Anda di halaman 1dari 15

`MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA


“Sistem E-Learning”

OLEH :
Putri Nabila 18033164
Heni Kartika 18033031
Siti Rahma Fitri Yani 18033042

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Desnita, M. Si

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN PADANG
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Media Pembelajaran Fisika “Sistem E-Learning”.
Dalam penyelesaian makalah ini kami banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Media Pembelajaran Fisika,
Dr. Desnita, M. Si.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Padang, Februari 2020

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Pengertian E-Learning .............................................................................3
B. Macam-macam E-Learning ......................................................................4
C. Langkah-langkah pembutan media pembelajaran ....................................5
D. Konsep dan Interaksi E-Learning .............................................................6
E. Contoh Sistem E-Learning .......................................................................9
BAB III PENUTUP..........................................................................................11
A. Kesimpulan...............................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat
terpisahkan satu sama lain. Pengetahuan yang di dapat oleh seseorang takan
pernah ada bila tanpa melalui proses pembelajaran. Sedangkan hakekat
daripada pembelajaran itu sendiri adalah untuk memperoleh hal-hal tersebut,
dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau dapat juga dengan membaca
buku.
Namun dapat dibayangkan bila pelatihan tersebut dapat di gantikan
dengan menggunakan bantuan alat seperti teknologi informasi dan
komunikasi yang kini berkembang sedemikian pesatnya seiring dengan
perkembangan zaman dan telah merambah keberbagai aspek kehidupan
manusia. Bayangkan pula berapa waktu dan biaya yang dapat dihemat bila
proses pelatihan dan pembelajaran tersebut dapat dilakukan tanpa
memandang siapa pelakunya, tanpa batasan tempat dan waktu.
Dengan menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi
tersebut. Adanya alat-alat ini dapat mengubah pikiran manusia, mengubah
cara kerja dan cara hidupnya. Demikian juga pendidikan tidak terlepas dari
pengaruh teknologi. Kejadian ini dapat diidentifikasikan sebagai kemajuan
ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi.
Untuk itu pembahasan makalah ini diangkat untuk mengungkap
masalah-masalah tersebut. Berdasarkan fakt yang ada, dan karya-karya ilmiah
yang telah ditulis oleh para pakar pendidikan, telah ditemukan upaya untuk
memajukan dunia pendidikan, dengan menciptakan/memperkenalkan sistem
pembelajaran yang efektif dan efisien bagi pendidik dan peserta didik yang
berupa pembelajaran jarak jauh dengan mempergunakan media elektronika
yang dikenal dengang E-Learning.
Selanjutnya, berangkat dari latar belakang masalah tersebut, maka
penulisan ini kami beri judul “Sistem E-Learning”.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah:
1. Apa konsep terbentuknya E-Learning pada Media pembelajaran?
2. Apa saja langkah-langkah pembuatan media pembelajaran berbasis e-
learning?
3. Apa saja interaksi-interaksi yang terjadi pada sistem e-learning?
4. Apa saja contoh e-learning yang digunakan pada media pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan pada
makalah ini adalah:
1. Mengetahui konsep e-learning pada media pembelajaran.
2. Mengetahui langkah-langkah pembuatan media pembelajaran berbasis e-
learning.
3. Mengetahui interaksi yang terjadi pada sistem e-learning.
4. Mengatahui contoh e-learning yang digunakan pada media pembelajaran.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makah ini sebagai berikut:
1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu bagi pembaca agar
mengetahui sistem e-learning pada media pembelajaran fisika.
2. Membantu mahasiswa memahami tentang sistem e-learning peada media
pembelajaran fisika.
3. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah Media Pembelajaran
Fisika

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Learning
Sistem pembelajaran elektronik adalah cara baru dalam proses belajar
mengajar. E-learning merupakan konsekuensi logis dari teknologi komunikasi
dan infortmasi. Dengan e-learningpeserta ajar (learner atau murid) tidak perlu
duduk di kelas untuk menyimak setiap ucapa guru secara langsung. E-
learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan
tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan program studi atau
program pendidikan.
E-learning merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang
difasilitasi dan didukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
E-learning mempunyai ciri-ciri, antara lain (Clark & Mayer 2008: 10): 1)
memiliki konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran; 2) menggunakan
metode instruksional, misalnya penyajian contoh dan latihan untuk
meningkatkan pembelajaran; 3) menggunakan elemen-elemen media seperti
kata-kata dan gambar-gambar untuk menyampaikan materi pembelajaran; 4)
memungkinkan pembelajaran langsung berpusat pada pengajar (synchronous
e-learning) atau di desain untuk pembelajaran mandiri (asynchronous e-
learning); 5) membangun pemahaman dan keterampilan yang terkait dengan
tujuan pembelajaran baik secara perseorangan atau meningkatkan kinerja
pembelajaran kelompok.
Sedangkan menurut Rusman dkk (2011: 264) e-learning memiliki
karakteristik, antara lain (a) interactivity (interaktivitas); (b) independency
(kemandirian); (c) accessibility (aksesibilitas); (d) enrichment (pengayaan).
E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi
yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya.
Istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat
sebuah transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan

3
tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi internet (Munir,
2009: 169).
Seok (2008:725) menyatakan bahwa “e-learning is a new form of
pedagogy for learning in the 21st century. e-Teacher are elearning
instructional designer, facilitator of interaction, and subject matter experts”.
Penerapan e-learning untuk pembelajaran online pada masa sekarang ini
sangatlah mudah dengan memanfaatkan modul Learning Management
System yang mudah untuk diinstalasi dan dikelola seperti Moodle.
Secara garis besar banyak orang mengatakan E-Learning adalah sistem
atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam
proses belajar mengajar.  E-learning merupakan sistem berbasis web
(internet) yang memungkinkan informasi dan pengetahuan dapat diakses oleh
siapa saja yang berhak serta kapan saja dan dimana saja. E-learning
memberikan perangkat baru untuk memberikan nilai tambah pada berbagai
model pendidikan tradisional di kelas, buku pelajaran, CD-ROM, serta
pelatihan berbasis komputer lainnya.

B. Macam-macam E-Learning
Menurut Onno W. Purbo ada lima aplikasi standar internet yang dapat
digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu :
1. Electronics mail (e-mail)
Mulai diperkenalkan tahun 1971. Fasilitas ini sering disebut
sebagai surat elektronik, merupakan fasilitas yang paling sederhana dan
mudah digunakan. Dalam survei yang dilakukan sebuah lembaga riset
Amerika Serikat (Graphics, Visualization and Usability Center) diketahui
bahwa 84% responden memilih e-mail sebagai aplikasi terpenting
internet, lebih penting daripada web.
2. Mailing List
Mulai diperkenalkan setelah e-mail yaitu sejak tahun 1972. Ini
merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat
kelompok diskusi atau penyebaran informasi. Cara kerja mailing list

4
adalah pemilik e-mail dapat bergabung dalam sebuah kelompok diskusi,
atau bertukar informasi yang tidak dapat diintervensi oleh orang di luar
kelompoknya. Komunikasi melalui fasilitas ini sama seperti e-mail
bersifat tidak langsung (asynchronous).
3. News group
News group fasilitas internet yang dapat dilakukan untuk
komunikasi antar dua orang atau lebih secara serentak atau bersifat
langsung (synchronous). Bentuk pertemuan ini sering disebut sebagai
konferensi, dengan fasilitas video conferencing, atau text saja, atau bisa
audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).
4. Melalui fasilitas File Transfer Protocol (FTP)
Seseorang dapat menstransfer data atau file dari satu komputer ke
internet (up-load) sehingga bisa diakses oleh pengguna internet di seluruh
pelosok dunia. Di samping itu fasilitas ini dapat mengambil file dari situs
internet ke dalam komputer pengguna (down-load).

C. Langkah-langkah Pembuatan Media Pembelajaran Sistem E-Learning


a. LMS
Fernando Alonso, dkk dalam Prasojo & Rianto (2011:209) mengatakan
bahwa “Learning Management Systems (LMS) or elearning platform are
dedicated software tools intended to offer a virtual educational and/or
online training environment”. Learning Management System (LMS)
adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi
perkuliahan online berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran
serta hasil-hasilnya. LMS juga memiliki fiturfitur yang dapat memenuhi
semua kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran.

b. Moodle
Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar
berbasis internet dan website. Moodle tersedia dan dapat digunakan
secara bebas sebagai produk open source (terbuka source programnya).

5
Sistem e-learning berbasis open source (Moodle) yang digunakan untuk
model pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kinerja pengajar dan pemahaman pembelajar terhadap materi
pembelajaran. Istilah Moodle singkatan dari Modular Object Oriented
Dynamic Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis
dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket
lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan
dengan konsep berorientasi objek. Dalam penyediaannya Moodle
memberikan paket software yang lengkap (Moodle, Apache, MySQL, dan
PHP) (Munir, 2009: 180).

Menurut Daniswara (2011: 2), dalam proses pembelajaran konten


memegang peranan penting karena langsung berhubungan dengan proses
pembelajaran peserta (siswa). Konten merupakan obyek pembelajaran yang
menjadi salah satu parameter keberhasilan elearning melalui jenis, isi dan
bobot konten. Sistem e-learning harus dapat:
1. Menyediakan konten yang bersifat teacher-centered yaitu konten
instruksional yang bersifat prosedural, deklaratif serta terdefinisi
dengan baik dan jelas;
2. Menyediakan konten yang bersifat learner-centered yaitu konten yang
menyajikan hasil (outcomes) dari instruksional yang terfokus pada
pengembangan kreatifitas dan memaksimalkan kemandirian;
3. Menyediakan contoh kerja (work example) pada material konten untuk
mempermudah pemahaman dan memberikan kesempatan untuk
berlatih;
4. Menambahkan konten berupa games edukatif sebagai media berlatih
alat bantu pembuatan pertanyaan.

D. Konsep dan Interaksi E-Learning


Dalam sistem e-learning terdapat pelaku-pelaku serta materi yang
saling mendukung satu sama lain. Pelaku pembelajaran online utamanya

6
adalah guru atau pengajar atau mentor dan siswa atau peserta didik. Terjadi
interaksi antar sesama pelaku dalam melaksanakan pembelajaran secara
online itu, bahkan interaksi juga terjadi pada konten atau materi yang tersedia
maupun yang ingin disampaikan. Interaksi dalam e-learning juga terjadi
sesama pelaku juga sesama konten.
Interaksi-interaksi tersebut yang membuat pembelajaran online dapat
dilakukan. Seperti diketahui bahwa setidaknya ada 3 pihak yang terlibat yaitu
peserta didik, pengajar atau mentor dan konten atau materi. Anderson &
Elloumi dalam Sutopo (2012: 151) menyebutkan ada beberapa interaksi
dalam pembelajaran e-learning yang melibatkan guru atau pengajar, peserta
didik, dan konten atau materi. Interaksi-interaksi yang dimaksud adalah:
Interaksi Siswa – Siswa
Interaksi antara siswa dengan siswa lain bida dilakukan dalam e-learning. Ini
sangat menguntungkan dimana siswa bisa saling berbagi dengan peserta didik
lainnya. Hal ini juga memungkinkan siswa untuk membangun komunitas
belajar yang pro aktif.

Interaksi Siswa – Konten


Merupakan interaksi dimana siswa menerima materi melalui media internet
yang telah disajikan. Peserta didik biasanya diberikan pilihan untuk dapat
melakukan download atau mengunduh materi atau bahkan membuka dan
mempelajari secara langsung.

Interaksi siswa-pengajar
interaksi antara siswa dan pengajar dalam sistem pembelajaran online atau e-
learning dapat dilakukan dengan berbagai format baik berkomunikasi
langsung maupun secara tidak langsung. Pengajar dapat langsunug
berinteraksi dengan peserta didik dengan memanfaatkan fasilitas chatting,
atau teleconference, atau live video streaming, juga secara tak langsung
dimana pengajar cukup menyajikan materi-materi secara terstruktur agar

7
peserta didik dapat mengunduh materi tersebut. Bisa juga dilakukan
kombinasi antara keduanya.

Interaksi Pengajar – Pengajar


Antar pengajar atau mentor juga melakukan interaksi. Hal ini membuat
pertukaran informasi dan pengetahuan antar pengajar dapat terjadi.
Memungkinkan untuk mengembangkan materi-materi yang akan disajikan,
selain itu juga dapat membahas mengenai sistem pembelajaran e-
learning yang tepat digunakan.

Interaksi Pengajar – Konten


Interaksi antara pengajar dengan konten terutama terjadi saat pembuatan atau
penyusunan materi. Selain itu juga pengajar wajib memantau secara terus
menerus materi yang disajikan serta memberikan update atau memperbaharui
konten jika diperlukan.

Interaksi Konten – Konten


Interaksi antara materi atau konten satu dengan konten lain merupakan
sebuah sistem yang diprogram agar materi satu dengan materi yang lain yang
relevan dapat berhubungan. Sehingga ketika guru atau peserta didik
membuka sebuah materi, maka secara otomatis materi-materi yang
berhubungan juga ditampilkan atau dijadikan sebagai bahan rujukan. Dengan
konsep link atau hubungan interaksi konten-konten ini membuat materi yang
disajikan akan semakin menyeluruh dan memperkaya serta mempermudah
penyampaian materi inti yang hendak disampaikan.
Interaksi-interaksi tersebut dimulai dari awal perencanaan pembelajaran
hingga evaluasi pembelajaran. Terutama pada saat proses pemberajaran, ada
banyak interaksi yang terjadi bahkan semua interaksi bisa terjadi secara
bersamaan. Banyaknya interaksi yang terjadi tidaklah membuat sistem e-
learning menjadi rumit. Sistem pembelajaran memang cukup kompleks
terutama dalam hal infrastruktur atau teknologi yang digunakan, namun

8
dalam pembelajaran tetap disajikan dalam bentuk sistem yang lebih sederhana
sehingga pengguna e-learning dapat dengan mudah memahami masing-
masing fungsi meskipun masih awam.

E. Contoh Sistem E-Learning


1. E-Learning UNP

2. E-mail

9
3. Mailing List

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
e-learning adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet,
atau media jaringan komputer lain, atau proses pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara sistematis
dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran termasuk
interaksi pembelajaran kualitas yang terjamin.
Manfaat e-learning adalah mempersingkat wakru pembelajaran dan
membuat biaya study lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi
antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan
dosen/pendidik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat
mengakses bahan-behan belajar setiap saat dan berulang-ulang.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas. 

11
DAFTAR PUSTAKA

Clark, R.C. & Mayer, R.E. (2008). E-learning and the science of instruction:
proven guidelines for consumers and designers of multimedia
learning, second edition. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc.

Munir. (2009). Pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan


komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Nasution. 2008. Teknologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Rusman, dkk. (2011). Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi,


mengembangkan profesionalitas guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Saefudin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Seok, Soonhwa. (2008). The aspect of elearning. International Journal on


ELearning, Proquest, 7(4), 725-741.

12

Anda mungkin juga menyukai