Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19”.

Di susun Oleh,

Nama :Mala Novita Sari

Nim :043997205

Prodi :S1 Manajemen

UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohim…

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT,Rabb alam semesta yang telah
memberikan kepada kita berbagai nikmat yang tidak terkira dan terhitung oleh kita.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW,keluarganya,para sahabatnya,serta para pengikut setianya yang selalu berpegang
teguh kepada ajaranya hingga hari kiamat.

Selanjutnya merupakan susatu kenikmatan yang besar,dan berkat taufik dari


Allah,penulis mampu menyelesaikan makalah “E-Learning pada masa Covid-19”
yang di susun guna memenuhi kuliah ini di harapkan bisa menambah pengetahuan
kita dan bermanfaat bagi kita semua,Aamiin.

Palembang,18 November 2021

Penulis ,

Mala Novita Sari


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………...………………………….…………….i

DAFTAR ISI…...……………………...……………………………….………ii

BAB I PENDAHULUAN...………..…………………………………..………1

A. Latar Belakang Masalah…...…………………………………..……...1


B. Rumusan Masalah…....………………………………………….……2
C. Tujuan Makalah...………………………………………………..……3

BAB II PEMBAHASAN………..……………………………..………………4

1. Pengertian E-learning ………….……………………..……………..5


2. Latar belakang E-learning……………………………..……………..6
3. Tujuan pembelajaran elearning...…………………………..…………7
4. Peran E-learning dalam belajar…………………………..…….…….8
5. Manfaat E-learning untuk belajar…………..………….…………….9

BAB III PENUTUP…..………..…………………………………………..…10

A. Kesimpulan…………………………………………………………..11
B. Kata Penutup………………………………………………………...12

DAFTAR PUSTAKA……………..………………………………………….13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sudah dua tahun kurang lebih nya dengan mewabahnaya suatu penyakit yang di
sebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau di kenal dengan istilah covid-19
(Corona Virus Disesase-19). Virus yang disinyalir mulai mewabah 31 Desember 2019 di
kota wuhan Provinsi Hubei Tiongkok,saat itu menyebar hampir keseluruh dunia dengan
sangat cepat ,sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai
pandemic global.

Sejak di berlakukanya social distancing memberi dampak bagi pendidikan.Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendukung kebijakan
pemerintah daerah untuk melibatkan sekolah karena penyebaran virus korona yang
semakin mengkhawatirkan.

Virus corona ini telah berdampak pada seluruh masyarakat dan bagi sector pendidikan
di Indonesia ,jokowi menghimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah
demi menekan penyebaran virus corona COVID-19 di Indonesia ,jokowi meminta
masyarakar Indonesia untuk melakukan social distancing untuk mencegah penularan dan
penyebaran virus corona,upaya untuk mencegah,menahan,aau memperlambat penularan
corona yaitu denga social distancing.

Menurut prospektif sosiologi untuk belajar di rumah sudah tepat bagi pendidikan
dalam kondisi saat ini ,karean dalam ilmu sosiologi interaksi antar manusia itu tidak harus
bertemu langsung ,interaksi bisa melalui media cetak ,teknologi dan media social,oleh
karena itu,instansi pendidikan mengalih pertemuan kelasnya dengan pertemuan daring
ataupun tugas rumah guna meminimalisir pertemuan satu sama lain di suatu ruangan yang
sama dalam jarak dekat serta menghindari kerumunan .

Oleh sebab itu ,dalam penulisan makalah ini ,penulis akan membahas tentang

“E-Learning pada masa pandemic COVID-19”.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas,maka rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian E-learning ?


2. Bagaimana latar belakang E-learning ?
3. Bagaimana tujuan pembelajaran E-learning ?
4. Bagaimana peran E-learning dalam belajar ?
5. Bagaiman manfaat E-learning untuk belajar ?

C. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui pengerian E-learning
2. Untuk mengetahui latar belakang E-learning
3. Untuk mengetahui tujuan belajar E-learning
4. Untuk mengetahui peran E-learning dalam belajar
5. Untuk mengetahui manfaat E-learning untuk belajar
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian E-Learning
Electronic Learning atau dikenal dengan sebutan e-learning adalah cara dalam belajar
mengajar dengan menggunakan media elektronik, khususnya menggunakan jaringan
Internet sebagai sarana pembelajarannya. Atau e-learning yaitu suatu metode belajar
mengajar, yang dimana melibatkan alat-alat elektronik sebagai media perantaranya
(komputer, laptop dll.Yang termasuk kedalam e-learning misalnya seperti proses belajar
mengajar berbasis web atau berbasis online.Arti e-learning secara luas yaitu mencangkup
proses pembelajaran yang dilakukan dengan media elektronik seperti menggunakan
internet, baik itu secara formal maupun secara informal. E-learning secara formal seperti
pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dll. yang sudah disusun dan
diatur berdasarkan jadwal yang telah disepakati oleh pihak yang ada kaitannya dengan E-
learning. Selain itu e-learning juga dapat dilakukan secara informal dengan interaksi yang
sederhana seperti melalui web pribadi, mailinglist dll. Pembelajaran menggunakan e-
learning saat ini sudah banyak digunakan oleh sekolah dan perguruan tinggi yang ada di
Indonesia maupun di negara-negara lain.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat sehingga


mendorong berbagai macam lembaga untuk memanfaatkan sistem e-learning khususnya
lembaga yang bergerak di dunia pendidikan dengan maksud untuk meningkatkan. Banyak
orang menggunakan istilah e-learning yang berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya e-
learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronik sebagai alat bantunya.
Untuk menyederhanakan istilah, maka Dengan kata lain, e-learning merupakan proses
pembelajaran yang dilaksanakan atau didukung dengan penggunaan sarana atau materi
pembelajaran digital. Dalam pelaksanaannya, terdapat interaksi on-line antara siswa dan
guru mereka maupun dengan teman mereka sendiri. E-learning pada umumnya
dilaksanakan melalui internet, meski ada pula yang menggunakan teknologi lain seperti
CD-ROM. Jadi, e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakanjasa bantuan
perangkat elektronik seperti audio, videotape, transmisi satelit atau komputer.

Susanto dalam Mukmin dalam Hartoyo (2012: 132-133) mengatakan bahwa


keberhasilan pemanfaatan teknologi ditentukan oleh empat komponen yang saling
berkaitan, ketidakhadiran atau kurang optimalnya kualitas salah satu komponen saja dapat
menyebabkan keseluruhan sistem tidak dapat berfungsi dengan baik. Keempat komponen
itu adalah:
a. Technoware (object-embodied technology).Komponen ini berkaitan dengan wujud
peralatan seperti manual, peralatan elektronik, mesin-mesin, serta fasilitas lain yang
terintegrasi.
b. Humanware (person-embodied technology).Komponen ini berkaitan dengan kualitas
sumber daya manusia serta kemampuan pemasangan,pengoperasian, perbaikan, dan
pemeliharaan.
c. Orgaware (intution-embodied technology).Komponen ini berkaitan dengan wujud
organisasi atau institusi pendidikan seperti keterkaitan hubungan individual, kolektif,
departemental, atau lingkungan yang lebih jauh lagi yaitu industri, nasional, internasional,
danlain-lain.
d. Infoware (document-embodied technology).Komponen yang berkaitan dengan wujud
informasi serta spesifikasi, penggunaan,generalisasi, cara-cara memperoleh data dan
informasi, serta kegiatan lainnyayang berkaitan dengan usaha untuk menghasilkan
informasi yang akurat secaraefektif dan efisien.
Karakteristik e-learning ini antara lain :
a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau
guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-
hal yang bersifat protokoler.
b. Memanfaatkan keunggulan computer (digital media dan computer networks)
Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer
sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang
bersangkutan memerlukannya.
c. Memanfaatkan jadwal pembelajaran,kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Pengembangan e-learning tidak semata-mata hanya menyajikan materi pelajaran
secara on-line saja, tetapi harus komunikatif danm enarik. Materi pelajaran didesain
seolah peserta didik belajar di hadapan pengajar melalui layar komputer yang
dihubungkan melalui jaringan internet.Untuk dapat menghasilkan e-learning yang
menarik dan diminati, Onno W.Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi
dalam merancang e-learning,yaitu “sederhana, personal, dan cepat”. Sistem yang
sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu
yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan
sistem e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk
proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem elearning-nya.

Di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, dunia pendidikan sangat memerlukan


penyesuaian pola pembelajaran. Penyesuaian pola pembelajaran ini dapat dilakukan
melalui e-learning. Untuk mencapai keefektifan pembelajaran melalui e-learning maka
diperlukan beberapa komponen yang saling berkaitan sebagai penunjang keberhasilan
pembelajaran. Komponen yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut antara lain yaitu:
peserta didik, pendidik, tujuan pembelajaran, materi atau isi, dan metode. Seluruh
komponen tersebut harus dikelola dengan baik oleh guru sebagai seorang pendidik supaya
materi yang diajarkan dapat diterima dengan baik oleh siswa.

Pembelajaran berbasis e-learning sangat diperlukan di masa pandemi sekarang ini. E-


learning memanfaatkan teknologi dan membutuhkan jaringan internet. Dengan adanya
pembelajaran e-learning maka tidak diperlukan tatap muka secara langsung. Walaupun
tidak diperlukan tatap muka secara langsung, pembelajaran melalui e-learning diharapkan
dapat berjalan dengan efektif dan mencapai keberhasilan pembelajaran. E-learning sendiri
dapat memudahkan peserta didik maupun mahasiswa dalam menerima pengetahuan dan
menerapkan keterampilan.

E-learning sangat membantu kegiatan belajar mengajar di masa pandemi. Jika tidak
menggunakan e-learning maka siswa tidak dapat menerima informasi atau pembelajaran
yang disampaikan oleh guru. Kurangnya bimbingan dalam pembelajaran e-learning
sangat berdampak langsung terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Dimana
proses pembelajaran yang memerlukan beberapa komponen dalam melakukan
pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan efektif. Pada masa pandemi sekarang ini,
seluruh sekolah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh. Kondisi sekolah saat ini
dinilai dari kinerja guru yang harus kreatif dan inovatif. Selain itu, guru harus memiliki
strategi dan metode yang tepat dalam mengajar supaya pembelajaran dapat berlangsung
secara menyenangkan. Oleh karena itu, penerapan pembelajaran berbasis E-Learning
sangat diperlukan. Sehingga, guru dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang teknologi
yang sangat penting untuk penerapan proses pembelajaran berbasis E-Learning.

Saat ini, hal-hal tersebut yang menjadi kompetensi yang harus dimiliki siswa. Dengan
kemajuan teknologi yang menerapkan pembelajaran berbasis e-learning itulah siswa
diharapkan mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka. Selain itu,
siswa diharapkan mampu menggali informasi dsn menambah khasanah ilmu pengetahuan
dengan luas tidak hanya pada buku ajar, buku paduan, dan literatur saja, melainkan dapat
menggali informasi yang bersumber dari internet.

Berbagai macam solusi dan penyelesaian masalah dicari oleh pihak sekolah maupun
pemerintah sendiri untuk menuntaskan problematika yang terjadi saat menghadapi
pembelajaran e-learning dalam masa pandemi seperti saat ini. Problematika pembelajaran
e-learning haruslah segera dicari solusinya apabila ingin siswa memahami materi
pembelajaran hal demikian sesuai dengan apa yang disampaikan Joumana (2012:341)
yakni, siswa adalah penerima manfaat langsung dari Program dan dengan demikian
penilai langsungnya.

Sarana dan prasarana pendukung pembelajaran e-learning mempunyai berbagai macam


bentuknya yakni televisi, Handphone, Wifi sekolah yang dipergunakan guru pada saat
piket di sekolah diselingi dengan memberikan tugas kepada siswa yang berada di rumah ,
buku tematik dan Laptop yang digunakan oleh guru. Kepala sekolah, guru, wali murid
dan siswa merupakan pihak yang berperan aktif dalam proses pembelajaran e-learning
sehingga harus saling bekerja sama. Karena jika semua unsur bekerja sama maka tujuan
yang diinginkan akan tercapai.

2. Latar belakang E-Learning

Fenomena globalisasi yang ditandai perkembangan arus informasi dan teknologi


berlangsung sangat pesat dan tiada batas. Tingkat persaingan di antara individu maupun
negara sangat tinggi. Kondisi inilah, menuntut adanya peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) yang seimbang. Peningkatan kualitas tersebut salah satunya dapat
ditingkatkan melalui pendidikan. Pendidikan tidak lepas dari proses belajar dan
pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses pencerdasan, pendewasaan, kemandirian
manusia yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, dan lembaga.
Penyelenggaraan proses pembelajaran daring masih cenderung bersifat teacher centered.
Guru menyampaikan pemaparan materi menggunakan metode ceramah atau membaca
materi yang disajikan dalam slide powerpoint kemudian melakukan tanya jawab pada
siswa. Peran aktif siswa yang kurang dalam pembelajaran mengakibatkan pemahaman
siswa terhadap suatu materi cenderung lamban dan hasil belajar bahasa Indonesia yang
dicapai siswa masih kurang. Tidak bisa dinafikan bahwa pendekatan pendidikan sangat
dinamis bukan jalan di tempat, demikian pula gaya belajar yang dialami oleh siswa sudah
mengalami perubahan akibat kemajuan teknologi dan masyarakat yang maju.
Pembelajaran dapat dilakukan oleh siswa tanpa harus bertatap muka dengan guru,
demikian sebaliknya guru dapat melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan sumber
belajar lainnya yang pada setiap saat dapat diakses tanpa mengenal waktu, lingkungan,
dan kondisi. Oleh sebab itu, pembelajaran membutuhkan penggunaan teknologi yang
dapat memberikan informasi dengan mudah dan cepat. Penggunaan teknologi tersebut
dilingkungan pendidikan dikenal dengan E-learning (pembelajaran berbasis komputer).
E-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran tanpa adanya batas ruang dan waktu.
Materi pembelajaran dapat di-download secara bebas sebagai sumber referensi
pembelajaran. Menurut Panen (2007:2) teknologi informasi (e-learning) adalah solusi
bagi beragam masalah pendidikan. Hartoyo (2012:129) mengatakan pemanfaatan e-
learning dalam pembelajaran dipercaya akan memberikan:
(1) kenyamanan dan fleksibilitas; (2) kesempatan danpengalaman belajar yang lebih
efektif dan efisien; (3) sistem pendidikan berkualitas dan dinamis; dan (4) meningkatkan
kualitas pribadi dan institusi.
Saat ini, ketergantungan dunia pendidikan terhadap e-learning sudah makin nyata. Hal ini
terbukti dengan banyaknya lab bahasa yang menggunakan elektronik sebagai media
utamanya. Pembelajaran daring merupakan salah satu subsistem yang tidak terlepas dari
arah perubahan yang disebabkan oleh kehadiran e-learning. Berbagai macam strategi dan
metode pembelajaran sudah dilakukan tetapi belum tercapai pembelajaran yang
memerdekakan siswa. Luasnya penguasaan ilmu pengetahuan pada siswa perlu terus
dikembangkan secara mandiri. Dengan ditrapkannya e-learning di dunia pendidikan
diharapkan akan menjadi alternatif untuk siswa untuk mengembangkan ilmu dan
pengetahuannya secara lebih luas. Siswa dapat belajar lebih bebas dan mandiri sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.

3. Tujuan pemebelajaran E-Learning


Tujuan dari e-learning salah satunya supaya materi pembelajaran dapat digunakan dan
dipelajari oleh seluruh pihak yang membutuhkannya karena dengan e-learning akan
mempermudah dalam mengaksesnya dan proses pembelajaran dapat dilakukan kapan
saja dan dimana saja selama ada koneksi internet.

Pertama-tama kita bahas dulu apa kelebihan dari e-learning, yang diantaranya sebagai
berikut ini:

• Adanya fasilitas yang disebut dengan e-moderating yang dimana pengajar dan siswa
dapat saling berkomunikasi dengan mudah dan cepat.
• Bahan-bahan pembelajaran dapat di review kapanpun dan dimanapun selama ada
koneksi internet untuk mengaksesnya.
• Adanya bahan pembelajaran yang terstruktur dan terjadwal dengan baik melalui
internet serta dapat diakses kapanpun jika diperlukan.
• Dapat berdiskusi kapanpun melalui portal atau forum di internet antara pengajar dan
siswa.
• Siswa dapat menjadi aktif dalam proses pembelajaran.

Adapun kekurangan dari e-learning, yang diantaranya sebagai berikut ini:

• Interaksi secara langsung antara pengajar dan siswa akan berkurang.


• Proses pembelajaran akan cenderung mengarah kepada pelatihan bukan mengarah
pada pendidikan.
• Akan mengabaikan aspek akademik atau sosial dan sebaliknya dapat mendorong
aspek komersial.
• Dan siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mengalami
kegagalan.

4. Peran E-Learning dalam belajar


Penerapan sistem e-learning pada masa pandemic Covid-19 dirancang untuk
meningkatkan keaktifan dan kekreatifan siswa dalam pembelajaran, serta kemampuan
untuk menggunakan teknologi dengan baik. Dalam pelaksanaannya, program website e-
learning dapat dikemas sesuai dengan tujuan, sasaran, materi, metode, keterbukaan, dan
output yang akan dihasilkan.Di dalam program e-learning dapat berisi forum refleksi,
tanya jawab,diskusi, penugasan (share file), pengumuman, dan informasi lainnya.Setiap
forum tersebut digunakan berdasarkan tujuan dan hasil yang akan diperoleh oleh guru
ataupun siswa. Misalnya, forum refleksi dapat digunakan siswa untuk mengungkapkan
apa yang dirasakan ketika mengikuti pembelajaran dengan memberikan kritikan, saran,
pendapat, argumen, dan masukan secara tertulis. Masukan dan pendapat yang ditulis
secara tidak langsung dan bermanfaat sebagai media pembelajaran keterampilan menulis.
Siswa akan lebih terbuka dengan guru dalam menjalin interaksi terhadap sistem
pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Mereka akan terbiasa menulis terhadap sesuatu
yang menjadi masalah atau ide yang ada dalam pikiran masing-masing untuk
disampaikan kepada guru.
Forum ‘tanya jawab’ dapat digunakan sebagai ajang Tanya jawab antara guru dengan
murid mengenai segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran. siswa akan lebih leluasa
bertanya melalui website tentang tema yang sudah ditentukan. siswa akan lebih dominan
dalam memberikan pendapat dan gagasan. guru hanya bertugas mengarahkan pada tema
yang didiskusikan agar tidak melenceng dari tema. siswa akan berlomba-lomba
memberikan solusi yang terbaik terhadap tema yang dibahas sehingga diperoleh proses
didkusi yang interaktif dan kreatif di dalam website. Forum ‘share file‘ dimanfaatkan
untuk pengiriman tugas siswa yang berbentuk nonpaper .Tugas-tugas siswa dapat
dikirimkan melalui forum sharefile dengan waktu yang relatif singkat. selain itu, forum
ini dapat digunakan guru dan siswa untuk upload maupun download materipelajaran
bahasa Indonesia.Untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemic
Covid-19 perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
1. Pengembangan kreativitas guru tentange-learning
Pengembangan kemampuan guru tentang e-learning sangat diperlukan setiap saat. Upaya
pengembangan tersebut dapat berupa pelatihan, workshop,dan seminar-seminar yang
berkaitan dengan e-learning. pelaksanaan pelatihan e-learning dilaksanakan secara
continue dan aplikatif.Setelah guru mendpatkan pelatihan tentang e-learning hendaknya
diterapkan dan dilaksanakan di sekolah atau instansinya masing-masing.
2. Peningkatan kemampuan siswa tentang e-learning
Kemampuan siswa tentang pemanfaatan sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran
yang komunikatif. untuk itu,upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah memberikan
pelatihan, kursus dan praktik kepada siswa tentang cara memanfaatkan elektronik
(komputer) dan program-program(internet) yang mendukung pembelajaran. Siswa perlu
diarahkan dan dibimbing oleh guru setiap pembelajaran untuk dapat mengakses materi
atau bahan,pengiriman tugas, download, upload, dan penggunaan fasilitas
softwarelainnya.
3. Penyediaan media e-learningdi lembaga yang bersangkutan
Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai
proses transfer ilmu kepada siswa. pemanfaatan media pembelajaran yang relevan
tentunya akan mempengaruhi proses pembelajaran karena dapat meningkatkan efektivitas
dan kekondusifan pembelajaran. begitu juga dengan pembelajaran berbasis e-learning,
ketersedian media elektronik di sekolah merupakan hal penting yang perlu diperhatikan.
Pihak sekolah harus menyediakan media tersebut sesuai kebutuhan dan jumlah siswa
yang ada. selain itu, media pendukug lainnya juga perlu diperhatikan agar pembelajaran
dapat berjalan dengan kondusif.

5. Manfaat E-Learning untuk belajar

Manfaat menggunakan media dalam pembelajaran E-Learning antara lain:


a) pembelajaran lebih produktif, artinya dengan memberikan pengalaman belajar pada
siswa seperti melihat, mendengar, dan memanfaatkan media elektronik.
b) pendidikan lebih individual dengan kehadiran berbagai alternatif penggunaan media,
baik media dengar, media pandang, media pandang dengar, kebutuhan siswa secara
individual akan semakin terlayani. Pembelajaran berbasis media e-learning akan
membawa perubahan tradisi atau budaya pembelajaran, dari pembelajaran yang berfokus
kepada guru atau materi (teacher centered atau content centered) menuju budaya
pembelajaran yang berfokus pada siswa dan kompetensi atau pengalaman belajar. Dalam
pembelajaran berbasis e-learning, peran guru akan menjadi fasilitator bagi siswa untuk
berinteraksi dengan berbagai sumber belajar dan bersama siswa menemukan berbagai
sumber belajar dan informasi. Jika pembelajaran sudah berfokus pada siswa, maka tujuan
pembelajaran akan tercapai dengan baik dan siswa akan siap bersaing di era sekarang ini.
Pembelajaran berbasis elektronik akan menciptakan suasana pembelajaran yang efektif,
efisien, dan meningkatkan mutu pendidikan. Akan tetapi, e-learning bukanlah tujuan
pembelajaran itu sendiri sehingga kemudahan yang terdapat di dalamnya jangan
melupakan esensi utamanya. Tujuan utama untuk keberhasilan kualitas pembelajaran
dipengaruhi oleh materi pembelajaran itu sendiri. E-leraning merupakan salah satu media
yang digunakan untuk menunjang kesuksesan pembelajaran.
Menurut Matthew Comerchero (2006) dalam tulisannya E-learning Concepts and
Techniques menyebutkan bahwa e-learning merupakan sarana pendidikan yang mencakup
motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi,dan teknologi. E-learning akan membentuk
kebiasaan siswa untuk belajar mandiri, keterampilan berkomunikasi (comunication skill),
kemampuan bernalar, dan bersosialisasi. Selain itu, siswa akan mampu melakukan
komunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis dengan orang lain. Tindakan yang
dilakukan ialah berburu berbagai macam referensi sumber pembelajaran yang dapat di
download dan dipelajari secara mandiri oleh siswa sehingga kemandirian belajar akan
tercipta dengan sendirinya.
Pengajaran berbasis e-learning pada masa pandemic dapat dilakukan ketika proses
pembelajaran daring. Untuk mengajarkan keterampilan berbicara dapat menggunakan
program audio yang terkoneksi satu dengan yang lainnya. Guru hanya mengawasi dan
membimbing siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Misalnya, ketika siswa
praktik membaca berita lewat program audio, siswa yang lain akan menyimak,
mencermati, dan mencatat apa yang dianggap penting. setelah itu siswa akan saling
berinteraksi(tanya jawab) melali microphone yang sudah terkoneksi dengan dipandu oleh
guru .Contoh lain pembelajaran daring dengan menggunakan e-learning adalah berdiskusi
(group)dengan temannya. Kelompok belajar ini dapat membentuk komunitas,
berkolaborasi,dan membentuk jaringan online yang dapat dilakukan secara langsung dan
tidak langsung. Penerapan sistem e-learning dirancang untuk meningkatkan keaktifan dan
kekreatifan siswa dalam pembelajaran, serta kemampuan untuk menggunakan teknologi
dengan baik. Dalam pelaksanaannya, program website e-learning dapat dikemas sesuai
dengan tujuan, sasaran, materi, metode, keterbukaan, dan output yang akan dihasilkan.Di
dalam program e-learning dapat berisi forum refleksi, tanya jawab,diskusi, penugasan
(share file), pengumuman, dan informasi lainnya.Setiap forum tersebut digunakan
berdasarkan tujuan dan hasil yang akan diperoleh oleh guru ataupun siswa. Misalnya,
forum refleksi dapat digunakan siswa untuk mengungkapkan apa yang dirasakan ketika
mengikuti pembelajaran dengan memberikan kritikan, saran, pendapat, argumen, dan
masukan secaratertulis. Masukan dan pendapat yang ditulis secara tidak langsung dan
bermanfaat sebagai media pembelajaran keterampilan menulis. Siswa akan lebih terbuka
dengan guru dalam menjalin interaksi terhadap sistem pembelajaran yang sudah
dilaksanakan. Mereka akan terbiasa menulis terhadap sesuatu yang menjadi masalah atas
ide yang ada dalam pikiran masing-masing untuk disampaikan kepada guru.
Forum ‘tanya jawab’ dapat digunakan sebagai ajang tanya jawab antara guru dengan
murid mengenai segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran. siswa akan lebih leluasa
bertanya melalui website tentang tema yang sudah ditentukan. siswa akan lebih dominan
dalam memberikan pendapat dan gagasan. guru hanya bertugas mengarahkan pada tema
yang didiskusikan agar tidak melenceng dari tema. siswa akan berlomba-lomba
memberikan solusi yang terbaik terhadap tema yang dibahas sehingga diperoleh proses
didkusi yang interaktif dan kreatif di dalam website.
DAFTAR PUSTAKA
https://elearning.ictsol.id/mod/forum/discuss.php?d=1 2 October 2017, 7:33 PM

Yogyakarta”. http://www.Artikel Pendidikan@yahoo.com. 9 Februari 2013.


Roestiyah.2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Adil Mahasatya.
Yamin, Martinis. 2012. Desain baru Pembelajaran Kontruktivistik. Jakarta: Referensi.
Yusufhadi, Miarso. 2007. Menyemai Benih TeknologiPendidikan. Jakarta: Kencana Persada
Group.
Sarwadi.1994. Pengantar Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
https://radarkudus.jawapos.com/read/2021/09/16/289979/pembelajaran-
berbasis-e-learning-di-masa-pandemi-covid-19
Arsyad,A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Basiran, Mokh. 1999. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum 1994?.
Yogyakarta: Depdikbud
Endaswara, S. 2003. Membaca, Menulis, Mengajarkan Sastra Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: Kota Kembang
Fajri,Zul Em. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Diva Publisher
Kemp, J.E. dan Dauton, D.K. 1985. Planning dan Intructional Media. New York: Harper & Row,
Publisher.
Matthew Comercero. 2005. “E-learning Concept and Technoloques”. http:-//www. 9 Februari
2013.
Hartoyo. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa. Semarang:
Pelita Insani.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Virus Corona COVID-19 saat ini telah berdampak bagi seluruh masyarakat
dan bagi sector pendidikan di Indonesia .Pandemi Covid-19 ini mengakibatkan
terjadinya perubahan kebijakan secara mendasar dalam dunia prndidikan tanah
air.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,Radiem Anwar Makarim telah
mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mengatur kegiatan pembelajaran dari
rumah selama masa pandemi ini.

B. Kata Penutup
Alhamdulilah ,penyusunan makalah ini dapat selesai pada waktu yang telah di
tentukan.Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan makalah
ini,penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.Maka dari itu,para pembaca
agar memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penyusunan
makalah ini dapat lebih sempurna dan mudah di pahami oleh para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai