Anda di halaman 1dari 14

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Tommy Dwi Saputra

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042403288

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4110/Bahasa Indonesia

Kode/Nama UPBJJ : 16/UPBJJ-UT Pekanbaru

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2
KATA PENGANTAR

Dengan segala pujian dan terima kasih kepada ALLAH yang maha kuasa,
yang telah memberikan cinta dan belas kasihannya sehingga sebuah makalah yang
berjudul "" bisa kita selesaikan dengan baik. Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan
penulisan makalah ini. Untuk dukungan dan motivasi dan juga kepada teman-
teman yang telah berkontribusi ide dan motivasi mereka untuk menulis makalah
ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini, dalam hal materi, teknis dan materi presentasi. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
penulisan makalah ini. Finnaly, kami berharap penulisan makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Dalam menyusun makalah ini, penulis benar-benar mendapatkan banyak


tantangan dan penghalang tetapi dengan bantuan banyak orang, penghalang itu
bisa berlalu. Penulis juga menyadari masih banyak kesalahan dalam proses
penulisan makalah ini.

                                                                                     Pekanbaru, 09 Okt 2020

Penulis

3
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR.........................................................................................3

DAFTAR ISI.........................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................5

A. LATAR BELAKANG..............................................................................5
B. TUJUAN...................................................................................................6
C. RUMUSAN MASALAH.........................................................................6
D. MANFAAT..............................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................7

A. PENGERTIAN E-LEARNING................................................................7
B. MEDIA KOMUNIKASI E-LEARNING.................................................8
C. KARAKTERISTIK DAN KELEBIHAN E-LEARNING.......................8
D. HAMBATAN E-LEARNING.................................................................9
E. KEBIJAKAN E-LEARNING..................................................................11

BAB III PENUTUP.............................................................................................13

RUJUKAN .........................................................................................................14

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Munculnya wabah Covid-19 memang memberikan dampak yang besar


terhadap semua sisi kehidupan umat manusia, termasuk dalam dunia pendidikan.
Dunia Pendidikan seolah menjadikan rumah sebagai lembaga pendidikan yang
dapat menggantikan lembaga pendidikan formal. Hal ini dilakukan karena
instruksi pemerintah, dan juga dengan alasan untuk mencegah penyebaran virus
covid-19.

(Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tetang Pelaksanaan Kebijakan


Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, 2020). Pembelajaran pun
akhirnya tak dapat terelakkan terjadi di rumah, namun bukan dengan kedatangan
guru ke rumah masing-masing siswa melainkan dengan media online.
Pembelajaran menggunakan jaringan internet lazim disebut dengan E-Learning,
atau juga dikenal dengan pembelajaran daring (dalam jaringan). (Sobron et al.,
2019).

Pembelajaran E-Learning mungkin menjadi hal yang baru bagi sebagian guru,
namun mungkin sebagian sudah menganggapnya hal yang tak asing. Bagi guru
yang tinggal di daerah (tidak di kota) tentu ini menjadi hal yang baru. Walaupun
E-Learning merupakan hal yang baru bagi dunia pekerjaan para guru daerah,
tetapi mau tidak mau mereka harus mempergunakannya di tengah kondisi yang

5
tidak memungkinkan seseorang bertatap muka. Atau bagi guru yang selama ini
menganggap bahwa ponsel hanya sekedar alat komunikasi, saat ini harus sukarela
menjadikanya fatner dalam mengajar. Alhasil kondisi yang memaksa para guru
harus mau secara sukarela berteman dengan dunia internet. Tidak sedikit dari
mereka yang awalnya anti saat ini menjadi akrab dengan dunia internet, salah
satunya media sosial..

E-learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas


teknologi informasi dan komunikasi dan untuk mendukung proses pembelajaran
jarak jauh selain elearning ada beberapa pemanfaatan teknologi lainnya yang
digunakan untuk meningkatkan proses belajar mengajar melalui pembelajaran
jarak jauh diantaranya dengan menggunakan media komunikasi sperti WhatsApp,
Google Class, You Tube, maupun Aplikasi zoom yang bisa mempertemukan
dosen dan mahasiswa secara virtual sehingga proses belajar mengajar bisa
tersampaikan dengan baik.

B. Tujuan

Ada maksud dan tujuan kami dalam penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan informasi kepada masyarakat, dan kepada siswa yang sedang
melakukan pembelajaran jarak jauh e-learning

C. Rumusan Masalah
a.Apa itu pembelajaran online?
b. Apa saja media komunikasi dalam e-learning?
c.Apa saja karakteristik dan kelebihan e-learning?
d. Apa saja hambatan dalam kegiatan e-elarning?
e.Apa kebijakan yang dilakukan oleh guru dalam melakukan e-learning?

D. Manfaat Penelitian

6
Adapula manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai media
penambah wawasan bagi masyarakat yang membacanya agar dapat
mempelajari apa itu e-learning

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan


siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun, Dahiya (dalam Hartanto, 2016). E-
learning memiliki dua tipe yaitu: pertama Synchronous. Synchronous berarti pada
waktu yang sama. Proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama antara
pendidik dan peserta didik.

Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik
secara online. Dalam pelaksanaan, synchronous training mengharuskan pendidik
dan peserta didik mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan
materi pembelajaran dalam bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik
dapat mendengarkan presentasi secara langsung melalui internet. Peserta didik
juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar secara langsung ataupun
melalui chat window.

7
Synchronous training merupakan gambaran dari kelas nyata, namun bersifat
maya (virtual) dan semua peserta didik terhubung melalui internet. Synchronous
training sering juga disebut sebagai virtual classroom.

Kedua, Asynchronous berarti tidak pada waktu bersamaan. Peserta didik dapat
mengambil waktu pembelajaran berbeda dengan pendidik memberikan materi.
Asynchronous training popular dalam e-learning karena peserta didik dapat
mengakses materi pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Peserta didik dapat
melaksanakan pembelajaran dan menyelesaikannya setiap saat sesuai rentang
jadwal yang sudah ditentukan. Pembelajaran dapat berbentuk bacaan, animasi,
simulasi, permainan edukatif, tes, quiz dan pengumpulan tugas.

B. Media

a. Google Class

Google Classroom atau ruang kelas Google merupakan suatu serambi


pembelajaran campuran untuk ruang lingkup pendidikan yang dapat memudahkan
pengajar dalam membuat, membagikan dan menggolongkan setiap penugasan
tanpa kertas (paperless),

b. Whats Up

Whats up merupakan salah media komunikasi yang sangat popular yang


digunakan saat ini, whats up merupakan salah satu aplikasi yang digunakan untuk
melakukan percapkan baik menggunakan teks, suara, maupun video. WhatsApp
untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, kapan pun, di mana pun.
WhatsApp menawarkan pengalaman bertukar pesan dan panggilan yang
sederhana, aman, reliabel, tersedia pada telepon di seluruh dunia,

c. Zoom

Zoom adalah aplikasi pertemuan HD gratis dengan video dan berbagi layar
hingga 100 orang. Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan menggunakan
video. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler,
desktop, hingga telepon dan sistem ruang

8
d. YouTube

Youtube merupakan situs video upload, Chandra 2017. YouTube merupakan


situs video sharing yang banyak digunakan untuk berbagi video,

C. Karakteristik dan Kelebihan

Karakteristik e-learning adalah:

1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik,


2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks),
3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials)
kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh dosen dan
mahasiswa kapan saja dan dimana saja, 4) Memanfaatkan jadwal
pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan
dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer

Kelebihan e-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan,


visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing – masing media. Sebuah kelas
yang efektif (Porter, 1997) dalam (Tri Damayanti, 2007) seharusnya mampu
untuk enam hal sebagai berikut :

1. Menyediakan peralatan yang dibutuhkan oleh mahasiswa manakala mereka


membutuhkan dan bila tidak dimungkinkan untuk menyediakan semua
peralatan yang dibutuhkan di dalam kelas, dosen akan menjelaskan di mana
peralatan tersebut dapat diperoleh.
2. Menumbuhkan harapan bagi mahasiswa dan menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif bagi mereka.
3. Menumbuhkan rasa kebersamaan antara dosen dengan mahasiswa untuk saling
berbagi informasi dan bertukar gagasan.
4. Memungkinkan para mahasiswa untuk secara bebas bereksperimen, menguji
pengetahuan mereka, menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, dan apabila

9
memungkinkan menerapkan teori yang telah mereka diskusikan atau telah
mereka baca.
5. Menciptakan atau mengembangkan mekanisme untuk mengevaluasi
kemampuan (performance) mahasiswa.
6. Menyediakan tempat yang aman dan nyaman bagi berlangsungnya proses
pembelajaran. Pembelajaran yang efektif yaitu memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi secara optimal dalam proses pembelajarannya
dengan menggunakan alat bantu yang berupa elearning .

D. Hambatan yang dialami selama e-learning

Hambatan yang dihadapi selama penerapan E-Learning memang memberikan


kemudahaan dalam pembelajaran, akan tetapi di samping itu tentu banyak sekali
hambatan yang dihadapi oleh para guru dalam penerapannya. Adapun beberapa
hambatan yang dimaksud sebagai berikut:

a. Kekurangpahaman orang tua dalam penggunaan teknologi. Dalam hal ini orang
tua dan siswa mengalami kebingungan dalam menggunakan aplikasi yang
diberikan oleh guru. Namun hal ini terjadi awal pembelajaran saja, saat ini
tidaklah terdapat lagi orang tua yang tidak mampu menggunakannya.
b. Kesalahan mindset beberapa orang tua yang menolak pembelajaran E-
Learning. Alasan para orang tua menolak, sebab menurut mereka
pembelajaran jarak jauh tidaklah dapat memberikan hasil yang maksimal,
seperti layaknya pembelajarn normal. Dengan cara belajar menggunakan
internet anak akan lebih banyak bermain dari pada belajar.
c. Gangguan sinyal yang tidak dapat terlelakkan. Setiap orang tua sering sekali
terganggu dengan buruknya sinyal, sehingga tak sedikit dari orang tua dan
anak akhirnya tidak mengikuti pembelajaran pada waktu.
d. Kurangnya kerjasama orang tua dan guru dalam pengelolaan pembelajaran
daring. Hal ini merupakan kunci keberhasilan dari pembelajaran E-Learning,

10
sebab sang anak tentu tidak semuanya memiliki perangkat dan menguasainya.
Tentu dalam hal ini orang tuanyalah yang menjadi fasilitator untuk
mempersiapkan itu semua. Namun terkadang banyak dari orang tua yang tidak
memperdulikan hal itu.
e. Orang tua kesulitan dalam membantu anak dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Sehingga banyak dari tugas yang diberikan oleh guru
terkadang tidak diserahkan kembali. Dalam hal ini bukan karena anak tidak
ingin mengirimkan tugas akan tetapi anak kesulitan memahami pekerjaan
rumah yang diberikan, begitu juga sebagai orang tua sebagai tempat bertanya
juga mengalami kesulitan. Alhasil dalam hal ini orang tua sering
berkomunikasi kepada guru untuk meminta penjelasan tambahan terkait
dengan tugas yang diberikan oleh guru.
f. Keterbatasan biaya membuat orang tua enggan mengikuti pembelajaran daring.
Hal ini disebabkan karena dampak dari wabah virus Covid-19, yang merasuki
sampai pada sendi perekonomian warga. Banyak di antara orang tua siswa
yang kehilangan pekerjaan, atau usahanya tersendat diakibatkan dampak
wabah ini. Karena keterbatasan ekonomi itu banyak orang tua yang tidaklah
sanggup membeli paket internet, sehingga dari total pertemuan tidaklah selalu
anak-anak mengikutinya secara penuh. Hampir semua penelitian berkaitan
dengan dampak wabah Covid-19 pada dunia pendidikan menyatakan bahwa
keterbatasan biaya orang tua menjadi faktor utama terkendalanya pembelajran
E-Learning.
g. Sulitnya memantau perkembangan siswa secara kesuluruhan. Salah satu tugas
guru tentunya memantau perkembangan peserta didik untuk dilakukan
peningkatan. Biasanya hal ini sangat mudah dilakukan, sebab guru dapat
mengecek secara langsung perkembangan tersebut, namun dengan adanya
wabah Covid-19 ini membuat sulit untuk mengeceknya satu persatu.
h. Sulitnya untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi
pembelajaran yang tidak optimal (sesuai kebijakan kepala sekolah untuk lebih
meringankan beban pembelajaran) membuat guru kesulitan untuk
mengevaluasi pembelajaran. Penilaian secara kuantitaif (pemberian skor)

11
mungkin dapat dilakukan oleh guru, tetapi penilaian secara kualitatif mungkin
tidak dapat secara maksimal. Sebab penilaian secara kualitatif menuntut
identifikasi secara langsung terhadap siswa bersangkutan. Pemberian nilai
secara skor pun tidak dapat sepenuhnya dapat diyakini oleh guru sebab,
tidaklah dapat dipungkiri bahwa tugas yang diberikan oleh guru tidaklah serta
merta murni dikerjakan sendiri oleh anak, layaknya seperti yang dikerjakan
mereka di sekolah.
E. Kebijakan yang dilakukan oleh guru pada kegiatan E-Learning

Adapun kebijakannya sebagai berikut:

 Pembelajaran dilakukan secara jarak jauh (dari rumah) dengan menggunakan


jaringan internet
 Wali kelas bekerjasama dengan oran tua membuat group Whatsapp, dan dalam
hal ini menjadi perwakilan bagi setiap anak. Hal ini dikarenakan anak-anak
belum memiliki Smartphone sendiri
 Guru mata pelajaran juga di input oleh wali kelas ke dalam satu group
Whatsappkhusus.
 Metode pembelajaran dilakukan dengan 3 cara yakni, satu arah, dua arah, dan
multi arah. Satu arah maksudnya hanya guru saja yang memberikan nilai, dua
arah maksudnya guru dan anak (didampingi orang tua) melakukan percakapan
atau komunikasi melalui video call. Multi arah maksudnya guru orang tua dan
siswa secara bersama-sama secara keseluruhan melakukan komunikasi di
waktu yang sama menggunakan perangkat jaringan internet.- Evaluasi juga
langsung dilakukan dengan cara mengoreksi langsung dan memberikan nilai
dengan membalas pesan tugas dengan skor nilai.
 Beberapa aplikasi yang direkomendasikan oleh pihak sekolah untuk
pembelajaran daring di antaranya whatsapp, google classroom, zoom,
edmodo, dan sebagainya.

12
BAB III

PENUTUP

Kemunculan pandemi Covid-19 memang memberikan dampak tersendiri pada


dunia pendidikan, terutama pada interaksi dan pola pembelajaran. Pembelajaran
memang dapatlah dilakukan dengan kondisi seperti apapun, namun tentu hasilnya
tentu tidak akan seoptimal pembelajaran yang dilakukan dengan cara bertatap
muka secara langsung di dalam kelas. Untuk mengoptimalkannya tentu banyak
yang dilakukan oleh guru. Pembealajaran secara daring juga memiliki hambatan
dalam penerapannya.

13
Beberapa hambatan tersebut: 1) Kekurangpahaman orang tua dalam
penggunaan teknologi. 2) Kesalahan mindset beberapa orang tua yang menolak
pembelajaran E-Learning. 3) Gangguan sinyal yang tidak dapat terlelakkan. 4)
Kurangnya kerjasama orang tua dan guru dalam pengelolaan pembelajaran daring.
5) Orang tua kesulitan dalam membantu anak dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. 6) Keterbatasan biaya membuat orang tua enggan mengikuti
pembelajaran daring. 6) Sulitnya memantau perkembangan siswa secara
kesuluruhan. 7) Sulitnya untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. 8)
Kesulitan pengelola suasana pembelajaran layaknya pembelajaran sebagaimana
pembelajaran formal. 9) Guru lebih bersifat pasif dalam pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

http://e-journal.stkip-amlapura.ac.id/index.php/jurnallampuhyang/article/view/194

http://proceedings.ideaspublishing.co.id/index.php/hardiknas/article/view/3

http://jurnal.staisumatera-medan.ac.id/index.php/fitrah/article/view/1

http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar/article/view/181

14
15

Anda mungkin juga menyukai