UNIVERSITAS TERBUKA
2
KATA PENGANTAR
Dengan segala pujian dan terima kasih kepada ALLAH yang maha kuasa,
yang telah memberikan cinta dan belas kasihannya sehingga sebuah makalah yang
berjudul "" bisa kita selesaikan dengan baik. Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan
penulisan makalah ini. Untuk dukungan dan motivasi dan juga kepada teman-
teman yang telah berkontribusi ide dan motivasi mereka untuk menulis makalah
ini.
Penulis
3
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR.........................................................................................3
DAFTAR ISI.........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................5
A. LATAR BELAKANG..............................................................................5
B. TUJUAN...................................................................................................6
C. RUMUSAN MASALAH.........................................................................6
D. MANFAAT..............................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................7
A. PENGERTIAN E-LEARNING................................................................7
B. MEDIA KOMUNIKASI E-LEARNING.................................................8
C. KARAKTERISTIK DAN KELEBIHAN E-LEARNING.......................8
D. HAMBATAN E-LEARNING.................................................................9
E. KEBIJAKAN E-LEARNING..................................................................11
RUJUKAN .........................................................................................................14
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran E-Learning mungkin menjadi hal yang baru bagi sebagian guru,
namun mungkin sebagian sudah menganggapnya hal yang tak asing. Bagi guru
yang tinggal di daerah (tidak di kota) tentu ini menjadi hal yang baru. Walaupun
E-Learning merupakan hal yang baru bagi dunia pekerjaan para guru daerah,
tetapi mau tidak mau mereka harus mempergunakannya di tengah kondisi yang
5
tidak memungkinkan seseorang bertatap muka. Atau bagi guru yang selama ini
menganggap bahwa ponsel hanya sekedar alat komunikasi, saat ini harus sukarela
menjadikanya fatner dalam mengajar. Alhasil kondisi yang memaksa para guru
harus mau secara sukarela berteman dengan dunia internet. Tidak sedikit dari
mereka yang awalnya anti saat ini menjadi akrab dengan dunia internet, salah
satunya media sosial..
B. Tujuan
Ada maksud dan tujuan kami dalam penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan informasi kepada masyarakat, dan kepada siswa yang sedang
melakukan pembelajaran jarak jauh e-learning
C. Rumusan Masalah
a.Apa itu pembelajaran online?
b. Apa saja media komunikasi dalam e-learning?
c.Apa saja karakteristik dan kelebihan e-learning?
d. Apa saja hambatan dalam kegiatan e-elarning?
e.Apa kebijakan yang dilakukan oleh guru dalam melakukan e-learning?
D. Manfaat Penelitian
6
Adapula manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai media
penambah wawasan bagi masyarakat yang membacanya agar dapat
mempelajari apa itu e-learning
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik
secara online. Dalam pelaksanaan, synchronous training mengharuskan pendidik
dan peserta didik mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan
materi pembelajaran dalam bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik
dapat mendengarkan presentasi secara langsung melalui internet. Peserta didik
juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar secara langsung ataupun
melalui chat window.
7
Synchronous training merupakan gambaran dari kelas nyata, namun bersifat
maya (virtual) dan semua peserta didik terhubung melalui internet. Synchronous
training sering juga disebut sebagai virtual classroom.
Kedua, Asynchronous berarti tidak pada waktu bersamaan. Peserta didik dapat
mengambil waktu pembelajaran berbeda dengan pendidik memberikan materi.
Asynchronous training popular dalam e-learning karena peserta didik dapat
mengakses materi pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Peserta didik dapat
melaksanakan pembelajaran dan menyelesaikannya setiap saat sesuai rentang
jadwal yang sudah ditentukan. Pembelajaran dapat berbentuk bacaan, animasi,
simulasi, permainan edukatif, tes, quiz dan pengumpulan tugas.
B. Media
a. Google Class
b. Whats Up
c. Zoom
Zoom adalah aplikasi pertemuan HD gratis dengan video dan berbagi layar
hingga 100 orang. Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan menggunakan
video. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler,
desktop, hingga telepon dan sistem ruang
8
d. YouTube
9
memungkinkan menerapkan teori yang telah mereka diskusikan atau telah
mereka baca.
5. Menciptakan atau mengembangkan mekanisme untuk mengevaluasi
kemampuan (performance) mahasiswa.
6. Menyediakan tempat yang aman dan nyaman bagi berlangsungnya proses
pembelajaran. Pembelajaran yang efektif yaitu memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi secara optimal dalam proses pembelajarannya
dengan menggunakan alat bantu yang berupa elearning .
a. Kekurangpahaman orang tua dalam penggunaan teknologi. Dalam hal ini orang
tua dan siswa mengalami kebingungan dalam menggunakan aplikasi yang
diberikan oleh guru. Namun hal ini terjadi awal pembelajaran saja, saat ini
tidaklah terdapat lagi orang tua yang tidak mampu menggunakannya.
b. Kesalahan mindset beberapa orang tua yang menolak pembelajaran E-
Learning. Alasan para orang tua menolak, sebab menurut mereka
pembelajaran jarak jauh tidaklah dapat memberikan hasil yang maksimal,
seperti layaknya pembelajarn normal. Dengan cara belajar menggunakan
internet anak akan lebih banyak bermain dari pada belajar.
c. Gangguan sinyal yang tidak dapat terlelakkan. Setiap orang tua sering sekali
terganggu dengan buruknya sinyal, sehingga tak sedikit dari orang tua dan
anak akhirnya tidak mengikuti pembelajaran pada waktu.
d. Kurangnya kerjasama orang tua dan guru dalam pengelolaan pembelajaran
daring. Hal ini merupakan kunci keberhasilan dari pembelajaran E-Learning,
10
sebab sang anak tentu tidak semuanya memiliki perangkat dan menguasainya.
Tentu dalam hal ini orang tuanyalah yang menjadi fasilitator untuk
mempersiapkan itu semua. Namun terkadang banyak dari orang tua yang tidak
memperdulikan hal itu.
e. Orang tua kesulitan dalam membantu anak dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Sehingga banyak dari tugas yang diberikan oleh guru
terkadang tidak diserahkan kembali. Dalam hal ini bukan karena anak tidak
ingin mengirimkan tugas akan tetapi anak kesulitan memahami pekerjaan
rumah yang diberikan, begitu juga sebagai orang tua sebagai tempat bertanya
juga mengalami kesulitan. Alhasil dalam hal ini orang tua sering
berkomunikasi kepada guru untuk meminta penjelasan tambahan terkait
dengan tugas yang diberikan oleh guru.
f. Keterbatasan biaya membuat orang tua enggan mengikuti pembelajaran daring.
Hal ini disebabkan karena dampak dari wabah virus Covid-19, yang merasuki
sampai pada sendi perekonomian warga. Banyak di antara orang tua siswa
yang kehilangan pekerjaan, atau usahanya tersendat diakibatkan dampak
wabah ini. Karena keterbatasan ekonomi itu banyak orang tua yang tidaklah
sanggup membeli paket internet, sehingga dari total pertemuan tidaklah selalu
anak-anak mengikutinya secara penuh. Hampir semua penelitian berkaitan
dengan dampak wabah Covid-19 pada dunia pendidikan menyatakan bahwa
keterbatasan biaya orang tua menjadi faktor utama terkendalanya pembelajran
E-Learning.
g. Sulitnya memantau perkembangan siswa secara kesuluruhan. Salah satu tugas
guru tentunya memantau perkembangan peserta didik untuk dilakukan
peningkatan. Biasanya hal ini sangat mudah dilakukan, sebab guru dapat
mengecek secara langsung perkembangan tersebut, namun dengan adanya
wabah Covid-19 ini membuat sulit untuk mengeceknya satu persatu.
h. Sulitnya untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi
pembelajaran yang tidak optimal (sesuai kebijakan kepala sekolah untuk lebih
meringankan beban pembelajaran) membuat guru kesulitan untuk
mengevaluasi pembelajaran. Penilaian secara kuantitaif (pemberian skor)
11
mungkin dapat dilakukan oleh guru, tetapi penilaian secara kualitatif mungkin
tidak dapat secara maksimal. Sebab penilaian secara kualitatif menuntut
identifikasi secara langsung terhadap siswa bersangkutan. Pemberian nilai
secara skor pun tidak dapat sepenuhnya dapat diyakini oleh guru sebab,
tidaklah dapat dipungkiri bahwa tugas yang diberikan oleh guru tidaklah serta
merta murni dikerjakan sendiri oleh anak, layaknya seperti yang dikerjakan
mereka di sekolah.
E. Kebijakan yang dilakukan oleh guru pada kegiatan E-Learning
12
BAB III
PENUTUP
13
Beberapa hambatan tersebut: 1) Kekurangpahaman orang tua dalam
penggunaan teknologi. 2) Kesalahan mindset beberapa orang tua yang menolak
pembelajaran E-Learning. 3) Gangguan sinyal yang tidak dapat terlelakkan. 4)
Kurangnya kerjasama orang tua dan guru dalam pengelolaan pembelajaran daring.
5) Orang tua kesulitan dalam membantu anak dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. 6) Keterbatasan biaya membuat orang tua enggan mengikuti
pembelajaran daring. 6) Sulitnya memantau perkembangan siswa secara
kesuluruhan. 7) Sulitnya untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. 8)
Kesulitan pengelola suasana pembelajaran layaknya pembelajaran sebagaimana
pembelajaran formal. 9) Guru lebih bersifat pasif dalam pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
http://e-journal.stkip-amlapura.ac.id/index.php/jurnallampuhyang/article/view/194
http://proceedings.ideaspublishing.co.id/index.php/hardiknas/article/view/3
http://jurnal.staisumatera-medan.ac.id/index.php/fitrah/article/view/1
http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar/article/view/181
14
15