Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH

E – LEARNING
“Konsep Dasar E – Learning dan Perkembangan E – Learning
serta Penggunaan E – Learning di Indonesia”

Dosen Pengampu: Sitti Rahma Yunus, S. Pd., M. Pd.


Disusun Oleh:
Kelas Reguler C Kelompok 1

1. Mawar Aryan ( 1816041006 )


2. Amirah Fauziah (210111500003)
3. Hilyatul Aulia (210111502006)
4. Warda Anugrah (210111502045)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KONSEP DASAR E-LEARNING
Merujuk dari bahasanya, e-Learning adalah singkatan dari electronic
learning yakni pembelajaran yang melibatkan perangkat elektronik sebagai media
pembelajaran. Peran media e-learning dalam pembelajaran bisa dalam bentuk:
1. Perangkat tambahan (enhance)
2. Perangkat pendukung (hybrid Learning)
3. Perangkat pembelajaran utama (distance learning)
E-Learning diidentikkan dengan pembelajaran yang melibatkan jaringan
internet dalam proses pembelajaran sehingga e-learning lebih dekat dengan istilah
online learning. Namun defenisi e-Learning tidak sebatas dalam penggunaan
media elektronik dalam pembelajaran seperti pada kursus mengetik di komputer.
e-Learning melibatkan sistem pembelajaran secara utuh yang melibatkan sistem
administrasi, manajemen dan konstruksi pengetahuan dalam kelas konvensional
ditransformasi menjadi fasilitas yang bisa dilakukan secara online di media
elektronik.
Prinsip dasar penggunaan media elektronik sehingga bisa dikategorikan
sebagai e-Learning adalah tersedianya layanan yang menfasilitasi konstruksi
pengetahuan dan keterampilan melalui media elektronik yang diberikan. Proses
konstruksi ini melibatkan pertukaran informasi dari peserta didik, guru dan pihak
ketiga dalam waktu yang singkat. Hal ini pula yang menjadi keungulan e-
Learning dibandingkan dengan luring dimana kendala biaya dan waktu bisa
diselesaikan dengan cepat dengan pemanfaatan jaringan internet.
E-Learning memiliki konsep yang berhubungan erat dengan electronic
device (computer) dan jaringan internet dalam pembelajaran. Pembelajaran ini
dibangun dengan beberapa konsep

1. Distance Learning – Menyediakan layanan pembelajaran jarak jauh yang bisa


diakses di mana saja.
2. Unique Education – Berbeda dengan konsep pembelajaran konvensional yang
sifatnya lebih ke behavioral
3. Learning Tool – Menyediakan menu yang berisi fasilitas-fasilitas yang
menggantikan aktifitas yang terjadi di kelas konvensional seperti absensi,
materi, jadwal, interaksi guru-murid, interaksi antar murid, quiz, ujian,
assignment, announcement dan sebagainya.
4. Pedagogical Innovation – Inovasi dari pembelajaran elektronik untuk
menyelesaikan masalah kontrol kelas yang lemah dari guru
5. Presenting and Facilitating – Fasilitas yang memberikan ruang bagi guru atau
siswa untuk menjelaskan ke banyak arah di dalam kelas
6. Learning Media – Melibatkan media-media pembelajaran elektronik seperti
artikel online, e-book, infografis, video pembelajaran, online assigment dan
sejenisnya
7. Online – dilakukan di dalam jaringan internet
8. Effective Learning – memaksimalkan pembelajaran kapan saja dan tidak
dibatasi oleh waktu dan tempat
9. Achieve Goals – Tujuan pembelajaran yang jelas
10. Implementation – Pengetahuan yang dibentuk lebih dari sekedar ingatan tapi
pengetahuan yang dapat diimplementasikan.

PERKEMBANGAN E-LEARNING
E-learning diperkenalkan pertama kali oleh Universitas Illionis yang
berlokasi di Urbana-Champaign. Universitas Illinois memperkenalkan e-learning
yang menggunakan komputer yang disebut PLATO, dalam sistem instruksi
berbasis komputer (computer assisted instruction). Perkembangan e-learning sejak
saat itu terus berjalan bersamaan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.
Pada tahun 1990, Era Computer-Based Training (CBT) dimulai, yang
mana banyak bermunculan aplikasi e-learning yang menggunakan PC standlone
atau dikemas dalam bentuk CD-ROM. Materi yang disajikan bisa dalam bentuk
tulisan atau multimedia, seperti audio dan video, dalam format mpeg-1, avi, atau
mov.
Hingga tahun 1994, Computer-Based Training terus diterima oleh
masyarakat luas. Oleh sebab itu, Computer-Based Training mulai hadir dalam
beberapa bentuk paket yang lebih menarik dan CBT mulai diproduksi secara
masif.
Pada tahun 1997, hadir Learning Management System (LMS). LMS ini
hadir beriringan dengan perkembangan teknologi internet, yang mana masyarakat
di dunia mulai beralih menggunakan internet. Pada masa itu juga, masyarakat
mulai merasakan kebutuhan akan informasi yang bisa didapatkan dengan cepat
sebagai sebuah kebutuhan yang mutlak, yang mana memungkinkan lokasi dan
jarak bukan lagi menjadi halangan.
Berdasarkan kebutuhan itu lah, Learning Management System akhirnya
hadir. Perkembangan LMS yang semakin pesat kemudian memunculkan sebuah
pemikiran standar baru yang dapat mengatasi masalah interoperabilitas yang
terjadi antar LMS satu dengan lainnya. Beberapa contoh bentuk standar yang
muncul, seperti standar yang dikeluarkan oleh Airline Industry CBT Committee
(AICC), standar dari IEEE LOM, ARIADNE, dan standar IMS.
Tahun 1999 dinyatakan sebagai tahun lahirnya aplikasi e-learning berbasis
website. Perkembangan Learning Management System menjadi aplikasi e-
learning berbasis website merupakan perkembangan secara total, yang mengubah
sistem pembelajaran dan administrasi mengajar belajar. Learning Management
System mulai dikombinasikan dengan majalah, surat kabar, dan situs-situs
informasi lainnya.
Konten dari e-learning juga semakin kaya, dengan gabungan multimedia
seperti video streaming dan penampilan interaktif, yang hadir dalam berbagai
pilihan format data yang berukuran kecil dan lebih stadar. E-learning
memungkinkan fleksibilitas dan efektivitas dalam proses pembelajaran. Maka itu,
e-learning dikatakan sebagai sistem pembelajaran masa depan yang akan terus
berkembang dari masa ke masa.
E-learning pertama kali mulai digunakan oleh Universitas Terbuka di
Inggris yang ingin memanfaatkan sistem e-learning. Sehingga e-learning pada era
1970an menjadi semakin interaktif. E-learning digunakan untuk pembelajaran
jarak jauh. Email ditemukan pada tahun 1972 oleh Ray Tomlinson yang awalnya
mengenalkan icon ' @ ' sebagai identitas e-mail untuk memisah user id dan
domain sebuah alamat e-mail, yang berarti "at" atau "pada". Sejak saat itu,
Interaksi mulai dilakukan melalui email. Dengan diperkenalkannya komputer dan
internet di akhir abad ke-20, alat dan penyampaian metode e-learning diperluas.
Pada tahun 1980an, MAC_sebuah perusahaan komputer terbesar di Inggris
mengijinkan setiap individu untuk memiliki komputer di rumah yang
memudahkan individu tersebut untuk belajar keahlian tertentu dan
mengembangkan potensinya. Sedangkan pada awal tahun 1990an, beberapa
sekolah sudah menyampaikan kursus secara online yang ditujukan untuk individu
yang terkendala masuk sekolah karena letak geografis dan waktu.
Pengembangan e-learning terkait dengan pengembangan, peningkatan
teknis, dan juga keterjangkauan komputer yang lebih baik. Program baru dibuat
tidak hanya untuk mengajar, tetapi juga untuk memungkinkan komunikasi antara
guru dan siswa. Sistem baru ini sudah sesuai dengan sistem saat ini, tetapi baru
mendapatkan namanya pada tahun 1999. Konsep awal e-learning terkait dengan
masalah-masalah dalam esai kontemporer terutama yang bersifat teknis. Semua
esai dari periode awal berulang kali menekankan modernitas perangkat dan hasil
pendidikan pertama yang terkait dengannya. Dr. Paulina Pannen, M.Ls, seorang
staf ahli dari Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia menerangkan bahwa
pendidikan jarak jauh berevolusi menjadi e-learning.

PENGGUNAAN E-LEARNING DI INDONESIA


Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses
belajar, diharapkan dapat meningkatkan daya serap dari peserta didik atas
materi yang diajarkan; meningkatkan partisipasi aktif dari peserta didik;
meningkatkan kemampuan belajar mandiri peserta didik; meningkatkan
kualitas materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan
menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, memperluas
daya jangkau proses belajarmengajar dengan menggunakan internet, tidak
terbatas pada ruang dan waktu.
Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas, dalam pengembangan suatu
aplikasi e-learning perlu diperhatikan bahwa materi yang ditampilkan harus
menunjang penyampaian informasi yang benar, tidak hanya mengutamakan
sisi keindahan saja; memperhatikan dengan seksama teknik belajar-
mengajar yang digunakan; memperhatikan teknik evaluasi kemajuan
peserta didik dan penyimpanan data kemajuan peserta didik.
Materi dari proses pembelajaran dapat diambil dari sumber-sumber
yang valid dan dengan teknologi e-learning, materi bahkan dapat diproduksi
berdasarkan sumber dari tenaga-tenaga ahli (experts). Misalnya, tampilan
video digital yang menampilkan seorang ahli pemasaran menunjukkan
bagaimana caranya melakukan penataan produk dalam suatu retail. Dengan
animasi 3 dimensi dapat ditunjukkan bagaimana langkah-langkah
penyusunan dengan benar dalam menerapkan strategi penyusunan produk
untuk berbagai macam jenis produk yang berbeda.

Keuntungan dari penggunaan e-learning menurut salah satu sumber yaitu:


1. Merupakan media komunikasi yang efektif, cepat dan kredibel untuk
menyampaikan materi elearning dari seorang pakarnya
2. Mencakup area yang luas
3. Peserta memperoleh visualisasi lengkap pembicarannya.
4. Kelas Besar atau kecil : Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik lagi,
semuanya dapat dibangun dalam aplikasi Internet.
5. Kapan saja, dimana saja : Dapat diakses dari lokasi mana saja dan
bersifat global. Elearning menghilangkan batasan waktu dan tempat
dengan karakteristik kelas tradisonal dengan menggunakan mode
komunikasi asynchronous seperti email, diskusi online, mahasiswa
dapat mengakses 24 jam setiap hari.
6. Membangun Komunitas : Pembelajaran adalah proses sosial. Siswa
dapat belajar saling tukar informasi satu dengan yang lain seperti
dengan instruktur. Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real time
maupun non-real time.
7. Peningkatan Pembelajaran siswa : Melalui Internet organisasi akan
dapat lebih fokus pada penyelenggaraan program
pendidikan/pelatihan. Mengakomodasi keseluruhan proses belajar
dan juga transaksi. Materi dapat dirancang secara multimedia dan
dinamis. Peserta belajar dapat terhubung ke berbagai perpustakaan
maya di seluruh dunia dan menjadikannya sebagai media penelitian
dalam meningkatkan pemahaman pada bahan ajar.
Guru/instruktur/dosen dapat secara cepat menambahkan referensi
bahan ajar yang bersifat studi kasus, trend industri dan proyeksi
teknologi ke depan melalui berbagai sumber untuk menambah
wawasan peserta terhadap bahan ajarnya. Sedangkan untuk
keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah
kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online,
tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu:
8. Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa
9. Pengajaran pun bisa secara on line ataupun tatap muka langsung
10. Blended Learning = combining instructional modalities (or delivery
media),
11. Blended Learning = combining instructional methods

Adapun kekurangan dari sistem pembelajaran E-Learning adalah


sebagai berikut:
1. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial.
2. Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada
pendidikan.
3. Berubahnya peran guru dan yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik
pembelajaran yang menggunakan ICT.
4. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung
gagal.
5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini
berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun
komputer).
6. Kurangnya penguasaan komputer.
7. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya
values dalam proses belajar-mengajar. Sedangkan kekurangan pada
penerapan Blended Learning menurut analisis yang saya lakukan
adalah bahwa penerapan ataupun penggunaan blended learning ini
sangat baik, di mana sistem pembelajaran campuran antara
pembelajaran on line (melalui media internet) dan juga pembelajaran
face – to- face (tatap muka langsung dengan pengajar) , Kelebihan
lainnya adalah, pengajar mampu memonitor perkembangan siswa,
karena hal itulah membuat saya sendiri binggung apa kekurangan
dari sistem pembelajaran ini.

Anda mungkin juga menyukai