Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH

KONSEP DASAR DAN SEJARAH E-LEARNING

OLEH :

KELOMPOK V

AJENG ZANNA TIRAHNA (8226121011)


ULI ARTHA APRILIA SINURAT (8226121006)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
Nya penulis bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pengembangan E-Learning

Didalam Tugas ini terdapat banyak kekuranagan, untuk itu penulis ingin
mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran akan penulis terima
sebagai suatu masukan yang baik untuk kami di kedepannya. Tidak lupa penulis sampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini, mudah-mudahan semua bantuannya di berikan balasan yang
terbaik oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk itu, sekali lagi penulis ucapkan maaf yang sebesar-besarnya, mudah-mudahan
tugas ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Medan, Maret 2023

Penulis

Kelompok V

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Tujuan .....................................................................................................3
C. Manfaat ...................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5
A. Pengertian E- Learning ..................................................................................5
B. Jenis E- Learning ...........................................................................................5
C. Manfaat E- Learning.......................................................................................8
D. Sejarah Perkembangan E- Learning ..............................................................9
E. Penerapan E- Learning di dunia.....................................................................11

BAB III PENUTUP ......................................................................................17


A. Kesimpulan ...................................................................................................17
B. Saran .............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................18

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi komputer dan internet, mulai dari perangkat lunak maupun
perangkat keras memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk
menunjang proses pembelajaran para peserta didik. Keunggulan yang ditawarkan
tidak hanya kecepatan pencarian informasi, tetapi juga fungsi multimedia yang
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik melalui gambar interaktif. Sesuai
dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat
dilakukan dengan menggunakan teknologi ini.
Perkembangan teknologi khususnya dalam bidang pendidikan biasanya
bertujuan untuk mendorong motivasi siswa untuk menggunakan teknologi yang lebih
baik dan lebih maju untuk memajukan pendidikan. Salah satu dampak yang sangat
menguntungkan dari perkembangan teknologi di bidang pendidikan adalah
munculnya e-learning. E- Learning adalah pembelajaran yang menggunakan media
elektronik dan jaringan online sebagai media pembelajaran, baik secara formal
maupun informal. Pembelajaran online merupakan tanda perkembangan teknologi dan
komunikasi. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi dalam dunia pendidikan
maka dimungkinkan untuk dilaksanakan pembelajaran jarak jauh menggunakan
media online untuk menghubungkan siswa dan tenaga pendidik.
Berdasarkan pentingnya E- Learning dalam pengembangan dunia pendidikan,
maka dari itu pentingnya mengetahui terlebih dahulu mengenai konsep dasar dari E-
Learning itu sendiri dan juga sejarah pertumbuhannya yang akan dibahas dalam
makalah ini.

B. Tujuan
1. Agar kita mengetahui pengertian dari e-learning
2. Agar kita mengetahui jenis- jenis e-learning
3. Agar kita mengetahui manfaat e-learning
4. Agar kita mengetahui sejarah dari e-learning
5. Agar kita mengetahui penerapan e-learning di berbagai negara

3
C. Manfaat
Adapun manfaat kita mempelajari komunikasi pendidikan ini adalah agar kita
dapat memperoleh wawasan mengenai konsep e-learning, sejarah, perkembangan dan
penerapannya, sehingga dapat menjadi acuan untuk pemanfaatannya ke depan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Learning

E-learning merupakan singkatan dari electronic learning, yaitu proses


pembelajaran yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem
pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Bullen & Janes (2007:176) mendefinisikan e-
learning sebagai pembelajaran yang terjadi ketika teknologi internet digunakan untuk
memfasilitasi, menyampaikan, dan memungkinkan proses pembelajaran dengan jarak
yang jauh. Definisi yang lebih umum dikemukakan oleh Freire & Pereira (2008) yaitu
e-learning merupakan pembelajaran pada program pendidikan atau pelatihan melalui
sarana elektronik. Naidu (2006:1) mengatakan “E-learning is commonly referred to
the intentional use of networked information and communications technology in
teaching and learning”.

Hamdani dalam Rahmawati (2015:5-6) menjelaskan “pengertian e-learning


sebagai media pembelajaran jarak jauh (distance learning) dengan memanfaatkan
teknologi komputer, jaringan komputer, atau internet”. E-learning memungkinkan
siswa untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Melalui E-
Learning maka pendidik dan murid tidak harus berada dalam satu dimensi ruang dan
waktu. Proses pendidikan dapat berjalan kapan saja dengan mengabaikan kedua hal
tersebut (Darmawan, 2014:10).

Dari berbagai penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa E-Learning


adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan
komputer atau internet yang memungkinkan pembelajaran tanpa harus bertemu secara
langsung.

B. Jenis E- Learning

Terdapat beberapa jenis e-learning untuk pembelajaran. Kegiatan belajar


mengajar ini merupakan synchronous e-learning dan asynchronous e-learning. Dua-
dua nya tetap sama menggunakan sumber daya teknologi atau digital dalam proses
penerapan nya. Yang membedakan synchronous dengan asynchronous adalah pada

5
bagian sistem waktu dan tempat nya. Jika synchronous dilakukan secara waktu
bersamaan atau “real time.” Maka asynchronous dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja dengan menyesuaikan tanggal waktu yang ditetapkan oleh masing-
masing pengajar. 

1. Synchronous E-learning

Contoh synchronous e-learning adalah seminar online atau webinar yang


dilakukan pada saat tertentu dengan tenggang waktu. Selain itu, contoh
lainnya chat-based discussion, dan video konferensi yang bersifat edukatif. 
Jadi, semua peserta dapat melakukan aktivitas belajar mengajar dalam waktu
bersamaan dari tempat yang berbeda-beda. 

a. Interactive E-learning 

Pada jenis ini, terjadi komunikasi antara pelajar dan pengajar. Jadi
jenis ini membantu merangsang komunikasi dua arah. Kegiatan
belajar mengajar dilakukan dengan melakukan interaksi langsung
walaupun tidak hadir dalam satu tempat yang sama. 

b. Computer Assisted Instruction 

Pada computer assisted instruction, dalam kegiatan belajar mengajar


dilakukan dengan menggabungkan kombinasi multimedia. Kombinasi
multimedia yaitu seperti grafik, suara dan video untuk meningkatkan
kegiatan belajar mengajar. Kegiatan seperti ini dilakukan tidak hanya
untuk memudahkan, tetapi untuk suasana lebih variatif dan
menghindarkan rasa jenuh pada pelajar maupun pengajar itu sendiri. 

c. Live Chat-based Discussion 

Chat-based discussion berlangsung tanpa menunjukan wajah atau


tanpa menggunakan video. Chat-based discussion dilakukan pada
waktu yang bersamaan dengan semua peserta yang bersangkutan.
Jadi, seluruh peserta dapat melakukan interaksi real-time tanpa perlu
menunjukan wajah atau menggunakan fitur video conference. 

6
2. Asynchronous E-learning

Di samping itu, contoh asynchronous adalah proses belajar mengajar yang


dapat dilakukan kapan saja. Seperti Learning Management System (LMS),
video yang dicantumkan, dan tugas- tugas yang disisipkan.  Pengajar dapat
mengunggah material belajar kapan saja pada e–learning dan mengatur
waktu tenggang untuk diakses ataupun tugas untuk dikumpulkan. Begitu pula
untuk pelajar, dapat mengakses material pembelajaran kapan saja dan dimana
saja. Jadi, baik pelajar dan pengajar dapat mengatur waktu nya masing-
masing dengan melakukan kegiatan belajar mengajar. 

a. Adaptive E-learning

Adaptive e-learning adalah pembelajaran menggunakan adaptasi dan


melakukan desain ulang pada material yang disediakan oleh pengajar.
Ini dilakukan untuk menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan pelajar
dalam menggunakan e-learning. 

b. Collaborative Online Learning

Dalam collaborative, pelajar diminta untuk bekerja sama dengan


pelajar lainnya. Ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan
dan mengasah kemampuan berdiskusi dalam kelompok. Tidak hanya
itu, jenis e-learning ini membantu pelajar untuk mengasah
kemampuan berpikir kritis dengan harapan dapat menentukan pilihan
dengan bijak. Terlebih lagi, sistem seperti ini mendorong pelajar
untuk bertukar fikir dan menyerap pengetahuan sebanyak-banyak nya
dari individu lain. 

c. Computer Managed Learning

Dalam metode e-learning, komputer atau digital di sini adalah sebagai


pengajar. Kegiatan belajar mengajar seperti ini membuka pilihan bagi
pengajar untuk mengatur sistem bagaimana kegiatan belajar mengajar

7
dapat berlangsung. Tidak hanya itu, dalam pengerjaan tugas pun,
komputer lah yang memiliki wewenang untuk menentukan. 

d. Linear E-learning 

Akses material berlangsung dengan memberikan material belajar


kepada siswa. Ini dilakukan dengan tujuan mempermudah
pembelajaran.

C. Manfaat E-Learning

Dengan bantuan teknologi, tentunya kegiatan akan lebih ringan. Manfaat e-


learning salah satunya- merupakan bantuan teknologi yang dapat kita rasakan.
Manfaat e-learning untuk mengakses seluruh material pembelajaran dari mana saja
dan kapan saja merupakan bentuk anugerah dari ada nya digital. Untuk lebih jelasnya
lagi, di bawah ini akan membahas manfaat e-learning baik untuk pengajar dan pelajar
di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.

1. Mengurangi Biaya Pengeluaran 

Kegiatan yang dilakukan melalui dalam jaringan tentunya akan mempermudah


dalam hal biaya. Kegiatan belajar mengajar dalam jaringan sangat efektif pada
biaya. Adanya penurunan harga dari lembaga pendidikan atau pun lembaga
pelatihan membantu menekan biaya. Terlebih lagi juga dapat menghemat
pengeluaran uang untuk transportasi dan akomodasi. Material penunjang
kegiatan belajar mengajar pun dialihkan dari membeli buku menjadi
mengakses melalui file yang dapat diakses dengan digital. 

2. Menyesuaikan Kebutuhan 

Kegiatan pembelajaran dalam jaringan dibuat untuk mempermudah dan


menyesuaikan semua pelajar dari berbagai kalangan. Waktu dan tempat untuk
pelajar pun dapat disesuaikan dengan kesibukan tiap-tiap individu. Mahasiswa
yang bekerja dapat mempertahankan pekerjaan nya dengan mengakses
material sesuai kebutuhan mereka. 

3. Konsistensi dalam Kegiatan Belajar Mengajar

8
Dalam pengaturan ruang kelas tradisional, dosen tetap berpegang pada metode
pengajaran mereka yang sangat rentan terhadap kesalahan. Isu-isu ini
dihilangkan melalui elearning dengan memberikan pelatihan standar dan
konsisten.
Pembelajaran online memungkinkan guru untuk mengajar pelajaran mereka
dengan cara yang konsisten dengan tingkat cakupan yang lebih tinggi
memastikan semua siswa menerima jumlah pengetahuan yang sama.

4. Skalabilitas dan Kualitas 

Pembelajaran online terbukti memiliki pengaruh positif pada bisnis apa pun.
Salah satunya akan membuat karyawan lebih siap menghadapi tantangan di
depan mereka. Semakin efisien mereka, semakin cepat Anda menghapus
pengeluaran bisnis.

5. Efektif dan Cepat dalam Penyampaian

Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan cepat dan langsung ke topik


materi yang dibahas. Tidak hanya itu, pelajar juga dapat mengulang kembali
materi yang telah disampaikan dengan mengakses pada sistem yang
disediakan. Terlebih, pelajar dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan
menyesuaikan kemampuan mereka sendiri. 

D. Sejarah E-Learning

E-learning diperkenalkan pertama kali oleh Universitas Illionis yang berlokasi


di Urbana-Champaign. Universitas Illinois memperkenalkan e-learning yang
menggunakan komputer yang disebut PLATO, dalam sistem instruksi berbasis
komputer (computer assisted instruction). Perkembangan e-learning sejak saat itu
terus berjalan bersamaan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Berikut
adalah sejarah perkembangan e-learning dan aplikasi:

a. Pada tahun 1960, Universitas Illions membuat sebuah sistem dimana mahasiswa
berkesempatan untuk dapat mengakses informasi melalui media komputer yang
saling terhubung dengan memperdengarkan materi dari pengajar (dosen) yang

9
direkam melalui suatu pengendali jarak jauh seperti perangkat audio maupun 
televisi. Sistem itu disebut dengan PLATO (Programmed Logic for Automatic
Teaching Operation) dan digunakan selama hampir empat dekade.
b. Di awal tahun 1960-an, seorang profesor psikologi dari Standford University
bernama Patrick Suppes dan Richard C. Atkinson bereksperimen dengan sebuah
komputer untuk mengajarkan cara membaca dan berhitung kepada anak-anak di
Sekolah Dasar di California.
c. Pada tahun 1963, Bernard Luskin memasang sebuah komputer pertama kali di
dalam sebuah komunitas kampus yang digunakan untuk menginstruksikan
sesuatu, bekerja sama dengan Standford dan lainnya, untuk mengembangkan
instruksi berbasis komputer.
d. Pada tahun 1970, Luskin melengkapi disertasinya bekerjasama dengan Rand
Corporation dalam menganalisis kendala yang ada pada instruksi berbasis
komputer.
e. Pada tahun 1976, Bernard Luskin meluncurkan Coastline Community College
sebagai sebuah “college without walls” atau “kampus tanpa dinding”
menggunakan stasiun televisi KOCE-TV sebagai sarananya.
f. Pada pertengahan tahun 1980-an, melakukan akses suatu isi dari bahan ajar
menjadi sangatlah mungkin dilakukan di beberapa perpustakaan Perguruan
Tinggi. Cassandra B. Whyte meneliti tentang peningkatan peran yang
dimainkan suatu komputer di tingkat pendidikan yang lebih tinggi
(Whyte,1989:86-89).
g. Tahun 1990 : Pada masa CBT (Computer-Based Training) di mana mulai
bermunculan aplikasi  E-Learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun
berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun
multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.
h. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun
1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi
secara masal.
i. Tahun 1997: LMS (Learning Management System). Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan
inrnet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai
dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan
lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang semakin pesat

10
membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS
yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya
standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS,
IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
j. Tahun 1999 sebagai tahun aplikasi E-learning berbasis  Web. Perkembangan
LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik
untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS
mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah dan surat kabar. Isinya
juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta
penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan
berukuran kecil
k. Pada tahun 2000-sekarang, e-learning mulai banyak digunakan di dalam dunia
bisnis. E-learning ini digunakan untuk melatih karyawan-karyawan suatu
perusahaan. Selain itu juga muncul trend social network learning yang
menggabungkan social media internet dengan learning.

E. Penerapan E – Learning di dunia


Penerapan e-learning dalam sistem pendidikan sudah menjadi hal yang wajib
dipertimbangkan oleh instansi-instansi pendidikan saat ini. Selain karena faktor
kurangnya tenaga pendidik atau guru, sistem e-learning dapat membantu
pembelajaran mandiri bagi para siswa. Berikut adalah contoh-contoh penerapan e-
learning di dunia:
1. Indonesia
E-learning mendapatkan momentum di seluruh dunia berkat meluasnya
penggunaan web dan sistem manajemen yang canggih kursus yang terjangkau
dan tersedia dalam bahasa utama lain selain bahasa Inggris. Tingkat
kenyamanan dengan teknologi di kalangan anak muda dan harapan untuk
akses yang lebih luas untuk pendidikan tinggi merupakan faktor yang
memaksa dministrators perguruan tinggi untuk mengeksplorasi lebih banyak
kesempatan untuk membuat program yang tersedia untuk siswa terlepas dari
kedekatannya ke kampus. Makalah ini membahas masalah-masalah kejujuran
akademik, dukungan akademis dan harapan/ persyaratan untuk membuat e-
learning sebagai ketat, jika tidak lebih, dari pada belajar situs.

11
Lembaga swasta dan akademis yang merangkul E-learning sebagai
upaya untuk meningkatkan proses belajar, mendorong transfer pengetahuan
dan pujian lingkungan belajar yang ada. Bagi banyak negara dengan populasi
yang besar, sumber daya yang terbatas dan wilayah geografis terpencil seperti
Indonesia, E-learning memegang kunci untuk pendidikan yang lebih baik dan
memberikan akses yang lebih baik ke sumber pengetahuan. E-learning masih
baru di Indonesia, dan tidak ada banyak penelitian yang dilaporkan dalam
literatur.
E-learning telah banyak dipahami sebagai konvergensi dari teknologi
internet dan metodologi pembelajaran. Seperti banyak lembaga pendidikan
tinggi lainnya di seluruh dunia, perguruan tinggi di Indonesia juga telah
memulai penerapan pembelajaran difasilitasi ICT, untuk berbagai tingkat
intensitas. Pembicaraan ini akan membahas isu-isu kebijakan tertentu yang
berkaitan dengan usaha tersebut. Hal ini juga akan menyentuh pada tantangan
utama yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia dalam melaksanakan
inisiatif tersebut. Beberapa masalah utama dan tantangan yang disorot di
bawah tidak seperti praktek umum di negara maju, sebagian besar perguruan
tinggi di Indonesia telah mengembangkan program akademik mereka agak
independen satu sama lain.
Meskipun akses ke TIK teknologi telah cukup maju di beberapa kota
besar, ketersediaan infrastruktur TIK di seluruh seluruh negeri masih dianggap
terbatas. Selain itu, biaya untuk akses tersebut masih relatif di atas tingkat
sebagian besar warga Indonesia mampu membayar. Kemampuan untuk terlibat
dalam belajar mandiri bukanlah sesuatu yang telah cukup berkembang di
kalangan mahasiswa Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh metodologi
yang digunakan selama tahap awal pendidikan. Hal ini menciptakan lapisan
tambahan kompleksitas untuk pengembangan e-learning lingkungan yang
cocok bagi para pelajar Indonesia.

2. Firlandia
Finlandia merupakan salah satu negara dengan kualitas pendidikan
terbaik di dunia. Tidak heran jika para siswa sekolah di Finlandia memiliki
kemampuan literasi, matematika dan science terbaik di dunia. Salah satu
kesuksesannya adalah menerapkan metode hybrid learning. Selain kualitas

12
guru di sekolah-sekolah Finlandia merupakan salah satu yang terbaik di dunia,
infrastruktur dan sistem pendidikan di negara berpenduduk 5 juta jiwa ini juga
sudah sangat mapan. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, salah satu
metode mengajar yang menjadi pilihan sekolah dan guru di Finlandia adalah
metode hybrid learning.
Finlandia menjadi salah satu negara di dunia yang sukses menerapkan
hybrid learning selama pandemi Covid 19. Cerita sukses Finlandia tak lepas
dari kurikulum pendidikan di negara tersebut yang memang menekankan
pentingnya penggunaan materi pembelajaran digital dan perangkat teknologi
pada semua mata pelajaran sekolah.

Bahkan, jauh sebelum pandemi memaksa semua sekolah di dunia


mengadakan pembelajaran daring, guru dan murid sekolah di Finlandia sudah
akrab dengan penggunaan tablet, laptop, aplikasi belajar mengajar dan materi
pembelajaran digital. Kompetensi guru terhadap teknologi belajar pun sangat
tinggi. Begitu juga dengan para murid yang sudah sangat terbiasa
menggunakan perangkat dan mengkonsumsi materi belajar digital. Hasilnya,
ketika pemerintah memutuskan untuk menutup semua sekolah di Finlandia,
proses belajar mengajar yang sepenuhnya online tidak membuat guru dan
murid kesulitan untuk beradaptasi. Daya serap murid terhadap pelajaran sangat
bagus dan nilai serta target yang ditetapkan oleh sekolah tetap tercapai.

3. China
Peningkatan angka partisipasi pendidikan di China terus meningkat
dimulai padatahun 2000. Dengan meningkatnya angka partisipasi warga China
untuk melaksanakan pendidikan dan teknologi yang sudah berkembang,
beberapa kota, masyarakat, industridan bisnis mulai membangun kota
pembelajaran berbasis digital dan menggunakan teknologi informasi.
Permintaan yang kuat untuk pendidikan dan pembangunan masyarakat yang
berorientasi telah menciptakan lingkungan social dan teknis
yangmenguntungkan bagi pengembangan E-learning.
E-learning dibangun bersama-sama oleh CERNET (China Education and
Research Network) dan tiga jaringan backbone di China. Di tahun 2000 China
Education Satellite Network mencapai televise digitalisasi satelitdan kemudian

13
mulai melayani E-learning menggunakan sumber digital satelit bersama-sama
dengan perusahaan komunikasi lainnya di China. Pendidikan Jarak Jauh di
China mengalami tiga proses generasi yaitu:
Pertama, berbasis pendidikan korespondensi dimana komunikasi
dilakukan melalui pos danteknologi percetakan lainnya.
Kedua, pendidikan berbasis radio dan TV yang memilikidua tahap yang
pertama ialah dengan menggunakan TV hitam putih dan tahap
keduamenggunakan radio dan TV yang diwakili oleh CCRTVU untuk
melayani seluruh negeridan didasarkan pada penggunaan televisi yang
berwarna. Hal ini tergantung pada teknologi informasi seperti radio, televisi,
rekaman suara dan film-film yang kemudian berkembang menjadi versi
computer yang berdiri sendiri menjadi Computer Assisted Instruction (CAI)
dan Computer Assisted Learning (CAL) untuk membangun jaringan
pendidikan terbuka.
Ketiga, pendidikan jarak jauh mulai dilakukan di universitas-universitas
ditandai dengan penggunaan penggunaan jaringan computer yang
terintegrasidan telekomunikasi untuk mentransfer komunikasi secara jarak
jauh. Namun dibeberapa universitas memang masih menggunakan pendidikan
korespondensi dan media internet mulai digunakan dalam les. Untuk
memastikan kelancaran dalam pelaksanaan pendidikan jarak jauh
Beberapa Universitas di China seperti Beijing Normal University, South
China Normal University dan Capital Normal University telah menyiapkan
lembaga penelitian pendidikan jarak jauh melakukan studi di pendidikan jarak
jauh dan mulai membudidayakan mahasiswa pascasarjana yang focus pada
pendidikan jarak jauh. Lembaga penelitian pendidikan jarak jauh dibawah
CCRTVU didedikasikan untuk penelitian pendidikan jarak jauh dan
melakukan proyek-proyek serta memperoleh presrasi besar. Universitas
percontohan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini memiliki prestasi
yang cukup banyak dalam berbagai aspek yang mendukung perkembangan
pendidikan jarak jauh kearah yang positif dan berkembang pesat sertatelah
mencapai hasil yang luar biasa

4. Amerika Serikat

14
Pendidikan di negara Amerika ini, lebih menekankan pada adanya
desentralisai, dimana pemerintah federal tidak punya mandat untuk
mengontrol atau mengadakan pendidikan untuk masyarakat dengan jumlah
penduduk yang sangat banyak memungkinkan kurang terkontrolnya
masyarakat dalam hal pendidikan.
Pendidikan jarak jauh di Amerika Serikat telah menjadi sarana bagi
sebagian besar warga negara Amerika dalam mengemban pendidikan, karena
mampu untuk menampung sekian banyak warga yang masih belum merasakan
pendidikan secara optimal. Belajar mandiri merupakan dasar awal dari
diadakannya pendidikan jarak jauh atau bisa dikatakan pendidikan
korespondensi. Sejarah pendidikan jarak jauh yang terbagi menurut tiga
tahapan secara garis besar yaitu:
a. Masa Lalu
Di era ini, sekitar abad sebelum 20-an ide-ide dan praktek pada zaman
kolonialtelah mempengaruhi konseptualisasai, perteumbuhan dan
praktek pendidikan jarak jauh, yaitu:
1) Adanya program magang pada sekitar tahun 1600
2) Adanya forum diskusi, yang menyelenggarakan kelompok
dalam diskusiinformal, sekitar tahun 1700
3) Adanya perbaikan diri untuk para orang dewasa yang kurang
optimal dalammengemban pendidikan, seperti diadakannya
program pendidikan berkelanjutan, belajar mandiri dan
eksistensi yang sekarang diformalkan dilembaga-lembaga
pendidikan tinggi dan organisasi lain.
4) Sistem belajar jarak jauh dilaksanakan dengan adanya bantuan
teknologi berupa radio, namun merasa kurang efektif karena
kurang mampu mengasah pikiran dengan tidak adanya gerakan
atau tingkah lagu dari seorang intruktur.
5) Kemudian dikembangkan lagi dengan adanya inovasi baru
berupa penggunaantelevisi, yang diharapkan mampu untuk
mengatasi kelemahan pada mediaradio. Dengan media televisi
ini pembelajaran setidaknya lebih efektif,walaupun masih ada
saja kendala, misalnya dalam hal penyiaran.
b. Masa Sekarang

15
Pendidikan jarak jauh atau pendidikan korespondensi di masa
sekarang, menggunnakan teknologi yang memadai. Khususnya di
negara yang maju ini, Amerka Serikat. Dimana penggunaan teknologi
sangat diutamakan, sehingga parasiswa yang mengikuti pendidikan
jarak jauh hanya tinggal mengakses hal-halyang berkaitan dengan
pendidikan jarak jauh tersebut. Dengan pendidikan jarak jauh pula,
meningkatkan motivasi warga untuk dapat melanjutkan
pendidikandengan akses yang lebih terbuka.Dimana setiap tahunnya
mengalami keinakan secara terus menerus, misalnya :
1) Lebih dari seperempat (27%) dari semua siswa sekolah
menengah mengambilsetidaknya satu kelas online di tahun
2009, naik dari 14% sebelum tahun ini.
2) 1,5 juta siswa dididik di rumah pada tahun 2007. Ini meningkat
74% daritahun 1999 dan naik 36% sejak tahun 2003. Jika tren
ini terus berlanjut, jumlah anak-anak yang homeschool akan
meningkat sekitar 3 sampai 4 juta siswa.
3) Pada tahun 2009, hampir 30% siswa di perguruan tinggi dan
universitas mengambil setidaknya satu kursus online. Jumlah
ini mencapai 5,6 juta siswa selama musim gugur 2009. Ini
membuktikan bahwa adanya peningkatan yang sangat tinggi
serta motivasi siswa dalam mengemban lebih banyak lagi
pendidikan melalui berbagai cara, khususnya melalui
pendidikan jarak jauh ini. Serta memotivasi para warga
lainnyauntuk dapat mengemban pendidikan dengan optimal.
c. Masa Depan
Dengan pendidikan jarak jauh atau pendidikan berbasis online
ini diharapakanmampu untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang ada. Pendidikan jarak jauh akan terus berkembang dan
menjad lebih baik lagi dari sebelumnya,ketika melihat beberapa faktor
ini, yaitu :
1) Seberapa berhasil membangun lembaga dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan pasca-industri dengan mengadopsi
kunci konsep-konsep teoritis dan mengimplementasikan
temuan-temuan penelitian dalam jarak jauh.

16
2) Bagaimana perwakilan publik dan pemerintah berhasil
menggunakan pendidikan jarak jauh dalam mengurangi biaya
pendidikan, serta meingkatkanakses kepada setiap warga
negara dalam mengenyam pendidikan.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

E-Learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan teknologi


komputer, jaringan komputer atau internet yang memungkinkan pembelajaran tanpa
harus bertemu secara langsung. Terdapat beberapa jenis e-learning untuk
pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar ini merupakan synchronous e-learning dan
asynchronous e-learning. Dua-dua nya tetap sama menggunakan sumber daya
teknologi atau digital dalam proses penerapan nya. Yang membedakan synchronous
dengan asynchronous adalah pada bagian sistem waktu dan tempat nya. Jika
synchronous dilakukan secara waktu bersamaan atau “real time.” Maka asynchronous
dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan menyesuaikan tanggal waktu
yang ditetapkan oleh masing-masing pengajar. 

Ada beberapa manfaat e-learning yaitu; 1) Mengurangi Biaya Pengeluaran, 2)


Menyesuaikan Kebutuhan 3) Konsistensi dalam Kegiatan Belajar Mengajar 4)
Skalabilitas dan Kualitas 5) Efektif dan Cepat dalam Penyampaian. E-learning
diperkenalkan pertama kali oleh Universitas Illionis yang berlokasi di Urbana-
Champaign. Universitas Illinois memperkenalkan e-learning yang menggunakan
komputer yang disebut PLATO, dalam sistem instruksi berbasis komputer (computer
assisted instruction). Perkembangan e-learning sejak saat itu terus berjalan bersamaan
dengan perkembangan dan kemajuan teknologi sampai saat ini.

Penerapan e-learning dalam sistem pendidikan sudah menjadi hal yang wajib
dipertimbangkan oleh instansi-instansi pendidikan saat ini. Selain karena faktor
kurangnya tenaga pendidik atau guru, sistem e-learning dapat membantu
pembelajaran mandiri bagi para siswa. Berikut adalah contoh-contoh penerapan e-
learning di dunia seperti di Indonesia, Firlandia, China, Amerika Serikat.

B. Saran
Sebagai calon tenaga pendidik, pembaca disarankan untuk memahami lebih
dalam lagi dan mencari sumber sumber lainnya mengenai pengembangan e- learning
baik dalam pengertian, jenis, manfaat, sejarah hingga ke penerapannya.
C.

18
DAFTAR PUSTAKA

Afridian, Hafid. (2014). Sejarah E- Learning. Diakses pada 6 Maret 2023.


https://www.academia.edu/34533012/Sejarah_Dan_Perkembangan_E_Learning

Astuti, W & Filah, S. K. (2019). Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh di Amerika Serikat.
Universitas Pendidikan Indonesia

Bahtiar, J. Y (2022). 7 Jenis E-learning Beserta Manfaat, Fitur dan Penggunaan.


https://www.sekawanmedia.co.id/blog/apa-itu-e-learning/

Cerita Sukses penerapan Hybrid Learning di Finlandia. Diakses pada 6 Maret 2023.
https://acerforeducation.id/edukasi/hybrid-learning-di-finlandia/

Fikri, A. M. E-Learning Pada Perguruan Tinggi di Indonesia. Diakses pada 6 Maret 2023
melalui https://sites.google.com/site/elearningpp09/e-learning/e-learning-pada-
perguruan-tinggi-di-indonesia

Johan, R. C & Mulyadi, D. (2019). Sistem Belajar Terbuka dan Jarak Jauh di Negara China.
Journal report. Universitas Pendidikan Indonesia

Pengertian Elearning. https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-elearning.html diakses


pada 6 Maret 2023

19

Anda mungkin juga menyukai