OLEH :
KELOMPOK V
Puji dan Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
Nya penulis bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pengembangan E-Learning
Didalam Tugas ini terdapat banyak kekuranagan, untuk itu penulis ingin
mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran akan penulis terima
sebagai suatu masukan yang baik untuk kami di kedepannya. Tidak lupa penulis sampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini, mudah-mudahan semua bantuannya di berikan balasan yang
terbaik oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk itu, sekali lagi penulis ucapkan maaf yang sebesar-besarnya, mudah-mudahan
tugas ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Penulis
Kelompok V
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Tujuan .....................................................................................................3
C. Manfaat ...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5
A. Pengertian E- Learning ..................................................................................5
B. Jenis E- Learning ...........................................................................................5
C. Manfaat E- Learning.......................................................................................8
D. Sejarah Perkembangan E- Learning ..............................................................9
E. Penerapan E- Learning di dunia.....................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi komputer dan internet, mulai dari perangkat lunak maupun
perangkat keras memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk
menunjang proses pembelajaran para peserta didik. Keunggulan yang ditawarkan
tidak hanya kecepatan pencarian informasi, tetapi juga fungsi multimedia yang
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik melalui gambar interaktif. Sesuai
dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat
dilakukan dengan menggunakan teknologi ini.
Perkembangan teknologi khususnya dalam bidang pendidikan biasanya
bertujuan untuk mendorong motivasi siswa untuk menggunakan teknologi yang lebih
baik dan lebih maju untuk memajukan pendidikan. Salah satu dampak yang sangat
menguntungkan dari perkembangan teknologi di bidang pendidikan adalah
munculnya e-learning. E- Learning adalah pembelajaran yang menggunakan media
elektronik dan jaringan online sebagai media pembelajaran, baik secara formal
maupun informal. Pembelajaran online merupakan tanda perkembangan teknologi dan
komunikasi. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi dalam dunia pendidikan
maka dimungkinkan untuk dilaksanakan pembelajaran jarak jauh menggunakan
media online untuk menghubungkan siswa dan tenaga pendidik.
Berdasarkan pentingnya E- Learning dalam pengembangan dunia pendidikan,
maka dari itu pentingnya mengetahui terlebih dahulu mengenai konsep dasar dari E-
Learning itu sendiri dan juga sejarah pertumbuhannya yang akan dibahas dalam
makalah ini.
B. Tujuan
1. Agar kita mengetahui pengertian dari e-learning
2. Agar kita mengetahui jenis- jenis e-learning
3. Agar kita mengetahui manfaat e-learning
4. Agar kita mengetahui sejarah dari e-learning
5. Agar kita mengetahui penerapan e-learning di berbagai negara
3
C. Manfaat
Adapun manfaat kita mempelajari komunikasi pendidikan ini adalah agar kita
dapat memperoleh wawasan mengenai konsep e-learning, sejarah, perkembangan dan
penerapannya, sehingga dapat menjadi acuan untuk pemanfaatannya ke depan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian E-Learning
B. Jenis E- Learning
5
bagian sistem waktu dan tempat nya. Jika synchronous dilakukan secara waktu
bersamaan atau “real time.” Maka asynchronous dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja dengan menyesuaikan tanggal waktu yang ditetapkan oleh masing-
masing pengajar.
1. Synchronous E-learning
a. Interactive E-learning
Pada jenis ini, terjadi komunikasi antara pelajar dan pengajar. Jadi
jenis ini membantu merangsang komunikasi dua arah. Kegiatan
belajar mengajar dilakukan dengan melakukan interaksi langsung
walaupun tidak hadir dalam satu tempat yang sama.
6
2. Asynchronous E-learning
a. Adaptive E-learning
7
dapat berlangsung. Tidak hanya itu, dalam pengerjaan tugas pun,
komputer lah yang memiliki wewenang untuk menentukan.
d. Linear E-learning
C. Manfaat E-Learning
2. Menyesuaikan Kebutuhan
8
Dalam pengaturan ruang kelas tradisional, dosen tetap berpegang pada metode
pengajaran mereka yang sangat rentan terhadap kesalahan. Isu-isu ini
dihilangkan melalui elearning dengan memberikan pelatihan standar dan
konsisten.
Pembelajaran online memungkinkan guru untuk mengajar pelajaran mereka
dengan cara yang konsisten dengan tingkat cakupan yang lebih tinggi
memastikan semua siswa menerima jumlah pengetahuan yang sama.
Pembelajaran online terbukti memiliki pengaruh positif pada bisnis apa pun.
Salah satunya akan membuat karyawan lebih siap menghadapi tantangan di
depan mereka. Semakin efisien mereka, semakin cepat Anda menghapus
pengeluaran bisnis.
D. Sejarah E-Learning
a. Pada tahun 1960, Universitas Illions membuat sebuah sistem dimana mahasiswa
berkesempatan untuk dapat mengakses informasi melalui media komputer yang
saling terhubung dengan memperdengarkan materi dari pengajar (dosen) yang
9
direkam melalui suatu pengendali jarak jauh seperti perangkat audio maupun
televisi. Sistem itu disebut dengan PLATO (Programmed Logic for Automatic
Teaching Operation) dan digunakan selama hampir empat dekade.
b. Di awal tahun 1960-an, seorang profesor psikologi dari Standford University
bernama Patrick Suppes dan Richard C. Atkinson bereksperimen dengan sebuah
komputer untuk mengajarkan cara membaca dan berhitung kepada anak-anak di
Sekolah Dasar di California.
c. Pada tahun 1963, Bernard Luskin memasang sebuah komputer pertama kali di
dalam sebuah komunitas kampus yang digunakan untuk menginstruksikan
sesuatu, bekerja sama dengan Standford dan lainnya, untuk mengembangkan
instruksi berbasis komputer.
d. Pada tahun 1970, Luskin melengkapi disertasinya bekerjasama dengan Rand
Corporation dalam menganalisis kendala yang ada pada instruksi berbasis
komputer.
e. Pada tahun 1976, Bernard Luskin meluncurkan Coastline Community College
sebagai sebuah “college without walls” atau “kampus tanpa dinding”
menggunakan stasiun televisi KOCE-TV sebagai sarananya.
f. Pada pertengahan tahun 1980-an, melakukan akses suatu isi dari bahan ajar
menjadi sangatlah mungkin dilakukan di beberapa perpustakaan Perguruan
Tinggi. Cassandra B. Whyte meneliti tentang peningkatan peran yang
dimainkan suatu komputer di tingkat pendidikan yang lebih tinggi
(Whyte,1989:86-89).
g. Tahun 1990 : Pada masa CBT (Computer-Based Training) di mana mulai
bermunculan aplikasi E-Learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun
berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun
multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.
h. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun
1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi
secara masal.
i. Tahun 1997: LMS (Learning Management System). Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan
inrnet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai
dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan
lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang semakin pesat
10
membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS
yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya
standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS,
IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
j. Tahun 1999 sebagai tahun aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan
LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik
untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS
mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah dan surat kabar. Isinya
juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta
penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan
berukuran kecil
k. Pada tahun 2000-sekarang, e-learning mulai banyak digunakan di dalam dunia
bisnis. E-learning ini digunakan untuk melatih karyawan-karyawan suatu
perusahaan. Selain itu juga muncul trend social network learning yang
menggabungkan social media internet dengan learning.
11
Lembaga swasta dan akademis yang merangkul E-learning sebagai
upaya untuk meningkatkan proses belajar, mendorong transfer pengetahuan
dan pujian lingkungan belajar yang ada. Bagi banyak negara dengan populasi
yang besar, sumber daya yang terbatas dan wilayah geografis terpencil seperti
Indonesia, E-learning memegang kunci untuk pendidikan yang lebih baik dan
memberikan akses yang lebih baik ke sumber pengetahuan. E-learning masih
baru di Indonesia, dan tidak ada banyak penelitian yang dilaporkan dalam
literatur.
E-learning telah banyak dipahami sebagai konvergensi dari teknologi
internet dan metodologi pembelajaran. Seperti banyak lembaga pendidikan
tinggi lainnya di seluruh dunia, perguruan tinggi di Indonesia juga telah
memulai penerapan pembelajaran difasilitasi ICT, untuk berbagai tingkat
intensitas. Pembicaraan ini akan membahas isu-isu kebijakan tertentu yang
berkaitan dengan usaha tersebut. Hal ini juga akan menyentuh pada tantangan
utama yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia dalam melaksanakan
inisiatif tersebut. Beberapa masalah utama dan tantangan yang disorot di
bawah tidak seperti praktek umum di negara maju, sebagian besar perguruan
tinggi di Indonesia telah mengembangkan program akademik mereka agak
independen satu sama lain.
Meskipun akses ke TIK teknologi telah cukup maju di beberapa kota
besar, ketersediaan infrastruktur TIK di seluruh seluruh negeri masih dianggap
terbatas. Selain itu, biaya untuk akses tersebut masih relatif di atas tingkat
sebagian besar warga Indonesia mampu membayar. Kemampuan untuk terlibat
dalam belajar mandiri bukanlah sesuatu yang telah cukup berkembang di
kalangan mahasiswa Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh metodologi
yang digunakan selama tahap awal pendidikan. Hal ini menciptakan lapisan
tambahan kompleksitas untuk pengembangan e-learning lingkungan yang
cocok bagi para pelajar Indonesia.
2. Firlandia
Finlandia merupakan salah satu negara dengan kualitas pendidikan
terbaik di dunia. Tidak heran jika para siswa sekolah di Finlandia memiliki
kemampuan literasi, matematika dan science terbaik di dunia. Salah satu
kesuksesannya adalah menerapkan metode hybrid learning. Selain kualitas
12
guru di sekolah-sekolah Finlandia merupakan salah satu yang terbaik di dunia,
infrastruktur dan sistem pendidikan di negara berpenduduk 5 juta jiwa ini juga
sudah sangat mapan. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, salah satu
metode mengajar yang menjadi pilihan sekolah dan guru di Finlandia adalah
metode hybrid learning.
Finlandia menjadi salah satu negara di dunia yang sukses menerapkan
hybrid learning selama pandemi Covid 19. Cerita sukses Finlandia tak lepas
dari kurikulum pendidikan di negara tersebut yang memang menekankan
pentingnya penggunaan materi pembelajaran digital dan perangkat teknologi
pada semua mata pelajaran sekolah.
3. China
Peningkatan angka partisipasi pendidikan di China terus meningkat
dimulai padatahun 2000. Dengan meningkatnya angka partisipasi warga China
untuk melaksanakan pendidikan dan teknologi yang sudah berkembang,
beberapa kota, masyarakat, industridan bisnis mulai membangun kota
pembelajaran berbasis digital dan menggunakan teknologi informasi.
Permintaan yang kuat untuk pendidikan dan pembangunan masyarakat yang
berorientasi telah menciptakan lingkungan social dan teknis
yangmenguntungkan bagi pengembangan E-learning.
E-learning dibangun bersama-sama oleh CERNET (China Education and
Research Network) dan tiga jaringan backbone di China. Di tahun 2000 China
Education Satellite Network mencapai televise digitalisasi satelitdan kemudian
13
mulai melayani E-learning menggunakan sumber digital satelit bersama-sama
dengan perusahaan komunikasi lainnya di China. Pendidikan Jarak Jauh di
China mengalami tiga proses generasi yaitu:
Pertama, berbasis pendidikan korespondensi dimana komunikasi
dilakukan melalui pos danteknologi percetakan lainnya.
Kedua, pendidikan berbasis radio dan TV yang memilikidua tahap yang
pertama ialah dengan menggunakan TV hitam putih dan tahap
keduamenggunakan radio dan TV yang diwakili oleh CCRTVU untuk
melayani seluruh negeridan didasarkan pada penggunaan televisi yang
berwarna. Hal ini tergantung pada teknologi informasi seperti radio, televisi,
rekaman suara dan film-film yang kemudian berkembang menjadi versi
computer yang berdiri sendiri menjadi Computer Assisted Instruction (CAI)
dan Computer Assisted Learning (CAL) untuk membangun jaringan
pendidikan terbuka.
Ketiga, pendidikan jarak jauh mulai dilakukan di universitas-universitas
ditandai dengan penggunaan penggunaan jaringan computer yang
terintegrasidan telekomunikasi untuk mentransfer komunikasi secara jarak
jauh. Namun dibeberapa universitas memang masih menggunakan pendidikan
korespondensi dan media internet mulai digunakan dalam les. Untuk
memastikan kelancaran dalam pelaksanaan pendidikan jarak jauh
Beberapa Universitas di China seperti Beijing Normal University, South
China Normal University dan Capital Normal University telah menyiapkan
lembaga penelitian pendidikan jarak jauh melakukan studi di pendidikan jarak
jauh dan mulai membudidayakan mahasiswa pascasarjana yang focus pada
pendidikan jarak jauh. Lembaga penelitian pendidikan jarak jauh dibawah
CCRTVU didedikasikan untuk penelitian pendidikan jarak jauh dan
melakukan proyek-proyek serta memperoleh presrasi besar. Universitas
percontohan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini memiliki prestasi
yang cukup banyak dalam berbagai aspek yang mendukung perkembangan
pendidikan jarak jauh kearah yang positif dan berkembang pesat sertatelah
mencapai hasil yang luar biasa
4. Amerika Serikat
14
Pendidikan di negara Amerika ini, lebih menekankan pada adanya
desentralisai, dimana pemerintah federal tidak punya mandat untuk
mengontrol atau mengadakan pendidikan untuk masyarakat dengan jumlah
penduduk yang sangat banyak memungkinkan kurang terkontrolnya
masyarakat dalam hal pendidikan.
Pendidikan jarak jauh di Amerika Serikat telah menjadi sarana bagi
sebagian besar warga negara Amerika dalam mengemban pendidikan, karena
mampu untuk menampung sekian banyak warga yang masih belum merasakan
pendidikan secara optimal. Belajar mandiri merupakan dasar awal dari
diadakannya pendidikan jarak jauh atau bisa dikatakan pendidikan
korespondensi. Sejarah pendidikan jarak jauh yang terbagi menurut tiga
tahapan secara garis besar yaitu:
a. Masa Lalu
Di era ini, sekitar abad sebelum 20-an ide-ide dan praktek pada zaman
kolonialtelah mempengaruhi konseptualisasai, perteumbuhan dan
praktek pendidikan jarak jauh, yaitu:
1) Adanya program magang pada sekitar tahun 1600
2) Adanya forum diskusi, yang menyelenggarakan kelompok
dalam diskusiinformal, sekitar tahun 1700
3) Adanya perbaikan diri untuk para orang dewasa yang kurang
optimal dalammengemban pendidikan, seperti diadakannya
program pendidikan berkelanjutan, belajar mandiri dan
eksistensi yang sekarang diformalkan dilembaga-lembaga
pendidikan tinggi dan organisasi lain.
4) Sistem belajar jarak jauh dilaksanakan dengan adanya bantuan
teknologi berupa radio, namun merasa kurang efektif karena
kurang mampu mengasah pikiran dengan tidak adanya gerakan
atau tingkah lagu dari seorang intruktur.
5) Kemudian dikembangkan lagi dengan adanya inovasi baru
berupa penggunaantelevisi, yang diharapkan mampu untuk
mengatasi kelemahan pada mediaradio. Dengan media televisi
ini pembelajaran setidaknya lebih efektif,walaupun masih ada
saja kendala, misalnya dalam hal penyiaran.
b. Masa Sekarang
15
Pendidikan jarak jauh atau pendidikan korespondensi di masa
sekarang, menggunnakan teknologi yang memadai. Khususnya di
negara yang maju ini, Amerka Serikat. Dimana penggunaan teknologi
sangat diutamakan, sehingga parasiswa yang mengikuti pendidikan
jarak jauh hanya tinggal mengakses hal-halyang berkaitan dengan
pendidikan jarak jauh tersebut. Dengan pendidikan jarak jauh pula,
meningkatkan motivasi warga untuk dapat melanjutkan
pendidikandengan akses yang lebih terbuka.Dimana setiap tahunnya
mengalami keinakan secara terus menerus, misalnya :
1) Lebih dari seperempat (27%) dari semua siswa sekolah
menengah mengambilsetidaknya satu kelas online di tahun
2009, naik dari 14% sebelum tahun ini.
2) 1,5 juta siswa dididik di rumah pada tahun 2007. Ini meningkat
74% daritahun 1999 dan naik 36% sejak tahun 2003. Jika tren
ini terus berlanjut, jumlah anak-anak yang homeschool akan
meningkat sekitar 3 sampai 4 juta siswa.
3) Pada tahun 2009, hampir 30% siswa di perguruan tinggi dan
universitas mengambil setidaknya satu kursus online. Jumlah
ini mencapai 5,6 juta siswa selama musim gugur 2009. Ini
membuktikan bahwa adanya peningkatan yang sangat tinggi
serta motivasi siswa dalam mengemban lebih banyak lagi
pendidikan melalui berbagai cara, khususnya melalui
pendidikan jarak jauh ini. Serta memotivasi para warga
lainnyauntuk dapat mengemban pendidikan dengan optimal.
c. Masa Depan
Dengan pendidikan jarak jauh atau pendidikan berbasis online
ini diharapakanmampu untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang ada. Pendidikan jarak jauh akan terus berkembang dan
menjad lebih baik lagi dari sebelumnya,ketika melihat beberapa faktor
ini, yaitu :
1) Seberapa berhasil membangun lembaga dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan pasca-industri dengan mengadopsi
kunci konsep-konsep teoritis dan mengimplementasikan
temuan-temuan penelitian dalam jarak jauh.
16
2) Bagaimana perwakilan publik dan pemerintah berhasil
menggunakan pendidikan jarak jauh dalam mengurangi biaya
pendidikan, serta meingkatkanakses kepada setiap warga
negara dalam mengenyam pendidikan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan e-learning dalam sistem pendidikan sudah menjadi hal yang wajib
dipertimbangkan oleh instansi-instansi pendidikan saat ini. Selain karena faktor
kurangnya tenaga pendidik atau guru, sistem e-learning dapat membantu
pembelajaran mandiri bagi para siswa. Berikut adalah contoh-contoh penerapan e-
learning di dunia seperti di Indonesia, Firlandia, China, Amerika Serikat.
B. Saran
Sebagai calon tenaga pendidik, pembaca disarankan untuk memahami lebih
dalam lagi dan mencari sumber sumber lainnya mengenai pengembangan e- learning
baik dalam pengertian, jenis, manfaat, sejarah hingga ke penerapannya.
C.
18
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, W & Filah, S. K. (2019). Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh di Amerika Serikat.
Universitas Pendidikan Indonesia
Cerita Sukses penerapan Hybrid Learning di Finlandia. Diakses pada 6 Maret 2023.
https://acerforeducation.id/edukasi/hybrid-learning-di-finlandia/
Fikri, A. M. E-Learning Pada Perguruan Tinggi di Indonesia. Diakses pada 6 Maret 2023
melalui https://sites.google.com/site/elearningpp09/e-learning/e-learning-pada-
perguruan-tinggi-di-indonesia
Johan, R. C & Mulyadi, D. (2019). Sistem Belajar Terbuka dan Jarak Jauh di Negara China.
Journal report. Universitas Pendidikan Indonesia
19