Anda di halaman 1dari 12

NAMA :MISNA BAHARUDDIN

NIM :045375123

TUGAS 2 BAHASA INDONESIA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak

akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik Makalah ini saya beri judul “E

learning Pada Masa Pandemi Covid-19” Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan

kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya

di akhirat nanti..

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dari Dosen

pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan

wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal upaya

mengembangkan sistem E learning di masa pandemi.

Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku

Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Tidak lupa bagi pihak-pihak lain yang telah mendukung

penulisan makalah ini saya juga mengucapkan terima kasih.


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah… ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah… ..................................................................................... 2

D. Tujuan… ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian E learning ...................................................................................... 3

B. Dampak dari E learning .................................................................................. 4

C. Strategi belajar selama Pandemi ..................................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan… ........................................................................................... 7

B. Saran… ..................................................................................................... 7

C. Daftar Rujukan… ....................................................................................... 8


BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH

Pandemi Covid 19 yang sedang melanda Dunia sedikit banyak merubah tatanan kehidupan

manusia. Teknologi Digital dan Internet menjadi salah satu sarana yang mendukung aktifitas

pada hampir semua lini kehidupan masyarakat, tak terkecuali dunia pendidikan. Hal ini

menjadikan implementasi pendidikan secara dalam jaringan (daring)/online sangat mungkin

untuk dilakukan dan dikembangkan.

Pembelajaran secara daring, atau dikenal dengan istilah e-learning, menjadi sebuah

kebutuhan yang sangat mendesak dan penting untuk diimplementasikan untuk semua jenjang

pendidikan, termasuk di perguruan tinggi.

Setiap institusi pun dituntut untuk memberikan inovasi terbaru untuk membentuk proses

pembelajaran yang sangat efektif ini. Sayangnya, tak semua institusi pendidikan rupanya

paham betul mengenai inovasi terbaru yang harus dipakai untuk melakukan pembelajaran

selama pandemi. Kebanyakan dari mereka masih belum bisa menyesuaikannya karena

terkendala sarana dan prasarana.

Dalam makalah ini akan dibahas tentang upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah

ketidakpahaman setiap istitusi


B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud E
learning?
2. Dampak apa saja yang timbul
akibat E learning?
3. Apa saja strategi belajar
selama pandemi?
D. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk
memberikan wawasan kepada
para pembaca dalam hal
upaya
mengembangkan E learning di
masa pandemi. Karena E
learning merupakan salah satu
cara
proses belajar yang dapat
dilakukan di masa pandemi.
Sehingga, penerapan E learning
harus
lebih diinovasikan agar tidak
berdampak buruk kepada
mahasisw
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud E learning?

2. Dampak apa saja yang timbul akibat E learning?

3. Apa saja strategi belajar selama pandemi?

C. TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam hal upaya

mengembangkan E learning di masa pandemi. Karena E learning merupakan salah satu cara

proses belajar yang dapat dilakukan di masa pandemi. Sehingga, penerapan E learning harus

lebih diinovasikan agar tidak berdampak buruk kepada mahasiswa


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN E LEARNING

E-learning tersusun dari dua bagian, yaitu 'e' yang merupakan singkatan dari 'electronica' dan

'learning' yang berarti 'pembelajaran'. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan

menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya, e-learning

menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya 9.

Dengan kata lain e-learning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh

jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelite atau komputer.(Tafiardi,

2005).

Sejalan dengan itu, Onno W. Purbo (dalam Amin, 2004) menjelaskan bahwa istilah "e" dalam
e-learning adalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha

pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif,

dan CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan. Pengajaran boleh

disampaikan pada waktu yang sama (synchronously) ataupun pada waktu yang berbeda

(asynchronously).

Secara sederhana e-learning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan

(internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitas yang didukung

oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya. Selain itu, ada yang menjabarkan pengertian e-

learning lebih luas lagi. Sebenarnya materi e-learning tidak harus di distribusikan secara on-

line baik melalui jaringan lokal maupun intemet. Interaksi dengan menggunakan internetpun

bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun recara off- line atau archieved. Distribusi

secara offline menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning.

Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar di kembangkan sesuai kebutuhan dan di

distribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD

tersebut dan belajar di tempat dimana dia berada (Lukmana,2006).

B. DAMPAK DARI E LEARNING

Dampak Positif

1. E-Learning menciptakan solusi belajar formal dan informal

Kebanyakan orang menganggap bahwa e-learning hanya digunakan ketika belajar secara

formal. misalnya hanya digunakan untuk khursus tertentu. namun faktanya, saat ini e-

learning sudah digunakan 80% dalam pembelajaran yang berbentuk informal. Misalnya

banyak orang yang beraktivitas sehari-hari mengalami masalah sehingga membutuhkan solusi

yang tepat dan cepat, sehingga digunakanlah e-learning tersebut.

2. E-Learning menyediakan akses ke berbagai macam sumber pembelajaran baik

konten maupun manusia


Sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitas sosial yang menyediakan pengalaman belajar

melalui komunitas online sesama pengguna. Karena manusia adalah makhluk sosial, maka

banyak kesempatan mereka untuk belajar bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi,

berbagi ilmu dan membentuk sebuah komunitas online yang dapat dilakukan secara langsung

maupun tidak langsung. Sehingga menumbuhkan interaksi antara penggunanya.

3. E-Learning mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama

E-learning bukan hanya untuk aktivitas individu saja melainkan juga mendukung sekelompok

orang atau grup dalam belajar bersama, berkomunikasi dan lainnya.

4. Menghemat waktu proses belajar mengajar

Dalam hal ini pembelajaran e-learning dapat menciptakan suasana kelas yang efektif dan

efisien tanpa menghabiskan waktu yang sia-sia

5. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan.

Pembelajaran e-learning dapat meminimalisir pengeluaran biaya yang cukup banyak.

6. Menjangkau wilayah geografis yang cukup luas

Jangkauan pembelajaran e-learning sangat luas sehingga memudahkan untuk berkomunikasi

atau mencari informasi baik di tempat terdekat maupun jauh.

7. Melatih pelajar yang lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

Dalam pembelajaran e-learning ini mahasiswa dapat belajar secara mandiri sehingga rasa

keingintahuannya dapat dicarai menggunakan layanan internet yang sudah digunakan sesuai

prosedur yang ada.

Dampak Negatif

1. Membutuhkan Infrastruktur yang Memadai

Meskipun saat ini banyak rumah tangga yang menggunakan smartphone, media sosial, dan

laptop. Pada kenyataannya masih cukup banyak orang yang tidak memiliki akses internet,

PC, dan smartphone. Walaupun memiliki komputer di rumah, mereka belum tentu memiliki
kemampuan untuk memulai kursus e-learning. Dengan adanya fakta seperti di atas, itu

artinya e-learning belum bisa diakses dan digunakan oleh semua rumah tangga. Mereka juga

harus menyediakan infrastruktur seperti akses internet yang lancar, komputer, atau laptop

untuk mendukung proses pembelajaran tersebut.

2. Hasil Pembelajaran yang Akan Didapatkan

Banyak e-learning yang mengharuskan mahasiswa untuk berada di depan layar untuk

menonton video, membaca materi pembelajaran, dan selanjutnya langsung mengikuti tes. Hal

yang tidak disadari adalah proses pembelajaran seperti ini terlalu cepat dan mahasiswa belum

banyak mempelajari materi yang bermanfaat. E-learning masih terbatas untuk bisa

mengajarkan keterampilan praktis, tidak memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan

mahasiswa secara langsung, dan interaksi yang terbatas.

3. Membutuhkan Dosen yang Nyata Untuk Belajar

Tidak cukup rasanya apabila kita hanya membaca dan menonton video saja. Kita

membutuhkan ruang kelas untuk berdiskusi, bekerja secara kelompok, latihan secara

langsung, melakukan presentasi, dan bertanya dengan dosen.

4. Hasil Belajar Tergantung dari Mahasiswa yang Mengikuti

Mahasiswa harus mau mengikuti program e-learning sesuai jadwal yang ditentukan, memiliki

motivasi untuk terlibat dalam proses pembelajaran, dan tidak melakukan kecurangan dalam

tes yang diadakan. Jika seorang mahasiswa yang belajar dengan menggunakan metode e-

learning memiliki motivasi tinggi untuk mencapai tujuan, maka cara pembelajaran seperti ini

bisa berfungsi sangat baik. Tetapi bagi mahasiswa yang tidak termotivasi untuk

meningkatkan pengetahuan atau keterampilan, maka e-learning tidak akan bisa diselesaikan

dengan benar.

5. E-Learning Tidak Bisa Menyesuaikan Gaya Belajar Setiap Orang

Dalam proses pembelajaran, setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda antara
satu dengan yang lainnya. Ada orang yang yang bisa fokus dengan belajar sendiri, ada juga

orang yang belajar dengan membaca teori, belajar dengan melihat gambar dan menonton

video, dan yang lain lebih baik belajar dengan bersuara atau mendengarkan. E-Learning tidak

bisa menyesuaikan gaya belajar dengan kepribadian setiap mahasiswa yang mengikuti

aktivitas pembelajaran karena semua mahasiswa akan mengikuti program pembelajaran yang

sudah dibuat sama dan hanya mendukung satu atau dua gaya belajar saja.

C. STRATEGI BELAJAR SELAMA PANDEMI

Setelah munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, sistem pendidikan pun mulai mencari

suatu strategi untuk proses kegiatan belajar mengajar.

1. Pembelajaran secara daring, baik secara interaktif maupun non interaktif. Hal ini perlu

dilakukan meskipun tidak semua mahasiswa dapat melakukan itu karena faktor infrastruktur.

Dalam hal ini, yang paling penting adalah pembelajaran harus terjadi meski di rumah.

2. Tenaga pengajar harus memberikan pendidikan kepada mahasiswa tentang kecakapan

hidup, yakni pendidikan yang bersifat kontekstual sesuai kondisi rumah masing-masing,

terutama pengertian tentang Covid-19, mengenai karakteristik, cara menghindarinya dan

bagaimana cara agar seseorang tidak terjangkit.

3. Pembelajaran di rumah harus disesuaikan dengan minat dan kondisi masing-masing anak.

Sehingga tidak menyamaratakan semua mahasiswa, harus memperhatikan semua kondisi

lingkungan mahasiswa, termasuk akses terhadap internet.

4. Bagi para dosen, tugas-tugas yang diberikan kepada siswa tidak harus dinilai seperti

biasanya di Kampus, akan tetapi penilaian lebih banyak kualitatif yang sifatnya memberi

motivasi kepada mahasiswa.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan pada BAB sebelumnya adalah di masa

pandemi seperti ini memang sulit untuk meneruskan proses belajar secara tatap muka.

Sehingga pemilihan metode E learning adalah metode yang tepat untuk saat ini. Akan tetapi

proses pembelajaran daring belum bisa memenuhi kebutuhan pendidikan para mahasiswa,

karena banyaknya kendala baik dari segi ekonomi sampai gaya belajar setiap individu. Maka

dari itu, perlunya strategi-strategi baru dalam metode E learning selama masa Pandemi.

B. SARAN

Saya menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1) Apabila e-learning akan digunakan dalam pembelajaran, sebaiknya dosen perlu

meluangkan cukup banyak waktu sebelum pembelajaran, hal tersebut diperlukan untuk

mempelajari teori dan praktek teknis yang berkenaan dengan elearning misalnya cara

mengupload bahan ajar, menguasai vitur-vitur yang tersedia dalam e-learning dan yang

lainnya; menyusun bahan ajar e-learning dan melakukan validasi bahan ajar tersebut;

mengecek tersedianya alat-alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti perangkat

komputer/laptop dan akses internet yang baik; dan melakukan latihan teknis penggunaan

komputer untuk elearning bagi mahasiswa.

2) Pembelajaran dengan e-learning disarankan untuk diteliti lebih dalam, lebih tajam dan

lebih luas penerapannya dengan memperhatikan kecukupan waktu, kesiapan peralatan dan

akses internet, serta kesiapan mahasiswa dalam memperoleh pembelajaran menggunakan e-

learning tersebut.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak

terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta

saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah

yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat

Wassalamualaikum’warrahmatullah waba. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai