Anda di halaman 1dari 11

SCHOLOOGY SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN

BERBASIS DIGITAL

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pembelajaran
Matematika
Dosen : Prof. Dr. Yuke ………………….

Disusun oleh :
MUSYAFA
WAWAN SETIAWAN
ALIYUDIN
ANI NURAINI
WARSALI
DIGI MUHAMMAD MADYA
CECEP SAEFUL MILAH

MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan berkat, rahmat dan bimbingannya kepada penulis, sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat waktu.
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pada saat ini berkembang
sangat cepat disegala bidang terutama dibidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat
dari penggunaan internet baik oleh guru maupun siswa dalam rangka menggali ilmu
pengetahuan yang lebih luas melalui internet tersebut. Dampak dari hal tersebut
menjadikan guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar saat proses
pembelajaran berlangsung. Peran TIK dalam dunia pendidikan menghasilkan
berbagai jenis progam pembelajaran yang sangat inovatif dan kompleks. E-
Learning sebagai penyampaian program pembelajaran, pelatihan, atau pendidikan
dengan menggunakan sarana elektronik seperti komputer atau alat elektronik
seperti komputer atau alat elektronik lain seperti telepon genggam dengan berbagai
cara untuk memberikan pelatihan, pendidikan, atau bahan ajar. Melalui E-Learning
ini maka pendidik dan peserta didik dapat melakukan pembelajaran kapan saja dan
dimana saja asalkan tetap terkoneksi dengan jaringan internet. Mengingat hal
tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun makalah berkenaan dengan
penggunaan E-learning dalam hal ini penggunaan program scholoogy dalam
pembelajaran.
Penulis berharap semoga hasil makalah ini bisa memberikan manfaat positif
bagi para pembaca, serta para pelajar. Penulis juga membuka diri jika terdapat
masukan dan saran dari para pembaca mengenai penjelasan yang disajikan penulis.

Bandung, 07 Pebruari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Hal
Halaman Judul ................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1 Latar Belakang .........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3 Tujuan .......................................................................................................

BAB II DASAR – DASAR TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ............


2.1 E-Learning .................................................................................................
2.2 Pembelajaran dengan Schoology ..............................................................
2.3 Kerangka Berfikir ......................................................................................

BAB III PEMBAHASAN ...............................................................................


3.1 Analisis Masalah .......................................................................................
3.2 Kesimpulan ...............................................................................................
BAB IV SARAN ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kemajuan teknologi menjadi fenomena besar dan memiliki dampak
signifikan terhadap kehidupan manusia. Dalam KBBI, teknologi diartikan
sebagai kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu pengetahuan eksakta
dan berdasarkan proses teknik, atau teknologi dapat diartikan ilmu tentang
cara menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan
kenyamanan hidup manusia. Perkembanganya sangat cepat, fundamental
dengan menggeser pola tatanan lama menjadi tatanan baru yakni berdampak
dalam bidang pendidikan. Fenomena disrupsi ini akan mendorong
terjadinya digitalisasi sistem pendidikan. Inovasi aplikasi di bidang
pendidikan semakin banyak dan bervariasi, salah satu yang terbaru dalam
inovasi aplikasi pendidikan, misalnya Schoologi adalah inovasi
pembelajaran daring yang dirancang terbuka, dapat saling berbagi dan
saling terhubung atau berjejaring satu sama lain. Evolusi pembelajaran yang
ditawarkan akan menggantikan kegiatan belajar-mengajar di ruang kelas
mengalami perubahan menjadi pola pembelajaran digital. Hal ini
menunjukan adanya perubahan sikap dalam melaksanakan pendidikan yang
berkaitan erat dengan peran guru pada masa saat ini dan masa yang akan
datang. Sikap-sikap profesional guru yang harus dimiliki yakni meliputi
keinginan untuk memperbaiki diri dan mengikuti perkembangan zaman.
Jack Ma pendiri Alibaba mengatakan peran guru pada era digital tentu
berbeda dengan peran guru pada era dulu. Guru tidak akan pernah dapat
bersaing dengan sebuah mesin. Karena mesin tidak pernah merasakan lelah
melaksanakan tugasnya dalam hal pekerjaan hafalan, hitungan, hingga
penarian sumber informasi. Peran guru dalam era digital ini bergeser lebih
mengajarkan nilai-nilai etika, budaya, kebijaksanaan, pengalaman hingga
empati sosial, yang tidak didapatkan dalam tekonologi.
Disrupsi teknologi dalam bidang pendidikan atau dikenal dengan
pendidikan abad-21 justru dapat membantu guru belajar lebih cepat dan
lebih efektif untuk lebih cakap mengubah pembelajaran yang membosankan
dan tidak inovatif menjadi pembelajaran multi-stimulan sehinggan lebih
menyenangkan dan menarik. Sehingga revolusi peran guru sebagai sumber
belajar atau pemberi pengetahuan menjadi mentor, fasilitator, motivator,
inspirator yang dapat mengembangkan imajinasi, kreativitas, karakter, serta
team work pada anak didik yang sangat dibutuhkan pada masa depan. Upaya
lainnya, yakni guru dapat menciptakan iklim belajar yang humanistik
melalui berbagai kegiatan seperti pemeliharaan lingkungan sekolah yang
nyaman, melibatkan anak didik aktif melakkukan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan kehidupan nyata seperti dalam bersosialisasi, kegiatan
ekstrakurikuler dan keramahan dalam hubunga sosial akan mendorong
tumbuhnya jiwa humanis pada setiap anak didik.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, diantaranya:
1) Bagaimana mengembangkan pembelajaran e-learning dengan
schoology sebagai inovasi pembelajaran abad-21?
2) Bagaimana peran guru dalam kelas digital dengan penggunaan
pembelajaran e-learning schoology?

1.3. TUJUAN
Berikut tujuan pembahasan dalam makalah ini:
1) Mengenalkan invoasi pembelajaran e-learning dengan Schoology
2) Memberi gambaran peran guru dalam menghadapi fenomena
pembelajaran abad-21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1 E- learning
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini cukup pesat, hal
ini menuntut para stakeholder pendidikan termasuk didalamnya pada pendidik
untuk mulai mengikuti perkembangan jaman. Pembelajaran abad 21 dituntut
untuk menyesuaikan perkembangan IT agar peserta didik lebih terlibat dalam
pembelajaran. Peserta didik saat ini bisa dikatakan sebagai masyarakat digital,
kehidupan peserta didik dipenuhi dengan media sosial, kegiatan browsing,
texting, dan berbagai kemudahan akses internet yang lain. Hal ini menunjukkan
pentingnya menerapkan pembelajaran berbasis e-learning sebagai alternatife
media pembelajaran berbasis digital.
Menurut (Anita Fibonacci 2015) bahwa E-learning dapat diterjemahkan
sebagai pembelajaran yang menggunakan perangkat eletronik sebagai
medianya. E-learning merupakan seperangkat aplikasi dan proses yang dibuat
untuk kegiatan pembelajaran. E-learning lebih mengarah kepada kelas virtual
(Virtual Classroom). Demikian juga menurut Darmawan (2014:66-67) dalam
(Nur Hasanah*, Eko Suyanto 2016) e-Learning merupakan suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media Internet, Intranet, atau media jaringan komputer lain.
E-Learning dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan antara
pendidik dengan peserta didik terutama dalam hal waktu. Melalui e-Learning
ini maka pendidik dan peserta didik dapat melakukan pembelajaran kapan saja
dan dimana saja asalkan terkoneksi dengan internet. E-Learning tidak hanya
digunakan pada pembelajaran jarak jauh saja. Saat ini terdapat model
pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran tradisional dengan
pembelajaran elektronik atau eLearning yaitu Blended learning.
Menurut Darmawan (2014:21) dalam (Nurhasanah 2016) bahwa
“Blended learning merupakan kombinasi berbagai model pembelajaran yang
ditujukan guna mengoptimalkan proses dan layanan pembelajaran baik jarak
jauh, tradisional, bermedia, bahkan berbasis komputer.
Pengertian E-learning menurut Allen (2013: 27) dalam (Lestari 2016)
adalah: Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem
elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran.
Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar
mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara
guru dengan siswa.
Menurut Pranoto (2009) E-learning memiliki empat karekristik. Pertama,
memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Kedua, memanfaatkan keunggulan
komputer (digital media dan computer networks). Ketiga, menggunakan bahan
ajar yang bersifat mandiri. Keempat, memanfaatkan komputer untuk
menyimpan jadwal pembelajaran, hasil belajar, dan hal-hal yang berkatkan
dengan administrasi pembelajaran.
Kelebihan E-learning menurut Tjokro (2009: 187), yaitu : Lebih mudah
diserap, jauh lebih efektif dalam biaya, jauh lebih ringkas, tersedia sepanjang
waktu, penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa,
bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.
Selain itu menurut Ali (2008) bahwa e-learning memiliki empat manfaat.
Pertama, sebagai penunjang pelaksanaan proses belajar sehingga meningkatkan
daya serap mahasiswa. Kedua, meningkatkan partisipasi aktif dan kemampuan
mandiri siswa. Ketiga, meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
Keempat, meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan
perangkat teknologi informasi.
Seorang pengajar yang baik hendaknya mampu menjembatani perubahan
kebutuhan dari pembelajaran tradisional menuju ke pembelajaran berbasis IT.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan blended learning. Dengan
menggunakan model ini terjadi adanya kolaborasi antara pembelajaran online
dan pembelajaran tatap muka sehingga pembelajaran menjadi variatif.
2.2 Pembelajaran E-Learning dengan Schoology

2.3 Kerangka Berfikir


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisa Masalah

3.2 Kesimpulan
BAB IV
SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anita Fibonacci, M.P. 2015. “Penerapan Schoology Sebagai Learning


Management System Dalam Perkuliahan Kimia.” : 9.
https://www.academia.edu/34722329/Makalah_e-learning_Schoology.

Lestari, Wiwin Wina. 2016. “Pengembangan E-Learning Dengan Schoology


Sebagai Suplemen Pembelajaran Fisika Pada Materi Hukum Gravitasi
Newton.” digilib.unila.ac.id/22712/4/skripsi tanpa bab pembahasan.pdf%0A.

Muhammad, Ali., 2008. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru Algesindo

Nur Hasanah*, Eko Suyanto, Wayan Suana. 2016. “E-Learning Dengan


Schoology Sebagai Suplemen Pembelajaran Fisika Materi Elastisitas Dan
Hukum Hooke.” (1): 71–81. https://media.neliti.com/.../121675-ID-e-
learning-dengan-schoology-sebagai-supl.pdf%0A.

Pranoto, Alvini, dkk., 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama

Tjokro, Sutanto. 2009. Presentasi yang Mencekam. Jakarta: Elex Media


Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai