Anda di halaman 1dari 5

Definisi Pembelajaran Daring

Menurut Bonk Curtis J. (2002)

Beliau secara tersirat menyampaikannya dalam survei nline Training in an Online


World,  bahwa konsep pembelajaran online sama artinya dengan e-learning.
sementara menurut The Report of the Commission on Technology and Adult
Learning (2001) dalam Bonk Curtis J. (2002, hlm. 29), defines e-learning
as “instructional content or learning experiences delivered or enabled by electronic
technology”.

Sehingga menurut pengertian yang beliau kemukakan, bahwasanya siswa dan guru
memerlukan komunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi. Ibarat kata, komputer dengan internetnya, telepon dengan mesin
fax-nya.

Menurut William (1990)

Online learning dapat dirumuskan sebagai “a large collection of computers in


networks that are tied together so that many users can share their vast
resources’ (Williams, 1999). Pengertian online learning meliputi aspek perangkat
keras (infrastruktur) berupa seperangkat komputer yang saling berhubungan satu
sama lain dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data, baik berupa teks,
pesan, grafis, maupun suara.

Kenji Kitao (1998)

Pengertian di atas diperkuat oleh Kitao, yang mengartikan online learning sebagai
suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya
keseluruh penjuru dunia (Kitao,1998).

Namun demikian, pengertian online learning bukan hanya berkaitan dengan dengan


perangkat keras saja, melainkan juga mencakup perangkat lunak berupa data yang
dikirim dan disimpan, yang sewaktu-waktu dapat diakses. 

Kemajuan lain yang berkaitan dengan online learning sebagaimana yang


dikemukakan oleh Kenji Kitao (1998) adalah banyaknya terminal komputer di seluruh
dunia yang terkoneksi ke online learning. Sehingga akan semakin banyak pula orang
yang memanfaatkan online learning untuk keperluan belajar setiap harinya. 

Menurut Dabbagh dan Ritland (2005) 

Pembelajaran online adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan


menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan), yang dimungkinkan
melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan
proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan nteraksi yang berarti. 
Menurut Jaya Kumar
E-Learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan
rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi
pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.

Menurut Dong
E-Learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik
Komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

Menurut Rosenberg
Menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi Internet untuk
mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan.

Menurut Darin E. Hartley


E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet
atau media jaringan Komputer lain.

E-Learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media
elektronik (Internet) baik secara formal maupun informal. E-Learning secara formal
misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes
yang telah diatur dan disusun
berdasarkan jadwal pembelajaran

Darin E. Hartley [Hartley, 2001]


E-Learning adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

Dong (dalam Kamarga, 2002)


Pengertian E-learning menurut Dong adalah E-Learning sebagai kegiatan belajar asynchronous
melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya.

Jaya Kumar C. Koran (2002)


Menurutnya, E-learning adalah sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang
menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) menyampaikan isi pembelajaran,
interaksi, atau bimbingan.

LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms


[Glossary, 2001]
E-Learning merupakan sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk
mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer
standalone.

Rosenberg (2001)
E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Manfaat Pembelajaran daring :

1. Menurut para Ahli


Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:

1. Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan  proses belajar dapat


meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
3. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
4. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
5. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
6. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi
informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

 manfaat e-learning dapat dilihat dari 2 (dua) sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru :

1) Sudut peserta didik

Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi.


Menurut Brown, 2000 (dalam Siahaan) ini dapat mengatasi siswa yang:

2. Belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata


pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya,

3. Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk


mempelajari materi yang tidak dapat diajarkan oleh orang tuanya, seperti bahasa
asing dan ketrampilan di bidang komputer,

4. Merasa phobia dengan sekolah atau peserta didik yang di rawat di rumah sakit
maupun di rumah, yang putus sekolah tapi berminat melanjutkan pendidikannya,
maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di
luar negeri, dan

5. Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

2) Guru
Menurut soekartawi (dalam Siahaan) beberapa manfaat yang diperoleh guru adalah bahwa guru
dapat:

7. Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan yang menjadi tanggung


jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,

8. Mengembangkan diri atau merakukan penelitian guna peningkatan wawasannya


karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,

9. Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru juga dapat mengetahui
kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu
topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,

10. Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soals-oal latihan setelah
mempelajari topik tertentu, dan
11. Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta
didik.

- Jika kita mengunakan Sistem pembelajaran E-Learning, Kita akan lebih


mudah mendapatkan materi atau info.
- Pembelajaran lebih efektif dan eisien waktu dan tenaga karena kita bisa
mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat. Tinggal duduk didepan
laptop dan sambungkan internet kita bisa mencari apa yang kita butuhkan.
- Kita bisa mendapatkan materi lebih banyak bukan hanya materi di dalam
negeri tetapi juga di luar negeri
- Kita Bisa belajar dimana dan kapan saja karena E-Learning sendiri sudah
dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik
melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan
sumber belajar ini kapan saja dan dimana saja.
- E-Learning sendiri memberi kesempatan bagi para pembelajar memegang
secara mandiri atas seluruh kendali dan keberhasilan dalam proses
pembelajaran.

Sejarah dan Perkembangan E learning

E-learning pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan


menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer assisted instruktion) dan komputer
bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi. Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa:

1. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai


bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun
berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun
multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.
2. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat, CBT muncul
dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal.
3. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi
dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan
cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi
bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang
makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah
interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk
standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline
Industry CBT Commettee), IMS, IEEE LOM, dan ARIADNE.
4. Tahun 1999: Sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web.
Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang
secara total, baik untuk pembelajar an maupun administrasi belajar
mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah
dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia,
video streaming serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format
data yang lebih standar dan berukuran kecil.

Berdasarkan perkembangan e-learning dari dari masa ke masa yang terus berkembang mengikuti
perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning akan menjadi sistem
pemblajaran masa depan. Efektifitas dan fleksibilitas akan menjadi alasan utama.

Keuntungan E learning

Anda mungkin juga menyukai