Mata Kuliah
KELAS PAI.I
Oleh :
TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis pada pengorganisasian pengalaman belajar
buat mencapai tujuan. model pembelajaran mendeskripsikan
penyelenggaraan proses belajar mengajar asal awal hingga akhir, sehingga
satu model pembelajaran di dalamnya bisa memakai variasi asal beberapa
metode dan teknik pembelajaran. Perkembangan teknologi berita dan
komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai forum pendidikan
memanfaatkan sistem e-learning buat menaikkan efektivitas serta
fleksibilitas pembelajaran. E-learning artinya galat satu model
pembelajaran yang sedang dikembangkan dan akan menjadi tuntutan pada
pendidikan di masa depan.
E-learning dapat didefinisikan menjadi aplikasi teknologi web pada
dunia pembelajaran buat sebuah proses pendidikan. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi internet serta selama proses belajar dirasakan
terjadi oleh yg mengikutinya, maka kegiatan itu bisa diklaim menjadi
pembelajaran berbasis web. Pembelajaran elektro (e-learning) artinya
pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet sebagai metode
penyampaian, hubungan, serta fasilitas serta didukung sang aneka macam
bentuk layanan belajar lainnya. Seiring kemajuan teknologi serta
perubahan musim dan gaya hidup manusia yang cenderung berkiprah
secara dinamis (mobile), kebutuhan akan proses belajar jeda jauh atau
yang biasa diklaim dengan tele-edukasi semakin semakin tinggi pula.
E-learning bertujuan untuk memudahkan guru dan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran dan melakukan evaluasi, karena dengan e-
learning semua informasi dapat secara cepat diunduh dari situs e-learning
dan bisa dengan cepat melakukan evaluasi hasil belajar siswa tanpa harus
melakukan ujian di dalam kelas.
B. KAJIAN TEORETIK
1. Identifikasi (Identify)
Pembelajaran jarak jauh atau distance learning adalah
pembelajaran dimana antara pebelajar (siswa, mahasiswa) dengan
pembelajar (guru, dosen) tidak berada dalam satu tempat pada waktu
yang bersamaan. Pada pembelajaran semacam ini, penggunaan media
sangat menentukan hasil belajar. Media yang digunakan dalam belajar
jarak jauh dapat berupa media cetak seperti modul atau media
elektronik yang biasanya dikemas dalam bentukpembelajaran
berbantuan komputer yang berbasis web selanjutnya dikenal dengan e-
learning.1
E-Learning yaitu kependekan asal electronic learning, yang
berarti belajar menggunakan menggunakan elektro, elektronik sendiri
memiliki arti internet atau personal komputer . E-Learning sebagai
bentuk Pendidikan jarak jauh yg dilaksanakan dengan menggunakan
media internet. E- Learning artinya proses intruksi yg melibatkan
penggunaan peralatan elektronik pada menciptakan, membantu
perkembangan, memberikan isu, menilai serta memudahkan suatu
proses belajar mengajar dimana siswa sebagai pusat belajar serta
dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun.
Beberapa pendapat dari para ahli dalam mendefiniskan
pengertian daripada E-Learning, adalah sebagai berikut:
a. Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning
sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat
elektronik komputer yang memperoleh bahan bekajar yang
sesuai dengan kebutuhannya.
b. E-Learning pada penggunaan teknologi internet untuk
mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan. (Rosenberg, 2001)
1
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran : Sesuai kurikulum
2013, cetakan pertama (Sidoarjo : Nizamia Learning Center, 2016) hal. 120.
c. Istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning
digunakan sebagai istilah untuk semua teknologi yang
digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat
teknologi elektronik internet. (Onno W. Purbo, 2002)
d. Darin E. Harley (2001), e-learning adalah kegiatan belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke
siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media
jaringan computer lainnya.
e. LearnFrance.com dalam Glossary of Learning Termas
(Glossary, 2001), menyatakan bahwa e-learning adalah sistem
pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk
mendukung belajar mengajar dengna media internet, jaringan
komputer maupun komputer standalone.
f. Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning
sebagai sembarang pengetahuan dan pembelajaran yang
menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet)
untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau
bimbingan.
2. Ciri-ciri (Locate)
Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari e-learning yaitu sebagai
berikut:
a. Memanfaatkan jasa teknologi elektro. sehingga dapat memperoleh
gosip serta melakukan komunikasi menggunakan mudah serta
cepat, baik antara pendidik menggunakan peserta didik, atau
peserta didik menggunakan siswa.
b. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer
networks).
c. Memakai bahan ajar bersifat berdikari (selflearning materials)
disimpan pada komputer.
d. Materi pembelajaran dapat disimpan di personal komputer sebagai
akibatnya bisa diakses sang pendidik serta siswa kapan saja serta
dimana saja Jika yg bersangkutan membutuhkannya.
e. Memanfaatkan komputer buat proses pembelajaran dan untuk
mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan
serta buat memperloleh isu yg poly dari aneka macam asal
informasi.
3. Evaluasi (Evaluate)
Adapun evaluasi dari pembelajaran dengan menggunakan E-
Learning yang mencakup kelebihan dan kekurangan antara lain
sebagai berikut:
Adapun penilaian dari pembelajaran menggunakan menggunakan E-
Learning yg mencakup kelebihan serta kekurangan diantaranya sebagai
berikut:
a. Kelebihan penggunaan e-learning
1) bisa berkomunikasi secara praktis melalui fasilitas internet
secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi tadi
dilakukan tanpa dibatasi sang jarak, tempat, dan saat.
Pendidik serta siswa bisa memakai bahan ajar atau petunjuk
belajar yg terstruktur melalui internet.4
2) siswa dapat belajar setiap saat, dimana saja dan kapan saja
saat diperlukan, sebab mengingat materi ajar tersimpan di
personal komputer siswa bisa melakukan akses di internet
secara lebih mudah Bila memerlukan tambahan isu yang
berkaitan dengan materi ajar yang dipelajarinya.
3) peserta didik serta pendidik bisa melakukan diskusi melalui
internet yang dapat diikuti menggunakan jumlah peserta
yang banyak. menjadikan perubahan khususnya pada siswa
yang semulanya pasif sebagai aktif serta berdikari.
4) relatif, efisien, serta praktis dijangkau.
b. Kekurangan penggunaan e-learning
1) Kurangnya hubungan dan komunikasi antara pendidik dan
peserta didik, atau bahkan bisa juga terjadi antar sesama
siswa itu sendiri.
2) Cenderung mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial
dan sebaliknya, mendorong tumbuhnya aspek usaha atau
aspek komersial.
3) Proses pembelajarannya cenderung ke pembinaan daripada
Pendidikan.lima
4) Cenderung akan gagal bagi peserta didik yg tidak memiliki
motivasi belajar tinggi.
5) Kurangnya kawasan yang menyediakan fasilitas internet.
6) Kurangnya tenaga kerja yang memiliki keterampilan atau
keahlian mengoperasikan internet.
7) Kurangnya personil dalam hal penguasaan bahasa
pemrograman komputer.
4. Penerapan (Apply)
Adapun penerapan dari e-learning tersebut mengacu kepada
yang lebih praktis dan efisien, diantaranya yaitu:
a. Internet sebagai sumber belajar
Peran internet dalam pendidikan sangat menguntungkan
karena kemampuannya dalam mengolah data dengan jumlah yang
sangat besar. Teknologi informasi sudah menjadi jaringan
komputer terbesar di dunia, yang dapat berfungsi dengan baik jika
didukung oleh perangkat komputer dengan perangkat lunak yang
baik dan dengan guru yang terlatih baik pula. Menggunakan
internet dengan segala fasilitasnya akan memberikan kemudahan
untuk mengakses berbagai informasi untuk pendidikan yang secara
langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi
keberhasilannya dalam beljar. Karena internet merupakan sumber
informasi utama dan pengetahuan, melalui teknologi ini kita dapat
melakukan beberapa hal, diantaranya yaitu:
1) Penelusuran dan pencarian bahan pustaka.
2) Membangun Program Artificial Intelligence (kecerdasan
buatan) untuk memodelkan sebuah rencana pembelajaran.
3) Memberi kemudahan untuk mengakses apa yang disebut
dengan virtual classroom ataupun virtual university.
4) Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian.
C Metode
Pembelajaran
pada E-learning
10 Pembelajaran teori 8% 56% 34% 2% 0%
pada kelas E-
leaning selama ini
dengan diskusi
11 Pembelajaran teori 12% 60% 22% 4% 2%
pada kelas E-
leaning selama ini
dengan
penjelasan/ceramah
dari dosen
12 Pembelajaran teori 9% 48% 40% 2% 1%
pada kelas E-
leaning selama ini
dengan pemecahan
masalah
13 Pembelajaran teori 16% 50% 25% 8% 1%
pada kelas E-
leaning selama ini
dengan tugas
14 Pembelajaran teori 15% 41% 38% 5% 1%
pada kelas E-
leaning selama ini
dengan
menemukan secara
mandiri
15 Pembelajaran teori 11% 51% 36% 2% 0%
pada kelas E-
leaning selama ini
dijelaskan secara
komunikatif
16 Pembelajaran teori 9% 38% 44% 7% 2%
pada kelas E-
leaning selama ini
dengan latihan
berulang
D Media
Pembelajaran
pada E-learning
17 Media 38% 50% 8% 2% 0%
pembelajaran yang
digunakan adalah
google meet atau
zoom
18 Media 39% 42% 22% 4% 0%
pembelajaran yang
digunakan adalah
google classroom
19 Media 45% 40% 14% 1% 0%
pembelajaran yang
digunakan adalah
whatsapp
2. Pembahasan
Dari hasil kuesioner di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pada materi pembelajaran, 46% responden setuju bahwa materi
pembelajaran dijelaskan dengan Google Meet atau Zoom, 42%
responden netral pada penggunaan video pada penyampaian materi
pembelajaran, 50% responden setuju bahwa materi pembelajaran
dijelaskan dengan baik, 45% responden setuju bahwa terdapat materi
yang hanya dapat dijelaskan dengan pembelajaran tatap muka, 42%
responden setuju dalam mencari materi secara mandiri di internet.
Pada tugas dalam pembelajaran E-learning, 44% responden
setuju bahwa banyak tugas pada pembelajaran E-learning, 38%
responden setuju bahwa lebih banyak tugas pada pembelajaran E-
learning daripada pembelajaran tatap muka, 42% responden netral
dalam durasi waktu pengerjaan tugas, dan 47% responden setuju
bahwa tugas yang diberikan memperdalam pengetahuan yang
diajarkan.
Pada metode pembelajaran E-learning yang digunakan, 56%
responden setuju bahwa metode yang digunakan adalah diskusi, 60%
responden setuju bahwa metode yang digunakan adalah
ceramah/penjelasan , 48% responden setuju bahwa metode yang
digunakan adalah pemecahan masalah, 50% responden setuju bahwa
metode yang digunakan adalah dengan tugas, 41% responden setuju
bahwa metode yang digunakan adalah dengan menemukan secara
mandiri, 51% responden setuju bahwa metode yang digunakan secara
komunikatif, 44% responden netral pada metode pembelajaran dengan
latihan berulang.
Pada media pembelajaran E-learning, 50% responden setuju
bahwa media yang digunakan adalah Google Meet atau Zoom, 42%
responden setuju bahwa media yang digunakan adalah Google
Classroom, 45% responden setuju bahwa media yang digunakan
adalah Whatsapp.
Berdasarkan hasil berasal survey dapat disimpulkan bahwa
materi pembelajaran lebih poly disampaikan dengan Google Meet atau
Zoom dan materi disampaikan menggunakan baik. Febriyanti &
Sundari (2020: 22) menyatakan Zoom digunakan dalam pembelajaran
daring. Responden pula mencari pengetahuan secara berdikari pada
internet. di tugas pembelajaran bisa dijelaskan bahwa ada poly tugas
pada pembelajaran E-learning, tetapi tugas yang diberikan memperinci
pengetahuan yg diajarkan. Geng, Law, Niu (2019: 5) menyatakan
pembelajaran self-directed learning membuat siswa berpartisipasi aktif
dalam tugas seperti membaca materi secara online.
Dalam metode pembelajaran E-learning dapat diketahui bahwa
metode yang digunakan lebih banyak dengan cara penjelasan, diskusi,
dam tugas. Li, Qi, Wang, & Wang (2014: 48) menyatakan metode
diskusi digunakan dalam pembelajaran E-learning. Terdapat juga
metode pemecahan masalah dan menemukan secara mandiri yang
digunakan dalam pembelajaran. Pada media pembelajaran E-learning
yang digunakan, terdapat berbagai media yang digunakan yang lebih di
dominasi dengan menggunakan virtual conference seperti Google
Meet atau Zoom.
D. KESIMPULAN
E-learning artinya aktivitas belajar mengajar yg memanfaatkan
media elektronika dalam menciptakan, membantu perkembangan,
memberikan berita, menilai dan memudahkan dalam suatu proses belajar
mengajar. menggunakan memanfaatkan jasa elektro yg memudahkan
dalam berkomunikasi, pula mampu dilaksanakan dimana saja serta kapan
saja. membuahkan pendidik buat menguasai kompetensi dasar dimana
diharuskan buat mempunyai kemampuan dalam membentuk rencana yang
sinkron menggunakan kaidah paedagogis yg terdapat dalam planning
pembelajaran, penguasaan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran,
yaitu pemanfaatan internet menjadi asal pembelajaran buat mendapatkan
bahan ajar, serta dominasi materi pembelajaran yang sesuai dengan bidang
keahlian yang dimiliki. pula menghasilkan suasana yg kreatif dan menarik
agar pada pembelajaran secara E-learning menjadi efektif fan efisien.
Pembelajaran E-learning menghasilkan siswa untuk mamainkan peran
aktif dan nyaman pada pembelajarannya.
E. DAFTAR PUSTAKA
Adhitya Amarulloh, Endang Surahman, Vita Meylani, Refleksi
Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Berbasis Digital ,Vol.1 No.1 (2019).
Ananda Hadi Elyas, Penggunaan Model Pembelajaran E-Learning
dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Warta Edisi : 56
(2018).
Indah Purnama Sari, Implementasi Pembelajaran Berbasis E-
Learning Menggunakan Claroline. Vol. 4 No. 1 (2017).
Nuke L. Chusna, Pembelajaran E-Learning, Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan KALUNI. Vol 2 (2019).
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni, Inovasi Model
Pembelajaran : Sesuai kurikulum 2013, cetakan pertama (Sidoarjo :
Nizamia Learning Center, 2016).
Paskalina Widiastuti, Ria Triyomi, “Analisis model pembelajaran
pada kelas E-Learning” , Jurnal Pendidikan. Vol. IX. Issu 1. Januari-April
2021.