Anda di halaman 1dari 6

BAB I

E-LEARNING

1.1. Latar Belakang


Teknologi komputer sangat diperlukan dalam membantu meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Tahun
demi tahun orang mulai menggunakan handphone atau kompuetr untuk mengakses informasi melalui jaringan
internet. Kemajuan teknologi komputer dalam segala bidang ilmu pengetahuan di kehidupan sehari- hari
memang peranan yang cukup besar. Pengetahuan dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pengetahuan yang didapat oleh seseorang tidak akan pernah ada bila tanpa melalui proses pembelajaran.
Muammar (2017:21) mengatakan bahwa e-learning atau pembelajaran elektronik sebagai salah satu
alternatif kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi komputer dan internet.
Pendapat tersebut menyatakan e-learning dapat memudahkan setiap siswa untuk kegiatan pembelajaran.
Metode E-learning cocok digunakan oleh guru untuk memberikan pembelajaran kepada siswa yang tidak bisa
masuk ke kelas karena ada alasan tertentu. Metode pembelajaran elektronik atau e-learning ini bermanfaat
untuk sekolah akan tersedianya bahan ajar yang telah divalidasi sesuai dengan bidangnya sehingga guru dapat
menggunakan dengan mudah serta efektif dan efisiensi dalam pembelajaran. E-learning ini memudahkan dalam
belajar mengajar tanpa melalui tatap muka secara langsung.
Rosenberg (dalam Hidayah, 2012:26) mengatakan bahwa e-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet
untuk mendistribusikan materi pembelajaran sehingga siswa dapat mengakses dimana saja.
Pendapat tersebut menyatakan bahwa e-learning dimanfaatkan untuk pengiriman materi pembelajaran
melalui teknologi internet. Materi pembelajaran yang dikirim oleh guru atau dosen kepada siswa atau
mahasiswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran di kelas. Sehingga siswa atau mahasiswa dapat mengakses
materi yang dikirim kan oleh guru di rumah tanpa tatap muka secara langsung. Metode e-learning mudah
diakses, efektif, dan efisien untuk siswa atau mahasiswa.
Kemudahan, kefektifan, dan efisiensi dari metode e-learning membuat penulis tertarik untuk membahas hal
tersebut dalam makalah ini. Kemudahan, kefektifan, dan efisiensi dari e-learning yang dapat membantu siswa
dan guru dalam proses pembelajaran dimana saja melalui jaringan internet. Pembahasan ini nantinya
diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru dan lengkap mengenai hal tersebut seiring perkembangan
teknologi informasi yang semakin maju.

1.2. Rumusan Masalah


Topik yang penulis bahas pada makalah ini perlu diberikan rumusan masalah agar lebih memudahkan dan
tidak terjadi kesalah pahaman dalam menjawab permasalahannya. Penulis memberikan beberapa rumusan
sebagai pertanyaan dalam makalah ini. Berikut rumusan masalah dari makalah ini.
1) Apakah definisi dari e-learning berdasarkan dari berbagai ahli?
2) Bagaimana kelebihan dari e-learning berdasarkan dari berbagai ahli?
3) Bagaimana kekurangan dari e-learning berdasarkan dari berbagai ahli?

1.3. Tujuan
Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah disampaikan oleh penulis. Hal
tersebut memudahkan hal yang harus dilakukan berdasarkan masalah yang akan dibahas. Berikut tujuan dari
permasalahan dari makalah ini yaitu:
1) mendeskripsikan definisi dari e-learning berdasarkan dari berbagai ahli
2) menjelaskan kelebihan dari e-learning berdasarkan dari berbagai ahli
3) menjelaskan kekurangan dari e-learning berdasarkan dari berbagai ahli
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi E-learning


Menurut Daryanto (dalam Hidayah, 2012:25) e-learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan
media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran. e-learning dapat memudahkan setiap
siswa untuk kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik
komputer untuk mengakses data siswa belajar melalui e-learning tersebut. Hal tersebut memudahkan guru
untuk memberikan tugas kepada siswa tanpa menerangkan pelajaran secara tatap muka.
Hal yang lebih lengkap disampaikan oleh Ratmilah (2012:10) mengatakan bahwa e-learning adalah bentuk
pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi. Metode e-learning sebagai
pembelajaran untuk siswa yang tidak bisa hadir sekolah. Sehingga guru tidak lagi susah payah untuk
menerangkan kembali pelajaran kepada siswa yang tidak bias hadir dengan memberikan tugas melalui e-
learning. E-learning didukung dengan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi melalui jaringan internet.
Sehingga siswa atau guru bisa mengakses e-learning dengan menggunakan laptop atau smartphone melalui
jaringan internet.
Hal yang lebih jelas disampaikan oleh Irawan (2009:8) e-learning adalah media pembelajaran yang
bersifat elektronik dan pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, videotape, transmisi satelit
atau komputer. Sistem e-learning sebagai media pembelajaran untuk siswa atau guru. E-learning ini bersifat
elektronik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Elektronik yang digunakan sebagai
media akses siswa atau guru dengan web e-learning. Sehingga siswa dapat mengakses pembelajaran melalui e-
learning dengan menggunakan elektronik seperti smartphone dan komputer.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa e-learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media
elekronik atau fasilitas teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat untuk membantu kegiatan
pembelajaran. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu solusi untuk guru dalam kegiatan pembelajaran
kepada siswa dan meningkatkan semangat belajar siswa dalam pendidikan.

2.2. Kelebihan E-learning


Metode E-learning sebagai media pembelajaran setiap siswa untuk belajar dengan mudah dan efisien.
Kemudahan dan keefisien tersebut mempunyai kelebihan yang bisa berguna untuk siswa maupun guru dalam
proses pembelajaran. Kelebihan dari E-learning disampaikan oleh Bates dan Wulf (dalam Ratmilah 2012:11)
sebagai berikut.
1. Meningkatkan interaksi pembelajaran (enhance interactiveity).
Dalam kegiatan pembelajaran eletronik melalui internet, siswa yang terpisah satu sama lainnya di
samping juga terpisah dari guru merasakan lebih leluasa atau bebas untuk mengungkapkan pendapat
atau mengajukan pertanyaan karena tidak ada siswa lain yang secara fisik mengamati dirinya. Dengan
demikian, siswa yang pemalu tidak lagi merasa kawatir akan dicemooh, dikritik, atau dilecehkan
karena pendapat atau pertanyaan yang diajukan mungkin kurang berbobot. Melalui e-learning ,setiap
siswa merasakan adanya kebebasan untuk mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang sulit dari
guru.
2. Mempermudah interaksi pembelajaran darimana saja dan kapan saja (time and place flexibility).
Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh
peserta didik atau siswa melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan metode
e-learning kapan saja dan dimanapun siswa mengakses dengan mudah. Siswa tidak harus terikat ketat
dengan waktu dan tempat penyelenggara kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada kegiatan
pembelajaran konvensional.
3. Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience).
Pembelajaran yang fleksibel dari sisi waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik atau siswa yang
dapat dijangkau kegiatan pemelajaran elektronik melalui internet semakin lebih banyak atau terbuka
secara luas. Informasi mudah diakses lebih luas dan lengkap, tidak terbatas oleh waktu karena bisa
dilakukan kapan saja. Ruang tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan bagi siswa.
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as
well as archivable capabilities).
Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai software yang terus berkembang turut
membantu bahan ajar elektronik. Demikian juga penyempurnaan bahan ajar pembelajaran yang telah
dikemas dapat dilakukan secara periodic dengan cara yang lebih mudah sesuai dengan tuntutan
perkembangan materi keilmuwannya yang disampaikan oleh pengajar atau guru.
Kelebihan e-learning tersebut memudahkan peserta didik dalam melakukan pembelajaran melalui jaringan
internet menggunakan laptop maupun android. Selain itu, hal yang sama pun dijelaskan oleh Muammar
(2017:20) sebagai berikut.
1. Mempermudah kerjasama antara pakar dan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak, dan
waktu.
2. Dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak.
3. Mewujudkan program pendidikan jarak jauh dan berpartisipasi dengan lembaga pendidikan secara
global
E-learning dapat diakses dengan mudah melalui internet dengan jangkauan luas secara global. E-learning
tidak memiliki batasan waktu, sehingga siswa dapat mengakses dengan mudah dimanapun dan kapanpun itu.
Kelebihan e-learning juga dijelaskan oleh Cisco (dalam Sutiyono 2013:14) sebagai berikut.
1. E-learning sebagai penyampaian informasi, komunikasi, dan pendidikan serta pelatihan secara online.
E-learning dapat digunakan sebagai penyampaian informasi dari guru kepada siswa. Selain itu, e-
learning digunakan meningkatkan komunikasi antara guru dan siswa dengan memberikan pelatihan
soal secara online.
2. E-learning menyediakan secukupnya perangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara
konvensional sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan yang globalisasi.
3. E-learning memperkuat model pembelajaran melalui pengayaan konten dan pengembangan teknologi.
Pembelajaran melalui e-learning dengan model pembelajaran berupa pengayaan konten seperti
gambar, video, dan teks yang digunakan untuk siswa dalam melaksanakan pembelajaran tugas dari
guru kepada siswa. E-learning termasuk pengembangan teknologi yang berupa pembelajaran untuk
peserta didik maupun guru dalam proses belajar dan mengajar.
E-learning memiliki banyak kelebihan dari pendapat ahli sama- sama digunakan untuk pembelajaran
secara online yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Berdasarkan penjelasan dari para ahli mengenai kelebihan e-
learning penulis menyimpulkan bahwa ada 6 kelebihan e-learning dalam proses pembelajaran sebagai berikut.
1. Meningkatkan interaksi pembelajaran (enhance interactiveity).
2. Mempermudah interaksi pembelajaran dimana saja dan kapan saja (time and place flexibility).
3. Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience).
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as
well as archivable capabilities).
5. E-learning sebagai penyampaian informasi, komunikasi, dan pendidikan serta pelatihan secara online.
6. E-learning memperkuat model pembelajaran melalui pengayaan konten dan pengembangan teknologi.

2.3. Kekurangan E-learning


Walaupun demikian banyaknya kelebihan yang didapat melalui pembelajaran elektronik (e-learning),
namun ada beberapa para ahli meyatakan bahwa e-learning juga memiliki kekurangan. Kekurangan e-learning
disampaikan oleh Wildacsky (dalam muammar 2017:25) sebagai berikut.
1. Frekuensi kontak secara langsung antar siswa dengan guru sangat kecil.
Kurangnya kontak secara langsung siswa dengan guru mengakibatkan jenuh nya siswa masuk ke kelas
dikarenakan sudah ada media pembelajaran online, sehingga siswa malas pergi ke sekolah. Cenderung
nya siswa kebanyakan bermain game tanpa tatap muka guru dengan siswa.
2. Peluang siswa untuk bersosialisasi dengan siswa lain sangat terbatas.
Terbatasnya antar siswa dalam sosialisasi dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian, siswa tidak
bisa berdiskusi kelompok membahas pelajaran yang diberikan oleh guru. Nilai yang didapat oleh siswa
terbatas oleh guru dikarenakan tidak adanya peran aktif siswa di kelas, sehingga kurangnya siswa aktif
belajar di kelas.
E-learning juga dapat mengakibatkan kurang nya tatap muka siswa dengan guru, sehingga kemungkinan
tidak ada pengawasan guru dalam aktif belajar. Kekurangan e-learning yang lengkap juga dijelaskan oleh
Bullen (dalam sutiyono 2013:20) sebagai berikut.
1. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa.
2. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
Proses belajar melalui metode pembelajaran e-learning kebanyakan dari segi pelatihan daripada
pendidikan dikarenakan siswa hanya diberi tugas tanpa di ajarin oleh guru, sehingga siswa hanya bisa
menjawab pertanyaan soal melalui google tanpa adanya proses belajar mengajar secara tatap muka
antara siswa dan guru.
3. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran yang konvensional, kini juga
dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
Peran guru yang dulunya mengajar secara konvensional di kelas kini juga dituntut mengajar melalui
online. Dengan demikian tugas guru menjadi ganda dari mengajar siswa di kelas dan mengajar siswa
secara online atau tidak langsung.
4. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
Siswa cenderung merasakan malas tidak memiliki niat kuat dalam belajar dikarenakan siswa tidak lagi
datang ke sekolah untuk belajar secara tatap muka. Bahkan siswa malah mementingkan game sehingga
motivasi belajar siswa menurun cenderung mengalami kegagalan dalam pembelajaran.
E-learning membuat siswa jenuh dalam belajar sehingga adanya kecenderungan siswa gagal dalam
belajar. Kekurangan e-learning selanjutnya juga dibahas oleh Nursalam dan Ferry Effendi (2008:140) sebagai
berikut
1. Kurangnya suatu interaksi antara pengajar serta juga pelajar atau juga antar pelajar itu sendiri.
2. Kurangnya sumber daya manusia yang mengerti internet.
Tidak semua siswa yang memiliki android dan laptop dikalangan bawah. Kurangnya manusia dalam
mengenal internet terutama siswa yang tidak pernah memegang android dituntut memakai android
melalui internet. E-learning tidak cocok diletakkan diperkampungan karena mayoritas masyarakat
atau siswa tidak mengenal internet melainkan hanya mengenal belajar dikelas.
3. Proses belajar mengajar cenderung kearah pelatihan daripada pendidikan itu sendiri.
4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran yang konvensional, kini
juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
5. Siswa tersebut mungkin dapat frustasi apabila tidak dapat megakses grafik, gambar, serta video
dikarenakan peralatan (software dan hardware) yang tidak memadai
Terkadang kebanyakan siswa memiliki android tipe rendah, sehingga fasilitas alat untuk mengakses
pembelajaran dari guru melalui internet tidak memadai. Dengan demikian, metode e-learning ini
harus menyediakan alat media akses nya yaitu android tipe tinggi agar bisa mengakses gambar tugas
yang dikirim oleh guru untuk siswa belajar dimana saja.
Ada banyak kekurangan dari e-learning dapat memicu pembelajaran siswa menurun. Berdasarkan
penjelasan dari pendapat ahli tersebut penulis menyimpulkan bahwa ada 7 kekurangan dari e-learming sebagai
berikut.
1. Frekuensi kontak secara langsung antar siswa dengan guru sangat kecil.
2. Peluang siswa untuk bersosialisasi dengan siswa lain sangat terbatas.
3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran yang konvensional, kini juga
dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
6. Kurangnya sumber daya manusia yang mengerti internet.
7. Siswa tersebut mungkin dapat frustasi apabila tidak dapat mengakses grafik, gambar, serta video
dikarenakan peralatan (software dan hardware) yang tidak memadai.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1. Simpulan
Penulis membahas secara rinci dalam setiap poin pada makalah ini. Hal tersebut berdasarkan dari pendapat
ahli, skripsi, buku, maupun penelitian sebagai dasar dalam penjelasan maupun pembahasan. Penulis berharap
pejelasan dari pendapat ahli bisa menyakinkan pembaca mengenai penulis jelaskan serta bisa dipahami dengan
baik. Setelah melakukan pembahasan mengenai e-learning, penulis menyimpulkan dari temuan dan
pembahasan mulai dari definisi, kelebihan, dan kekurangan. Berikut simpulan dari makalah ini.
1. E-learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elekronik atau fasilitas teknologi
informasi dan komunikasi sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dapat
dijadikan sebagai salah satu solusi untuk guru dalam kegiatan pembelajaran kepada siswa dan
meningkatkan semangat belajar siswa dalam pendidikan.
2. Ada 6 kelebihan e-learning dalam proses pembelajaran sebagai berikut.
a) Meningkatkan interaksi pembelajaran (enhance interactiveity).
b) Mempermudah interaksi pembelajaran dimana saja dan kapan saja (time and place flexibility).
c) Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience).
d) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of
content as well as archivable capabilities).
e) E-learning sebagai penyampaian informasi, komunikasi, dan pendidikan serta pelatihan secara
online.
f) E-learning memperkuat model pembelajaran melalui pengayaan konten dan pengembangan
teknologi.
3. Ada 7 kekurangan dari e-learming sebagai berikut.
a) Frekuensi kontak secara langsung antar siswa dengan guru sangat kecil.
b) Peluang siswa untuk bersosialisasi dengan siswa lain sangat terbatas.
c) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
d) Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran yang konvensional,
kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
e) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
f) Kurangnya sumber daya manusia yang mengerti internet.
g) Siswa tersebut mungkin dapat frustasi apabila tidak dapat mengakses grafik, gambar, serta
video dikarenakan peralatan (software dan hardware) yang tidak memadai.

3.2. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada makalah ini, ada beberapa rekomendasi yang dapat
dijadikan masukkan bagi pembaca maupun penulis selanjutnya. Hal yang diharapkan bisa menjadi saran yang
tepat untuk nantinya bisa dilakukan oleh pembaca. Penulis memiliki beberapa saran untuk penulis selanjutnya
agar makalah ini bisa terus berlanjut sehingga memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Berikut beberapa
saran dari makalah ini.
1. Klasifikasi mengenai e-learning.
2. Pengaruh e-learning pada dunia pendidikan bagi peserta didik di masa sekarang.
3. Bagi peneliti lainnya, khususnya dalam bidang media pendidikan sekiranya perlu adanya penelitian
dalam pengembangan media pendidikan dengan menyesuaikan kurikulum yang baru.
4. Bagi peneliti lainnya, sebaiknya melakukan ujicoba media pendidikan berbasis online (e-learning) pada
area yang lebih luas. Ujicoba tidak hanya pada satu sekolah dan satu kompetensi keahlian saja agar
supaya media dapat digunakan secara luas.

Anda mungkin juga menyukai