website
berpemilik, dan media sosial. Marketplace dan media sosial tentu saja merupakan cara
yang mudah. Untuk memulai, cukup buat akun dan siapkan stan bisnis tersebut. Bahkan,
tidak ada biaya operasional yang harus dikeluarkan terlebih dahulu. Ini bukan kesalahan,
tetapi tetap penting untuk memiliki situs web yang mewakili toko atau bisnis Grameds.
Berikut ini manfaat website yang lebih signifikan untuk e commerce yang sedang
Grameds jalani:
a) Membangun Kredibilitas
Media sosial, atau marketplace tentu menjadi etalase online yang mudah digunakan.
Namun, tidak banyak cara untuk memperkenalkan diri di kedua platform. Dalam
kebanyakan kasus, Grameds hanya dapat menjelaskan secara singkat produk atau
layanan yang ditawarkan.
Situasinya berbeda jika perusahaan Grameds memiliki situs web sendiri. Situs web
memberi Grameds kebebasan untuk memutuskan desain dan fungsionalitas toko
online tersebut. Misalnya, Grameds dapat membuat iklan booth pameran dagang
yang lebih sederhana dan mudah dipahami pembeli.

13
Selain itu, menurut survei Verisign, 84% konsumen percaya bahwa pengecer online
yang menggunakan situs web lebih dapat diandalkan daripada pengecer yang hanya
menjual di media sosial. Oleh karena itu, Grameds membutuhkan website untuk
memasarkan brand Anda. Selain itu, 77% pembeli potensial membaca ulasan produk
secara online, dan situs web tersebut adalah tempat yang tepat untuk menghubungi
mereka.
b) Berfungsi Sebagai Katalog
Saat menjual barang di media sosial atau marketplace, tidak ada pilihan untuk
mendeskripsikan barang tersebut. Di sisi lain, tampilan website bisa diatur sesuai
kebutuhan. Misalnya, Grameds dapat menampilkan produk yang berbeda dengan font
untuk membantu calon pembeli mengetahuinya.
c) Meningkatkan Pelayanan Kepada Pembeli
Marketplace dan media sosial memiliki kemampuan chat atau messaging yang dapat
Grameds akses kapan saja. Namun, mengelola pesan masuk bisa jadi membosankan
jika banyak orang sudah menunggu untuk berkomunikasi dengan toko. Tentu saja,
jangan sampai lupa menjawab pertanyaan dari calon pembeli. Untuk mengatasi
masalah ini, Grameds memerlukan situs web dengan kemampuan obrolan atau tiket
yang lebih berkualitas dan terorganisir.
d) Lebih Mudah Menemukan Brand Di Mesin Pencarian
Menurut survei oleh GE Capital Retail Bank, 81% orang menggunakan mesin pencari
untuk mensurvei produk mereka sebelum melakukan pembelian. Selain itu, 60%
pembeli mengunjungi situs e-commerce yang mereka temukan di mesin pencari
sebelum membuat keputusan pembelian akhir.
Tentu saja, dilihat dari fakta-fakta ini, menjual di pasar atau di media sosial tidak
menjamin eksposur merek yang cukup. Pertimbangkan untuk berdagang secara
independen dari situs web e-commerce daripada menggunakan platform perantara.
e) Banyak Kompetitor Yang Menggunakan Website
Persaingan bisnis di Internet sangat ketat, apalagi jika produk dan jasa yang Grameds
jual ditawarkan oleh banyak vendor lain. Saat Grameds masih berdagang di
marketplace, banyak pesaing telah mencap merek mereka di situs toko online, dan
calon pembeli juga menggunakan mesin pencari untuk menemukan merek yang dapat
mereka percaya. Harap diingat bahwa ada baiknya Grameds menggunakan situs web
untuk memasarkan bisnis sebelum persaingan menjadi sengit.

14
f) Membuat Website Itu Mudah Dan Murah
Sebenarnya tidak mudah bagi banyak orang untuk memulai sebuah situs web.
Nyatanya, prosesnya tidak serumit yang Grameds bayangkan. Sebelum membuat
situs toko online pertama, Grameds hanya perlu membeli layanan hosting dan
domain. Keduanya tidak membutuhkan banyak sumber dana.
6. Perkembangan e-Commerce Di Indonesia
Industri e-commerce berkembang pesat di Indonesia akhir-akhir ini. Faktanya,
negara kita adalah salah satu dari 10 negara teratas dengan e-commerce dengan
pertumbuhan tercepat di dunia. Pada tahun 2018 saja, e-commerce Indonesia tumbuh
78%. Dari jumlah tersebut, 17,7% disebabkan oleh pembelian tiket dan reservasi hotel.
Selain itu, pembelian pakaian dan sepatu sebesar 11,9%, serta kosmetik dan produk
kesehatan sebesar 10%. Dilihat dari statistik ini, situs e-commerce seharusnya sangat
berguna baik bagi mereka yang sudah menjalankan bisnis maupun yang baru memulai.
Selain itu, e-commerce memiliki banyak keuntungan.
Nah, itulah penjelasan tentang e-commerce, mulai dari pengertian, jenis, contoh,
manfaat, sampai sekilas perkembangannya di Indonesia. Era teknologi seperti saat ini e-
commerce adalah salah satu bentuk dari perkembangan itu dan Grameds mungkin sudah
tidak asing dengan berbelanja secara online.

15
BAB lll
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di zaman yang didominasi oleh elektronik ini, dengan segala hal yang sudah serba
digital, pastinya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah E-Learning. E-Learning atau
electronic learning merupakan sebuah metode pembelajaran dengan memanfaatkan alat-alat
elektronik secara dalam jaringan atau online.E-Learning memungkinkan proses mengajar dan
belajar dapat dilakukan oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Layaknya prinsip
kegiatan online lainnya, jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang untuk melakukan
kegiatan, termasuk dalam hal ini adalah belajar.
E-commerce (Elektronik Commerce) atau dalam bahasa indonesia Perdagangan
Secara Elektronik adalah aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk
(barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti internet, televisi,
atau jaringan komputer lainnya.Secara sederhana e-commerce adalah proses pembelian
maupun penjualan produk secara elektronik. e-commerce sendiri makian kian berkembang
beberapa tahun belakangan ini dan secara perlahap menggantikan toko tradisional ( Offline ).

16
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Deni. (2006). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi. UPI PRESS. Bandung.
Prakoso, Setiyo. (2005). Membangun e-learning Dengan Moodle. Andi Opsett. Jakarta.
https://www.gramedia.com/best-seller/e-learning/
Raport, J. F., and B. J. Jaworski. "e-Commerce." McGraw-Hill/Irwin, Singapore (2001).
Laudon, Kenneth, and Carol Guercio Traver. E-commerce. Pearson educación, 2009.
Goel, Ritendra. E-commerce. New Age International, 2007.
Rayport, Jeffrey F., and Bernard J. Jaworski. Introduction to e-commerce. McGraw-Hill
Irwin MarketspaceU, 2004.
Manzoor, Amir. E-commerce: an introduction. Amir Manzoor, 2010.

17

Anda mungkin juga menyukai