Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGENALAN E-LEARNING DALAM DUNIA PENDIDIKAN

disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu pada mata kuliah e-learning
Dosen pengampu : Asep Adang M.Pd

Oleh :
GINA SONIA
NIM : 407200026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
2021
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengenalan e-learning dalam dunia
pendidikan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak
Asep Adang M.Pd pada mata kuliah E-learning. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang e-learning dan pemanfaatan dalam dunia pendidikan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Asep Adang M.Pd pada mata kuliah e-
learning yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Malingping, 5 Oktober 2021

Gina Sonia
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
A. Latar belakang ..................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................
C. Tujuan................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Pengertian E-learning........................................................................
B. Karakteristik e-learning.......................................................................
C. Model E-learning.................................................................................
D. Kelebihan dan kekurangan pemanfaatan e-learning
BAB III PENUTUP..........................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat memberikan


kontribusi yang besar kepada manusia dalam berbagai bidang, tak terkecuali
dalam bidang pendidikan. Seiring dengan adanya perkembangan tersebut
dapat dilihat dengan adanya perubahan dalam hal metode pembelajaran yang
didalamnya mengalami banyak perkembangan, baik metode pembelajaran
secara personal, media pembelajaran ataupun proses pembelajaran. Bentuk
dari perkembangan teknologi informasi yang diterapkan di dunia pendidikan
adalah E-Learning. E-Learning adalah proses belajar secara efektif yang
dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital
yang terdiri dari dukungan dan layanan belajar (Barbara, 2008: 4). E-Learning
merupakan inovasi dalam dunia pendidikan yang sangat berkontribusi tinggi
dalam hal perubahan proses pembelajaran. Siswa akan lebih aktif dalam proses
pembelajaran, materi bahan ajar dapat dikemas dalam berbagai format dan
bentuk yang dinamis. Ciri dari penerapan E-Learning dalam dunia pendidikan
itu sendiri adalah kemampuan untuk mencapai tingkat kecermatan dan
pencapaian belajar yang tinggi.
Proses pembelajaran yang terjadi pada hakikatnya adalah
mengembangkan potensi yang dimiliki dengan meningkatkan kreatifitas dalam
berinteraksi saat belajar itu berlangsung. Keaktifan siswa dalam kegiatan
belajar berlangsung adalah untuk mengkontruksikan pengetahuan yang
mereka miliki kemudian membangun pemahaman atas persoalan yang
dihadapi pada saat pembelajaran (Hermawan, 2007: 83). Sedangakan menurut
Aunurrahman (2009: 119) mengatakan bahwa keaktifan belajar siswa
merupakan persoalan mendasar bagi guru untuk di pahami dan di kembangkan
lebih lanjut lagi dalam proses pembelajaran. Keaktifan belajar sangatlah
dibutuhkan bagi siswa, karena proses belajar bukan hanya dengan bagaimana
cara guru memindahkan pengetahuan kepada siswa saja tetapi dari diri siswa
juga harus aktif dalam memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Tingkah
laku yang dimaksud adalah bagaimana siswa itu belajar secara aktif untuk
dapat meningkatkan pengetahuan koqnitif, afektif, maupun psikomotorik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan E-learning?
2. Apa saja karakteristik e-learning?
3. Apa saja model model e-learning?
4. Apa kelemahan penggunaan e-learning dalam dunia pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud atau arti dari e-learning
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dari pembelajaran e-learning
3. Untuk mengetahui apa saja model model e-learning
4. Untuk mengetahui apa saja kelemahan penggunaan e-learning dalam dunia
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian E-Learning

E-learning berasal dari perpadanan dua kata yakni „e‟ dan „learning‟. „e‟
merupakan singkatan dari electronic dan learning adalah pembelajaran. Jadi E-
learning secara harfiah dapat diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan
media elektronik, khususnya perangkat komputer. Istilah E-learning mengandung
pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang
definisi E-learning dari berbagai sudut pandang.
Tafiardi (2005:87) mendefiniskan “E-learning sebagai pembelajaran dengan
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika”. Fokus utama adalah proses
belajarnya learning) bukan pada “e” (electronic), karena perangkat elektronik hanya
berperan sebagai alat bantu saja. Peterson (Learnframe, 2000:6) menjelaskan
bahwa: “define the e in E-learning from the perspective of the user is exploration,
experience, engagement, ease of use, and empowerment”.Secara sederhana, Horton
(2010:1) mendefinisikan “E-learning is the use of information and computer
technologies to create learning experiences”. Pendapat Horton tersebut dapat
diartikan E-learning sebagai segala bentuk penggunaan informasi dan teknologi
komputer untuk menciptakan pengalaman belajar. Definisi ini menekankan
bagaimana pengalaman belajar diformulasikan, diorganisir, dan diciptakan melalui
perangkat E-learning. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak
misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan “E-learning
merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya
bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media
jaringan komputer lain”. LearnFrame.Com dalam Glossary of E-learning Terms
[Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa “E-learning adalah
sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar
mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer
standalone”.
Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan
bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi
dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu E-learning. Sedangkan
makna akronim “e” dibagi menjadi lima dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)
Exploration, pelajar mengakses website untuk memperoleh informasi dan sumber-
sumber pengetahuan, 2) Experience, website memberikan keleluasaan bagi pelajar
untuk memperoleh pengalaman belajar secara total, 3) Engagement, website dapat
menarik minat pelajar melalalui
pendekatan kreatif dalam pembelajaran yang kolaboratif dan sosialis, 4) Ease to use,
website harus mudah digunakan dan dapat kompatibel dengan berbagai jenis
platform (windows, unix, mac, linux), dan 5) Empowerment, website memiliki
kemampuan untuk dapat digunakan oleh pelajar secara personal sesuai kebutuhan
dan gaya belajar mereka.
Pembelajaran dengan e-Learning dapat disampaikan secara synchrounous yaitu
dimana pembelajaran dilakukan pada saat itu juga, atau asynchronous, yakni
pembelajaran dilakukan pada saat yang berbeda. Contoh e-Learning secara
synchronous adalah pembelajaran melalui webcam antara guru dan siswa secara live
pada saat itu juga. Sedangkan contoh penyampaian secara asynchronous adalah
guru membuat materi atau video pembelajaran terlebih dahulu, kemudian materi
atau video tersebut diunggah sebelum pembelajaran akan dilangsungkan. Materi
pembelajaran yang disajika dalam e-Learning berupa teks, grafik, animasi, simulasi,
audio, dan video. E-Learning juga harus memiliki fitur untuk diskusi misalnya
chatting.

B. KARAKTERISTIK E-LEARNING
Berikut ini adalah karakteristik e-Learning yang dikemukakan oleh Riyana (2007) :
 Daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran tidak tergantung kepada
instruktur/guru, karena siswa mengkonstruk sendiri ilmu pengetahuannya
melalui bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui interface situs web;
 Sumber ilmu pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses
dengan mudah oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan sifat media Internet
yang mengglobal dan bisa diakses oleh siapapun yang terkoneksi ke
dalamnya;
 Pengajar/lembaga pendidikan berfungsi sebagai mediator/pembimbing;
 Diperlukan sebuah restrukturisasi terhadap kebijakan sistem pendidikan,
kurikulum dan manajemen yang dapat mendukung pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk pendidikan secara optimal.

Empat karakteristik di atas merupakan hal yang membedakan e-learning dari


kegiatan pembelajaran secara konvensional. Dalam e-learning, daya tangkap peserta
didik terhadap materi pembelajaran tidak lagi tergantung kepada
instruktur/pengajar, karena peserta didik membangun sendiri ilmu pengetahuannya
melalui bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui aplikasi e-learning. Dalam e-
learning pula, sumber ilmu pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses
dengan mudah oleh setiap orang.

C. MODEL E-LEARNING
a. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web)
Pembelajaran berbasis web merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh
berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web”. Dalam
pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran
secara online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling
berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang
disediakan oleh situs web tersebut.
b. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer)
Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan
sebagai kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta
didik dengan menggunakan sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49)
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan “…
program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.”
c. Virtual Education (Pendidikan Virtual)
Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan virtual merujuk
kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan
belajar yang mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau
waktu. Pihak pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui
penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan
multimedia, pemanfaatan internet, atau konferensi video. Peserta didik
menerima mater-materi pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan
pengajarnya dengan memanfaatkan teknologi yang sama.
d. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital)
Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para peserta didik yang
berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara
bekerja) bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan
informasi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMANFAATAN E-LEARNING


Kelebihan pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
 Fasilitas e-moderating, yakni guru dan siswa dapat saling berkomunikasi
melalui internet tanpa dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu.
 Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan
terjadwal, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan
ajar dipelajari.
 Siswa dapat me-review bahan belajar setiap saat, karena bahan belajar
tersebut berada di komputernya.
 Tambahan informasi terkait dengan bahan yang dipelajari akan mudah
didapatkan melalui internet.
 Guru dan siswa dapat melakukan diskusi melaui internet dengan jumlah
peserta yang banyak, sehingga diperoleh ilmu dan wawasan yang luas.
 Peran siswa menjadi aktif dan mandiri.

Sedang kekurangan dari e-Learning meliputi:

 Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru atau sesame siswa. Sehingga
dapat memperlambat terjadinya values dalam pembelajaran.
 Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
 Berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik pembelajarab
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
berbasis ICT (Information and Comunication Technology).
 Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tinggi, cenderung gagal.
 Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan.
 Kurangnya tenaga yang mengetahui dan menguasai internet.
 Kurangnya personil dalam hal penguasaan pemrograman komputer
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

E-learning merupakan sebagai pembelajaran yang menggunakan media elektronik,


khususnya perangkat komputer. E-learning pula mempunyai karakteristik diantaranya
adalah Daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran tidak tergantung kepada
instruktur/guru, karena siswa mengkonstruk sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan-
bahan ajar yang disampaikan melalui interface situs web. Selain itu banyak sekali model
model e-learning yaitu Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web), Computer-Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer), Virtual Education (Pendidikan Virtual) dan
Digital Collaboration (Kolaborasi Digital). Dalam dunia pendidikan e-learning memberikan
pengaruh yang sangat kuat dalam proses belajar dan mengajar serta memiliki kelemahan
dan kelebihan. Kelemahan e-learning diantaranya yaitu Kurangnya interaksi antara siswa
dengan guru atau sesame siswa. Sehingga dapat memperlambat terjadinya values dalam
pembelajaran. Sedangkan manfaat atau bkelebihan menggunakan e-learning diantaranya
yaitu Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal,
sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari. Siswa dapat
me-review bahan belajar setiap saat, karena bahan belajar tersebut berada di komputernya.

B. Saran

Dalam dunia pendidikan e-learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan media


elektronik khususnya perangkat komputer. Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi sangat memberikan kontribusi yang besar kepada manusia dalam berbagai
bidang, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. E-learning merupakan suatu metode
pembelajaran siswa yang dapat menjembatani siswa untuk melakukan komputasi di dunia
luar.dengan demikian saya berharap bahwa kita sebagai generasi muda harus
memanfaatkan teknologi yang ada untuk menunjang pembelajaran serta dapat melahirkan
metode metode baru yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar antara siswa
dengan guru.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Pengenalan E-Learning. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.


Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana.

https://anggaradian.wordpress.com/2014/12/05/konsep-e-learning-dan-online-learning/

https://www.kompasiana.com/kiki28621/5b4dfbc05a676f57431b00c2/penerapan-konten-
e-learning-pada-perusahaan?page=all

http://makalahkomputerfitri.blogspot.com/2013/06/makalah.html

https://civitas.uns.ac.id/inungwidhyastuti18/2017/06/11/makalah-e-learning/

http://elearning.unpad.ac.id Powered by Joomla! Generated: 4 May, 2009, 01:15

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik
http://eprints.ums.ac.id/62875/1/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai