MAKALAH
Disusun oleh
042706881
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
“E-learning Pada Masa Pandemi Covid-19” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
saya sebagai penuis.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka,
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian E-learning........................................................................... 3
B. Tujuan E-learning................................................................................. 3
C. Proses E-learning.................................................................................. 3
D. Kelebihan dan kekurangan E-learning................................................. 4
E. Kegiatan E-learning pada masa pandemi covid-19............................. 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana yang telah kita ketahui, saat ini seluruh dunia sedang mengalami
pandemi Covid-19 yang menyebabkan terhambatnya aktivitas-aktivitas yang
memerlukan kontak fisik secara langsung, Pasca pandemi Covid-19 masuk ke
Indonesia yang kemudian pertengahan Maret 2020 untuk menekan angka penderita
Covid 19, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah menghasilkan kebijakan dalam
dunia pendidikan yaitu meniadakan sementara pembelajaran tatap muka diganti
dengan pembelajaran daring baik tingkat sekolah maupun tingkat perguruan tinggi.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu e-learning?
2. Apa tujuan e-learning?
3. Bagaimana proses e-learning?
4. Apa kelebihan dan kekurangan e-learning?
5. Bagaimana kegiatan e-learning pada masa pandemi covid-19?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian E-learning
E-learning adalah pembelajaran formal maupun non formal yang dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi, sehingga pelajar dan pengajar melakukan proses
belajar mengajar menggunakan media elektronik. e-learning dilakukan dalam
jaringan, siswa dan guru bisa mengaksesnya di mana saja dan kapan saja tanpa perlu
adanya kontak fisik atau tatap muka secara langsung.
E-learning yang sering ada biasanya berbentuk kursus daring, seminar daring,
dan lain sebagainya. Umumnya e-learning dilakukan melalui perantara internet
berbasis web, semua materi, kuis dan bahan ajar bisa diakses pada web tersebut.
Materi yang ada bisa berupa teks, berbentuk suara, ada juga yang berbentuk webinar
online. Perkembangan teknologi ini dapat memudahkan pelajar untuk memahami isi
materi dari pembelajaran.
B. Tujuan E-learning
Tujuan dari e-learning adalah untuk meningkatkan daya serap dan
pemahaman dari para pelajar atas materi yang di ajarkan.Selain itu, belajar daring
juga dapat meningkatkan partisipasi pelajar agar lebih aktif dalam kegiatan belajar
mengajar. Pelajar juga dapat meningkatkan kemampuan untuk belajar mandiri di
rumah, agar pemahaman pelajar mengenai materi lebih mendalam. Untuk kedepannya
diharapkan pelajar memiliki inovasi baru yang sebelumnya belum pernah didapatkan
pada saat pembelajaran luring atau konvensional.
C. Proses E-learning
Ada cukup banyak media yang digunakan pada pembelajaran daring atau
disebut sebagai media penunjang pendidikan . Sistem pembelajaran daring berbeda
dengan pembelajaran konvensional pada umumnya. Pada pembelajaran daring, peran
pengajar lebih bersifat “fasilitator” dan peserta didik sebagai “peserta aktif” dalam
kegitan belajar-mengajar. Oleh karena itu pengajar dituntut untuk menghadirkan
model pembelajaran yang baik dan peserta didik dituntut untuk berperan aktif dalam
proses belajar. E-Learning merupakan sistem pembelajaran yang terbuka, dimana
system ini menggunakan aplikasi web yang dapat dijalankan di server dan dapat
diakses dengan web browser . Pada prinsipnya server dapat diakses tanpa dibatasi
3
oleh ruang dan waktu, selama terdapat koneksi internet antara client dengan server .
E-learning banyak digunakan pada perguruan tinggi dalam menunjang kegiatan
belajar dan mengajar yang dilakukan secara daring.
4
daring ini pun dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun, mengingat pembelajaran
daring yang dilakukan menggunakan akses jaringan internet yang saat ini dapat
dengan mudah dijangkau, selain itu, para orangtua peserta didik dapat langsung
memantau ataupun mendampingi anak-anak mereka pada saat pembelajaran
berlangsung. Dan yang penting pengajar dan peserta didik mendapatkan pengalaman
baru dengan adanya pembelajaran daring.
Pembelajaran daring juga memberikan hal yang baru dan berkesan tentunya
bagi pengajar maupun peserta didik diantaranya peserta didik dapat diawasi langsung
oleh orang tua mereka pada saat pembelajaran berlangsung, munculnya kreativitas
tanpa batas, pengajar menjadi inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran dan
meningkatakan pemahaman pengajar terhadap teknologi yang ada. Keberhasilan
pengajar dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid-19 ini
adalah kemampuan pengajar dalam berinovasi merancang, dan mengelola materi,
metode pembelajaran, dan media apa yang sesuai dengan materi dan metode
pembelajarn. Kreatifitas pengajar diperlukan untuk memotivasi pelajar agar tetap
semangat melaksanakan kegiatan belajar, dan agar pelajar tidak terlalu terbebani saat
proses pembelajaran.
5
kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang, termasuk kegiatan pembelajaran
tatap muka. Pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 tentunya memiliki
dampak positif dan negatif. pengajar, peserta didik, orangtua, dan seluruh pihak yang
terlibat harus dapat bertanggung jawab dalam menyikapi adanya pembelajaran daring
ini. berbagai permasalahan mungkin muncul pada awal penerapan kebijakan belajar
daring ini, namun tidak memudarkan semangat dalam mencari ilmu. Kendala yang
dihadapi harus di selesaikan dengan cara yang baik. Permasalahan yang ada harus
tetap dievaluasi untuk mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran
daring yang dilaksanakan.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pandemi virus Corona atau covid-19 memberikan dampak yang cukup besar
pada berbagai bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Dari yang awalnya
kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara tatap muka langsung, sekarang menjadi
kegiatan belajar daring atau e-learning. Sistem pembelajaran yang dilaksanakan
secara daring dari rumah memiliki kelebihan dan kekurangan. Kegiatan belajar dan
mengajar yang sudah terbiasa bertatap muka secara langsung menjadi tantangan baru
saat kegiatan belajar dan mengajar dilaksanakan secara daring. Dalam hal ini peran
pengajar dituntut untuk dapat berinovasi dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Pengajar harus memanfaatkan media-media yang ada untuk menunjang proses
pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan secara daring tidak menjadi alasan untuk
kita untuk tidak mendapatkan pendidikan. Pendidikan adalah hal yang penting dan
setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Meskipun dalam kondisi yang
serba terbatas karena pademi covid-19 ini tetapi pembelajaran masih dapat dilakukan
secara daring atau online. Adanya pembelajaran daring ini membuat pengajar lebih
mandiri dan percaya diri karena pembelajaran yang lebih mengarah pada keaktifan
peserta didik, sehingga peserta didik dapat lebih bebas dalam menentukan gaya dan
waktu belajar se-efektif mungkin, demi mendapatkan pemahaman materi yang
maksimal, sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh pengajar.
7
DAFTAR PUSTAKA
Istambul, M. R., Yustia, A. A., Rachmatikasari, A., Putra, I. A. & Hidayat, M. R. T. (2021).
Strategy for Implementing Elearning to Achieve Outcome-Based Education. Turkish Journal
of Computer and Mathematics Education, 12(4).
Taufiq, R., Baharun, M., Sunaryo, B., Pudjoatmojo, B., & Utomo, W. M. (2020). Indonesia:
Covid-19 and E-Learning in Student Attendance Method. Journal of Science and
Technology, 2(1).